Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Heaveny Bin Zain

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Kelas-F)


Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan dan Teori Belajar
Dosen Pengampu : Rasmuin,M.Pd,I
Resume Materi : Landasan Pengembangan Teori Belajar & Psikologi Menurut
Al Quran dan Hadits

A. Pengertian Psikologi Belajar


Psikologi belajar atau psikolog pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang
prinsip-prinsip manusia dalam proses belajar dan pembelajaran. Melalui psikologi
pendidikan ini, seorang tenaga pendidik memiliki kesempatan untuk mengetahui
kondisi kejiwaan peseta didiknya.

B. Jenis Psikologi Belajar

1. Psikologi Klinis
Metode klinis merupakan metode yang dilakukan dengan meneliti karakter atau
respon peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Supaya bisa mengetahui
solusi terbaik, maka tenaga pendidik perlu waktu untuk melakukan pendekatan.

2. Psikologi Eksperimen
Metode psikologi eksperimen. Sesuai dengan namanya, pada metode ini
dilakukan pengamatan secara teliti dalam kurun waktu tertentu untuk
mengetahui aspek psikologi peserta didik.

3. Psikologi Kuesioner
Metode dimana tenaga pendidik mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis
mengenai topik psikologi, sosial, dan pendidikan. Biasanya metode ini
dilakukan tanpa perlu mencantumkan nama pemberi jawaban, sehingga mereka
leluasa memberi jawaban yang sesuai dengan kondisi psikologi mereka.

4. Psikologi Studi Kasus


Metode studi kasus adalah proses menyusun catatan mengenai pengalaman
masalah yang pernah dihadapi, fakta umum yang relevan, sejarah pendidikan
sebelumnya, dan lain-lain dari peserta didik. Metode ini dilakukan dengan
pengamatan lalu dilakukan dengan proses pengumpulan data sebelum menarik
kesimpulan.
C. Ayat Dan Hadist Psikologi Belajar

I. Ayat Al Quran Mengenai Psikologi Pendidikan

1) Surat Al Mujadalah ayat 11


ِ 7َ‫ ُزوا يَرْ ف‬7‫ ُزوا فَا ْن ُش‬7‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوِإ َذا قِي َل ا ْن ُش‬
‫ع‬7 ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬ ِ ِ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ٍ ‫هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَُأوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-
lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan keutamaan orang-orang beriman dan


berilmu pengetahuan. Orang yang beriman dan berilmu luas akan dihormati
orang lain dan diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola yang
terjadi dalam kehidupan ini.

2) Surat Al-Ahzab ayat 21


‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْيرًا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Kandungan yang terdapat dalam ayat ini yaitu adanya bidang pendidikan
perilaku dan sifat-sifat akhlakul karimah. agar dicontoh dan diikuti serta
dipraktikan oleh umat manusia sebagai pendidik yang memiliki amanat
mendidik dan menanamkan dalam diri peserta didik.

II. Hadist tentang psikologi Pendidikan

Hadist 1:
‫ا‬7‫هُ َم‬7‫ْأتُوا ِم ْن‬7َ‫ ِه ف‬7ِ‫رْ تُ ُك ْم ب‬7‫ا َأ َم‬7‫ َو َم‬،ُ‫اجْ تَنِبُوْ ه‬77َ‫هُ ف‬7‫م َع ْن‬7ْ ‫ا نَهَ ْيتُ ُك‬7‫ َم‬:ُ‫وْ ل‬7ُ‫لَّ َم يَق‬7‫ ِه َو َس‬7ْ‫لَّى هللاُ َعلَي‬7‫ص‬ ُ ‫ ِمع‬7‫َس‬
َ ِ‫وْ َل هللا‬7‫ْت َر ُس‬
ْ ‫َأ‬ ُ ْ ْ ُ
ِ َ‫ َر َواهُ البُخ‬. ‫ك ال ِذ ْينَ َم ْن قَ ْبلَك ْم َكث َرةُ َم َساِئلِ ِه ْم َواختِالَفهُ ْم َعلَى نبِيَاِئ ِه ْم‬
‫اريُّ َو ُم ْسلِ ٌم‬ َّ ‫َأ‬ َّ َ
َ َ‫ فَِإن َما ْهل‬،‫ا ْستَط ْعتُ ْم‬
“Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah bersabda: Apa yang aku larang hendaklah kalian
menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian
laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum
kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna dan
penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka).”

Kandungan hadist diatas adalah wajibnya menghindari semua apa yang dilarang
oleh Rasuullah SAW. Menolak keburukan lebih diutamakan dari mendatangkan
kemaslahatan. Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk bersatu dan
bersepakat.
Hadist 2:
ٍ ُ‫اس بِ ُخل‬
‫ق َح َس ٍن‬ ِ ِ‫ َوخَ ال‬،‫ َوَأ ْتبِ ِع ال َّسيَِّئةَ ال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا‬، َ‫ق هللاَ َح ْيثُ َما ُك ْنت‬
َ َّ‫ق الن‬ ِ َّ‫ات‬
“Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu`az bin Jabal
radhiallahuanhuma dari Rasulullah SAW beliau bersabda: Bertakwalah kepada
Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya
menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak baik.”

Kandungan hadist diatas yaitu takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap
muslim dan Dia merupakan asas diterimanya amal shaleh. Bersegeralah
melakukan ketaatan sebelum melakukan keburukan secara langsung, karena
kebaikan akan menghapus keburukan. Dan perbaikilah akhlak dengan akhlak
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai