Anda di halaman 1dari 39

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TINGKAT SMK

GO
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BERBAIK SANGKA (HUSNUZHAN)


KELAS X SEMESTER GANJIL SMK SEDERAJAT

START

Penyusun :
Dra. Iim Halimah
Drs. H. Abd.Rahman
IDENTITAS

MAPPING

MATERI

EVALUASI
Kompetensi Dasar

2.3 Menunjukkan perilaku Prasangka baik (husnudzan) sebagai

implementasi dari pemahaman QS Al Hujurāt {49}:12 hadits terkait

3.1 Menganalisis isi kandungan QS Al Hujurāt {49}:12 serta hadits

tentang Prasangka baik (husnudzan)

3.2. Memahami manfaat dan hikmah Prasangka baik (husnudzan)dan

menerapkannya dalam kehidupan

4.1.1 Membaca QS Al Hujurāt {49}:12 sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhrajul huruf.

4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan QS Al Hujurāt {49}:12 dengan lancar.

NEXT
Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan Asbabun Nuzul QS Al Hujurāt {49}:12 tentang Prasangka


baik (husnudzan)
3.1.2 Menyebutkan terjemah kata/lafal dan ayat QS Al Hujurāt {49}:12 serta
hadits tentang Prasangka baik (husnudzan)
3.1.3 Menganalisis isi kandungan QS Al Hujurāt {49}:12 serta hadits tentang
Prasangka baik (husnudzan)
3.2.1 Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif dan santun dalam
memahami manfaat dan hikmah prasangka baik (husnudzan) dan
menerapkannya dalam kehidupan
4.1.1.1 Membaca QS Al Hujurāt {49}:12 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf
4.1.1.2 Mendemonstrasikan hafalan QS Al Hujurāt {49}:12 dengan lancar
NEXT
Tujuan Pembelajaran

Melalui model cooperative learning peserta didik dapat:


1. Menganalisis isi kandungan QS Al Hujurāt {49}:12 serta hadit
terkait.
2. Memahami manfaat dan hikmah prasangka baik (husnudzan)
dan menerapkannya dalam kehidupan
3. Terampil membaca QS Al Hujurāt {49}:12 sesuai kaidah ilmu
tajwid
4. Mendemonstrasikan hafalan QS Al Hujurāt {49}:12
MAPPING

A. Kajian QS Al Hujurāt {49}: 12 yang terkait dengan husnudzan


(prasangka baik):

 Bacaan

 Kajian ilmu tajwid

 Asbabun nuzul

 Terjemah

 Isi dan kandungan ayat

 Sikap dan perilaku yang mencerminkan ayat

NEXT
B. Kajian Hadits yang terkait dengan husnudzan (prasangka baik):
 Bacaan
 Terjemah
 Isi dan kandungan hadits
 Sikap dan perilaku yang mencerminkan hadits

BACAAN QS AL HUJURAT {49}: 12

KAJIAN ILMU TAJWID

‫ْضا لظَّ ِّنِإ ْث ٌم ۖ َو اَل تَ َج َّس ُس وا َو اَل يَ ْغتَ ْب‬ َ ‫يَ ا َأيُّه َا ا َّل ِذي َن آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِم َن ا لظَّ ِّنِإ َّنبَ ع‬
َ ‫ب َح ُد ُك ْم َأ ْن يَْأ ُك َللَ حْ َم َأ ِخي ِه َم ْيتً ا فَ َك ِر ْهت ُُموه ُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا‬
‫ضا ۚ َأي ُِح ُّ َأ‬
ً ‫ْض ُك ْم بَ ْع‬
ُ ‫ۚ بَ ع‬
 ٌ‫حيم‬ ِ َ‫ِإ َّن هَّللا َ تَ َّوابٌ ر‬
 

keterangan :
> alif lam qamariyah > idgham bighunnah
>mad thobi’i > idgham bilaghunnah
>ikhfa
>izhar syafawi
>mad aridh lissukun

