Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

PEMIMPIN YANG MENIPU RAKYAT

Disusun untuk memenuhi Mata kuliah Ulumul Hadits

Dosen Pengampu:

Fachrur Razi Amir, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:

Moch. Hisyam Aly Amir Iskandar F.2310327

FAKULTAS AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN GURU

PENDIDIKAN BAHASA ARAB 2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

konsep pemimpin yang menipu rakyatnya berhak mendapatkan neraka


sangat penting dalam suata pemerintahan karena merupakan pemberian
kepercayaan oleh rakyat kepada pemimpin untuk memimpin mereka dalam bentuk
kepatuhan terhadap perintah dan larangan. Tanpa ketaatan, kepimpinan tidak
dapat dilaksanakan dan kerajaan tidak dapat ditegakkan.

Namun konsep ketaatan yang salah juga akan mendatangkan bahaya


terhadap agama dan negara. Oleh karena itu, konsep ketaatan menurut Islam telah
disebutkan dengan jelas di dalam al-Qur'an dan al-hadith.

Menurut hadist, pemimpin yang mennipu rakyatnya bisa mendapatkan neraka.


Hal ini menunjukkan pentingnya pemimpin untuk selalu menjunjung tinggi
integritas dan etika dalam melayani rakyatnya. Jika pemimpin melakukan
penyelewengan atau mennipu rakyatnya, maka hal itu dianggap sebagai dosa
besar yang dapat mendapatkan sanksi dari Allah, termasuk neraka.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti dan konteks dari hadist Imam Muslim bab pemimpin yang
mennipu rakyatnya berhak mendapatkan neraka?
2. Bagaimana pentingnya pemimpin untuk selalu menjunjung tinggi
integritas dan etika dalam melayani rakyatnya, serta bagaimana
pelanggaran terhadap prinsip ini dapat dianggap sebagai dosa besar di
mata hukum Islam?
3. Bagaimana pemahaman tentang konsep ketaatan rakyat terhadap
pemimpin dalam konteks Islam dan bagaimana hal tersebut berhubungan
dengan hadist tersebut?

C. Tujuan Penelitian

2
1. Untuk memahami lebih dalam tentang arti konteks dari hadist tersebut.

2. Untuk mengkaji pentingnya pemimpin untuk selalu menjunjung tinggi


integritas dan etika dalam melayani rakyatnya, serta bagaimana
pelanggaran terhadap prinsip ini dapat dianggap sebagai dosa besar di
mata hukum Islam.

3. Untuk memahami konsep ketaatan rakyat terhadap pemimpin dalam


konteks Islam, serta bagaimana hal tersebut berhubungan dengan hadist
tersebut.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Redaksi Hadits dan Sanad


1. Matan dan Sanad Hadits

٢٠٣ ‫صحيح مسلم‬:


‫َح َّد َثَنا َشْيَباُن ْبُن َفُّر وَخ َح َّد َثَنا َأُبو اَأْلْش َهِب َع ْن اْلَحَس ِن َقاَل َعاَد ُع َبْيُد ِهَّللا ْبُن ِز َياٍد َم ْع ِقَل ْبَن َيَس اٍر‬
‫اْلُم زِنَّي ِفي َم َر ِض ِه اَّلِذ ي َم اَت ِفيِه َقاَل َم ْع ِقٌل ِإِّني ُمَح ِّد ُثَك َحِد يًثا َسِم ْع ُتُه ِم ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا‬
‫َع َلْيِه َو َس َّلَم َلْو َع ِلْم ُت َأَّن ِلي َحَياًة َم ا َح َّد ْثُتَك ِإِّني َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َيُق وُل‬
‫َم ا ِم ْن َع ْبٍد َيْسَتْر ِع يِه ُهَّللا َر ِع َّيًة َيُم وُت َيْو َم َيُم وُت َو ُهَو َغاٌّش ِلَر ِع َّيِتِه ِإاَّل َح َّر َم ُهَّللا َع َلْيِه اْلَج َّنَة‬
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan
kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abu al-
Asyhab] dari [al-Hasan] dia berkata:
"Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi [Ma'qil bin Yasar al-Muzani] yang
sedang sakit dan menyebabkan kematiannya. Ma'qil lalu berkata:
'Sungguh, aku ingin menceritakan kepadamu sebuah hadits yang aku pernah
mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sekiranya aku
mengetahui bahwa aku (masih) memiliki kehidupan, niscaya aku tidak akan
menceritakannya. Sesunguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
'Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati
dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan Surga atasnya'.
( shahih muslim 203).1

