Oleh :
HARIYATI
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT, atas segala karunia
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan segala kemudahan, dorongan,
bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama penyusunan Proposal
Etika Menghargai Orang Lain Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 10 dan 11 Kajian
Tafsir Tematik.
Tiada lain harapan Penulis semoga Allah SWT membalas segala niat baik
pada semua pihak yang tersebut diatas. Penulis sadar masih banyak kelemahan
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
JUDUL............................................................................................................iv
C. Tujuan Penelitian.................................................................................7
D. Kegunaan Penelitian............................................................................8
F. Kerangka Pemikiran...........................................................................10
G. Metodologi Penelitian.........................................................................11
H. Sistematika Penulisan.........................................................................15
I. Outline................................................................................................16
iii
ETIKA MENGHARGAI ORANG LAIN DALAM SURAT AL-HUJURAT
Disusun Oleh :
HARIYATI
iv
A. Latar Belakang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. penutup para nabi dan rasul,
1
uhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan Dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir(Jakarta: Gema Insani Press, 2000), 2.
2
Abd. Rozak dan Aminuddin, Study Ilmu Al-Qur’an (Ed. I; Jakarta: Mitra Wacana Media,
2010), 3.
1
2
moral peserta didik sehingga memiliki kualitas diri yang tidak hanya
berilmu namun juga memiliki perangai dan tingkah laku yang sesuai
dengan norma-norma yang berlaku, karena jika etika atau akhlak seorang
adalah seimbangnya peran akal dan hati dalam membina ruh manusia, maka
sasaran utama dari pendidikan Islam adalah kesempurnaan akhlak manusia. Dan
١٠ ة َفَأۡص ِلُحوْا َبۡي َن َأَخ َو ۡي ُك ۚۡم َو ٱَّتُقوْا ٱَهَّلل َلَع َّلُك ۡم ُتۡر َحُم وَنٞ ِإَّنَم ا ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن ِإۡخ َو
3
ءٞم ِّم ن َقۡو ٍم َع َس ٰٓى َأن َيُك وُنوْا َخ ۡي ٗر ا ِّم ۡن ُهۡم َو اَل ِنَس ٓاٞ َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا اَل َيۡس َخ ۡر َقۡو
ِّم ن ِّنَس ٓاٍء َع َس ٰٓى َأن َيُك َّن َخ ۡي ٗر ا ِّم ۡن ُهَّۖن َو اَل َتۡل ِم ُز ٓو ْا َأنُفَس ُك ۡم َو اَل َتَناَبُز وْا ِبٱَأۡلۡل َٰق ِۖب ِبۡئ َس
َّٰظ َٰٓل
١١ ٱٱِلۡس ُم ٱۡل ُفُسوُق َبۡع َد ٱِإۡل يَٰم ِۚن َو َم ن َّلۡم َيُتۡب َفُأْو ِئَك ُهُم ٱل ِلُم وَن
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh
jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka
mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran
yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik itu aspek aqidah, ibadah,
etika sosial dalam Islam itu dimulai dengan saling menghormati antara
2
Syafaruddin Dkk, (2006), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Hijri Pustaka Utama, hal. 14-
15.
4
umat muslim. Setiap muslim dan muslim lainnya memiliki kewajiban yang
dengan gelar yang baik semua itu merupakan hal yang harus dilaksanakan
setiap muslim dalam kehidupan sosialnya, begitu juga hal yang seharusnya
moral pada masyarakat juga pada peserta didik semakin merajalela, peserta
didik semakin tidak mengerti tatacara berperilaku yang baik dan sesuai
dengan peraturan. Banyak yang tidak tau bagaimana cara berinteraksi yang
yang terjadi dikalangan masyarakat saat ini terutama pada anak remaja,
sekitar.3
3
Rosadi Ruslan, (2001),Etika Kehumasan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, hal. 31.
