• Strategi jitu pun disusun yang melibatkan banyak pihak agar hijrah yang dilakukannya
berhasil. Rasullullah pergi ke rumah Abu Bakar pada siang bolong, yang sebelumnya
tidak pernah dilakukan olehnya. Pada malam harinya, beliau bersama Abu Bakar
keluar melalui pintu belakang untuk bersembunyi di gua Tsur selama tiga hari.
• Rasululah harus bergeriliya untuk menuju Madinah. Melewati jalur pesisir pantai Laut
Merah, rute yang jauh dari jalur utama Makkah-Madinah dan jaraknya berlipat kali
lebih jauh.
• Setelah empat hari berada di Quba, beliau kembali melanjutkan perjalanan ke
Madinah. Sebelum sampai di Madina, tepatnnya di perkampungan Bani Salim bin Auf,
Rasulullah kembali memutuskan membangun masjid serta mendirikan Shalat Jumat
untuk pertama kalinya.
KISAH SYURAQAH
• Orang yang melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini berkata: “Wahai Surâqah, aku tadi
melihat beberapa orang di pinggiran, mungkin itu Muhammad n dan para sahabatnya”. Surâqah
menceritakan dirinya setelah mendengar berita ini: “Saya yakin, orang-orang itu adalah mereka
(namun) saya mengatakan kepada yang membawa berita ‘mereka itu bukan Muhammad dan para
sahabatnya, tapi mereka adalah si anu dan anu yang baru saja melintas di hadapan kami
• Inilah siasat Surâqah supaya berhasil memenangkan sayembara dan mendapatkan hadiah. Dia pun
tetap di tempat duduknya beberapa saat. Kemudian ia bangkit dan masuk rumah. Dia menyuruh
budaknya agar mengeluarkan kudanya dari belakang. Sejuruh kemudian dia pun mempersenjatai diri
dan keluar menghampiri kudanya yang telah dipersiapkan oleh budaknya di tempat yang
tersembunyi. Dipaculah kudanya memburu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
rombongannya. Begitu berhasil mengejar orang yang diinginkan dan kudanya semakin mendekati
rombongan tersebut, tiba-tiba kuda tunggangannya terjerembab, dan ia pun terlempar dari punggung
kuda. Surâqah kemudian mengambil beberapa mata tombak untuk mengundi keputusannya.
• Ternyata, hasil undian tidak sesuai yang diinginkan oleh nafsunya. Maka, ia pun mengingkari
undian yang dilakukannya sendiri. Diraihlah kudanya dan memacunya lagi memburu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan rombongannya yang sudah berada di depan mata.
Ketika berhasil mencapai tempat yang memungkinnya untuk mendengar doa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam , kedua kaki kudanya tertancap ke dalam tanah sampai sebatas
lututnya. Diapun turun dan menghardik kudanya, sehingga kuda itu bangkit kembali. Saat
kudanya mencabut kakinya yang tertanam, memancarlah cahaya dari bekas kaki kuda itu
• Dengan peristiwa ini, Surâqah merasa yakin jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
terlindungi dan akan mendapatkan kemenangan. Dia pun akhirnya memanggil mereka dan
berjanji tidak akan mengganggunya lagi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
rombongan berhenti. Surâqah menghampiri dan menceritakan kejadian yang dialaminya
kepada mereka.