NEXT
BACAAN QS AL HUJURAT {49}: 12

TERJEMAHAN KATA

ُ ‫تَ َج َّسسُوا َواَل يَ ْغتَ ْببَ ْع‬


‫ض ُك ْم‬ ‫ْضا لظَّ ِّنِإ ْث ٌم َۖواَل‬
َ ‫يَ ا َأيُّهَ ا ا َّل ِذ َينآ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َك ثِي ًرا ِم َنا لظَّ ِّنِإ َّنبَ ع‬
ٌ‫ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ تَ َّو ٌاب َر ِحيم‬ ِ ‫ضا ۚ َأي ُِح ُّبَأ َح ُد ُك ْم َأ ْنيَ ْأ ُك َللَ حْ َم َأ ِخ‬
ُ‫يه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموه‬ ً ‫بَ ْع‬

‫ اجْ تَنِبُوا َك ثِيرًا ِم َنا لظَّ ِّن‬: jauhilah banyak prasangka


‫ْضا لظَّ ّن‬ َ ‫ِإ َّنبَ ع‬ : sesungguhnya sebagian dari prasangka
‫ِإ ْث ٌم‬ : dosa
‫َواَل تَ َج َّسسُوا‬ : dan janganlah kalian mencari-cari(keburukan orang)
‫َواَل يَ ْغتَ ْب‬ : dan janganlah menggunjing
‫َأي ُِح ُّب‬ : apakah suka
‫َأ ْنيَ ْأ ُك َل‬ : makan
ِ ‫لَ حْ َم َأ ِخيه‬ : daging saudaranya
ُ ‫فَ َك ِر ْهتُ ُموه‬ : tentuk kamu(merasa) jijik
َ ‫َواتَّقُوا هَّللا‬ : bertakwalah kepada Allah
‫تَ َّو ٌاب‬ : Maha Penerima taubat NEXT
TERJEMAH AYAT

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak


prasangka (curiga), karena sebagian dari prasangka itu dosa.
dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara
kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.

NEXT
ASBABUN NUZUL

Menurut Ibnu Mundzir dan Ibnu Juraij, Ayat ini turun


berkaitan dengan kebiasaan Salman Al Farisi yang makan,
lalu tidur dengan mendengkur (riwayat lain; ia buang angin).
Sebagian orang membicarakannya, maka turunlah ayat ini
yang melarang umat Islam untuk menggunjing dan

mengumpat.

NEXT
ISI DAN KANDUNGAN AYAT

1. Ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya yang


membimbing umat Islam, agar memiliki akhlak yang baik, yakni
akhlak kepada Allah SWT, Rasul-Nya, dan kepada sesama umat
(Islam maupun non muslim), dan akhlak kepada lingkungan/alam
sekitar.

2. Akhlak (mulia) merupakan pondasi bagi komunitas (umat) Islam.


Akhlak bertujuan untuk menyucikan hati atau jiwa; memperbaiki,
menuntun dan memperindah sikap; dan perilaku pribadi muslim
dalam menata pranata sosial, sehingga terwujud tata pergaulan
yang harmonis, damai, dan sejahtera.
NEXT
3.
3. Salah satu akhlak tercela yang harus dihindari (ini bagian
manajemen kalbu/hati) adalah prasangka buruk (husnudzan)
terhadap orang lain yang tidak mempunyai dasar atau indikator.
Sebab, jika ini dilakukan, berakibat dosa.

4. Perilaku lain yang harus sungguh-sungguh dijauhi yang merupakan


kelanjutan dari prasangka buruk adalah menggunjing, membuka
rahasia atau membicarakan aib satu dengan yang lain. Akibat
perilaku ini, disodorkan sebuah pertanyaan yang tidak perlu
dijawab, yakni adakah di antara kita yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah meninggal dunia.

NEXT
5. Ayat ini mengantar kepada sebuah tatanan, aturan atau norma
kemasyarakatan yang damai, tenang dan sejahtera. Oleh karena itu, setiap
pribadi harus menjauhi secara sungguh-sungguh prasangka buruk antara
satu dengan yang lain. Ketenangan dan ketenteraman masyarakat pasti
terusik, jika ada anggota masyarakat yang dicurigai berbuat tidak benar.
Betapa banyaknya kasus besar yang dimulai dari hal-hal yang kecil,
termasuk adanya prasangka yang tidak berdasar. Lihat kembali tuntunan
ayat sebelumnya tentang penting dan perlunya melakukan klarifikasi
(tabayyun) terhadap sebuah persoalan (QS Al Hujurāt {49}: 6).