2. Penguat Hadits

1
https://hadits.tazkia.ac.id/hadits/bab/2:67

4
o Shohih Muslim #204 Bab Pemimpin yang menipu rakyatnya berhak
mendapatkan neraka.
o Shahih Muslim #205 Bab Pemimpin yang menipu rakyatnya berhak
mendapatkan neraka.
B. Syarhul Hadits/Kajian Makna Hadits
1. Makna Mufradat

kehidupan : ‫َحَياًة‬ mengunjungi : ‫اْلُم زِنَّي‬


beban : ‫َر ِع َّيًة‬ sakit : ‫َم َر ض‬
haram : ‫َح َّر َم‬ kematian : ‫َم اَت‬
menipu : ‫َغاٌّش‬ mendengar : ‫َسِم ع‬
surga : ‫اْلَج َّنَة‬ menceritakan : ‫ُمَح ِّد ُث‬
BAB 3 Syarah Hadis

2. Syarah Hadits dan Makna Ijmalil Hadits

Dalam hadits Shahih Muslim #203, kata "iman" tidak secara langsung
disebutkan. Namun, kita dapat melihat bahwa hadits ini membicarakan
tentang pentingnya iman dan tanggung jawab moral dari pemimpin.

Pemimpin yang mennipu rakyatnya (menurut hadits ini) dinyatakan


sebagai seseorang yang tidak memiliki iman dan tanggung jawab moral yang
baik. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks hadits ini, "iman" merujuk pada
keyakinan dan pengikraran terhadap ajaran Islam, serta rasa tanggung jawab
dan integritas moral dalam memimpin rakyat.

oleh karena itu, dalam konteks hadits ini, "iman" merujuk pada
tanggung jawab moral dan etika dalam memimpin rakyat, yaitu untuk
tidak mennipu dan menipu rakyat. Jika pemimpin melakukan
penyelewengan atau mennipu rakyatnya, maka hal itu dianggap sebagai
dosa besar yang dapat mendapatkan sanksi dari Allah, termasuk neraka.

5
Ayat atau Hadits Terkait

Hadits yang terkait dengan hadits diatas adalah:

٣٤٠٩ ‫صحيح مسلم‬:

‫و َح َّد َثَنا َشْيَباُن ْبُن َفُّر وَخ َح َّد َثَنا َأُبو اَأْلْش َهِب َع ْن اْلَحَس ِن َقاَل َعاَد ُع َبْيُد ِهَّللا ْبُن ِز َياٍد َم ْع ِقَل ْبَن َيَس اٍر‬
‫اْلُم َز ِنَّي ِفي َم َرِضِه اَّلِذ ي َم اَت ِفيِه َفَقاَل َم ْع ِقٌل ِإِّني ُمَح ِّد ُثَك َحِد يًثا َسِم ْع ُتُه ِم ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا‬
‫َع َلْيِه َو َس َّلَم َلْو َع ِلْم ُت َأَّن ِلي َحَياًة َم ا َح َّد ْثُتَك ِإِّني َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقوُل َم ا‬
‫ِم ْن َع ْبٍد َيْسَتْر ِع يِه ُهَّللا َرِع َّيًة َيُم وُت َيْو َم َيُم وُت َو ُهَو َغاٌّش ِلَرِع َّيِتِه ِإاَّل َح َّر َم ُهَّللا َع َلْيِه اْلَج َّنَة و َح َّد َثَناه‬
‫َيْح َيى ْبُن َيْح َيى َأْخ َبَر َنا َيِز يُد ْبُن ُز َر ْيٍع َع ْن ُيوُنَس َع ْن اْلَحَس ِن َقاَل َد َخ َل اْبُن ِزَياٍد َع َلى َم ْع ِقِل ْبِن‬
‫َيَس اٍر َو ُهَو َو ِج ٌع ِبِم ْثِل َحِد يِث َأِبي اَأْلْش َهِب َو َز اَد َقاَل َأاَّل ُكْنَت َح َّد ْثَتِني َهَذ ا َقْبَل اْلَيْو ِم َقاَل َم ا َح َّد ْثُتَك‬
‫َأْو َلْم َأُك ْن ُأِلَح ِّد َثَك‬

