KKM : 75
Materi Ajar :
QS. Ar-Rum: 41-42
* َْض الَّ ِذيْ َع ِملُوْ ا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُوْ ن ِ َّت َأ ْي ِدى الن
َ اس لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع ْ َظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَرِّ َو ْالبَحْ ِربِ َما َك َسب
* َ َكانَ َأ ْكثَ ُرهُ ْم ُم ْش ِر ِك ْين,ُض فَا ْنظُرُوْ ا َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَةُ الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبل ِ ْقُلْ ِس ْيرُوْ افِى اَأْلر
Penjelasan ilmu Tajwid
Cara Membaca Keterangan Tajwid Kata
Bunyi ”L” dibaca jelas
Alif Lam bertemu Izh.har ِّ فِى ْالبَر,ْالفَ َسا ُد
”Al-Fasaadu, fil-Barri wal-
Bahri”
huruf Fa, Ba Qamariyah َو ْالبَحْ ِر,
Fat.hah bertemu , َع ِملُوْ ا, بِ َما,ْالفَ َسا ُد
Dibaca panjang 2 harakat (1 Alif, Dhammah َ َكان, ْ فَا ْنظُرُو,ِس ْيرُوْ ا
Alif): al-Fasaadu, bimaa, bertemu Wawu ُعَاقِبَة
Mad Thabi’i
’amiluu, siiruu, fanzhuruu, sukun/mati, Kasrah
kaana, ’aaqibatu bertemu Ya’
sukun/mati
Bunyi ”L” dilebur ke dalam
Alif lam bertemu Idgham ِ ََّأ ْي ِدى الن
اس
huruf berikutnya (Nun):
huruf Nun Syamsiyah
aydinnaasi
Bunyi ”M” dan huruf
berikutnya dibaca Mim sukun bertemu Ikhfa’
samar/tipis: huruf Ba Syafawi َ لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع
ْض
”Liyudiiqahumba’dha”
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 1
Mad thabi’i bertemu َيَرْ ِجعُوْ نَ * ُم ْش ِر ِك ْين
Dibaca panjang 4 harakat: dengan huruf yang *
Mad ’Aridh
”Yarji’uu.uun, dibaca mati karena
lis-Sukun
musyrikii.iin.” berada di akhir ayat
(waqaf/berhenti)
Bunyi ”N” dibaca Nun sukun bertemu
Ikhfa’ Haqiqi
ِم ْن قَ ْب ُل
tipis/samar: Minqablu” huruf Qaf
Bunyi ”M” dibaca panjang 2
Mim sukun bertemu
Idgham ََأ ْكثَ ُرهُ ْم ُم ْش ِر ِك ْين
harakat: Mimi/mutama
huruf Mim
”Aktsaruhummusyrikii.iin” tsilain
QS. Shad: 27
ِ َّفَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِمنَ الن,ك ظّ ُّن الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا
ار َ َْو َماخَ لَ ْقنَاال َّس َمآ َء َواَأْلر
َ ِ َذال, ض َو َمابَ ْينَهُ َما بَا ِطاًل
Penjelasan ilmu tajwid
Cara Membaca Keterangan Tajwid Kata
Fat.hah bertemu Alif, َ لِّلَّ ِذ ْين, َكفَرُوْ ا,َو َما
Dibaca panjang 2 harakat (1 Dhammah bertemu
Mad Thabi’i
Alif) Wawu sukun, Kasrah
bertemu Ya’ sukun
Huruf Qalqalah
Huruf Qalqalah (Qaf)
Qalqalah خَلَ ْقنَا
bertanda sukun/mati,
digetar/dipantulkan Sughra
di tengah ayat
Dibaca panjang 6 harakat (1 Mad Thabi’i bertemu Mad Wajib ال َّس َمآ َء
Alif) Alif dalam satu kata Muttashil
Bunyi ”L” dilebur ke dalam Alif Lam bertemu Idgham َ ِمن,خَ لَ ْقنَاال َّس َمآ َء
huruf berikutnya huruf Sa, Nun Syamsiyah
ِ َّالن
ار
Bunyi ”N” dihilangkan dan Fat.hatain bertemu بَا ِطاًل
Fat.hah dibaca panjang 2 Alif di akhir ayat Mad ’Iwadh
harakat (1 Alif) (waqaf)
Bunyi ”N” dilebur ke dalam
Tanwin (Fat.hatain, َفَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْين
dhammatain, Idgham bi
huruf berikutnya dengan
kasratain) bertemu Ghunnah
mendengung
huruf Lam
II. Langkah-langkah :
A. Pendahuluan
1. Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pelajaran.
a. Memberi salam
b. Berdoa
c. Membaca Al-Quran
2. Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang akan datang.
3. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dan kompetensi dasar
yang akan dicapai.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
Peserta didik mendiskusikan bacaan yang telah ditentukan (tadarus)
Elaborasi
Peserta didik diminta membaca ayat yang telah ditentukan sesuai dengan kaidah
bacaan yang benar bacaan QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27.
Guru mengamati kegiatan diskusi peserta didik dan setiap kelompok melaporkan hasil
pengamatan bacaan temanya
Konfirmasi
Setiap kelompok mengidentifikasi tajwid bacaan yang telah ditentukan
Kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil diskusi
Guru menegaskan bacaan yang sudah benar, menjelaskan kesalahan-kesalahan bacaan
dari peragaan peserta didik
C. Penutup
1. Guru mengulas kembali hasil bacaan QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58,
dan Shad: 27.
2. Guru menyimpulkan hasil bacaan peserta didik QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf:
56-58, dan Shad: 27.
3. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang.
4. Guru memotivasi peserta didik agar belajar lebih giat dalam membaca Al-Quran.
5. Guru Mengahiri pertemuan dengan doa
III. Penilaian :
Tes Perbuatan : Bacalah QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, atau Shad: 27.
Kemampuan Membaca
No Nama Siswa
5 4 3 2 1
Score :
5 Membaca lancar dan baik = 80 – 90
4 Membaca lancar kurang baik = 70 – 79
3 Membaca terbata-bata = 60 – 69
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 4
2 Membaca terbata-bata dengan bantuan guru = 50 – 59
1 Tidak dapat membaca = kurang dari 50
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 6
d. Allah SWT. akan memberi balasan atas amal perbuatan manusia yang ingkar pada
hukum-hukum Allah SWT, cepat atau lambat.
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 7
7. Manusia yang tidak baik laksana tanah yang tandus yang tidak tumbuh di atasnya
tanaman yang subur kecuali sekedarnya saja
8. Manusia dengan segala potensi yang dimilikinya dibimbing untuk senantiasa
bersyukur atas segala karunia-Nya, yaitu bertambah keta’atan kepada Allah SWT.