5
durhaka pada orang tuanya, tidak mengerti bagaimana berbicara yang sopan dan
santun kepada orang yang lebih tua darinya, tidak mengerti menjalin
yang tabu lagi dikalangan mereka, karena pertemanan remaja masa kini
moral pada diri remaja tersebut, terlebih lagi disebabkan oleh kondisi psikologis
remaja yang masih sangat labil menjadi salah satu penyebab tejadinya kerusakan
moral tersebut.5
norma yang terjadi kini dianggap bukan hal yang tidak pantas lagi.
dengan ajaran agama Islam, satu-satu hal yang dapat dilakukan adalah
makna yang penting tentang etika sosial dengan sesama manusia, terlebih lagi
surat al- Hujurat dikenal sebagai surat etika, khususnya dengan sesama umat
2. Apa saja nilai etika bertoleransi yang terkandung dalam surat Al-
Batasan masalah pada penelitian ini hanya akan membahas surat Al-Huhurat ayat
10 dan 11, karena melihat banyaknya ayat yang membahas tentang akhlak dan tafsir
tematik. Oleh karena itu penulis memberi judul ETIKA MENGHARGAI ORANG
TAFSIR TEMATIK)
C. Tujuan Penelitian
1) Manfaat Teoretis
8
2) Manfaat Praktis
Hujurat 11- 13). Adapun hasil temuan peneliti tersebut adalah bahwa (1)
berburuk sangka serta mencari-cari kesalahan orang lain, (2)) aplikasi dari
manusia.6
Persamaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu sama dalam hal
membahas mengenai pendidikan pada surat Alquran yang diteliti yaitu surat al-
Hujurat dan pada jenis penelitiannya yaitu library research. Perbedaannya adalah
pada jenis pendidikan yang diteliti berbeda dengan yang penulis teliti, peneliti
(Alquran Surat Abasa Ayat 1-10). Adapun hasil temuan peneliti tersebut
adalah bahwa (1) Dalam surat Abasa ayat 1-10 terkandung beberapa nilai
kependidikan moral dan sosial antara lain: nilai keadilan, nilai rasa kasih
(2) Dalam surat Abasa ayat 1-10 terkandung beberapa penerapan nilai-
nilai kependidikan moral dan sosial antara lain: a. nilai adil dalam proses
semua peserta didik dan memberikan kesempatan dan hak yang sama
kasih sayang terhadap peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan
(menegur dengan tidak langsung dan lemah lembut) dalam proses belajar
mengajar tidak selamanya apa yang dilakukan oleh peserta didik dapat
6
Nur Kamin (2014), Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Alquran (Kajian QS. al-
Hujurat 11- 13).hal 29
10
adalah pendidikan moral dan juga yang di teliti adalah kandungan surat
perbedaan dalam beberapa hal. Oleh karena itu penelitian yang berjudul
(Kajian Tafsir Tematik) dapat dilakukan karena penelitian yang akan diteliti
F. Kerangka Pemikiran
yang dimaksud disini Penulis mengambil dan membaca kitab-kitab tafsir untuk
dalam surat al-Hujurat ayat 10 dan 11, maka Penulis akan mudah menemukan
pendidikan akhlak dalam ayat tersebut. Yang kemudian pendidikan akhlak itulah
kerangka berpikir maupun bertindak dari perspektif orang itu sendiri atau yang
dipikirkan oleh orang itu sendiri. Berikut adalah tabel kerangka berfikir pada
penelitian ini:
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
itu semuanya harus berkenaan dengan al-Qur’an dan tafsirnya, serta ada
konten analisis dengan istilah tafsir tahlili yaitu dengan cara menyebutkan
12
metode ini maka penulis mengolah data tersebut dengan cara membahas
mengambil kesimpulan.
metode konten analisis dengan istilah tafsir tahlili adalah karena peneliti
10-11.
A. Sumber Data
data kepada pengumpul data. Adapun data primer dari penelitian ini
13
dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode. Baik
penelitian ini di ambil dari buku-buku yang sesuai dengan judul dan
Ada juga kumpulan jurnal, ensiklopedia, dan juga dokumen yang punya
penelitian.
primer yaitu surat al- Hujurat ayat 11-13 dan terjemahnya, kitab tafsir al-
Maraghi, kitab tafsir al-Azhar, kitab Shafawatut Tafasir serta sumber data
data.
C. Analisis Data
kandungan ayat- ayat Alquran dari seluruh aspeknya. Dalam metode tahlili
mengemukakan arti kosa kata yang diikuti dengan penjelasan ayat secara
D. Keabsahan Data
Expert (Ahli), dalam hal ini Expert (Ahli) yang digunakan adalah
dilakukan dengan uji kredibilitas data. Adapun tahan uji kredibilitas data
H. Sistematika Penulisan
BAB I,
Merupakan bab pendahuluan yang mendukung pembahasan Skripsi ini.
Hal-hal yang dimaksud antara lain latar belakang masalah, dengan merujuk
kepada hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan Penulis bahas.
Kemudian rumusan masalah yang menjadi landasan pokok dalam penulisan ini.
Selanjutnya batasan masalah, yaitu untuk membatasi permasalahan yang akan di
ulas, kemudian tujuan dan kegunaan penelitian, dan lainnya untuk memudahkan
orang mengetahui isi Skripsi.
BAB II,
membahas tentang landasan teori penafsiran pada Q.S. al-Hujurat ayat 10-
11, yang meliputi teks dan terjemahnya, munasabah antar surat, dan beberapa
pendapat ulama tafsir terkait dengan tafsir dari al-Qur’an al-Hujurat ayat 10-11.
BAB III,
Berisi tentang etika bagaimana cara menghargai orang lain yang sesuai
dengan surat Al-Hujurat .
BAB IV,
Merupakan bagian inti dari pembahasan yang mengemukakan tentang
16
kajian etika menghargai orang lain dalam surat al-hujurat ayat 10-11 kajian tafsir
tematik.
BAB V
Merupakan bab terakhir dalam Skripsi ini yang berisi kesimpulan-
kesimpulan dan implikasi penelitian. Bagian akhir dari Skripsi ini meliputi daftar
pustaka, lampiran-lampiran serta daftar riwayat hidup.
I. Outline
BAB I PENDAHULUAN
B. rumusan masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan
C. Tafsir Tematik
TAFSIR TEMATIK
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
8
Din Zainuddin, (2004), Pendidikan Budi Pekerti Dalam Persfektif Islam,
Jakarta: Al-Mawardi Prima, hal. 2-3.
18
1. Etika
Secara epistemologi etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos”
yang memiliki arti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika
9
YatiminAbdullah,(2007),StudiAkhlakdalamPersfektif Al-Qur’an, Jakarta:Grafika
Offset, hal. 38-56.
10
iful Sagala, (2013), Etika dan Moralitas Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, hal. 63-67.
19
memiliki kaitan yang erat dengan kata moral “mos” yang yang juga
berasal dari bahasa latin,di dalam bahasa jamaknya “mores” yang juga
mempunyai arti adat atau cara hidup seseorang dengan cara melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menjauhi hal-hal yang
buruk.8Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah tentang apa
yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).11
Menurut para ahli, etika adalah sebuah aturan perilaku, adat serta
kebiasaan manusia di dalam pergaulan bersama manusia lainnya dan untuk
menegaskan mana yang baik mana yang buruk. Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi gambaran terhadap manusia bagaimana cara manusia tersebut
mengarungi kehidupannya melalui tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk memperoleh sikap dan bertindak secara benar
dalam menjalani hidup.
11
Syaiful Sagala, (2013), Etika dan..., hal. 87
12
Ahmad Amin, (1997), Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta: Bulan Bintang, hal. 6.