6. Ayat ini mengukuhkan prinsip dalam tatanan hukum di Indonesia dengan


istilah praduga tidak bersalah, yakni sesorang belum dinyatakan bersalah,
sebelum terbukti kesalahannya. Lihat kembali kandungan isi QS An Nūr
{24}: 4-5.
NEXT
7. Ada 2 (dua) perilaku tercela lain yang harus dijauhi, yakni ghibah
dan tajassus. Makna ghibah adalah menyampaikan atau menyebut
sifat/hal atau keadaan orang lain yang tidak hadir, sesuatu yang
tidak disenanginya. Jika sesuatu itu cocok dengan pelaku, ia tetap
terlarang, apalagi jika sifat/hal tersebut tidak disandang oleh pelaku.
Sedangkan tajassus adalah mencari-cari aib dan kesalahan,
membuka rahasia yang semestinya ditutupi, atau usaha mencari
tahu secara rahasia.

NEXT
SIKAP DAN PERILAKU YANG MENCERMINKAN AYAT

 
1. Menjauhi dan menghindari curiga atau prasangka buruk, sebaliknya

mengedepankan sikap positif thinking.

2. Tidak mencari-cari kesalahan orang lain, sebaliknya sibuk

memperbaiki diri dengan cara muhasabah atau instrospeksi diri.

3. Jangan membuka rahasia atau aib orang lain, yang semestinya itu

harus ditutupi.

NEXT
4. Memerankan diri dengan baik dalam tata pergaulan dengan

masyarakat, sehingga setiap pribadi selalu dapat menebarkan

energi positif, terhindar dari sikap dan perilaku yang sia-sia.

5. Tidak membiasakan diri bertindak sebagai spionase atau

mata-mata saat melihat sikap dan perilaku orang lain.

6. Sangat besar manfaatnya akibat yang ditimbulkan, jika kita

lebih banyak berpikir positif (think positif), dibanding

berprasangka buruk.
NEXT
‫‪Bacaan Hadist Pertama‬‬

‫‪Kata‬‬ ‫‪Makna‬‬
‫عن ابي هريرة عن رسول هللا صلعم‬
‫عز‬ ‫‪Maha Mulia dan Maha Agung‬‬ ‫انه قال‪ :‬قال هللا عز وجل‪ :‬انا عند ظن‬
‫وجل‬ ‫‪Allah‬‬ ‫عبدي بي‪ ،‬وانا معه حيِث يذكرني‪،‬‬
‫عند‬ ‫‪menurut, saat‬‬ ‫وهللا افرح بتوبة عبده من احدكم يجد‬
‫معه‬ ‫‪Bersamanya‬‬ ‫ضا لته با لفالة‪ ،‬ومن تقرب إلي شبرا‬
‫يذكرن‬ ‫تقربت إليه ذراعا‪ ،‬ومن تقرب إلي‬
‫‪(dia) mengingat-Ku‬‬
‫ي‬ ‫ذراعا تقربت إليه با عا‪ ،‬وإذا اقبل‬
‫افرح‬ ‫‪sangat senang, gembira‬‬ ‫مني يمشي اقبلت إليه اهرول (متفق عليه)‬
‫ضا‬
‫‪hilangnya‬‬
‫لته‬
‫لفالة‬ ‫‪Dagangan‬‬
‫تقرب‬ ‫‪Mendekat‬‬
‫شبرا‬ ‫‪Sejengkal‬‬
‫ذراعا‬ ‫‪Sehasta‬‬
‫با عا‬ ‫‪Sedepa‬‬
‫يمشي‬ ‫‪Berjalan kaki‬‬
‫اهرول‬ ‫‪Berjalan cepat‬‬ ‫‪NEXT‬‬
TERJEMAH HADITS

