Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
[judul makalah] ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Akidah Akhlak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Upaya Bersikap Tasamuh, Menjunjung Tinggi Sikap
Musawah Dan Ukhuwah Dalam Menjaga Keutuhan NKRI bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing mata
pelajaran Akidah Akhlak yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Selayar, 5 maret 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar isi..................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan masalah ...................................................................................................3
C. Tujuan penulisan .....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Tasamuh...................................................................................................................5
1. Pengertian Tasamuh..........................................................................................5
2. Dalil Tasamuh....................................................................................................5
3. Manfaat Tasamuh..............................................................................................6
4. Contoh Tasamuh................................................................................................6

B. Musawwah...............................................................................................................7
1. Pengertian Musawwah.......................................................................................7
2. Dalil musawwah................................................................................................7
3. Contoh sikap musawwah...................................................................................8
4. Nilai positif sikap musawwah ...........................................................................8

C. Ukhuwah..................................................................................................................9
1. Pengertian Ukhuwah..........................................................................................9
2. Dalil Ukhuwah...................................................................................................9
3. Hikmah Ukhuwah..............................................................................................10
4. Macam-macam Ukhuwah..................................................................................10
5. Contoh Ukhuwah...............................................................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................13


A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran .......................................................................................................................13

Daftar Pustaka..........................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama kemanusiaan, asas dari kemanusiaan ini dalam Islam
adalah penghormatannya terhadap manusia melebihi dari yang lainnya, tanpa
melihat perbedaan warna kulit, ras, agama, suku, gender, dan kasta. Dalam AlQur’an
diterangkan bahwa, Allah Swt menciptakan semua manusia berbeda-beda dan bersuku
bangsa bukanlah untuk saling menindas menghina, apalagi saling menjatuhkan. Tetapi,
perbedaan penciptaan manusia ini ditunjukan semata-mata agar semua manusia saling
mengenal antara satu dengan yang lainnya, saling melengkapi kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Tidak sekedar perbedaan fisik, tetapi juga mencakup perbedaan dalam aspek
religius antar umat. Terkhusus pada kenyataan toleransi.
Konsep tasamuh dalam Islam baik dilihat dari sudut pandang al-Qur’an maupun hadis
yang mengakibatkan suatu kekhawatiran yang mungkin bisa saja terjadi apabila konsep ini
disalahpahami dan disalahgunakan pada tataran aplikasinya. Sehingga yang terjadi adalah
pemahaman tentang konsep toleransi yang kebablasan. Toleransi dalam konteks sosial
budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi
terhadap kelompok lain yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu
masyarakat.
Ukhuwah Islamiah adalah ikatan kejiwaan yang melahirkan perasaan yang mendalam
dengan kelembutan, cinta dan sikap hormat kepada setiap orang yang sama-sama diikat
dengan akidah Islamiah, iman dan takwa. Ukhuwah Islamiah merupakan suatu ikatan akidah
yang dapat menyatukan hati semua umat Islam, walaupun tanah tumpah darah mereka
berjauhan, bahasa dan bangsa mereka berbeda, sehingga setiap individu di umat Islam
senantiasa terikat antara satu sama lainnya, membentuk suatu bangunan umat yang kokoh.
Islam hadir di muka bumi ini menawarkan sistem sosial yang adil dan
bermartabat. Salah satu sistem yang ditawarkan islam adalah sistem pekerjaan yang
didalamnya mencakup diantaranya hubungan perusahaan dengan pekerja dan pengupahan.
Islam memiliki prinsip-prinsip yang memandu dalam hubungan pekerjaan ini, antara lain
prinsip kesetaraan (musawah) dan keadilan (‘adalah). Prinsip kesetaraan menempatkan
perusahaan dan pekerja pada kedudukan yang sama atau setara, yaitu sama sama sebagai
pihak yang langsung membutuhkan dan menyerahkan apa yang dimiliki baik dalam bentuk
tenaga maupun upah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian, dalil, hikmah membiasakan diri beperilaku Tasamuh.
2. Menjelaskan pengertian, dalil, hikmah persamaan derajat atau Musawah.
3. Menjelaskan pengertian, dalil, hikmah dari perilaku Ukhuwah.

