2. Hukum Bacaan
Fiil mudhari secara bahasa adalah perbuatan yang menunjukan pada suatu masa
tertentu. Fiil Mudhari secara terminologi adalah kata kerja yang menunjukan kepada
tercapainya suatu perbuatan pada zaman sekarang maupun zaman yang akan datang
dan setiap Fiil mudhari wajib di awali dengan huruf –huruf mudhari seperti hamzah
()ء, nun ()ن, ya ( )يdan ta ( )ت. contohnya adalah : يقراء الولد القران
1. Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam
Taukid dan Ma Nafi. Seperti:
ٍ ي أ َ ْر
ُض ت َ ُموت ِِّ َ س ِبأ
ٌ غدًا َو َما تَ ْد ِري نَ ْف ُ س َماذَا تَ ْكس
َ ِب ٌ َو َما تَ ْد ِري نَ ْف
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya Jbesok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati…
ف يُ َرى
َ س ْو َ َوأَ َّن
َ ُس ْعيَه
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
ُ ب أَ ِرنِي أَن
ظ ْر ِإلَي َْك قَا َل لَن ت َ َرانِي ِ ِّ قَا َل َر
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku
dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak
sanggup melihat-Ku
ُ ََوأَ ْن ت
َصو ُموا َخي ٌْر لَ ُك ْم ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم تَ ْعلَ ُمون
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
4. Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang
empat yaitu أ – ن – ي – تdisingkat menjadi أنيت.
5. Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama
tunggal/Aku. contoh
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
6. Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang
pertama jamak/Kami. contoh
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
8. Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male
atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
Disusun Oleh:
Nama : Dwi Yuliyanti
No : 03
Kelas : XI RPL
SMK NAHDLATUL ULAMA TANON
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
TUGAS BAHARA ARAB
FI’IL MUDHORIK
Disusun Oleh:
Nama : Dwi Yuliyanti
No : 03
Kelas : XI RPL
SMK NAHDLATUL ULAMA TANON
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
TUGAS ASWAJAB
TAAT KEPADA ALLAH
Disusun Oleh:
Nama : Dwi Yuliyanti
No : 03
Kelas : XI RPL
SMK NAHDLATUL ULAMA TANON
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
TAAT KEPADA ALLAH SWT
Ajaran Islam mewajibkan kepada pemeluknya agar taat kepada Allah SWT,
yaitu mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Taat beribadah
dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Arti taat kepada Allah menurut bahasa adalah senantiasa dalam melakukan
sesuatu hal yang kebajikan dan upaya menggantung diri atau menyerahkan diri kepada
Allah SWT dengan jalan rela mengikuti perintahnya dan berupaya menjauhkan diri
dari segala larangannya.
Firman Allah dala AL-Qur`an :
قل اطيع هللا واطيع الرسول فان تولوا فان هللا ال يحب الكفرين
Artinya : “Katakanlah : Taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”
Kandungan ayat diatas adalah barangsiapa taat kepada Allah hendaklah taat
pula kepada Rasulullah dan apabila tidak taat kepada rasul-Nya maka Allah tidak akan
menerima sunnah-Nya, dijadikan petunjuk sebagai pedoman dalam hidup.
Berdasarkan firman Allah tersebut, bahwa taat kepada Allah SWT dan rasul-
Nya adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim. Apabila seseorang menentangnya
maka ia adalah ingkar atau kafir. Tanda keimanan seseorang adalah apabila Allah dan
Rasul-Nya lebih dicintai daripada apapun yang ada di dunia ini. Kemudian perasaan
cinta ini, harus ditampakkan dalam ucapan dan perbuatan sehari-hari.
Ketaatan seseorang dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan yang
ditetapkan Allah SWT sangat erat kaitannya dengan iman yang dimilikinya. Seseorang
yang menyatakan keyakinannya bahwa Allah sajalah yang maha kuasa dan
menganggap dirinya serta segala yang ada dialam ini hanya makhluk yang tidak
mempunyai kekuasaan apa-apa, berarti bahwa di dalam jiwanya telah tumbuh iman
yang kuat. Gairah beribadah tertanam dalam jiwa seseorang dengan penuh keikhlasan
karena meyakini keesaan Allah SWT dan tidak menyekutukannya.
Dalam mengerjakan ibadah itu orang yang beriman tidak hanya terikat karena
kewajiban tetapi telah merupakan kebutuhan dalam hidupnya. Apabila waktu shalat
tiba, tidak ada alasan baginya untuk mengakhirkannya. Terlebih-lebih
meninggalkannya. Bila bulan ramadhan tiba disambutnya dengan perasaan gembira
dan dikerjakannya ibadah dengan rasa penuh kesabaran, semata-mata hanya
mengharapkan ridho Allah SWT. Apabila memperoleh rezeki, ia tidak lupa
menyisihkan sebagian rezekinya itu untuk dikeluarkan zakat infaq, sedekah ataupun
jariyahnya orang beriman juga selalu menjauhi segala larangan Allah SWT.
1. Nilai positif dari perilaku Taat
Di antara nilai-nilai luhur dan mulia dari taat ialah sebagai berikut :
a. Membimbing pelakunya senantiasa memegang teguh keimanan kepada Allah
SWT. dan Rasul-Nya, yaitu dengan selalu menjalankan segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangannya.
b. Menjaga segala ucapan dan perbuatan pelakunya agar sesuai dengan apa yang
diperintahkan Allah SWT. dan Rasul-Nya.
c. Menumbuhkan sikap mawas diri dan berhati-hati, sehingga segala ucapan dan
perbuatannya terpelihara dari perilaku keji dan mungkar.