20
yang biasa yang dilakukan manusia atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etika dibedakan ke dalam tiga pengertian utama, yakni: 1) ilmu tentang
apa yang baik dan kewajiban moral, 2) kumpulan asas atau nilai yang
berkembang dengan akhlak, 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut
oleh suatu golongan atau masyarakat.13
2. Etika Sosial
Etika sosial mengkaji tentang kewajiban serta norma-norma sosial
yang yang sepatutnya ditaati dalam konteks interaksi antarindividu atau
antarmanusia, masyarakat, bangsa dan negara. Etika social secara langsung
maupun secara tidak langsung sangat berkaitan dengan hubungan manusia,
yaitu hubungan dengan negara, masyarakat, keluarga, sikap sosial terhadap
pandangan dunia dan tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan
hidup dan sekitar.
kepentingan pribadi dalam pengertian egois dan merugikan orang lain. Ini
artinya penekanan terhadap hubungan sesama manusia (mu’amalah bayna
al-nas). Ketika seseorang merasa berkewajiban itu berarti bahwa ia telah
dan sedang memberi hak kepada orang lain.
sikap, kata- kata dan tingkah laku. Budi pekerti menggambarkan sikap batin,
yang dalam wawasan keagamaan dikenal dengan sebutan akhlakul karimah (budi
pekerti mulia). Budi pekerti sangat luas menyangkut kesopanan dalam bertindak,
kesantunan dalam bersikap, keluwesan dalam pergaulan, cakap dalam bekerja,
rendah hati dan hormat terhadap sesama. Budi pekerti secara umum banyak
dipengaruhi dua hal, yaitu:
16
Burhanuddin Salam, Etika Individual..., hal. 71.
24
3) Etika, moral, budi pekerti dan akhlak hadir bukan hanya semata-
mata faktor keturunan yang bersifat tetap atau statis, tetapi etika,
moral, budi pekerti dan akhlak merupakan potensi positif yang
dimiliki setiap orang. Dan untuk mengembangkan potensi tersebut
maka dibutuhkan adanya pendidikan, yaitu berupa bimbingan,
arahan, pembiasaan dan keteladanan serta dukungan dari
lingkungan. Mulai dari lingkungan hidup, keluarga, sekolah dan
masyarakat secara terus menerus.
Diantara etika, moral, budi pekerti dan akhlak juga terdapat perbedaan.
Perbedaannya ialah etika yang membahas tentang norma, nilai dan ajaran
25
memancing dalam air keruh. Etika juga membantu agar kita tidak
naïf atau ekstrem.
17
Ibid, hal. 29 dan 756.
18
Departemen Agama, Alquran…,hal.84.
27
dikemukakan:
a. Adat Istiadat
Tiap suku atau bangsa mempunyai adat istiadat tertentu yang
diwariskan dari nenek moyangnya. Dipandang baik bagi orang yang
mengikutinya dan dipandang buruk bagi orang yang melanggarnya. Oleh
Karena itu, orang berusaha mendidik anak-anaknya agar dapat agar dapat
mengikuti adat istiadat yang ada dan jangan sampai melanggarnya.
Agama adalah satu hal yang membuat kita juga menjadi sadar akan
pentingnya etika dalam kehidupan manusia. Tidak dapat kita bayangkan
bagaimana kehidupan manusia yang berbeda agama tanpa etika di
dalamnya. Kebenaran mungkin akan menjadi sangat relatif, karena
kebenaran moral hanya akan diukur dalam pandangan agama kita. Diluar
agama kita maka tidak ada kebenaran. Etika dapat dikatakan telah
menjadi jembatan untuk menghubungkan antara agama-agama.19
Ada dua macam etika yang harus kita fahami bersama dalam
menentukan baik buruknya perilaku manusia:
19
Burhanuddin Salam, Etika Individual..., hal. 211.
28
1) Etika Deskriptif
2) Etika Normatif
Etika selalu berkaitan dengan sesuatu yang buruk dan baik, antara
hal-hal yang susila dan asusila, ataupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan
ataupun yang boleh dilakukan. Ada beberapa madzhab tentang etika,
antara lain sebagai berikut:
1) Deontologisme
1) Etika teleologis
a) Egoisme
Adalah tindakan atau perbuatan memberi hasil dan manfaat
bagi diri sendiri untuk jangka waktu selama yang
diperlukan atau dalam kurun waktu yang lama.
b) Ultilitarianisme
ِإَّنَم ا ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِإْخ َو ٌة َفَأْص ِلُحو۟ا َبْيَن َأَخ َو ْيُك ْم ۚ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم وَن
21
Miswar Dkk, Akhlak Tasawuf..., hal. 62.
