AKHLAK ISLAM
Disusun oleh:
Kelompok 5
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadiran allah swt berkat rahmat dan
nikmatnya lah kami diberikan nikmat nya lah yang telah
memberikan kami kemudahan dan kesehatan sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan agama
islam yang berjudul “AKHLAK ISLAM”
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
I. kata pengantar………………………………………………..…2
II. Daftar isi…………………………………………………………….3
III. Bab I
a. pendahuluan…………………………………………………..4
IV. BAB II
a. pengertian akhlak………………………………………….5
b.perbedaan akhlak etika dan moral…………………6
c.sumber sumber akhlak dalam islam………………7
d.kedudukan akhlak dalam islam……………………..8
e.hubungan akhlak dengan iman dan ikhsan…..10
f.karakteristik akhlak dalam islam…………………..12
g.ruang lingkup akhlak……………………………………..13
1. akhlak terhadap allah……………………………….13
2. akhlak kepada sesama
manusia…………………………………………………….17
3. akhlak terhadap keluarga dan
masyarakat………………………………………………..18
4. akhlak terhadap alam
semesta………………….………………………………….19
h.macam macam akhlak dalam islam…..………….20
V. BAB III
a.kesimpulan………………………………………………………24
b. daftar pustaka…………………………………………………25
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. PENGERTIAN AKHLAK
5
b. PERBEDAAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL
6
c. SUMBER-SUMBER AKHLAK DALAM ISLAM
7
d. KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM
Merujuk pada buku Keluarga dan Akhlak dalam Islam karya Fahd
Salem Bahammam, kedudukan akhlak dalam Islam terbagi
menjadi 3 perkara.
8
Allah selalu memiliki maksud baik dari setiap perintah ibadah
kepada hamba-Nya. Jika menjalankan perintah tersebut, akhlak
baik akan tumbuh dalam diri seseorang.Salah satu contohnya
adalah perintah shalat yang tertuang dalam surat Al-Ankabut
ayat 45, “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar”.
Contoh lain adalah perintah menjalankan puasa agar menjadi
orang yang bertakwa, seperti dijelaskan dalam surat Al-Baqarah
ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa."
9
e. HUBUNGAN AKHLAK DENGAN IMAN DAN
IKHSAN
Ada hubungan yang erat antara akhlak dan iman dalam islam dan
hubungan diantara keduanya harus diketahui oleh setiap
muslim. Hubungan antara iman dan akhlak antara lain sebagai
berikut :
10
memuliakan tamunya, barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan kepada hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.”
(Muttafaq ‘alaih)
11
taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang
memohon ampun di waktu sahur”. (QS. Âli ‘Imrân/3: 14-17).
12
G. RUANG LINGKUP AKHLAK
1. Akhlak Terhadap Allah Swt.
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang
terpuji terhadap Allah Swt.baik melalui ibadah langsung kepada
Allah, seperti shalat, puasa dan sebagainya, maupun melalui
perilaku-perilaku tertentu yang mencerminkan hubungan atau
komunikasi dengan Allah diluar ibadah itu.
Allah Swt telah mengatur hidup manusia dengan adanya hukum
perintah dan larangan. Hukum ini, tidak lain adalah untuk
menegakkan keteraturan dan kelancaran hidup manusia itu
sendiri. Dalam setiap pelaksanaan hukum tersebut terkandung
nilai-nilai akhlak terhadap Allah Swt.
Berikut ini beberapa akhlak terhadap Allah Swt :
1. Beriman, yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta
meyakini apa yang difirmankan-Nya, seperti iman kepada
malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari kiamat dan qadha
dan qadhar. Beriman merupakan fondamen dari seluruh
bangunan akhlak islam. Jika iman telah tertanam didada,
maka ia akan memancar kepada seluruh perilaku sehingga
membentuk kepribadian yang menggambarkan akhlak
islam yaitu akhlak yang mulia.
2. Taat, yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Sikap taat kepada perintah Allah
merupakan sikap yang mendasar setelah beriman, ia
merupakan gambaran langsung dari adanya iman di dalam
hati.
3. Ikhlas,yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah
tanpa mengharapkan sesuatu, kecuali keridhaan Allah. Jadi
ikhlas itu bukan tanpa pamrih.Tetapi pamrih hanya
diharapkan dari Allah berupa keridhaan-Nya. Oleh karena
13
itu, dalam pelaksanaannya harus menjaga akhlak sebagai
bukti keikhlasan menerima hukum-hukum tersebut.
4. Khusyuk, yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin
dalam perbuatan yang sedang dikerjakannya atau
melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.
Khusyuk melahirkan ketenangan batin dan perasaan pada
orang yang melakukannya. Karena itu, segala bentuk
perintah yang dilakukan dengan khusyuk melahirkan
kebahagiaan hidup. Ciri-ciri Khusyu’ yaitu adanya perasaan
nikmat ketika melaksanakannya. Shalat perlu dilakukan
dengan khusyu’. Jika orang melakukan shalat tetapi belum
khusyu’. Agar khusyu’ dalam shalat, sejak niat kita harus
sunguh-sungguh hanya terpusat pada perbuatan yang
berkaitan dengan shalat. Apa yang dibacakan oleh lidah,
dimaknai oleh pikiran, diresapi oleh hati dan difokuskan
pada Allah yang sedang kita hadapi.
5. Huznudz dzan, yaitu berbaik sangka kepada Allah. Apa saja
yang diberikan-Nya merupakan pilihan yang terbaik untuk
manusia. Berprasangka baik kepada Allah merupakan
gambaran harapan dan kedekatan seseorang kepada-Nya,
sehingga apa saja yang diterimanya dipandang sebagai
suatu yang terbaik bagi dirinya. Oleh karena itu, seorang
yang huznuzan tidak akan mengalami perasaan kecewa
atau putus asa yang berlebihan.
6. Tawakal, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam
melaksanakan suatu rencana. Sikap tawakal merupakan
gambaran dari sabar dan menggambarkan kerja keras dan
sungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu rencana.
Apabila rencana tersebut menghasilkan keinginan yang
diharapkan atau gagal dari harapan yang semestinya, ia
akan mampu menerimanya tanpa penyesalan.
7. Syukur, yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah
atas nikmat yang telah diberikan-Nya.Ungkapan syukur
dilakukan dengan kata-kata dan perilaku. Ungkapan dalam
14
bentuk kata-kata adalah mengucapkan hamdalah setiap
saat, sedangkan bersyukur dengan perilaku dilakukan
dengan cara menggunakan nikmat Allah sesuai dengan
semestinya. Misalnya nikmat diberi mata,maka bersyukur
terhadap nikmat itu dilakukan dengan menggunakan mata
untuk melihat hal-hal yan baik, seperti membaca,
mengamati alam dan sebagainya yang mendatangkan
manfaat.
8. Sabar, yaitu ketahanan mental dalam menghadapi
kenyataan yang menimpa diri kita. Ahli sabar tidak akan
mengenal putus asa dalam menjalankan ibadah kepada
Allah .Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
sabar. Oleh karena itu, perintah bersabar bukan perintah
berdiam diri, tetapi perintah untuk terus berbuat tanpa
berputus asa.
9. Bertasbih, yaitu mensucikan Allah dengan ucapan, yaitu
dengan memperbanyak mengucapkan subhanallah ( maha
suci Allah ) serta menjauhkan perilaku yang dapat
mengotori nama Allah Yang Maha Suci.
10. Istighfar, yaitu meminta ampun kepada Allah atas segala
dosa yang perna dibuat dengan mengucapkan “
astagfirullahal ‘adzim ’’ (aku memohon ampun kepada
Allah yang Maha Agung ). Sedangkan istighfar melalui
perbuatan dilakukan dengan cara tidak mengulangi dosa
atau kesalahan yang telah dilakukan.