Artinya: Dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda: Allah Yang Maha Mulia

dan Maha Agung berfirman “KetentuanKu sangat bergantung pada

perasaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika dia

mengingat-Nya. Demi Allah, sungguh Allah lebih bergembira atas taubat

hamba-Nya dibandingkan kegembiraan salah seorang dari kalian yang

menemukan barang hilangnya. Jika dia mendekat kepada-Ku sejauh

sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sejauh sehasta. Jika dia

mendekat kepadaKu sejauh sehasta maka Aku mendekatinya sejauh

sedepa. Jika dia datang kepada-Ku sambil berjalan kaki, maka Aku akan

mendatanginya sambil berjalan cepat.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)


NEXT
ISI DAN KANDUNGAN HADITS

1. Selalu berpikir positif (husnuzhan) saat menghadapi segala

rintangan dan problema yang datang, karena energi positif akan

menyertai kehidupan, perubahan hanya dimulai dari berpikir positif,

dan terbukanya banyak peluang menuju pintu-pintu kesuksesan.

2. Inayah atau pertolongan Allah SWT hanya diberikan kepada siapa

saja yang menjadikan Allah SWT sebagai sandaran hidup dan tempat

menggantungkan cita dan harapan. Selalu mengiingat (dzikir)-Nya

dulu, kini, dan selamanya, baik di saat suka dan duka, sedih dan

gembira, kaya dan miskin.


NEXT
ISI DAN KANDUNGAN HADITS

3. Allah SWT selalu memberi harapan dan kabar gembira kepada siapa

saja yang berkubang dalam kemaksiatan dan dosa, agar jangan berputus

asa, hindari betul berpikiran negatif (prasangka buruk), asalkan mau dan

bertekad mengubah dirinya ke jalan kebenaran (melalui taubat nasuha),

maka kehidupannya akan melimpah kesuksesan dan kebahagiaan.

NEXT
TERJEMAH MAKNA/LAFAL

BACAAAN HADIST KEDUA

َّ َّ‫الظنَّ َفِإن‬
َّ‫الظن‬ َّ ‫ " ِإيَّا ُك ْم َو‬:)‫هللا (ص‬ ِ ‫ َقا َل َرس ُْو ُل‬:‫ض َي هّللا َعنٍ ُه َقا َل‬ ِ ‫عنْ َأ ِبيْ ه َُريْر َة َر‬
‫اغضُوا َوال‬ َ ‫اس ُدوا َوال َت َب‬َ ‫ث َوال َت َج َّسسُوا َوال َت َح َّسسُوا َوال َت َنا َفسُوا َوال َت َح‬ ِ ‫َأ ْك َذبُ ْال َحد ْي‬
.) ‫اري َو مُسْ لِ ٌم‬ َ " ‫َت َدا َبروُ ا َو ُكو ُنوا ِع َبا َد هّللا ِ ِإ ْخ َوا ًنا‬
ِ ‫(ر َواه ْالب َُخ‬

Kata Makna TERJEMAH HADITS


hati-hati, jauhi,
‫ِإيَّا ُك ْم‬ Artinya: “Hati-hati kalian dari
hindari
zhan atau prasangka, karena
ُ‫َأ ْك َذب‬ (dusta) paling buruk
zhan/prasangka itu adalah
ِ ‫ْال َح ِد ْي‬
‫ث‬ perkataan, ucapan ucapan paling dusta, dan
janganlah kalian memata-matai
‫َوال‬ dan jangan
sesama kalian …” (HR. Bukhari

‫تَ َج َّسسُوا‬ memata-matai dan Muslim).

NEXT
ISI DAN KANDUNGAN HADITS 

1. Ajakan berhati-hati, hindari dengan sangat, bahkan jauhi dengan


kematangan berpikir, agar tidak melakukan zhan/prasangka. Ingat!
Ini baru zhan, apalagi sudah sampai tingkatan su’udzan/prasangka
buruk.

2. Dasar atau landasan dilarangnya sikap ini, karena ia merupakan


ucapan yang paling buruk/jelek, dan ini dapat kita lihat akibatnya
dalam realitas kehidupan sehari-hari, khususnya tayangan yang
berjenis infotainment di TV, dan masalah-masalah sepele yang
menjadi penyebab pelajar melakukan tawuran dan perkelahian
antar pelajar yang berakibat adanya korban jiwa. NEXT
PENGERTIAN HUSNUZHAN

Husnuzhan berarti berprasangka baik atau berfikiran positif. Makna


lain adalah “sikap atau keadaan jiwa yang mampu memahami dan
menilai sesuatu secara baik dan bijaksana”. Sebaliknya, orang yang
selalu berfikiran negatif atau berprasangka buruk, disebut dengan
su’uzhan.

