Bagian Pertama
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha بســم الله الرحمن الرحيم
Pengasih Lagi Maha Penyayang
Pendahuluan
مقــــــــــــــــــــــــــــ
ـــــــــــد مة
Segala Fuji Bagi Allah Tuhan yang Telah
Menyebut # enam(6 ) Furud dalam Al-Qur’an
(الحمممد للممه الممذي قممد1)
yang Telah Tertera # ذكممممممممممممممرا
الفرو ض في القرآ1ست
ن مذكورا
Kemudian selawat dan salam Selama-lamanya #
Bagi Hambanya Nabi Muhammad SAW. Sebaik-
(ثم الصل ة و السل م2)
baik Makhluq # سممممرمدا
لعبده محمد خير
المممممممممممممو ري
Dan Atas Keluarganya dan sahabatnya yang
mewarisi # Al – Qur’an dan Sunnah yang selau
(و اله و صحبه هم وا3)
mereka ikuti # رثو ن
1
Enam Furudh itu adalah : ½, ¼, 1/8, 2/3, 1/3, 1/6, dan tersisa satu Furudh yang ketujuh yaitu Sepertiga dari sisa (
Tsulusul Baqi ) dan ia bukan dengan Nash Al-Qur’an sekalipun pada Hakikatnya masuk di dalamnya dan itu hasil
Ijtihad dari Saidina Umar RA. Dan di setujui oleh para sahabat dan jumhur Ulama’
Dari enam furudh tersebut lahirlah 4 istilah :
1. Tamasul : Dua angka yang sama seperti 2 dengan 2 maka ketika mengambil asal masalah maka di ambil
salah satunya
2. Tadakhul : Dua angka yang bukan Tamasul tetapi angka yang lebih kecil kalau di kalikan berapapun bisa
hasilnya angka yang lebih besar seperti ; 2 dengan 4 ( Karena kalau 2 kali 2 hasilnya angka yang lebih
besar yaitu : 4
3. Taawafuq : Dua angka yang bukan Tamasul dan bukan Tadakhul tetapi keduanya memiliki persamaan
( Wifiq ) pada pecahan yang saheh ( maka tidak di anggap kasrun saheh kalau memiliki koma seperti ; 1,5
misalnya ) seperti : 4 dengan 6 . Empat ( 4 ) Bisa di bagi dua = 2 begitu pula Enam ) bisa di bagi dua = 3.
maka 4 dan 6 sama-sama bisa di bagi dua . maka di namakan Tawaffuq Bin-Nisfi. Untuk mengambil asal
masalah maka kalikan wifiq salahsatunya pada angka yang sepurna lainnya ( setengah 4 = 2 X 6 = 12 atau
setengah 6=3 x 4 = 12. maka 12 jadi asal masalahnya
4. Tabayun : Dua angka yang bukan Tamasul, Tadakhul, Tawafuq , yang ada hanya perbedaan maka kita
kalikan langsung dua angka tersebut untuk mendapatkan asal masalahnya, seperti ; 2 dengan 3 maka 2 x 3
= 6. maka 6 yang jadi asal masalahnya
Untuk menggunakan empat istilah ini caranya kita lihat furudh –furudh yang di dapatkan oleh ashabul furudh
baru lihat perbandingan dua angka dua angka , lalu masukkanlah istilah yang empat tersebut dengan mendahulukan
Tamasul , kalau bukan tamasul baru pindah ke- Tadakhul dan seterusnya sampai Tabayun.
