Anda di halaman 1dari 6

Nama : Azmi Deshinta Maharani

NIM : 22803241024
Prodi : Pendidikan Akuntansi

SOAL TUPAI REGULER :


1. Refleksikan keimanan dalam kehidupan sehari -hari dan berikan dalil yang menjadi
patokan perbuatan tersebut!
2. Bagaimana sikap anda untuk membersihkan najis mutawasithoh(BAK dan BAB)
dengan kondisi mudik lebaran tidak ada air, sedangkan sudah memasuki waktu sholat
dan tidak dapat berhenti selama sekali?
3. Bagaimana sikap anda jika anda menemukan ilmu yang bertentangan dengan hukum
syara` (Al-Qur`an, Hadist, Ijma` dan Qiyas) dalam kehidupan?
4. Sebutkan ayat dan 5 contoh pengaplikasian sikap Mutsaqqoful fikri dalam kehidupan
mahasiswa
5. Bagaimana adab seorang mahasiswa dalam menghadapi masyarakat umum ketika
sedang melakukan praktek lapangan?
JAWABAN :
1. Keimanan pastinya dalam diri seseorang berbeda - beda dan terkadang keimanan
seseorang mudah terpengaruhi terutama dikalangan remaja. Kalangan remaja sangat
dekat dengan adanya pergaulan. Pergaulan merupakan salah satu cara seseorang untuk
berinteraksi dengan sekitarnya. Pergaulan merupakan fitrah manusia sebagai makhluk
social yang tak mungkin bisa hidup sendirian. Manusia juga memiliki sifat tolong-
menolong dan saling membutuhkan satu sama lain. Berorganisasi, bersekolah, dan
bekerja merupakan contoh-contoh aktivitas yang melibatkan pergaulan antar manusia.
Namun, pergaulan tanpa dibentengi iman yang kokoh akan mudah membuat seorang
muslim terjerumus. Di zaman sekarang Pergaulan bebas, video mesum, perkosaan,
dan berbagai bentuk perilaku penyimpangan lainnya sudah sering dilakukan oleh
remaja. Semua itu bersumber dari pergaulan yang salah dan tidak dilandaskan pada
akhlaqul karimah dalam. Dalam agama islam ada beberapa aspek atau hal
menyangkut pergaulan yang harus diketahui diantaranya adalah dengan siapa kita
bergaul dan bagaimana cara bergaul dengan orang lain. Islam adalah agama yang
syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama mulia ini diturunkan dari
Allah Yang Maha Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan syariat
agar manusia hidup tenteram dan teratur. Diantara aturan yang ditetapkan Allah bagi
manusia adalah aturan mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita. Dalam
kehidupan sehari tidak terlepas dari bertemu dan bergaul dengan lawan jenis. Oleh
karena itu. Terdapat beberapa patokan hukum dalam pergaulan tersebut yaitu sebagai
berikut :

 Menghindari berkhalwat atau berdua-duaan antara pria dan wanita


yang bukan muhrim.
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah berkhalwat dengan
perempuan. Demi (Allah) yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah
berkhalwat seorang laki-laki dengan seorang perempuan kecuali syetan akan
masuk di antara keduanya.” (HR. Al-Thabarani).
 Menahan pandangan antara laki-laki dan Wanita
Artinya, tidak boleh melihat 'aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat,
tidak lama-lama memandang tanpa keperluan, sebagaimana firman Allâh yang
artinya: "Katakanlah kepada orang-orang mumin laki-laki; hendaklah mereka
menahan pandangan mata mereka dan memelihara kemaluannya Dan
katakanlah kepada para mu'minat perempuan, agar mereka juga menahan
pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka.......". (QS: An-
Nur: 30-31)
 Jangan berdua-duaan (laki-laki dan wanita) tanpa disertai mahram
Padahal Allah SWT telah melarang perbuatan zina dan segala sesuatu yang
mendekati kepada perbuatan zina. Sebagaimana Firman- Nya, “Dan janganlah
kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan jalan yang buruk”. (QS: Al-Isra: 32)

2. Mencari tempat seperti rest area di sekitar dan membersihkan najis tersebut dengan
menggunakan air di letak najis yang terkena, serta membuang barang yang terkena
najis tersebut dan juga langsung melaksanakan sholat di area sekitar. Namun jika
didalam perjalanan mudik sama sekali tidak bisa bergerak maka lebih baik menunda
sholatnya hingga mendapatkan tempat rest area untuk mensucikan nya najis tersebut
dengan menggunakan air kemudian melaksanakan sholat.