NEXT
HIKMAH DAN MANFAAT HUSNUZHAN

1. Merupakan salah satu sifat terpuji, seseorang yang memiliki sifat ini
termasuk orang yang beruntung.
2. Lebih mampu untuk menahan dan mengendalikan diri, tidak mudah
memberi penilaian yang salah atau negatif terhadap sifat dan tingkah laku
orang lain, lebih-lebih terhadap keputusan (taqdir) Allah SWT (QS Al Fajr
{89}: 15-16).
3. Hidupnya selalu diliputi oleh ketenangan dan ketentraman serta
kedamaian, jauh dari perasaan gelisah, was-was dan khawatir serta sakit
hati (QS Ar Ra'ad {13}: 28-29).
4. Terhindar dari malapetaka duniawi dan kufur kepada Allah SWT (QS
Luqman {31}: 17, QS. Ar Ruum {30}: 60, dan QS. Ar-Ra'ad {13}: 24).
NEXT
PERBEDAAN HUSNUZHAN, GHIBBAH, BUHTAN DAN
FITNAH

Terdapat beberapa istilah lain yang saling terkait dengan


husnudzan, yakni ghibah, buhtan, dan fitnah yang kesemuanya perlu
ditempatkan pada makna yang tepat.

Ghibah adalah menyebut orang lain yang tidak hadir sesuatu yang
tidak disenanginya. Termasuk yang disebut itu, cocok dengan pelaku.
Jika keburukan yang disebut itu, tidak disandang oleh yang
bersangkutan, itulah yang dinamakan‫( ب•••هتان‬bohong besar).

NEXT
GHIBBAH YANG DIBENARKAN

1. Terkait dengan fatwa/hukum, yakni seorang bertanya tentang


hukum dengan menyitir kasus tententu sebagai contoh.

2. Menyebut keburukan seseorang yang suka memamerkan


keburukannya di depan umum.

3. Menyampaikan keburukan seseorang kepada pihak yang


berwenang dengan tujuan mencegah terjadinya kemunkaran

4. Menyampaikan keburukan kepada seseorang yang sangat


membutuhkan informasi tersebut, misalnya terkait dengan lamaran.

5. Memperkenalkan seseorang yang tidak dapat dikenal, kecuali


menyebut aib/kekurangannya.
NEXT
CARA MENGHINDARI GHIBBAH
 

1. Selalu mengingat bahwa perbuatan ghibah menjadi penyebab


kemarahan dan kemurkaan Allah SWT.

2. Selalu mengingat bahwa timbangan kebaikan pelaku ghibah akan


pindah kepada orang yang digunjingkannya (Ingat Hadits tentang
Muflish/orang yang bangkrut di akhirat).

3. Hendaklah orang yang melakukan ghibah mengingat terlebih


dahulu aib dirinya sendiri dan segera berusaha memperbaikinya.