Contoh:
# أ حسب
هم عشرة و خمسة
منهمممممم أب
Kakek dan Anak(laki-laki-laki-laki ) dan Saudara
Sekandung(SK) # Dan Cucu dari Jalan Anak
(جمممد و ابن و أخ7)
Laki-laki dan Orang yang memerdekakan( Hamba # شقيق
sahaya )
و إبن إبن من ذكممممر
معتق
Saudara (Laki-laki) sebapak ( SB ) dan Saudara
(laki-laki ) Seibu ( SI ) # Anak Saudara (Laki-
(أخ لب و أخ ل8)
laki) Sekandung ( SK) dan Saudara (laki-laki ) # مممممممممممممممممه
Sebapak( SB)
ابن ال خ من و ا لدين أو
أبيه
Paman (SK) dan Paman ( SB) # dan Anak Paman
( SK ) dan Anak Paman ( SB ) dan Suami Telah
(عم شقيق أو من الب9)
menyempurnakannya # لمممممممه
و ابنهما و زوج قد
أتممممممممه
Ahli Waris dari Golongan Perempuan ada
Sepuluh ( 10 ) orang
من النساء3" الو ا ر ثات
" عشرة
Dan Ahli waris dari Perempuan Ada Sepuluh # “
Ibu dan Anak Prempuan dan Istri dan Perempuan
(والوارثات من10)
yang memeredekakan ( Hamba sahaya ) # النساء عشرة
3
Dan Ahli waris dari golongan perempuan ada ; 10 orang yaitu :
1. Ibu
2. Nenek dari Ibu
3. Nenek dari Bapak
4. Anak perempuan
5. Cucu Perempuan jalan anak laki-laki dan terus kebawah asalkan jalannya laki-laki
6. sauadari sekandung
7. Saudari sebapak
8. Saudari seIbu
9. Istri
10. Perempuan yang memerdekakan budak sahaya. Maka Bibik dari pihak Bapak dan ibu tidak mendapatkan
warisan karna keduanya termasuk zawil Arham
Dan kalau berkumpul semua Ahli waris dari perempuan maka yang dapat warisan hanya 5 orang :
Furudh Asal Masalah : 24
½ Anak Pr =12
1/6 Cucu Pr Jln. LK =4
1/6 Ibu =4
Asabah Saudari SK =1
1/8 Istri =3
Dan Kalau berkumpul Waris laki-laki dengan Waris Perempuan maka yang dapat warisan hanya 5
orang : contoh
ketika bersama Suami
Asal 3 ( dari 1 bagian Anak Pr dan
12 2 Bagian Anak Lk ) x 12 = 36
Furudh Masalah :
Asabah Anak Pr =5
5
Asabah Anak Lk = 10
1/6 Ibu =2 =6
1/6 Bapak =2 =6
1/4 Suami =3 =9
1/8 Istri =3 =9
Hukum Asabah
Asabah memiliki tiga hukuman :
1. Salah seorang dari mereka bisa mengambil semua harta kalau ahli waris hanya dia sendirian, dan ini khusus
untuk Asabah BinNafsi
2. Dan ada yang mengambil Sisa harta setelah pemilik Furudh mengmbil bagian mereka
3. Dan mereka bisa Gugur kalau harta yang di bagi habis di ambil pemilik Furudh
5
. sesuai dengan firmannya dalam surat An – Nisa’ ayat : 11
(11 : ) النساء.... " و ان كانت وا حدة فلها النصف: قال تعالي
6
. sesuai dengan firmannya dalam surat An – Nisa’ ayat : 11
(11 : ) النساء.... "فان كن نساء فوق اثنتين فلهن ثلثا ما ترك: قال تعالي
7
. sesuai dengan firmannya dalam surat An – Nisa’ ayat : 11
(11 : ) النساء... "يو صيكم الله في ا او لدكم للذكر مثل حظ النثيين: قال تعالي
8
. Dan arti “ adamul Jam’iyyati “ dia harus sendirian dan tidak ada orang yang membuat dia jadi Asabah yaitu
saudaranya.
6
7
Kesimpulan :
Cucu Pr Jln Anak Laki-laki memiliki 6 Kelakuan :
1. Mendapatkan ½ dengan Syarat:
a.Sendirian
b. Tidak ada anak
c.Tidak ada orang yang membuat ia jadi Asabah yaitu : Cucu Laki-laki Jln Laki-laki
2. Mendapatkan 2/3 ketika ia dua orang
3. Mendapat Asabah kalau bersama saudaranya ( cucu laki-laki Jln Anak Laki-laki )
4. Mendapatkan 1/6 ketika bersama satu anak perempuan
5. Gugur dengan dua anak perempuan atau lebih
6. Gugur dengan Anak Laki-laki
10
. Syarat yang pertama adalah tidak ada Asal waris ( Bapak dan keatas ) . maka kalau ada Asal waris laki ( Bapak
dan kakek )ada maka suadari SK itu gugur.
Dan dalil dua syarat ini adalah Firman Allah SWT. Yaitu:
قوله تعالي " يستفتو نك قل الله يفتيكم في الكل لة ان امرؤ ا هلك ليــس لــه ولـد ولــه اخــت فلهــا
(17 : ) النساء... نصف ما ترك
Para Ulama’ sepakat bahwa ayat ini adalah khusus untuk saudara-saudara/I yang bukan seibu. Dan sesungguhnya
ayat ini menunjukkan bahwa saudari sekandung dapat warisan setengah apabila mayit tidak meninggalkan Asal
( ayah ) dan Furu’ ( Anak ) Karena ayat ini pada masalah kalalah
Dan Kalalah yaitu :Orang yang tidak punya Ayah dan Anak, sebagaimana ayat ini menununjukkan atas
persyaratan tidak ada anak karna firmannnya : ليس له ولد
Dan syarat yang ketiga : Tidak ada Mu’assib baginya yaitu saudara sekandung bagi mayit dan dalilnya frman Allah
SWT. :
و ان كانوا اخو ة رجال و نساء فللذكر مثل حظ ال نثيين
] Dan syarat saudari-saudari sekandung yang mendapatkan 2/3 yaitu firman Allah SWT.:
فا ن كانتا ا ثنتيين فلهما الثلثا ن مما ترك: قو له تعا لي
11
. Dia adalah saudara mayit se ayah ( saudara SB ) dan dalil mendapatkan warisan seperenam adalah “ ijma’
Ulama’ . dan sanadnya adalah qias dari saudari sebapak bersama saudari sebapak bersama saudari sekandung atas
cucu perempuan dari jalan laki-laki bersama anak perempuan. Maka sebagimana cucu perempuan dari jalan laki-laki
mengambil seperenam bersama anak perempuan untuk menyempurnakan bagiannya dua pertiga, maka begitu pula
saudari sebapak mengambil seperenam bersama saudari sekandung menyempurnakan bagiannya dua pertiga .
contohnya :
Furudh
Asal Masalah.= 21\2suami11\2sdri. Sk1AsabahSdi. SBAsabahSdra. SB
بممممممممأن
Tidak adanya Suami dan Istri bersama sama #
( 3 ) Dan ia dapat Sepertiga ( 1/3 ) dari sisa pada
(ينعدم زوج و55)
akhir kelakuannya # زوجممممممممة معا
ثلث من البممممما قي لها
أخرهممممما
Ketika ia bersama salah satu suami istri # Maka
inilah Masalah Bagi Ibnul Khattab ( Masalah ini
(عند وجود أحد الزو56)
terkenal dengan Masalah Umar karna ia # جممممممين
mengeluarkannya dengan ijtihadnya dari Al –
Qur’an ) فهذه مسألة لبن
الممممممممخطاب
Kesimpulan :
Ibu tiga kelakuan
1. Mendapatkan Seperenam ( 1/6) apabila ia bersama # Anak ( LK / PR ) atau bersama Cucu (
LK/ PR ) dari jalan Anak LK Terus kebawah dan bersama Bnyak saudara dan Saudari Baik
saudara/ saudari itu Sekandung atau dari pihak mana saja ( Sebapak / Seibu )
2. Mendapatkan Sepertiga ( 1/3 ) dari asal Masalah dengan syarat bahwa tidak ada orang-orang
yang di sebut( Anak , Cucu , Banyak Saudara/I ) dan Tidak adanya Suami dan Istri bersama
sama
3. Mendapatkan Sepertiga ( 1/3 ) dari sisa Ketika ia bersama salah satu suami istri Maka inilah
Masalah Bagi Ibnul Khattab ( Masalah ini terkenal dengan Masalah Umar karna ia
mengeluarkannya dengan ijtihadnya dari Al – Qur’an )
و أم أب ليممممممممس أم
أب أم
21
. Sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an :
( 12 : قال تعالى " فان كان لهن ولد فلكم الربع مما تركن ) النساء
22
.Bapak mendapatkan seperenam ( 1/6 ) saja dengan syarat yaitu adanya cabang waris yang laki-laki, dan dalil ini
sebagai syarat adalah firman Allah dalam Al-Qur’an :
( ول بويه لكل واحد منهما السدس مما ترك ان كان له و لد: قوله تعالى
Dan kata- kata walad mencakup anak – anak mayit ( Laki-laki ) dan cucu ( laki-laki / perempuan ) dari jalan laki-laki
أخوتي
Dengan syarat ia bersama Anak Laki-laki dan
Cucu Lk dari jalan LK # ( 2 ) Dan Seperenam
(بشرط فرع وارث65)
( 1/6 ) bersama Asabah ( sisa ) bersama Anak PR # من ذكممممر
dan cucu PR dari Jalan Lk 32
سدس مع التممعصيب
غير ذكر
( 3 ) Dan ia mendapatkan Sisa ( Asabah ) Ketika
tidak ada mereka ( Anak Lk/PR dan Cucu Lk/PR
(عدمهم تعصيبه66)
dari Jalan Lk # dan ia tidak memiliki bagian yang # عصبمممممممممممممة
lain( dari Tiga Bagian Ini )
ل غممممميرها من فرضه
مذكور ة
Kesimpulan
Bapak memiliki tiga kelakuan
1. Mendapatkan seperenam ( 1/6 ) dengan syarat ia bersama Anak Laki-laki dan Cucu Lk
dari jalan LK
2. Mendapatkan Seperenam ( 1/6 ) bersama Asabah ( sisa ) bersama Anak PR dan cucu PR
dari Jalan Lk
3. Mendapatkan Sisa ( Asabah ) Ketika tidak ada mereka ( Anak Lk/PR dan Cucu Lk/PR dari
Jalan Lk
المممممممممممميراث
Kesimpulan
Kakek memiliki empat kelakuan
1. Mendapatkan Mendapatkan seperenam ( 1/6 ) dengan syarat ia bersama Anak Laki-laki
dan Cucu Lk dari jalan LK
2. Mendapatkan Seperenam ( 1/6 ) bersama Asabah ( sisa ) bersama Anak PR dan cucu PR
dari Jalan Lk
3. Mendapatkan Sisa ( Asabah ) Ketika tidak ada mereka ( Anak Lk/PR dan Cucu Lk/PR dari
Jalan Lk
4. Gugur kalau ada Bapak
# شافمممممعي
مممممممممممن لمبوك كان أبوه
شممممكري
Para pembaca jangan lupakan kami penazamnya
dalam do’a kalian # trutama sekali ketika aku
(ل تمنسنا نمممظيمه81)
sudah berada di dalam Alam Barzakh ( Kubur ) # دعاءكمممممم
ل سيما إن صرت تحت
أرضممكم
Kemudian Kita Ucapkan selawat dan salam #
Atas nabi Muhammad SAW. Yang telah
(ثممم الصلة و السلم82)
menganjurkan untuk mengetahui (mempelajari # منمطمقا
dan mengajarkan ilmu ini)
لحمممممممممد عن علمه
72
قمممممممممد حثنا
Dan Segala Fuji hanya milik Allah yang telah
memberikan kelebihan ( kemulian ) # Ilmu
(والحمد لله الذي قد83)
Farai’d ( dari ilmu-ilmu yang lain) dan orang #82 فضل
yang mengajarkannya
علم الفرائض ومن
علمممممممممممممممممممممها
27
. Rasulallah SAW. Bersabda :
تعلموا الفرائض و علموه الناس فانه نصف العلم وهو ينسى وهو اول علم ينزع من امتي
Artinya; Belajarlah ilmu Fara’id dan ajarkanlah kepada orang banyak sesungguhnya dia adalah setengah ilmu dan ia ilmu
pertama yang akan di lupakan dan ia awal ilmu yang akan di cabut di muka bumi dari ummatkau ( dengan cara
mematiakn para Ulama’ yang ahli dalam bidang ini )
28
. Imam Mutarraf meriwatkan dari Imam Malik RA bahawa Abdullah bin Masud berkata : Barang siapa yang tidak
mempelajari Farai’d dan Haji dan Talak maka dengan apa ia memelebihi orang pedalaman.
BAGAIAN KEDUA
Cara I
Contoh :
Ada orang meninggal meninggalkan Ibu, bapak dan Anak Laki-laki
Harta Rp. 12.000
Furudh Asal Masalah 6 :
1/3 Ibu 2 x 12,00031 = 24,000 : 6 4,000
1/6 Bapak 1 x 12,000 = 12,000 : 6 2.000
Sisa Anak Lk 3 x 12,000 = 36.000 : 6 6.000
Cara II
Harta Rp. 12.000 Bagi Asal Masalah ( 6 ) = 2.000
Furudh Asal Masalah 6
1/3 Ibu 2 x 2.000 = 4,000
1/6 Bapak 1 x 2.000 = 2.000
Sisa Anak Lk 3 x 2.000 = 6.000
Cara III
Harta Rp. 12.000
Furudh Asal Masalah 6
6 Asal
1/3 Ibu 2 Masalah : 2 =3 12.000 : 3 = 4,000
6 Asal
1/6 Bapak 1 Masalah : 1 =6 6 : 12.000 = 2.000
6 Asal
Sisa Anak Lk 3 Masalah : 3 =2 2 : 12.000 = 6.000
31
adah hartanya 12.000
Furudh – Furudh
1\3
Ibu
Saudara/I se ibu 2 org atau lebih
BAB MUNASAKHAH
Asal Masalah 6
1/3 Ibu 2
Sisa Paman 1
Suami ( yang Mati ) 3
Asal Masalah II 3
Ibu 1 3 bagian Mayit cukup /terbagi dengan Masalah pertama
Waris dari
Suami bapak 2
Jumlah Total 6
MENGHITUNG BAGIAN
KHUNSA MUSYKIL ( BANCI YANG BELUM JELAS KELAMINNYA )
Contoh ; ada orang yang meninggal dan meninggalkan Anak Laki-laki dan Anak Banci
Bagian Asal Masalah …
Sisa Anak laki-laki …..
Anak Banci ? ……
Lalu kita lihat paling sedikit bagiannya antara dua takdiran takdirkan tersebut ternyata disini :
Anak Laki-laki –laki-laki paling sedikit bagiannya ketika di takdirkan Khunsa itu dengan laki-
laki-laki-laki yaitu 3 maka kita kasih 3 tersebut menjadi bagiannya sementara Anak laki-laki-
laki-laki
Dan Khunsa itu ia mendapatkan bagaian paling sedikit kita di takdirkan ia Perempuan yaitu 2
maka itulah bagiannya sementara
Contoh : Ada orang yang meninggal dan meninggalkan : Istri, Ibu , Saudara Sebapak dan
Saudara sekandung.
Furudh Asal Masalah
Istri
Ibu
Saudar Sebapak
Saudara Sekandung Hilang
Hubungan antara kedua asal Masalah ini ( yaitu Pertama 12 dan kedua 12 juga ) adalah
Tmatsul ( sama ) maka kita ambil salah satunya = 12
Takdir hidupnya: Takdir Matinya :
Furudh Asal Masalah 12 Furudh Asal Masalah 12
¼ Istri 3 ¼ Istri 3
1/6 Ibu 2 1/6 Ibu 2
Gugur Saudar Sebapak - sisa Saudar Sebapak 7
Saudara
7
sisa Saudara Sekandung Hidup Sekandung Mati
Lalu kita lihat palingsedikit bagiannya antara dua takdiran tersebut ternyata:
Istri : paling sedikit bagiannya antara dua takdiran tersebut adalah : 3
Ibu : paling sedikit bagiannya antara dua takdiran tersebut adalah : 2
Saudara Sebapak : paling sedikit bagiannya antara dua takdiran tersebut adalah : Kosong
Saudara Sekandung : paling sedikit bagiannya antara dua takdiran tersebut adalah : Kosong
Jadi :
Furudh Asal Masalah 12
¼ Istri 3
1/6 Ibu 2
Saudar Sebapak -
Saudara Sekandung -
Di bagikan sehingga jelas keadaannya hidup atau
7
Sisanya mati
Contoh : ada orang yang meninggal dan meninggalkan seorang Istri yang mengandung maka di
takdirkan Hamilnya tidaknya dan melahirkan anak yang hidup atau mati
Takdir ia hamil dan melahirkan mati Takdir ia hamil dan melahirkan hidup
Furudh Asal Masalah 4 Furudh Asal Masalah 8
¼ Istri 1 1/8 Istri 1
Sisanya 3 Sisanya 7
Maka diantara semua takdiran tersebut Istri paling sedikut bagiannya adalah 1 ( satu )
maka 1 itu kita jadikan bagiannya sementara sehingga jelas
1. Kalau tidak diketahui mana yang lebih dahuluan meninggal antara dua orang atau lebih yang
saling mewarisi itu maka kedua orang atau lebih tersebut tidak saling mewarisi antara
keduannya karna kita anggap keduanya orang-orang asing, karna syarat mendapatkan warisan
itu harus benar-benar hidup orang yang menerima warisan setelah betul-betul mati orang yang
memberi warisan
Maka ahli waris dari keduanya membagi harta warisan dari keluarga mereka sendiri-sendiri .
dengan pengertian kedua orang yang mati tersebut tidak saling mewarisi
Contoh :
Ada dua orang bersaudara mati tenggelam dan tidak di ketahui mana yang duluan
meninggal dan si – A meninggalkan : Istri, Anak Perempuan dan paman dan si –B meninggalkan
Dua orang anak perempuan dan paman
2. Kalau antara keduanya diketahui yang mati dahuluan maka yang mati dahuluan di warisi
sama yang mati belakangan. Kalau dia lupa mana yang dahuluan tetap yang mati belakangan
mendapatkan warisan tapi harta yang ia tinggalkan sampai ia jelas mana yang dahuluan
MASALAH AUL
Aul adalah : Bertambahnya bagian Asal Masalah tapi Bagian ahli waris berkurang dan
lawanannya adalah Raad
Aul 6 ke 9 Aul 6 ke 8
Asal
Furudh Asal Masalah 6 9 Furudh 6 10
Masalah
½ suami 3 3 ½ suami 3 3
1/6 Ibu 1 1 1/6 ibu 1 1
Saudari 2 saudari
½ 3 3 1/3 2 2
sekandung seibu
Saudari 1 saudari
1/6 1 1 1/3 3 3
sebapak sekandung
saudari
1/6 Saudari seibu 1 1 1/3 1 1
sebapak
Jumlah 9 9 Jumlah 10 10
Contoh Aul 12
Aul 12 ke 13 Aul 12 ke 15
Asal
Furudh Asal Masalah 12 13 Furudh 12 15
Masalah
2 anak 2 anak
2/3 8 8 2/3 8 8
perempuan perempuan
1/6 Ibu 2 2 ¼ Suami 3 3
1/4 suami 3 3 1/6 Ibu 2 2
1/6 bapak 2 2
Jumlah 13 13
Jumlah 15 15
Aul 12 ke 17
Furudh Asal Masalah 12 17
¼ istri 3 3
1/6 Ibu 2 2
1/3 2 Saudari seibu 4 4
2/3 2 Saudari sebapak 8 8
Jumlah 17 17
Contoh Aul 24
Aul 24 ke 27
Furudh Asal Masalah 24 27
4 cucu perempuan
2/3 16 16
dari jln anak LK
1/6 3 nenek 4 4
1/6 kakek 4 4
1/8 3 istri 3 3
Jumlah 27 27
MASALAH RAAD
Raad adalah : mengembalikan sisa kepada Ashabul furudh kalau semua sudah
memdapatkan bagiannya
Dan rukun-rukunnya ada 3
1. Adanya Ashabul Furudh
2. Ada Kelebihan harta peninggalan
3. Tidak ada Ashabul Asabah
Didalam Ilmu Fara’id ada perselisihan pendapat tentang penggunaan Istilah ini dan itu
terbabagi menjadi dua persi : ada yang mengatakan :
1. Raad itu tidak ada = sehingga kalau ada sisa dari pembagian harta warisan dan tidak
ada Ashabul Asabah maka kelebihan harta tersebut di kembalikan ke Baitul Maal dan ini
adalah pendapat ; Imam zaid bin tsabit, Urwah, Zkhri, Malik dan Syafi’I )
2. Raad itu ada = dan itu untuk semua Ashabul Fueudh kecuali Istri, suami, bapak dan
Kakek, sehingga raad hanya bisa masuk pada 8 golongan :
1. Anak Perempuan
2. Cucu perempuan dari jalan anak laki-laki-laki-laki
3. Saudari sekandung
4. saudara sebapak
5. Ibu
6. Nenek
7. Saudara seibu
8. saudari seibu
Dan ini adalah pendapat yang Mukhtar , dan ini adalah pendapat Umar, Ali dan Jumhur
Sahabah dan Tabi’in
Daftar Pustaka
1. Al – Qur’an
2. Tuhfah Saniah
3. An – Nafhatul Hasaniayah
4. Matan Ar – Rahbiyah
5. Syarah Ar – Rahbiyah
6. Khasyiah Syarah Ar –Rahbiyah
7. Syarah samsuriy
8. Al- Ahkam min Qur’an Wass Sunnah
9. Khulasyatul Kalam
10. Al – Fara’idh
11. Fiqhus sunnah