QS. Shad: 27
Terjemahan dalam bahasa Indonesia Penggalan Ayat
Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada antara keduanya secara َ َْو َماخَ لَ ْقنَاال َّس َمآ َء َواَأْلر
ض َو َمابَ ْينَهُ َما بَا ِطاًل
sia-sia
Itu anggapan orang-orang yang ingkar (kafir) ك ظّ ُّن الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا َ َِذال
Maka celakalah bagi orang-orang yang ingkar
itu, mereka akan masuk neraka ِ َّفَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِمنَ الن
* ار
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 8
Peserta didik mencari arti per kata dan per ayat yang telah ditentukan sesuai dengan
kaidah yang benar QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
Elaborasi
Peserta didik mempresentasikan tentang arti per kata dan per ayat QS. Ar-Rum: 41-
42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menyimpulkan arti per kata dan per ayat QS. Ar-Rum: 41-
42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
C. Penutup
Mengingatkan kembali ketelitian dalam mengartikan ayat-ayat Al-Qur’an
Memberikan tugas untuk mempelajari lembar kerja peserta didik
Menyampaikan materi pertemuan yang akan datang
Mengakhiri pelajaran dengan doa
III. Penilaian
Teknik :Tes
Bentuk :Tertulis
Lembar soal:
1. Terjemahkan QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
2. Sebutkan isi kandungan QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
Kunci jawaban:
1. Terjemahan Quran Surat.
a. Ar-Rum 41-42,:
41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."
b. Al-A’raf: 56-58,
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan
di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam
buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.
Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang
yang bersyukur.
c. Shad ayat 27:
27. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
2. Kandungan dari QS. Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
a. Kandungan surat Ar-Rum ayat: 41-42 merupakan penegasan Allah SWT. Bahwa
berbagai kerusakan yang terjadi di muka bumi sebenarnya akibat ulah atau perbuatan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 9
manusia. Selain itu Allah SWT. Menyuruh umat manusia untuk mempelajari sejarah,
serta mengambil pelajaran darinya.
b. Kandungan QS. Al’A’raf: 56-58, berisi larangan Allah SWT. Untuk berbuat
kerusakan, suruhan Allah untukberbuat kebaikan, dan penegasan Allah bahwa
Allahlah yang menurunkan air hujan, menjadikan tanah ada yang subur dan yang
tandus. Hal itu semua harus disukuri oleh umat manusia. Suruhan Allah SWT. Untuk
berdo’a kepadanya sesuai tata krama berdo’a.
c. Surat Shad: 27, berisi tentang penegasan Allah SWT. bahwa segala yang
diciptakanNya ada hikmahnya.
IV. Bahan / Sumber Belajar:
Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Proyek Pengadaan
Kitab Suci.
Syamsuri (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMk Kelas XI, Jakarta: Erlangga
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas XI, Bandung :
Armico.
V. Budaya dan karakter Bangsa: Mandiri
Tanggung jawab
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 10
menjaga kelestarian lingkungan hidup
Kompetensi Dasar : 7.3. Membiasakan perilaku perintah menjaga
kelestarian lingkungan hidup seperti terkandung dalam
Q.S Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
Indikator : 7.3.1. Menjelaskan perilaku menjaga kelestarian
lingkungan hidup seperti terkandung dalam
Q.S Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
7.3.2. Menerapkan perilaku menjaga kelestarian
lingkungan hidup seperti terkandung dalam
Q.S Ar-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
7.3.3. Mengevaluasi perilaku yang tidak sesuai
dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup
seperti terkandung dalam Q.S Ar-Rum: 41-42,
QS. Al-A’raf: 56-58, dan Shad: 27
KKM : 75
Materi Ajar :
1. QS. Ar-Rum: 41-42
Contoh perilaku yang mencerminkan isi QS. Ar-Rum (30): 41-42
1. Perilaku tidak merusak lingkungan
a. Bersikap kasih sayang terhadap semua makhluq Allah SWT. termasuk binatang dan
tumbuhan
2. Perilaku menyadari akibat rusaknya lingkungan:
a. Tidak membuang sampah sembarangan
3. Perilaku mengambil pelajaran dari kaum terdahulu yang musnah akibat merusak
lingkungan hidupnya sendiri
a. Tidak membunuh binatang sembarangan
2. QS. Al-A’raf: 56-58
Contoh perilaku yang mencerminkan isi QS. Al-A’raf (7): 56-58
1. Perilaku tidak berbuat kerusakan di muka bumi:
a. Tidak berbuat keonaran/kekacauan, pengrusakan di muka bumi
2. Perilaku senantiasa berharap akan rahmat Allah SWT. :
a. Tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.
3. Perilaku menanam dan memetik yang baik:
a. Mengurus dan mengelola alam untuk diambil manfa’atnya sesuai dengan ketentuan
Allah SWT.
4. Perilaku menjaga kesuburan dan kemakmuran lingkungan:
a. Reboisasi/penghijauan kembali
3. QS. Shad: 27
Contoh perilaku yang mencerminkan isi QS. QS. Shad (35): 27
1. Perilaku tidak menyia-nyiakan semua ciptaan Allah SWT. termasuk alam lingkungan:
a. Bersikap peduli terhadap lingkungan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 11
2. Perilaku berprasangka baik kepada Allah SWT. atas apa yang diciptakannya adalah
baik bagi manusia
a. Mempunyai sikap rasa memiliki terhadap lingkungan
3. Menghindari perilaku menyerupai perilaku orang kafir:
a. Tidak semena-mena terhadap lingkungan
b. Kegiatan Inti
Elaborasi
Peserta didik diminta mendiskusikan tentang
perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
Elaborasi
Peserta didik mempresentasikan tentang perintah
menjaga kelestarian lingkungan hidup
Konfirmasi
Guru menunjuk peserta didik untuk memberikan
contoh tentang perintah menjaga kelestarian
lingkungan hidup
c. Kegiatan Akhir ( Penutup )
1) Guru mengulas kembali perilaku yang sesuai dengan
perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup.
2) Guru menyarankan peserta didik untuk membiasakan
perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup.
3) Guru mengajak peserta didik untuk selalu mempelajari Al
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 12
Quran.
4) Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan doa.
LEMBAR PENILAIAN
NILAI = ........
Catatan:
Keterangan perilaku keterangan Nilai:
A. membuang sampah di tempat sampah 1. kurang = 50-60
B. menyapu lantai yang kotor 2. sedang = 61-70
C. menanam pohon/penghijauan 3. cukup = 71-80
D. menyiram tanaman 4. baik = 81-90
5. amat baik = 91-100
II. Tes Perbuatan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 13
LEMBAR PENILAIAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 15
membacanya setiap hari dan menjalankan ajaran yang ada di dalamnya, terhadap hari akhir
dengan mempersiapkan bekal untuk hidup di akhirat (bekal amal).