3
C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa itu sikap tasamuh, dalil, hikmah serta contoh sikap Tasamuh
Untuk mempunyai akhlakul karimah.
2. Untuk mengetahui apa itu Musawah serta upaya bersikap musawah dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Untuk mengetahui Apa itu ukhuwah dan bagaimana menjunjung tinggi sikap ukhuwah
dalam kehidupan sehari-hari.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. TASAMUH (Menghormati)

1. Pengertian Tasamuh

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian tasamuh


adalah kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi. Kata tasamuh sendiri berasal
dari bahasa Arab yang artinya murah hati.
Pengertian tasamuh lainya, yakni sikap terpuji dalam kehidupan. Sikap
tersebut memunculkan rasa saling menghargai sesama manusia. Salah satu situasi
yang bisa menjadi contoh adalah sikap toleransi seseorang dalam bentuk menghormati
hak dan kewajiban antaragama.
Atinya, sikap tasamuh dalam islam bukan untuk mencampuadukkan ritual
agama dan keiman, tapi bisa menghargai eksistensi kepercayaan yang dianut orang
lain.

2. Dalil Tentang Tasamuh


Terdapat penjelasan mengenai sikap tersebut dalam surat Al-Kafirun seperti
berikut,

‫ َواَل َأ َنا َع ِاب ٌد َما َع َب ْد ُت ْم‬, ‫ون َما َأعْ ُب ُد‬


َ ‫ َواَل َأ ْن ُت ْم َع ِاب ُد‬, ‫ون‬ َ ‫ اَل َأعْ ُب ُد َما َتعْ ُب ُد‬, ‫ُون‬ َ ‫قُ ْل َيا َأ ُّي َها ْال َكافِر‬
ِ ‫ لَ ُك ْم ِد ْي ُن ُك ْم َول َِي ِدي‬, ‫ون َما َأعْ ُب ُد‬
‫ْن‬ َ ‫َواَل َأ ْن ُت ْم َع ِاب ُد‬

"Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah; Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang Aku sembah; Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah; Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah;
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Arti dari surat Al-Kafirun di atas bisa menjadi bukti bahwa Islam merupakan
agama yang memegang nilai toleransi. Apalagi pada ayat terakhir yang berbunyi,
"bagimu agamamu, dan bagiku agamaku". Tak ada ajaran untuk memaksa atau
membenci pilihan orang lain dalam urusan kepercayaan. Hal tersebut juga tergambar
dalam firman Allah SWA berikut ini,

‫هّٰلِل‬
َ ‫ت َو ۡج ِه َى ِ َو َم ِن اتَّبَ َع ِن‌ؕ َوقُل لِّلَّ ِذ ۡينَ اُ ۡوتُوا ۡال ِك ٰت‬
‫ب َوااۡل ُ ِّم ٖيّنَ َءاَ ۡسلَمۡ تُمۡ‌ؕ فَاِ ۡن‬ ُ ۡ‫فَاِ ۡن َحٓاجُّ ۡوكَ فَقُ ۡل اَ ۡسلَم‬

‫هّٰللا‬
َ ‫ ٌر بِ ۡال ِع‬zۢ ‫ص ۡي‬
‫ب ِد‬ ِ َ‫اهتَدَوْ ا ۚ ‌ َواِ ۡن تَ َولَّ ۡوا فَاِنَّ َما َعلَ ۡيكَ ۡالبَ ٰل ُغ ‌ ؕ َو ُ ب‬
ۡ ‫اَ ۡسلَ ُم ۡوا فَقَ ِد‬

5
"Kemudian jika mereka membantah engkau (Muhammad) katakanlah, "Aku berserah
diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan
katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang buta
huruf, "Sudahkah kamu masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah
mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah
menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. Ali Imran: 20)
Seperti yang dijelaskan di atas, kewajiban umat islam hanya menyampaikan
dan bukan memaksa. Hal tersebut juga dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 256
berikut ini.

