وف َو َي ۡن َه ۡو َن َع ِن ۡ َ ض ُه ۡم َأ ۡول َي ُٓاء َب ۡع ۚ َ ۡ ُ َ مۡل ُ ون َوٱمۡل ُ ۡؤم َٰن ُت َب ۡع
َ َوٱمۡل ُ ۡؤم ُن
ِ ض ي أم ُرون ِب ٱ ع ُرٖ ِ ِ ِ
َول ُ ۥٓۚه ُأ ْو َٰٓل ك
َ ُ َ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ ٰ َ َّ َ ُ ۡ ُ َ َ ٰ َ َّ َ ُ ُ َ َ ُ مۡل
ٱ نك ِر وي ِقيم ون ٱلص لوة ويؤت ون ٱلزك وة وي ِطيع ون ٱلله ورس
ِئ
َ ٌ َ َ َّ َّ ُۗ َّ ُ ُ ُ َ ۡ َ َ
ٌسيرحمهم ٱلله ِإ ن ٱلله ع ِزيز ح ِكيم
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul- Nya. mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
Dalam ayat ini ada prinsip tolong menolong yang harus ditanamkan
dalam supervisi. Supervisi pembelajaran hendaknya mencerminkan adanya
hubungan yang baik antara supervisor (Kepala Sekolah) dengan yang disupervisi
(guru-guru dan tenaga kependidikan). Dengan kata lain dalam pelaksanaan
supervisi pembelajaran harus dapat tercipta suasana kemitraan yang akrab, yaitu
suasana demokratis, sehingga orang yang disupervisi tidak merasa sungkan atau
segan dalam mengemukakan pendapat dan menyampaikan berbagai kesulitan
yang dihadapi, kekurangan yang dimiliki untuk mendapatkan bimbingan dari
supervisor.
2. Surat Al-Qashas Ayat 26
َُق َال ۡت ۡح َد ٰى ُه َما َٰيَٓأ َبت ٱ ۡس َتٔۡـج ۡر ُۖه َّن َخ ۡي َر َمن ٱ ۡس َتٔۡـ َج ۡر َت ٱ ۡل َقو ُّي ٱَأۡل مين
ِ ِ ِ ِ ِإ ِ ِإ
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: «Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya”.
Supervisi harus berprinsi mengembangkan profesionalisme guru;
supervisi pembelajaran bertujuan membantu mengembangkan profesio-nalisme
guru agar menjadi orang yang handal dan dapat dipercaya, sehingga mampu
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran kearah yang lebih baik.
Profesionalime guru yang dimaksud adalah kemampuannya dalam
memahami pembelajaran, manajemen kelas, keterampilan menerapkan
pendekatan, strategi, metode dan teknik mengajar yang efektif dan mengguna-
kan media pembelajaran untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran serta kecakapan dalam memilih model dan teknik
pembelajaran yang efektif dan fungsional baik secara individu maupun
kelompok.
3. Surat Al-An’am Ayat
ْۚ ُ َ َّ ّ ٞ َٰ َ َ ّ ُ َ
َوا َو َما َر ُّب َك ب َٰغفل َع َّما َي ۡع َم ُلون
ٍِ ِ و ِلك ٖل درجت ِمما ع ِمل
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa
yang dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
Ayat di atas, menunjukkan bahwa Allah selalu menghargai orang-orang
yang memiliki motivasi kerja tinggi dan melakukan aktivitas yang positif,
bekerja keras, dan berjuang serta selalu berupaya melatih kemampuan fisiknya
sebagai salah satu modal dalam bekerja.
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Suatu
hari (ketika) saya (dibonceng Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) di
belakang (hewan tunggangan) Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau
bersabda kepadaku: “Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarkan
beberapa kalimat (nasehat penting) kepadamu, (maka dengarkanlah baik-baik!):
“Jagalah (batasan-batasan syariat) Allah, maka Allah akan menjagamu, jagalah
(batasan-batasan syariat) Allah, maka kamu akan mendapati Allah di hadapanmu
(selalu bersamamu dan menolongmu), jika kamu (ingin) meminta (sesuatu),
maka mintalah (hanya) kepada Allah, dan jika kamu (ingin) memohon
pertolongan, maka mohon pertolonganlah (hanya) kepada Allah, dan ketahuilah,
bahwa seluruh makhluk (di dunia ini), seandainya pun mereka bersatu untuk
memberikan manfaat (kebaikan) bagimu, maka mereka tidak mampu
melakukannya, kecuali dengan suatu (kebaikan) yang telah Allah tuliskan
(takdirkan) bagimu, dan seandainya pun mereka bersatu untuk mencelakakanmu,
maka mereka tidak mampu melakukannya, kecuali dengan suatu (keburukan)
yang telah Allah tuliskan (takdirkan) akan menimpamu, pena (penulisan takdir)
telah diangkat dan lembaran-lembarannya telah kering”
Sebelum melakukan tindakan supervisi disebuah lembaga seharusnya
harus dijelaskan terlebih dahulu hal hal yang harus dijalankan oleh lembaga
tersebut sehingga mereka bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing, setelah itu supervisor mengawasi pekerjaan mereka.
C. Kisah berkaitan dengan supervisi pendidikan
Kisah yang dialami oleh sahabat Anas bin malik Ketika beliau menjadi
khodimnya manusia terbaik yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Anas bin
Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang paling
baik akhlaknya. Paling lapang dadanya. Paling luas kasih sayangnya. Beliau pernah
mengutusku untuk suatu tugas. Lalu aku berangkat. Di jalan, kudapati anak-anak
(sebayaku) bermain-main di pasar. Aku pun bermain bersama mereka. Dan tak jadi
berangkat menunaikan perintah Rasulullah padaku. Saat tengah bermain bersama
mereka, aku merasa ada orang berdiri di belakangku. Orang itu menjimpit pakaianku.
Aku menoleh. Ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tersenyum
melihatku. Dan berkata, ‘Hai Unais, apakah kau sudah menunaikan perintahku’? Aku
pun bersigap. Kukatakan pada beliau, ‘Iya. Sekarang aku berangkat, Rasulullah’.
Demi Allah, aku telah berkhidmat membantu beliau selama 10 tahun. Tidak pernah
beliau mengomentari apa yang kulakukan dengan mengatakan ‘mengapa kau lakukan
ini’. Dan sesuatu yang kutinggalkan, ‘mengapa tak kau lakukan ini’.
Dari kisah ini dapat dilihat peristiwa supervisor yang dilakukan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melihat Anas melakukan
pekerjaannya, dan juga dapat dilihat bahwa Ketika terjadi kesalahan seorang
supervisor tidak langsung marah dan melakukan tindakan yang kasar, akan tetapi
memberikan teguran dan arahan untuk menjalankan tugas yang diembannya.