2. Kitab Taurat (diturunkan kepada Nabi Musa ’AS untuk kaum/Bani Isra’il. Taurat
atau Perjanjian Lama berisi perintah dan larangan (Namus: aturan atau syari’at), terdiri dari
kitab: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Dalam Taurat terdapat 10
Wasiat/Perintah Tuhan (Ten Commandements), turun di gunung Sinai atau bukit Thursina
(*tentang azas-azas keyakinan/’aqidah dan kebaktian/syari’at):
a. Hormati dan cintailah satu Allah saja
b. Sebutkanlah nama Allah dengan hormat
c. Kuduskan hari Tuhan (hari sabat)
d. Hormatilah ibu bapakmu
e. Jangan membunuh
f. Jangan bercabul (zina)
g. Jangan mencuri (mengambil hak orang lain)
h. Jangan berdusta
i. Jangan ingin berbuat cabul
j. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal
(Lihat QS. Al-An’am/6: 151-152)
3. Kitab Injil (diturunkan kepada Nabi Isa ’As untuk kaum Nasrani). Injil atau
Perjanjian Baru berisi Bisyarah; kabar gembira yang membenarkan kitab sebelunya (Taurat),
terdiri dari Kitab Matius, markus, Lukas, Yahya dan Kisah Para Rasul.
4. Kitab Al-Qur’an (diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk seluruh umat
manusia). Al-Qur’an (secara bahasa) bacaan atau yang dibaca, adalah firman-firman Allah
SWT. yang diturunkan melalui perantaraan (malaikat, berbicara langsung dari balik tabir,
ta’wil mimpi dan seperti suara gemerincing lonceng) yang telah dibukukan, terdiri dari 114
surat yang dimulai dengan basmalah (kecuali surat at-Taubah), 30 juz dan 6.666 ayat. Isi
kandungan al-Qur’an antara lain:
a. ’Aqidah: tauhid, meng-Esa-kan Allah SWT
b. Syari’ah: hukum (perintah dan larangan)
c. Ibadah: tata cara pengabdian dan peribadatan
d. Mu’amalah: interaksi sosial, hubungan antar makhluq dan lingkungan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 16
e. Qishah: kisah-kisah orang-orang/kaum terdahulu
f. Amtsal: perumpamaan atau kiasan, majaz, metafora yang mengandung hikmah atau
pelajaran
Selain dari empat kitabullah di atas, ada juga wahyu Allah SWT. yang berupa
lembaran-lembaran yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, yang disebut Shuhuf. Tidak
semua Nabi dan Rasul menerima shuhuf, melainkan hanya lima Nabi dan Rasul, yaitu:
a. Nabi Adam ‘AS, sebanyak 10 shuhuf
b. Nabi Ibrahim ‘AS, sebanyak 10 shuhuf
c. Nabi Syis ‘AS sebanyak 10 shuhuf
d. Nabi Musa ‘AS, sebanyak 10 shuhuf
e. Nabi Idris ‘AS, sebanyak 10 shuhuf
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 18
kitab kitab Allah. dan puasa.
3 Berilah 5 contoh perilaku yang Mabuk,menghardik anak yatim, tidak 5
tidak menunjukkan beriman mengimani adanya hari akherat,
kepada kitab kitab Allah. menyembah selain Allah, dan durhaka
kepada orang tua
Keterangan nilai:
Nilai = skor X 10
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 19
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 KASIHAN (SMM)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semerter : XI / 2
Pertemuan : 5
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 8. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar : 8. 2. Menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah
Indikator : 8.2.1. Menjelaskan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah
8.2.2. Mengidentifikasi hikmah beriman kepada kitab-kitab
Allah
8.2.3. Menerapkan hikmah iman kepada kitab-kitab Allah
KKM : 75
Materi Ajar :
1. Perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah SWT.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. artinya meyakini dan membenarkan segala
ajaran yang terdapat di dalamnya, dengan hati yang ikhlas dan tulus. Namun demikian,
meyakini dan membenarkan isi kandungan dan ajarannya saja tidak cukup, dan belum
termasuk ke dalam golongan iman yang sempurna, sebelum keimanan itu terwujud dalam
bentuk sikap perilaku dan pengamalan yang nyata.
Diantara sikap perilku yang mencerminkan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT.
adalah:
a. Selalu membaca kitab suci (al-Qur’an), memahami dan mengamalkannya
b. Mengajarkannya kepada orang lain
c. Selalu ta’at beribadah kepada Allah SWT.
d. Selalu menghindari perbuatan maksiat
e. Selalu berbhakti kepada orang tua
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 20
Keimanan kepada kitab Allah SWT. akan mendorong seseorang untuk
berkembang dan maju dalam kehidupannya, yang pada gilirannya akan mampu
mengembangkan dan memajukan bangsa dan negaranya. Allah SWT. tidak akan
memberi kemajuan kepada suatu bya kemauan dan angsa, selama bangsa itu sendiri
tidak punya kemauan dan kerja keras untuk membangun bangsanya.
...ِإ َّن هللاَ اَل يُ َغيِّ ُر َمابِقَوْ ٍم َحتَّى يُ َغيِّ ُر َمابَِأ ْنفُ ِس ِه ْم...
“…sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri…” (QS. Ar-Ra’d/13: 11)
Elaborasi
Peserta didik mendiskusikan hikmah beriman kepada kitab-
kitab Allah
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menyimpulkan hikmah beriman
kepada kitab-kitab Allah.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
2. Guru meminta peserta didik untuk belajar lebih giat lagi
3. Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan berdoa
bersama
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 21
terjemahnya. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci.
- Syamsuri ( 2006 ). Pendidikan Agama Islam untuk Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
- HAMKA Prof. Dr (1956) Pelajaran Agama Islam, Jakarta;
Bulan Bintang.
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas
XI, Bandung : Armico.
Karakter dan budaya Komunikatif
bangsa Gemar membaca
III. Penilaian :
1.Tes tertulis :
No Butir Soal Kunci Jawaban Skor
1 Jelaskan 4 himah 1. orang yang beriman kepada kitab Allah akan
beriman kepada mendapat pahala dari-Nya.
kitab-kitab Allah 2. orang yang beriman kepada kitab Allah akan
menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup 4
sehingga ia akan mendapatkan kebaikan dunia
akherat
3. terdorong untuk mempelajari IPTEK karena
keinginan untuk meningkatkan diri
4. memperkuat keyakinan kebenaran kerasulan nabi
Muhammad SAW.
2 Tuliskan dalil naqli Q.S Yunus ayat 101 6
tentang perintah untuk
mempelajari kitab
kitab Allah.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 22
Indikator : 9.1.1 Menjelaskan pengertian menghargai karya orang lain.
9.1.2 Menjelaskan maksud menghargai karya orang lain.
9.1.3 Menjelaskan cara-cara menghargai karya orang lani.
9.1.4 Menjelaskan manfaat menghargai karya orang lain.
KKM : 75
Materi Ajar :
A. Pengertian menghargai karya orang lain
Karya adalah sesuatu yang dihasilkan, baik berupa pikiran, pendapat maupun hasil
suatu pekerjaan.
Menghargai hasil karya orang lain adalah memberikan apresiasi berupa penghargaan
atau penghormatan (materil atau moral) terhadap hasil karya orang lain (bukan diri sendiri).
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menghargai dan menghormati serta
mencintai satu sama lain, karena ia merupakan sifat terpuji dan mulia. Yang muda
menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda sehingga terjalin sikap saling
menghargai dan menghormati.