َ‫ت َويُْؤ ِم ۢ ْن بِاهّٰلل ِ فَقَ ِد ا ْستَ ْم َسك‬


ِ ْ‫َي ۚ فَ َم ْن يَّ ْكفُرْ بِالطَّا ُغو‬ ِّ ‫ٓاَل اِ ْك َراهَ فِى ال ِّدي ۗ ِْن قَ ْد تَّبَيَّنَ الرُّ ْش ُد ِمنَ ْالغ‬
‫صا َم لَهَا َۗوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬
َ ِ‫بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْث ٰقى اَل ا ْنف‬

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui."( QS. Al Baqarah [2]:256)
3. Hikmah Berperilaku Tasamuh

Dengan memahami pengertian tasamuh, kalian akan mendapatkan banyak


hikmah. Berikut ini merupakan hikmah dan karakteristik seseorang yang telah
menerapkan sikap tasamuh. Yaitu, Menimbulkan kesejukan jiwa kepada diri sendiri
dan orang lain, Memperlihatkan sikap dan perangai yang menyenangkan, Teman akan
bertambah banyak, Hati diliputi ketenangan, Permasalahan yang tampak sulit bisa
lebih mudah diselesaikan.
Seseorang bisa dikatakan memahami pengertian tasamuh dan
mengamalkannya jika memiliki ciri-ciri berikut ini: Punya rasa kerelaan hati,
Memiliki kelapangan, Terbiasa bersikap lemah-lembut karena mendapatkan
kemudahan, Memiliki wajah yang ceria karena diliputi ketenangan, Jauh dari
kesombongan karena merasa tak lebih tinggi dari orang lain, Mudah dalam
berhubungan sosial (mu'amalah) dan terhindar dari perilaku licik, Menjalankan
dakwah ke jalan Allah tanpa basa-basi, Tunduk dan merasa terikat kepada Allah SWT
tanpa keberatan.

4. Contoh Sikap Tasamuh

Setelah memahami pengertian tasamuh beserta hikmahnya, tentu kalian ingin


mulai mengamalkan ajaran ini. Keinginan tersebut bisa dimulai lewat pembiasaan diri
dalam bersikap seperti berikut ini:
Belajar memahami jalan pikiran orang lain. Dengan melakukannya, kalian akan
menjadi orang yang tak hanya melihat fakta dan buru-buru menilainya tanpa

6
memahami proses terjadinya sesuatu. Misalnya, sebelum menilai perbuatan orang
lain, kalian perlu menelisik lebih jauh tentang alasan atau penyebab orang itu memilih
perbuatan tersebut. Dengan begitu, kalian bisa terhindar dari sikap yang terburu-buru
hingga menimbulkan keriuhan yang tak perlu.
Belajar menghargai dan menghormati hak-hak orang lain dengan cara
bercermin pada setiap kejadian. Rumusnya adalah kalian akan senang jika mendapat
penghormatan dan penghargaan dari orang lain, begitu juga sebaliknya. Oleh karena
itu, usahakan untuk memilih sikap yang tak melanggar hak orang lain.
Berusaha mengetahui lebih jauh perbuatan orang lain terhadap kalian. Dengan
begitu, kalian bisa mengetahui sejauh manakah hubungan perbuatan dengan motivasi,
keyakinan dan kepentingannya. Hal itu bisa menjauhkan kalian dari kemungkinan
untuk salah langkah.
Lebih berhati-hati dan teliti atas perbuatan sendiri. Jangan hanya menilai
perbuatan orang lain, kalian juga perlu teliti dengan setiap langkah yang diambil.
Dalam sebuah kejadian yang kalian kira salah, bisa jadi orang lain lebih benar
daripada apa yang kalian lakukan.
Sebagai kelanjutan dari poin sebelumnya, kalian juga perlu mengevaluasi diri.
Dengan cara itu, kalian bisa tahu akan kekurangan diri sendiri untuk kemudian
mencari cara agar lebih bisa menentukan langkah kedepannya.