3. Maka saya tidak mengikuti ilmu tersebut dan menghindari ilmu tersebut dikarenakan
Islam merupakan agama yang sempurna, tidak ada satupun permasalah yang terjadi
dalam kehidupan ini tanpa adanya hukum yang mengatur dalam islam.
Oleh karena itu hukum yang digunakan di dalam islam, yaitu : Al Quran, as Sunnah
( hadist ), Ijma dan qiyas.

4. Al Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir,


misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan
judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”.(QS
al-Baqarah [2]:219). Contohnya dalam kehidupan mahasiswa adalah sebagai berikut:
 Memanfaatkan ilmu yang didapat dan mengaplikasikan kepada masyarakat
 Berwawasan luas dengan mengikuti hal - hal yang positif selama perkuliahan
seperti organisasi, mengikuti perlombaan, ataupun mengikuti acara sosial
kepada masyarakat
 Menuntut ilmu dengan sungguh - sungguh dan tidak bermalas - malasan
untuk menjalankan perkuliahan. sebagaimana firman-Nya yang artinya:
Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak
mengetahui?, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran”.(QS. az-Zumar [39]:9).
 Mengasah kemampuan yang dimiliki dengan mengikuti perkembangan
zamannya yaitu mempelajari teknologi yang berkembang.
 Meningkatkan skill problem solving agar dapat memecahkan suatu masalah
yang dihadapi secara bijak dan baik.

5. Sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk selalu menjalankan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Oleh karena itu adab mahasiswa sangatlah penting
untuk mengahadapi masyarakat diantaranya adab mahasiswa kepada masyarakat yaitu
sebagai berikut
 Etika
Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup
manusia semuanya
 Moral
moral adalah baik buruk perbuatan dan perkataan. Moral merupakan istilah yang
digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai atau
hukum baik dan buruk. Perbedaan antara moral dan etika yaitu, etika lebih banyak
bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang
tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral secara lokal.
 Kesusilaan
orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang asusila adalah orang yang
berkelakuan buruk.
SOAL TUPAI BAQ:
1.
A. Sebutkan huruf-huruf qolqolah
B. Apa hukum bacaan dan sebutkan perbedaan qalqalah dari ayat-ayat dibawah
ini !

2. Apa perbedaan dari mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil, jelaskan!
3. Jelaskan perbedaan hukum bacaan idgham bighunnah dengan bilaghunnah!
4. Nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf idhzar, bagaimana membacanya?
5. Ada berapa hukum mim sukun, sebutkan!

JAWABAN
1.)

a) Huruf Qalqalah ada 5. ba (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬, ta (‫)ط‬, dan qaf (‫)ق‬
b) Hukum bacaan tersebut yaitu
 Pada ayat pertama hukum bacaannya yaitu, Idzhar Syafawi, qolqolah sughro,mad
thobi’i, ikhfa, mad badal, dan mad thobi’i
 Pada ayat kedua hukum bacaannya yaitu Mad jaiz munfasil, qolqolah sughro, mad
thobi’i, alif lam qomariyah, dan qolqolah kubro
 Pada ayat ketiga hukum bacaannya yaitu, ghunnah, qolqolah sughro, mad arid
lisukun.
Qalqalah sugra adalah dapat diartikan pantulan yang kecil. Sehingga bunyinya tak terlalu jela
s. Qalqalah sugra terjadi manakala huruf qalqalah berharakah sukun dan terletak di tengah kat
a. Sedangkan Qalqalah kubra merupakan pembagian kedua dari bab qalqalah. Kubro itu artin
ya besar. Dan apabila di gabung maka qalqalah kubra adalah pantulan yang keras nan jelas.

1.  
 Pada penggunaannya, dimana pada mad jaiz munfasil hukum mad atau dipanjangkan
boleh dilakukan 2 harokat atau 5 harokat, namun pada mad wajib mutashil wajib
dipanjangkan minimal 5 harokat.
 Mad jaiz munfasil apabila mad thobii dan hamzah dalam kata yang berbeda, mad
wajib muttasil apabila mad thobii dan hamzah ada pada kalimat yang sama
 Bentuk hamzah pada mad jaiz munfasil yaitu ‫ ا‬ , bentuk hamzah pada mad wajib
muntasil berbentuk ‫ء‬
2.
Perbedaan idgham bi ghunnah dengan idgham bila ghunnah terdapat pada hurufnya dan
terdapat pada cara bacaanya. Hukum bacaan idgham bi ghunnan dibaca dengan dengung
sedangkan hukum bacaan idgham bila ghunnah dibaca tampa dengung. Huruf idgham bi
ghunnah ada 4 yaitu ‫ ي‬ (ya’), ‫( ن‬nun), ‫( م‬mim) atau , ‫( و‬waw)  sedangkan huruf idgham bi
ghunnah ada 2 yaitu ‫( ل‬lam) atau ‫( ر‬ra).

