Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah akhlak yang diampu oleh Syamsul
Ma’arif, S.H.I., M.S.I.
Disusun oleh :
Umami S
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Akhlak. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata
kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama,
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................23
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................25
3
BAB I PENDAHULUAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa komponen utama agama islam adalah akidah, syariah
dan akhlak . kategorisasi ini didasarkan pada penjelasan Nabi ketika melakukan dialog dengan
malaikat Jibril berkenaan dengan pengertian iman, Islam dan Ihsan. Kata yang terakhir
kerapkali disejajarkan dengan akhlak. Terminologi ihsan diambil dari kata ahsana, yuhsinu,
ihsanan yang berarti berbuat baik. Ketika kita merujuk pada kalamullah maka banyak kita
temukan perkataan ihsan yang berarti berbuat kebajikan atau kebaikan seperti dalam surat An-
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Ayat kebajikan lain juga dapat kita lihat dalam surat Arrahman ayat 60,yang artinya:
Tentunya kebaikan atau kebajikan inilah yang memiliki hubungan yang erat dengan
peristilahan akhlak. Perkataan akhlak sendiri memiliki persesuaian dengan kata “kholik” dan
“makhluk” atau pencipta dengan yang dicipta. Dari sinilah asal ilmu akhlak dirumuskan, yang
memungkinkan terjadinya hubungan baik antara khalik dengan mahkluk serta antara makhluk
dengan makhluk lainnya. Dalam bahasa yang lebih islami kita dapat mengatakan bahwa
akhlak adalah sikap kepribadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk
lainnya, sesuai dengan petunjuk dan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ini berarti akhlak
4
merujuk pada seluruh tindak tanduk manusia dalam segala aspek baik yang bersifat ubudiyah
ataupun muamalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
Pengertian Akhlak
5
BAB II LANDASAN TEORI
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari
kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan
secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-
waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh
motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keter-paksaan untuk berbuat.
Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pen-cerminan dari akhlak.
6
BAB III PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dan
tentu hidup dalam sebuah ligkungan. Berbicara tentang lingkungan berarti tidak terlepas dari
perilaku manusia dalam kehidupan sehari hari, manusia membutukan kerukunan, kedamain serta
ketentraman,salasatu langkah manusia agar hidup damai dalam sebuah lingkungan adalah
Akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah ditunjukkan kepada penciptaan suasana
yang baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap membawa kesegaran, kenyamanan hidup,
tanpa membuat kerusakan dan polusi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
manusia itu sendiri yang menciptanya. Agama islam adalah agama sempurna yang mengatur
seluruh dimensi hubungan manusia dengan alam lingkungan. Islam mengajarkan dan
menetapkan prinsip-prinsip atau konsep dasar akhlak bagi manusia tentang bagaimana bersikap
terhadap alam lingkungannya. Ini merupakan wujud kesempurnaan Islam dan salah satu bentuk
nikmat dan kasih sayang Allah yang tidak terbatas. Allah berfirman
7
Terjemahnya: “pada hari ini Aku sempurnakan untukmu agamamu,aku limpahkan atas kamu
Prinsip Islam selalu menyeimbangkan semua hal dalam kehidupan manusia. Islam tidak
mengizinkan manusia untuk lebih atau hanya memperhatikan satu sisi dengan menghabiskan sisi
yang lain.Ini bisa terwujud dalam prinsip atau nilai-nilai Islam karena ia terbebas dari kekangan
hawa nafsu dan diciptakan oleh sang pencipta manusia, Dzat yang membuat hidup mereka mulia,
mendapatkan rahmat, dan hidayah demi kebaikan mereka di dunia dan akhirat. Sikap Islam
dalam memperhatikan alam lingkungan bertujuan demi kebaikan manusia baik di dunia maupun
di akhirat, sesuai prinsip berikut ini, bahwa disisi Allah manusia adalah makhluk yang mulia.