11. Takbir, yaitu mengagungkan Allah dengan membaca Allahu
Akbar ( Allah Maha Besar ).Mengagungkan Allah melalui
perilaku adalah mengagungkan nama-Nya dalam segala
hal, sehingga tidak menjadikan sesuatu melebihi
keagungan Allah. Tidak mengagungkan yang lain
melampaui keagungan Allah dalam berbagai konsep
kehidupan, baik melalui kata-kata maupun dalam tindakan
12. do’a,yaitu meminta kepada Allah apa saja yang
diinginkan dengan cara yang baik sebagaimana yang
15
dicontohkan oleh Rasulullah. Do’a adalah cara
membuktikan kelemahan manusia dihadapan Allah, karena
itu berdoa merupakan inti dari beribadah. Orang yang tidak
suka berdo’a adalah orang yang sombong, sebab ia tidak
mengakui kelemahan dirinya dihadapan Allah, merasa
mampu dengan usahanya sendiri. Ia tidak sadar bahwa
semua itu berkat izin dari Allah. Jadi, doa merupakan etika
bagi seorang hamba dihadapan Allah swt. Firman Allah
sebagai berikut:
“ Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian.
Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena
enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam
neraka jahannam dalam keadaan hina dina ”. ( Q.S. Ghafur :
60 )
16
2. Akhlak Kepada Sesama Manusia
17
3. AKHLAK TERHADAP KELUARGA
18
5.AKHLAK TERHADAP ALAM SEMESTA
19
H. MACAM MACAM AKHLAK DALAM
ISLAM
Akhlak Mahmudah
20
Akhlak mazmumah.
21
di akhirat akan mendapat siksaan. Kita harus lebih berhati-hati
dalam menghadapi orang-orang yang memiliki sifat dusta,
hendaknya jangan mudah percaya dengan segala ucapannya.
3. Al-Istikbar (Sombong)
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari yang lain
sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui
kekurangan dirinya, selalu merasa bahwa dirinya lebih besar,
lebih kaya, lebih pintar dan lebih di hormati. Orang yang
memiliki sifat tersebut biasanya menganggap atau memandang
orang lain lebih buruk, lebih rendah dan tidak mau mengakui
kelebihan orang lain.
4. Al-Hasad (Dengki)
Dengki merupakan suatu keadaan pikiran yang membuat dirinya
merasa sakit jika orang lain mendapat suatu kesenangan dan ia
ingin agar kesenangan itu di ambil dari orang itu meskipun ia
sendiri tidak mendapatkan keuntungan apapun dengan
hilangnya kesenangan itu.
5. Al-Ishraf (Berlebihan)
Maksud berlebihan disini yaitu menyia nyiakan sesuatu tanpa
manfaat, melebihi batas di setiap perbuatan, misalnya seperti
menyia nyiakan harta, makan dan minum berlebih-lebihan dan
berpakaian yang terlalu mencolok. Hal tersebut sangat dilarang
dalam agama islam. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu
tidak baik.
22
7.Hukum Islam menyebutkan homoseks antara sesama pria
dengan istilah liwath, sebagai kata yang akar katanya sama
dengan akar kata luth. Perbuatannya disebut dengan liwath
karena perbuatan tersebut pernah dilakukan oleh kaum yang
durhaka kepada seruan Nabi Luth as.
23
BAB III
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Rizki ard.SCRIBD(2017)Rukun iman sebagai realisasi syahadat
syarifah habibah (2015)akhlak dan etika dalam islam
jurnaL pesona dasar ISSN 2337-9227
Agus syukur(2020)akhlak terpuji dan implementasinya di
masyarakat
jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/index
Berita hari ini(2023)Akhlak dalam islam dan kedudukannya yang
perlu dipahami umat islam
25
26