Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKHLAQ MAHMUDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Akhlaq tasawuf

Dosen Pengampu:
Dr. Sutopo. S.Pd., M.Pd.I

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4

1. DANIL FARHAN
2. ASEP KURNIAWAN

PROGRAM STUDY EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT
LAMONGAN
2024
KATA PENGANTAR

Syukur semoga tetap terjaga oleh kita karena Allah SWT telah memberi nikmat yang
luar biasa kepada kita, salah satunya nikmat kesehatan. Tidak lupa sholawat salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Kami selaku penulis bersyukur bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “AKHLAQ
MAHMUDAH”. Makalah ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah akhlaq tasawuf.
Banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Sutopo. S.Pd., M.Pd.I selaku Dosen Pengampu manajemen Akhlaq tasawuf
2. Tidak lupa teman-teman EKSYA Kelas B yang saling membantu dan mendukung.
Semoga segala bentuk bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis dibalas oleh
Allah SWT.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna juga masih
banyak kesalahan-kesalahannya. Untuk itu kami selaku penulis menerima kritik dan saran
agar dari situ kami dapat belajar lagi dan memperbaiki di kesempatan selanjutnya. Kami
selaku penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.

Lamongan, 28 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan masalah.................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Definisi dan keutamaan akhlaq mahmudah......................................................................3
2.2 Macam-macam akhlaq mahmudah...................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2 Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Akhlak yang mulia (husnul hulq) adalah semua sikap yang mencakup kebaikan,
ketaatan dan amal. Pada hakikatnya akhlak adalah sebuah sifat dalam nafs yang
mendorong seseorang untuk melakukan berbagai perbuatan dengan mudah tanpa berpikir
sebelumnya. Akhlak dibagi dua, mulia dan tercela. Secara global yang dimaksud dengan
akhlak mulia adalah hubungan dan persahabatan yang baik dengan sang pencipta (Allah)
dan ciptaan-Nya.

Berakhlak mulia kepada makhluk adalah dengan mengetahui bahwa mereka adalah
rahasia takdir, semua prilaku Akhlak yang mulia (husnul hulq) adalah semua sikap yang
mencakup semua kebaikan, ketaatan, bentuk fisik, rezeki dan ajal mereka telah
ditentukan. Kemudian kita berbuat baik kepada mereka sesuai kemampuan. Sehingga
mereka merasa aman dari gangguan kita dan mencintai kita sesuai pilihan mereka.

Berakhlak mulia kepada sang pencipta adalah dengan menyibukkan diri


melaksanakan semua yang wajib dan sunnah, serta mengamalkan semua keutamaan.
Semua itu dilakukan dengan kesadaran bahwa dia harus meminta maaf kepada Allah atas
semua kekurangannya dalam beribadah dan bersyukur kepada-Nya atas kebenaran yang
dia lakukan secara sempurna. Dia berakhlak dengan akhlak-akhlak Allah ta’ala, selalu
berpaling dari selain-Nya, senantiasa menghadap kepada-Nya dan tak berhenti
mengingat-Nya. Sehinnga hatinya berhiaskan cahaya dzikir asrarudz dzat dan berubah
menjadi lautan yang bergejolak kerena hembusan angin kedekatan dengan-Nya. Sifat-
sifat yang mulia pun akan menelusuri semua lorong jiwanya. Pada saat itulah dia telah
benar-benar berakhlak mulia.1

1
Naufal bin muhammad al-aydarus, akhlak para wali, (surabaya : taman ilmu,2011),hlm.14.

iv
1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Definisi dan keutamaan akhlaq mahmudah

1.2.2 Macam-macam akhlaq mahmudah

1.3 Tujuan masalah

Untuk mengetahui permasalahan-permasalah yang kami tulis di bawah ini

1.3.1 Definisi dan keutamaan akhlaq mahmudah

1.3.2 Macam-macan akhlaq mahmudah

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan keutamaan akhlaq mahmudah

Akhlak berasal dari bahasa Arab “akhlaqun” yang merupakan bentuk jamak dari
“khuluqun”, atau akhlak juga berarti budi pekerti, tabia’at atau tingkah laku, watak,dan
perangai. Kata mahmudah berasal dari kata ‫ حمد‬yang berarti terpuji. Maka penegertian
akhlak mahmudah adalah menghilangkan adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut,
kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakuakan dengan mencintainya.
Maka dari seseorang haruslah membiasakan untuk berbuat baik dan dalam melakukan
perbuatan itu disertai dengan rasa cinta. Jadi seseorang dalam melakukan itu tidak ada
beban serta ikhlas dalam berbuat.2