B. MUSAWAH (persamaan derajat)

1. Pengertian Musawah

Kata musawah berasal dari bahasa Arab yaitu ‫ ساوى‬- ‫يساوى‬


‫ – مساواة‬yang artinya sama. Secara etimologi (bahasa) AlMusawah adalah sama tidak
kurang dan tidak lebih. Sedangkan secara terminologi (istilah) Al-Musawah berarti
persamaan atau kesetaraan seluruh manusia di dalam hak dan kewajibannya. Artinya,
semua manusia sama karena semuanya adalah hamba Allah, Tanpa ada pemisahan
atau tidak dibeda-bedakan berdasarkan ras, warna kulit, pangkat, jabatan, harta, suku
bangsa, bahasa atau lainnya.
Kata musawah berasal dari kata dasar sawwa berarti meratakan, menyamaratakan.
Kata musawah secara bahasa berarti kesamaan atau ekualitas. Sedangkan secara
istilah musawah adalah sikap terpuji di mana memandang bahwa setiap manusia
memiliki harkat dan martabat yang sama.

2. Dalil Musawah

Rasulullah Saw bersabda : “Dari Abi al-Yaman, al-Azhari menceritakan dari al-
Utaiby: Sesungguhnya yang dikehendaki Nabi dalam hal ini adalah bahwa manusia
adalah sama (setara) dalam nasab. Tidak seorang pun dari mereka memiliki kelebihan
(dari yang lainnya), akan tetapi mereka serupa, seperti 100 ekor unta yang tidak
memiliki induk” (H.R. Bukhari)

7
Dalam Islam, prinsip ini merujuk pada Q.S. Al-Hujurat[49]: ayat 13:

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan suku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya, yang paling mulia diantara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa”
Ayat ini secara gamblang mendeskripsikan proses kejadian manusia. Allah
SWT berfirman seraya memberitahukan kepada ummat manusia Dia telah
menciptakan mereka dari satu jiwa, dan darinya Dia menciptakan pasangannya, yaitu
Adam dan Hawa. Dan selanjutnya Dia menjadikan mereka berbangsabangsa dan sama
dalam sisi kemanusiaan. Telah dijelaskan dalam ayat tersebut Allah SAW
menciptakan manusia dari pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dari
pasangan tersebut lahir pasangan-pasangan lainnya. Dengan demikian, pada
hakikatnya manusia adalah “satu keluarga”. Proses penciptaan yang “seragam” itu
merupakan bukti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama. Karena itu,
manusia memiliki kedudukan yang sama. Prinsip persamaan muncul untuk menentang
sistem dominasi kekuasaan yang dilakukan aristokrasi atau oligarki serta perlawanan
terhadap hierarki dan diskriminasi sosial.
3. Hikmah Berperilaku Musawah

Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari tingkah lakunya setiap
hari, diantaranya adalah:
a.Tidak sombong
b. Menghargai karya orang lain
c. Menghargai kedudukan dan profesi orang lain
d. Menerima kritikan sebagai saran yang membangun
e. Tidak merasa paling benar
f. Menyadari kekurangan dirinya dan menerima kekurangan orang lain
Nilai-nilai positif orang yang berperilaku musawwah diantaranya adalah :
a. Terciptanya hidup yang damai dan tentram
b. Terciptanya kehidupan yang harmonis karena sikap saling menghargai
c. Terhindar dari perbuatan memaksakan kehendak

