AKHLAQ MAHMUDAH
Dosen Pengampu:
Dr. Sutopo. S.Pd., M.Pd.I
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
1. DANIL FARHAN
2. ASEP KURNIAWAN
Syukur semoga tetap terjaga oleh kita karena Allah SWT telah memberi nikmat yang
luar biasa kepada kita, salah satunya nikmat kesehatan. Tidak lupa sholawat salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Kami selaku penulis bersyukur bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “AKHLAQ
MAHMUDAH”. Makalah ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah akhlaq tasawuf.
Banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Sutopo. S.Pd., M.Pd.I selaku Dosen Pengampu manajemen Akhlaq tasawuf
2. Tidak lupa teman-teman EKSYA Kelas B yang saling membantu dan mendukung.
Semoga segala bentuk bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis dibalas oleh
Allah SWT.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna juga masih
banyak kesalahan-kesalahannya. Untuk itu kami selaku penulis menerima kritik dan saran
agar dari situ kami dapat belajar lagi dan memperbaiki di kesempatan selanjutnya. Kami
selaku penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan masalah.................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Definisi dan keutamaan akhlaq mahmudah......................................................................3
2.2 Macam-macam akhlaq mahmudah...................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2 Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Akhlak yang mulia (husnul hulq) adalah semua sikap yang mencakup kebaikan,
ketaatan dan amal. Pada hakikatnya akhlak adalah sebuah sifat dalam nafs yang
mendorong seseorang untuk melakukan berbagai perbuatan dengan mudah tanpa berpikir
sebelumnya. Akhlak dibagi dua, mulia dan tercela. Secara global yang dimaksud dengan
akhlak mulia adalah hubungan dan persahabatan yang baik dengan sang pencipta (Allah)
dan ciptaan-Nya.
Berakhlak mulia kepada makhluk adalah dengan mengetahui bahwa mereka adalah
rahasia takdir, semua prilaku Akhlak yang mulia (husnul hulq) adalah semua sikap yang
mencakup semua kebaikan, ketaatan, bentuk fisik, rezeki dan ajal mereka telah
ditentukan. Kemudian kita berbuat baik kepada mereka sesuai kemampuan. Sehingga
mereka merasa aman dari gangguan kita dan mencintai kita sesuai pilihan mereka.
1
Naufal bin muhammad al-aydarus, akhlak para wali, (surabaya : taman ilmu,2011),hlm.14.
iv
1.2 Rumusan masalah
v
BAB II
PEMBAHASAN
Akhlak berasal dari bahasa Arab “akhlaqun” yang merupakan bentuk jamak dari
“khuluqun”, atau akhlak juga berarti budi pekerti, tabia’at atau tingkah laku, watak,dan
perangai. Kata mahmudah berasal dari kata حمدyang berarti terpuji. Maka penegertian
akhlak mahmudah adalah menghilangkan adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut,
kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakuakan dengan mencintainya.
Maka dari seseorang haruslah membiasakan untuk berbuat baik dan dalam melakukan
perbuatan itu disertai dengan rasa cinta. Jadi seseorang dalam melakukan itu tidak ada
beban serta ikhlas dalam berbuat.2
Keutamaan akhlak mahmudah, atau akhlak terpuji, dalam Islam sangat ditekankan
sebagai bagian integral dari kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa
keutamaan akhlak mahmudah:
2
Asmaraman as, pengantar studi akhlak, (jakarta : raja grafindo persada, 1994), hlm 204.
vi
Keutamaan: Akhlak mahmudah mendorong individu untuk berperan aktif dalam
menyebarkan kebaikan dan keadilan di masyarakat. Qs Al-Imran ayat (3:110):
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk (membawa) manfaat bagi
manusia; kamu menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan
beriman kepada Allah."
4. Menghindari Perilaku Tercela (Nahi Munkar):
Keutamaan: Akhlak mahmudah mengajarkan untuk menjauhi segala bentuk perilaku
tercela dan kemungkaran. Qs Al-Imran ayat (3:104): "Dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntun
5. Menciptakan Lingkungan yang Positif (Tarbiyah Islamiyah):
Keutamaan: Akhlak mahmudah membantu membentuk lingkungan yang positif dan
mendukung perkembangan spiritual dan moral. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-
baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia."
6. Mengembangkan Kesabaran dan Keteguhan (Sabr dan Istiqamah):
Keutamaan: Akhlak mahmudah mengajarkan pentingnya kesabaran dan keteguhan
dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Qs Al-Baqarah ayat (2:155):
"Sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar."
7. Mencapai Kesejahteraan Batin (Tranquility of the Soul):
Keutamaan: Akhlak mahmudah membawa damai batin dan kebahagiaan di dunia
dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat
segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh. Jika rusak maka rusaklah
seluruh tubuh, ketahuilah bahwa itulah hati."
1. Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa diartikan sebagai tulus atau murni, yaitu melakukan
setiap aktivitas (baik aktivitas yang berhubungan dengan dunia maupun aktivias yang
berhubungan dengan akhirat) semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah
SWT. sebagaimana pada doa iftitah dalam sholat yang sering kita baca:
vii
اَّن َص اَل ِتْي َو ُنُس ِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّلِل َر ِّب اْلَع ا َلِم ْيَن
“sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya milik Allah Tuhan
semesta alam”.3
2. Tawakkal
Tawakkal diartikan sebagai berpasrah diri kepada Allah SWT berpasrah disini
bukan berarti 100% pasrah tanpa melakukan usaha, justru tawakkal adalah bentuk
kepasraan diri tanpa menghilangkan nilai usaha. Tawakkal adalahkesungguhan hati
dalam bersandar kepada Allah SWT untuk mendapatkan kemaslahatan serta
mencegah kemudharatan baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
3. Sabar
Sabar diartikan sebagai sifat tabah dalam menghadapi segala macam bentuk
cobaan hidup dan masalah yang menimpa. Sifat sabar memang sangat berat kecuali
bagi orang-orang yang memiliki pondasi hati yang kuat. Allah SWT berfirman dalam
surah Al-Baqarah ayat 45
َو اْسَتِع ْيُنْو ا ِبالَّصْبِر َو الَّص ٰل وِۗة َوِاَّنَها َلَك ِبْيَر ٌة ِااَّل َع َلى اْلٰخ ِشِع ْيَۙن
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan
sesungguhnya hal itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”
4. Syukur
Syukur diartikan sebagai wujud dari rasa berterima kasih kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan nikmat yang Dia berikan dengan menjalankan semua perintah-
Nya dan menjauhi larangan-Nya. Wujud rasa syukur diungkapkan dengan perkataan,
perbuatan, dan hati. Sedangkan lawan dari syukur ialah kufur.
5. Zuhud
Zuhud ialah mengutammakan kepentingan akhirat diatas kepentingan dunia.
Orang-orang yang zuhud adalah orang-orang yang enggan berurusan dengan urusan
dunia kecuali urusan dunia yang bisa mendukung urusan akhirat, seolaholah mereka
tidak peduli atas macam kemewahan dunia yang bersifat semu, serta menghabiskan
segenap waktu dengan beribadah, berdzikir, bermunajah, dan lainlain
6. Haya’ atau malu
Maksud “malu” disini adalah memiliki sifat malu untuk melakukan sebuah
keburukan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Orang yang mempunyai
3
Al-An’am [6]:162
viii
malu tidak hanya dari hati saja, tetapi juga ditunjukkan dari perkataan dan perbuatan.
Sifat haya’ atau malu merupakan salah satu ciri 99 cabang iman:
َفِإَذ ا ُر ِفَع َأَح ُدُهَم ا ُر ِفَع ْاَال َخ ُر، َاْلـَحَياُء َو ْاِإل ْيَم اُن ُقِر َنا َجِم ـْيًعا
“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah
yang lainnya.”4
BAB III
4
[Shahîh: HR.al-Hâkim (I/22), ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmush Shaghîr (I/223), al-Mundziri dalam
at-Targhîb wat Tarhîb (no. 3827), Abû Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ’ (IV/328, no. 5741), dan selainnya. Lihat
Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 3200).]
ix
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhlak berasal dari bahasa Arab “akhlaqun” yang merupakan bentukjamak dari
“khuluqun”, atau akhlak juga berarti budi pekerti, tabia’at atau tingkah laku, watak, dan
perangai. Kata mahmudah berasal dari kata حمدyang berarti terpuji. Maka penegertian
akhlak mahmudah adalah menghilangkan adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut,
kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakukan dengan mencintainya.
Akhlak mahmudah yaitu akhlak yang terpuji dan macam-macam dari sifat terpuji ada
ikhlas, tawakkal, sabar, syukur, zuhud, haya’ (malu), afwu’ (pemaaf), dan khifdul lisan
(menjaga lisan).
3.2 Saran
Dalam makalah ini telah dipaparkan mengenai akhlaq mahmudah, kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kami
menyarankan agar pembaca dapat mencari referensi lain untuk menambah materi yang
kurang dari makalah ini. Kami juga mohon kritik dan sarannya guna perbaikan dalam
makalah ini agar menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
x
Nata. Abudin. 2010. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawai Pers.
Asmaraman as. 1994. pengantar studi akhlak. jakarta : raja grafindo persada. Ensiklopedi
islam. (Jakarta ; Icthtiar Baru Van Hoeva).
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Jakarta: Rajawali Press, 2014.
xi