Berikut 10 contoh lafadz ayat al qur'an dalam surah al baqarah  yang terdapat
hukum bacaan idgham bi ghunnah  :

1. Ayat ke 5 pada lafadz   ‫ هُدًى ِّم ْن‬karena tanwin bertemu dengan huruf ‫م‬
2. Ayat ke 7 pada lafadz ‫ ِغ َشا َوةٌ َّولَهُ ْم‬ karena tanwin bertemu dengan huruf ‫و‬
3. Ayat ke 8 pada lafadz ‫وْ ُل‬nnُ‫ َم ْن يَّق‬karena nun berharkat sukun atau nun mati
bertemu dengan huruf ‫ي‬
4. Ayat ke 19 pada lafadz َ‫ب ِّمن‬ ٍ ِّ‫صي‬َ ‫ َك‬ karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫م‬
5. Ayat ke 19 pada lafadz ‫ت َّو َر ْع ٌد‬ ٌ ٰ‫ ظُلُم‬karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫و‬
6. Ayat ke 19 pada  lafadz ‫ق‬ ٌ ۚ ْ‫ َّو َر ْع ٌد َّوبَر‬karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫و‬
7. Ayat ke 22 pada  lafadz ‫ فِ َرا ًشا وَّال َّس َم ۤا َء‬karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫و‬
8. Ayat ke 22 pada  lafadz ‫ بِن َۤا ًء ۖ َّواَ ْن َز َل‬karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫و‬
9. Ayat ke 22 pada lafadz ‫ اَ ْندَادًا َّواَ ْنتُ ْم‬karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫و‬
ٍ ‫ َر ْي‬ karena  tanwin bertemu dengan huruf ‫م‬
10. Ayat ke 23 pada  lafadz ‫ب ِّم َّما‬

Berikut 10  contoh lafadz ayat al qur'an dalam surah al baqarah  yang terdapat
hukum bacaan idgham bila ghunnah :

1. Ayat ke 2 pada lafadz َ‫ ھُدًى لِّ ْل ُمتَّقِ ْين‬karena tanwin   bertemu dengan huruf ‫ل‬
2. Ayat ke 5 pada lafadz   ۡ‫ ‌ ِّم ۡن َّربِّ ِهم‬karena nun berharkat sukun atau nun mati atau
nun mati bertemu dengan huruf ‫ر‬
3. Ayat ke 13 pada lafadz َ‫ َو ٰلـ ِك ۡن اَّل يَ ۡعلَ ُم ۡون‬karena nun berharkat sukun atau nun mati
bertemu dengan huruf ‫ل‬
4. Ayat ke 17 pada lafadz َ‫صر ُۡون‬ ٍ ٰ‫ ظُلُم‬karena tanwin  bertemu dengan huruf ‫ل‬
ِ ‫ت اَّل ي ُۡب‬
5. Ayat ke 24 pada lafadz ۡ‫ا ِ ۡن لَّم‬n َ‫ ف‬karena nun berharkat sukun atau nun mati
bertemu dengan huruf ‫ل‬
6. Ayat ke 37 pada lafadz  ‫ ِم ۡن َّرب ِّٖه‬karena nun berharkat sukun atau nun mati
bertemu dengan huruf ‫ر‬
7. Ayat ke 41 pada lafadz ‫ص ِّدقًا لِّ َما‬ َ ‫ ُم‬karena tanwin bertemu dengan huruf ‫ل‬
8. Ayat ke 48 pada lafadz  ‫ يَ ۡو ًما اَّل ت َۡج ِز ۡى‬karena tanwin bertemu dengan huruf ‫ل‬
9. Ayat ke 49 pada lafadz   ۡ‫ ِّم ۡن َّربِّ ُكم‬karena nun berharkat sukun atau nun mati
bertemu dengan huruf ‫ر‬
10. Ayat ke 54 pada lafadz   ۡ‫ خ َۡي ٌر لَّـ ُكم‬karena tanwin bertemu dengan huruf ‫ل‬
3. Hukum bacaan ini berlaku jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah
satu dari huruf idzhar:
. ‫ خ‬،‫ ح‬،‫ غ‬،‫ع‬،‫ ه‬،‫ا‬
Cara membaca izhar halqi adalah jelas, tanpa dengung. Misalnya bacaan ‫ ُكفُ ًوااَ َح ٌد‬maka
huruf wau dengan harakat fathah tanwin tidak boleh dibaca dengung. Kufuwan ahad.

4. Ada 3 , yaitu :

1. Idgham Mutamatsilain
2. Idzhar Syafawi
3. Ikhfa Syafawi

Anda mungkin juga menyukai