المقدمة
Aku mengharap dengan adanya kitab ini memberikan manfaat bagi para pelajar, dan aku
berharap balasan dari Allah, dan diterima sebagai amal jariyah oleh Allah, dan
mendapatkan pahala dari Allah,
الميم الساكنة
BAB MIM MATI
َوالِميـ ُم إِنْ َتسْ ـ ُكنْ َت ِجى َق ْب َل ْال ِه َج
َ ف َليِّــ َن ٍة لِــذِى ْالح
ِـجا ٍ الَ أَلــ
Dan bagi mim ketika mati/disukun (mim mati) yang berada sebelum huruf hijaiyah, selain
alif layyinah ()ىbagi orang yang pandai.
ْ ض َب
ـط َ ْـة لِ َمـن ٌ أَحْ ـ َكامُـ َها َثـالَ َث
ْ إِ ْخـ َفا ٌء ْاد َغـا ٌم َوإِ ْظـ َهـا ٌر َف َق
ــط
Hukum-hukumnya ada 3 bagi siapa saja yang ingin membacanya dengan tepat. Yaitu
ikhfa', idghom, dan idzhar saja.
اإل ْخـ َفـا ُء عِ ْنـ َد ْال َبــا ِء َ
ِ َفـاأل َّو ُل
ــوىَّ ل ِْلـقُــرَّ ا ِء
ِ َو َسـمِّـ ِه ال َّش ْف
Maka hukum mim mati yang pertama adalah ikhfa', bagi huruf ba' yaitu ketika mim mati
bertemu ba', dan dinamakan ikhfa'syafawi yaitu bunyi pada bibir menurut ahli qira'at.
Disebut dengan ikhfa'syafawi untuk membedakan dengan ikhfa'(hakiki) pada nun mati
dan tanwin ketika bertemu dengan huruf hijaiyah.
ِ ( َيعْ َتصِ ْم ِباali-Imran:101)
Hanya ada satu huruf ikhfa'syafawi, yaitu ba'( )بcontoh: هلل
الثـَانـِى إِ ْد َغـا ٌم ِبم ِْـثلِـ َها أَ َتـى
ّ َو
صـغـِيرً ا َيا َفـ َتى َ ً َو َسـ ِّم إِد َغـاما
Dan hukum mim mati yang kedua adalah idghom bagi huruf yang serupa yaitu apabila
mim mati bertemu dengan mim, dan disebut dengan idghom shoghir (kecil), wahai para
pemuda ketahuilah.
Selain disebut idghom shoghir, juga disebut idghom mutamatsilain (serupa), idghom
bighunnah (berdengung), serta idghom syafawi.
Contoh:
- ( َولَ ُك ْم مَّاal-baqarah:141)
َ ( أَ ْم َمنْ أَسat-taubah:109)
- َّس
- ْ( َو ُه ْم مِنan-naml:89)
ْ اإل ْظـ َها ُر فِـى ْال َب ِقي
َّـة ِ ِـثُ َوالثـَّال
ٍ ِمـنْ أَحْ ـ ُر
ف َو َسـمِّـ َها َش ْف ِويَّـ ْه
Dan hukum mim mati yang ketiga adalah idzhar, dalam huruf-huruf yang tersisa dari huruf
hijaiyah selain yang tersebut di dua hukum sebelumnya, dan namailah dengan idzhar
syafawiy yaitu membaca idzhar dengan makhroj pada bibir.
Contoh:
َ ُ( لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتقal-baqarah:21)
ون
ٍ ( َممْ ُنfushshilaat:8)
ون
َ ٍ َواحْ ـ َذرْ َلدَى َو
ِ او َو َفـا أنْ َت ْخ َت
ـفى
ِ ْلِـقُـرْ ِبــ َها َوالتحا ِد َفاع
ِـرف
Dan berhati-hatilah pada pengucapan ikhfa'/samar pada huruf wawu dan fa'karena
dekatnya makhroj huruf fa'dan ba'dan karena samanya makhroj huruf wawu dan ba' maka
perhatikanlah.
Contohnya:
( َعلَي ِْه ْم َواَلmisalnya pada an-Naml:70), dibaca dengan idzhar bukan ikhfa'
( َو َت َر َك ُه ْم فِيal-baqarah:17), dibaca dengan idzhar/jelas bukan ikhfa'/samar
Dan jika makhrojnya berdekatan, dan berbeda dalam sifatnya, maka disebut:
idghom mutaqorribain, jika idghom dengan dua huruf yang bertemu berbeda sifat tapi
dekat makhrojnya. Terdapat dua keadaan yaitu:
1. idghom ketika qof bertemu dengan kaf, contoh: ( أَلَ ْم َن ْخلُ ْق ُّك ْمal-mursalaat:20)
2. idghom ketika lam sukun/mati bertemu dengan ra', contoh: َوقُ ْل رَّ بِّ ِز ْدنِي عِ ْلمًا
(thaahaa:114)
ْن أَ ْو َي ُكــو َنا ا َّت َفـ َقا ِ مُـ ْتـ َق
ِ ار َبـي
ت ُح ِّقـ َقا ِ ص َفا ِّ ون ال َ ـخ َر ٍج ُد ْ فِـي َم
Mutaqarribain, selanjutnya jika dua huruf tersebut sama makhrojnya, namun berbeda
sifatnya, disebut:
idghom mutajanisain jika dua huruf tersebut makhrojnya sama, namun berbeda sifat.
Seperti berikut ini:
1. saat dal sukun bertemu dengan ta', contoh: ( َق ْد َّت َبي ََّنal-baqarah:256), ت ُّ ( َو َج ْدan-Naml:23)
ُ ُ
2. saat ta' bertemu dengan dal, contoh: ت دَ عْ َوتك َما ُ
ْ ( َق ْد أ ِجي َبyunus:89), ت دَ َع َواْ َ(أَ ْث َقلal-a'raf:189)
3. saat ta' bertemu dengan tho', contoh: ت َّطا ِئ َف ٌة ْ ( َفآ َم َنash-Shof:14)
4. saat tho' bertemu dengan ta', contoh: ت َّ ( َب َس ْطal-maidah:28), ت ُّ ( َفرَّ ْطaz-Zumar:56)
5. saat tsa' bertemu dengan dzal, contoh: ث َذل َِك ٰ ْ ( َي ْل َهal-a'raaf:176)
6. saat dzal bertemu dengan dzho', contoh: ( إِ ْذ َّظلَمْ ُت ْمaz-Zukhruf:39)
7. saat ba' bertemu dengan mim, contoh: (ارْ َكبْ م ََّع َناhuud:42)
َ أَ ْق
سا ُم ا ْل َم ِّد
BAB PEMBAGIAN MAD
َوالمـَ ُّد أَصْ لِـىُّ َو َفـرْ عِ ــىٌّ َلـ ُه
َو َســ ِّم أَوَّ الً َط ِبيـعِـ ّيا ً َوهُـــو
Dan mad itu ada ashliy (asli) dan far'iy (cabang), mad jenis yang pertama (mad ashliy)
disebut juga mad thobi'iy.
Panjang bacaan mad adalah satu alif/dua harakat.
َْمـاالَ َت َو ُّقـفٌ َلـ ُه َعـلـى َسـ َبب
ْالبـ ُدو ِن ِه الحُـرُوفُ ُتجْ ـ َتـ َلـب
ِ َو
Mad thobi'iy tidak bergantung pada sebab (misalnya sebab waqaf dan sukun/mati), dan
juga tidak bergantung pada huruf lain
ْف َغ ْي ُر َهم ٍْز أَ ْو سُـ ُكون ٍ ْب ْل أَىُّ َحر
ْــيعىَّ َي ُكـون َّ َجا َبعْ ـ َد َمـ ٍّد َف
ِ الط ِب
Akan tetapi setiap huruf hijaiyah selain hamzah atau sukun, yang datang atau berada
setelah buruf mad disebut mad thobi'i.
Mad ashliy juga disebut dengan mad thobi'iy.
اآلخ ُر ْال َفرْ عِ ـىُّ َم ْو ُقـوفٌ َعلـي
َ َو
ًـجـال ٍ َسـ َببْ َك َهم ٍْز أَ ْو ُس ُك
َ ْون مُس
Sedangkan mad yang selainnya, disebut mad far'iy, yang waqaf atas sebab hamzah atau
sukun, secara mutlak (baik di tengah maupun di akhir kata)
ٌ حُـرُوفُــ ُه َثـــالَ َث
ـة َفعِـيـ َها
ى َوهْ َى فى ُنوحِـيـ َها ٍ ِمنْ َل ْفـظِ َوا
Huruf mad far'iy ada 3, yang terkumpul dalam lafadz ى
ٍ َواyaitu wauw, alif, dan ya'.
ضـ ْمَ واو ِ َوال َكسْ ُر َقبْـ َل ْال َيا َو َق ْب َل ْال
ٍ ط َو َفـ ْت ٌح َقبْـ َل أَل
َ ف ي ُْل َت
ــز ْم ٌ َْشـر
Dan (syarat dibaca mad adalah)kasroh sebelum ya', dan dhommah sebelum wawu,
sebagai syarat dibaca mad, serta fathah sebelum alif, wajib juga di baca mad.
Contoh:
1. dhommah sebelum wawu: َيقُ ْو ُل
2. kasroh sebelum ya': قِ ْي َل
3. fathah sebelum alif: َقا َل
َواللِّـينُ ِم ْنـ َها ْال َيا َو َواوٌ َسـ َكـ َنا
إِ ِن ا ْنفِــ َتا ٌح َقبْـ َل ُكـ ٍّل أُعْ ـلِـ َنا
Dan disebut dengan mad layyin/mad lin, jika ada ya' atau wawu mati/sukun, namun
ketika itu huruf sebelumnya berharokat/berbaris fathah.
Dan disebut dengan mad lazim, jika sukunnya adalah asli, dalam keadaan washal atau
waqaf, yang berada setelah mad yang dibaca panjang.
Perkiraan panjang bacaan mad lazim adalah 6 harakat (3 alif).
Contoh:
- الص َّۤا َّخه
- الض َّۤالِّيْن
َ أَ ْق
ِ سا ُم ا ْل َم ِّد ا َّل
الز ِم
BAB MACAM MACAMNYA MAD LAZIM
َ أَ ْق َســا ُم الَ ِز ٍم َلـدَيهم أَرْ َب
ـع ْـة
ْك ك ِْـلمِـيُّ َو َحرْ فِـيٌّ َم َعــهَ َوت ِْـل
Pembagian mad lazim, menurut ahli qira'ah, ada empat, yaitu mad lazim kilmi, dan serta
harfiy.
ُـخـ َّفـفٌ مُـ َثـ َّقـ ُل
َ كِـالَهُـ َما م
ـة ُتـ َفصَّــ ُل ٌ ـع َ َفـ َهـــ ِذ ِه أَرْ َب
Dan keduanya, yaitu kilmi dan harfiy, ada yang mukhoffaf (ringan) dan mutsaqqal (berat);
keempat pembagian ini akan segera diperinci penjelasannya.
Mad lazim ada 4, yaitu: mad lazim kilmi mukhoffaf, mad lazim kilmi mutsaqqal, mad lazim
harfi mukhoffaf, mad lazim harfi mutsaqqol.
َْفـإِنْ ِبـك ِْل َمـ ٍة سُـ ُكونٌ اجْ ـ َت َمـع
َْمـعْ َحرْ فِ َمـ ٍّد َفه َْو ك ِْلمِـيُّ َو َقـع
Maka, jika sukun berkumpul dalam satu kata dengan huruf mad, maka disebut dengan
mad lazim kilmi.
Contoh:
ۤ
- الحا َّق ُة
- الطا َم ُةَّ ۤ
- ص ۤا َ َّخة ّ ال
أَ ْو فـي ُثـالَثِـيِّ ال ُحرُوفِ وُ ِجـدَا
ُ َْوال َمـ ُّد َوس
ـط ُه َف َحـرْ فِــيٌّ َبـدَا
Atau dalam huruf tsulatsi(yaitu huruf hijaiyah yang jika di lepas rangkaian pembentuk
suara hurufnya terdiri dari 3 huruf), dan huruf madnya terletak ditengahnya, maka disebut
dengan mad lazim harfi.
Contoh huruf tsulatsi adalah nun ( )نyang jika ditulis lengkap akan seperti ini: ُنون, huruf-
huruf hijaiyah yang termasuk tsulatsi dapat diringkas dalam kalimat: ص َع َسلُ ُك ْم
َ َن َقatau kalimat
ْ َك ْم َع َس ْل َن َقصyaitu
م، ك، ل، س، ع، ص، ق،ن
كِـالَهُـ َما ُم َثـــ ّقـ ٌل إِنْ أ ُ ْدغِ ـ َما
َم َخ َّفـفٌ ُكــ ُّل إِ َذا َلـ ْم ي ُْـد َغـ َما
Keduanya, yaitu mad lazim kilmi dan mad lazim harfi, disebut dengan mutsaqqal(yaitu
mad lazim kilmi mutsaqqol atau mad lazim harfi mutsaqqol) jika didghomkan; dan
masing-masing dari keduanya disebut dengan mukhoffaf (yaitu mad lazim kilmi
mukhoffaf dan mad lazim harfi mukhoffaf) jika tidak diighomkan.
َ َوالـالَّ ِز ُم ْال َحـرفِـيُّ أَ َّو َل الس
ُّْــور
ْصــر
َ انح ٍ وُ جُـو ُدهُ َوفِـي َث َم
َ ـان
Dan mad lazim harfiy, itu terdapat pada awal-awal surat, yaitu dalam delapan surat yang
teringkas-
َْيـجْ َمعُـ َها حُـرُوفُ َك ْم َع َس ْل َن َقص
ْوالطو ُل أَ َخص ُّ ِ َو َعيْنُ ُذو َوجْ َهـي
ْن
Terkumpul dalam huruf-huruf pada kalimat: ْ( َك ْم َع َس ْل َن َقصberapa banyak madu yang
berkurang?)dan adapun 'ain itu memiliki dua wajah yaitu cara membaca, yaitu membaca
panjang/mad atau membawa tawasuth/pertengahan. Namun membaca dengan mad itu
lebih masyhur.
خا َ ِت َم ٌة
ْ َو َتــ َّم َذا ال َّن
ـظ ُم ِب َحـمْ ِد اللَّـــ ِه
َعـ َلـى َت َمامِـ ِه ِبـالَ َتــ َناهِـى
Dan telah khatam sempurna, nadhom ini, dengan memuji Allah (dengan hamdalah), atas
sempurna selesainya nadhom dengan pujian kepada-Nya tanpa ada batas.
أَبْـ َيا ُتـ ُه َنـ ٌّد َبـداَ لِـذِى ال ُّنـ َهى
ـرى لِ َمـنْ يُـ ْتقِـ ُنـ َها
َ اري ُخ ُه ُب ْش ِ َت
Jumlah baitnya adalah“َ( ” َنـ ٌّد َبـداtumbuhan yang harum/tumbuhan pohon gaharu) kata ini
jika diterjemahkan menurut perhitungan jummal (http://ar.wikipedia.org/wiki/)حساب_الجمل
menunjukkan angka 61 yaitu: 61 = 1 = ا+ 4 = د+ 2 = ب+ 4 = د+ 50 = ن
bagi orang yang memiliki akal yaitu orang pandai , tanggal penyelesaiannya adalah “ ـرى َ ُب ْش
”لِ َمـنْ يُـ ْتقِـ ُنـ َها
(kabar baik bagi orang yang menguasai nadhom tersebut{nadhom tuhfatul athfal ini}), jika
dilakukan perhitungan yang serupa, kalimat ini menghasilkan angka: 1198 , yaitu nadhom
ini selesai dikarang oleh pengarang kitab ini di tahun 1198 H.
َُثـ َّم الصَّـالَةُ َوالسَّــالَ ُم أَ َبـــدا
َعلـى خِـ َت ِام األَ ْن ِبـ َيا ِء أَحْ ـ َمـدَا
ZXLalu sholawat dan salam selamanya, atas penutup para nabi yaitu Ahmad, yang terpuji
semua tentangnya, Nabi Muhammad SAW.
ـع ِ ب َو ُكـ ِّل َت
ِ ـاب ِ ْاآلل َوالصَّــحِ َو
ِ ئ و ُكـ ِّل َســام
ِـع ِ َو ُكــ ِّل َق
ٍ ـار
Dan juga para keluarganya, dan para sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya, dan
juga bagi setiap orang yang membacakitab ini, dan juga setiap orang yang mendengar
kitab ini.
ۤ ٰ
َ على ٰالِه َو
ص ْح ِب ِه َو َس َّل َم األ ِّم ِّي ُم َح َّمدٍ َو َ ص َّلى هللا َعٰلى َس ِّيدِ َنا َو
ُ شف ِْيعِ َنا ال َّن ِب ِّي َ َو
الدِّي ِن ٰ ُ َ ً َ ً
ْ ۛ ت ْسل ِْيما كثِيرا ُمبا َركا َعدَدَ َما كا َن َو َما َيك ْونُ اِلى َي ْو ِم َ ً َ
ص ُفون َّ س ْبحاَ َن َر ِّب َك َر ِّب
ِ العِز ِة َع َّما َي ُ
َُو َسال ٌم َعٰلى ا ْل ُم ْر َسل ِْينَ َوا ْل َح ْمد
ْ هللِ َر ِّب ا ْلعاَ َل
َمِين
ْ ۤا
َمِين
WAQOF
4. Tanda huruf qaf dan fa’ ()قف, artinya waqaf mustahab ()مستحب
Jika bertemu dengan tanda waqaf ini artinya kita boleh berhenti atau waqaf pada tempat
tersebut, namun tidak menjadi suatu kesalahan apabila meneruskan bacaannya. Tanda
qaf dan fa’ juga sering disebut dengan istilah waqaf shigat fil ‘amar ()صِ َغ ْة فِعْ ُل اَمْ ٌر,
perhatikan contoh-contoh berikut :
)253:هللا َي ْف َع ُل ما َ ي ُِر ْي ُد (البقرة َ ََّولَ ْو شا َ َء هللاُ ما َ ا ْقـ َتـتـَلُ ْوا قف َولَكِن
... نت َم ْوالَنا َ َفاْنصُرْ نا َ َعلَى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن ْ تُحم ِّْلنا َ ما َ الَ طا َ َق َة لَنا َ ِب ِه ج َواعْ فُ َعـ َّنا قف َو
َ اغفِرْ لــَنا َ قف َوارْ ح ْ َمنا َ قف َ ْا ََُربــَّنا َ َوالَ َـ
)286:(البقرة
َ ف ْاأل ُ ْو
5. Tanda huruf qaf, lam dan alif maqsurah ()قلى, artinya waqaf yang utama (لي ُ )و ْق
َ
Ini berarti seorang pembaca boleh meneruskan bacaannya, namun demikian kalau ia
berhenti akan lebih baik dari pada meneruskan bacaan, contoh : At Taubah : 27 dan Ali
Imran : 163
9. Tanda huruf shad, lam dan alif maqsurah ()صلى, artinya washlul aula (صل ُ ْاألَ ْولَى
ْ )و.
َ
Kalau kita bertemu dengan tanda ini pada saat membaca Alquran, ini memberikan tanda
bahwa tanda tersebut berarti meneruskan bacaan lebih utama atau baik dari pada
mengehentikannya. Contoh : QS. An Nisa : 40 dan QS. Al Kahfi : 15
ُ )الَ َو ْق
10. Tanda huruf lam alif ()ال, artinya la waqfu fihi (ِف فِ ْيه
Tanda tersebut memberikan peringatan kepada pembaca bahwa tidak ada waqaf pada
lafal tersebut, dengan demikian akan lebih aula jika meneruskan bacaannya, perhatikan
contoh berikut : QS. Al Maidah : 9
11. Tanda dengan huruf kaf ()كـ, artinya kadzalika muthobiqun lima qoblaha ( ً ابقا ِ َك َذلِ َك ُم َط
َ ) ِّلما َ َق ْبلِها
Tanda ini adalah sebagai isyarat akan adanya kesamaan antara tanda tersebut dengan
tanda sebelumnya, dengan demikian apabila tanda sebelum tanda كـadalah tanda waqaf
قلى, maka tanda ini artinya waqaf قلى, dan jika tanda sebelumnya tanda ال, maka tanda
inipun berarti الjuga. Contoh:
ٍ قلىواَّتــقُوا الل َهكـ َوي َُعلِّ ُم ُك ُم هللاُ كـ َوهللاُ ِب ُك ِّل َش
)282:ئ َعلِ ْي ٌم (البقرة َ ْ َفإِ َّن ُه فُس ُْو ٌق ِّب ُكم.َوإِنْ َت ْف َعلُ ْوا
)3-1:صبْحا ً كـ (العاديات ُ ت ِ ت َق ْدحا ً كـ َف ْال ُم ِغي َْرا ِ َ ضبْحاًال َف ْالم ُْو ِرياَ تِ َ َو ْا َلعادِيا
12. Tanda sepasang titik tiga (:. - :. ), artinya mu’anaqoh () ُمعا َ َن َق ٌة
Sepasang tanda titik tiga tersebut berarti pembaca boleh berhenti pada salah satu dari
dua titik tiga tersebut. Perhatikan dontoh-contoh berikut :
َ ِ َوالَ َت ْق ُتلُ ْوا ِبأ َ ْي ِد ْيـ ُك ْم إوأَحْ سِ ُن ْواـ
لى ال َّت ْهلُ َك ِة َ
Pada contoh tersebut di atas, maka boleh berhenti pada lafal ْب َ َريatau فِ ْي ِهdan pada contoh
ُ َ
kedua boleh berhenti pada lafal ال َّت ْهل َك ِةatau lafal وأحْ سِ ُن ْوا.َ
13. Tanda huruf sin ()س, adalah kependekan dari saktah ()سكتة.
Pada tanda tersebut pembaca berhenti sebentar tanpa mengambil nafas. Contoh : QS.
Yasin : 52