4. Contoh sikap Musawah

Prinsip musawah atau persamaan derajat ini juga dikukuhkan oleh Rasulullah Saw
saat haji wada’. Rasulullah Saw berkata:” Wahai segenap manusia ingatlah bahwa
Tuhan kalian sama, ayah kalian sama. Kalian adalah keturunan Adam dan Adam

8
berasal dari tanah. Tidak ada perbedaan bagi orang Arab atau non Arab, orang yang
berkulit merah dengan orang yang berkulit hitam atau sebaliknya kecuali takwa.
Sesungguhnya orang yang paling mulia dari kalian adalah orang yang paling
bertakwa”.
Puncak pengukuhan musawah sebagai prinsip yang luhur di dalam Islam
dikukuhkan oleh Rasulullah Saw kembali saat Usamah bin Zaid ingin membantu
meloloskan jeratan hukum bagi seorang wanita Quraisy yang berasal dari suku
terhormat. Saat itu dengan nada emosi Rasulullah Saw bersabda:
”Apakah engkau wahai Usamah akan membantu meloloskan seseorang dari
hukum Allah? Rasulullah Saw berpidato dan berkata: Wahai segenap manusia
Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah hancur. Sesungguhnya mereka
apabila ada di antara orang yang terhormat dari mereka mencuri, maka mereka
membiarkan dan apabila ada orang yang lemah mencuri, maka mereka tegakkan
hukuman. Demi Allah seandainya Fathimah binti Muhammad Saw mencuri, maka
niscaya Muhammad Saw memotong tangannya”.(HR.Bukhari)

C. UKHUWAH (persaudaraan)

1. Pengertian Ukhuwah

Ukhuwah berasal dari bahasa Arab dengan bentuk kata dasarnya (masdar) akhu
yang berarti saudara, termasuk di dalamnya saudara sekandung, saudara se ayah,
saudara seibu atau saudara sesusuan. Ukhuwah merupakan salah satu ajaran Islam
mengenai konsep persaudaraan.
Kata ukhuwah sering kali dirangkaikan dengan kata Islamiyah, menjadi ukhuwah
Islamiyah. Kata itu memperjelas pengertiannya bahwa persaudaraan tersebut
dibangun atas dasar prinsip Islam. Dalam Islam, ajaran ukhuwah bermakna suatu
ikatan persaudaraan antara dua orang atau lebih berdasarkan keimanan yang sama,
kesepakatan atas pemahaman serta pembelaan kepada Islam sebagai agama yang
diridhai Allah SWT.
Dasar ajaran ukhuwah bersumber dari surah Al-Hujurat ayat 10, ‘’Sesungguhnya
orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.’’
Ahli tafsir kontemporer, Al-Qasimi menjelaskan, iman menghendaki terwujudnya
persaudaraan yang hakiki di antara orang beriman yang terikat oleh hubungan yang
murni dan kekerabatan yang fitri.
Menurut dia, keimanan melahirkan keharusan persaudaraan yang hakiki di antara
orang beriman, yaitu hubungan persaudaraan yang tak dapat diukur dengan hubungan
kasih saying, baik secara kejiwaan maupun secara jasmani.

2. Dalil Ukhuwah

Surah Ali Imran ayat 103 juga merupakan landasan penting dari ajaran
ukhuwah. Allah SWT berfirman:

9
z‫ص ُموْ ا بِ َح ْب ِل هّٰللا ِ َج ِم ْيعًا َّواَل تَفَ َّرقُوْ ا ۖ َو ْاذ ُكرُوْ ا نِ ْع َمتَ هّٰللا ِ َعلَ ْي ُك ْم اِ ْذ ُك ْنتُ ْم اَ ْعد َۤا ًء فَاَلَّفَ بَ ْينَ قُلُوْ بِ ُك ْم فَاَصْ بَحْ تُ ْم بِنِ ْع َمتِ ٖ ٓه‬
ِ َ‫َوا ْعت‬
َّ ٰ ‫هّٰللا‬ ٰ
َ ِ‫ار فَا َ ْنقَ َذ ُك ْم ِّم ْنهَا ۗ َكذل‬ ْ ٰ ۚ
‫ن‬zَ ْ‫ك يُبَيِّنُ ُ لَ ُك ْم ا ٰيتِ ٖه لَ َعل ُك ْم تَ ْهتَ ُدو‬ ِ َّ‫اِ ْخ َوانًا َو ُك ْنتُ ْم عَلى َشفَا ُحف َر ٍة ِّمنَ الن‬