22
Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 10
30
'Abdullah bin 'Umar, "Muslim itu adalah saudara muslim yang lain, jangan
berbuat aniaya dan jangan membiarkan melakukan aniaya. Orang yang membantu
kebutuhan saudaranya, maka Allah membantu kebutuhannya. Orang yang
melonggarkan satu kesulitan dari seorang muslim, maka Allah melonggarkan satu
kesulitan di antara kesulitan-kesulitannya pada hari Kiamat. Orang yang menutupi
aib saudaranya, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari Kiamat."
(HR. Bukhari).
َال َيْظِلُم ُه َو َال ُيْس ِلُم ُه، اْلُم ْس ِلُم َأُخ و اْلُم ْس ِلِم
“Orang muslim itu adalah saudara muslim lainnya. Ia tidak boleh berbuat aniaya
terhadapnya dan tidak boleh pula menjerumuskannya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
َتَداَعى َلُه، ِإَذ ا اْش َتَك ى ِم ْنُه ُعْض ٌو، َم َثُل اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ِفى َتَو اِّد ِهْم َو َتَر اُح ِم ِهْم َو َتَع اُطِفِهْم َم َثُل اْلَجَسِد
َس اِئُر اْلَج َسِد ِبالَّسْهِر َو اْلُح َّم ى
tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya
juga merasa demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu (QS.
Al Hujurat: 10)
dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat:
10)
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا اَل َيْسَخ ْر َقْو ٌم ِّم ن َقْو ٍم َع َس ٰٓى َأن َيُك وُنو۟ا َخْيًرا ِّم ْنُهْم َو اَل ِنَس ٓاٌء ِّم ن ِّنَس ٓاٍء َع َس ٰٓى
ۚ َأن َيُك َّن َخْيًرا ِّم ْنُهَّن ۖ َو اَل َتْلِم ُز ٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم َو اَل َتَناَبُز و۟ا ِبٱَأْلْلَٰق ِبۖ ِبْئَس ٱٱِلْس ُم ٱْلُفُس وُق َبْع َد ٱِإْل يَٰم ِن
َّٰظ َٰٓل
َو َم ن َّلْم َيُتْب َفُأ۟و ِئَك ُهُم ٱل ِلُم وَن
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.23
Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta’ala melarang suatu kaum untuk mengejek
kaum yang lain, dan ini Allah subhanahu wa ta’ala jelaskan setelah memberikan
kaidah “ ِإَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُن وَن ِإْخ َو ٌةSesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara”
setelah itu Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan adab-adab yang perlu
diperhatikan yaitu perkara-perkara yang bisa merusak persaudaraan diharamkan.
Ini sangat menakjubkan dalam syariat Islam karena semua perkara yang bisa
mengantarkan kepada persatuanmaka disyariatkan. Dan perkara yang seperti
sangat banyak, contohnya shalat berjamaah, berjabat tangan, salaing memberi
hadiah, mengucapkan salam, bahkan senyum kepada sesama muslim. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
« َو َلْو َأْن َتْلَقى َأَخ اَك ِبَو ْج ٍه َطْلٍق،»اَل َتْح ِقَر َّن ِم َن اْلَم ْعُروِف َشْيًئا
2. Tafsir Tematik
DAFTAR PUSTAKA
Ainiah, Anisa, (2013), Konsep Akal dalam Tafsir Al-Misbah dan Implikasinya
dalam Pendidikan Islam, Semarang: Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN
Walisongo.
As-Suyuthi, Jalaluddin, (2008), Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, Kairo: Darut-
Takwa.
Djalil, Basiq, (2010), Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Iskandar, (2008), Metodologi Penelitian Pedidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif),Jakarta: Gaung Perkasa Press.