Keutamaan akhlak mahmudah, atau akhlak terpuji, dalam Islam sangat ditekankan
sebagai bagian integral dari kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa
keutamaan akhlak mahmudah:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah (Qurbah ilallah):


Keutamaan: Akhlak mahmudah membantu individu mendekatkan diri kepada Allah
dengan melakukan perbuatan baik secara konsisten. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang
dilakukan secara terus-menerus, sekalipun sedikit."
2. Meningkatkan Kualitas Hidup Bersama (Muamalah yang Baik):
Keutamaan: Akhlak mahmudah menciptakan hubungan yang baik dan harmonis
antara individu, keluarga, dan masyarakat. Qs Al-Hujurat ayat (49:13): "Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal."
3. Menyebarkan Kebaikan (Amal Ma’ruf):

2
Asmaraman as, pengantar studi akhlak, (jakarta : raja grafindo persada, 1994), hlm 204.

vi
Keutamaan: Akhlak mahmudah mendorong individu untuk berperan aktif dalam
menyebarkan kebaikan dan keadilan di masyarakat. Qs Al-Imran ayat (3:110):
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk (membawa) manfaat bagi
manusia; kamu menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan
beriman kepada Allah."
4. Menghindari Perilaku Tercela (Nahi Munkar):
Keutamaan: Akhlak mahmudah mengajarkan untuk menjauhi segala bentuk perilaku
tercela dan kemungkaran. Qs Al-Imran ayat (3:104): "Dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntun
5. Menciptakan Lingkungan yang Positif (Tarbiyah Islamiyah):
Keutamaan: Akhlak mahmudah membantu membentuk lingkungan yang positif dan
mendukung perkembangan spiritual dan moral. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-
baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia."
6. Mengembangkan Kesabaran dan Keteguhan (Sabr dan Istiqamah):
Keutamaan: Akhlak mahmudah mengajarkan pentingnya kesabaran dan keteguhan
dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Qs Al-Baqarah ayat (2:155):
"Sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar."
7. Mencapai Kesejahteraan Batin (Tranquility of the Soul):
Keutamaan: Akhlak mahmudah membawa damai batin dan kebahagiaan di dunia
dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat
segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh. Jika rusak maka rusaklah
seluruh tubuh, ketahuilah bahwa itulah hati."

2.2 Macam-macam akhlaq mahmudah

1. Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa diartikan sebagai tulus atau murni, yaitu melakukan
setiap aktivitas (baik aktivitas yang berhubungan dengan dunia maupun aktivias yang
berhubungan dengan akhirat) semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah
SWT. sebagaimana pada doa iftitah dalam sholat yang sering kita baca:

vii
‫اَّن َص اَل ِتْي َو ُنُس ِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّلِل َر ِّب اْلَع ا َلِم ْيَن‬
“sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya milik Allah Tuhan
semesta alam”.3
2. Tawakkal
Tawakkal diartikan sebagai berpasrah diri kepada Allah SWT berpasrah disini
bukan berarti 100% pasrah tanpa melakukan usaha, justru tawakkal adalah bentuk
kepasraan diri tanpa menghilangkan nilai usaha. Tawakkal adalahkesungguhan hati
dalam bersandar kepada Allah SWT untuk mendapatkan kemaslahatan serta
mencegah kemudharatan baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
3. Sabar
Sabar diartikan sebagai sifat tabah dalam menghadapi segala macam bentuk
cobaan hidup dan masalah yang menimpa. Sifat sabar memang sangat berat kecuali
bagi orang-orang yang memiliki pondasi hati yang kuat. Allah SWT berfirman dalam
surah Al-Baqarah ayat 45
‫َو اْسَتِع ْيُنْو ا ِبالَّصْبِر َو الَّص ٰل وِۗة َوِاَّنَها َلَك ِبْيَر ٌة ِااَّل َع َلى اْلٰخ ِشِع ْيَۙن‬
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan
sesungguhnya hal itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”
4. Syukur
Syukur diartikan sebagai wujud dari rasa berterima kasih kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan nikmat yang Dia berikan dengan menjalankan semua perintah-
Nya dan menjauhi larangan-Nya. Wujud rasa syukur diungkapkan dengan perkataan,
perbuatan, dan hati. Sedangkan lawan dari syukur ialah kufur.
5. Zuhud
Zuhud ialah mengutammakan kepentingan akhirat diatas kepentingan dunia.
Orang-orang yang zuhud adalah orang-orang yang enggan berurusan dengan urusan
dunia kecuali urusan dunia yang bisa mendukung urusan akhirat, seolaholah mereka
tidak peduli atas macam kemewahan dunia yang bersifat semu, serta menghabiskan
segenap waktu dengan beribadah, berdzikir, bermunajah, dan lainlain
6. Haya’ atau malu
Maksud “malu” disini adalah memiliki sifat malu untuk melakukan sebuah
keburukan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Orang yang mempunyai
3
Al-An’am [6]:162