‘’Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu – karena nikmat Allah – orang-orang yang bersaudara.’’
Ayat di atas, menurut Abu Ja’far at-Tabari, sejarawan dan ahli tafsir
terkemuka, bermakna agar kita senantiasa terikat dengan ketentuan Allah SWT
dengan cara memegang teguh agama-Nya, sebagaimana yang Dia perintahkan dan
janjikan dalam kitab-Nya, yakni berupa persatuan dan kesatua dalam kebenaran
serta kepatuhan kepada ketentuan-Nya.
Dalam hadis lainnya, Rasulullah bersabda, ‘’Orang Islam itu satu sama lain
bersaudara.’’ (HR Abu Dawud). Hadis dan ayat di atas menegaskan bahwa tak ada
bentuk ukhuwah yang paling baik untuk dikembangkan umat Islam, selain
ukhuwah Islamiyah.

3. Hikmah Berperilaku Ukhuwah


Hikmah dari Ukhuwah Islamiyah adalah bertambah eratnya persatuan dan
kesatuan umat Islam, menjadikan ketaqwaan seseorang lebih sempurna,
terjaminnya rasa aman di negerinya.
Ukhuwah Islamiyah merupakan ikatan yang paling hakiki dan kuat,
mengungguli semua jenis ikatan lainnya. Boleh jadi, ikatan lainnya hanyalah
bersifat sarana ukhuwah, tetapi tak dapat dijadikan dasar yang kuat bagi bangunan
persaudaraan.
Perbedaan yang terdapat di antara manusia, seperti fisik, ideology dan
sebagainya hanya dapat dijembatani dengan iman kepada Allah SWT. Sejatinya,
ketika seseorang menyatakan dirinya beriman, maka saat itu pula ia terikat
persaudaraan dengan orang yang seiman.
‘’Tak sempurna iman seseorang, sehingga ia mencitai saudaranya seperti ia
cintai dirinya sendiri,’’ sabda Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari,
Muslim dan at-Tirmidzi itu. Sungguh indah, jika setiap Muslim memelihara dan
menjaga ukhuwah, sehingga umat Islam bisa menjadi sebuah kekuatan yang
paling hebat di dunia ini.
4. Macam-Macam Ukhuwah

Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat besar peranannya dalam
kehidupan masyarakat, yaitu:

a. Ukhuwah islamiyah
Umat Islam di seluruh dunia merupakan saudara. Tentunya Anda harus
menyanyangi semua orang disekitar yang beragama Islam. Setiap hari harus
mendoakan yang terbaik untuk semua umat Islam. Serta tidak melalukan hal
yang dapat merugikan.

10
Saudara disini memiliki arti yang luas. Bukan berarti saudara kandung.
Jika mereka mengalami kesusahan hendaknya menolong. Misalnya saja, jika
sakit maka jenguklah, jika kesusahan maka tolonglah dan jika meninggal maka
antarlah sampai ke kuburan.

b. Ukhuwah wathaniah
Ukhuwah ini merupakan contoh ukhuwah kebangsaan. Hubungan
manusia baik sesama umat muslim ataupun dengan non muslim dalam lingkup
negara. Anda harus menghormati berbagai macam perbedaan. Baik suku, ras,
golongan atupun adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut.
Ukhuwah wathaniah penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Dengan
menjalankannya Anda akan lebih menghormati semua orang disekitar. Sehingga
kerukunan akan lebih terjaga. Ukhuwah ini harusnya diamalkan setiap harinya.

