Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah akhlak yang diampu oleh Syamsul
Ma’arif, S.H.I., M.S.I.

Disusun oleh :

Mohammad Iqbal M (201250000371)

Aviva Felinta SI (201250000374)

Himawan Wahyu U (211220000266)

Irfan Irham S (211220000277)

Umami S

Progran Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami

karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat

menimba ilmu di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Akhlak. Adapun

tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata

kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama,

bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan

kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran

yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya

sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih, wassalamu’ alaikum.

Jepara, 15 Mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................4

2.1 Rumusan Masalah...........................................................................................................6

3.1 Tujuan Pembahasan.......................................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................7

2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan........................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................10

3.1 Bukti Kandungan Teori Ilmu Pengetahuan Modern Dalam Alquran.....................10

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................23

4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................25

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui bahwa komponen utama agama islam adalah akidah, syariah

dan akhlak . kategorisasi ini didasarkan pada penjelasan Nabi ketika melakukan dialog dengan

malaikat Jibril berkenaan dengan pengertian iman, Islam dan Ihsan. Kata yang terakhir

kerapkali disejajarkan dengan akhlak. Terminologi ihsan diambil dari kata ahsana, yuhsinu,

ihsanan yang berarti berbuat baik. Ketika kita merujuk pada kalamullah maka banyak kita

temukan perkataan ihsan yang berarti berbuat kebajikan atau kebaikan seperti dalam surat An-

Nahl ayat 90, yang artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Ayat kebajikan lain juga dapat kita lihat dalam surat Arrahman ayat 60,yang artinya:

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”.

Tentunya kebaikan atau kebajikan inilah yang memiliki hubungan yang erat dengan

peristilahan akhlak. Perkataan akhlak sendiri memiliki persesuaian dengan kata “kholik” dan

“makhluk” atau pencipta dengan yang dicipta. Dari sinilah asal ilmu akhlak dirumuskan, yang

memungkinkan terjadinya hubungan baik antara khalik dengan mahkluk serta antara makhluk

dengan makhluk lainnya. Dalam bahasa yang lebih islami kita dapat mengatakan bahwa

akhlak adalah sikap kepribadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk

lainnya, sesuai dengan petunjuk dan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ini berarti akhlak

4
merujuk pada seluruh tindak tanduk manusia dalam segala aspek baik yang bersifat ubudiyah

ataupun muamalah.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut:

 Apa pengertian Akhlak?

 Implementasi akhlak dalam kehidupan

 Maksud dari akhlak terhadap lingkungan

3.1 Tujuan Pembahasan

 Pengertian Akhlak

 Akhlak Terhadap Lingkungan

 Maksud dari akhlak terhadap lingkungan

5
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akhlak

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan

secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari

kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan

secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-

waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh

motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi

pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keter-paksaan untuk berbuat.

Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pen-cerminan dari akhlak.

6
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Akhlak Terhadap Lingkungan

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dan

tentu hidup dalam sebuah ligkungan. Berbicara tentang lingkungan berarti tidak terlepas dari

perilaku manusia dalam kehidupan sehari hari, manusia membutukan kerukunan, kedamain serta

ketentraman,salasatu langkah manusia agar hidup damai dalam sebuah lingkungan adalah

dengan menanakan nilai nilai akhlak dalam diri kita.

Akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah ditunjukkan kepada penciptaan suasana

yang baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap membawa kesegaran, kenyamanan hidup,

tanpa membuat kerusakan dan polusi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

manusia itu sendiri yang menciptanya. Agama islam adalah agama sempurna yang mengatur

seluruh dimensi hubungan manusia dengan alam lingkungan. Islam mengajarkan dan

menetapkan prinsip-prinsip atau konsep dasar akhlak bagi manusia tentang bagaimana bersikap

terhadap alam lingkungannya. Ini merupakan wujud kesempurnaan Islam dan salah satu bentuk

nikmat dan kasih sayang Allah yang tidak terbatas. Allah berfirman

7
Terjemahnya: “pada hari ini Aku sempurnakan untukmu agamamu,aku limpahkan atas kamu

nikmat-Ku,dan Aku ridlai Islam sebagai agamamu” (Q.S Al-Maidah:3).

Prinsip Islam selalu menyeimbangkan semua hal dalam kehidupan manusia. Islam tidak

mengizinkan manusia untuk lebih atau hanya memperhatikan satu sisi dengan menghabiskan sisi

yang lain.Ini bisa terwujud dalam prinsip atau nilai-nilai Islam karena ia terbebas dari kekangan

hawa nafsu dan diciptakan oleh sang pencipta manusia, Dzat yang membuat hidup mereka mulia,

mendapatkan rahmat, dan hidayah demi kebaikan mereka di dunia dan akhirat. Sikap Islam

dalam memperhatikan alam lingkungan bertujuan demi kebaikan manusia baik di dunia maupun

di akhirat, sesuai prinsip berikut ini, bahwa disisi Allah manusia adalah makhluk yang mulia.

Allah telah menundukkan semua yang ada dilangit dan dibumi untuk memudahkan manusia.

Kemuliaan yang diberikan Allah kepada manusia adalah bentuk yang indah, kemampuan

untuk berbicara, free will, dan kemampuan berjalan dimuka bumi, di udara, dan di lautan dengan

berbagai bentuk kendaraan. Disamping itu, mereka juga mendapatkan anugerah rizqi yang

berlimpah berupa makanan yang lezat dan baik. Di tambah lagi keutamaan akal, pikiran, wahyu,

Rasul, dan lainnya, serta kemuliaan dan karomah jika taat kepada Allah.

Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap lingkungan,

Akhlaq terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan memanfaatkan sumber daya alam

dengan jalan mengeksploitasi secara besar- besaran, sehingga timbul ketidakseimbangan alam

dan kerusakan bumi. lingkungan harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga,

merawat dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban suatu

8
masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya. Dengan kata lain bahwa berakhlak yang

baik terhadap lingkungan merupakan salah satu manifestasi dari etika itu sendiri.

Al-Quran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad saw yang membawa

rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu). Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi Muhammad

saw bahkan memberi nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun benda-benda itu tak

bernyawa. "Nama" memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan kesan itu mengantarkan

kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama. Nabi Muhammad saw telah

mengajarkan : "Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah,

dan beri makanlah dengan baik."

Berakhlak kepada lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik

binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.Pada dasarnya, akhlak yang

diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai

khalifah.Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia

terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan,

agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang

tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena

hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.

Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang

berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia

bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap

perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia

sendiri."Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan

mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa rahmat dan cinta

9
kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap

alam sekitarnya, yakni melestarikannya dengan baik. Ada kewajiban manusia untuk berakhlak

kepada alam sekitarnya. Ini didasarkan kepada hal-hal sebagi berikut :

1. Bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi

2. bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh al quran

3. bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga pelestarian alam yang

bersifat umum dan yang khusus

4. bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambil manfaat yang sebesar-

besarnya dari alam, agar kehidupannya menjadi makmur

5. Manusia berkewajiban mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan di muka bumi.

Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau kerusakannya, karena

sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang masih lestari pasti dapat memberi hidup

dan kemakmuran bagi manusia di bumi. Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan

manusia menjadi sulit, rezeki sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian alam

ini wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan negara.

Akhlak manusia terhadap lingkungan, terutama alam, bukan hanya semata-mata untuk

kepentingan lingkungan atau alam itu sendiri, tetapi jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan

dan memakmurkan lingkungan atau alam ini. Dengan memenuhi kebutuhannya sehingga

kemakmuran, kesejahteraan, dan keharmonisan hidup dapat terjaga.

Berakhlak dengan lingkungan sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan cara

melestarikan alam sekitarnya sebagai berikut :

1. melarang penebangan pohon-pohon secara liar

10
2. melarang perburuan binatang secara liar

3. melakukan reboisasi

4. mengendalikan erosi

5. membuat cagar alam dan suaka margasatwa

6. melarang membuang sampah sembarangan

7. merawat fasilitas umum dengan baik

8. menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai

9. memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruhlapisan

masyarakat

10. memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.

Manusia di bumi sebagai khalifah, mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam

sekitarnya, yakni melestarikan dan memeliharanya dengan baik. Allah berfirman :

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) negeri

akhirat, dan janganlah kamu melupakanbahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat

baiklah (kepadaorang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berbuat kerusakan” (QS. AlQashash : 77)

Adapun akhlak manusia terhadap lingkungan atau alam yang wajib dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1. Memerhatikan dan merenungkan penciptaan alam. Allah berfirman :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan

siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (QS. Ali Imran[3] : 190)

11
2. Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam dan isinya ini untuk

manusia. Allah berfirman :

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan

Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-

buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah, padahal kamu mengetahui”.(QS. Al Baqarah[2] : 22)

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia

berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala

sesuatu”.(QS Al Baqarah[2] : 29)

“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan

semula dan Kami berfirman: "Turunlahkamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain,

dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang

ditentukan”. ( QS. Al Baqarah[2] : 36)

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,

dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu

adalah musuh yang nyata bagimu”.(QS. Al Baqarah[2] : 168)

12
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran akhlak. Sifat ini banyak

menentukan karakter seseorang, khususnya dalam pergaulan kemasyarakatan. Seseorang yang

berakhlak rendah, ia dibenci dan diasingkan dari masyaraakat. Sebaliknya, ia dihargai, disegani,

bahkan menjadi panutan dalam masyarakat.Keberadaan dan kehancuran suatu umat ditentukan

oleh akhlak itu sendiri. Selama masih berakhlak mulia, berarti umat manusia utuh dan jika

akhlakmulai lenyap itulah pertanda hancurnya umat. Akhlak kepada Allah merupakan

perwujudan dari keimanan kita yang kitatujukkan dengan ibadah kita. Akhlak kepada sesama

manusia berarti kitaharus berbuat baik kepada sesama manusia tanpa memandang kepada siapa

orang tersebut, sehingga kita mampu hidup dalam masyarakat yang aman dan tenteram. Akhlak

kepada lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab dan rasa syukur kita kepada Allah dengan

segala sesuatu yang Ia berikan, selainitu karena Allah telah menjadikan kita sebagai khalifah di

muka bumi ini maka kita harus menjaga, melestarikan dan memanfaatkan segala yang ada

dialam ini tanpa berlebih-lebihan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Verayuningsih dkk. Makalah Pendidikan Islam III Akhlak Terhadap lingkungan. Wonosobo.

2014.

https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak

Hasnawati. Akhlak Kepada Lingkungan. 2020.

14

Anda mungkin juga menyukai