Semakin tinggi sikap menghargai seseorang terhadap karya orang lain, semakin
membuat dirinya menjadi bijaksana dan akhlaqnya menjadi mulia. Sebaliknya jika sering
mencemooh dan melecehkan hasil karya orang lain maka membuat diri seseorang semakin
rendah dan hina akhlaqnya. Betapapun buruknya hasil karya seseorang hendaknya tetap kita
hargai dan hormati, kita tidak boleh mencemooah dan melecehkannya apalagi membicarakan
keburukan karyanya tersebut kepada orang banyak. Sebab membicarakan keburukan karyanya
sama dengan membuka keburukan dirinya sendiri kepada orang lain, dan itu termasuk
perbuatan orang-orang yang sombong dan angkuh, merasa dirinya paling mampu dan paling
bagus hasil karyanya. Padahal sesungguhnya ia sendiri belum tentu mempunyai kemampuan
demikian, kemudian untuk menutupi kelemahannya ia bersikap meremehkan dan
menrendahkan hasil karya orang lain serta tidak mau mengakui kelebihan yang dimiliki oleh
orang lain.
Rasulullah Saw. bersabda:
ِّ ْال ِكبـْ ُر بَطَـ ُر ْال َحـ
ِ َّق َو َغ ْمـطُ الن
)ـاس (رواه أحـمد
”Sombong itu ialah tidak mau menerima kebenaran dan menghinakan sesama manusia.” (HR.
Ahmad)
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 23
Sebagai makhluq sosial yang saling membutuhkan, harus tetap menjaga komunikasi
dsn hubungan yang harmonis, salah satunya dengan cara menghargai dan menghormati orang
lain.
Menghargai hasil karya orang lain mempunyai tujuan antara lain:
1. Terjalin sikap saling menghargai
Sikap menghargai karya orang lain akan terjalin keakraban dan keharmonisan
dalam pergaulan. Semua orang pasti merasa senang jika hasil karyanya dihargai dan
dihormati oleh orang lain, sehingga hilanglah sikap curiga dan sombong terhadap
sesama.
2. Memberi dukungan dan motivasi
Menghargai hasil karya orang lain dapat membangkitkan semangat dan menjadi
sumber motivasi yang tinggi bagi orang yang dihargai untuk tetap dan terus maju
berkarya sehingga pada gilirannya akan menghasilkan karya yang lebih baik
3. Tidak mematahkan semangat
Biasanya karya pertama seseorang lahir dalam keadaan kurang sempurna (all
begining is difficult; setiap permulaan adalah sulit), sehingga jika tidak dihargai
bahkan diperolok oleh orang lain, maka semangat seseorang dapat turun bahkan bisa
padam sama sekali. Sebaliknya, jika karyanya dihargai dan dihormati maka semangat
berkarya akan bertambah tinggi dan tetap terpelihara/terjaga. Oleh karena itu, sikap
perilaku menghargai karya orang lain sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meneladani kebaikan dan kesuksesannya
Orang bijak dan berakhlaq mulia selain mau bersikap perilaku menghargai dan
menghormati karya orang lain, adalah orang yang mau belajar dan meneladani
kebaikan dan kesuksesan yang dimiliki oleh orang lain. Islam mengajarkan bahwa
hidup ini adalah pelajaran dan keteladanan, dan peristiwa yang terjadi di muka bumi
harus dijadikan guru yang memberi ilmu pengetahuan, termasuk kesuksesan dan
kegagalan orang lain.
5. Mengambil pelajaran dsri keburukan dan kegagalan
Setiap orang yang berkarya terkadang ada yang sukses dan ada pula yang gagal.
Terhadap karya seseorang yang karyanya gagal sekalipun, kita harus tetap menghargai
dan menghormatinya, bahkan kita harus mengambil pelajaran yang berharga atas
kegagalan karyanya tersebut. Dengan demikian kita telah melakukan suatu perbuatan
yang mulia untuk diri sendiri dan orang lain.
LEMBAR PENILAIAN
1. Pengamatan
Keterangan Skor
1. Sangat aktif = 80 – 90 = A
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 25
2. Aktif = 70 – 79 = B
3. Kurang aktif = 60 – 69 = C
4. Tidak aktif = 50 -= 59= D
Tes Tertulis
1. jelaskan pengertian menghargai karya orang lain
2. Jelaskan maksud menghargai karya orang lain.
3. Jelaskan cara-cara mengahargai karya orang lain.
4. Tulislah dalil Al-Hadits tentang menghargai karya orang lain.
Kunci Jawaban : terlampir
Nilai : 5x4x5=100
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 26
Indikator : 9.2.1.Mengidentifikasi beberapa contoh perilaku menghargai
karya orang lain.
9.2.2.Menampilkan beberapa contoh perilaku menghargai karya
orang lain
9.2.3.Menunjukkan contoh perilaku menghargai karya orang lain.
KKM : 75
Materi Ajar :
Contoh perilaku menghargai karya orang lain
Beberapa sikap yang menunjukkan perilaku menghargai karya orang lain adalah:
1. Mengunakan hasil karya tersebut dengan cara yang baik dan semestinya.
2. Memberi penghargaan,semangat, dan dorongan agar orang lain bisa terus berkarya.
3. Tidak merusak,meniru, dan memalsukan karya orang lain tanpa izin dari pemiliknya.
4. Menghindarkan perasaan dengki atas prestasi atau hasil karya orang lain.
5. Meneladani prestasi yang telah dicapai.
6. Yakinlah, bahwa menghargai karya orang lain tidak merugikan diri sendiri dan
merupakan akhlaq mulia, karena ketika kita tidak menghargai karya orang lain pada
hakikatnya kita sedang meremehkan diri sendiri. Dengan membuang sifat-sifat
buruk dalam hati seperti sikap sombong, buruk sangka dan merasa diri paling
istimewa maka kita dapat menghargai dan menghormati karya orang lain. Juga
dengan memperbanyak ilmu dan memperluas wawasan dapat mengukur dan
menimbang kemampuan diri dengan kemampuan orang lain, sehingga kita akan
menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
7. Selalu memberikan pujian atas karya yang diperbuat orang lain
8. Selalu memberikan support atau dorongan agar ia lebih maju dan sukses
9. Tidak membicarakan kekurangan atau kesalahannya jika tidak diminta
10. Menyatakan bahwa kita pun senang dan bangga atas karya yang diciptakannya, dan
kita pun berharap agar dia membuat karya-karya berikutnya dikemudian hari
11. Mengatakan bahwa kita pun berminat mengikuti jejaknya, dan bersedia membantu
jika diperlukan.
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 27
4. Guru menghubungkan pelajaran yang lalu dengan
pelajaran yang akan diajarkan.
5. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B.Kegiatan Inti
Eksplorasi
Peaerta didik mencari contoh-contoh perilaku menghargai
karya orang lain.
Elaborasi
Peserta didik menanya-jawabkan tentang mengidentifikasi
beberapa contoh perilaku menghargai karya orang lain.
Konfirmasi
Guru dan peserta didik mengidentifikasi beberapa contoh
perilaku menghargai karya orang lain.
C. Kegiatan Penutup
1. Mengadakan evaluasi.
2. Guru memberikan perbaikan bagi yang kurang tuntas dan
pengayaan bagi yang sudah tuntas.
3. Guru berpesan agar peserta didik lebih giat belajar.
4. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
5. Guru beserta peserta didik menutup dengan doa dan
salam.
Penilaian 1. Teknik: Tes.
2. Bentuk: tertulis
Bahan/Sumber Belajar Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemah, Jakarta: Proyek
Pengadaan Kitab Suci.
Syamsuri (2006), Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas 2,
Jakarta: Erlangga.
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas
XI, Bandung : Armico.
Budaya dan karakter Kerja keras
bangsa Mandiri
LEMBAR PENILAIAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 29
Indikator : 9.3.1. Mengidentifikasi perilaku menghargai karya orang lain.
9.3.2. Menunjukkan perilaku perilaku menghargai karya
orang lain
9.3.3. Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain dalam
kehidupan sehari-hari.
KKM : 75
Materi Ajar : Pembiasaan perilaku menghargai karya orang lain
1. Selalu bersemangat berkarya cipta
2. Menggunakan karya dengan cara sebaik mungkin
3. Memberi penghargaan bagi semua orang agar selalu berkarya
4. Tidak memalsukan karya orang lain
5. Menghindarkan perasaan dengki
6. Meneladi prestasi yang telah di capai
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, demonstrasi
Model pembelajaran : Pembelajaran langsung.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi perilaku menghargai karya orang lain.
2. Menunjukkan perilaku menghargai karya orang lain
3. Membiasakan perilaku yang menghargai karya orang lain
dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah - langkah A. Pendahuluan
1. Guru mengkondisikan peserta didik.
2. Guru dan peserta didik membaca doa.
3. Guru mengabsen peserta didik.
4. Guru menghubungkan pelajaran yang lalu dengan
pelajaran yang akan diajarkan.
5. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Peserta didik menunjukkan perilaku menghargai karya orang
lain.
Elaborasi
Peserta didik mendiskusikan tentang beberapa contoh perilaku
menghargai karya orang lain.
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menunjukkan beberapa contoh perilaku
menghargai karya orang lain.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
2. Guru memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar.
3. Guru beserta peserta didik menutup dengan doa dan
salam.
LEMBAR PENILAIAN
1. Pengamatan (Observasi)
Penilaian Menghargai
No Nama Siswa Karya Orang Lain Nilai
A B
1
2
3
Keterangan :
A. Tidak menjiplak karya orang lain
B. Memberi pujian karya orang lain.
Skor Nilai :
1. Kurang : 50 – 60
2. Sedang : 61 - 70
3. Cukup : 71 - 80
4. Amat Baik : 81 – 90
B. Dosa Besar: dosa yang ditimbulkan akibat suatu perbuatan tertentu yang melanggar
atau bertentangan dengan ketentuan hukum-hukum Allah SWT. Dosa besar dibagi
menjadi dua, yaitu:
1). Dosa besar yang tidak diampuni, yaitu dosa syirik (mensekutukan Allah SWT.
dengan sesuatu selain-Nya)
2). Dosa besar yang diampuni, seperti dosa berzina, membunuh, menuduh orang
lain berbuat zina tanpa ada saksi, meminum khamar (minuman yang
memabukkan), mencuri, merampok, merompak, menyamun, membangkang
atau memberontak terhadap pemerintah yang sah.
Adapun ciri-ciri atau tanda-tanda perbuatan yang termasuk dosa besar, yaitu:
a). Perbuatan tersebut mengandung penyekutuan terhadap Allah SWT., artinya
menunjukkan bahwa pelaku sedang atau telah mengakui adanya
penyembahan kepada selain Allah SWT.
b). Perbuatan tersebut merugikan orang lain, baik secara fisik, materi maupun
harga diri dan mental kejiwaannya, yang pada prinsipnya telah
menghilangkan hak dan martabat orang lain
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 32
c). Perbuatan tersebut melanggar ketentuan hukum Allah SWT. baik yang
terdapat dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah (hadits Nabi Saw.)
d). Perbuatan tersebut bertentangan dengan etika dan norma-norma budaya
masyarakat pada umumnya
e). Perbuatan tersebut nyata-nyata dilarang oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya
A. Perbuatan Syirik
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap mempunyai
kekuatan tertentu. Orangnya dinamakan musyrik.
َ Œِا ُدوْ نَ َذالŒŒ ُر َمŒِِإ َّن هللاَ اَل يَ ْغفِ ُر َأ ْن يُ ْش َركَ بِ ِه َو يَ ْغف
ِدا ْفت ََرىŒَ ِر ْك بِاهللِ فَقŒآ ُء َو َم ْن ي ُْشŒك لِ َم ْن يَ َش
* َظ ْي ًماِ ِإ ْث ًماع
”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya
(syirik), dan Dia akan mengampuni apa (dosa) yang selain dari (syirik) itu bagi siapa
yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’/4: 48)
B. Perbuatan Zina
Zina ialah melakukan persetubuhan (senggama) antara laki-laki dan perempuan
yang bukan suami istri dan bukan pula dengan budaknya. Jadi, persetubuhan antara
suami-istri atau dengan budaknya tidak termasuk zina, walaupun dilakukan dalam
kondisi yang diharamkan oleh syara’ (misalnya pada sa’at ketika istri sedang haid, atau
sa’at puasa ramadhan), pelakunya mendapatkan dosa namun persetubuhan tersebut
bukan dikategorikan zina. Begitu pula persetubuhan dengan mayat wanita atau binatang,
hukumnya haram dan dosa tapi tidak termasuk zina.
Allah SWT. berfirman:
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 34
َ ِارى َأ َّن َر ُجاًل ِم ْن َأ ْسلَ َم َأتَى َرسُوْ َل هللا
ِه َوŒلَّى هللاُ َعلَ ْيŒص ِ صَ ع َْن َجابِ ِر ا ْب ِن َع ْب ِد هللاِ اَأْل ْن
ُلَّى هللاŒ ص َ ِوْ َل هللاŒ ِه َر ُسŒ َِأ َم َر بŒ َت ف
ٍ َسلَّ َم فَ َح َدثَهُ َأنَّهُ قَ ْد زَ نَى فَ َش ِه َد َعلَى نَ ْف ِس ِه َأرْ بَ َع َشهَادَا
) صنَ (رواه البخارى َ َْعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ ُر ِج َم َو َكانَ قَ ْد َأح
“Dari Jabir bin Abdullah al-Anshary RA (Radhiyallahu ‘Anhu: semoga Allah SWT.
meridha’inya) seorang laki-laki dari Aslam datang kepada Rasulullah Saw. dan
menceritakan bahwa ia telah berzina. Pengakuan ini diucapkannya empat kali.
Kemudian Rasulullah Saw. menyuruh supaya orang tersebut dirajam. Maka ia pun
dirajam dan orang tersebut adalah muhshan/pernah kawin” (HR. Bukhary)
2. Zina Ghairu Muhshan, yaitu perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang belum
pernah menikah atau belum pernah bersetubuh.
Hukumannya adalah dijilid (dicambuk) sebanyak seratus kali dan dibuang
ke daerah lain atau dipenjarakan selama satu tahun.
Allah SWT. berfirman:
... اح ٍد ِم ْنهُ َم ِماَئةَ َج ْل َد ٍة
ِ ال َّزانِيَةُ َوال َّزانِى فَاجْ لِ ُدوْ ا ُك َّل َو
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya
seratus kali,…” (QS. An-Nur: 2)
لَّ َمŒ ِه َو َسŒلَّى هللاُ َعلَ ْيŒص َّ ِْت النَّب
َ ي َ Œَهُ قŒ َى هللاُ َع ْنŒض
ُ ِمعŒ َس:الŒ ِ ع َْن زَ ْي ِدا ْب ِن خَ الِ ٍد ْال ُج ْهنِ ِّى َر
) َام ( رواه البخارى ٍ بع ِ ص ْن َج ْل َدةَ ِماَئ ٍة َوتَ ْغ ِر ْيِ ْيَْأ ُم ُر فِ ْي َم ْن زَ نَى َولَ ْم يُح
“Dari Zaid bin Khalid al-Juhani dia berkata: saya mendengar Nabi Saw. menyuruh
agar orang yang berzina dan dia itu belum kawin (muhshan) didera seratus kali dan
diasingkan selama satu tahun.” (HR. Bukhary)
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 35
riba’, memakan harta anak yatim, berpaling dari medan perang, dan menuduh zina
terhadap wanita baik-baik yang tak pernah ingat berbuat keji lagi beriman.” (HR.
Bukhary)
Adapun hukuman bagi pelaku qadzaf (pelaku sudah baligh, berakal sehat) adalah
didera sebanyak 80 kali.
ً َدةŒŒŒانِ ْينَ َج ْلŒŒŒ ُدوْ هُ ْم ثَ َمŒŒŒِهَدَآ َء فَاجْ لŒŒŒ ِة ُشŒŒŒت ثُ َّم لَ ْم يَْأتُوْ ابَِأرْ بَ َع َ ْوْ نَ ْال ُمحŒŒŒَوالَّ ِذ ْينَ يَرْ ُم
ِ نَاŒŒŒص
* َاسقُوْ ن ِ َ َواُوآَل ِئكَ هُ ُم ْالف,َواَل تَ ْقبَلُوْ الَهُ ْم َشهَا َدةً اَبَدًا
“Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh
kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya, dan
mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (QS. An-Nur: 4)
5. Perbuatan Mencuri
Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain secara sembunyi-
sembunyi dengan tidak ada hak untuk dimilikinya.
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 36
Menurut syara’, mencuri adalah perbuatan orang mukallaf, baligh dan
berakal sehat mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi mencapai satu
nisab dari tempat simpanannya, dan orang yang mencuri itu tidak mempunyai andil
pemilikan terhadap barang yang diambil.
Mencuri hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Hukumannya adalah
dipotong tangan atau kakinya, salah satunya atau kedua-duanya, dan atau secara
bersilang kaki kanan dan tangan kiri, kaki kiri dan tangan kanan sesuai ketentuan
hukum Allah SWT.
ِ َوهللاُ ع,َِّارقَةُ فَا ْقطَعُوْ آ َأ ْي ِديَهُ َما َجزَآ ًءبِ َما َك َسبَانَ َكااًل ِمنَ هللا
* َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم ِ اَلس
ُ َّار
ِ ق َوالس
“Pencuri laki-laki maupun pencuri perempuan maka potonglah tangan keduanya
(sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari
Allah SWT, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Ma’idah: 38)
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 37
1). Jangan menganggap sepele perbuatan dosa-dosa kecil, sebab dosa kecil bila
dilakukan terus menerus akan menjadi besar
2). Selalu mawas diri dalam bersikap perilaku, bertindak, dan bertutur kata, sebab
dosa besar itu muncul dari kebiasaan perbuatan yang tidak terkontrol
3). Jangan banyak bergaul dengan orang-orang pendosa, sebab pergaulan dapat
mempengaruhi perbuatan dan pikiran. Jika bergaul dengan orang-orang yang
baik, maka akan menimbulkan pengaruh baik dan begitu pun sebaliknya
4). Pertebal iman kepada Allah SWT. agar dapat mengontrol semua keinginan dan
hawa nafsu buruk dalam jiwa. Orang yang tebal imannya tak akan terjerumus ke
dalam perbuatan dosa
B. Menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari
1). Tanamkan keimanan yang kuat di dalam hati, agar tidak mudah tergoda oleh
syetan untuk berbuat dan melakukan dosa besar
2). Perbanyak dzikir kepada Allah SWT., dalam pengertian selalu ingat akan ajaran-
Nya yang berupa perintah dan larangan-Nya
3). Hindari pergaulan bebas yang tidak mengindahkan nilai agama dan moral,
sehingga tidak terjerumus ke dalam perbuatan maksiat seperti perbuatan zina,
mencuri, memalak, dsb.
4). Perbanyak aktivitas dan kegiatan yang positif, yang membawa harga diri dan
kehormatan terjaga baik
5). Tanamkan keyakinan bahwa belajar dan beribadah itu lebih penting dan
bermanfa’at untuk masa depan, dibanding melakukan perbuatan dosa dan
maksiat
6). Tanamkan keyakinan bahwa masa depan tidak ditentukan oleh keberadaan
siapapun di sekitar kita, melainkan sangat bergantung pada kesungguhan usaha
dan kerja keras kita sendiri
7). Mulailah membiasakan diri menghindari sikap perilaku perbuatan dosa besar
sejak sekarang.
B. Kegiatan Inti
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 38
Eksplorasi
Peserta didik mencari pengertian dan dalil naqly dari dosa
besar
Elaborasi
Peserta didik mendiskusikan dan menermukan pengertian dan
dalil naqly dari dosa besar.
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menyimpulkan pengertian dan dalil
naqly dari dosa besar.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru memotivasi peserta didik untuk mendalami materi
tentang pengertian dosa , dosa besar dan menghafalkan
dalil naklinya.
2. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
3. Guru dan peserta didik mengakhiri dan menutup
pembelajaran dengan berdoa.
Penilaian 1. Tes tertulis
2. Tes perbuatan
Bahan/Sumber Belajar Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemah, Jakarta: Proyek
Pengadaan Kitab Suci.
Syamsuri (2006), Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas 2,
Jakarta: Erlangga.
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas XI,
Bandung : Armico.
Karakter dan budaya Tanggung jawab
bangsa Religius
LEMBAR PENILAIAN
Tes Tertulis
No Butir Soal Kunci jawab Skor
1 Jelaskan pengertian dosa secara Dosa berasal dari bahasa Sansekerta, 3
bahasa! dalam bahasa Arab disebut al-Itsmu, adz-
dzanbu, atau al-jurmu.
2 Jelaskan pengertian dosa secara Dosa adalah akibat tidak melaksanakan 2
istilah! perintah Allah yang hukumnya wajib dan
mengerjakan larangan Allah yang
hukumnya haram.
3 Jelaskan pengertian dosa besar! Dosa besar adalah dosa yang pelakunya 2
diancam dengan hukuman dunia, azab di
akhirat, dan dilaknat oleh Allah dan
Rasulullah.
4 Tulislah dalil nakli (Al-Hadits) 3
tentang dosa!
Keterangan nilai: Nilai = Jumlah skor x 10.
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 39
Mengetahui: Kasihan, 11 Januari 2014
Kepala Sekolah GPAI
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 40
5. Keluarga yang ditinggalkan hendaknya segera membayar hutang si mayat jika ia
berhutang,sebagaimana sabda Rasulullah SAW,sebagai berikut:yang artinya.”Diri
orang mukmin itu tergantung ( tidak sampai ke hadirat Allah ) karena hutangnya
hingga dibayar dahulu hutangnya itu.(H.R.Ahmad dan Tirmidhi)
6. Memberi tahu keluarga.kerabat,dan teman-temanya tentang kematiannya agar
mengurus ,mendoakan dan mensholatkannya.
7. Tidak boleh melukai mayat sebagaimana tidak boleh melukai orang yang masih
hidup,kecuali dalam keadaan terpaksa,misalnya ada bayi yang masih ada di
kandungannya
8. Hendaknya tidak boleh mencela orang yang sudah meninggal.
Adapun kewajiban bagi orang Islam terhadap jenazah ada empat yaitu
Memandikan,Mengafani,Menshalatkan,dan Menghuburkan.
IV. Bahan / Sumber Belajar: Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemah, Jakarta:
Proyek Pengadaan Kitab Suci.
Syamsuri (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMA Jilid 2,
Jakarta: Erlangga
Sulaiman Rasyid (1986), Fiqh Islam, Jakarta: Bulan Bintang
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas
XI, Bandung : Armico.
V. Karakter dan budaya bangsa : Kerja sama
Peduli sosial
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 43
3. Seluruh badannya hendaknya ditutup dengan kain.Hal ini dilakukan sebagai
penghormatan danagar tidak terbuka auratnya.
4. Diperbolehkan untuk mencium mayat bagi keluarga-keluarga atau sahabatnya
yang berduka cita karena kematiannya.Rasulah SAW .pernah
5. Keluarga yang ditinggalkan hendaknya segera membayar hutang si mayat jika ia
berhutang,sebagaimana sabda Rasulullah SAW,sebagai berikut:yang artinya.”Diri
orang mukmin itu tergantung ( tidak sampai ke hadirat Allah ) karena hutangnya
hingga dibayar dahulu hutangnya itu.(H.R.Ahmad dan Tirmidhi)
6. Memberi tahu keluarga.kerabat,dan teman-temanya tentang kematiannya agar
mengurus ,mendoakan dan mensholatkannya.
7. Tidak boleh melukai mayat sebagaimana tidak boleh melukai orang yang masih
hidup,kecuali dalam keadaan terpaksa,misalnya ada bayi yang masih ada di
kandungannya
8. Hendaknya tidak boleh mencela orang yang sudah meninggal.
Adapun kewajiban bagi orang Islam terhadap jenazah ada empat yaitu
Memandikan,Mengafani,Menshalatkan,dan Menghuburkan.
Metode Pembelajaran : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab.
Model Pembelajaran : Direct Instruction
I. Pertemuan pertama:
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat:
1. Mempergakan tatacara memandikan jenazah.
2. Mempergakan tatacara mengafani jenazah.
B. Langkah-langkah :
1. Pendahuluan
a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pelajaran.
b. Memberi salam
c. Berdoa
d. Membaca Al-Quran
e. Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang akan datang.
f. Siswa menyiapkan diri
g. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dan kompetensi dasar
yang akan dicapai.
h. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Peserta didik dikelompokkan menjadi empat dalam pengurusan jenazah
Elaborasi
Peserta didik mempraktekkan dalam memandikan, mengkafani jenazah.
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menyimpulkan cara-cara/kaifiat dalam memandikan,
mengkafani jenazah.
3. Penutup
a. Guru beserta peserta didik melakukan evaluasi hasil pembelajaran tentang materi
peragaan pengurusan jenazah.
b. Guru memberikan perbaikan bagi yang belum tuntas dan pengayaan bagi yang
sudah tuntas.
c. Guru berpesan agar peserta didik lebih giat belajar.
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang.
e. Guru beserta peserta didik menutup dengan doa dan salam.
C. Penilaian :
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 44
Jenis Penilaian : Tes
Bentuk : Perbuatan
C. Penilaian :
Jenis Penilaian : Tes
Bentuk : Perbuatan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1 Siswa dapat menyusun teks khutbah jumat atau tabligh atau
Tujuan Pembelajaran dakwah
Pertemuan ke-2
Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat memperagakan khutbah atau tabligh atau
dakwah.
Langkah – langkah 1. Pendahuluan
a. Guru mengkondisikan kelas
b. Guru dan peserta didik membaca doa sebelum belajar.
c. Guru menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran
yang akan diajarkan.
d. Guru menjelaskan secara singkat praktik khutbah atau
tabligh atau dakwah.
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Peserta didik mencari contoh teks khutbah, tablig dan
dakwah
Elaborasi
Peserta didik mempraktekkan khutbah, tablig dan
dakwah .
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
mempraktekkan khutbah, tablig dan dakwah
3. Kegiatan Penutup
a. Guru mengulas kembali hasil praktek khutbah, tabligh dan
dakwah.
b. Guru berpesan kepada peserta didik agar lebih giat belajar
dalam berkhutbah, tablig dan dakwah.
c. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
d. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 48
berdoa bersama.
Penilaian .1 Penugasan perorangan:
Guru memberi tugas peserta didik untuk membuat teks
dakwah.
2. Tes Praktik :
Guru menugaskan peserta didik untuk memperagakan materi
(khutbah atau tabligh atau dakwah) di depan kelas dan
mengambil nilai praktik siswa.
LEMBAR PENILAIAN
1. Penugasan perorangan:
Keterangan: Skor
1. Amat baik 90 – 100
2. baik 75 -- 89
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 49
3. Cukup 60 – 74
4. kurang 50 – 60
Nilai = jumlah Skor : 3
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 50
d.Da’wah bersifat luwes
e.Da’wah bersifat tadrij
f.Da’wah bersifat tidak memberatkan
g.Da’wah Islam sesuai irama fitroh manusia
h. Da’wah bersifat istikomah
2. Peragaan khutbah Jumat atau tabligh atau dakwah
Metode Pembelajaran : Ceramah, demonstrasi
Model pembelajaran : Problem Based Learning fase Problem Posing
Direct Instruction/Pembelajaran langsung
Pertemuan ke-1 Siswa dapat menyusun teks khutbah jumat atau tabligh atau
Tujuan Pembelajaran dakwah
Langkah – langkah A. Pendahuluan
1. Guru mengkondisikan kelas
2. Guru dan peserta didik membaca doa sebelum belajar.
3. Guru menghubungkan pelajaran yang lalu dengan
pelajaran yang akan diajarkan.
4. Guru menjelaskan secara singkat materi khutbah Jumat,
tabligh, dean dakwah.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi dakwah.
2. Guru memberi tugas peserta didik untuk mengajukan
masalah yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat
kemudian menentukan masalah yang akan dibuat sebagai
teks dakwah.
3. Guru memberi tugas pada peserta didik untuk membuat
teks dakwah yang sesuai dengan masalah yang sedang
terjadi di masyarakat.
5. Peserta didik membuat teks dakwah sesuai dengan masalah
yang diajukan melalui investigasi di perpustakaan/internet.
6. Guru dan peserta didik menyimpulkan cara menyusun teks
khutbah atau tabligh atau dakwah.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru mengulas kembali hasil pembelajaran tentang cara
membuat teks khutbah atau tabligh atau dakwah.
2. Guru berpesan kepada peserta didik agar lebih giat belajar.
3. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan
berdoa bersama.
Pertemuan ke-2 Peserta didik dapat memperagakan khutbah atau tabligh atau
Tujuan Pembelajaran dakwah.
Langkah – langkah A. Pendahuluan
1. Guru mengkondisikan kelas
2. Guru dan peserta didik membaca doa sebelum belajar.
3. Guru menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran
yang akan diajarkan.
4. Guru menjelaskan secara singkat praktik khutbah atau
tabligh atau dakwah.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan cara memperagakan khutbah atau
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 51
tabligh atau dakwah.
2. Guru meminta peserta didik untuk memperagkan khutbah
atau tabligh atau dakwah sesuai dengan teks yang telah
disusun.
3. Guru mengamati dan mengevaluasi hasil peragaan peserta
didik.
4. Guru dan peserta didik mengevaluasi peragaan khutbah
atau tabligh atau dakwah yang telah dilakukan.
5. Guru memajang hasi karya teks khutbah atau tabligh atau
dakwah yang dinilai baik (eksibitasi).
C. Kegiatan Penutup
1. Guru mengulas kembali hasil pembelajaran tentang cara
membuat teks khutbah atau tabligh atau dakwah.
2. Guru berpesan kepada peserta didik agar lebih giat belajar.
3. Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan
berdoa bersama.
Penilaian 1. Penugasan perorangan:
Guru memberi tugas peserta didik untuk membuat teks
dakwah.
2. Tes Praktik :
Guru menugaskan peserta didik untuk memperagakan materi
(khutbah atau tabligh atau dakwah) di depan kelas dan
mengambil nilai praktik siswa.
Bahan/Sumber Belajar Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemah, Jakarta: Proyek
Pengadaan Kitab Suci.
Syamsuri (2006), Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas 2,
Jakarta: Erlangga.
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas XI,
Bandung : Armico.
Karakter dan budaya Komunikatif
bangsa Inovatif
LEMBAR PENILAIAN
1. Penugasan perorangan:
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 52
4. Kurang 50 - 60
Nilai = Jumlah skor : 2
2. Tes Praktik
Keterangan: Skor
1. Amat baik 90 – 100
2. baik 75 -- 89
3. Cukup 60 – 74
4. kurang 50 – 60
Nilai = jumlah Skor : 3
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 53
(berupa Tajdid atau Gerakan Pembaharuan Islam)
Secara harfiyah tajdid adalah pembaharuan,pelakunya
disebut Mujadid,Maksud tajdid adalah pembaharuan dalam
keagaman,baik berupa pikiran maupun gerakan,sebagai
reaksi terhadab tantangan-tantangan eksternal maupun
internal yang menyangkut keyakinan dan urusan sosial
umat.Tajdid mendapat pembenaran dan pengesahan dari
Allah SWT..firman Allah SWT berikut.
Istilah tajdid baru terdengar dan populer setelah timbul pemikiran dan
gerakan dalam islam sebagai hasil kontak antara islam yang dianggap
mundur dari Barat.
Tokoh yang mempelopori gerakan tajdid atau pembaharuan Islam
antara lain,
a .Muhammad abdul Wahab
b.Syeh Waliyullah
c.Sultan Mahmud II
d.Muhammad Ali Pasya
e.At-Tahtawi
f.Jamaludin Al afgani
g.Muhammad Abduh
h.Muhammad Rasyid Ridho
i.Sayyid Ahmad Khan
j.Muhammad Iqbal
3. Manfaat sejarah perkembangan Islam pada masa
modern.antara lain:
a.Dapat Meledani sikap perilaku memegang teguh agama Islam
b.Dapat Meneladani sikap perilaku mencintai Ilmu pengetahuan
c.Dapat meneladani sikap perilaku mencintai budaya luhur
III. Penilaian :
1. Penugasan kelompok :
Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan materi ajar serta membuat
catatan/kesimpulan dari hasil diskusi kelompok serta mengumpulkan kepada guru.
2. Tes Lisan :
Beberapa peserta didik diberi pertanyaan tentang perkembangan Islam pada masa
modern dan manfaat dari sejarah perkembangan Islam pada masa modern.
3. Tes Tertulis :
Guru memberikan soal tertulis kepada peserta didik.
IV. Bahan / Sumber Belajar: Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemah, Jakarta:
Proyek Pengadaan Kitab Suci.
Syamsuri (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMA Jilid 2,
Jakarta: Erlangga
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas
XI, Bandung : Armico.
V. Karakter dan budaya bangsa : Gemar membaca
Realistis
LEMBAR PENILAIAN
1. Tes Lisan
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 57
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat:
Mengidentifikasi dan menjelaskan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan Islam pada masa modern.
II. Langkah-langkah :
A Pendahuluan
1. Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pelajaran.
2. Memberi salam
3. Berdoa
4. Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang akan datang.
5. Siswa menyiapkan diri
6. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dan kompetensi dasar
yang akan dicapai.
7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Peserta didik mencari contoh-contoh peristiwa perkembangan Islam pada masa modern.
Elaborasi
Peserta didik mendiskusikan secara kelompok contoh-contoh peristiwa perkembangan
Islam pada masa modern.
Konfirmasi
Guru dan peserta didik menyimpulkan contoh-contoh peristiwa perkembangan Islam
pada masa modern.
C. Penutup
1. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
yang akan datang.
2. Guru memotivasi kepada peserta didik agar lebih giat belajar.
3. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa.
III. Penilaian :
1. Penugasan kelompok :
Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan materi ajar serta membuat kesimpulan
diskusi, guru mengamati dan mengadakan penilaian.
2. Tes Tertulis :
Guru memberikan soal tertulis kepada peserta didik.
IV. Bahan / Sumber Belajar: :
Indonesia, Depag (1996), Al-Quran dan Terjemah, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci.
Syamsuri (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMA Jilid 2, Jakarta: Erlangga
A.Wahid Sy (2007), Pendidikan Agama Islam untuk SMK kelas XI, Bandung : Armico.
LEMBAR PENILAIAN
1. Pengamatan
Aktivitas Diskusi
No Nama Pesrta Didik Menerima Skor
Berpendapat Kerjasama
Pendapat
1
2
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 58
3
4
Keterangan Skor
1. Sangat aktif = 80 – 90 = A
2. Aktif = 70 – 79 = B
3. Kurang aktif = 60 – 69 = C
4. Tidak aktif = 50 -= 59= D
RPP/PAI/Genap/2013-2014/SMK N 2 Kasihan 59