Shahih Muslim 3409:

“Telah menceritakan kepada kami [Syaiban container Farruh] telah


menceritakan kepada kami [Abu Al Ayshab] dari [Hasan] dia berkata:

"Ubaidullah bin Ziyad menjenguk [Ma'qil bin Yasar Al Muzanni] ketika


dia sedang sakit yang mengantarkan kepada kematiannya, maka Ma'qil
lalu berkata:

"Sungguh saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits yang pernah


saya dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
sekiranya saya masih hidup lama niscaya tidak akan saya ceritakan hal
ini kepadamu. Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidaklah seorang pemimpin yang Allah serahi untuk memimpin


rakyatnya, ketika meninggal dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan
Allah akan mengharamkan surga untuknya." Dan telah menceritakan

6
kepada kami [Yahya canister Yahya] telah mengabarkan kepada kami
[Yazid holder Zurai'] dari [Yunus] dari [Hasan] dia berkata:

"Ibnu Ziyad menemui [Ma'qil container Yasar] yang sedang sakit, seperti
haditsnya Abu Al Asyhab, lalu ia menambahkan, "Ibnu Ziyad bertanya,
"Tidakkah sebelumnya kamu telah menceritakan hal ini kepadaku?" Dia
menjawab, "Saya belim pernah menceritakan hal ini kepadamu atau belum
pernah bercerita kepadamu."

Ayat terkait:

‫ٰۤل‬
‫ِاَّنَم ا الَّس ِبْيُل َع َلى اَّلِذ ْيَن َيْظِلُم ْو َن الَّناَس َو َيْبُغ ْو َن ِفى اَاْلْر ِض ِبَغْيِر اْلَح ِّۗق ُاو ِٕىَك َلُهْم َع َذ اب‬

Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim


kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan)
kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.”(QS. Asy-syura: 42)2

C. Impilkasi Hadits Terhadap Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, implikasi dari hadits ini adalah bahwa


pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan
harus melatih individu untuk menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung
jawab, yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Selain itu, pendidikan
juga harus mengajarkan individu untuk selalu berusaha mencapai kebenaran
dan keadilan dalam setiap tindakan dan keputusan mereka.

Berikut adalah contoh bagaimana implikasi dari hadits ini diterapkan


dalam pendidikan:

Pendidikan Moral dan Etika:

2
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya

7
Pendidikan harus menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan baik
dan setara. Ini termasuk menjalankan tugas dengan integritas dan keadilan,
serta berperilaku secara adil dan benar.

Pendidikan Tanggung Jawab:

Pendidikan harus mengajarkan individu untuk menjadi pemimpin yang baik


dan bertanggung jawab. Ini termasuk membantu individu untuk memahami
dan mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku, serta untuk bertanggung
jawab atas aksi dan keputusan mereka.

Pendidikan Keamanan Sosial:

Pendidikan harus mengajarkan individu untuk memahami dan menerima apa


yang ditentukan oleh Allah dan menghindari hal-hal yang mengharamkan,
seperti menipu rakyat.