4. Menjauhi faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya ghibah.


5. Senantiasa mengingatkan atau memberi nasehat kepada mereka
yang melakukan ghibah
MATERI
 
EVALUASI
1. Husnudzan dalam bahasa popular dikenal juga dengan
istilah ...
a. progresif
b. toleransi
c. pluralitas
d. brotherhood
e. positive thinking
2. Ketika seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak
diinginkan, sebagai seorang Muslim harus tetap berhusnudzan
pada Allah SWT, sebab bila tidak ....
a. mengakibatkan perasaan yang bukan-bukan
b. dapat membuat segalanya menjadi tidak baik
c. akan membuat seseorang menjadi rendah diri
d. bisa menjadikan seseorang selalu merasa bersalah
e. akan menimbulkan sakit hati yang berkepanjangan
َّ ‫َي••ا َأ ُّي َه•ا‬
3.‫ا••ل ِذ َينآ• َم ُنوا ا•جْ َت ِنبُوا َك• ِثيرً ا ِمَنا••ل َّظ ِّن‬
Pada kata yang digarisbawahi terdapat hukum bacaan ... .
a. mad wajib mutasil
b. qalqalah sugra
c. al syamsiyah
d. idgam bigunnah
e. idgam mimi
4. ‫َوال َت••• َج َّسسُوا َوال َت••• َح َّسسُوا َوال َت••• َنا َفسُوا‬
Kata yang digarisbawahi pada potongan hadits di atas
artinya ... .
kalian saling bersaing
kalian memata-matai
kalian saling menggunjing
kalian berburuk sangka
kalian banyak berprasangka
‫‪َ ...‬أ ُي ِح ُّبَأ َح ُد ُك ْم• َأ ْن َي••ْأ ُك َل َل •حْ َم• َأ ِخي ِه• َم ْي ًتا ‪5.‬‬
‫‪Kata yang tepat untuk melengkapi ayat di atas adalah ... .‬‬
‫َف َك ِرهْ ُتمُوهُ ‪a.‬‬
‫َوال َت َج َّسسُوا ‪b.‬‬
‫‪c.‬‬ ‫َّ‬
‫الظنِّ‬
‫ِإ ْث ٌم ‪d.‬‬
‫َو َّ‬
‫الظنَّ ‪e.‬‬
6.ُ•‫ض ُك ْم• َب•••عْ ضًا َأ ُي ِح ُّبَأ َح ُد ُك ْم• َأ ْن َي••ْأ ُك َل َل •حْ َم• َأ ِخي ِه• َم ْي ًتا َف••• َك ِرهْ ُتمُوه‬
ُ ْ‫َوال َي•• ْغ َت ْبَب•••ع‬
Maksud dari potongan ayat di atas adalah bahwa gibah itu ... .
a. dilarang
b. tidak disukai
c. dibenci Allah
d. seperti bangkai binatang
e. seperti makan bangkai saudara
ْ ‫ِإيَّا ُك ْم• َوا••ل َّظ َّن َف•••ِإ َّنا••ل َّظ َّنَأ ْك َذ ُب‬
7.‫ا••ل َحدي ِْث‬
Penggalan hadis di atas adalah perintah menjauhi prasangka,
karena prasangka itu... .
a. perbuata dosa
b. perbuatan tercela
c. sama dengan dusta
d. perkataan paling dusta
e. sebagian besar adalah dosa
‫‪8. Larangan suu`udzan terdapat pada potongan ayat berikut ... .‬‬

‫ِإ َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن َ‬


‫ون ِإ ْخ َوةٌ ‪a.‬‬
‫َو ُكو ُنوا ِع َبا َد هّللا ِ ِإ ْخ َوا ًنا ‪b.‬‬

‫الظنَّ َأ ْك َذبُ ْال َحد ْي ِ‬


‫ث ‪c.‬‬ ‫الظنَّ َفِإنَّ َّ‬
‫يَّا ُك ْم َو َّ‬
‫ِِإ‬
‫ض ُك ْم َبعْ ضًا ‪d.‬‬
‫َوال َت َج َّسسُوا َوال َي ْغ َتبْ َبعْ ُ‬
‫ب ‪e.‬‬ ‫ك َن ْف َس ُه عِ ْندَ اَ ْل َغ َ‬
‫ض ِ‬ ‫ِإ َّن َما اَل َّشدِي ُد اَلَّذِي َيمْ لِ ُ‬
َ ‫ ا••ل َّظ ِّن‬-‫ ِمَن‬-‫ا•جْ َت ِنبُوا‬
9. ‫ك• ِثيرً ا‬-
1 2 3 4
Susunan yang benar adalah ... .
a. 1,2,3,4
b. 2,4,1,3
c. 3,1,2,4
d. 4,2,3,1
e. 1,4,2,3
10. Lafal َ ‫ َوا• َّتقُ•وا هَّللا‬artinya ... .
a. bertakwalah kepada Allah
b. maka damaikanlah keduanya
c. sesungguhnya kalian dirahmati
d. mudah-mudahan kalian dirahmati
e. mudah-mudahan kalian beruntung

Anda mungkin juga menyukai