Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dan konteks dari hadist Imam Muslim bab pemimpin yang
mennipu rakyatnya berhak mendapatkan neraka?
2. Bagaimana pentingnya pemimpin untuk selalu menjunjung tinggi
integritas dan etika dalam melayani rakyatnya, serta bagaimana
pelanggaran terhadap prinsip ini dapat dianggap sebagai dosa besar di
mata hukum Islam?
3. Bagaimana pemahaman tentang konsep ketaatan rakyat terhadap
pemimpin dalam konteks Islam dan bagaimana hal tersebut berhubungan
dengan hadist tersebut?
C. Tujuan Penelitian
2
1. Untuk memahami lebih dalam tentang arti konteks dari hadist tersebut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penguat Hadits
1
https://hadits.tazkia.ac.id/hadits/bab/2:67
4
o Shohih Muslim #204 Bab Pemimpin yang menipu rakyatnya berhak
mendapatkan neraka.
o Shahih Muslim #205 Bab Pemimpin yang menipu rakyatnya berhak
mendapatkan neraka.
B. Syarhul Hadits/Kajian Makna Hadits
1. Makna Mufradat
Dalam hadits Shahih Muslim #203, kata "iman" tidak secara langsung
disebutkan. Namun, kita dapat melihat bahwa hadits ini membicarakan
tentang pentingnya iman dan tanggung jawab moral dari pemimpin.
oleh karena itu, dalam konteks hadits ini, "iman" merujuk pada
tanggung jawab moral dan etika dalam memimpin rakyat, yaitu untuk
tidak mennipu dan menipu rakyat. Jika pemimpin melakukan
penyelewengan atau mennipu rakyatnya, maka hal itu dianggap sebagai
dosa besar yang dapat mendapatkan sanksi dari Allah, termasuk neraka.
5
Ayat atau Hadits Terkait
و َح َّد َثَنا َشْيَباُن ْبُن َفُّر وَخ َح َّد َثَنا َأُبو اَأْلْش َهِب َع ْن اْلَحَس ِن َقاَل َعاَد ُع َبْيُد ِهَّللا ْبُن ِز َياٍد َم ْع ِقَل ْبَن َيَس اٍر
اْلُم َز ِنَّي ِفي َم َرِضِه اَّلِذ ي َم اَت ِفيِه َفَقاَل َم ْع ِقٌل ِإِّني ُمَح ِّد ُثَك َحِد يًثا َسِم ْع ُتُه ِم ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا
َع َلْيِه َو َس َّلَم َلْو َع ِلْم ُت َأَّن ِلي َحَياًة َم ا َح َّد ْثُتَك ِإِّني َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقوُل َم ا
ِم ْن َع ْبٍد َيْسَتْر ِع يِه ُهَّللا َرِع َّيًة َيُم وُت َيْو َم َيُم وُت َو ُهَو َغاٌّش ِلَرِع َّيِتِه ِإاَّل َح َّر َم ُهَّللا َع َلْيِه اْلَج َّنَة و َح َّد َثَناه
َيْح َيى ْبُن َيْح َيى َأْخ َبَر َنا َيِز يُد ْبُن ُز َر ْيٍع َع ْن ُيوُنَس َع ْن اْلَحَس ِن َقاَل َد َخ َل اْبُن ِزَياٍد َع َلى َم ْع ِقِل ْبِن
َيَس اٍر َو ُهَو َو ِج ٌع ِبِم ْثِل َحِد يِث َأِبي اَأْلْش َهِب َو َز اَد َقاَل َأاَّل ُكْنَت َح َّد ْثَتِني َهَذ ا َقْبَل اْلَيْو ِم َقاَل َم ا َح َّد ْثُتَك
َأْو َلْم َأُك ْن ُأِلَح ِّد َثَك
6
kepada kami [Yahya canister Yahya] telah mengabarkan kepada kami
[Yazid holder Zurai'] dari [Yunus] dari [Hasan] dia berkata:
"Ibnu Ziyad menemui [Ma'qil container Yasar] yang sedang sakit, seperti
haditsnya Abu Al Asyhab, lalu ia menambahkan, "Ibnu Ziyad bertanya,
"Tidakkah sebelumnya kamu telah menceritakan hal ini kepadaku?" Dia
menjawab, "Saya belim pernah menceritakan hal ini kepadamu atau belum
pernah bercerita kepadamu."
Ayat terkait:
ٰۤل
ِاَّنَم ا الَّس ِبْيُل َع َلى اَّلِذ ْيَن َيْظِلُم ْو َن الَّناَس َو َيْبُغ ْو َن ِفى اَاْلْر ِض ِبَغْيِر اْلَح ِّۗق ُاو ِٕىَك َلُهْم َع َذ اب
2
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya
7
Pendidikan harus menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan baik
dan setara. Ini termasuk menjalankan tugas dengan integritas dan keadilan,
serta berperilaku secara adil dan benar.
1. Diagram Sanad
Kalangan : Sahabat
Nasab : Al Muzaniy
9
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 110 H
Al 'Ajli : Tsiqah
Wafat : 165 H
10
Ibnu Hajar al 'Asqalani : Tsiqah
Nasab : Al Habthiy
Wafat : 236 H
As Saji : Shaduuq
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hadist ini menekankan pentingnya iman dan tanggung jawab moral
pemimpin dalam Islam.
Hadist ini menyatakan bahwa pemimpin yang mennipu rakyatnya
akan mendapatkan neraka atau syurga. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
hukum Islam, pemimpin memiliki tanggung jawab moral dan etika yang
tinggi terhadap rakyatnya. Jika pemimpin gagal dalam memenuhi
tanggung jawab ini, maka akan mendapatkan sanksi dari Allah, termasuk
neraka.
Selain itu, hadits ini juga menekankan pentingnya iman dan integritas
moral dalam memimpin rakyat. Pemimpin yang mennipu rakyatnya
dianggap sebagai seseorang yang tidak memiliki iman yang kuat dan tidak
mematuhi prinsip-prinsip Islam.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa dalam Islam, pemimpin memiliki
tanggung jawab moral dan etika yang tinggi terhadap rakyatnya. Jika
pemimpin melakukan penyelewengan atau mennipu rakyatnya, maka hal
itu dianggap sebagai dosa besar yang dapat mendapatkan sanksi dari
Allah, termasuk neraka.
2. Saran
Tiada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini yang
tidak menutup kemungkinan banyak terdapat kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi teknis maupun pemikiran karena terbatasnya literatur dan
pengetahuan.
Selanjutnya kami mengharapkan dengan kajian materi ini kita dapat
mengambil faedah dan dapat diimplementasikan di kehidupan kita sehari-hari
dan juga berguna untuk semua orang sehingga kita semua menjadi insan yang
dikatakan Allah sebagai khalifah dimuka bumi.
12
Daftar Pustaka
https://hadits.tazkia.ac.id
13