c. Ukhuwah insaniyah
Ukhuwah insaniyah adalah hubungan sesama manusia dengan manusia
yang lain. Anggapan bahwa semua manusia di dunia ini adalah saudara. Dengan
begitu, akan tercipta kerukunan antar umat dengan berbagai macam perbedaan.
Hubungan sesama manusia harus dijaga dengan baik. Walaupun berbeda
agama. Karena sejatinya semua manusia ciptaan Allah SWT. Dengan anggapan
seperti itu, Anda tidak akan berbuat semena mena dengan orang lain (non
muslim).

5. Contoh sikap Ukhuwah

Berikut adalah contoh ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari yang


dihimpun dari buku Jalan Menggapai Ridho Allah oleh Abdul Aziz Ajhari, Aliyah
Siti Nurlathifah, dan Ariyanda Safitri.
1. Menegakkan sholat lima waktu
Ketika kaum Muslimin bertemu sebanyak lima kali sehari untuk
melaksanakan sholat berjamaah di Masjid atau Mushola, mereka akan saling
mengenal. Akibatnya, akan terjalin silaturahmi antar sesama umat Islam. Hal ini
pun juga dapat membuat hati mereka terpaut hingga mendatangkan rasa cinta dan
kesatuan.
2. Menebarkan salam dan dilarang bersikap acuh
Sebagai sesama umat Islam, dianjurkan untuk saling memberikan salam dan
tidak boleh bersikap acuh. Sebagaimana sabda Nabi SAW: “Salah satu perbuatan
yang akan membuat kita saling mencintai adalah saling menyebarkan salam. Dan
sebaliknya, Islam melarang umatnya untuk saling melakukan perbuatan acuh dan
memutuskan hubungan dengan saudaranya sendiri (saudara seiman).” (HR.
Bukhari dan Muslim).
3. Memenuhi hak antar sesama umat Muslim
Setiap manusia pasti memiliki haknya masing-masing. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya kita saling memenuhi hak antar manusia, terutama sesama umat
Muslim.

11
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Hak seorang Muslim terhadap Muslim
lainnya ada enam, yaitu: Apabila engkau bertemu dengannya, maka ucapkanlah
salam; Apabila dia mengundangmu, maka penuhilah undangannya; Apabila dia
meminta nasihat kepadamu, maka nasihatilah dia; Apabila dia bersin lalu
mengucapkan Alhamdulillah, maka Doakanlah dia (dengan mengucapkan
yarhamukallah); Apabila dia sakit, jenguklah dia; Dan apabila dia meninggal,
maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim).
4. Saling tolong-menolong
Sebagai sesama Muslim, hendaknya kita saling tolong-menolong dengan cara
membantu dan meringankan beban saudara kita yang sedang tertimpa musibah.
Dengan begitu, akan muncul rasa simpati dan empati kita kepada seluruh makhluk
hidup lainnya.
5. Saling memaafkan
Memaafkan merupakan langkah paling benar dalam menyelesaikan suatu
masalah atau pertikaian. Dengan memaafkan, setiap permasalahan akan menjadi
mudah untuk diselesaikan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa memaafkan
saat ia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari
kesulitan.” (HR. Ath-Thabrani).
6. Menjauhi perbuatan maksiat
Maksiat merupakan salah satu penyebab permusuhan di antara manusia,
seperti meminum khamar dan judi. Allah SWT berfirman:
‫ص َّد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر هّٰللا ِ َو َع ِن الص َّٰلو ِة‬
ُ َ‫ض ۤا َء فِى ْال َخ ْم ِر َو ْال َم ْي ِس ِر َوي‬ َ ‫اِنَّ َما ي ُِر ْي ُد ال َّشي ْٰطنُ اَ ْن يُّوْ قِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َعد‬
َ ‫َاوةَ َو ْالبَ ْغ‬
َ‫فَهَلْ اَ ْنتُ ْم ُّم ْنتَهُوْ ن‬
Artinya: “Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-
halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu
mau berhenti?” (QS. Al Maidah: 91).