Allah telah menundukkan semua yang ada dilangit dan dibumi untuk memudahkan manusia.
Kemuliaan yang diberikan Allah kepada manusia adalah bentuk yang indah, kemampuan
untuk berbicara, free will, dan kemampuan berjalan dimuka bumi, di udara, dan di lautan dengan
berbagai bentuk kendaraan. Disamping itu, mereka juga mendapatkan anugerah rizqi yang
berlimpah berupa makanan yang lezat dan baik. Di tambah lagi keutamaan akal, pikiran, wahyu,
Rasul, dan lainnya, serta kemuliaan dan karomah jika taat kepada Allah.
Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap lingkungan,
Akhlaq terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan memanfaatkan sumber daya alam
dengan jalan mengeksploitasi secara besar- besaran, sehingga timbul ketidakseimbangan alam
dan kerusakan bumi. lingkungan harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga,
merawat dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban suatu
8
masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya. Dengan kata lain bahwa berakhlak yang
baik terhadap lingkungan merupakan salah satu manifestasi dari etika itu sendiri.
Al-Quran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad saw yang membawa
rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu). Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi Muhammad
saw bahkan memberi nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun benda-benda itu tak
bernyawa. "Nama" memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan kesan itu mengantarkan
kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama. Nabi Muhammad saw telah
Berakhlak kepada lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik
khalifah.Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia
agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang
tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena
hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang
berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia
bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap
perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia
sendiri."Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan
mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa rahmat dan cinta
9
kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap
alam sekitarnya, yakni melestarikannya dengan baik. Ada kewajiban manusia untuk berakhlak
2. bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh al quran
3. bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga pelestarian alam yang
4. bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambil manfaat yang sebesar-
Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau kerusakannya, karena
sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang masih lestari pasti dapat memberi hidup
dan kemakmuran bagi manusia di bumi. Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan
manusia menjadi sulit, rezeki sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian alam
ini wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan negara.
Akhlak manusia terhadap lingkungan, terutama alam, bukan hanya semata-mata untuk
kepentingan lingkungan atau alam itu sendiri, tetapi jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan
dan memakmurkan lingkungan atau alam ini. Dengan memenuhi kebutuhannya sehingga
10
2. melarang perburuan binatang secara liar
3. melakukan reboisasi
4. mengendalikan erosi
masyarakat
Manusia di bumi sebagai khalifah, mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakanbahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepadaorang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
Adapun akhlak manusia terhadap lingkungan atau alam yang wajib dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (QS. Ali Imran[3] : 190)
11
2. Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam dan isinya ini untuk
“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan
semula dan Kami berfirman: "Turunlahkamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain,
dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran akhlak. Sifat ini banyak
berakhlak rendah, ia dibenci dan diasingkan dari masyaraakat. Sebaliknya, ia dihargai, disegani,
bahkan menjadi panutan dalam masyarakat.Keberadaan dan kehancuran suatu umat ditentukan
oleh akhlak itu sendiri. Selama masih berakhlak mulia, berarti umat manusia utuh dan jika
akhlakmulai lenyap itulah pertanda hancurnya umat. Akhlak kepada Allah merupakan
perwujudan dari keimanan kita yang kitatujukkan dengan ibadah kita. Akhlak kepada sesama
manusia berarti kitaharus berbuat baik kepada sesama manusia tanpa memandang kepada siapa
orang tersebut, sehingga kita mampu hidup dalam masyarakat yang aman dan tenteram. Akhlak
kepada lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab dan rasa syukur kita kepada Allah dengan
segala sesuatu yang Ia berikan, selainitu karena Allah telah menjadikan kita sebagai khalifah di
muka bumi ini maka kita harus menjaga, melestarikan dan memanfaatkan segala yang ada
13
DAFTAR PUSTAKA
Verayuningsih dkk. Makalah Pendidikan Islam III Akhlak Terhadap lingkungan. Wonosobo.
2014.
https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak
14