viii
malu tidak hanya dari hati saja, tetapi juga ditunjukkan dari perkataan dan perbuatan.
Sifat haya’ atau malu merupakan salah satu ciri 99 cabang iman:
‫ َفِإَذ ا ُر ِفَع َأَح ُدُهَم ا ُر ِفَع ْاَال َخ ُر‬، ‫َاْلـَحَياُء َو ْاِإل ْيَم اُن ُقِر َنا َجِم ـْيًعا‬
“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah
yang lainnya.”4

Rasulullah SAW bersabda:


“Sesungguhnya setiap agama mempunyai akhlak, dan akhlak islam adalah rasa
malu”. (HR Imam Malik)
7. Afwu’ atau pemaaf
Sifat pemaaf adalah akhlak yang sangat dianjurkan dalam berhubungan social,
karena memaafkan kesalahan orang lain adalah sesuatu yang berat untuk dilakukan.
Untuk itulah, memaafkan atas kesalahan orang lain lebih baik daripada meminta maaf
atas kesalahan sendiri.
8. Khifdul lisan atau menjaga lisan
Lisan merupakan salah satu faktor besar yang bisa memecah tali persaudaraan,
bahkan tidak jarang terjadi permusuhan, perkalahian, pembunuhan dan lain
sebagainya karena bersumber dari ketidak mampuan dalam menjaga lisan.
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda:
‫سالمة اإلنسان في حفظ اللسا‬
“Keselamatan seseorang atau manusia tergantung dari bagaimana ia menjaga
lisannya”.

BAB III
4
[Shahîh: HR.al-Hâkim (I/22), ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmush Shaghîr (I/223), al-Mundziri dalam
at-Targhîb wat Tarhîb (no. 3827), Abû Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ’ (IV/328, no. 5741), dan selainnya. Lihat
Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 3200).]

ix
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akhlak berasal dari bahasa Arab “akhlaqun” yang merupakan bentukjamak dari
“khuluqun”, atau akhlak juga berarti budi pekerti, tabia’at atau tingkah laku, watak, dan
perangai. Kata mahmudah berasal dari kata ‫ حمد‬yang berarti terpuji. Maka penegertian
akhlak mahmudah adalah menghilangkan adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut,
kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakukan dengan mencintainya.
Akhlak mahmudah yaitu akhlak yang terpuji dan macam-macam dari sifat terpuji ada
ikhlas, tawakkal, sabar, syukur, zuhud, haya’ (malu), afwu’ (pemaaf), dan khifdul lisan
(menjaga lisan).

3.2 Saran

Dalam makalah ini telah dipaparkan mengenai akhlaq mahmudah, kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kami
menyarankan agar pembaca dapat mencari referensi lain untuk menambah materi yang
kurang dari makalah ini. Kami juga mohon kritik dan sarannya guna perbaikan dalam
makalah ini agar menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

x
Nata. Abudin. 2010. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawai Pers.

Asmaraman as. 1994. pengantar studi akhlak. jakarta : raja grafindo persada. Ensiklopedi
islam. (Jakarta ; Icthtiar Baru Van Hoeva).

Akbarizan. Tasawuf Integratif Pemikiran dan Ajaran Tasawuf di Indonesia. Pekanbaru:


Suska Press, 2008.

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Jakarta: Rajawali Press, 2014.

xi

Anda mungkin juga menyukai