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Tasamuh adalah adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-
haknya. Tasamuh mengarah kepada sikap toleransi dan mau mengakui adanya
berbagai macam perbedaan. Agama Islam mengajarkan sikap-sikap terpuji yang
dapat diterapkan oleh para muslim dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya
tasamuh.
 Toleransi atau as-samahah (arab) adalah konsep modern untuk menggambarkan
sikap saling menghormati dan saling bekerjasama diantara kelompok masyarakat
yang berbeda-beda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.
 Pengertian Musawah dan Konsepnya dalam Islam Secara bahasa , musawah
berarti kesejajaran atau kesetaraan. Artinya, tidak ada pihak yang merasa lebih
tinggi dari yang lain, sehingga dapat memaksakan kehendaknya
 Ukhuwah (brotherhood) biasa diartikan sebagai “persaudaraan”. Ukhuwah
dalam konteks bahasa Indonesia, memiliki arti sempit seperti saudara kandung
dan dalam arti yang luas ukhuwah adalah hubungan pertalian antara sesama
manusia dan hubungan kekerabatan yang akrab diantara mereka.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, tidak ada yang sempurna didunia
ini kecuali sang Maha Sempurna, begitu juga dengan makalah ini. Oleh karena itu,
kritik konstruktif senantiasa kami tunggu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

13
Daftar pustaka
1. https://www.merdeka.com/trending/pengertian-tasamuh-manfaat-dalil-serta-contohnya.html
2. https://media.neliti.com/media/publications/164806-ID-membangun-tasamuh-keberagamaan-
dalam-per.pdf
3. http://digilib.uinsgd.ac.id/12042/4/4_bab1.pdf
4. http://repository.uin-suska.ac.id/6693/2/BAB%20I.pdf
5. https://plus.kapanlagi.com/pengertian-tasamuh-dalil-hikmah-dan-contoh-penerapan-dalam-
kehidupan-215a02.html
6. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5833814/surat-al-kafirun-ayat-1-6-arti-isi-kandungan-
dan-keutamaannya#:~:text=Surat%20Al%20Kafirun%20ayat%201%2D6%2C%20Latin%2C
%20dan%20artinya&text=Artinya%3A%20%22aku%20tidak%20akan%20menyembah%20apa
%20yang%20kamu%20sembah%22.&text=Artinya%3A%20%22dan%20kamu%20tidak
%20pernah,penyembah%20apa%20yang%20aku%20sembah.%22
7. https://kalam.sindonews.com/ayat/20/3/ali-imran-ayat-20#:~:text=%22Allah%20Maha%20Melihat
%20akan%20hamba,putus%20asa%20mencari%20petunjuk%20Ilahi.
8. https://wislah.com/persamaan-derajat-pengertian/
9. http://repository.uinbanten.ac.id/7015/4/BAB%20II.pdf
10. https://brainly.co.id/tugas/32989638#:~:text=Membiasakan%20Berperilaku%20Musawah
%20dalam%20Kehidupan,kebaikan%20dalam%20kehidupan%20sehari-hari.
11. https://www.ilmuwiki.com/2019/09/musawah-pengertian-contoh-sejarah-ibadah.html
12. https://republika.co.id/berita/op68ie313/memahami-ukhuwah
13. https://www.liputan6.com/quran/ali-imran/103#:~:text=103.%20Dan%20berpegangteguhlah
%20kamu%20semuanya,kamu%20berada%20di%20tepi%20jurang
14. http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5475/1/612015134%20BAB%20I_DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
15. https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-prinsip-dan-contoh-ukhuwah-islamiyah-dalam-
kehidupan-sehari-hari-1wrH68E9Tem/full

14

Anda mungkin juga menyukai