Anda di halaman 1dari 7

1.

‌pengertian etika atau akhlak menurut para ahli baik secara etimologis maupun terminologis

Secara etimologis kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, akar katanya “khuluqan”, yang artinya
perangai, tingkah laku dan budi pekerti.

ETIKA adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia.

Secara terminologis, Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin” mengartikan
akhlak adalah suatu sifat yang tetap pada lubuk hati yang paling dalam yang dengan akhlak itu
melahirkan perbuatan dengan mudah yang tidak membutuhkan pada pikiran dan pendapat.

‌2. Aktualisasi etika islam atau akhlak dalam kehidupan sehari-hari

a. etika terhadap Allah dan Rasulullah SAW

1. Taat terhadap perintahnya

Terdapat dalam surat An-Nissa ayat 65

َ ْ‫فَاَل َو َربِّكَ اَل يُْؤ ِمنُوْ نَ َح ٰتّى يُ َح ِّك ُمو‬


َ َ‫ك فِ ْي َما َش َج َر بَ ْينَهُ ْم ثُ َّم اَل يَ ِج ُدوْ ا فِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َرجًا ِّم َّما ق‬
‫ضيْتَ َويُ َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬

“maka demi Tuhan mu, mereka tidak beriman sebelum merak menjadikan engkau (Muhammad)
sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa
keberatan dalam hati mereka terhadap utusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan
sepenuhnya”

2. Memiliki rasa tanggung jawaab atas amanah yang di embankan padanya

Terdapat dalam hadist riwayat Muslim dari Umar RA, Rasulullah SAW. Bersabda setiap kalian adalah
pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang amir
(presiden/ iman/ ketua) atas manusia merupakn pemimpin dan ia bertanggung jawab atas apa yang
dipimpinnya. Seorang suami merupakan pemimpin bagi keluarganya, dan ia bertanggung jawab atas
apa yang dipimpinnya. Seorang hamda adalah pemimpin atas harta tuanya, dan ia bertanggung
jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Dan setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab
atasnya apa yang dipimpinnya. (HR. Muslim)

3. Ridho terhadap ketentuan Allah Swt

Rasulullah SAW. Bersabda: “sugguh mempesona perkara orang beriman. Karena segala urusannya
adalah dipandang baik bagi dirinya. Jika ia mendapat kebaikan, ia bersyukur, karna ia tahu bahwa
hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya. Dan jika ia tertimpa musibah ia bersabar, karena ia
tahu bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik baginya”. (HR. Bukhori)

4. Senantiasa bertaubat kepadanya

Terdapat didalam surat An-Nissa ayat 17

ٰۤ ُ
‫ك يَتُوْ بُ هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه ْم ۗ َو َكانَ هّٰللا ُ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما‬
َ ‫ول ِٕى‬ ٍ ‫اِنَّ َما التَّوْ بَةُ َعلَى هّٰللا ِ لِلَّ ِذ ْينَ يَ ْع َملُوْ نَ الس ُّۤوْ َء بِ َجهَالَ ٍة ثُ َّم يَتُوْ بُوْ نَ ِم ْن قَ ِر ْي‬
‫ب فَا‬
“Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan
karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah
Maha Mengetahui, Mahabijaksana” (QS. An-Nisa : 17)

5. Merealisasikan ibadah hanya kepadanya

Terdapat didalam surat Az-Zariyat ayat 56

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. (QS.
Az-Zariyat: 56)

Rasulullah SAW

1. Membenarkan apa yang di sampaikan

2. Mengetahui syariatnya

3. Mencintai RasulullaH SAW. Dan mengikuti jejak langkanya

Firman Allah SWT. Dalam QS. Ali-Imron ayat 31:

‫قُلْ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ هّٰللا َ فَاتَّبِعُوْ نِ ْي يُحْ بِ ْب ُك ُم هّٰللا ُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم ۗ َوهّٰللا ُ َغفُوْ ٌر َّر ِح ْي ٌم‬

“ Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

4. Mewarisi risalahnya

Terdapat didalam QS. AL-Fath ayat 28 :

‫ُظ ِه َر ٗه َعلَى ال ِّد ْي ِن ُكلِّ ٖه َۗوك َٰفى بِاهّٰلل ِ َش ِه ْيدًا‬


ْ ‫ق ِلي‬
ِّ ‫ي اَرْ َس َل َرسُوْ لَهٗ بِ ْاله ُٰدى َو ِد ْي ِن ْال َح‬
ْٓ ‫ه َُو الَّ ِذ‬

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”

b. Etika terhadap al-quran dan hadist

1.Iman Kepada Al-Qur’an

2. Tilawah (Qira,atul Qur’an)

3. Mempelajari dan mentadaburi Al-Qur’an

4. Ittiba

5. Berhukum dengan Al- Qur’an

6. Meyakini Al- Qur’an sebagai satu- satunya Pedoman


7. Mengamalkan Al-Qur’an

8. Menghafal Al- Qur’an

9. Memahami Al- Qur’an

c. Etika terhadap sesama manusia (ortu guru tetangga)

Orang tua

Pertama, patuhi dan segera lakukan perintah orang tua, sepanjang perintah itu tidak maksiat.

Kedua, jauhi dan segera hentikan larangan orang tua, sepanjang larangan itu baik menurut syariat

Guru

1) Duduk yang sopan di depan guru

2) berbicara yang sopan

3) tidak boleh memotong pembicaraan guru,

4)mendengarkan apa yang disampaikan guru,

5) jika tidak paham maka bertanya dengan lemah lembut dan penuh hormat,

6) selalu hadir ke sekolah tiap hari,

7) tidak bolos dan kesiangan tanpa alas an yang tepat,

8) bersegera masuk kelas sebelum guru masuk kelas,

9) patuh Nasihat Guru.

Tetangga

MENGHUBUNGKAN SILATURRAHMI

SALING TOLONG-MENOLONG

MEMBINA UKHUWWAH

FASTABIQUL KHAIRAT

BERSIKAP ADIL

MEMENUHI JANJI

SALING MEMBERI SALAM

SALING MAAF MEMAAFKAN

MENENGOK YANG SAKIT


MELAYAT/TA’ZIYAH

MENYELENGGARAKAN PEMAKAMAN

MEMBINA HUBUNGAN YG HARMONIS

TIDAK RIYA/PAMER

TIDAK MEMFITNAH DAN BERKHIANAT

TIDAK MENCELA DAN MENGHINA

TIDAK IRI DAN DENGKI

d. Etika terhadap lingkungan

Untuk itu, kita wajib menjaga lingkungan agar tetap sehat dan sejahtera, sesuai dengan ajaran Islam
sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

1. Larangan Mengadakan Kerusakan di Muka Bumi

2 Larangan Merusak Tanaman dan Binatang

2. Larangan Mencemari Air Laut

4 Menjaga Keamanan Lingkungan

5. Menjaga Kebersihan Jasmani

6. Menjaga Kebersihan, seperti Baju, Rumah, dan Masjid

7. Menjaga Kebersihan Jalan.

8 Menjaga Keindahan

9. Menjaga Kesehatan

10. Menyayangi Binatang

‌e. Etika berwirausaha atau berbisnis dalam islam

Prinsip etika bisnis islam menurut Rasulullah SAW

1 Kejujuran

2 Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis

3 Tidak melakukan sumpah palsu

4 Ramah-tamah

5 Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi

6 Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain


7 Tidak melakukan ihtikar

8 Takaran

9 Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah

10 Membayar upah sebelum kering keringat karyawan

3. ‌Degradasi akhlak

Degradasi berarti kemunduran, kemerosotan atau penurunan dari suatu hal, sedangkan moral
adalah akhlak atau budi pekerti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya
kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang.

Faktor penyebab terjadinya degradasi moral

1. Faktor pengajaran di sekolah

2. Faktor peran orang tua

3. Faktor minim ilmu agama

Bentuk Degradasi

Moral

1. Berbicara kasar

2. Tidak menghormati yang lebih tua

3. Berperilaku Curang

4. Gengsi mengucapkan maaf

5. Lupa berterima kasih

Cara mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi di masyarakat dan solusi untuk menanggapi
masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat.
Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak.

2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam
mengenalkan pendidikan agama sejak dini.

3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh
buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok.

4. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal shaleh.
Dengan kita mendekatkan diri kepada Allah,rajin beribadah,beramal shaleh,tentu akan membuat
kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah.

5. Mampu memanfaatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-baiknya.


Prinsip-Prinsip yang Harus Dikembangkan Dalam Pergaulan Remaja

Beba

1. Mampu mengontrol dan membawa diri dalam semua situasi

2. Mencari kawan yang baik dan dapat memotivasi untuk mengembangkan potensi diri.

3. Mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap semua tugas yang diemban sehingga dapat
mempersiapkan masa depan yang gemilang.

4. Mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai prestasi ataupun kematangan diri


sehingga memiliki kemampuan dan modal yang cukup untuk menyongsong masa depan.

5. Tidak mudah larut dalam kesenangan dan pergaulan yang bebas karena kebiasaan ini akan
menguras segala kemampuan dan dapat menghancurkan masa depan.

Hal-Hal untuk Menghindari Pergaulan Bebas

1. Hendaklah tidak memakai busana yang mendorong hasrat seksual.

2. Hendaklah menghindari berpacaran

3. Jangan mencoba-coba untuk menonton video porno melalui media apapun, baik internet,
VCD/DVD maupun media handphone

4. Katakan “tidak” untuk minuman beralkohol dan narkoba, apapun bentuknya.

5. Jangan terbawa arus kebudayaan barat yang cenderung pada sikap hedonisme dan
materialisme.

6. Selalu mengindahkan pesan-pesan kebenaran dan kebaikan dari orang tua, guru dan orang
saleh

7. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif bagi masa depan remaja yang berkaitan dengan
peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta perkembangan kepribadian yang positif bagi
remaja (Syafrial).

Solusi yang Dapat diTerapkan dalam Mengatasi Krisis Moral diKalangan Anak Muda yaitu :

1. Menanamkan pendidikan karakter sejak dini

2. Memilih teman bergaul di lingkungan yang tepat.

3. Memanfaatkan perkembangan IPTEK dengan baik.

4. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. ‌ayat dan hadist tentang etika islam atau akhlak

ِ َّ‫اَل تَ ْعبُ ُدونَ ِإاَّل اللَّـهَ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن ِإحْ َسانًا َو ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكي ِن َوقُولُوا لِلن‬
‫اس ُح ْسنًا‬
Artinya: “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,”
(QS Al-Baqarah: 83).

ِ َ‫َر ْي ٌم يُ ِحبُّ ْالك ََر َم َو َم َعالِ َي اَْأل ْخال‬


‫ق َويُ ْب ِغضُ ِس ْف َسافَهَا‬ ِ ‫ِإ َّن هللاَ ك‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta
membenci akhlak yang rendah (hina),” (HR Bukhari, Muslim)

Anda mungkin juga menyukai