MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 11
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas Rohmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Kritik Sanad dan Matan
dengan judul “BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN SILATURRAHMI” dengan
lancar tanpa ada suatu halangan apapun.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kami (penulis) dengan tangan terbuka mengharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan tugas mendatang.
Selanjutnya, pada kesempatan kali ini kami tidak lupa mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan moral dan
spiritual baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
KESIMPULAN...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian berbakti kepada orang tua dan silaturrahmi?
b. Bagaimana konsep berbakti kepada orang tua dan silaturrahmi dalam hadis?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar para pembaca dapat mengetahui
dan juga memahami pengertian berbakti kepada orang tua, serta konsepnya dalam
prespektif hadis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Silaturrahmi
Silaturrahmi berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu silah yang artinya
menyambung, dan rahm yang artinya kasih sayang. Silaturrahmi berarti
menyambung, menjalin, atau menghubungkan kasih sayang, persaudaraan, atau
kekerabatan.
Silaturrahmi merupakan aktivitas ibadah yang memiliki keutamaan yang
besar, baik berupa karunia dunia maupun pahala di akhirat. Silaturrahmi memiliki
arti yang sangat penting, khususnya dalam kehidupan seseorang dan umumnya
bagi umat Islam secara keseluruhan. Silaturrahmi menjadi tonggak yang
mengokohkan banyak hal, mulai dari persatuan, perhatian, kasih sayang, mata
pencaharian, sehingga memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga. Jika
setiap individu mampu membangun shilaturahmi dengan baik, maka akan banyak
kemudahan. Oleh karena itu, wahana shilaturrahmi harus terus selalu dibangun
dan dilestarikan.
2
C. Konsep Berbakti kepada Orang Tua dalam Hadis
1.
َح َّد َثَنا َعْبُد الَّر َّز اِق َأْخ َبَر َنا َم ْع َم ٌر َعْن َأِبي ِإْسَح اَق َعْن َأِبي ُع َبْيَد َة َع ِن اْبِن َم ْسُعوٍد َقاَل
َس َأْلُت َرُس وَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُقْلُت َأُّي اَأْلْع َم اِل َأْفَض ُل َقاَل الَّص َلَو اُت ِلَو ْقِتَها َو ِبُّر
اْلَو اِلَدْيِن َو اْلِج َهاُد ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َع َّز َو َج َّل
2.
َح َّد َثَنا ُقَتْيَبُة ْبُن َسِع يٍد َح َّد َثَنا َج ِريٌر َعْن ُع َم اَر َة ْبِن اْلَقْع َقاِع ْبِن ُش ْبُر َم َة َعْن َأِبي ُز ْر َع َة َعْن َأِبي
ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل
َج اَء َرُج ٌل ِإَلى َرُس وِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل َيا َرُس وَل ِهَّللا َم ْن َأَح ُّق الَّناِس ِبُح ْس ِن
َصَح اَبِتي َقاَل ُأُّم َك َقاَل ُثَّم َم ْن َقاَل ُثَّم ُأُّم َك َقاَل ُثَّم َم ْن َقاَل ُثَّم ُأُّم َك َقاَل ُثَّم َم ْن َقاَل ُثَّم َأُبوَك
َو َقاَل اْبُن ُش ْبُر َم َة َو َيْح َيى ْبُن َأُّيوَب َح َّد َثَنا َأُبو ُز ْر َع َة ِم ْثَلُه
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah menceritakan
kepada kami Jarir dari 'Umarah bin Al Qa'qa' bin Syubrumah dari Abu Zur'ah dari
Abu Hurairah radhiallahu'anhu, ia berkata, "Ada seseorang yang datang kepada
Rasulullah ﷺseraya berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
berhak kuberikan bakti kepadanya?" Beliau menjawab, "Ibumu." Ia bertanya lagi,
"Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu." Ia bertanya lagi, "Kemudian siapa
lagi?" beliau menjawab, "Ibumu." Ia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau
menjawab, "Kemudian ayahmu." Ibnu Syubrumah dan Yahya bin Ayyub berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah hadis seperti di atas." (HR. Bukhori,
Kitab. Adab, Bab Siapa yang Paling Berhak Digauli dengan Baik, No. 5514,
Ensiklopedi Hadits 9 Imam)
Dalam hadis pertama dijelaskan bahwa amal perbuatan yang paling utama
ada tiga yaitu shalat tepat waktu, berbakti kepada orang tua, dan jihad fii
sabilillah. Artinya keutamaan berbakti kepada orang tua lebih tinggi nilainya
daripada jihad fii sabilillah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih
mengutamakan berbakti kepada orang tua daripada berjihad. Walaupun berjihad
3
di jalan Allah memiliki banyak keistimewaan, tetapi berbakti kepada orang tua
lebih mulia kedudukannya.
2.
َح َّد َثَنا َخ اِلُد ْبُن َم ْخ َلٍد َح َّد َثَنا ُس َلْيَم اُن َح َّد َثَنا َعْبُد ِهَّللا ْبُن ِد يَناٍر َعْن َأِبي َص اِلٍح َعْن َأِبي
ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه
َعْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل ِإَّن الَّرِح َم َشْج َنٌة ِم ْن الَّرْح َمِن َفَقاَل ُهَّللا َم ْن َو َص َلِك
َو َص ْلُتُه َو َم ْن َقَطَعِك َقَطْع ُتُه
4
Nabi ﷺbeliau bersabda, "Sesungguhnya penamaan rahim itu diambil dari
(nama Allah) Ar Rahman, lalu Allah berfirman: Barang siapa
menyambungmu maka Akupun menyambungnya dan barang siapa
memutuskanmu maka Akupun akan memutuskannya." (HR. Bukhori, Kitab.
Adb, Bab. Siapa Menyambung Silaturahim mka Allah Akan
Menyambungkannya, No. 5529, Ensiklopedi Hadits 9 Imam)
Adapun kepada dua orang tua, maka kita tetap bersilaturrahmi kepada
mereka, meskipun keduanya musyrik/kafir. Kedua orang tua memiliki hak
yang besar. Kita tetap berbuat baik kepada mereka, bersilaturrahmi kepada
keduanya meskipun keduanya kafir, dan mengajak keduanya untuk berbuat
baik.
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berbakti kepada orang tua adalah memuliakan mereka dan selalu berusaha
mencari dan mendapatkan keridhaan dari keduanya. Apabila terhadap seorang ibu,
harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah, karena banyaknya
kemuliaan yang dimiliki ibu yang tidak dimiliki ayah. Sedangkan dalam lingkup
kerabat dekat silaturrahmi menjadi tonggak yang mengokohkan banyak hal, mulai
dari persatuan, perhatian, kasih sayang, mata pencaharian, sehingga memudahkan
seseorang untuk masuk ke dalam surga. Jika setiap individu mampu membangun
shilaturahmi dengan baik, maka akan banyak kemudahan. Oleh karena itu, wahana
shilaturrahmi harus terus selalu dibangun dan dilestarikan.
Daftar Pustaka
Hikmah, Mutiara, Berbakti pada Orang Tua Lebih Mulia dari Berjihad, 2020,
(diakses pada https://www.dakta.com/news/24984/berbakti-pada-orang-tua-lebih-
mulia-dari-berjihad)
Muhaemin, Konsep Berbakti kepada Orang Tua dalam Perspektif Al-Qur’an dan
Hadis, Skripsi, 2021