D. Kajian Rijal Hadits

1. Diagram Sanad

Ma’qil bin yasar bin


abdullah

Al Hasan bin abi Al


Hasan Yasar

Jafar bin Hayyan


8
Syaiban bin Farruqh

2. Biografi Masing-Masing Perawi

Biografi Ma'qil bin Yasar bin 'Abdullah

Nama Lengkap : :Ma'qil bin Yasar bin 'Abdullah

Kalangan : Sahabat

Kuniyah : Abu Ali

Negeri semasa hidup : Bashrah

Nasab : Al Muzaniy

Negeri semasa wafat : Bashrah

Komentar Ulama Terhadap Perawi

Ibnu Hajar al 'Asqalani : Shahabat


Adz Dzahabi : Shahabat

Biografi Al Hasan bin Abi Al Hasan Yasar

Nama Lengkap : Al Hasan bin Abi Al Hasan Yasar

Kalangan : Tabi’in Kalangan Pertengahan

Kuniyah : Abu Sa’id

9
Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 110 H

Komentar Ulama Terhadap Perawi :

Al 'Ajli : Tsiqah

Muhammad bin Sa'd : tsiqah ma`mun

Ibnu Hibban : disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hibban : Yudallis

Biografi Ja’far bin Hayyan

Nama Lengkap : Ja'far bin Hayyan

Kalangan : Tabi'in (tidak berjumpa sahabat)

Kuniyah : Abu Al Asyhab

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 165 H

Komentar Ulama Terhadap Perawi :

Yahya bin Ma'in : Tsiqah

Abu Hatim : Tsiqah

Abu Zur'ah : Tsiqah

An Nasa'i : Laisa bihi ba's

Ibnu Hibban : disebutkan dalam 'ats tsiqaat

10
Ibnu Hajar al 'Asqalani : Tsiqah

Adz Dzahabi : Tsiqah

Biografi Syaiban bin Farrukh

Nama Lengkap : Syaiban bin Farrukh

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Nasab : Al Habthiy

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Ablah

Wafat : 236 H

Komentar Ulama Terhadap Perawi :

Ahmad bin Hambal : Tsiqah

Abu Zur'ah : Shaduuq

As Saji : Shaduuq

Maslamah bin Qasim : Tsiqah

Ibnu Qani' : shalih

11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hadist ini menekankan pentingnya iman dan tanggung jawab moral
pemimpin dalam Islam.
Hadist ini menyatakan bahwa pemimpin yang mennipu rakyatnya
akan mendapatkan neraka atau syurga. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
hukum Islam, pemimpin memiliki tanggung jawab moral dan etika yang
tinggi terhadap rakyatnya. Jika pemimpin gagal dalam memenuhi
tanggung jawab ini, maka akan mendapatkan sanksi dari Allah, termasuk
neraka.
Selain itu, hadits ini juga menekankan pentingnya iman dan integritas
moral dalam memimpin rakyat. Pemimpin yang mennipu rakyatnya
dianggap sebagai seseorang yang tidak memiliki iman yang kuat dan tidak
mematuhi prinsip-prinsip Islam.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa dalam Islam, pemimpin memiliki
tanggung jawab moral dan etika yang tinggi terhadap rakyatnya. Jika
pemimpin melakukan penyelewengan atau mennipu rakyatnya, maka hal
itu dianggap sebagai dosa besar yang dapat mendapatkan sanksi dari
Allah, termasuk neraka.
2. Saran
Tiada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini yang
tidak menutup kemungkinan banyak terdapat kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi teknis maupun pemikiran karena terbatasnya literatur dan
pengetahuan.
Selanjutnya kami mengharapkan dengan kajian materi ini kita dapat
mengambil faedah dan dapat diimplementasikan di kehidupan kita sehari-hari
dan juga berguna untuk semua orang sehingga kita semua menjadi insan yang
dikatakan Allah sebagai khalifah dimuka bumi.

12
Daftar Pustaka

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya

https://hadits.tazkia.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai