Anda di halaman 1dari 322

.4.

{P

Fiqh ldol.a
Terjemah

I
F'IqH IDOLA
Teryemoh Fothul Qorib
DILENGKAPI KETERANGAN-KETERANGAN PENTING
FIOH IDOLA Terjemah FathuI Qarib
Judutasti; FATH AL OARIB AL MUJIB, l(arya; Syekh At-'Attamah
Muhammad bin Qasim at-Ghazi.
Mutarajjim; Abu Hazim Mubarak, Editor; lbnoe Adam
l(ediri, MUI(IZAT, 2O12
vi + 314 hal.; 14.7 x 21 cm.
Hak cipta ditindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian
{
atau keseturuhan isi buku ini datam bentuk apapun, tanpa izin tertulis
dari Penerbit.

Judul Asli :
FATH AL OARIB AL-MU,IIB
l(arya Syekh A[-'A[[amah Muhammad bin Qasim aFGhazi

Judul lndonesia :
FIQH IDOLA; Terjemah Fathul Qarib

l4utarajjim:
Abu Hazim Mubarok

Editor :
lbnoe Adam

Setting & Layout :


Abi6 aZHa

Desain Cover :
Yusuf

Cetakan :
Pertama; Oktober 2012

Diterbitkan oleh :
MUr(lrzAT
Manivestasi Santri Jawa Barat
DAFTAR ISI

IGTA PENGANTAR MUTARAJJIM

MUIGDDIMAH l(1TA8.................... 1

I(ITAB MEN]ELASIGN HUI(UM-HUI<UM THAHARAH (BERSUCI) 13


Fasal : Menerangkan Tentang Najis -..... ........... .......... 22
Fasal : Menjelaskan Tentang Bejana yang Haram Dipakai "
24
Fasal : Menjelaskan Siwak............ 77
Fasal : Menjetaskan Fardtunya Wudtu' ...................... 30
Fasal : Menerangkan Tentang tsiinla'..............-..... 43
-...
Fasal : Menietaskan Batatnya Wudlu'...... ............. 48
Fasal : Menejelaskan Perkara yang Mewajibkan Mandi." 56
........
Fasal : Menje[askan Fardtunya Mandi. ...-......... ... 60
. Fasal : Mandi-Mandi Yang Disunnahkan ........-.................. 65
. Fasal : Mengusap Dua Mu2ah......... 68
. Fasal : Menjetaskan Tentang Tayamum 74
Fasal : Menerangkan Beberapa Naiis dan Cara Menghitangkannya 89
Fasal : Membicarakan Tentang Haidt' Nifas dan lstihadlah
101

I(ITAB MEN]ELASI(AN TENTANG HUI(UM-HUI(UM SHALAT.,.. 117


. Fasal : Syarat-Syarat l(ewajiban Mengerjakan Sha|at.................... 125
. Fasal : Syarat-Syarat Shatat Sebelum Masuk dalam Shatat........ 13O
Fasal : Membicarakan Tentang Rukun-Rukun Shatat................ . 138.
Fasal : Menjetaskan Tentang Perbedaan Perempuan dengan Laki-
157
Fasa[ : Menjelaskan Tentang Batalnya Shalat.................... ....... .....-. 161
Fasal : Membicarakan Tentang Bilangan Rakaat Shatat.......... ...... 162
Fasat : Sesuatu yang Ditinggal Dari (Rangkaian) Shalat.... ..... ...... 165
Fasal : Menjelaskan Waktu yang Dimakruhkan Shalat............. ..... 169
Fasal : Shatat Berjama'ah.......... 177
Fasal : Menjelaskan Oashar dan ]ama'...................... 177
Fasa[ : Syarat-Syarat l(ewajiban Melakukan Shalat Jum'at........... 186
Fasal : Shatat Dua Hari RaYa 196
Fasal : Shalat Gerhana Matahari dan Bulan 200
I(ITAB MEMBICARAIGN TENTANG HUI(UM-HUI(UM PUASA -. 264
Syarat-Syarat l(ewajiban Puasa ....-............... 264
Fardlunya Puasa.................... 265
Batatnya Puasa..................... .... : 767
Ha[ yang Disunnahkan datam Berpuasa 270
Hari yang Diharamkan Berpuasa.............- 272
777
Fasa[ : Menjelaskan Tentang l'1ikaf......................................................... 28O

l(TAB MEMBTCARAI(AN TENTANG BEBERAPA HUt(UM HAJt.... 284


Rukun Haji......... ............................ 286
Rukun 'Umrah... 288
............................
l(ewajiban Saat Beribadah Haji Setain Rukun-Rukunny a............... 289
Sunnah-Sunnah Saat Menunaikan lbadah .. Haji ......... 292 .
Fasal : Membicarakan Ha[-Ha[ yang Diharamkan Saat lhram..... 295
Fasal : Membicarakan Beberapa Macam Dom (Denda).................. 303

ISTILAH JARAI( DALAM KITAB FIOH 312


ISTILAH UI(URAN DALAM I(ITAB FIOH 313
I(ATA PENGANTAR MUTARAIIIM

V: it;it A)28+/ ,F'r\:tt::>i:rg;julr us tx'^)!\


Y Y, i".lr -s- ieu* * l-tj-i-\ ;. #[* )'L
: -,ii . ,1 '- - -, -....:i 1-! - --
eli JI .,tc'lt r)J\ 3- +3 u,,; & J--) -+-l' .]. 1"+ uli--
.+*,

l(itab fogrib, merupakan salah satu kitab tentang itmu fiqih


bermadzhab Syafi'iy, karya monumental Syekh Abu Suja' yang
berisikan faidah-faidah dan ha[-ha[ yang penting datam ilmu fiqih
I(itab ini berusia ratusan tahun, bahkan konon kitab ini menjadi
pedoman para hakim di kerajaan Demak Bintoro, Pajang dan
Mataram datam memutuskan berbagai kasus yang terjadi.
I(itab Fothul Oorib, karya Syek lbnul Oasim Al Ghazi, merupakan
satah satu kitab yang mensyarahi/mengomentari kitab taqrib,
l(edua kitab ini sangattah poputar di kalangan pesantren' hampir
seturuh pesantren di Nusantara ini menjadikan kitab tersebut sebagai
satah satu mata petajaran yang selalu dipelajari' dikaji dan
dimuthala'ah oleh para utama dan para santri, baik di lndonesia
mapun di luar Negeri.
Agar kitab tersebut (yang merupakan bahasa Arab) mudah
difahami oleh para santri pada khususnya dan ummat lslam pada
umumnya, maka dengan segala kemampuan yang ada, kami
berusaha menterjemahkan kitab tersebut, dan tidak itu saja, setain
terjemah kami juga menyuguhkan keterangan-keterangan penting
yang memang pertu diketahui oleh si pembaca.
Dan alHamdulilloh, berkata inayah Attah SWT kitab "FATHUL
OARIB" telah setasai kami terjemahkan berserta keterangan-
keterangan pentingnya. Dan kitab terjemahan ini kami beri judul
"FIQIH IDOLA, terjamah fathuI qarib, dilengkapi keterangan-
keterangan penting". Yang kami harapkan dalam buku terjemahan ini
FIOH IDOTA
Terlcrnoh}.nhui Oorib
adalah semoga Attah SWT menjadikannya bermanfaat, memberi
sumbangan positif kepada segenap pembaca dan menambah
hazanah pebendaharaan fiqih kaum mustimin untuk pegangan di
datam segata kehidupan.

l(arena kami merupakan insan d/ol[ para pembaca mungkin


menjumpai terjemahan secara harf iyyah atau secara kefahaman saja,
dan bahkan menjumpai hat-hal yang tidak berkenan di datam hati,
seperti di datam bahasa yang mungkin kurang tepat. Ha[ ini kami
menyadarinya. Tak ada gading yang tak retak, sehingga jika para
pembaca menjumpai kesatahan- kesalahan datam buku ini, sudilah
memberikan teguran positrf. lnsya Attah dengan teguran dan
pembetutan dari para pembaca yang arif lagi bijaksana, kitab ini akan
lebih sempurna dalam terjemahannya. Dan demikian inilah yang
kami harapkan.

Akhirnya hanya kepada Altah-tah mutarajjim mengharapkan


taufiq dan hidayah-Nya. Dan semoga sumbangan buku terlemah
"Fathul Oarib" ini bermanfaat sebagaimana kitab aslinya dan
mendapat ridhta dari Altah serta diterima di sisinya. Amiiin....
^._,lt
.i1r
l----/uJ-t-t
airt j
DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
LAGI MAHA PENYAYANG

Tetah berkata Asy-Syekh,


penuntun ummat yang sangat berilmu,
pu} lujrei, i';
petita agama lstam. Abu Abdittah (betiau
bernama) Muhammad bin Oasim,
+;ir;il\ ,;; txri
pengikut madzhab Syaf i'i -semoga
A[[ah meratakan (siraman) rahmat dan
ridaNya pada beliau- amiin.

Segata puji bagi Attah -maksud


kami menyebut kaLa al hamdulillah dt
awal kitab ini- karena toborrukon
(mengharapa berkah dengan fatihah).
Sebaba fatihah itu (bisa digunakan rtr) tF {{rt U! S)
sebagai) awatnya hal-hal yang sangat
bernitai, pemungkas setiap do'a yang di
,ii-31 .t-, )')
:i; -re )
terima Allah, dan juga kata yang .,,13\ .\ie.al ,iy-
mengakhiri do'a-do'a orang mu'min di t) / .
surga, sebagai tempat pahata.

Mushannif "Pengarang kitab" mengawa[i kitabnya dengan


basmolah dan hamdalah karena mengiblat pada kitabillah "at-
Our'an dan mengamalkan sabda baginda Nabi: .
i,i, + -r" i; p'_J -=!' -i
", e-,
{:l'.'f : ;,
6,);)t ;t ;i-;)
tL:t's
*:_,: ''.1"'c; :11>
t;'
"segala sesuatu yang dianggap baik yang tidak diawati basmalah
-riwayat lain- hamdatah, maka hal tersebut buntung "kurang
sempurna dan sedikit keberkahannya" (H.R Abu Dawud dan
lainnya. Dan hadits ini dianggap hadits hasan oteh lbnush shalah
dan tainnya".l
. jt!. dengan menggunakan shighat madti. Ada dua pandangan :

1. Bahwa yang mengatakan itu adalah sebagian murid beliau


"pengarang kitab Fathul Oarib" (sebagai bentuk pujian untuk
gurunya).
2. Bahwa yang mengatakan adatah mushannif sendiri,
menggunakan madti karena pada hakikatnya kitab ini sudah
terkarang dalam hatinya sebetum ditulis.z
. "asy-Syekh" adalah seseorang yang memiliki kehormatan
sekalipun masih kecil. "at-lmam" adatah orang yang sah atau
tayak di ikuti. "at-Attamah" merupakan shighat mubolloghoh yang
berarti banyak pengetahuan. Ta' dalam lafadh tersebut bukan ta'
ta'nits melainkan ta'
lita'kidil mubaataghah menguatkan
-
kandungan shighat mubaalaghah.i

l(upanjatkan puja-puji syukur i r .i.,.2


-;-|i , rl iiF\
kepada Altah SWT. yang telah berkenan
memberi tauf iq kepada hamba-hamba- i- .1, '.. r, ,
.lc "
,.r -tJ L 1 -irr:! .lL-g
Nya untuk mendalami l[mu Agama
Islam, sejalan dengan kehendak-Nya.
,:lr, G:
Satawatdan satam sejahtera .l;\'"
(mudah-mudahan) tetaplah dicurahkan ,l5l
Y
,v ic .:I-l-,
\' J \)* t
kepada Nabi Muhammad SAW. seorang .,, -. ,i, -
manusia yang pating utama, pemimpin
dl-rrr * )-1 ,4,
",

para Rasut, yang pernah bersabda lr^r- aJ ;1.IJ I 1-: -l :;" r:utr
i'Siapa yong akan dijadikan oleh Altah
menjadi orang baik. pasti diarahkan ..,,-r.Jl , 1 a-e.i-r-.:
9-- -- "' '
untuk mendolami llmu Agama lslam".
Shalawat dan satam sejahtera
semoga juga tetap metimpah kepada
'Asnat
Mathatib Syarh Ralohatuth Thatib 1,/4
' Hasyiah A[ Bajuri 1/2 - 3
I Hasyiah At Ba]uri 1/3
IDOLA
Fothul
keluarga dan para sahabat beliau Saw.
..fuuit /-.-L;:-tSrir
2 t)'t- '
sepanjang masa, selama dunia fana ini
berfungsi bagi masyarakat yang
menyadari tentang arti hidup, maupun
yang lengah dan
telal'r jauh
menyimpang dari peritaku hidup yang
hakiki

lG@
. Mushannif datam karyanya menyertakan shalawat karena
mengamalkan hadits Nabi:
: ,i ,-. ' ' '. 1- -.. i. .- i,:
;r alr U +li . F L<-j)11 :)'-.
't J\
.ru.)
: -:.9
I - r.c !rL- ! : := "!' -;j J1.,

+.(j':!;,j
"Rasututtah SAW bersabda . "Barang siapo mencotat sholawat
untuk aku di dalam suatu kitab, maka malaikat akan memintakan
ampun padanya selama namaku tercantum da[am kitab itu .4

Setelah itu, bahwa apa yang ada


dalam benak kami ini, sebuah kitab
yang sangat mungil (ringkas), lagi tidak
berpanlang kata (singkat tapi padat),
yang mana aku susun sebagai komentar
kitab yang ber.judul "at-Taqib". (harapan
saya) semoga bisa di manfa'atkan kitab
ini oleh para peminatnya, yaitu
orang yang masih datam
pemuta (dasar) untuk mempetajari
cabang-cabang itmu syari'at dan agama
lslam. Dan semoga (puta) buah karya
ini, menjadi lantaran (jembatan)
penyelamat diriku ketak di hari yang
sudah di janjikan oteh agama lstam. Dan

a
Syarh l(asyifatus Saja 2
semoga iuga manfa'at bagi segenap
hamba-hamba Attah yang beragama
lslam. Sesungguhnya Attah adalah
tuhan yang maha mendengar akan do'a
para hamba-Nya. maha dekat lagi maha dp . ie G)u-9 J.lr L- l)!;
mengabulkan do'a. Barang Siapa yang 9. a
sepanjang hidupnya menempuh jalan "=-J
menuju keridhaan-Nya tidak akan
merugi. Dan apabila hamba-hamba-l(u
bertanya kepadamu tentang Aku,
jawablah: "Bahwasanya Aku adatah
Tuhan yang maha dekat,

' Wawu datam lafadh i;; adatah pergantian dari L:i , yang mana
tafadh tli menjadiganti dari ,.e: b F; W .
Jadi Asa[ dari
susunan 1l; adatah
iJt-,u--< tL,l! 1! +- ,r: ca;-Ub, kemudian

zd ,r, &4 [j; dibuang [atu kedudukannya digantikan oleh '-i


sehingga sebagian utama menyebutkannya i; ',-li
s

. ii: adatah dharaf yang dimabnikan dammah karena membuang


mudhaf ilaih serta masih mengira-ngirakan makna idhafah.6

Dan pertu diketahui, bahwa di


,bz
datam sebagian beberapa redaksi kitab
\ -s- - a,l -loli \J

matan ini, yang mana tidak disebut '-,.'.'


e-> l:\l I '<,
l-.t l
-:
-,--r
L
pada bagian khutbahnya kitab. Terdapat
a.
pemberian nama sebuah kitab ini. 4:-^-J
',. a:--b->-
Sekali tempo dengan sebuah judul "at- , :rrr
a-\..
o\trc (j
Taqrib". Sedang pada tempo yang lain -riJlr
disebut pula dengan judul "Ghayatul

5
Hasyiah At Bajuri 1/7
toto

FI IDOLA
Te Fothu
lkhtishar'. O[eh karena itu kitab ini kami
beri judut pertama "Fat-hutqaribiI
Mujib" yaitu karya yang mengomentari
buah karya yang berjudul At-taqrib",
yang kedua "A[-Oaulul Mukhtar Fii
Syarhi Ghaayatit lkhtishar'.

Berkatatah Syekh penuntun


ummat, Abu Thayyib, poputer dengan
julukan lmam Abu Syuja', petita agama,
(nama beliau sendiri) Ahmad bin Husain
bin Ahmad at-Ashfihani, semoga A[[ah
memberi siraman makam beliau
dengan tumpuhan rahmat dan ridha-
Nya serta berkenan memasukkannya ke
dalam surga Firdaus.

t@Ntr
. Syin datam katimah iL;; boteh dibaca tiga wajah yakni
dlammah. fathah dan kasrah.T

Dengan menyebut nama Allah


yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Aku mutai menyusun buah
karyaku ini. Lafal A[[ah adatah lsmu Zat,

7
Hasyiah At Bajuri 1/9
nama bagi Zat yang pasti ada-Nya, Ar- " ' 'i,
s)o-Jl ,-i, ,q,,
e-o-lJl !:r ldj
Rahman lebih 'am,/umum maknanya ':J
dibanding makna Ar-Rahim. Segala puji
bagi Attah. yakni bentuk sanjungan
-:1t i., Liii :51u
t) t ''/
indah terhadap Attah SWT. penuh rasa 4Jld; ruirlj.i (4 j.31)
ta'dhim,. Dia tuhan yang merajai atam.
"a[ 'a[amin" dengan dibaca fathah huruf
lamnya sebagai mana yang dikatakana
oleh ibnu matik adatah kata yang
menunjukkan bentuk jamak, dikhusus-
kan buat orang-orang yang berakal
fikiran, bukan bentuk kata jamak yang
kata muf radnya berbunyi 'atam" f
dengan dibaca fathah huruf lamnya.
Sebab kata 'atam itu menunjukkan t'
pengertian "perkara (semua mahluk) 4rY
setain Atlah ta'-ata; sementara kata ,"i,- L, , ,.,!,. e ,,
jamak at'atamin tersebut khusus untuk 3+D +t d;r', ur- 6lc i-]
menunjukkan kata mahtuk yang berakal 't;x,:-
\r- - U j \,
zY
fikiran.

]ftrJfiElilElnlr
. Pertu diketahui bahwa makna-makna dalam seluruh kitab
terkandung datam at-Qur'an, dan makna-makna datam at-
Qur'an terkandung datam surah fatihah. Sedangkan makna-
makna datam fatihah terkandung dalam basmalah. Dan makna
dalam bosmoloh terkandung datam huruf ba'nya yang bermakna
i'f4 \; i+;":lj iK u iK 3. (hanya karenaku segala sesuatu telah
dan akan teriaii/wuiud)B

8
Hasyiah Al Bajuri 1/11
Satawat dan satam semoga
ditimpah-kan oteh ria t )J,; (ri
Attah kepada
t

junjungan kita bernama Nabi j (, Jl . -'3 U;.


Muhammad SAW. yang menjadi Nabi. - i'7: ,' ', ''o
Lafadh An-Nabi boteh memakai huruf j:lr iL:.I {ij iA!
adalah manusia yang diberi wahyu 6J ilJ 1 $j tn 4)
tentang syari'at agama lstam dan
diperintah supaya mengamalkannya, ,iU+,?|rF 4{*,}$-
meskipun tidak disuruh bertabtigh
(menyampaikannya) kepada
.L-..arl,l*,. ' -t
l" '-- -^J
' ',i- _-t )) Q-.
kaum/masyarakatnya. .lika dia di
perintahkan menyamparkan wahyu
tersebut maka disebut Nabi dan
sekaligus juga seorang rasut.

. l(osakata ,.rJ1 "dengan hamzah" berartikan pemberi kabar


berita. Sedangakan "tanpa hamzah" berartikan orang yang
.,Jl
terangkat derajatnya/orang yang mengangkat derajat
pengikutnya.e
Setiap Rasul pasti seorang Nabi tapi Nabi betum tentu sebagai
rasut.lo
Mayoritas ulama mengatal<an, bahwa getar Nabi hanya
diperuntukkan untuk para laki-taki. Tapi sebagaian ulama yang
tain mengatakan, getar tersebut diperuntukkan juga untuk
perempuan, perempuan yang mendapat gelar Nabi antara lain
Siti Maryam, Aiti Asiah. Siti Ha.jar dan Siti Sarah.ll

e-Hasyiah
At Bajun 1/15
toto
11
HasyiatuI Bujairami 'ALat l(hatib 1/41
Maksud semua kata-kata mushannif :.i
o,M':,,
tersebut. adatah -"rupukrn L*Y
pengupayaan semoga shatawat sertalk 1;j; 4L ?i':J\-)
baginda Nabi Muhammad SAW. Lafadh J!-ci
e--r J Jfr
yang diatih) dari isim rnufrf J+ :f'; ji' -aiil
'ain, (ber'ain 'l.,riiuutrt
ganda). Sedang tafadh "An- .',i -^ .,-- :t -^ "i ,...
Nabi" adatah menjadi badal atau athaf P 9* !'2-e' )t ^4
bayan dari tafadh Muhammad.
Shatawat serta satam sejahtera Semoga . ! t -, .11:11 1f 1 i- r - r
(J--:+ tj'r | 4t' .F (:/
tercurahkan puta kepada ketuarga rtr"ii r^
yang suci. Yang disebut keluarga Nabi i)t![ j\-i U.t
,rdu:Jl
Nabi ,* e4\l ,e ;y
oleh imam Syafi'i. kerabat-k-erabat
yang beriman dari katangan Bani :'
" :' - "*At
Hasyim dan Muththatib nt"" t"i.oi ;L;U A: 4at
Imam Nawawi cenderung memilih i-i- r", ?.,ii
^ -,r,
pendapat. bahwa: 'Yang dimaksud Jd-t'r+".-p r,€-'fl:!'
keluarga Nabi iatah semua oranq , )-:,, -, ,(1, ,i,.-
mustim. Tidak menutup kemungkinai '/ :;* ifa'
d f
penyusun yang memakai tafadh "Ath- \.;,b.-2_,8., iU:
Thahirin" itu merujuk pada firman Altah:
2-: t r:
-r ^t-
(yang artinya; Atlah mensucikan kalian
sesuci-sucinya)
Dan satawat serta satam sejahtera itu,
juga tetap terlimpah pada segenap
sahabat Nabi secara keseluruhan.
Sahabatihi itu bentuk jamak dari
shahibin nabiy. Sedang kata ajma'iin
adatah kata penguat pada kata shobotihi
l(emudian mushannif menjetaskan.
bhawa beliau di minta untuk menyusun
karya tutis yang mungit. Dengan kata-
katanya (beliau menjetaskan).

IDOLA
lGrf*rflffii
. Baginda Nabi kita memitiki empat bani, yakni bani Hasyim, bani
Muththalib, bani 'Abdi Syamsin dan bani Nofat. Namun yang
dianggap sebagai Ji hanya bani Hasyim dan bani Maththatib,
karena mereka menotong perjuangan Nabi. Sedangkan dua yang
lainnya matah menyakiti Nabi.12
. Nasab 4 tersebut berasal dari Abdu Manaf. Bahwa Abdu Manaf
memiliki empat putra:
1. Haysim; yang merupakan kakek Nabi, sehingga Nabi
dinisbatkan al Hasyimiy.
2. at-Muththalib; merupakan kakek imam Syafi'|, sehingga betiau
dinisbatkan al- M uththalibiy
3. Abdu Syamsin; sudara seayah dan ibu dengan Hasyim
4. Abdu Nofal; suadara seayah tidak seibu dengan Hasyimr3
. "Sahabat" adatah setiap orang yang pernah berkumpul dengan
Nabi atau tidak berkumpul tapi pernah metihat dan ditihat oteh
Nabi setetah Nabi menjadi utusan serta beriman.ra

Pernah sebagian kawan-kawan .":- I r:, '(lr :"- .ii-r


taata C!: \iLeP
)r
Ja'J 3L-,l
meminta padakul -semoga Attah
menjaga kepada mereka- agar ;j1l ;,il:;li"$-,
menyusunkitabmukhtashar'yaitukitab^,';-.,:^ i*
singkat dan padat isi, datam arti kata J') +l;, ;..Ui. (J\.,j
[afadh-tafadhnya pendek, tapi
kandungan arti dan maknanya luas, & Y-e v.ty pi
yakni mukhtashar tentang fiqih. l(ata
"fiqih" menurut tinjauan bahasa, artinya tslr ;_l tr-l -f');EA
mengerti (faham). Sedang menurut ,-..
€J,uzr', ^.t-r)\ 4iJ
istitah adalah mengetahui hukum- l-
hukum syara' yang bersifat amaliayh 4--9 Jl , K:!L
(hukum tentang amaI perbuatan sehari-

r2
Hasyiah A[ Bluri 1/16
'i lbid
Syarh l(asyrtatus sala
-i i .
dalil 'Le)r
hari), yang di peroleh dari beberaoa . ,.'St
sebangsalafshitly. ' * tlAt
--
'/
lS,r;At
Buah karya tutis yang aku susun
tersebut, berdasarkan pada madzhab
a[-lmam (penuntun ummat) pemimpin 'J.,r,, -.2,, .- -",?,
-rl l; aiJ \ -.all -r-a:=,1l
v--, - t-- -)
besar, ahli ijtihad, penolong sunnah-
sunnah Rasul dan agama lslam, yang
berlutuk Abi Abdittah (beliu sendiri o <t-?t
bernama) Muhammad bin ldris bin L, Ot-.:-c aP . *t rJI '-i
Utsman bin Syaf i' asy-Syafi'i.
(6:t-'iLtlPt:
Beliau (lmam Syafi'i) lahir di daerah 6< i--
Ghuzzah (di Negeri Syam) pada tahun *Vs i:::* & -.t ,t.
6j+ +i
15O H. dan wafat -semoga rahmat dan
ridha A[[ah tetap tertimpah padanya-
4L 4rr *) 3Y)
pada tahun 2O4 H, yaitu tepatnya hari 11.
L
y,+\ ?;_ 6t*::
Jum'at akhir butan Rajab di kota Mesir. a
- -oi':a- - --
-.aat
.iy-11! L.a a u \l 4-4 (>\ -J
-J k:J
Mushannif tetah memberi ciri-ciri pada r- . .2, Z- - t",'
o -aa' L-e:-'a.)l ' ' ^""
sebuah karya mungil ini dengan
beberapa sifat, antara [ain; sangat a;\i , i)
ringkas juga amat singkat sekati. l(ata
ii u- -,ull
"ghayah dan nihayah" itu kedua-
duanya berdekatan maknanya.
lvy aqj ,uajr
Demikian puta kata "ikhtishar dan ilaz". eV\fri ais/,\') <utr:
Dan di antara ciri-ciri yang [ain, bahwa
kitab ini mendekatkan (kunci) bagi 'rUYg iu;=jr rKi
orang yang belajar untuk mengetahui ,ll,
cabang-cabang itmu fiqih. dan
.lc j'j. a,l) \a;-,
memudahkan bagi para petajar tingkat gi\ t_.,
\-1JA
(S;lt
dasar untuk menghafalnya, yakni"-')r) -

menguasai hingga sampai di iuar kepata 1Ui. 3l..jt ,F j*;


bagi orang yang berminat menghafal

IDOLA
buah karya kecil ini yang membicarakan ?. ..-.-...-. ",,f
,)J,* rP tt.b,"j-l Gl
tentang masalah f iqih.
,;f t4 A-.L; J)
.l'

a5 -. -i
Dan telah meminta Padaku Puta,
sebagian kawan, hendaktah aku
,E+'i\ .r..; t4l *JL:
memperbanyak di datam kitab yang
mungil ini beberapa bagian-bagian
,a;:tr ti <* ;Si'atl
hukum datam itmu fiqih. Dan sebagian uf-n 1eL::,;:rr ;1
ada juga yang meminta agar di ringkas
.i,,-, t,, -z l.\, l
beberapa perkara yang berkenaan ,1\
Y"J I --a->- l -a t c) d.a-rr
dengan hukum wajib, sunnah dan
hukum lainnya.
a;r'rr ( \Ei\) \-'-2
,. "< -q as
-."t"-\r-
\--b r'-9 -L:-J
q I q

l(emudian aku penuhi permintaannya i "tii ( it;::Gt


pada hat-hal tersebut di atas tadi, "l!)
seraya aku berharap memperoteh , ig oit :", (.,t-"lJ EJU
pahala dari Atlah ta'ala, sebagai batasan
atas jerih payah menyusun kitab yang
mungil ini. Di samping mengharapkan
pahala juga serta mendambakan
pertotongan Attah SWT atas
kesempurnaan kitab yang singkat dan
padat ini. Dan untuk mendaPatkan
taufiq pada suatu kebenaran Yang
merupakan tawan dari kesatahan.

Sesungguhnya Atlah ta'ata l(uasa atas


segata apa yang Dia l(ehendaki. Dan
terhadap hamba-hamba-Nya Dia amat 'r:v &i G*)
[embut lagi maha mengetahui terhadap
sepak terjang segenap hamba-
hambanya. l(ata-kata yang awal "tathif"
itu di dapat dari f riman Attah ta'ata " iir\

DU ,-a:8". sedangkan yang kedua


yakni "khabirun" di dapatkan dari
firman Attah taata "!.31
al<f' ;i,
l(ata "lathif dan l(habir' kedua-duanya
merupakan nama dari sekian nama
Atlah ta'ata.

l(ata yang awal tadi "tathif" artinya


maha mengetahui masalah-masatah
yang petik tagi rumit. Dan kadang kata
tersebut diucapkan untuk arti maha
petindung tumpuhan segala-galanya.
Maka Altah ta'ala mengetahui hamba-
hambanya dan juga beberapa tempat
kebutuhan hamba-hambanya, lagi pula
dia yang maha petindung tumpuhan
harapan buat hamba-hambanya.

Dan kata yang kedua "khabir' artinya


berdekatan hampir sama dengan arti
tafadh pertama tadi. Dan kat itu bisa
diucapkan ;;.3t o;; sama dengan kata

E *_EG:;;ii. t<ata khabirun itu artinya


maha mengetahui. Penyusun kitab ini -
rahimahuttahu ta'ata- berkata:
{ rj@rc.s-iitrs }
I(ITAB MEN'ELASIGN HUI(UM-HUIruM THAHARAH (BERSUCI)

l(ata "l(itab" menurut bahasa artinya


"l(umput". Menurut pengertian istrtah
artinya. "Suatu nama bagi jenis dari €>\L;\') "i,. -1rr
beberapa hukum". Sedang kata
'e+|t F^a;\
"Bab"adatah nama,/suatu macam atau ui, ri.ii :- J Q. Q, ,'\
1il
bagian (sub) yang tercakup datam jenis 1-- \. t-ilt
'

hukum tersebut. F, u+ f,:4


-c-t;a\.
3ts .2,=Lt
. *i}I e): .:3

Lafadh "kitabu" i'rabnya boleh tiga wajah yakni:


1. rafa'; dengan mentarkib sebagai khabar yang mubtada'nya
dibuang, dikira-kirakan, -,'5 l,-. atau menjadi mbtada'dengan
membuang khabar.
2. Nasab; dijadikan maf 'uI dari f i'it yang dibuang.
3. Jar; menjadi majrur dari huruf jar yang dibuang. Tarkib ini
dihukumi syadz.
dari ketiga wajah ini yang paling baik pertama. Tiga wajah ini
bertaku juga untuk setiap bab.r5
para ulama mendahutukan bab ubudiah dari bab muamatah,
karena beliau-betiau lebih mementingkan urusan agama
dibanding keduaniaan.l6
Dan datam bab ubudiah mendahutukan bab thaharah dari bab
lainnya. I(arena taharah adaiah kucinya shatat sedangkan shalat
adatah ibadah yang paling penting. Dan berdasarkan maqotah :
','p\ ti.;s\ Lur.j:)\-]r 4+\ eui,
"lfunci surga adaloh shalat dan kunci shalat ada suci'l7

rs
Hasyiah At Bajuri 1/23
toto
'' Ibid
l(ata "Thaharah" dengan terbaca fathah ._1 :-
1- l: -
arj cLLll
huruf tha'nya berarti "Suci atau bersih". e+- ,r44t)
Menurut isti[ah syara', mengandung
banyak tafsir, di antaranya: Suatu
V4 V)3 vi: tuul
perbuatan yang menjadikan seseorang
boteh satat, misalnya : wudtu. mandi,
tayamum dan menghitangkan najis.
Sedangkan kata "Thaharah" dengan
terbaca dhammah huruf tha'nya berarti
: sisa air yang tetah digunakan bersuci.

Tatkata air (sangat penting) sebagai alat


untuk dipakai bersuci, maka mushannif
(merasa perlu) untuk menyusul
penjetasan tentang macam-macam air
tersebut. Betiau mengatakan, bahwa air
yang dianggap sah untuk dipakai
bersuci ada tujuh macam sebagai
berikut:
1. Air hujan
2. Air laut atau air asin (;.)\ jXt
3. Air sungai LV')) *:w
4. Air sumur
5. Air sumber ii ,,rtq #\ ci
6. Air es atau satju .^Jt
,a- ;u;r,4):-.:t lu-.t'jir
r. -)
7. Air embun
l(etujuh macam air tersebut, pada |,- ,-'. iiiltui
;2-"(;;J\;L;i
dasarnya dapat digolongkan menladi 2
gotongan, yaitu air yang turun dari :y i;v ul;;;Ytt,*
langit. dan air sumber yang keluar dari
bumi dengan segata macam warna ,P dit;e 3-3\,vlr
(corak) keadaan wujud air tersebut dari ,. 1 .i - i
.&_ttl J.i,l :.,:1^e q\
asa[ kejadiannya.

]DOLA
. Air pating utama adalah air yang'ketuar dari antara jari-jarinya
baginda Nabi, riwayat lain ketuar dari jarinya, kemudian air
zamzam, latu air tetaga kautsar, disusul air sungai nil, kemudian
air dari sungai-sungai tain seperti sungai saihun, jaihun, dajtah
dan turat.'"
. Rahasia keberadaan "air sumur" hangat saat musim dingin dan
dingin saat musim panas/kemarau adatah; matahari terbenam di
malam hari dan berada di bawah bumi sampai ketuarnya fajar.
Pada musim dingin, matam sangat panjang dan matahari lama
berada di bawah bumi oteh karena itu air sumur hangat saat
musim dingin. Begitipun sebaliknya. Saat musim panas matam
sebentar hingga air sumun terasa dingrn. e

i"ii::'.:'rT"'':x';fflifiJiil'1il &)'r.^ (iui'i)


untuk mensucikan) kepada y"nC
lain. tidak makruh menggunakan- GU)' S;i 61ii
'r; - aa"ri

nya, dan lepas dari qayyid yang


F) ,F C&) 9e e_
dinamakan air mutlak. Maka bagi u;r, i[Jl ]) (j-5-
suci yang terdapat qayyid yang bisa .- _ .i ,.-.-
^V:r:!
[epas (sewaktu-waktu)' id;[ S pji # ;* t,:,Lgjt
membawa akibat apa-apa. seperti .t . ( -t.a'\\ r-.\, 2'_
air sumur yang masih datam t* C,r-a:-.J I LrJI
iJ-
.;.)
keadaan sebagai arr mutlak.
.iiiu: c".(
'---t
o r-Lr
-*/:

. Air mutlaq (air suci mensucikan) adalah; air yang tanpa


menyertakan qayyid (predikat baku) yang bisa mencegah beraiih
nama [ain. Sehingga para ulama menyebut air mutlog dengan
sebutan "air" begitu saja. Atau seandanya menyertakan goyyld

18
Hasyiah AL Bapri 1/26
r"
Hasyiah AL Bajuri 1,227
maka itu hanya bersifat sementara waktu (tidak baku) misalnya
air sumur, air laut yang suatu saat nanti aar dari kedua tempat itu
karena perpindahan tempat bisa terungkap hanya dengan
penyebutan air begitu saja tanpa mertcantumkan [agi kata
"sumur' atau 'taut sebagai predikatnya.'"
Berbeda dengan qoyyid lozim (predikat baku) yang ada pada air
maka sifatnya permanen. Penyebutan tidak bisa berubah sampai
kapanpun dan dimanapun . Dan qoyyid lozim ini bisa ditemukan
dalam bentuk:
1. Sesuatu yang meniadi sumber dihasitkannya air. Seperti air
mawar, air semangka dan lainnYa.
2. l(arakter atau ciri khas seperti JJli e\i di datam ayat tu o+ i!-
"manusia dijadikan dari air yang memancar" (QS. at-Tariq)
62\':
3. "Ma'rifat" yang bisa mengansumsikan suatu katimat pada arti
tertentu semisal kalimat "r.I\ datam sabda Nabi ;ui1 \rl 5
"betul , ketika ia/perempuan melihat spermo'41 "'[

2. Air suci yang mensucikan taPi


3# :+vl +t:tl (:)
makruh dipakai untuk (anggota
badan), tidak makruh untuk diPakai .i oiir,-r_ iu:;y145;
mencuci pakaian, air
tersebut
adatah "air musqammas" Yaitu air ;nr Xl ."',I I ;
yang dipanaskan dengan sengatan
terik matahari. l(etetaPan makruh Jn:tr &1 1,j^-ir
menurut syara' menggunakan air
tersebut yaitu hanya untuk air yang
berada di suatu daerah Yang Panas,
dan air tersebut ditemPatkan Pada
suatu wadah terbuat dari selain
emas dan Perak, karena jernihnYa
kedua wadah tersebut. dan aPabila

2o
Hasyiah At Bajuri 1/29
2'
Syarqawi 1/33. l(ifayatu I Akhyar 1/7
.FIOH IDOLA
T
iuLV .k5jr 4\)
air yang panas tersebut tetah
berubah menjadi dingin, maka
hilang hukum 6a +gjt i* ,s-:?t
menggunakannya- lmam Nawawi
(cenderung) memitih pendapat --.t 1', -u t. - ,, "i, ,
!a..-,jl +: \-^2\ ;;'-; )
tidak makruh secara mutlak. Dan
begitu juga makruh, menggunakan -. . ' 'i,-
.r))p\)
air yang sangat panas atau dingin.
3. Air suci yang tidak mensucikan (b\l)
pada yang [ain, yaitu air clttil a----iJ I ()
"musta'ma[" (air yang tetah dipakai)
untuk menghilangkan hadats atau
,^;) ( JE'[) d*i i
najis, dengan catatan jika air
tersebut tidak berubah dan tidak
3 (,jffiil ;txt ,i,,)
z, "1- 4Jl -- 1-
-;,., "i ,J-ro-
bertambah kadar beratnya dari asal Ol , y + ,l el 2s,
mulanya (sebelum dipakai) setetah .a- ..
'lc_ "1_ .r--- "i
memperkirakan air yang terserap -IrJ Arie )."l Jc VJ-
n -:J-\ J
pada sesuatu yang dicuci. -4
;V*t rK eL 4-\;4\
,ujr; j;iir 'if4Y
Tergotong dari bagian ketiga yaitu
l-L^ .-ac ,(l ('il31;)
air yang berubah salah satu dari l)-) Y
beberapa sifatnya akibat suatu
benda suci yang mencampurinya.
';i "FAr ,nr ,--!r
dengan kadar berubah yang dapat
merusak kemuttakan nama
rq+ &i (!) *\a)\
air
tersebut. Maka dengan demikian air t*:t+tO$t:r .uJ.;)
yang berubah tersebut suci tapi
tidak bisa mensucikan, baik v -idlt:Lr--
ii;. ,ulr*l
berubah secara nyata (bisa \3- at\- t.i c ,\- )i,.
L*..5- \ 4d, -A Lb 4j b
dibuktikan dengan panca indra), ^-9
;-, i
atau perkiraan saja, contohnya air
,.r5 qr-ij
^
)\ ';;1\ jK
kecampuran suatu benda yang ada
kesamaan sifatnya. seperti air . ,- ,-i, ,-1-.,
,3- '2.,-'
mawar yang sudah tak berbau dan
'-tV- L" eLJL Je-i:; I
air musta'mat.
ti
.,t-*:i*Jl r\i\') )1t)\

Apabita tidak sampai merusak iF


kemuttakan dari pada nama air. 'ri-t6)l)C.? i
misatnya berobahnYa air tadi
disebabkan bercampur dengan
.*B\.'"*i 3K r\ *v
. ,-i, t.,-t
benda suci dengan kadar berubah ,1 ;LJl ;-el.r '.L"r "iql l+J
',,
sedikit, atau bercampur dengan
benda yang kebetulan memPunYai i:e:
-t= -\J
t'"tAV',i; ";G-.-
sifat yang persis dengan air, dan 2'. c'\' :1"- -i<
:*-9 a:-"t:r{J2 lr+ )-e
setetah di kira-kirakan dengan
perkara tain (yang memitiki sifat d.t
.o,,'.d
j-\.'
--/- --:-.a-b-e
yang sedang) air tidak samPai
berubah. Maka katau demikian,
status air tetap suci dan
mensucikan pada yang lain.
2 D' '-<\. i
Musannif mengecuatikan
af ul"Ji- *:t )J-\)
dari \c.-

perkataanya "berubahnya air sebab


benda suci yang mencamPurinYa"
iv rS
{' ;-:v.it,otat
yaitu berubahnya air sebab benda -2--,, -,-/ .i , - , t,t i-
suci yang berdamPingan J-'iiiJL - rb )tJq 4:r - --/)\44J4
- . to

dengannya. Maka air tetaP Pada t y:; :':':\1 t',? V"(


sifat suci dan mensucikan sekatipun 3)4- Y' '''}")) 'yY
perubahan pada air cukup banYak ., z. :'- ..-i, ".". .i)
a+4 a:-p ;LJ I Jj:r-
Demikian puta, jika air Yang =,'--
berubah sebab bercampur dengan o ---r c D.r-a -.- , 1 . t-- i'v.
L. q !-^-I-*-t, t
benda yang sutit bisa lepas dengan
ti,. 2 t",, ,.,t r-.-'i'.
aii, seperti LumPur. kiambang 4,!-, g^>-J\ )Ja P,)
(ganggeng), dan apa saja Yang
i ' \'-
berada di tempatnya air atau ')rY- '-

tempat lewatnya. Dan tagi, air Yang


berubah [antaran terlatu lama diam
dil tempatnya, maka air tesebut
masih dihukumi
mensucikan.
4. Air suci yang kena najis. Air macam
ini terbagi menjadi dua;
i i,l'Jt :
'12'
:;i1 1i'y
"vl \
a
1) Air sedikit. Yaitu air yang kurang ,,['l\
,-)t):Y
:-i, 1i3l ,ci
dari dua quttah yang kemasukan
najis, baik berubah maupun
tidak.
,:it $:l
.a oi
fu c:;1
\l /--t-1
I . l -raa
{! ( 4-- u: 4J r:-l>

Dalam hal ini, dikecuatikan


(masuknya ke datam air) yaitu
bangkai binatang yang tidak
memitiki darah mengatir ketika
dibunuh atau dibelah anggota
tubuhnya, seperti [a[at
sepanjang bangkai tersebut 5'" & )'J;i ,t,t -,[iK
tidak dimasukan ke datam air
secara sengaja. dan tidak sampai 'i ,rr n-6l K:;F
merubah kebaradaan air. Begitu
juga (dikecuatikan) yaitu
masuknya najis yang tidak dapat
ditemukan (diraba) oleh mata.
Maka datam hat ini kedunya
tidak mengakibatkan najisnya
benda cair. Dan begitu .juga
dikecualikan beberapa contoh
yang tercamtum datam kitab
yang [uas keterangannya.
Mushannif memberi isyarah '.r iEll ^ iu lr-ii;
,
pada bagian macam kedua dari
pembagian air nomor empat (oK;i; 4.r
6gt ;$t
FIOH IDOLA
nofiFothul Oorib
-;3G ;)v,;)
2)
dengan perkataannya.
Air banyak (dua qullah atau Wa W
tebih) yang berubah sebab W;\t';;.
kemasukan najis, dengan
perubahan sedikit maupun
banyak.

Adapun ukuran dua quttah menurut '-i:"'


qaul oshah adatah kira-kira air mencapai
1jt=.*a ;urn!)
5OO kati Negeri Baghdad. Satu kati
'k )\ j E,- G)\J.,?
i
Baghdad menurut lmam Nawawi yaitu
128 tebih 4/7 diham. + '.-,t;:it
Y- z r t:,;
. oU-:t; :--
'-. -t - l- :ir
4!L-.J c 4J t, 6r9!l
,i i.t',^-
{!,lc L-.b \J
., '."i
er) L+-'
Mushannif meninggalkan keterangan
pembagian air yang kelima yaitu air suci
v-4we.t;iAr a;3
yang haram digunakan seperti ,, i, .-,-Ji, ,,-1,
(\jL\ )*)\ eu\ +i
berwudlu' dengan air hasil ghasab atau
^i .r .,,- .- ,:,i,t.
air yang keberadaanya disediakan untuk )il ))"-ai-e e L-.i c*bJb
minum. 2,, t_:
..,; "-:.IJ
,J - !^.*-. U.

dr*[ menurut kitab Fiqhut lstami adatah 27O liter


ou.E menurut lmam Nawawi adatah 174,580 liter, atau air datam
satu wadah penuh yang berbentuk kubus dengan ukuran
panjang, lebar dan datam 55,9 cm3.22

22
FathuL Godir hatlO
menurut imam Rafi'l adatah 176,245 liter, atau air datam
OU-i;
satu wadah penuh yang berbentuk kubus dengan ukuran
panjang, lebar dan dalam 56,1 cm3. (Fathul Qodir hat 1O)
+u-,]! Oli &11 adalah 496,512ct
i;.,- g'J ,-j,,lt adalah 490,65 Gr.
"U)l
-'-a-'J a;:1.,J1 .|-LJl adatah 349,16 Gr

eUU pL)U isririJl ..pJl adatah 347,16 Gr23

Bayaknya air dua gulloh kalau tempatnya empat persegi panjang,


maka panjangnya 11l+ hasta, dan dalam 1114 hasta. lGtau
tempatnya bundar, maka garis tengahnya t hasta dan ketilingnya
'l r/,
hasta.2a
Lafadh
6-'Jl : memitiki empat pengertian:
1. Terdapat khitaf (masalah khitafiah)
2. Qau[ yang kuat (rajih)
3. Muqobitnya (tawannya) dianggap benar disebabkan kuatnya
khitaf karena kuatnya daliI
4. l(hitaf tersebut hanya terjadi di katangan ashab.2s

2r
lstitah dan Rumus Fuqoha. hal :9O
'o Fiqih lslam l(arya H. Sulaiman Ha[ 31
15
lstitah dan Rumus Fuqoha Hat 29
FASAL : Menerangkan tentang benda . ,i ?. I { l-,49 k
v? z \7. t_ -
yang kena najis dan benda yang bisa aa
"
suci setetah metewati proses - , l," .
La; a.-r.i:J
t
I ,'tL"J- )l
penyamakan, dan benda yang tidak .-,?,1,
=-
,,,". -i,.,
bisa suci. ,.c.]a; ) L"r q 7, U-llU td,
\_.- ,
Semua kutit bangkai bisa suci t. ,
setetah melalui proses penyamakan, #) W (e=Jl i;Bj)
baik berasal dari dari hewan yang halal
dimakan dagingnya atau tidak.
;.# .,-IJ! ,1 ;l--: (t\,ilL
,-._- t 'i
" I r lJ l l,al-
lo.r_-
)v
r4-!- c A->L!
=)
L!

Cara menyamak kulit bangkai 1, 2 2 , -2' 2i ., zy1 2t.,7


t \ "-.a3 Y 'aJ , ll tJ-\1I 4-.r-J c
binatang yaitu menghitangkan sisa-sisa
kotoran yang menempel di kulit yang
bikin bau, berupa darah dan '/"Z'"') r:1u
\= \)' A-:.rrJ $.} I

semacamnya, dengan benda yang "i- " -7 ii


J)* ',"5
memitiki rasa ketat seperti pohon'ofsh
(yang mempunyai rasa pahit lagi tengik)
sekatipun benda yang ketat itu berupa
benda yang najis seperti kotoran i-:tt v-r \);(,Uit
e l-
burung dara. Maka dengan cara
demikian cukup proses menyamak.

- J i<l
u; /'1-l.i.it; i.-.jri
l(ecuati kulit bangkai anjing, babi, dan
t : t'
binatang yang lahir dari kedua binatang ' .
i i --
tersebut (anak-anaknya) atau bintang
yang lahir dari salah satu dari kedua
(\:++1 j, r\ Vi4 n;
F' -i1
binatang tersebut (sebab ",{r2? )e )+* 9* C
dikawinkannya) dengan bianatang suci.
Maka kutitnya tidak bisa suci dengan
disamak. Tulang bangkai dan butunya
hukumnya najis, begitu juga bangkai
t)t tjs, (J"/ t;,:*
binatang itu sendiri hukumnya najis.
Yang dimaksud dengan bangkai (disini)
i; i,i; i-i L.,i
a-i-:t-.:t
-,t ., -/ t

iatah binatang yang sudah hilang X {*:s ;K\ ji,:, tt?r


nyawanya tanpa metalui
penyembelihan yang dibenarkan oleh
syari'at lstam. lGlau yang dikehendaki
bangkai demikian. maka
termasuk pengecuatian bagi janin yang
bukan \4" -
4;l
-l
-E-:

,z<
:r
:
€;
-t+:
lll

ketuar dari perut induknya yang sudah \s') a-rl ;b),14-:S)


disembetih melatui tata cara syariat
lstam. dan janin itu datam keadaan
mati. Sebab, sembetihan induknya
berarti sembetihan janin itu sendiri. (adi
janin ini bukan termasuk kategori
bangkai). Begitu juga yang bukan
termasuk bangkai, masatah lain yang
diterangkan datam kitab yang tuas
keterangannya. l(emudian mushannif
memberikan pengecualian dari bulu/
rambut bangkai pada perkataannya
"kecuali bangkainya anak adam" maka
rambutnya suci sebagaimana bangkainya.

l(utit bangkai setelah disamak dihukumi mutanajlis yang menjadi


suci setetah dibasuh.
l(ulit bangkai setetah disamak dihukumi suci seteLah dibasuh,
namun yang menjadi masalah adalah suci dhahir batin apa
dhahir saja?. Datam ha[ ini ada dua pendapat:
1. Suci dhahir batin, sehingga boteh satat di atasnya atau
membawanya. lni pendapat shahih yang didukung oleh nash
dari imam Syafi'i datam qaul jadidnya.
2. Suci dhahir tidak batin, sehingga hanya boteh shalat di
atasnya dan harus kering, tidak boleh ketika basah dan
membawanya dalam:halat. lni juga pendapat imam syafi'i
datam qauI qadimnya.26

26
Majmu' Syarh Muhadzdzab 1/282
. Para utama sepakat bahwa kutit bangkai dari hewan yang tidak
hatal, haram untuk dimakan sebetum atau sesudah disamak
Sedangkan kutit bangkai dari hewan yang hatat, mayoritas ulama
haram dimakan sebetum atau sesudah disamak, pendapat lain
dari qauI ashahnya imam Syafi'i bo[eh dimakan sesudah
disamak.2T
. lanin yang keluar dari perut induknya yang sudah disembetih,
latu ketuar dalam keadaan mati, maka ianin tersebut bukan
termasuk bangkai, karena sembetihan induknya juga berarti
sembelian dia, dengan catatan mati janin tersebut semata-mata
akibat induknya disembelih. Jadi kalau mati janin tersebut akibat
perkara [ain, misalnya karena induknya habis 1atuh, maka hukum
janin tersebut sama dengan bangkai. Adapun kalau ianin keluar
dari perut induknya dalam keadaan hidup yang memungkinkan
untuk disembelih maka janin tersebut harus disembelih. Sedang
bila tidak, [atu mati maka dihukumi bangkai.2s

: Menjetaskan tentang, bejana ,


FASAL
,4 U ,,U (,!-) _B

yang tidak haram (yakni boleh) dipakai. .; ]Ui 3t;!l ,:l il[.;;-\

pria maupun wanita bukan datam (rji !j)-1\,! Jj\u t,-:;


keadaan darurat (terpaksa) + ,. qli
menggunakan bejana (wadah) Yang ;l --!l L>-J i *9 'q ^b '1
terbuat dari emas atau perak, baik (ig.;-1})
dipakai untuk tempat makan, minum etrii U,&i
dan setain dari keduanya.
t'1 +-', 1,,Lit-t r;i"Lst
,- "< -1 , ., ..i,
*9 Y;J r;.n
.l^-b
))
,2 ) q
"/-

Seperti hatnya haram memakai wadah


(dari emas dan perak) maka haram pula 5i Y i*:"t i? 6,
menyimpan (memanfa'atkan)

?7
Mausu'at al Fiqfiyyah 20l233
i8
Al-Bajuri 1/39
il
-€l
meskipun bukan untuk dipakai. r,/.., .. , :2,<1,:,"<
Demikian ini menurut pendapat oshoh. 9l..-+*,J1t O ":Vt l-*
Haram pula menggunakan wadah yang
disepuh dengan kedua [ogam tersebut
(emas dan perak) jika memang dengan
dipanggang di atas api- akan ada
sesuatu dari sepuhan tersebut yang bisa
netes.

' .lika tidak ada tetetsan, sebab terlalu sedikitnya (tipis) emas atau
perak yang disepuhkan atau bahkan sepuhan tersebut bisa
langsung lenyap seandainya dipanggang, maka sepuhan
semacam ini dianggap tidak ada dan hukum memakainya pun
menjadi jawaz. lbnu Hajar dalam at-Tuhfahnya at-Muhtajnya
mempunyai pendapat menarik. meskipun di katangan penyepuh
ada semacam cairan yang mempunyai daya sangat kuat untuk
memisahkan emas atau perak yang disepuhkan setitpis apapun
namun nampaknya yang dimaksudkan a'immah tetaptah api
sebagai totok ukur untuk mengetahui kadar banyak atau
sedikitnva emas atau perak vang disepuhkan.2e

Dan boleh menggunakan bejana


(wadah) antik yang terbuat dari [ogam ,VL (iE ;."l 34)
selain emas dan perak, seperti wadah .i,, "iCi (,.,
L-.-6 -rl
, L{-c
!". , L-6,^c )
yang diproduk dari bahan yakut. Dan "2'
haram menggunakan wadah yang (jb)\ :f,) ",21t,
ditambal dengan perak yang cukup rt,:- -.21. 1111 --".7y1
besar (kadarnya) menurut pandangan a,t9
\r i
!)q9U -
eLrl)
-
4-*rrjJ I

'urf yang dibuatnya untuk hiasan. -i- -.?


=2
tz-ti, .,-.i,
'

Apabila tambalannya datam kadar yang t-bi a*)tu !-^-"bJ I ;U)l t


banyak tapi karena ada suatu
kepentingan (yang di benarkan yari'at),
.:;K,:rG .aiJ L(
, -1- GJ3 ;-r-)

2e
H. Madaniyah l/49
atau datam kadar yang sedikit menurut
'urf yang dibuatnya untuk hiasan maka c
boleh namun makruh. Atau tambalan v)9 ?k; 3i a;r-$t
dari perak tersebut sedikit (kadarnya) .?
serta ada kepentingan maka tidak ).; +r+ ")\ ,:,^; t).
sampai makruh menggunakannya. Dan :-
apabita tambalan
.itu
dengan
.itr
g-b=lj I
2..
a--.o rti
Lr l
r."-
\-)
2

menggunakan logam emas, maka '^rr-; uS \AA ?;r3


hukumnya haram secara muttak.
Demikian pendapat yang dianggap ., c.-3]l
sahih/benar oteh lmam Nawawi.

rG5rilllE[lrt
Dilarangnya menggunakan bejana atau atat apa saja yang
terbuat dari emas dan perak itu apabita tidak dalam keadaan
darurat atau hajat. l(alau darurat atau pada taraf hajat maka
boteh menggunakannya. Semisal menggunakan ;-a (pengotes
celak mata) yang terbuat dai'i emas atau perak setetah dapat
saran dari dokter yang mengatakan bahwa pengtihatan mata
to
anda akan jelas jika mencelaki mata anda dengrn !-,
Darurot adatah; keadaan seseorang sampai pada taraf jika ia
tidak metakukan apa yang dibutuhkan maka akan
mengakibatkan kematian atau hampir mati.''
Hajat adatah; keadaan seseorang sampai pada taraf, jika ia tidak
metakukan apa yang dibutuhkan maka tidak sampai
mengakibatkan kematian atau hampir mati, namun merasa
berat dan sutit.32

3o
Hasyiah A!Bajuri 1/4o
31
AL Mantsur FiI Oawaid At Fiqhiyyah 2/32O
r2
Ai Mantsur Fit oawaid At Fiqhiyyah2/320
FASAL :
Membicarakan menggunakan
alat untuk bersiwak, bersiwak
merupakan sebagian sunnahnya wudlu'.
Dan lafadh "siwak" di samping bisa
diartikan pada bentuk perbuatan, bisa
juga diartikan pada atat yang digunakan
seperti kayu arak" dan yang sejenis
dengan kayu arak.
Bersiwak itu sunnah datam segala
keadaan. Bersiwak bagi orang yang
berpuasa fardlu maupun sunnah tidak
sampai terkena hukum makruh tanzih,
kecuati ditakukan setetah bergesernya
matahari ke barat (setetah waktu
istiwa'). Hukum makruh bersiwak hitang
(tidak bertaku) bagi yang berpuasi
setelah terbenamnya matahari. lmam
Nawawi memitih pendapat yang
?i s-:i)t r;A\
mengatakan bersiwak bagi yang
'u:\
6a+t$t
berpuasa tidak makruh secara muttak.
Bersiwak sangat dianjurkan dalam
3 keadaan (tempat) yaitu : fX,:-) '3)\';)\ Gi G;t)
1. I(etika mutut terasa berbau tidak
,:* ([[-.:]l ;i ',ul;
"
sedap, akibat dari "ozm (tertatu
2aa
lama diam (bungkam) dan lama
tidak makan). Dan mushannif
mengatakan; dan berbau busuk cA
akibat setaian "azm", agar
mencakup bau mulut akibat selain
"ozm" seperti bau mulut
diakibatkan makan-makanan fl! \'l-- ) ' jG
yang tr+;l t - U.li
*:J -iS)it
mengandung bau tidak sedap,
.:,i -;r: i ;*i:.-l
; f )--
misalnya bawang putih. bawang '" 1--,l;,'- t:'- \):
merah dan lain-lain A; :f yf e +) "S-''.f
2. l(etika bangun dari tidur.
+r1r1
(j) v;-c: ;a.s
3 l(etika hendak berdiri melakukan
salat walib atau satat sunah ui;l-;ir g1 (eqlr .,,q1
Termasuk keadaan (temPat) Yang
sangat dianjurkan (setain keadaan iir) dJErl (: r-|r ty)
tersebut) sebagamana disebutkan 'ri tL, (,d5r j1 2qti
dalam kitab yang luas keterangannya,
seperti ketika hendak membaca A[- a< ,,,i -i,..
'2t-.- .)^.-r-r
.^-c ,1 Ubrl l)1.:rq
Qur'an dan ketika gigi berwarna kuning.
Dan disunahkan dalam metaksanakan u+ tfi:]\ 4jlill
bersiwak: Pertama kali bersiwak, Jb
(berniat mengikuti jeiak Rasuluttah Saw.) tL\jS 9\"rLX\
4-'r;< J3
dan memegang siwak dengan tangan a, ; ."
kanan. dimutai dari arah kanan mutut, o[-)r )\F\ 9rPr
lalu digerakkan ke arah atas zi t '"
tenggorokan dengan perlahan-lahan, 91r-*t! .S-;*: ot ,.y-)
sehingga samPai ke arah letak gigi
geraham. 1+:"? J E..l- Oy 4ill
.r-l ri."._

,-t"" E
lci U-}] \"1--\ dI;-
.o-\'-i:*\'S
r
=.-

. Bersiwak sangat dianlurkan oleh syariat, dan memitiki banyak


khasiat, antara lain:
1. Dapat membersihkan mutut
2. Dapat memutihkan Bigi
3. Dapat mengharumkan mulut
4. Dapat menguatkan gusi
5. Dapat membersihkan tenggorokan
6. Dapat menambah kefasihan dalam berbicara
7. Dapat menambah kecerdasan
8. Dapat menghitangkan basah-basah di mutut ketika akan
mati
9. Dapat mempertajam penglihatan
'1O. Dapat menegakkan punggung
11. Dapat metipat gandakan pahala
12. Mendapatkan ridto A[[ah
13. Ditakuti musuh
'14. Dijauhkan dari syetan
15. Membantu mengingatkan membaca syahadat di saat ajal
tiba-rr
Niat srwakan sebagai berikut:
JU-),d-| .-r;
Aku niat melaksanakan sunah bersiwak
. Menurut Az Zamzami; pelaksanaan paling minimat untuk
mencapai kesunahan bersiwak adalah harus dilakukan secara
merata pada keseluruhan bagian gigi. Sedangkan metakukan
siwak pada langit-tangit mulut
-merupakan bagian dari
pe[akasanan
kesempurnaan bersiwak.3'

rr
Hasyiah Al-Baluri
1/ 44
"' Bughiyyahtut Mustarsyidin 9
FASAL : Menjetaskan beberapa ,i)\ d$*- {j5}
fardtunya wudtu * a

Lafadh "wudlu' dengan terbaca pl ;-:\' i_ )\)''f4. *)


dtammah huruf wawunya menurutqoul
[-i :\F' -,. P,.ir
,.,-,i, .
asyhar adatah nama bagi suatu elL.J 'i '
pekeriaan yang mencakup fardhu dan - , --, ,-., ,
"t
iunuri p",1goiun ini yang dikehendaki , VA Q i:; ,t1l
dalam bab ini. Dan dengan dibaca . ",i i-- i,(, 1 :.',t-
a ) r J:--'')
fathah wawunya, menunjukkan sesuatu '4' '-Y
yang dipakai berwudtu'(yakni air).
N
Mushannif menyebutkan. fardtu- . .-''iir ;-. '"1\ 5 iS
fardtunya wudtu dengan perkataannya : -t* .
yaitu:fardtu-fardtunyiwudlu'adaenam :r'*, rPlt -jt;) 4*
perkara:
1. Niat. Menurut syara' hakikat (i$1) \;j;i
niat (;Gi
adatah menghendaki sesuatu i,\ , . . 1. , . \-,a. -2 -
(datam hati) b"ttu*uun dengan r$^)\ )-a3 v);' W)
mengerjakan sesuatu tersebut. ,: : i t-1 \.. r , ,..:
,. r .

Apablta'menghendaki sesuatu tidak


# "l'' J,ie 1)'+' u-.4.,

bersamaan dengan pekerjau"lyl A;r\ J.r4j-, Gf j;


maka dinamakan'azm (bukan niat) :
Niat tersebut dilakukan ketika ,* , * Jii ( p- +)

wajah (muka), yutni -"r"t^,itln "i^i .i-i l;* &i (;)t)


harus bersamaan membasuh ,t.: , _ ,i- , -" ..i ",i
bagian dari wajah tidak bersamaan ^I": ! U ll::t t
,

'.t?'
saat membasuh seturuh wajah, ,. ". t. {.
tidak sebetum dan sesudah '"-\+ 'J
membasuh waiah.
=
Uj i; ' ei:.-';),
l4utowadldli(orang yang berwudlu)
{'- ) Si* -' / '
-
saat membasuh anggota tersebut
(bagian dari walail harus niat ,i,. ,; ?; -;\ Y
menghitangkan hadats dari -
- '-- i .i
bebeiapa hadats, atau niat i;Ui:\ f; j\ $\r;-\
IDOLA
diperkenankan nya melakukan "f t a\ ir --:2'
sesuatu yang membutuhkan ,(.:J
i\ 9a,Oe ..4^A-,

terhadap wudlu', atau niat fardtu r,,:


..b.r3 ":ri, .ca
,j.aj\ Lpf
wudtu saja, atau niat bersuci dari
hadats. Apabita hanya niat bersuci : ri
rG
, ..:,i-4\
- '; 6Jl(hll
9 ;-,\;l:\\
r"
tanpa menyertakan hadats maka
wudlu tidak sah. Dan = -"iJ s)l}l
t\l: L--l --it ',t'
ketika 2r-^.ar
- t)'-C oL-L-
mutawad[dli berniat seperti apa ri-rL . r
yang tertaku dari niat-niat tadi, latu ,JLJI o
orA ., *-:rr L! , C"-l
datam niat berwudtu' menyertakan i .,1- t, .
+ =* a'-,-a
+r')
niat membersihkan badan, atau
menyertakan niat agar segar tta
.a
2 t . -
IJ L..OJ\-a v-.O ) A)
t---
badannya. maka wdtu'nya masih '.

dianggap sah.

. Niat menurut datam madzhab Syafi'i, merupakan fardunya


wudtu yang harus ditakukan. Wudlu tapa niat tidak sah.
Sedangkan menurut datam madzhab Hanafi, niat dalam wudtu
bukan suatu yang menjadikan sahnya wudlu, akan tetapi hanya
sebatas kesempurnan datam berwudlu. l(edua madzhab ini
bermuara pada satu hadits:
+93 j'-:iu;r
"Suatu amal bisa sah/sempurno jiko disertai niat -melakaukan
amaI tersebut-"
Datam madzhab Syafi'i, mentafsiri hadits tersebut dengan kata-
kata sah "sahnya amat". Bentuk amal ibadah bisa memeproleh
pahala atau bisa sah kalau memang diniati metakukan amal
tersebut baik ibadah pokok seperti shalat atau ibadah sebagai
sarana seperti berwudlu , tayammum atau mandi.
Sementara dalam madzhab Imam Hanafi. mentafsiri hadits
tersebut dengan kata-kata sempurna (sempurnanya amal).
Menurut mereka amal yang hanya sebagai wasitah (sarana)
semisa[ wudtu mandi untuk melaksanakan shatat tidak pertu
diniati namun jika ingin kesempurnaan maka harus diniati.35
'

2. Membasuh seturuh wajah (muka).


€.;, (UA +_i3L\ (j)
Batasan (wajah yang wajib dibasuh)
dari atas kebawah (thulon) mulai
dari tempat tumbuhnYa rambut
kepata menurut ukuran umumnYa,
hingga pada bagian bawah kedua
janggut yaitu kedua tutang Yang
ditumbuhi Cigi bagian bawah,
dimana kedua tutang itu
permutaannya bertemu di dagu, . t.tt
sedangkan bagian akhirnYa +- +l--'ei+
.t t ..: ;?!rt
J"-'
bertemu ditelinga. AdaPun gi'i! €_ u,.^f-;, Ett
batasan lebar wajah adalah bagian
wajah antara dua telinga (kanan ;,"'Jlr;; v\iy i*)
kiri)
Dan apabila pada wajah tumbuh
rambut, baik jarang-jarang (tipis)
atau lebat maka datam membasuh
wajah harus samPainYa air Pada
seluruh rambut begitu juga kutit
yang ada di bawahnya. Sedangkan
ienggot laki-taki Yang lebat,
sekiranya orang yang berbicara (di
depannya) tak dapat metihat kutit
dari sela-seta rambut. Maka datam
membasuh cukup bagian luar (yang
tampak). Lain halanya.iika rambut
tersebut jarang-jarang (tiPis),
sekiranya kutit yang ada di bawah
rambut tersebut bisa dilihat oteh

3s
l'anah Thalibin 1/27
IDOLA
orang yang berbicara di depannya. t -< 1..- :. t r-, < t\,
!=# t{rJ*C q-"J2 \2'-.J I
Maka dalam membasuh tidak
cukup bagian luarnya saja bahkan t-_-<-\
trr..:^rJ aLJ !2tr
I

harus tembus pada kutitnya. Dan


berbeda jenggot dari seorang ,.2- -i-., -."t
.:i5-.
L>
oI .rl 4-+
J ,J +je-;
perempuan dan khuntsa (seorang
yang memitiki atat kelamin ganda) ,\-:.ll , \L;i-t
maka datam membasuh wajah .' \i-,1".7 "i-
harus sampai pada kutit sekatipun -! ]q Lo-.i) !q L-{j,^+
rambutnya tebal. Dan setain wajib aa , ,r< iz
L--.c '-r a>-Jl
u-
',?,
-'r L*c r-.o
membasuh batasan awajah. juga 9 9 L
mutawadtdti juga berkewajiban \--
toc -...tt-
4-e J1c t)-*l Jl
i:,' -
.-a c'>
J _. J,t -) t)- .J.
membasuh bagian sedikit dari
tit, - .i
kepata, leher dan anggota yang .l).J-!l (:-.4
berada di bawah dagu. (sebab hal
ini termasuk yang membuat
sempurnanya pembasuhan bagian
wajah).

. Apabita seseorang memiliki banyak, wajah maka wajib dibasuh


semua selain wajah yang diyakini sebagai tambahan (muncul
baru) dan tidak datam posisi wajah sewajarnya.
. Apabila seseorang memitiki dua wajah maka;
/ Wajib dibasuh semua apabita semuanya asti atau satunya asli
yang lainya tambahan "baru datang", ragu-ragu atau tidak
mana yang asti mana yang tambahan, tapi dengan catatan
posisi kepala tambahan masih dalam baris kepata.
/ Yang aslinya saja apabita dua kepata itu diketahui antara yang
asti dan tambahan dan posisinya tidak sejajar/tidak berada
pada posisi wajah semestinva.36

36
Hasyiah At-Bajuri 1/49
3. Membasuh kedua tangan.:lTpii , jiat ,'t-f I' ..lEJt (;l
tidak s-- - v
siku-siku. Apabita mutawadtdti
memiliki siku maka
. cara 3\-
-. i' O!.! t.;ra;;t jt
membasuhnya cukup diperkirakan. .,'
Dan waiib membasuh apa saja V;)i 'glt :6t+ il
yang ada pada kedua tangan,
seperti butu-butu. uci-uci (daging
tumbuh), jari-jari tambahan dan
kuku. Dan wajib bagi mutawadtdti
menghilangkan kotoran Yang ada
di bawah kuku yang daPat
r, ''c' . '-
mencegah masuknya/meresaPnYa r-ir , i"lA,r.
!L-Jl ,.,..) Taq .'e
o

air hingga ke bagian yang ada di


bawah kuku. 'cit
-- a

4. Mengusap bagian kepata. Hut .lni


,i! ;-;)
u-- p\)\ (:)
bertaku bagi pria maupun wanita.
,
,
L u-
atau cuku[ mengusap sebagian ;i ,vpi;i f \ :e ( _=''.1
rambut yang masih datam batasan
- - 7
'Datam
kepata. mengusap tidak p O- F .f4 a:;
harus meggunakan tangan boteh -i, ,'\,..- ..i_ i,,,
"
juga dengan kain [ap (saputangan) 6*'4 +' -]-" \: -= -'
atau [ainnya. Dan boteh membasuh .i. \1 ,.^. -1... :,,i i-
rambut kepata sebagai ganti JJ wL:e s t' fr -;-+ -P
mengusap. Dan cukup/botef jrgl
meletakan tangannya Yang basah '
lf; q-J j+ Z\: *;
pada rambut kepata yang alili ;r: ' ' - 9)
"i'
( ) *:r'*
- 5', '-'= (a)
kemudian digerak-gerakkan.
1V\153-
5. Membasuh kedua kaki .bes:fa ;i;-lf 't_.-l
kedua matakaki, hat ini lika ':- 't v ' ,i.+yL\G)
\)
mutawodldli tidak memakai ledua j|
UZn 3f - tij<j' g
muzah, apabita memakai maka = ', .o
wa.|ib mengusap kedua muzah atau u$ aa.oJ- ["'i 4\
"t5-
membasuh kedua kaki. Dan wajib

IDOLA
!:J: - \-'.'. 'i ;K
membasih apa saja yang terdapat - "i : -
pada kaki seperti rambutTbulu. uci- 3r-
uci dan jari
sebagaimana permasalahan yang
tetah tewat dalam membasuh \;
'!].*) i"l
tambahan. L.9 :ql 04;11 r
.;L.)t
J:
kedua tangan. '!5

Apabita seseorang memitiki berapa tangan maka wajib dibasuh


semua setain tangan yang diyakini sebagai tambahan (muncul
baru) dan tidak datam posisi tangan sewajarnya. lni berlaku juga
untuk kaki 37
Apabita seseorang tercipta memitiki dua kepala maka cukup
mengusap rambut dari salah satu kepata.38
Apabila kaki seseorang tidak memiliki kedua mata kaki, maka
wajib membasuh kal<i seukuran kaki orang pada umumnya yang
memitiki mata kaki.3e

6. Tertib (urut-urut) dalam berwudlu'


i (;",iJr) --,uJl (;)
sesuai dengan urutan rukun (fardlu')
yang tetah ditetapkan datam
bitangan fardlunya wudtu'. & +i rr .g ,-P1\
Seandainya mutawadldti lupa :-"c i (i[ 51) , (.r'll Alil
mengerjakan fardhunya secara ..i1 .,,21,
tertib (urut) maka tidak cukup/tidak Gi
93 e.es-;a\
sah. Dan apabita terdapat 4 orang
i--"i i - 1- j)"i- q-)
. "- .
membasuh beberapa anggota ^^'J' rP

37
Hasyiah At-Bajuri 1/5O
" Asnat Mathatib 1/3 2
3e
Hasyiah At-Bajuri 1/52
wudhtunya mutawadtdti
izinnya. Maka yang hitang/cukup
atas
tty i+\3'-ai; ;;uz\
t - - -tl.t
hanya hadats wajahnya saja. -b.p-s
,
-o g;l
A-a->- q

Berwudlu saat seturuh anggota tubuh dalam air dihukumi sah.


apabila baru memasukan kepata niat wudtu maka yang sah
hanya wajah.ao
Berikut ini rahasia anggota wudtu hanya anggota-anggota
tertentu: di ceritakan saat Nabi Adam berada di surga, ada
[arangan tidak boteh mendekati buah khuldi. Atas bujukan
istrinya -Siti Hawa- Nabi Adam pun rela menuju pohon buah
khludi. sehingga menghadap buah dengan walahnya, mengambil
buah dengan tangnnya, sempat melatakan tangannya pada
kepatanya dan berjatan dengan kakinya. Maka dari keladian itu
anggota wudtu hanya tertentu.al

Adapun sunnah-sunnah wudlu' ada


seputuh perkara:
1. Membaca basmatah: pada
permutaan wudlu'. Paling sedikit
membaca boslomoh ialah
, :,i
,=_rr ;1r lir o1
Apabila meninggatkan membaca 'a-ul ..^:
\-' ta-\-r l ,

basmatah pada awal wudtu', maka :_ , ,,, .r.'- ,lL9


4*--iJ l liJ I| 1
(-^5-J1
J \-- -__/
boteh membacanya di tengah -._

berwudtu'. Sedang, apabila sudah ? -i ,'rLi $ur\ r\A oi


selesai (tiba-tiba ingat) maka tidak ,- i-,i " ^ii
sunnah membaca basmalah. t4,
''
LrU
- '\ 'J
"i, v2-."
J r*ieqjl
'
2. Mencuci kedua telapak tangan i.
J)
,a-/2
(a*.i\Jl
sampai di pergelangan sebetum ,-Fs)
berkumur. Dan disunahkan

ao
Hasyiah Al-Bajuri 1/45
41
At-Bajuri 1/45
FI ]DOLA
Te tuhul
mencucinya tiga kati bagi yang ragu -. - , -i,
a,b-Jc)\ i.i ''tJ- .\J
kesuciannya (kedua tangan up , I

tersebut) sebetum memasukannYa


pada bejana,/wadah. Ha[ ini apabita
C',",j rl[X r ,*;;.;
air yang termuat dalam wadah
kurang dari dua qutlah. Dan apabila
orang yang berwudlu' betum a)') ,\1 t1;;lJi 1;r:"{r
membasuh kedua tetapak
tangannya terlebih dahulu sebetum
'"5 Yil;i oF,;.r5,
mencetupkan kedua tangannya ke ., .-.i, ,.tt"<
,'tl " eUYl 1 L--4-*--9 4'i
dalam bejana, maka hukumnya
makruh, tetapi jika sudah yakin ,-., : \.",1' .1':
'i o)-!-,: .\ J"i L"-b ,4-], . "!.,J
4J
akan kesuciannya kedua telapak
tangannya maka hukumnya tidak .\.{#
'-',.i

makruh.
Berkumur, dilakukan setelah '^4 G,tA\)
3
mencuci kedua tetapak tangan, U;
Dan sudah (dianggap) cukup {:tt ,S-i lzz": ;;,;<t
memperoteh kesunahan berkumur
dengan hanya sekedar memasuk- ?r.'" at,i ,ui\ ,tE3t
kan air ke mutut -baik ia memutar- 7

mutarkan (mengumurkan) dalam ,:,U


-t
'i ,li
\ ^; .aa-- i
) -.
^+',
,z;',t;\
J
mulutnya talu dikeluarkan atau _
tidak-. Tapi katau mengehendaki
.4; j5'r1i[\
yang lebih sempurna maka setelah
berkumur, air dikeluarkan dari
mututnya.
4. "istinsyaq" Menghirup air ke datam '; (i[;:."'!t;)
- t J.
hidung, dilakukan setetah
berkumur. Dan sudah (dianggap)
cukup mendapat kesunahan J,^,r ,Fs *b--b)\
''
istinsyaq" dengan memasukkan air
ke datam hidung -baik ia
menghirup sekuatnya hingga
sampai pada rongga hidung latu
diketuarkan, atau tidak. Apabita 1\< .i "i of)
t-ia. ',r-i
menghendaki yang lebih sempurna
d!-e . ) er ,::)?
maka air dikeluarkan dari hidung. ,;;;it; "1., J3 )r !5r ., - ,,i9 i.

Adapaun antara berkumur dan


istinsyaq dikerjakan bebarengan iI L:.r.:-- ) l. - < - t -i,
denga tiga kali cibuan -setiap kati
t^' '.^'i- ;- i ;:ri;
i ^ J**"-
dari cibuan ia metakukan berkumur o. Yf 1P )2
dan istinsyaq- praktek semacam itu
lebih utama dari pada memisah szsi ,'r*. i G, $
antara keduanya. , " <\, -
t ++
'-'-.-
,-,L.a-eJl .-r-,
5 Mengusap seluruh batas kepata, t.,,
,1q ( Jl !..+ zE--.",.-. )
sebagian redaksi "meratakan '.1
kepata dengan mengusapkan air". .;iii-li,'niil ;1i
' " t= Y
:.11
t)- '
Adapun mengusap sebagian kepata
hukumnya wajib, sebagaimana
keterangan yang tetah lewat. Dan u *i er! .r,]r
apabita tidak menghendaki uJ ;6 o\)\
u4o
melepas penutup kepala seperti i' ,- ..- .i
hatnya surban dan semacamnya, fcL,r ". '
J.J.J "i- ._-.
r-- \ J).J',AJ\.,.
maka -untuk mendapatkan ui:
--\-'
4-! L-!- .._^ 4-- l ,
2

kesunahan- ia menyempurnakan .ys , l)- -- )


mengusap penutup kepata ti+
tersebut. r_;l\?
Mengusap kedua tetinga -daun .2"
6.
telinga bagian luar dan datam-
\j,,o
-/- Y'oUi '":!\l ;:-i-,\
l_ t,
dengan air yang baru diambil
a

bukan menggunakan basah- .rl (?i+- r\.i v++\:)


a-.
basahnya kepala. Adapun cara ,1 Ai--l ii *l-l\
sunnah mengusap kedua daun
i."' ti \. o- -t.t,?
tetinga iatah memasukkan jari b- -rr , )l L.-4.2!-^.r A--r:--)
te[unjuk ke tetinga bagian dalam
latu di putar-putar pada iipatan- 4.;1:;
-- Ya
i W
lipatan daun tetinga, dari bawah
.!-4-bt.JI ._I"
beralih ke atas. Sedangkan ibu jari
dilakukan membersihkan daun
tetinga bagian luar.(dan sunnahnya
tagi) kedua telapak tangannya yang
basah dipertemukan dengan kedua
telinga biar tempak jelas merata .l',U-E::i, .i!'iL,',El'i-;
usapannya ke seluruh telinga.
7.
tqJ3r g-+r
Memasukkan air ke dalam sela-seta
jenggotnya [aki-taki yang lebat - ,pt:l
lafadh "at-katstsah" huruf kafnya
boteh berharakat tiga wajah-
adapun jenggot taki-laki yang
jarang-jarang (tipis) dan jenggotnya
seorang perempuan dan khuntsa
itu wajib untuk memasukkan air ke
dalam seta-seta .jenggot mereka.
Sedangkan caranya yaitu
memasukkan jari-jari seseorang {,;$t}-::i J,4vi
mulai dari bagian bawah jenggot.
Dan mengusap seta-seta jari ,- i, , -i .i.,,. -. .
-i-.J I
',.r r-, L^.a I
t^l-4 )
(membasahi cetah-celahnya), baik Y-'et)--,.,//
jari-jari tangan maupun jari-jari kaki.
Demikian itu, apabita air sudah bisa
L\a\ S;, .)i f+L;rlj
^oa
sampai tanpa fokhlil. sementara
apabita mentakhtit tidak bisa hasil
I
.rP $!+ -,*" .ri AlJ
karena keberadaan jari-jari
berhimpit, maka
ait
haram a,a\-- at 1t- t-1r\1.
t .ijJ4
membukanya (membetah jari-jari) e L:J - -J
I
"Giv
illq t4L^.1-4 L--.->-
. .Jc
agar bisa di takhtil. Adapun cara
mentakh[iI kedua tangan adatah @ fj-- r{4\--, ) kJ*}j1
dengan cara memasukkan jari-jari 2t-"i.- r,. a,t
L.I4 4-d. . L-lrdJJ
tangan ke datam seta-seta jari
tangan yang satunya ,
. ,1,,
d---J l; rLj.*i:.iJ L .- -l!",l
>t4--
.-
(ngapurancang jawa). Sementara
takhlit pada kedua kaki adatah di
mutai dengan memasukkan jari
\ eal r^e:gi+ i!
kelingking tangan kiri dari arah
bagian bawah kaki seraya
memutainya pada jari kelingking
kaki yang kanan, lalu
mengakhirkannya pada jari kaki
ketingking yang kiri.
8. Mendahulukan tangan maupun
kaki yang kanan dari pada yang
sebetah kiri.adapun dua anggota
badan yang kedua-duanya mudah
dibasuh secara beberengan, seperti ,jti.:l- ;r:lr or--i,ir t:i
dua pipi maka dapat di sucikan
secara bersamaan. Mushannif
menyebutkan kesunahan
N ;:!r
mambasuh atau mengusap dengan
mengutang tiga kati, dalam ,i,a, ._ ,,
perkataannya. ) t .i)a\)

-.:-J
- . . ,i. .^ . , -i
A'.j ,z r\:_-) 1; l'.-iJl
-.) "_ r ,=_)
9. Bersuci dengan sebanyak tiga kati-
tiga ka[i, dalam redaksi yang [ain" +ja ((x (x :;qIl\il
:,
atau tl
pembasuah ',\-S'ji\;
^-31 ;
pengusapan
-a rr -r l-
berutang-ulang sampai tiga ka[i".
'(1r'^"tt1!,r'^'4
10. Bersambung/susut menyusul
antara membasuh anggota yang
w (:.iq:i!)
-*-.,;
satu dengan anggota berikutnya. OY..- i ' a; ri ?f -^ rr::rr
\-tr J O' r..f
Juga biasa dikenal dengan i. e"-? t" 27 €*:
ungkapan "berturut-turut", yaitu Lr ,^-:J ;r .-0.,) 'r"-:,i,
-.,a-r) \

(pembasuhan atau pengusapan) ."-


:,i, ,r,\'
antara dua anggota tidak sampai J,.a.rJ I -LrJ j,a-'J\ )e-Aa
"t,-
terjadi tenggang waktu yang [ama, i," 1", r-1, i: ,i : ".-
tetapi satu anggota di sucikan 4-l..^-, JJ*d I -t1 I r:-*=

IDOLA
:

segera setetah disucikannya


zl-.Jl; ,13\ Ylli:gl l-1
anggota lain, sekiranya angota yang v_J- --/ -,/. - L
baru disucikan belum sempat -\.r\t-
., rL. Jl c
kering datam cuaca, tabiat
(temperamen tubuh) dan situasi
kondisi yang sedang-sedang saja.
l(etika mutawadldli (datam i ,,-..i,: -i, ,:,
membasuh atau mengusap) dengan ,t! -,!+.ru e-.ij l)D
mengutang tiga kati, maka yang :..i,-,i, -a! \-i,- -i a.
o Jlrr !) " -L-r t-,lj .ry
dianggap terjadinya "muwataah"
terhitung pada basuhan terakhir. Lo ,'-b', :L , i
.-.--
Hukum Sunnahnya "muwalaah"
terkhusus bagi wudlunya orang yang ,)!:lu j.6" G\
.a
;j)].4\
tidak dalam keadaan dharurat (semisal
wudlunya orang yang beser
kencing/kentut). Sedangkan bagi yang , t_.22-
,t ;.J!
wudtunya datam keadaan dharurat,
maka muwa'alah wajib baginya. r-,i,
.a- .,i r9.b-r',
2
Sun nah -sun nah nya wudlu' yang [ain
masih banyak, diterangkan pada kitab-
kitab yang Iuas keterangannya.

TKfiTilNETNT
. l(esunahan wudtu yang lain antara lain:
1. Memanjangkan basuhan muka (melebar metebihi wajah
yang wajib dibasuh).
2. Memanjangkan basuhan tangan dan kaki (melebihi batas
wajib).
3. Tidak minta totong untuk menuangkan jika tidak udzur.
4. Meletakan wadah air yang di ciduk berada di sebelah kanan,
dan di letakan sebetah kiri jika air di tuangkan oteh orang tain
atau memancur dari kran.
5. Mendahutukan niat bersamaan awal kesunahan datam
wudlu.
6. Tidak berbicara tanpa hajat setain dzikir.
7. Menghindari percikan wudtu.
8 Memulai anggota waiah Yang atas.
9 Menggerak-gerakkan cincin jika air bisa tembus tanpa di
gerakan. jika tidak bisa kecuati dengan di gerakkan maka
wajib.
10. Menggosok-gosok anggota yang wajib dibasuh.
11. Memperhatikan membasuh, dua tepian mata, penglirik dan
tumit lebih-tebih di musim huian.
12. Mengawati membasuh jari-jari tangan maupun kaki.
13 Tidak menyeka air yang ada pada anggota (nyerbeti; Iawa)
14. Berdo'a biasanya yang diajarkan Nabi.
15. Shatat sunnah wudtu dua raka'at.a2

. Wudlu dianjurkan/sunnah ketika hendak:


1. Membaca dan mendengarkan at-Ouran.
2. Membaca, mendengarkan dan meriwayatkan hadits.
3. Membawa kitab hadits, tafsir, fiqih.
4. Membaca ilmu-itmu syara', hendak khutbah setain khutbah
.lum'at.
5. Hendak adzan, duduk dan masuk masjid.
6. Hendak wuquf di Arafah, sa'i dan ziarah ke makam Nabi atau
[ainnya.
7. Memikul dan menyentuh jenazah.
8. Setetah metakukan cantuk, setetah muntah' setelah
memakan daging hewan sembetihan.
g. Hendak tidur, bangun tidur, ketika marah, dan setetah
mengucapkan kata-kata kotor.
1O. Seteiah memangkas kumis, mencukur rambut.a3

a?
Hasyiah At-Bajuri 1/5O
" lbid
FASAL ; Menerangkan tentang istinja' l-:-"\ll - .5 ra.
(bersuci setetah buang air keciI atau ,1 {,t^aik
besar), dan tentang adab bagi orang ,-i
.4.>- \-a I ,
Y'
cr\-9 t--.:1:1.
: -)
yang buang hajat. l(ata Istinja' berasal
dari ungkapan iJu" si ;.U."r ;f , maka -P :r t4 G\a{t:W)
seakan-akan bagi yang istinja ,i:-. .i ;&j.Ji
...
menghilangkan kotoran yang terjadi O\-, 4:r.l2e Gl
pada dirinya.
lstinja walib dilakukan karena
s1!l .-: \.'
^.4j' :.,"rl-*:.jr
keluarnya air kencing atau air besar, (,:* i-.-- t:) )-2-b ;f
menggunakan air mapun batu, dan bisa
dengan yang semakna dengannya (t:\1J\-) 9Ja l)
yakni dari setiap benda yang keras. suci. i,
bisa menghilangkan dan bukan o L:r-r ,9. c .r-a I J.
V- l.aJJ.
termasuk benda yang terhormat.
*dGtvve6:,
"'i'e
'H
\'J
Akan tetapi yang pating utama dalam -a ^aa

istin.ja"'pertama kali" menggunakan ,ir .-ui!r) $)


beberapa batu "[alu" disusul . a.
:i ,E;\L) \ii (-^ilii
menggunakan air. (Minimal wajib datam
menggunakan batu) yaitu tiga usapan, (rr1j\,) E6 (t6,rj
dan boteh menggunakan satu batu ,1-
-t- -- i -i; ' ,-i'-
yang memitiki tiga sudut. 2a) ,,\.>'---^-a -.) ), ltlry
.)r\')f'-,)\JLi f\
Dan boleh mustanji (orang yang .., ,i , -.-
metakukan istinja') mencukupkan istinja .5:i-Jr U?4 J\"i.",-
b+)
menggunakan air atau menggunakan
tiga batu yang dapat mempebersihkan
4X ja ji ,a\ ,p)
tempat kotoran jika bisa hasil dengan jl(j;ir oy e.:vi
tiga usapan. Dan katau tidak maka harus
menambah usapan hingga tempat it q.,urjl j;
kotoran bisa bersih. Setelah (dengan '\i
tiga usapan atau lebih bisa bersih) maka
disunnahkan bagi mustanji metakukan .P q"'P
.._i
totsllts (pengutangan tiga kati) -berarti lt .\ , r\s ) c^L:lr ixi
dengan menambah dua kati usapan-.
l(emudian apabita mustanji
menghendaki cukup istinja' dengan
satah satu (dari air dan batu) maka
istlnja'dengan air-lah yang [ebih utama,
.tA -:l; --l.->,ill
karena air dapat menghitangkan benda
najis juga bekasnya.
Adapun syarat istinja' :i --i
Jr ,?+! ' ,2a,&,1t
r-'.-"rir r":-
menggunakan batu adatah; kotoran
-,Dra t
najis yang ketuar belum sempat kering, ',i- - atr ; i:
]9 . F^rcJl \_z
7 \lr\ 191
dan kotoran tersebut tidak sampai
berpindah dari tempat ketuarnya, dan )-. a--i,;
, 2)4
V "-e 'Jt3
juga kotoran najis tersbut tidak sampai
.-"1.-: ,,, ",_.t,,_
.9.+' J;' J1 *-e iL:
terkena najis [ain. apabila syarat-syarat \

tersebut tidak terpenuhi maka dalam ,,,,


air. c'rl) .; jx} j;
istinia
istin ja' harus menggunakan
menpeunakan air. -.f

Bagi orang yang hendak buang hajat,


berkewajiban menghindari menghadap
kiblat yang sekarang dikenal ka'bah, dan
juga ditarang membetakanginya jika
buang hajat di tanah [apang, sementara
antara ia dan kibtat tidak terdapat
penutup. atau ada tetapi tidak
mencapai ketinggian 2/3 dzia', atau
mcncapai akan tetapi jauh dari
keberadaannya mencapai [ebih dari tiga
dzira' dengan ukuran standar dzira'anak
manusia. Adapan bangunan dalam
masatah ini sama hatny tanah lapang
yang harus memenuni syarat-syarat Z I )-rr Z ))l *5c o i3i
Folhul Qorib
tersebut (jika hendak buang hajat),
terkecuali bagi bangunan yang memang
disediakan untuk buang hajat (WC).
Maka tidak haram secara muttak
(memenuhi syarat maupun tidak). ;iir .ir ,3*::r r"3u
)rj_)t
Bahwa kata-kata kami "kibtat sekarang",
mengecualikan kiblat pertama kati yakni 5; ;tLt ,v'^z)
Baitul muqoddas (di Palestina) maka taip t
menghadapnya atau membetakanginya A)- w lC
(saat buang hajat) hukumnya hanya
makruh.
nSi*rKuotil
,i,-'- ,,,
4l:.:.
t --:i,
'l.9 J--r-gJl "-;
yF )!+D
. Satu dzira' menurut lmam Nawawi adalah 44,72 cm. Sedangkan
menurut lmam Rafi'i adatah 44,82 cm. dan yang sesuai dengan
kebanyakan ukuran tangan manusia adatah 48 cm. Pendapat
ketiga ini yang disinyalir kitab Tanwirul Qutub datam fashl qoshr.
(Lihat; Jawaban Petbagai l(emusykitan).aa
. Ukuran ketingian 2'1/z dzira' yang di kemukakan syarih bukantah
ukuran baku. Hanya di standarkan pada ketinggian rata-rata
orang-orang yang sedang buang hajat. Jadi riitnya ketinggian
tersebut di sesuaikan [angsung dengan postur tubuh si qadil
hajat secara individu meskipun nantinya penutup tersebut bisa
lebih atau bahkan kurang dari 21/z dzira'. Sementara mengenai
[ebarnya, menurut imam Ramli harus bisa menutupi kese[uruhan
badan qadil hajat. Dan menurut imam lbnu Hajar tidak. Ujung
pakaian belakangnya pun sudah mencukupinya.a5

44
t(itab Fathut eorib 49
as
Hasyiah At-Bajuri 1/56
4;Ur ueU \|'ri (;;4)
Adab bagi orang yang hendak
buang hajat, yaitu menghindari kencing
atau berak jangan sampai di air yang
,u,jr 9_) qulr; fj;rl
diam tidak mengalir. Sedangkan pada
air mengatir yang sedikit makruh e.;f,:J.sr{r fi (frrt
hukumya. sedangkan pada air banyak
".?it . o' ,' ,"'.i,
(dua qultah atau [ebih) tidak mengapa,
tapi yang baik menghindarinya. Dan
,r;", OJ) q ,]".1-,
lmam Nawawi tetah membahas t4:"4u*!j;.jr ;=-t
keharaman (kencing atau berak) pada
air sedikit, mengatir mapun tidak.
fUlr ,i '^iJI c;A\
t,$5ri 6K ri;;
Adab tain, yaitu menghindari
kencing atau berak di bawah pohon i"i \-:a.i ,rr14 O
yang bisa berbuah, baik saat berbuah
maupun tidak
;,vA\ e4 Ea\')
;;lt.*r(;;it
Dan menjauhi (juga), kencing
maupun berak di jalan yang ditalui q-/ )l :! ,.u ea.t \1)
manusia, dan di tempat yang teduh di
waku musim kemarau, dan luga di G)..,u! ):s3\(iP\
temapat panas (kena sinar matahari) dr 3-; v:- \J,l\) e:-), e
waktu musim hujan. Dan juga menjahui
tempat liang yang ada di tanah, yaitu A-
()) ;u, r;A\
tanah yang bertobang. Lafadh "tsaqab"
eb-,
, a'
dalam sebagian redaksi matan krtab *: ,r.)\t J (.JiJl)
tidak dicantumkan.
, Et\ hi'" ':;ir l,sr
e,'U' e o;?+ Q--b-t-
Adab lain bagi orang metakukan
kencing mapun berak, ialah hendaknya ,rV {tiii(;<:J'i;)
ia tidak berbicara yang tidak
dibutuhkan. Sedangkan apabita $r 3;; ,.-urr eeG

iDOLA
terdorong oteh suatu kebutuhan untuk 9,".- . -- ",. ,. ..1.
berbicara, seperti orang yang metihat ,)P
c-,e) ,Jp (}juJli
seekor utar yang hendak menghampiri
manusia. Maka ketika datam keadaan "; s\i r5
e5Klt
jl
,-?it'-"- , .2t r z.
seperti itu, berbicara tidak makruh. oJJ-r 'i \11
tr t-Jl r*a-!J
l){!r C
*
Dan (juga) tidak diperbolehkan 'J+:i \)
menghadap atau membelakangi ;At'r ,j;;tt
matahari dan butan. Maksudnya 4,i,,. ' G\
makruh hukumnya bagi orang yang \:) "i,,.'.,-"..t
( t"-rr; -t:.-^^:- )
9

1', - -,,1
hendak buang hajat. Tetapi Imam 1;.?\-}- ,Ub.9 LJI.>. dll-:
Nawawi di datam kitab ar -Raudhah-
nya dan Syarh kitab al-Muhadzdzab-
nya berpendapat; bahwa i r i'--
*s)\
,:- s":?l A
membelakangi matahari dan bulan !-): dre q., J+! I

(sewaktu buang hajat) tidak makruh. "-.2 -


Dan (tetapi) lmam Nawawi datam 9J --! l.--5,u,\-:--l
Syarah kitab at-Wasith-nya betiau llr,ll
.r,=i',.
JaaoJlz-\' ...: 1,1\-ec i,.-
t v*-
berpendpat; Bahwa meningalkan -, --.) <-J -)

menghadap atau membetakangi 9t-- \. - ,,-: o,

mathari mapun butan sama saja, yakni


'r>- u4_.r!Jj-lt 4q.;- I

mubah. Dan betiau (juga) berkata datam


kitab Tahkiknya, bahwa menghukumi
makruh terhadap menghadap (matahari
atau bulan) tidak ada dasar/datil. ..
', '-. .i- '1,t- ,-i < " i -i
adapun kata-kata mushannif" tidak !p:_r- )J 4!eJ r.d
J'r l )
boteh menghadap dan seterusnya." ltu
7L-; . )2-r-) ,f }.gL- ;Jl
tidak tercantum datam sebagian redaksi
.'.Il
matan. 'f, ll
" :,ir
FASAL : Menjetaskan tentang perkara-
perkara yang dapat merusak ,'oJl e\i o {"t-}
(membatalkan) wudtu', yaitu yang biasa
disebut (juga) dengan sebab-sebab
hadats.
Adapun perkara yang merusak
wudtu itu ada 5 (tima) perkara :
1. (Sebab) keluarnya sesuatu dari (;(;i 'e::; ;;)\)
satah satu sari dua jatan, yaitu qubul ,',,-''i
'-,,.(:..o -
(jatan muka seperti alat kelamin) -r-- - I '9- z-; L,/
G) b-te- l

dan dubur (latan belakang seperti


[obang yang mengetuarkan kotoran
waktu buang air besar), yang mana
keluar dari seseorang yang tetah
metakukan wudlu', dia dalam
keadaan hidup, dan (yang keluar
itu) jelas. Baik yang ketuar itu hal
yang biasa seperti air kencing dan
tahi, atau hal yang jarang terladi
(tangka) seperti darah dan batu
kecil (kerikit), baik yang berupa
barang najis seperti contoh-contoh
ini tadi. Atau berupa barang yang
suci, seperti utat (cacing,/remi).
kecuati air sperma (mani) yang
ketuar dari sebab mimpi keluar ./ r"a+! arEll&!l!l
mani (sewaktu tidur) yaitu ketuar
mani dari seseorang yang telah
r4 i'il; ,F *.o
mengerjakan wudtu', dan dia datam ja X ;>-;it
f.j"]J,r,
keadaan menetapkan dua pan-
-
tatnya pada tanah. Maka datam hal !-),,YLl i',"j', i;-; t.,!
semacam ini, wudlu'nya tidak batal.
Adapun orang yang "musyki[" c:; +.i:y
(orang yang memitiki dua atat
ketamin), wud[unya bisa rusak

]DOLA
(batal), hanya sebab ketuarnya
sesuatu dari dua alat kelaminnya
secara bersamaan (keseluruhan
kedua-duanya).

l(eluar mani tidak membatalkan wudtu akan tetapi mewajibkan


mandi, pertu diketahui bahwa "keluar mani" mewajibkan dua hal
yakni mandi dan wudtu. ketika diwajibkan sesuatu yang tebih
berat dari dua perkara maka tidak wajibkan bagi yang tebih
ringan dengan. Sama hatnya bagi orang zina, ia secara umum di
cambuk, tapi bagi zina muhshan cambuk tidak berlaku akan
tetapi hukuman ranjam karena ranjam lebih berat dari cambuk.a6
"Musykit" adalah manusia yang memiliki alat kelamin ganda,
yakni ketamin pria dan wanita. Jika ketuarnya hanya dari satu alat
kelamin maka tidak membattkan wudlu. Apabita dia memitiki dua
lubang tapi tidak menyerupai lubang farji dan dzakar, maka
dengan_ ketuarnya sesuatu dari satah satu dapat membatalkan
wudtu.aT

2. (sebab) tidur pada posisi (dimana)


pantat tidak menetap, "di atas i;1) (i-Erl (j)
tanah yang dia duduk diatasnya".
Dan keterangan yang terdapat di
sebagian redaksi matan, ada
tambahan: Menetap di atas tanah
dimana orang itu duduk". Bahwa
kata-kata "di atas tanah". itu bukan
menjadi qayyid (ha[ yang mengikat u .z-:,it ;-ii
datam menetapkan pantat). I(ata-
',j--dj.,6
kata "menetapkan pantat, tidak '\-9 l-.!..j; L9

bergeser", itu mengecualikan,

a6
Hasviah At-Baiuri 1,/67
a7
Hasyiah At-Bajuri 1/68
tidurnya seseorang yang datam "'t- ttii i-
oLa-e tJ9
,i
L.j
keadaan duduk, tidak menetapkan J) )\ t-e

(pantatnya). Atau (juga) orang yang v<-;3


tidur dengan posisi berdiri, atau
dengan posisi tertentang wataupun
ia menetapkan pantatnya di atas
tanah (jadi yang semacam ini,
semuanya bisa membatalkan
wudtu'),

Itr@
.Sebenarnya tiduritu masih masuk dari gotongan hilangnya
fungsi sadar akat, akan tetapi mushannif dalam ha[ ini
menyendirikan pembahasannya karena dua ha[:
'1. l(arena memang ada hadits yang menjetaskan langsung
bahwa tidur dapat.membatalkan wudlu.
vr#?E lS irl iKr Jrijl
"Terjoganyo kedua bola mata menjadi pengikat dubur (dari
keluarnya sesuatu) maka barang siapa bangun dari tidur
hendaknya berwudlu"
2. Tidur juga menjadi satu-satunya bentuk hitangnya fungsi
sadar akal yang membatatkan di satu sisi dan tidak
membatalkan di sisi yang lain.
Posisi tidur yang dapat membatalkan wudtu adalah posisi
tidur dengan berdiri atau duduk yang tidak "mutamakkrn" (yang
tidak mengamankan dari keluarnya hadats) atau tidur terlentang,
berbaring dan tengkurap. Posisi tidur kesemuaannya itu selain
yang mutamakkin sangat besar petuang ketuarnya sesuatu dari
dubur engan tidak terasa karena tidur.
Lain halnya jika tidur ditakukan dengan posisi duduk yang
mutamakkin. Di samping posisi ini dijamin aman dari ketuarnya
sesuatu dari dubur luga ada hadits yang diriwayatkan sahabat
Anas:

H IDOTA
Tel Fothul
"Suatu ketika sahabat rasulallah menanti pelaksanaan
berjamaah
shalat isya' lalu mereka tertidur dalam keadaan duduk kemduian
langsung melaksanakan shalat tanpa berwudlu terlebih dahulu,'.

Dalam hadits [ain:


Llb)\ !X;1'^i+ -e Gj *e ;*i)6 \_1+
"Barang siapa tidur dalam keadaan duduk maka
i[;
tidak ada
kewajiban berwudlu, dan barang siapa tidur dengan posisi
berbaring maka wajib berwudlu kembali".

Duduk yang tercantum dalam hadits di atas oleh fuqaha


kemdian diasumsikan dengan posisi duduk yang mutamakkin
yakni posrsi yang^ menjamin aman dari adanya sesuatu yang
ketuar dari dubur.as

3. (Sebab) Hitang akatnya. maksudnya -i r(;li'r i,--r


.z-i,JL)/ j ,,:, ,. r
tidak sadarkai diri sebab .uurr f ' +ttJr (i/
.-- cl 5-J, ,i- !-1 .1,
2, \ 4--]-c
, P r "i
atau sakit, atau gita, atau sakit ayan 4-lnl
atau karena sebab-sebab 1,1ng [3;n.

f :t tY;! jt i,j*- jt
ix-i
lGIIrilIIrfiIr
. Termasuk dalam trt"ffi
membatatkan wudlu adalah pingsan, pikun, ketidak sadaran para
wati ketika sedang berdzikir atau tafakkur.ae

4. (Sebab) Bersentuhannya seorang


laki-taki terhadap, seorang perem-
puan lain yang bukan muhrimnya,
walaupun perempuan itu tak
bernyawa (mati). Adapun yang

a8
Bulairami aLa At l(hotib 1/184
aq
l(asyifatus Saja 26. Asyabah'138
dimaksud dengan "rajul dan -r- l-ii, ili
(di
mar'ah" sini) iatah, seorang [aki- ,): ti;]\3
laki dan seorang perempuan yang 6r';'xAt
mana mereka sudah sampai pada
batas bersyahwat (menimbutkan
syahwat) menurut standart 'urf
(ukuran masyarakat umum).

mmlEtElNf
. Wanita atau pria kecil yang bukan mahrom dan betum
disyahwati tidak membatalkan wudtu jika disentuh kutitnya. Yang
jadi masatah pada umur berapa anak kecil yang tidak
membatatkan wudtu jika d isentuh.
Menurut Oaut shahih anak kecil yang betum disyahwati atau
sudah, tidak ditentukan dengan usia, akan tetapi dengan urf (jika
secara urf anak kecil sudah dianggap mensyahwati, maka
disentuhnya dapat membatatkan wudtu)
Sedangkan menurut muqabil shahih, hal tersebut bisa
ditentukan dengan usia, namun usia berapa anak kecil sudah
disyahwati para utama berbeda pendapat :

,/ Anak umur 7 tahun para utama sepakat sudah dianggap


mensyahwati.
,' Untuk usia 6 tahun terjadi khilaf.
"/ usia 5 tahun belum disyahwati menurut imam as-
Sambitawin iy.
/ usia 4 dan sebawahnya para ulama sepakat betum
disyahwati.5o

s0
Syarh Suttamut Taufiq 2l.Turmsui 1/3O9
Sedang yang dimaksud dengan
"Orang yang ada hubungan mahram",
-, -i, ,)l _"\,_
a,>- ',.. a.2q-JU Jlq
\r\)\-rtJ)
ialah orang yang haram dinikahinyam i -a
bisa karena ada hubungan nasab, atau
i\ !-^--.r
)Y'' l->-) tp-E-j
hubungan susuan, atau hubungan .',i":-,-.,-'"i-,--
''r, 4l .i q o Lan cl ? L2:.
-A J9J
mertuwa. Adapun ucapan mushannif :
"Tanpa memakai pemisah (sentuhan jKiur'Z($YL
' t_-' .y- _/-
secara langsung)". Itu mengecualikan ...1o . '- ..i. (., - -,,-,
sentuhan yang memakai pemisah,/ * gaa. -'y\e LPr> JL;-A
penghatang (tidak secara langsung),
maka ketika sentuhan ditakukan dalam
keadaan demikian, tidak sampai
merusak wud[u' (tidak batal).

Orang-orang yang dianggap mahram itu ada 22, yaitu:


1. lbu asti (nasab)
2. lbu suson, karena pernah menyusui (ibu suson; jawa)
3. Ibunya istri (mertua)
4. lbunya wanita amat yang tetah dijima'(mertua)
5. Istrinya ayah yang tetah dijima'
6. lstrinya anak yang telah dijima'(mantu)
7. Anak perempuan senasab
8. Anak perempuan sesuson (anak tersebut disususi oleh istrinya)
9. Anak tiri, jika ibunya tetah dijima'
10 . Anak dari amat yang telah dijima'
11 wanita yang dijima anak dengan hubungan nlkah (mantu)
12. wanita amat yang di jimak oteh anak.
15. saudara perempuan senasab
14. Saudara perempuan sesuson (si laki-[aki pernah disususi oteh
ibunya perempuan itu)
15. Bibi senasab
16. Bibi sesuson (si [aki-taki pernah disususi oteh saudara
perempuannya bibi itu)
17. Paman senasab
'18. Paman sesuson (si perempuan
pernah disususi oleh saudara
perempuannya paman itu)
19. Ponakan perempuan senasab (dari saudara taki-taki)
2O. Ponakan perempuan sesuson (dari saudara taki-taki)
21. Ponakan perempuan senasab (dari saudara perempuan)
22. Ponakan perempuan sesuson (dari saudara peremouanl

5. Sebagai nomor terakhir dari


perkara yang membatatkan wudlu', t^t ;"Uff O
iatah (sebab) menyentuh alat
ketamin anak Adam (manusia) u,',';\ e; ,j;l u+t?t
dengan bathin (bagian dalamnya) ,.. (.-l(lt r2'!t:'t
tapak tangan. baik atat kelaminnya "i
sendiri atau atat ketamin orang lain. :i t'rl; ,;;i 3i 6; ,;a-,
miliknya seorang laki-taki maupun
t,- ?i- ,,". .i ,z -
seorang perempuan, (uga) baik .
! r!_,. ,l L..>- lnJ
miliknya anak kecil atau orang tq-,
dewasa, (juga) miliknya orang ,-;
(_ ,
".
i2.a ,1 -bs\-- E_i.;,
masih hidup atau sudah mati.
Adapun kata-kata "Anak Adam". e)-- ) ifi \5,
2
qet
menurut keterangan yang terdapat
di sebagian redaksi matan,
digugurkan (ditiadakan). Demikian
juga ditiadakan. ucapan mushannif:
..i ,
"Dan menyentuh lingkaran dubur
anak Adam juga dapat merusak
,i"; ,2i; ) "i,I
l----\-o-l
a-.r

---i i ,

wudtu' menurut qaul jadid". .4-a-l-91

Sedangkan Menurut qaut qadim,


menyentuh lingkaran dubur anak
Adam tidak sampai membatatkan
wudtu'.

sr
Suttamul Munaajaat 10
fl IDOLA
Tei Fothul
Yang membatatkan dari atat fital taki-laki adatah batang
kematuan saja. Buka areal yang ada di sekitarnya yakni tempat
yang ditumbuhi rambut atau kantung tetur. Sementara dari mitik
perempuan adatah bibir_vagina bagian dalam bukan bagian luar
yang ditumbuhi rambut.s2
Qaul qadim adalah pendapat imam Syafi'i yang pertama kali
difatwakan ketika beliau tinggal di Baghdad lraq. sedang Oau[
jadid adalah pendapat imam Syafi'i yang difatwakan ketika
beliau tinggal di mesir. Mengenai keberadaan qaul qadim. Oau[
ini tidak bisa lagi dikategorikan sebagai bagian dari madzhab
Syafi'i karena konon imam Syafi'i pernah dengan tegas
mencabut kembati fatwa-fatwa qaul qadim. oleh karena itu wajib
bagi pengikut imam-Syaf i'i berpedoman pada qaul jadid datam
amatiah sehari-hari."

Adapun yang dimaksud dengan :ii-i, tl,t ,,-,i,-


"Lingkaran duturi iatah tempat yfng +-":r' J* ,-q ''rJ'i
bertubang yang menembus (ke dalam).
Sedangkan yang dimaksud dengan C Lgt ,At ,*u;.)
\t- '-.-
"Bathinil l(affi. iatah tapak tangan .'.>\-J 7 >-c
,-\i'.,,r'
,r Lr Jl .Yr
Y- ..- r_' - g, \
"]2r
.
bagian bawah/dalam serta bagian
bawah jari-jari. Dan dengan kata-kata.
"Bagian datam tapak tangan", itu
J.:':3:'i;-: "ev,;Kt
::: \ii L -ii,
t---41*r Ur9 7uta )I
mengecuatikan bagian muka (atas) Ja-b
^3
tapak tangan, pinggir tapak tangan, .l :,tl
jari-jari t.l-2'fl -\-l ,cl d-\J -lr
bagian ujung dan bagian yang 9Y
ada di antara jari-jari. Oteh karenanya,
tidaklah bataI menyentuh semuanya ;1\
yang tersebut tadi, yang setetah
bersentuhan (dua tetapak tangan)
dengan sedikit menekan.

i2
l(asyifatus Saja 27
KUmUS I Uqona t y5
FASAL : Menejelaskan tentang perkara r L--iJ I c--.o-..o ,1 { i-.a.g k
yang mewajibkan mandi. 9 t tt Y'- \9 /
Mandi, menurut bahasa ialah l)lc .fj\ - ,i-\1 a;Jl)L31i,-,,
mengalirnya air pada sesuatu (baik di
':-i - . r.,: - tair" . itt
badan maupun [ainnya) secara mutlak 4-.r \- 19 ^i c t4lh_. t L9r I

(baik dengan niat atau tidak). Adapun


. --i,
pengertian mandi, menurut tinjauan ti-
;;V
syara', ialah mengatirnya air pada :." ,.7

seturuh (anggota) badan disertai dengan Yj-b


niat yang dikhususkan (sesuai dengan
apa yang menyebabkan orang itu
mandi).
Bahwa perkara yang menyebabkan L -i:Jr
,---"J
- ))- ,cir-")
seseorang harus mandi itu ada 6 (enam) - \) =- u"
-i
perkara. Tiga di antaranya bisa terjadi J;5) ti+ (d>t ;t;:.t
pada diri kaum [aki-taki dan kaum
wanita. Yaitu:
1. Bertemunya dua alat ketamin.
bLU;]\ ie}\
ra;
ta-t- / .a\-t\
Tentang hal ini dijetaskan bahwa l)'-'.C )' .l. "/ t'-' '(rl.:.}I
yang dimaksud iatah, bertemunya
dua kematuan, lantaran seseorang
:; -*U "UrJ'j1
l-$
yang bernyawa dengan jetas ia
J JJ! 4_4_..^.3- g"-9
t€-
masukkan ujung (penis) dzakarnya ')
.i ,"
secara sempurna (keseluruhan), \-t-c-"b.a.a -r L6,-rj :l o+
atau hanya kira-kira ujung
kemaluannya bagi orang yang Jl ,-4) ) I /-^.a-: c
^J
terpotong (buntung) alat
ketaminnya, ke dalam liang
kematuan (vagina). Dan anak Adam
(perempuan) yang (tiang,
vaginanya) kemasukan dzakar itu,
menjadi junub, sebab masuknya
perkara tersebut di atas tadi (penis
dzakar).

IDOLA
Adapun orang yang meninggal 4!-..9 .i
(yang sudah dimandikan) tidak pertu
) Lr-r )le \:"J I t.l
mandi untuk yang kedua kalinya sebab
masuknya dzakar ke liang vaginanya.
(> ::lr Gi; a-.b V'':LL'tt
Sementara "khuntsa musykil" (orang
yang memiliki dua alat ketamin yang
4L i:-. $ "K:.iit
aa -
tidak bisa di bedakan statusnya) ia tidak z\L'i; 4ia-:,5- Z iJU
wajib dengan sebab ia memasukkan ,t!.
4-l.-9 ,1
penis dzakarnya sendiri (ke liang
vagina), atausebab vaginanya
kemasukan penis dzakar.

ftEH:liENrilNIt
. lltiqaul khitanaini (persetubuhan) adatah memasukan ujung
dzakar atau seukurannya ke dalam segata macam bentuk [ubang
kemaluan yakni qubuI mapun dubur, kepunyaan manusia maupu
binatang, semuanya mewajibkan mandi. Demikian pula seorang
wanita wajib mandi ketika lubang kemaluannya di masuki segata
macam dzakar, yakni mitik-laki-laki atau binatang, anak kecil
maupun dewasa, tepunyaan orang yang masih hidup maupuan
sudah meninggat.5a
' Sementara yang dimaksud khitan bagi laki-taki ialah yang
dipotong dari sekitar tempat kutupnya. Sedangkan bagi
perempuan adatah yang dari sekitar tempat kentitnnya. Oteh
imam Syafi'i pertemuan dua khitan ini yang maksudkan datam
hadits:
i':i, .,:;
---',, ,.,.1,, .-',,,,,
rrl
!F..,Jl -r-rr JrJ\.:+l JuJl
"Tatkala dua khitan bertemu, mako wajib mandi"
Diartikan ketika keduanya datam poisi vertika[ (sejajar atas bawah)
tidak datam artian menempeI sating berhadapan sebeb datam ha[
mewajibkan mandi itu tidak mungkin. karena letak khitan
perempuan itu berada di tempat pating atas kemudian di
bawahnya adatah lubang air seni dan di bawahnya lagi baru
s4
l(ifayatut Akhyar 1/37
lubang masuk dzakar laki-taki. Dengan memasukan ujung dzakar
ketempat pating bawaah maka akan terjadi pertemuan sejajar
dengan posisi atas bawah.ss
. Bersetubuh memakai kondom tetap mewaiibkan mandi.s6

2. Dan di antara hal yang bisa terjadi


\Y') t' ).n:At y (r)
pada kaum laki-laki dan kaum .Si - tjl-.rg 2'
wanita iatah. ketuarnya air mani -.)j ".- ( -jt) - i ;
(sperma) dari (diri) seseorang. tanpa "' . -u-
'u'- '
- ')'
ada (upaya) untuk memasukll i5
=fr, .. . -. CXI ;ry
penis dzakar. wataupun sedikit "t -.
sperma yang ketuar' seperti m""r"i il .p JK 5; ,*X
setetes. dan meskipun berupa . . ,: j6
- .., .i - itt
warnadarah LV 6rulr )y pill
Juga walaupun sperma yang .: "i y2-t:
ketuar .t: t- , "', "i
itu disebabkan oteh berseigga 19 )t Q- :it )'
^u +ol j :., 11^; li ;:ir.
atau oteh sebab yang tain,-baik
datam keadaan sadar (tidak tidur)
-'-7 u-, r- r.-J" .:
atau datam keadaan tidur, baik ;-4t sK ^. :i
. .:U;,f
disertai rasa syahwat atau tidak, ,, _ -
baik keluar meiatui jalan biasanya 4 a-; +;
atau tidak; gambarannya, jika
tulang rusuk seseorang itu pecah,
latu karenanya keluarlah air
maninya.
3. Dan di antara yang bisa. diatami jt ) j;:j1
pada kaum laki-taki dan i\(c,,;l) ' -r Jd (J)
perempuan ialah mati; kecuati mati ;:f
syahid. -'-. t '='r ,

ss
Syarwani 1/260.fusrmusi 1/ 4?O
Al Bquri 1/7I
FI DOIA
Te Fothul
. Mati syahid diktasif ikasi menjadi tiga macam:
1. Syahid dunia akhirat, seperti mati datam peperangan karena
memperjuangkan agama Altah. mayit ini tidak dishalati dan
dimandikan.
2. Syahid dunia, seperti mati dalam peperangan dengan tuluan
riya', mendapatkan harta jarahan dan mati sehabis perang.
Mayit ini ditajhiz dengan sempurna.
3. Syahid akhirat, seperti mati karena sakit perut, proses
metahirkan, tenggetam, terbakar, kerubuhan, datam
menuntut itmu. Mayit iniditajzhiz dengan sempurna.sT
_
Adapun yang tiga (dari enam hal
yang menyebabkan wajib mandi) iatah,
it:"Jl q ,i,, kiS'S
khusus terdapat pada (diri) kaum z ,\.}l a-rjl , (l ( ;31 ,-.o;
wanita; yaitu : v,\='L,-\'--)
-a -rrar
1. Haid. Yaitu darah yang ketuar dari i".
I t!rr,
..- e 7t-
,--f,AJ (:-.-r-! 01-^l '.-.
seorang perempuan yang sudah ---- L 9'
mencapai usia 9 tahun. ;,uLl
\t-/
;:tr
\ );i;
i r\v iulr;t
- J'
2. Nifas. Yaitu darah yang keluar (dari
seorang perempuan), bertringan r---.> o.o a-l ls ;)) Jl s--A-c-

sehabis ia melahirkan anak. Maka


keluarnya darah nifas ini,
(;iir!) Yt3
.i -.
mewajibkan mandi secara pasti 4->r L[1[, a:;>u.a-J I
(tanpa ada persetisihan antar utama 9,
.- !.2. s\1-,.u1 ,.ti'
datam hal hukum wajibnya)
Jf "r_,rP y trh-e J....r}-
3. Melahirkan (seorang anak) yang '.
.'i, 2- "t .:i,
disertai dengan basah-basah, itu , I t*-ilj - d.>-
'iJ "_o 9t[] I
u
mewajibkan (ia harus) mandi. . - /a\lr
secara pasti. Sedang metahirkan .7t-,a X I

\:_
yang tidak disertai basah-basah,
menurut pendapat ashah,
mewajibkan untuk mandi.

s7
Nihayatuz-Zain 16O. Hasyiah Al Bajuri 1/254
IffiffiTNE[NT
Mandi diwajibkan sekalipun ketuar bayi pertama dari bayi
kembar. Sah wanita mandi setetah keluarnya bayi pertama.
setetah mandi kemudian keluar bayi yang kedua maka harus
mandi lagi. Sama halnya metahirkan bayi (datam hal mewajibkan
mandi) yaitu mengelurkan oloqoh (segumpal darah) atau
mudghoh(sepotong daging).58
Perbedaan pendapat terjadi pada persoatan wanita yang
melahiran tidak dari jatan yag setazimnya semisal seperti
metahirkan secara caesar. Menurut pendapat yang dhahir hal itu
tetap mewajibkan. Dan menurut sebagian utama tidak
mewajibkan dengan atasan bayi yang tertahir adatah sperma
yang telah mengatami proses evolusi kemudian menggumpat.
l(arena itu tidak menjadikan wajibnya mandi sama halnya ketuar
mani tidak dari jatan semestinya sementara jatan yang
semestinya masih berfungsi. Namun argumentasi ini ditolak
dengan dasar bahwa hukum wajib mandi itu terkait sebab
melihirkan itu sendiri tidak sebab yang lain.se
Sebaiknya bagi orang haidI atau jinabah tidak sampai
menghilangkan kuku, rambut. darah dan [ain-tain.60

FASAL : Adapun fardtunya mandi itu


ada tiga perkara: ;.ljr .j^-G: (3;F
1. Niat. iadi bagi orang yang lunub, ia 1411 u-,-i{;u.jiiX
harus niat menghilangkan jinabah,
? -,-i -2, ' t;
atau hadats besar dan sebagainya. )-.l a.Ll+I
-. , aJ, r--:A L --Cr-J-r -
Dan (demikian juga) orang yang
haidl, atau nifas, ia harus niat i^-; e:-*5'Jl i-,4\
menghitangkan hadatsnya haidI tt-.t\t i :.1-l t , q4^J
-'-i.
ql art:t!
atau nifas. Adapun niat tersebut e l---JuJ I z e- './ )q
harus dibarengkan dengan awal

58
Hasyiah At Bajuril/74
5o
Hasyiah At Bajur'.1/77.fausyeh 25
Outyubi dan Umairah 1/68
IDOLA
Fothu
metakukan fardlu (nya mandi),
yaitu sewaktu memutai membasuh
yang pertama kali pada anggota
badan bagian atas, atau anggota
badan bagian bawah. Maka se- v Jri ,i,a ,c.at
andainya seseorang niat sehabis ia ia - a

membasuh sebagian anggota r-U lfljl e3l Jcl i


badan, hukumnya wajib
mengutang pembasuhan sebagian .--l; ,.j \'.s j; ,(--
anggota tersebut.
4!rlcl

. Sabagaimana niat dalam wudlu yang mana tidak diharuskan


menyebut satu persatu hadats yang terjadi, datam niat mandi
pun demikian. Hadats besar yang lebih dari satu tidak harus
disebutkan semuanya secara rinci meskipun tidak dalam bentuk
hadats besar yang sama. Seorang wanita yang mengatami haidl
dan nifas atau keluar sperma secara bersamaan misatnya, pada
saat mandi cukup menyebutkan satah satunya saja sudah
mewakili yang tain. Demikian pula datam hat mandisunnah,
ragamnya faktor yang mensunahkan tidak tantas menuntut
disebutnya satu persatu, misalnya mandi hari raya, gerhana
matahari, dan istisqa' yang terjadi dalam satu waktu. Mandi
dengan niat satah satu sudah mencu tatn.

2. Menghitangkan na.jis, apabita


djK o) 4\r3\ i,)\3y)
memang pada anggota badannya
a-
orang yang mandi terdapat najis. u;j (!{ &
Demikian ini, menurut pendapat "l*;i:llSl
yang diunggulkan (dipandang [ebih N ei;; ',-il1r L;-, \;
kuat) oteh lmam Raffi'i, dan masih
. G- 2:.:
menurut pendapat yang dipandang '.9 ;J5-lq 1-L.--C iLL
Y.
unggul (kuat [agi) oteh beliau,

61
Bujairami 'ata A[ l<hatib 1/248
bahwa tidak cukup datam satu kali -.-. --12 -tt. , --i
basuhan untuk menghitangkan C., !"i+)D ()-\.,-r ,

hadats dan najis. Adapun lmam a[1, ;U5\\


- ,
,c.31
'at)
Nawawi memandang cukup kuat
-,.- ,., ,tt- . -,, -
(pendapat yang menyatakan ciS i:l {1) \-{i.e y.\)
bahwa), "Cukup satu kati basuhan., ,ir ,'-i 2= 2' 1-\-.\t
untuk menghitangkan najis dan l)lt L.6l 4*\5-
-?
a*L7r.rJ I

hadats". demikian itu apabita najis - -- 2=,- ,L,L2d


'-,.-" I .w
(:..J D
yang terdapat (pada anggota badan *J *
orang mandi) berupa. najis ,-1 . a
L.€J- J lJ*J-
hukmiyyah. Sedang, apabila
najisnya berupa najis 'ainiyyah
(najisnya nyata bisa diraba panca
indera), maka wajib metakukan dua
kali basuhan untuk menghitangkan
najis dan (kemudian untuk) hadats.
3. Meratakan air hingga sampai ke
seturuh rambut dan kutit badan).
;; ir ,ulr isr;i
(:: - vt -r''1 '

Menurut sebagian keterangan yang


l)- "bX i; (i-^3\i 5\
v-_,) '-,, J J-
terdapat diredaksi kitab [ain, kata-
kata Jami'a al-Sya'ri wal-Basyarati, \:.,\i-i,l
, ;J ;;,lr i-J\
ti' - .t_
sebagai ganti kata-kata /omih ?,,, ..
-..._,1
Ushulin. Dan tidak ada perbedaan o,i-9 c *l Jl -.r-: 'r^r , q J
antara rambut yang terdapat ': .' .rl r \l-
4-J \-4.^t2-l rr{.J Jq
(tumbuh) di kepata maupun yang
tumbuh di anggota badan lainnya, "./o.
t4:-i\J !
dan (tidak ada perbedaan puta)
antara rambut yang (tumbuh)
jarang-jarang maupun rambut yang
lebat.
Rambut yang dianyam (diketabang
atau digelung bahasa Jawa), jika air
tidak bisa sampai mengena ke
bagian datam rambut tersebut,
kecuati (harus) ditepas ikatannya
(diurai), maka wajib metepaskannya
t'1",^ ';- rl+1]+u
biar terurai. Sedang, yang dimaksud " "P !.t-,
dengan kata-kata "l(utit", ialah ca:t
^1t- - 6

bagian muka/luar kutit. Dan (juga) u'f) 1:;)r €t* ,.:: L+-
wajib membasuh ha[-hal yang
tampak ketihatan di (sekitar) lobang
et"- ,jr| ?-JE ,4:i
kedua telinganya. Dan (juga) hat- .J-r..)
hal yang tampak pada hidung yang
terpotong (gerumpung. bahasa
lawa), dan (yang tampak) pada
bagian badan yang terbetah
(terkoyak).

Dan (juga) wajib hukumnya,


sampainya air hingga pada bagian
bawah penis dzakar (kucur) bagi orang
yang betum di sunnat. Dan (juga) hal-
hal yang tampak di bagian kemaluan
perempuan, ketika sedang duduk untuk
menlalankan hajatnya (buang air besar). Vj -V.Y cr1::11-
-.1
,':
ts -\',_e

Dan termasuk perkara yang harus -a


t-:\r
.
:--. :i ..
c_, ] 4ir._J-,1 4)*-c a-4
dibasuh, yaitu bol (tobang dubur),
I
')'
karena ia bisa tampak sewaktu -_ 1-l i
!+ I ' rr.-.a.e
.: i- ,-\,.
(seseorang) sedang buang air besar.
4>- vs 3_;+.;
Jadi
ia termasuk anggota dhahir (badan yang
kelihatan).

. Mengenai wudlu dan mandinya orang yang bertato:


/ Tinta tato itu dapat mnghalangi sampainya air pada kutit. jadi
apabila bisa dihilangkan tanpa membahayakan (bahaya yang
memperbotehkan tayammum), maka wajib dihilangkan. Dan
jika tidak dihitangkan, maka wudlu dan mandinya tidak sah.62

62
Al Mausu'at AL Fi qhiyyah 2/282
/ Apabita tidak bisa dihitangkan karena membahayakan, maka
keberdaan tato dima'fu (wudtu dan mandinya dihukumi
sah).u3

t --- t-': ? .,,-.,


Sunah-sunahnya mandi itu ada 5
([ima) perkara
+-}) ,-!3\ Gl (,i;j)
:
'-- -
,alt .\. -a
-.1
1. Membaca b osma[ah /to t t\t-
\"j-jj o=:-r, e rr I

2. Wudtu' sebelum mandi, dengan


sempurna. Dan orang yang mandi ai , cJ', (;.L!) )l-K
datam wudlu'nya niat melakuan
=z 'r
kesunnatannya mandi, niat ,:,i ti.:\1 Ai: wzLj-i:J\
\-)
-t
demikian itu apabita sewaktu ia . --i r
(Jlr-l '- ,vJ
'.!'r'. i '..';
,.t- \]5. l.,J r>-
jinabat tidak berhadats kecit. -\)
aa a ;.
Sedang, apabita ia dalam keadaan
hadats, maka ia datam wudlu'nya
's-.1\ * Gi 'ilj;;'i\
niat menghilangkan hadats kecit. ti.;rv
(,p A\;\'-*y))
3. Menjatankan tangannya hingga
sampai pada seturuh anggota ,.:e ". ..-'-, (+-+l/ -i , - d.J,i'I
-tt:S J,
badan. l(ata imrar di sini, bisa o!
disebut dengan menggosok-gosok q,UX! ,\i)\ lr;
badan.
4. Muwaatah(susut-menyusutdengan ,3- \;tr C;) (ii\'|\)
urut dan segera). Tentang (.i- "'.-! I, -, ,i' t'--:),-A) '-z.t " '. t\,
^-!r
!> - \-- ,'1l '!ea,al\
)
pengertian muwatah ini tetah lewat
keterangannya pada pembicaraan
4: \st-':t &) *;:
''..1,

tentang wudtu'. .;,t', ,,ti' .t


5. Mendahulukan bagian anggota -)-/ ,
"-nl \-) L--iJ l
=
Y\:! .'b!
badan yang sebelah kanan ,,-..0-i, - e-,7i-
daripada yang sebelah kiri, dari dua l.€+ otb;-^ rl1 €-;;.9) -
betahan badan orang Yang mandi. "... 11
.",c4
Dan masih ada sunnah-sun nahnYa J.--1 J-l-3j c-:l':rl
mandi yang disebutkan di dalam kitab-
yang panjang lebar

t'Ibid
IDOTA
keterangannya; di antaranya iatah
sunnah mengutang-utang pembasuhan
sebanyak tiga kati dan menyeta-nyeta
rambut (menggaruk-garuk rambut).

FASAL : Mandi-mandi yang


;'ir;;;lg; 4 --
disunnahkan itu ada 17 (tujuh belas) : {'F}
1. Mandi lum'at bagi orang yang -i": -.- :.,. l- ,,; , -i,
)--^9 J;.9 d.,.* -J,nl
hendak metakukan ibadah shatat
lum'at. Adapun waktunya mandi \;'eV (4+1 i.: "F
lum'at ini, semenjak munculnya -,=t' ,:\, - st'---
fajar shiddiq. !r)r-"al lJ2r4J I J, *))

. I(esunahan mandi Jum'at tidak hanya untuk [aki-taki saja,


perempuan juga disunnahkan apabila ia ikut shatat Jum'at
sekatipun ia metaksanakan Jum'at tanpa dapat idzin suami.6a

2. Mandi dua hari Raya, yaitu Hari


Raya'lduI Fitri dan ldul Adha (Hari #r :r-(+:=!rl t;
1"-- -
<:l
raya kurban). Mulai masuknya lJ,n r:-.ej P-L_J jr-,"ii,,
)!
waktu mandi Hari Raya ini, adatah

3.
tengah matam.
Mandi karena hendak melakukan
LLi\ +-a ,t:J\
shatat lstisqa'. shatat minta hujan &i (rr.il;"j!)
kepada Attah. r.9
4. Mandi karena hendak melakukan (.ri.:.I!) ; t;;'..ti
aitl

5.
shatat gerhana rembutan.
Mandi karena hendak melakukan "r:i4 (-1;3q 4
ta

6.
shalat gerhana matahari.
Mandi karena habis memandikan .}-) J=l (i .}.-llj)
mayat, baik mayat itu orang yang
beragama lslam atau orang kaf ir.
GK )\ 3K \U-^ (,;;:l

6a
Hasyiah At B4uri 1/7g
7. Mandi bagi seorang kafir yang baru
saja masuk Islam, apabila sewaktu
t3-:i rilrflil *. <S
ia masih kafir tidak sedang junub, i".i
\ '''1 ":z ,\:-:L
Y'- cul
atau tidak sedang haidt bagi
perempuan kafir. Dan jika tidak
,.i,-
))J
:. .*i,
o;L\!'
a
?.)
dalam keadaan demikian (sewaktu "e+
masih kafir ia junub atau haid[), ,1 p )\- )l -!r-r ;:^ilr
maka ia walib mandi, setetah -i "i,r, ,'2"- t"-- . -1.1,
dirinya masuk agama lslam. .--L- I l)lt -r'. r-v--J
L..g c zL,, )l
I a
Demikian ini menurut pendapat t. I oi. - ". ri'- , ,' , -i,-\
r)j 3*rt d.j-l D Aj:za\ )
oshoh. Dan sebagian utama ada
yang berpendapat, kewajiban L.{.J J/-+ , i- -- .i- ,'r,ri
mandi itu gugur ketika ia sudah
dl (tgtst
1, 1. 2.",, -- 1,".
masuk agama lstam.
* .F J-"' ta;.) J\,!
o. Mandi orang gita dan sakit ayan
ketika ia sudah sembuh kembali, 1':rr! (,-+ jjri
sedang mereka benar-benar nyata . ="< :i- ,,-..i,' 'ra
tidak mengetuarkan sperma r_\a d oJ :y (p\a,: t/
(junub). Maka, apabila mereka .i- c.2 .t\. -.- ,,:i,
)q o+-9q ,JIr,rlJ L.-rJ I
benar-benar nyata sedang dalam
keadaan junub, hukumnya,
* t, ,y\, )* e,y
masing-masing dari mereka wajib
mandi.
Mandi sewaktu hendak melakukan
lioF }.:Ei -AU
9.
ibadah ihram. Dan tidak terdapat (;)-# ;LJl ,\4-r.-J l
perbedaan datam hal mandi ini,
antara seseorang yang sudah Q4-(tJi4)&:ijl
mencapai umur batigh maupun
belum mencapai batigh, (juga)
antara orang yang gila atau orang
yang waras (norma[), dan antara
orang yang suci dari hadats dan
orang yang sedang haid[. Maka
apabita orang yang hendak ber-
ihram itu, tidak mendapatkan air.
melakukan 1 t2.< ,..iir, a ot,'
hendak[ah
tayammum.
,_qi,+ +)tjJl -":/iJl
10. Mandi sewaktu masuk
Makkah, bagi orang ihram untuk
kota ui.)ii C, e;,F i)
ibadah haji atau ibadah umrah.
/
A\ i,3 r a:;;lr i'E
\'J' -- ''
,'2"
1t. Mandi karena hendak wuquf di =',

padang Arafah, pada tanggal 9


Dzuthijjah.
'12. Mandi karena bermatam. di
Muzdatifah, dan karena hendak
metempar jumrah yang tiga itu,
pada hari-hari Tasyriq yang (juga) :r--- -,.--
4-.,o q Zl)qq
--,..,
d-bl.9lq
selama tiga hari. Maka. hendaktah ia
9, ,,-:ii.
"r? - -..), -i, dt--^e)!
mandi untuk satu kali lemparan ;,r-r-,. *j*Jl
jumrah dari tiga kali lemparan itu,
.i: - ti,
setiap harinya mandi sekati. .(i ) "l2l L 1

Adapun (sewaktu) hendak me-


lempar jumrah 'Aqabah pada hari
menyembelih kurban (yaumun-
Nahri), maka ia tidak pertu (tidak
disunnahkan) mandi, karena
waktunya sudah dekat dengan
(saat) sunnahnya mandi untuk
metakukan wuquf di padang
'Arafah.
13. Mandi karena hendak melakukan
Thawaf. baik Thawaf Qudum- atau
Thawaf lfadtah dan Thawaf Wada'.
Dan masih adamandi-
mandisunnah yang [ain, diterangkan di
datam kitab-kitab yang panjang lebar
pembicaraannya.
FASAL : Mengusap dua muzah itu Ic zL-J li (,-I.o9F
,
UY\,-+ I

hukumnya diperbotehkan ketika wudlu'


,": .i " "i, ,/c^,.
(saja) bukan ketika mandi, baik mandi t--.-c.,1 Y r*bJl
\-)v_-)Jv*v.,
,t* .jlo-
wajib atau mandisunnah, dan juga tidak
-i,-, ,1 .i- ,i: ,i . a.
diperbotehkan didatam menghilangkan a-Jl\l )c LeJ ql ,?.9
najis. Seandainya ada orang junub, atau .i
-..i,i1 --,-.-
"-
\:-:fr
kakinya keluar darah, latu ia bermaksud Jl !-.:5- l jJJ .1-\J+
hendak mengusap muzah sebagai ganti - -i.- - . -;, -,-i: ", " ,
"i-c
dari pembasuhan kaki, maka hukumnya uLr'1) r, z--J I .) l ,l-9 4J..>-
tidak boteh. Tetapi (tetap) harus .,\i i-"': "i r.-rr r"-:
dibasuh. l(ata-kata penulis kitab ini yang
+ ).)iF C J-.Jr .F
berbunyi : "Jaaizun (diperbolehkan)". itu 6-,. tt6a,.?i,
);4 49 )r;'V.LF^"'Jr J,
menunjukkan adanya suatu pengertian,
bahwa membasuh dua kaki itu lebih
-'.-a t.:i "t.-,,.., {r
\). t)Lbs\ ,'*I>-Jl
.)- t)L^"9 r )l
Y-
baik (afdtat) dari pada mengusapnya.
.ir
g
Bahwa hukum diperbo[ehkannya .i) r.'
"?ri, i-_..!,. 'a':1.1\-
,.r\_!}t \ a.t !.Jtq
mengusap muzah itu, hanya berlaku
i,i,,"..,- -i
kedua-duanya muzah, bukan salah satu O_,E? ot )i '..' L.$-b I

saja. kecuati apabita ia tidak mempunyai


muzah yang sebetah (karena hitang atau 8\? Fie").ei'jl 4u
rusak).
Diperbotehkan mengusap muzah ,F:Jl .91 (l++ Jl
itu. harus ada tiga syarat:
1. Hendaklah seseorang itu memutai (;r@t )K i{ red)
ci
memakai kedua muzahnya, sehabis "i:
(melakukan) bersuci dengan v4\-) 93
sempurna. Maka seandainya orang --: -\tt 1-. z2 ,.1t
le"t
tadi, membasuh (dutu) kaki dan i-
J.e.l -
(disusu[) memakai muzah (yang \r+1
sebetah), kemudian disusul
,i ,*ra t r),5
metakukan pembasuhan pada kaki i;r'*gt J\:t ir tr-I
yang sebelah, [atu disusul memakai i"' t "i
muzahnya yang sebelah lagi J-. j\ QJ'4 J..e !)-\.>- I

sebagaimana yang telah ia lakukan


tadi, maka hal itu betum bisa .e,)+ | ++t ;-u
: " -',, t:
"i
.tt\ , - .--
dianggap cukup. Dan apabila ia
memulai memakai muzah sesudah
ia setesai bersuci dengan
rGll Gi (uH. 3i:)
sempurna. (tetapi) kemudian ia
berhadats sebetum kakinya sampai
. - r<tt
ke tapak muzah. maka tidak G;''r\ '., . o -.,Jl
diperbo[ehkan mengusapnya.
Dua muzah tersebut keadaannya ijl rK
harus bisa menutupi tempat ." - ,- -1,2 .-"ti,
(bagian sekitar kaki) yang harus 49)- n"i d-lrJb O+.'\J I
dibasuh (ketika wudlu'), yaitu ,,-'i,-
)l -Jlq
,- ,i.
.L"-4--I9 ', -i,
z!-*Jl
seperti dua tapak kaki beserta :-L
kedua mata kaki. Maka seandainya iiU 'i li\:tl [.i :U]U
dua muzah tersebut (hanya gc rg, ll \)',,'- .,-i. 1'
-.2:r,
menutupi) di bawah kedua mata J, J*)t aJ-)- A\ YJjl
kaki, seperti "madas" (semacam ..i .12\
"
sepatu yang hanya menutupi tapak .'i. ) ,'n-!}l
,i. r-.-rl.->
,

kaki tidak sampai menutupi kedua


mata kaki), maka tidak bisa t;r);i
dianggap cukup mengusap kedua
muzahnya.
Adapun yang dimaksud dengan
pengertian "yang menutupi" di bab
Muzah ini, ialah tutup yang
menghatangi tembus air ke kutit,
bukan tutup yang menghatangi
pengtihatan mata. Juga harus tutup
yang bisa menutupi dari berbagai
arah kedua muzah, bukan termasuk
yang bagian atasnya.
3. l(edua muzah tersebut, hendaktah t - o' ti \.a t, - :i-t
',j-*j L-r h .j-J , llq,
terbuat dari bahan (atau model
yang sedemikian rupa) yang )";t $dL ". -lr
,J 1:r
memungkinkan bisa menjamin (_
(bagi pemakainya) kelancaran di EL :u ^1Y; ,i .!U-
atas kedua muzah tersebut, untuk
berjatan-jatan
lberputar-putar)
ke sana-kemari
sebagaimana
(-* :y itiJ )Y;:)
aj -- ,-tta? . ti,
biasa yang ditakukan oleh seorang ,tu.J trj J t;L^.ll-
Y--/
musafir untuk memenuhi berbagai , -i, .,tt ! a.-
kebutuhannya, yaitu termasuk .rLJr )-rJ gtl^"? (:..4
angkat-angkat junjung dan jatan \-,:.-t- j- r <,i v-2",:-
L.r&JJ r{, | -.o)^-:-)-)
^a\
putang-pergi untuk sampai ke
tujuan. Dari uraian mushannif ,,
tersebut, dapat ditarik suatu
.4, 09 V J4 j)
kesimputan bahwa keadaan kedua
muzah tersebut, hendaktah terdiri
,iK ,rF J* ,j.tt l"'.)
a -- la
dari bahan yang kuat (berkualitas dJ) e*-4 utt, Jo ) I

yang baik) sekiranya dapat " aa

mencegah tembusnya air (ke kutit). , F Lt-Y I v.".. , l.l-" )l


^-*J
Dan juga disyaratkan, kedua muzah . l. --aa
tersebut harus suci. Fii iK ,.r5 ."\g'ir
Seandainya ada seseorang
;;l
memakai muzah di atas muzah [ain $.jr ea) Vw
(rangkap dua) karena (udara) sangat
,
:,'.i,
p )l qli , - ll.-)lz<--^g
.
.,'-i, ',.,
dingin misatnya, maka apabi[a al_Yt_ ^-^a
muzah yang sebetah atas ,t,l;:,
-tL v
L;::u'e iiff vL-J
J
keadaannya bagus/kuat (sesuai) a a.
untuk diusap, maka tanpa L--b-r-"a-e J\ J-4- )l r,a-,
mengusap yang sebelah bawah.
sudah dianggap shah pengusapan la Je)l:;j il).\;
tersebut. Dan jika muzah yang a_- ai 2t_
L"-r-:-.. l-rr-lq -r-a-!-r
- - J\ ,-tr
)le
sebetah bawah itu lebih sesuai
(karena kuat dan bagus kualitasnya)
untuk diusap. lalu orang itu
ii:,!i ' il3\ 1;i
L
tJ
(r'
mengusap muzah yang sebetah -:t-a ) L I ! s-l
bawah, maka usapannya sudah
dianggap shah. Atau seandainya
orang itu mengusap yang sebelah

IDOLA
atas, (tetapi) latu basah-basahnya
dapat menembus pada muzah
yang ada di bagian bawah, maka
sudah bisa dianggap shah, jika,
orang itu sengaja mengusaP muzah
yang ada di bagian bawah tersebut.
Atau (setidak-tidaknya) kedua-dua-
nya muzah (yang dipakai) disengaja
untuk diusap secara bersama-
sama. Tidak dianggap shah, apabita
ia hanya sengaja niat mengusap
muzah yang ada di atas saja. Dan
apabita tanpa ada niat mengusaP
satah satu akan tetapi seseorang
niat mengusap muzah secara
kese[uruhan tanpa dirinci, maka
demikian itu Justru bisa dianggap
cukup (shah usapannya) menurut
pendapat oshoh.

Bagi orang yang mukim (orang ai"i- ',". '"-ti, I : -...',q,


r ta".:
a-I--J
r- \-- z-..r
-.-,.J (_
yang tinggal tetap di tempat ia
berdomisili), diperkenankan mengusap
muzah selama sehari sematam. Sedang
a:x iuirl €"* (:
bagi orang yang bepergian diper-
kenankan mengusap muzah setama a -r-- 61,-
tiga hari tiga matam secara berantai tak cr?v )\ r:,..n-t-ri ;19-
berselang. baik malam harinya
(mengusapnya dimulai dari malam :) 4^tz
. -i,:,.-
harinya) dahulu, atau yang malam hari
menjadi usapan yang terakhir kati fl (Or4 a*?
rLbijl J,.
imengusap muzah dimutai siang
harinya). Adapun waktr, mutai mengu-
?w (''4).);Klr +,ll
sap muzah itu dihitung sejak orang itu
hadats, maksudnya, semenjak setesai
hadats sehabis memakai kedua muzah
secara sempurna.
Tidak dihitung dari semenjak orang
;,, 'l; 9:ii tli,3l J4 \i
itu mutai hadats, juga tidak dihitung dari
\1- o -tr
waktu mengusap muzah, juga tidak dari 'o )c
\2' -/ U_
^--*J
I \:--9 q

memutai memakai muzah. Orang Yang ,,,, "2


maksiyat kepergiannya dan orang yang ,.aL,l\i
Y- ) \)-.
-.^!J1
tersesat arah, mereka diperkenankan
mengusap muzah sebagaimana Yang
bertaku bagi orang mukim.
Orang Yang senantiasa datam
,4. .
keadaan hadats, ketika ia hadats yang \j-te 14+ t g4J
lain disamping hadats yang selama itu
senantiasa dialami, sebetum ia
metakukan shatat fardtu' dengan
tF"oi J* ;t'"rtt
, e;
menggunakan wudlu' dimana ia baru ,',K V ;l;iu ):5\2"j
saja hadats itu. maka ia (ketika wudtu'
[agi) diperkenankan mengusap muzah' 3=le .-r+ $r\ r.&b
"*-a,J
dan diperkenankan (pula) metakukan
ibadah yang otehnya pertu dilakukan; &\;:,e; '*: *;
berupa satu shalat fardlu dan beberapa
ibadah sunnah, (demikian itu) jika ia
masih datam keadaan suci (dari hadats,
karena wudtu)'yang ia tetah memakai
kedua muzahnya (sewaktu wudlu' yang
kedua tadi).
Maka, apabita ia ji- 13V";".,&,,_r2"*
(hadats ,."".Pi1
sehabis metakukan shalat fardtu' " ' -1 - :

dengan menggunakan wudlu'nya tvr,"q ai;:\i €-t erA


pertama sebetum mutai memakai"Ei; ,, ..1, ,, - --".
muzah) sebelum ia hadats, ir."iirru i" ,;;Al 16; o$) !6
wudtu' tagi), maka ia
diperkenankan - . . "i .-., - ,; . .i j-)
:\
-"ngrrup- muzahnya dan metakukan (J r' lr- ': 4'z>-
:i,:?.il$:li,'[tti;Ii"t'*ii] -* i+ taur ; :* ')
mengusap muzahnya, kemudian ia / o-r - r - z:it AJ-J -i,i- q .-
I r..".-,o J I I ,r ...y
hendak bepergian, atau sewaktu l,'- l-
-,.a.a
bepergian, ia mulai mengusap
muzahnya, kemudian ia mukim
sebetum lewat sehari semalam, maka
(sesudah itu) ia harus menyempurnakan
(meneruskan) mengusap muzah,
seperti yang bertaku untuk orang yang
mukim.
Yang wajib dalam hal mengusap t" !.e}I z-..-.-." 1 r--">-lJlq
muzah ini, iatah suatu pekerjaan
(mengusap) yang sudah bisa dianggap ,-\,,,, ,1- ti,,r
rrl e-Jl 4-^]e JJJ.J
sebagai mengusap (menurut penitaian -l
kebanyakan orang). apabila usapan itu i: .-*t f\E d; rK
ditakukan untuk bagian yang ada di .i ,,- r- s"-\,2 ,'
\i *\ -sja
sebetah permukaan,/atas muzah. Dan t}9 .-,
tidak bisa dianggap cukup, mengusap 1- .i- .'1 , 1'
,--a-+ t 7*
muzah pada bagian dalamnya. juga f )y I
tidak pada bagian belakang (tumit), juga ,..i t-.t-)J .,
tidak pada bagian pinggir dan juga tidak Llc 9-i-
a.|4-- I

pada bagian tapak kaki muzah saja (jadi


secara keseturuhan bagian muka muzah
itu harus diusap). ."' -.i a>r.--,r
Dan sunnahnya metakukan ,'t .'tl '-r:,,,
"- , I aj,Jli
"4-.r
mengusap muzah, hendaknya
ditakukan dengan cara menggaris-garis. L- ;'i-l- -,',1 u'ui
^-,uir r1 'i
Misatnya, orang yang mengusap
muzahnya berusaha untuk
l-s-^a: )i 1:uo l al?
merenggangkan di antara beberapa jari-
jarinya, dan ia tidak merapatkan
(menggen ggamkan) jari-jari.

Hukum diperbotehkannyu ;;Ir E (ij, 'rf-,-,)


mengusap dua muzah tersebut. bisa Y- \., 'L _ Q '- ' '
bataldisebabkanolehtigafaktor: ;i (U+&- ;qj,i ij)li,)
1. Sebab melepaskan kedua muzah, - :' '
atau melepas satah satu dari kedua :i ^r>lg I 7"i 6o;i
-.- j;_
muzah tersebut. atau tertepasnya ' " ' g
muzah (dengan sendirinya). atau ,{;d,a ,F ,+\ Ar,
baik (tayak) untuk diusap (muzah iL-a,\j) 9;5 eJ1
sudah rusak parah). misalnya' ,- ,-, :..
karenamuzahituterbakar. :jj eet,r+ Cj GrJt
2. Sebab masa diperkenankannya . -:1 --1"i.
untuk mengusap muzah ,raln e+J- )D: Ai ", e-"3\
habis. Sebagian redaksi y1:g
,eU! tiJUf ,U_i ;;.)s-,
''habisnya masa diperkenalk"nlyl U) -fi;. (:)
;j
mengusap muzah. yakni sehari
sematam untuk orang mukim, dan ;\ G;:\ ftr{ (jJl
tiga hari tiga malam untuk orang
..4+', .r+ ..ixlr.,,;tq
.,,i i , .
musafir".
3. Sebab tiba-tiba datang perkara
yang menyebabkan waiib mandi,
seperti sedang jinabah atau haidl
atau nifas bagi orang yang
memakai muzah.

FASAL : Menjetaskan tentang .


i2,r. li \---J- \ :--'. {\lrl/L.4.9 /E
\)-
i --

tayamum. Menurut keterangan Yang ='J


: :' o 9

terdapat pada sebagian kitab matan. t ill \-i-E --,Jji ,';.:J\ ,,:
pasal tentang tayamum ini didahutukan
a.i ,:-.,,- .4\e
4n 'i". Gll.1, ;-
daripada pasa[ sebetumnya. Pengertian --Jl, ,lc
"tayamum" menurut bahasa, iatah
"kesengajaan, menyengaja". Sedang .,t-s iu;! V""e;'At
,, -
At ,

menurut (tiniauan) syara', tayamum .i--


) -iJ
.- _\,- '-1,
LJ I q 4> c.! r
,.i a4-1,
ialah mendatangkan debu yang suci
sampai ke wajah dan kedua tangan, ,.:,i,.2.i ,.,,-
\)
t----9 , ci t)l--^9 ,./q\ t-bc
zJ )t) -9
sebagai gantinya wud[u', atau mandi
atau membasuh anggota disertai .'4;'*-, E\'.,
.' :1.b;
dengan syarat-syarat khusus.

IDOLA
Itr@
. Tayammum merupakan alat bersuci yang khusus untuk ummat
Nabi Muhammad. Ummat terdahulu betum diperbolehkan
bersuci dengan tayammum. Diwajibkannya tayammum pada
tahun 4 hijriyyah, ada yang menegasakan 6 hijriyyah. Dan para
ulama berbeda pendapat mengenai tayammum merupakan
rukhsoh (dispensasi/keringan) mutlak atau ozlmoh (pokok)
muttak.6s

Adapun syarat-syarat tayammum


itu ada 5 ([ima) perkara :
"{:; €a\ 8\ia':)
1. Terdapat hatangan, baik sebab
Y
;:f (1i z;
t)-
(;u-:ri
t', \
v--, -
bepergian atau sebab sakit.
2. Tetah masuk waktunya shatat. Oteh
karena itu, tidak dianggap shah
tayamum untuk metakukan shalat,
(tetapi) waktu shalat betum masuks.
3. Harus mencari air (terlebih dahulu)
sesudah masuk waktunya shatat.
Baik mencari air dilakukan sendiri,
atau dilakukan oleh orang (tain) iiJg11
yang diberi izin untuk mencari air. '
(;) tiS; 'tr j5
'' \- ) J+1
Latu orang itu hendaknya mencari Jpl(-; ,Ltl ljU)
air di sekitar kendaraan (rumah)nya i . ,
dan juga di sekitar t"-p'"i o;i J.1 ji 9"r! ($jl)
kawannya (tetangganya). . ,,-i s,,,"-4 i,_
Maka apabita i-rang itu datam u,, ;LJl {J-[: * ,:-^
keadaan sendirian, ia hendaknya v. :,i
.. .2,.
melihat-tihat kanan-kiri sekitarnya Jb J'\'e 'Y!3' 1*-'r
dari berbagai arah yang empat itu
,:r,
e- ejf-; u-,b \;,"1
katau memang ia berada di tanah ,.
yang datar. Sedang, apabita dia *__- ;f jl e].Jl oli}l
berada di tanah yang naik turun, = -
- r--

65
Hasyiah At Bajuri 1/87
maka dia hendaknya berupaya ke .ti. 2\a
p I )l
.arL -
,JD dli ,.,o
sana dan kemari menurut kadar
kemampuan jangkauan pandangan -' -= :':.\,. 2
matanya.
)) J - X| ':-.'
PLaAlq
'
tr-r-),
rl

l: i
'r.b:
IEEN@
.Mencari air ini hanya men.ladi keharusan bagi mereka yang
berada disuatu tempat yang masih ada kemungkinan ditemukan
air. Tidak semisal di daerah yang sekitarnya sudah jelas tidak ada
airnya seperti di tengah sahara. Secara rinci ada empat situasi
dan kondisi yang bisa dialami oleh mereka yang tayamumnya
karena tidak menemukan air atau dalam kategori tidak
menemukannya, yaitu :
'1. Yakin tidak ada air, maka tidak perlu mencari.
2. l(emungkinan ada air. Di situasi dan kondisi seperti ini
seseorang wajib mencarinya terlebih dahulu setelah
masuknya waktu shatat melalui empat tahap pencarian:
a. Menetiti kembati di tempat yang didiami. mungkin masih
ada sisa air yang dia [upa.
b. Bertanya kepada yang lain (tidak harus bertanya pada satu
persatu, cukup dia berteriak sekira bisa di dengar oleh
semuanya) mungkin mereka masih ada yang ketebihan air.
c. Memandang ke setiap penjuru -jika berada di tempat
berdataran rata- sejauh suara kawanan musafir yang
meminta totong masih bisa di dengar di tengah kesibukan
masing-masing (a[ Hadul Ghauts). Menurut imam Rafi'i
jarak tersebut sejauh-jauhnya anak panah yang di
lepaskan, l(urang lebih sekitar 3OO-4OO dzna' (44-192 m)
mengikuti pendapat 1 dzia' 48 cm. (Turmusi 1/494-495)
d, Jika dia berada di daerah berdataran yang tidak rata
misatnya di sekitar kawasan pegunungan maka dia harus
sudah memastlkan bahwa sekitar jarak di atas di setiap
penjurunya tidak ada air.
3. Yakni adaairdi sekitar tempatnya. Soa[ kewajibannya adatah:

IDOLA
1) .lika berada sejauh jarak kawanan musafir berpencar
mencari semisal kayu bakar dan rumput
atau
menggembata tunggangannya. maka wa.llb untuk
mendapatkannya. jarak sajauh ini lazim dlsebut (Had a[
Qurb) yang menurut syek Muhammad bin Yahya sekitar %
farsakh.
2) .Jika keberadaannya metebihi batas jarak di atas atau
tazimnya disebut "Had a[ Bbu'du" yang seandanya di
tempuh niscaya waktu shatat bisa keluar dari waktunya,
maka seseorang harus langsung tayammum.
3) lika keberadaannya di atara kedua jarak di atas "Had al-
Qurb dan a[ Bu'du" maka terjadi banyak pendapat. Namun
al madzhab memperkenankan langsung tayammum

4. Berhatangan menggunakan air,


misatnya karena ada kekhawatiran
menggunakan (menjamah) air atas
lenyapnya nyawa atau lenyapnya
kegunaan (f ungsi) anggota badan.
Dan termasuk dalam hal
berhalangan menggunakan air, .).*'.-'. i;L1 )i *i
ialah apabita di tempat yang dekat
dengan orang itu ada air, sedang ,-rb J U / ,*llf "-r t)ri;;-J
apabita air itu diambitnya, ia takut
terancam jiwanya oleh binatang
buas, atau oteh seorang musuh,
atau ia mengkhawatirkan i
keselamatan harta bendanya dari
orang yang hendak mencuri, atau
)\ o-;v :y lY .F
orang yang hendak ghashab.
li
-\4J.o \t
Sebagian keterangan yang 1-i, -l :-.'
?.-; "- 1 -r5
Jal)
terdapat pada kitab matan, tentang JAJ I \_ -:
syarat (yang ke-empat) ini, sesudah !.t. r,ir, ,:,
"berhatangan oJt: i -.b iJl ]-I'b , I
kata-kata
menggunakan air", ada tambahan
kata-kata "dan membutuhkan air.
d . ;'.i-"cl-. ) .-.a i
-/ J ,1, Y/-)
setelah ia mencarinya" (misalnya,
untuk memberi minum binatang e---t-la-] I
yang tidak boteh dibiarkan mati
kehausan begitu sa.ja).
5. (Memakai) debu yang suci.
,;l'iJll ;\}\ ()
Maksudnya harus dengan debu t)2

yang suci tagi tidak basah. Debu '.1 i


'art7t,
,.4.]2J1
yang suci itu bisa (jadi) dari debu '^-9
, Cl
GuXt
hasil ghashab, dan debu tanah J+l.hJl , c-\:J I

kuburan yang betum pernah digali. ..,.


"i _.-.-- ' t.2.
Dan pada sebagian redaksi \?tJ) .?''--i:J!
datam hat syarat (yang ketima) ini, 1 .,2
ditemukan adanya tambahan yaitu IJi -r5- 6J . (J-:.r;r
"tanah yang berdebu. Maka jika . 4-,_ ,!,,
debu itu bercampur dengan
L.A\ l-\-b ,1 iJtJi z!-*J I

gamping (kapur) atau kerikit, tidak 4l2l B 6, ,2 .i.


,L^c irl ,) ,--a
,. y-)
-.

bisa dlgunakan untuk tayamum.


l(eterangan yang dikemukakan di \-,.-o;
atas, sejalan dengan yang telah
Gi*;ii;+
dikatakan lmam Nawawi datam C e-:?\ {'G \) bG
kitab Syarah Muhadzdzab dan dan i . ,,,,
Tashhih, tetapi lmam Nawawi (:i- z<-or-al I q q) -t r-J I
' t ' l1)
menurut keterangan di dalam kitab
Raudtah dan Fatawi, membotehkan G)uA\') *i\
,t- 4i\l
{emikian itu.

Dan sah juga tayamum


menggunakan kerikil yang berdebu
(tanah berkerikil yang berdebu). l(ata-
kata musannif "debu", itu berarti
mengecualikan selain debu, yaitu
seperti kapur dan tumbukan semen
merah. Sedang kata-kata "yang suci",
itu berarti mengecualikan debu yang
najis. Adapun debu yang sudah pernah .i. t..-,:\, l rr!^Jl
',-i,, vit
) i (-Fr:*-J
dipakai (musta'ma[) tidak
shah
t!-tt' ) .
menggunakannya untuk tayamum.

NTSIIITMTnil
. Apabila terdapat perbedaan pendapt dari imam Nawawi di
dalam karya-karya beliau, maka yang mu'tamad pada umumnya
adatah yang tertera sesuai urutan berikut ini:
1) Tahqiq
2) At majmu' Syarh Muhadzdzdab
3) Tanqih
4) Raudhah, Minhaj dan Fatawi
5) Syarh Muslim
5) Tashih atTanbih66
. Dua komentar yang berbeda dari imam Nawawi ini tidaklah
sating "menafikan" antara yang satu dengan yang lain. Ada titik
temu di antara keduanya dengan mengasumsikan masing-
masing pada dua hal yang tak sama. Pendapat betaiu dalam
kitab Syarh Muhadzdzab da tashih yang mengatakan tidak cukup
tayammum menggunakan debu bercampur pasir, bisa
diasumsikan pada pasir yang sangat hatus sehingga ikut metekat
atau nempel menghatangi debu pada anggota tayammum.
Sementara yang ada dalam kitab Raudhah dan Fatawi yang
mengatakan cukup diasumsikan pada pasir yang kasar sehingga
tidak ikut melekat atau menempel yang bisa menghatangi
debu.67

66
F, Makkiyyah 43
67
Hasyiah al Baijuri 1/94
Fardtunya tayamum itu ada 4
(empat) perkara :
r;u\i k:i '^k-G)
1. Niat. Menurut sebagian keterangan 6 c: (;.31) \.6-';1
kitab tain, iatah niat fardtu.
l(emudian, jika orang yang a:, -^- ::",i ;:f
"z \t - e) ': j
(:-
bertayammum berniat untuk .,--,i, ",i,
melakukan ibadah fardtu dan i-';Jl G;l oy .up-_'n-]i
ibadah sunnah, maka dibotehkan a ,"
metakukan keduanya. Atau hanya rrGqi-l ,y1\t,*'.t\
niat untuk ibadah fardlu saja, maka
boteh juga menyertakan
metakukan shalat sunnah dan
shatat janazah. Atau niat untuk
t-- a ._,- "i r" a1 12.11
ibadah sunnah saja, maka tidak a,t-A ) -E S lri.J I
".4-;
boleh dilakukan beserta shatat
fardtu. Demikian juga bita hanya .;'J,et,e} 1 :St,e" i|t t

niat untuk shalat saja (tanpa men- ,"-- 2-arL -t- 2.. t :-
jelaskan niat shalat fardtu). 9t-ei'\''^--.rJ I 4!,)J !-", c

Wajib hukumnya, niat "-_i,-


I! q "-i,
4>- all
,-2,,
e) I I
tayamum itu ditakukan secara
',.r I
:) ^J
bebarengan bersama-sama ". , i'll dJl
z--^-^
-t,t' oIA d.l-i-:-*lq
dengan melakukan pemindahan k_
debu (dari suatu tempat dipindah)
.
.45-.J I
.i, - t, " L

-.r -!
t). .Y a'!
untuk (mengusap) wajah dan kedua
tangan, serta harus senantiasa
menyertakan niat hingga sampai
mengusap sebagian dari wajah.
Seandainya orang yang -2,, , "_: -.. . -"i Je
-IrJ (i-r>- I "i-
,

sedang tayamum itu hadats


:,'L zc----o
-"-
sesudah ia memindah debu. maka d1J -\,, " - J'i
'.-t !
ia tidak diperkenankan mengusap
(muka atau tangan) dengan
menggunakan debu tersebut,
Tetapi ia harus pindah mengambil
debu yang lain.

IDOLA
2. (l(edua) dan 3, (l(e-tiga) iatah , j
mengusap wajah dan mengusap I v-,X,\-,(..;ij,;\;
' zr ''7- '' - L
kedui tangan beserta (sampan o"Ht3I;.!l-J Y- )-
jt ;ff
kedua siku-siku. Sebagian -'
keterangan yang terdapat di dalam &.iAV-U;;
kitab matan. menggunakan kata-
kata : "mengusap kedua tangan
sampai ke bagian kedua siku-siku",
sedang cara mengusap kedua
tangan itu dilakukan dengan dua
kati pukulan,
Seandainya ada orang yang -_c \,
- .,1-j E iX '^ti 'ji
.

tayamum metetakkan tangannya di '' '' :


atas debu yang haius, tatu -ni ':f +\'.ri 4 ,3)13
metekatlah sebagaian debu pada
tangannya, tanpa metalui pukulan, .&-. -;P -_

maka hal ini dianggap cukup (shah


hukumnya).
4. Tertib. Jadi wajib hukumnya.
i""+ ( :;.,iJ\)
,p\:)\
mendahulukan mengusap walah '-J ' v' (-))
dahutu, dari pada mengusap kedua -',. \L ';r-;3
tangan. Baik ia tayamum (untuk 9
a ^:-i\;-1
- ') t' I--
.
beriuci) dari hadats kecil atau eii *'#',VG4\
hadats besar. Dan apabila ia r _ri
meninggalkan tartib, maka belum Jj b f\ )\ ;)\
dianggap shah tayamumnya. t ..i.'-,itr
.v-.a) ) t-e) |
L--l
.a-a
Adapun mengambil debu untuk
1+il.rBJl Ul; j;l
diusapkan ke wajah dan kedua tangan,
..
maka datam hal ini tidak disyaratkan A-3 tt-.?' \i. ,--\'.
.b 'd.l )9 'rJJlq
seandainya ada orang
harus tartib. Jadi,
memukulkan kedua tangannya di atas
debu (hanya) sekali pukutan untuk t-2 i: i-2'
mengusap wajahnya dengan A-)---L zt--..a
""'t \- '
Ul , ,v19 4r-9)
q
)'
menggunakan debu yang ada di tangan
kanannya, dan untuk mengusap tangan <\- +
'.." - )v'*)
\ -. - ' - - c

kanannya dengan mengglnakan d8bu )+ "Pi


yang ada di tangan kirinya, maka
praktek demikian hukumnya boteh.

Sunnah-sunnahnya tayamum itu 4Jji\ii\ )-:t, ,,., .r


) i / f'::r' -i' ( 'j*' i
ada tiga perkara : '=(

1. Membaca basmatah. I
.i* ir . - i .^: I t-11 ; ;1i
,'-= 1
2. Mendahutukan tangan yung -!*
sebetah kanan dari [ada tungun o=jJi) Jt-+ i*
yang sebetah kiri dari kedua - : ' .,
tangannya. Dan (demikian luga) .yriJl J4 ((Jr:fl C?]"lJ
mendahutukan bagian atas ," ,"- ,.,: z __ ".i, i:r
wajahnya dari pada bagian bawah f:)-b) W \ .5-'^*p' .,|9/
wajahnya. ,\<.,i1 i7 1'-J'
3. l4uwolah (susut-menyusul dengan P' ] ,"-ir ]iri
segera). Tentang hal ini tetah
3 ifr ,;_., (i.j;:]\j)
dibicarakan pengertiannya. di muka -'
pada bab wudtul ,u e ;!.- *-) .*),
Masih ada sunnah-sun nah nva ::
tayamum yang [ain. y""; ;;; 9!jJ.:jl 3-;;rS; .e;;\
disebutkan di datam kitab-kitab yang .. ,.-,: .-,\. ;,<,..
panjang lebar pembicaraannya. Di J- "-, t-- ri=! I L-i q+
antara sunnah-sunnah tayamum yung
lain ialah. bagi orang yang tayamum
LE-lt Ui i l:il f--'J":f
- f

disunnahkan metepas cincinnya .Ui ;Ef ).: :;S


sewaktu metakukan pukulan yang L, : -
pertama. Adapun sewaktu ia melakukan
pukulan yang kedua, maka hukumnya
metepas cincin, adalah wajib.

Perkara yang iiril


membatalkan
/u - r -irr j r-. i . .,ir. t
tayamum itu ada tigi perkara : .d' 'P +! : t
aJ

1. Segala p"rk'rru yang bisa lg,i U .'61 t') ' .;i 1;r;i
membatalkan wudtu'. Tentang "
penjetasannya sudah pernah
dijetaskan di muka pada bab
tentang sebab-sebab hadats. ladi,
manakala ada orang yang
tayamum kemudian ia hadats,
maka batat-tah tayamumnya.
2. Metihat ada air. Pada sebagian
redaksi kitab matan menggunakan
kata-kata "terdapatnya air sebetum
masuk waktu (sa'at hendak)
melakukan shatat '. Maka. siapa saja
yang tayamum karena tidak
adanya air, kemudian ia melihat
aaa t.7-- .:
ada air, atau ia (hanya) menduga- ,1 4Ji) LJ 4.ai "l
duga akan adanya air, sebetum ia
masuk waktunya shatat, maka ', !.-- 't\-. -\i
.4*.:J
, \l
J.aJ o ) -.aJ I
batallah tayamumnya.

IGTfiIIEIII?EIIT
. "Tahu" adanya air ini membatatkan katau memang posisi
keberadaannya masih datam batas jarak wajib untuk ditempuh,
misatnya datam batas "Had a[ Qurb'atau sebawahnya. Dan
untuk menuju ke sana dijamin tidak ada hatangan baik
menyangkut keselamatan diri maupun hartanya serta
pelaksanaan shatat masih bisa dikerjakan datam waktunya. jika
kefarduannya bisa menggugurkan dengan tayammum
sebagaimana keterangan yang [alu. Demikian pula dengan hal
"curiga" ada air bisa membatatkan jika keberadaannya masih di
sekitar jarak "Had al Ghauts" atau sebawahnya di tambah syarat-
syarat pencarian.68

r,8 ->yarqawr r/ ru5


l(emudian apabita ia melihat ada air \e: 4:;:' '^4 0l
'1. , 119
sesudah ia masuk petaksanaan shatat,
sedang shatat yang dilakukan itu, a3:;-\ t1+ i'J,At ,.^,K,
termasuk shatat yang tidak bisa gugur
. _,-.i - ? t.=rt t- :
kewajiban menunaikannya dengan 6::" I l"a: €\ V; ":
bertayamum (ada kemungkinan wajib ,i,--
t'r,-,. .f ,,-i , . c--r-aJ
-b-a-J_ Lsj
mengutang shalatnya, sebab metakukan Jl Urrr-lrJ
shatatnya di tempat yang -.,i . 4..,, ,- <..
---*!L \r-b 3
dimungkinkan akan adanya air), "
sebagaimana shatatnya orang yang
mukim. maka seketika itu bata[ rK w' Jt; * ;d
shatatnya. Atau shatatnya termasuk
yang sudah bisa gugur kewajiban
>ti;i;d;i
menunaikannya, dengan bertayamum
(tidak ada kemungkinan mengutang
kembali shalatnya, sebab ditakukan di
tempat yang jauh kemungkinan ada air),
sebagaimana shalatnya seorang
musafir, maka shalatnya tidak batat;
baik shalat fardtu'atau shalat sunnah.
I a t, ,:-.
Apabita tayamum seseorang itu ,.a.><-:)t
-.j .rb ,rli
ditakukan karena sakit, atau sebab .i
alasan yang sepadan denganrya, ;UJi , cl-, -\ -/"5;--/ v,)ai -
kemudian orang itu (tiba-tiba) melihat ",. -ztt -:i -i
ada air, maka metihatnya orang itu akan ,j *)) J\ )e
adanya air tersebut, tidak berpengaruh
apa-apa. Bahkan, tayamumnya tetap
4-v
shah seperti sedia kala.

. Sebetutnyayang paling prinsip mengenai gugurnya kefarduan


shatat dengan tayammum-sehingga menjadi batal ketika
mutayammim mengatami keadaan tersebut di atas. ltu tertetak
pada tempat dimana shalat dikerjakan yakni tempat yang
biasanya ada air, tidak ditendensikan pada status mutaymmim

LDOTA
sebagai musaf ir atau muqim. Apa yang di conthkan syarih dalam
ungkapannya di atas hanyalah di dasarkan pada batas keghaliban
semata, dimana areal pemukiman memang biasanya tidak
pernah sepi dengan air.6e
. Mengenai penitaian "biasa ada air atau tidak"-nya di suatu t€mpat
atau daerah, qaul mu'tamad lebih menfokuskan pada waktu
kapan mutayammim mengerjakan shalatnya. Misatnya datam
kurun waktu sebelas butan air terus menerus ada di tempat-
tempat tampungnya hanya dalam satu butan saja di daerah
tersebut terjadi ketidak adaan air. Dan di kebiasaan tahun-
tahunnya demikian. Dalam kondisi seperti ini apabita seseorang
bertayammum di bulan itu (satu bulan yang biasanya tidak ada
air) latau mengerjakan shalat maka baginya tidak berkewajiban
mengqadha. demikian seandainya hal itu (kebiasan tidak ada air)
terjadi hanya dalam satu hari saja di hampir sepanjang tahun-
tahun yang lalu meskipun di tiap-tiap hari berikutnya setalu ada
air. Tidak ada kewajiban mengqadha bagi mautayammrm yang
mengeriakan shatat yang tidak ada air itu pada biasanya.To

3. Murtad, yaitu terputus


kelslamannya (imannya). E
C- Yr '='- -iJ,A1 (j)
C, (:i-J1)
,yr),
Apabila menurut pandangan syara ir-'-',
r I l-
.r-! I
t:"',
\- d
'rao\
t^r^I
1..1.
llr.
- menggunakan air (wudtu') itu terdapat
a,: .
hambatan (kesutitan) pada anggota ct
,.fu- i
- Di
9 i-s 9..ac
J
i] eul
,-:,

tubuh, maka apabita pada anggota


s1-.,,, ,i- . c,- .i.
badannya (yang sakit) tidak ada tutup e-J I a.^i.e !-oj- - ,U l=,r',c
(pembalut), maka bagi orang tersebut '-
.-". .i. . .'t t, o . -
wajib tayamum dan wajib (juga) \-,-..r.r )q 2E---2!-^-aJ I \)t--.-C.
-, U:- J
membasuh anggota yang sehat. Dan ll,'''-'.,-
tidak berlaku ketentuan tertib antara .!^:?-IJ_ L-++

6e
Hasyiah a[ Baijuri 1/99
70
Bujairami Aia a[ l(htaib 1/31O
metakukan tayamum dengan
membasuh anggota yang sehat
tersebut, bagi orang yang junub.
Adapun orang yang dalam keadaan -'-. :t.=. t.it< 1 " '\',ri
hadats, maka ia harus tayamum pada
\:-.9r\a
'.."-! t Ul2r-J
" L-i\9 ' I L6l

waktu masuk pembasuhan anggota ,;$rr,"irJ5 Jts1


yang sakit.
Apabila pada anggota (yang sakit)
itu terdapat tutup (pembatut), maka
-i t--
rat *e jK iI;
hukumnya diterangkan pada perkataan
:
mushannif (yang berbunyi) "Orang
yang memakai pembatut, yaitu kayu
atau bambu yang dituruskan dan di-
ikatkan (ditekatkan) pada tempat
(bagian tubuh) yang patah, agar supaya
bagian yang patah tersebut, bisa
[engket kembati. Orang yang dibalut
anggota badannya tersebut, harus
mengusap pada bagian tubuh yang
dibatut- dengan air, jika baginya tidak
memungkinkan melepas pembatut
tersebut, karena khawatir bahaya", -.. \t -a
sebagaimana yang tetah lewat "y 4 -)Jo
keterangannya.
Dan bagi orang yang memakai
pembatut, bertayamumlah ia, pada
bagian wajah dan kedua tangannya
sebagaimana keterangan yang [ewat.
Dan ia (boleh) melakukan shatat, dan
baginya, tidak ada kewajiban
mengutangi shalatnya, jika sewaktu ia
metetakkan pembatut tersebut, dalam
keadaan suci (dari hadats), sedang
pembatutnya tidak tertetak pada
anggota-anggota badan yang harus
diusap sewaktu tayamum. .lika tidak i\-t Xa a;l1r ,i,c"3\
demikian (ketika metetakkan pembalut
'al gi);tt
ia dalam keadaan hadats), maka ia harus
mengutangi shatatnya.
;Yr) A
Demikian ini, merupakan apa yang
tetah dikatakan oteh Imam Nawawi
datam kitab AlRaudlah. Tetapi di datam \--
kitab At-Majmu' beliau berkata, bahwa
mayoritas para utama berpendapat, '6't:9s
secara mutlak tidak ada kewajiban
mengulang shatatnya; yakni, berarti
tidak ada perbedaan antara, pembatut
' yang berada di bagian anggota badan
yang harus diusap, ketika tayamum,
atau di bagian yang lain (misatnya, kaki).
rGtEriENElNE
. Mengenai kewajiban mengulang atau tidaknya shatat yang
dikerjakan iatah memperhatikan hat-ha[ sebagai berikut;
Wajib mengutang
'1. Pembalut berada di
anggota tayammum, sebab ketidak
sempurnaan bersuci di dua praktek bersuci yang dia lakukan,
(tayammum dan wudtu/mandi).
2. Panjang-tebar pembatut terpasang metebihi batas cukup
pengikatan. Sesuai batas cukup pengikatan akan tetapi
terpasang dalam keadaan tidak suci.
3. Pajang lebar pembatut sesuai batas cukup pengikatan akan
tetapi terpasang dalam keadaan tidak suci.
Tidaka wajib mengulang
1. Tidak berada di anggota tayammum.
2. Terpasang dalam keadaan suci, apabita panjang-lebarnya
metebihi batas areal yang sakit namun masih datam batasan
yang memang dibutuhkan untuk pengikat.
3. Tidak di syaratkan dalam keadaan suci apabita panjang dan
lebarnya tetap sesuai areaI yang sakit.
FIOH DOLA
I eriernoh Fothul Oonb
Dan disyaratkan, pembatut tersebut .i) :
ril
i .\^;"!-)
tidak boleh mengenai (merembet) pada
bagian tubuh yang sehat; kecuati bagian 'i u lr: (1- . ,:?.
tubuh yang memang harus dikenai .1
lo
^;;r-
J r,L- r!
J, J'r- r..r

batutan tersebut, sebagai cara untuk ,c I q il L-.-;- )rJ di-, r.


"".a.!
menguatkan (lekatnya pembalut ter-
sebut). Adapun perbannya, tatinya dan u?: ;.jt-"
obat serta lain sebagainya yang
terdapat pada luka, itu hukumnya sama .;-*36
'J':'
z a\ b
f, _ (,
dengan pembatut itu sendiri.
i,,
Dan tayamum seseorang, berguna la-b3 }]
untuk setiap shatat fardlu (satu). dan -i.
setiap shatat (ibadah) nadzar (satu),. , r{r .^1
L'-
Maka tidak diperkenankan, merangkap ..i-q ,. 2
--
metakukan dua shatat fardlu' dengan
J) -b-lq
=. -\,--,-\J-,
melakukan satu kali tayamum. Dan -o- \l- -" <-t- \- .o -
o).., , yu ]c
tidak (puta) untuk dua kali thawaf, dan
tidak untuk shatat fardlu' .J;
dengan
thawaf, dan (uga) tidak untuk shatat
+vt
. -.-. i t -i" -\t- \'-. \" : -
Jum'at dengan khutbahnya. (:----.J
-
l)ra z-to1 --JJ.
zJ
Bagi perempuan (yang habis suci dari
haidt, sedang air untuk mandi tidak ada), 'it]3 3i Ugr ;,;5.a
ia boteh tayamum satu kati, untuk .,.. r_a,- t-"i. \.1.
Y\r q 4-.-! ,--.t- q I \l -,
memperkenankan diri (bersetubuh) , ,_/J-
metayani suaminya dengan dikerjakan i-rr -|l I ,\i i rl
.a.-.!I C.U-r-r oi -"aJ
berulang-utang (beberapa kati
I

persetubuhan). Dan (juga) ia boteh


merangkap melakukan petayanan
terhadap sang suami, dan untuk
metakukan shatat fardlu', dengan satu
kati tayamum tersebut.
l(ata-kata mushannif (yang t, -b-lq
r-= ', -:-r ri'---
i-2\.---t2 L.a-,q)<i.9'
-r. ),)
-s-!
berbunyi) : "dan diperbotehkan bagi
seseorang, bertayamum satu kali untuk i.f 'b:u' (UPIJI ;4 '*r
melakukan shalat sunnah sebanyak--
banyaknya, sesuka hatinya", itu tidak .,.;.J\ ;-J \)2
;,J '
Y A_
terdapat pada sebagian keterangan
redaksi kitab matan.

. Bagi orang yang tidak menemukan kedua alat suci (air dan debu)
maka baginya tetap shalat tanpa wudlu dan tayammum, guna
menghormati waktu shatat, dan wajib mengutangi jika
menemukan satah satunya. Apabita setetah shatat menemukan
air maka kewajiban mengulang tanpa tafsil. Tapi jika setetah
shalat mendapati debu, maka tafsi[:
a. Tidak pertu mengulang jika ia berada di tempat yang mana
kefarduan shatat gurur dengan tayammum.
b. Wajib mengulang jika ia berada di tempat dimana kefordluan
shaiat tidak guguidengan tayammum.Tr

FASAL : Menerangkan tentang


beberapa (macam) najis dan cara {J-^r}
menghitangkannya. Dan pada sebagian
'u:;ll i,..: [a]1',t-.
1"3;
-)) l) ) e' u'r
redaksi kitab lain, pasal ini disebutkan .-./ ."-, -t,,
menjelang pembicaraan kitab tentang .--.:\:) L.-e 2!-JJ I .ar-r , I
shalat. ; r,
-.ii -^.aJ
,o I

t-1tt I
I(ata "najis" menurut bahasa iatah, c&iJ a<'\ ,*,qrjJ!
aa-J 1.-\-r.,-
sesuatu yang menjijikkan. Sedang
.:-^ r-.,.- ,,\--",\t
pengertian menurut (tinjauan) syara', Y-t)rJ-)
?
najis ialah setiap benda yang haram -.i,..i, i-
memperolehnya (baik dimakan atau 9 )L),r) I Lle '-l',-= le-ls -l-r- '-
diminum) secara muttaq (baik sedikit -i.:: ,...i' :.it-
aJ .-t-. *e \ \"1; ) I 4J t'-
atau banyak), pada keadaan leluasa L /" '
serta mudah untuk membedakannya, I c ri- \'-','\ ..i
t-r)-A ..>- ,l ."err
ruarJ
dimana haramnya memeperoteh, ' /', I

71
Hasyiah at Baijuri 1/99
bukan karena terhormatnya, juga bukan .. r: -., \i-,-,.1.\i
karena menjijikannya dan bu[an pula ] ^lP-
]J ta)l 'ji; y
lantaran bahayanya benda tersebut, . Lir-9 ol , r -r.
terhadap tubuh manusia atau akal
fikiran.
Termasuk di -.1 ,".i,t . 1-.
dalam kata-kata 1,,-- ,.:;,t]".Y
mutlaq, "ialah najis yang sedikit "Elg € Jtr:
maupun najis Yang banyak". Sedang
kata-kata "tetuasa", mengecuatikan
keadaan dharurat (situasr yang
memaksa). Sebab datam keadaan yang
dharurat, diperbotehkan
memperoteh/memakan benda yang
najis. Dan kata-kata "serta mudah
membedakan", mengecualikan
memakan utat (yang kecit-kecil) yang
sudah mati yang (biasa) terdapat di
dalam keju atau di datam buah-buahan
.at,
dan sebagainya. l(ata-kata mushannif I ii16\r,
l-L4-:-- ) I
-
a -lrJ q ,-<))l
"bukan karena terhormatnya benda",
-itr l. .'ti
itu mengecualikan bangkai anak Adam )/'41 ql',)- "-"-J ",:,- '
.'"rr
(manusia). Sedang kata-kata "bukan
.-- : -'i', .'-rr'- ,-lri
karena menjijikkan", itu mengecuatikan 9\ J4' \)u,U r>+1
air mani dan yang sepadan dengannya. , ._. .i
.J-!-c J I
Dan kata-kata "bukan karena
bahayanya" itu mengecualikan batu
dan tumbuh-tumbuhan yang
berbahaya bagi (kesehatan) tubuh atau
akal pikiran.

. Dari devinisi najis di atas ada beberapa hal yang dikecuatikan.


Dan pengecuatian disini terbagi menjadi dua:
'1. i(eharaman menkonsumsi
namun status bendanya tetap suci
seperti ludah, ingus dan yang lain karena menjijikannya.
Demikian batu dan tumbuh-tumbuhan yang membahayakan
tubuh dan akal l(eharaman dua hal -ludah dan ingus- ini
dengan ketetnuan sudah berada di luar tempatnya. tidak ada
niatan tabarruk, misatnya dari seorang wati, tidak larut dalam
air, tidak ada niatan untuk menikmati misatnya dari si istri atau
amat.
2. Hatal dikonsumsi namun status bendanya tetap najis. Seperti
datam kondisi darurat yang dapat membolehkan
mengkonsumsi barang najis dan bangkai ulat -yang
dikonsumsi bersama buihnya karena sutit memitahnyl

I(emudian mushannif mengemukakan


definisi (pengertian) najis yang keIuar
15_y2 ,_';i-^l\ 5i ?
dari jalan depan dan jalan betakang, U-Jl v','"
i/ ' - ,ELt . *.jir
\a-1
dengan ucapannya. "Setiap benda cair 2t .
yang ketuar dari dua jatan tersebut, i-; ;Y &).li-l, i:i\-.
hukumnya najis". Benda itu, bisa berupa
benda yang biasa ketuar seperti air sbs
kencing dan tahi. Dan juga bisa berupa
\36 --L-l\ z: .l}L , irl.-a
benda yang langka ketuar dari dua jalan Y). WZ
tersebut, seperti darah dan nanah.
i
"l(ecuali mani", baik mani itu keluar dari
anak Adam (manusia) atau dari
i\ s-;i n 1':Sst u)
binatang selain anjing dan ceteng (babi),
dan binatang yang tahir dari kedua
brnatang tersebut, atau yang lahir dari
salah satu dari keduanya (setetah
bersetubuh) dengan binatang yang suci.
Dan kata-kata "benda cair'. itu berarti
mengecuatikan ulat yang kecit-kecil
(kermi), dan (juga) mengecuatikan :t ,i, t1.2 -i -.'i
;]Jl 413 ) e.L^a:-!
semua benda keras yang tidak bisa t'

72
Hasyiah al Baijuri 1/1O3
berubah keadaannya oteh reaksi proses ',. . - -.ia
pencernaan makanan. ladi. hal ini bukan or* \).\.: \),.
.-->.:: l)---i-1-9
t -
benda yang najis, tetapi benda yang .,-F.^,Jqr-€r"?
kena najis yang mana bisa suci sebab
dibasuh (dicuci).
Pada sebagian redaksi kitab [ain, u5: ;*iJ I ).-,- 1c
menggunakan kata-kata yang \ a1
berbentuk kata kerja mudlari' (bukan fi'i[
madli), berbunyi :"setiap benda yang
L)vx\ ++- a.e
e- +^")
cl- I la'il-
sedang ketuar". Dan juga mentiadakan
l(ata-kata "yang cair".

I?fffiliENtElNI
. Termasuk najis adatah:
/ tAadzi; yakni cairan berwarna kuning , kental. Pada umumny
ketuar madzi ini saat birahi memuncak dan tidak terasa
nikmat keluarnya. Dan ketuar dari anak yang sudah batigh.
/ Wadi; cairan bening, kental, keruh yang ketuar setelah
seseorang buang air keciI ketika kondisi tubuh tidak sehat atau
setetah membawa muatan-muatan berat. {ni bisa dialami
bagi yang sudah baligh mapun belum.73

Adapun mencuci semua (yang terkena)


air kencing dan kotoran buang air besar,
1\-":'ir ,'-?
ti- , L--c; )
,.,?. _
wataupun kedua perkara tersebut keluar
dari binatang yang hatal dimakan !j u.-,+ rKjlj (e$i! a.

-a
dagingnya, hukumnya wajib. Caranya
vL; 415;
-.-J
(,...-.--l;)
-].[1
mencuci najis, apabita najisnya bisa '-/'v
1--\a r a.v2 1\
-.\..t|
diketahui oteh mata (bisa diketahui o-LA L:-.. c--, D Ol 1- q\jr l

dengan panca indera). yaitu najis yang


biasa disebut "najis'ainiyah"; adalah irir
a;;:u,..-,-i- ?; JJt
dengan menghilangkan keberadaannya .,i-t'l- t-.'--
q-J.|lFq {r' L tr-- :':
r^-.
.
,ll.'J
itu sendiri, dan berusaha

73
l(asyifatus Saja 41
menghilangkan sifat-sifatnya benda,
yaitu rasanya, warnanya, atau baunya. :i c;u U WwSi )\j)
i
,8-.
2t<
Maka apabita rasa najis itu masih tetap
ada, maka bahaya (hukumnya benda itu r* aY e) j1

masih tetap najis). Atau warna dan bau


benda najis tersebut masih tetap ada, : - "i 'i,-- - ' -
namun sukar dihilangkan, maka tidak ' .\
J ajlc \ *.9
.J -ia.r
bahaya (benda itu tidak dianggap najis.

TG@
. Batasan sulit yaitu najis yang ada pada benda tidak bisa hitang
setetah digosok tiga kali di serati guyuran air tiga kati pula. Maka
apabila najis yang menempel pada benda tidak bisa hitang
setetah digosok tiga kati serta diguyur air, maka benda yang
terkena najis dihukumi suci."

Dan apabita najis tersebut tidak bisa -:i Lul .iK ,:rt;
dilihat (diraba panca indera), yaitu yang
biasa disebut najis "hukmiyah", maka ;-IAlj;
cara mensucikannya cukup mengatirkan
(meratakan) air pada benda yang kena ,<:3
najis tersebut, walaupun hanya satu kati ,. ,i- t. -..ri,
saja. .il-U1....\" J) I urf;-.t t

- l,-ttt .?--" \ t',


l(emudian mushannif memberi .s: *t .+-1 -
pengecuatian pada masatah "air
kencing". datam kata ucapan beliau : .rdr j; ju lri lr;'jr
"kecuati air kencing seorang anak bayi z '.i L- <jl1.
laki-taki yang belum makan makanan".
II'- ''"cl (;r:t:11
'l 6u
9 -\ ':.-
Maksudnya iatah, seorang anak bayi r,', I - ri- ri"?i- \-t..-
l)-|.-,-a )) rPu uJllr:
taki-taki yang belum pernah
memperoteh makanan dan minuman. &i (iF) +ta\ 4. &
yang dimaksudkan untuk memperoleh

7a
Hasyiah at-Bajuril/1O2
kekuatan (hidup). Maka sesungguhnya
benda yang terkena air kencing bayi ,a\,-ii"M) gat l;
tersebut, bisa suci dengan ,-r)\ c v';; t: (42
menyiramkan/memercikan air padanya
(benda tersebut). Dan di datam hat ,*-i1 6ir\j ,ur jy;
menyiram itu, tidak disyaratkan air . a -.tt 1-
--
harus mengatir. .lika seorang bayi tj1.r=rl ++i f
tersebut, sudah makan makanan, yang ''tr.a.ti
dimaksudkan untuk mendapatkan
kekuatan, maka hukum benda yang i:11 r- a---d\
terkena air kencingnya, wajib dibasuh
(dicuci) secara pasti (tidak ada
perselisihan antar f uqaha'). Dikecuatikan
dari bayi laki-taki, yaitu bayi perempuan
dan bayi khuntsa (bayi yang memitiki
dua atat kelamin). Maka benda yang
terkena air kencing mereka, harus dicuci
(sampai bersih).

]tcrnilnkrllE
. Air seni laki-laki kecil untuk bisa suci cara mesucikannya cukup
hanya dengan memercikan air dengan merata. Hukum cukup ini
dengan beberapa syarat:
a. Air seni ini tertebih dahulu harus dibersihkan sampai sudah
tidak ada [agi bebasahan yang tersisa.
b. Tidak bercampur dengan perkara [ain.
c. Betum makan selain air susu. Mengenai susu yang dikonsumsi
bocah ini tidak harus dengan air susu ibu, air susu hewanpun
sama saja asalkan kemurniannya masih terjaga tidak
bercampur dengan hal yang lain semisal air. Demikian pula
tidak harus bentuk calr, padat pun tidak masatah.
d. Bocah laki-laki.
e. Belum mencapai umur dua tahun.Ts

75
Bujairami Ata A[ I(hathib 1/281. Tausyeh 39
FI IDOLA
Tei Fofhul
Di datam cara membasuh benda ,..:i'
u"3L.:J I F,.1 Q-
,'.!t'-
b-tr-S
yang terkena najis itu, disyaratkan
airnya harus didatangkan (dituangkan) jK .i-
'-i, """,
a-.!9 gLJl )q rJ
pada benda yang terkena najis tersebut,
.lika air-nya itu cuma sedikit. Maka,
apabita terbatik (air tidak dituangkan
;1a ?;$ iF )Ji
misalnya. tetapi benda yang kena najis
dimasukkan ke datam wadah air
tersebut), hukumnya benda yang kena
najis tersebut, belum dianggap suci.
Adapun air yang banyak (dua kutlah ke
atas), maka tidak ada perbedaan antara
benda yang terkena najis tersebut,
didatangkan (dimasukkan ke dalam air),
atau didatangi air (air dituangkan pada
benda tersebut).
Dan tidak bisa diampuni (dima'tumi), tr, ,\9' ;f .44 )S)
tentang beragam najis; kecuali seke- -',, ,. -tl
aa
\lr ,t-\.at\
tumit (sedikit) dari darah dan nanah. ,a*-! I )! !) L-! l2UJ I

Maka keduanya jika mengena pada .. 11 / o.it- .tt


pakaian atau pada tubuh, bisa +_
t"{-i Jt:-, (G4lJ t-,Jl
diampuni; dan shatat dalam keadaan a\t , rr ,.i a- . -- 6t .!
a )\,a)l 7.-4 c ,l-! ql rr.r
terkena darah dan nanah tersebut.
hukumnya dianggap sah. l. '"
.\.{+
ltTSEiEtrEEri
. Menurut pendapat yang pating rajih. Penitaian sedikit dan banyak
ini di kembatikan pada urf. Dengan demikian darah yang
ghalibnya mengenai sesuatu dan itu memang sulit dihindari
maka dapat di kategorikn sedikit. Pendapat yang lain
menetapkan kategori banyak adatah yang nampak begitu jetas
bagi orang yang melihat, dan tidak pertu fokus dan memicingkan
kedua matanya untuk mengetahui. Dan pendapat lain juga yaitu
seukuran lebih dari dua dinar. Dan ada yang mengatakan yang
metebihi tetapak tangan dan seterusnya.T6
. I(ema'f uan dan tidaknya darah dan nanah ini terbagi menjadi tiga
bagian :
1. Tidak ada kema'fuan sama sekati sedikit maupun banyak,
yaitu:
/ Yang keluar dari najis mughaladhah.
/ Yang sengaja ditumurkan.
/ Yang sudah tercampur perkara [ain, sekalipun suci,
2. Dima'fu datam kadar sedikit, yaitu darah dan nanah yang
datang dari luar dirinya asatkan bukan dari najis mughatadhah
atau bercampur dengan perkara lain.
3. Dima'fu meskipun datam kadar yang banyak asalkan ketaur
dengan sendirinya, yaitu: darah dan nanahnya sendiri, seperti
yang keluar dari bisut, jerawat, [uka dan dari cantuk. Jika
sengaja diketuarkan atau merembet ke bagian anggota yang
semestinya bisa dihindari maka datam kategori sedikit saja
yang dima'fu.77

Dan terkecuati pula, hewan y":C .J) Lo_ ji


tidak memitiki darah yang mengalir: 'i (,;)
S\ (J)
yaitu seperti tatat dan semut. ketika :,!i-( ({!f i ji
:t)l g n", Itt) t*:
sebuah wadah, dan ia (pun) mati di situ, -
maka ia tidak bisa menjadikan nalis apa,', .l- .rt,-".,
yang terdapat di dalam wadah tersebut.(ij'+ 'i i\;i * aY)
Pada sebagian redaksi kitab [ain, , :,- ,r, -i,,
terdapat keterangan "ketika hewan L3- uL' l)j e^-' ,-& A)
tersebut mati" jadi tidak menggunakan .-1 . t , tr,\". -- i'
kata "jatuh"). Dan kata-kata"n::;#i,:
3\ e) r<"lj '()'
"terjaiuh dengan sendirinya", itu .j g , 5 "j ii
mengandung pengertian, "jika hewan !-7 ";"

76
Fathutjawad 13
77
Tausveh 40
H LDOLA
Te Fothul
tersebut, dengan sengaja dimasukkan
ke datam benda cair" maka bahaya
2 ;ni ,, ilU i :-i:
(dapat menajiskan). l(eterangan ini . .,irr
w
menurut apa yang telah ditetapkan Q- 2tst *- O. P)
(tegaskan) oteh lmam Rafi'i di dalam
e J L"5- i; L-2\ -"-
\ ) 4-- U_J
kitab Syarah at-Shaghir. Dan lmam , r.i 'i- -3, -,,
Rafii tidak menyinggung-nyinggung . ,,-\J I ,14I-Jl"
"-Li,J
masalah ini di datam kitab Syarah at-
l(abir.
Apabita ada bangkai hewan yang
tidak mempunyai darah yang mengatir,
i l; .ju 'ti.tis \\y)
6'
dalam jumlah yang cukup banyak, tetah
,a2 c-"tt9) L. J;as.; <_UL-
merubah keadaan benda (air) dimana
hewan-hewan tersebut jatuh di situ (di
., "i.. .,,
orA !iL5 l) ]i
datam benda tersebut), maka bangkai
i:l}- ' '" .,.i' - 2-" -i
hewan-hewan tersebut bisa Jc!
cirLJl \)-.,
menyebabkan najisnya benda tersebut.
Adapun apabita bangkai ini muncul dari .GE '":;.:1 i 6S:
benda yang cair, seperti, utatnya cukak ,-1 r t-
t"r' :,-<:. .s"':":-
1",1
dan buah-buahan maka bangkai itu, - f
tidak bisa menyebabkan najisnya benda
cair tersebut secara pasti. Disamping
hat-hal yang telah diterangkan di sini,
masih ada beberapa masatah yang
dikecuatikan, yang mana diterangkan ltkL" ..2U)
datam kitab-kitab yang panjang [ebar
pembicaraannya. (Tetapi), sebagian
beberapa masatah tersebut, telah [ewat
diterangkan pada kitab tentang
Thaharah (bersuci).
Semua binatang itu hukumnya ,1
suci, kecuati anjing dan celeng (babi),
]I -aLL 4s J\-;+\3)
dan binatang yang ditahirkan dari kedua
binatang yang najis tersebut, atau i",+! +5J\
ditahirkan dari salah satu binatang yang (\:+,.ti :r )i ut,
najis tersebut (setelah bersetubuh) de-
ngan binatang yang suci. Pernyataan
mushannif itu, berarti membenarkan
(memberi [egitimasi) kepada sucinya
binatang utat (semacam utat yang kecil
sekati) yang ketuar (tumbuh) dari benda
(binatang) yang najis. Dan binatang utat
tersebut, hukumnya juga suci.
Semua bangkai itu hukumnya najis:
kecuali bangkai ikan dan betatang serta
bangkai anak Adam (manusia). Pada
sebagian redaksi kitab [ain,
t,t-
menggunakan kata-kata "lbnu Adam". 'Jl. -.1, l n-.a-r.).
Q.-r ^-^.!
L
Jadimaksudnya, setiap bangkai ikan.
betatang dan manusia. masing-masing
hukumnya suci. Dan sebuah wadah t -l":-li;
harus dicuci (sampai bersih) karena
'1'
-/
.:* )
terjitat oteh anjing dan celeng,
{--.)
"['il
pencucian itu dilakukan sebanyak tujuh QV uu 1-1 -'t a ,-.1\J
r '*4l t I

kati. dengan menggunakan air suci. (:;\l_l!) ,'"15 ,L


.t-, ,. tt"
yang mana salah satu dari tujuh kali itu,
a'it\/,.a,',2-,'".
harus disertai dengan debu suci yang ) r{5r (L,llu/ ,F@
bisa merata ke tempat yang terkena
najis. Maka, jika benda yang terkena oP .r**r Jill e,:
najis anjing dan celeng sebagaimana . /: ,- , -.-'1, -'--
yang tersebut di atas, dicuci di datam air +- ;, ! u^^,.:Jl os
yang mengalir juga keruh, maka dengan
mengalirnya air tersebut sebanyak
tujuh kali sudah cukup. tanpa harus
disertai dengan debu.

ltI{ItiENtilNt
. Hewan yang berwujud anjing atau babi terdapat empat contoh:
1. Anakyanghasil dari hubungan antara babi atau anjing dengan
manusia, apabita berupa wujud anjing atau babi maka najis.
Anak yang hasil dari hubungan antara babi atau anjrng dengan
manusia, apabila berupa wujud manusia atau babi riaka suci
menurut imam Ramli, nalis ma'f u menurut imam lbnu Hajar
,
tetap harus shalat sekatipun ladi imam, boleh masuk masjid,
bergau[ dengan manusia, tidak najis jika disentuh dan tidak
men.jadikan najisnya air sedikit dan lain_[ain.
2. Anak hasiI dari hubungan antara anjing dengan anjing, babi
dengan babl atau silang, dihukumi nalis s-ekatipun iluiud
manusia.
3. Anak hasi[ dari hubungan antara manusia dengan manusia,
dihukumi suci sekalipun berupa wujud anjing.
4. Anak hasil dari hubungan antara kambin! semisal
densan
kambing, dihukumi suci sekalipun berwujud anling, apaEila
berwujud manusia bisa 'boteh
berbicara dan beiakit
disembetih dijadikan qurban s-e^katipun ia menjadi imam atau
khotib datam shalat iduI adha'.78

:" - i.= .\ .:
9r' r, -xt
Adapun apabita keberadaan najis - - r - j
(yang berasat dari) anjing itu tidak bisa J} n"l ':11 _

hitang metainkan harus dicuci dulu ri ; : : ,i, -, ,"i,


sebanyak enam kati umpamanya. maka
)v rJ 3=:\r '

semua. pembasuhan yang sebanyak tr.-_\1 -


--eJ}'
qjf e;;
enam kati tersebut. dihitung satu kali
basuhan sedang tanah ;"? L;;J, g i ?tr' ',.rjb
(ketlka tanah itu terkena najis anjing).
_ _ (i .,-_ . ,-t,,
maka tidak wajib menggunakan de6u f-vr k J .ai?'
datam (mensucikan) tanah tersebut: " , . , '! ,"F..
demikian itr.""rirt;;rd;r# +-[ +t GV
_

:r F)
Dan untuk najis-najis yang lain (bukan ..: li-. _ r .,..
najis yang berat dan nrr,"" o-1 t':''t3 # +[6']t)-

ringan), cukup dibasuh satu"riil"v]il,)


kati saji
# +tl i; p\ e4
hitang) sampai mengunai/me,ata pada
6Jl A C; (,iy!b
78
Hasyiah at Baijuri 1/104
benda yang terkena najis". AdaPun, 1,!:ii),uu i5>Erg
dengan dibasuh sebanyak tiga kali, itu
adatah [ebih baik.
'b\ 'l'\3
l(etahuitah!, bahwa air bekas
digunakan membasuh benda Yang
itvs\ i\:-;
-"-
terkena najis setetah temPat Yang t,'t-it
9_:*-;--r 'J
i- -\'
r,ko
--'.,- r+
dibasuh itu suci. maka air bekas .i-11, .' t.,\.
tersebut, hukumnya suci; jika air bekas ji (:J-a.Arl 9,,
"J4'r.b
tersebut setelah pisah (dengan tempat o -
yang dibasuh) tidak berubah.
(Disamping tidak berubah) dan juga
-.-
J.,?
\-2.-
Cr, + i:
tidak bertambah timbangannya (kadar
bobotnya) setetah terpisahnya air bekas
tersebut dari tempat yang terkena najis.
(tidak tambah pula) dari keadaan kadar
bobot semuta, sehabis memperhitung-
kan kadar air yang diserap oleh benda
yang dibasuh dengan air tersebut.
Demikian ini, apabila air tersebut betum
mencapai dua kuttah. Sedang apabila air
tersebut sudah mencapai dua ku[[ah,
maka syaratnya adalah harus tidak
berubah.
.J,.- t.
Tatkala mushannif tetah setesai '-r-b) 2- - ti,'.^ i
\...a L.d".a.J I 7 ,g 'ri-
LJ q

membicarakan tentang hat-hal yang \-J

bisa suci sebab dibasuh. maka betiau


-
\::+
_i5 -y-a! L;
susul memulai membicarakan tentang
hat-hal yang bisa menjadi suci sebab -, )gl\ €: .ilU:-)U
berubah keadaannya. (Yang dimaksud i. -: . _ -. ,,
dengan berubah keadaannya) iatah. f-? J', :"': ;/ tP'
beratihnya sesuatu dari satu sifat ii.; rir-r it -,,. --li
9^E \)] ) : Jt'a-s 5)>''
(keadaan) ke sifat yang [ain. Maka betiau
(pun) berkata: l(etika arak tetah, berubah
,U :," i;,:j' Y-
C--) G:r:!.,
menjadi cuka. Yang dimaksud dengan :
arak iatah bendi yang diperoleh iP.\ 9;K
^;;E ,^al
IDOLA
(dibikin) dari air anggur, baik keadaan :-t - o -trl<:.
arak itu terhormat (benda itu tidak
(-)) L\a \:^r-I-t Gj-) 'j ii
sengaja dibikin arak), atau tidak
terhormat (benda itu sudah sengaja
J* tar:* ;;K')'it
dibikin minuman arak), yaang mana (a;AY \A. j'.)
telah berubah menjadi cuka, sedang
proses perubahan itu dengan
sendirinya, maka hukum arak tersebut
adatah suci.
Demikian pula apabila arak tetah
. r-t1: *rc 1s-,
berubah menjadi cuka sebab pindahnya
2._ i r-
dari tempat yang panas ke tempat yang *:"xj
teduh dan sebatiknya. Adapun jika arak
tersebut berubah menjadi cuka itu
bukan karena berubah dengan
;j.}I
c(j5)
sendirinya, tetapi arak itu berubah eA dri) .F W+
t:-1. .i . i
sebab memasukkan sesuatu benda ke rJlJ t,Jf.
\ r.€a.J c
\-.-
qd? t(9J
dalam arak tersebut. maka arak itu
hukumnya tidak suci. Dan ketika arak itu t+ kr) -,+ arJ\ +X5
tetah menjadi suci, maka suci puta
tempatnya (wadah arak). sebab ia \a
(hukumnya) mengikuti. pada arak itu
sendiri.

FASAL : Membicarakan tentang Haidl,


Nifas dan lstihadlah o:\4\ o;+\,:-{i5}
Ada tiga macam darah yang (biasa)
ketuar dari farji (vagina seorang wanita),
3, Lla *,j\)
ialah daralr Haidl, darah Nifas dan darah j;+\i') tzY; t)s e"i)\
lstihad[ah.
-.,- ..i,- t.-tt-
Aciapun darah HaidI ialah, darah .4,.a\2Ca
--t ) l q *t.c.llc
yang keluar sewaktu seorang datam usia
haidt, yaitu masuk umur sembilan tahun (lrrlr) ixt G,:,+u)
ke atas, yang mana keluar dari farji
(tiang kematuan) seorang wanita, secara
sehat-sehat saja; maksudnya keluarnya ,i"ir - .j a F's
darah itu bukan karena suatu penyakit, a.;-
tetapi (semata-mata) karena tabi'at 'c\(a;Jl
aIJ'j -= U; vF
'- - y',
atamiyah, juga bukan disebabkan oleh c< , -i i, 1-
melahirkan anak. r* r', 'J ) AI^>-IJ 1.,

fti.lrtr
l(ata-kata mushannif : "warna
\) |i; nliit d'J;

€ fi e.e (li
darah haidl itu sangat merah agak "'.1.i
kehitaman, sangat menyengat", tidak
terdapat pada kebanyakan redaksi kitab : -i,
matan. Di datam kitab a[-Shihah ter- z Lc->-\ z \.>--a)\
Itt--Y^U
,1 q ., ycJ I

dapat keterangan, bahwa darah haidI itu a-61 -- tr_at o t-lttatl


)*l :.> aj-,F riJ.:-11 eJ.ll
warnanya sangat merah hingga nampak
seperti hitam (kehitaman), dan rasanya .r_i_\ ,uJ I a-:-9 -tJ q

hangat menyengat seperti layaknya api


yang hendak membakar.

Ada detapan hewan yang mengamlami yang namanya haid-


Yang 4 mufakat utama (yakni; wanita, ketinci betina, trenggiting
betina, dan ketelawar betina) sedangkan 4 yang lain menurut
qaul ashah (yakni; unta betina, kuda betina, aiing betina dan
cecak betina).7e
Warna hitam yang disebut musahannif bukanlah satu-satunya
warna darah haidt. Hanya saja warna hitam adalah yang terkuat
di antara warna-warna darah haidI yang iumtahnya ada 5:
1. Hitam
2. Merah
3. Merah kekuning-kuningan
4. l(uning
5. I(eruh (antara hitam dan putih)

Outyubi 1/113
H DOtA
Tej Fothul
Sementara sifat-sifatnya darah ada empat:
'1. l(ental
2. Berbau busuk
3. l(ental berbau busuk
4. Cair tidak berbau8o

Adapun darah Nifas, iatah darah


yang ketuar beriringan dengan
z .Bl p-i] I
," J'@t:l
-. ' i,<
ketuarnya seorang bayi. Sedang darah
yang keluar bersama-sama dengan
P (-tvv ft:'i;r .4;
seorang anak, atau ketuar sewaktu bayi ,:r:i i'st
belum (menjetang hendak) lahir, maka
darah itu bukan disebut darah Nifas. 4,J !--"-!-9 ;,
,t4t';;g3
Adapun kata-kata "'aqiba", ditambah
dengan huruf "ya"', (menjadi 'aqiiba") w isir'rr.
menurut tinjauan itmu bahasa, sedikit
terpakai, sedang yang banyak terpakai
iatah membuang huruf "ya'

Darah nifas pating banyak 60 hari. Penghitungan 60 hari di


mulai semenjak ketuarnya bayi. Untuk dikatakan darah nifas
terhitung mutai keluranya darah. Semisal tahir tgt l, keluar darah
tanggal 5. maka penghitungan jumlah 6O hari mutai tanggal 1.
sedangkan penamaan darah nifas mutai tanggal 5 saat ketuar
darah.
"Aqibal wiladah" (setetah metahirkan) masih dikatakan darah
nifas apabila pemisah antara melahirkan dengan ke[uarnya darah
betum me[ebihi 15 hari.

Eo
Bujarami Ata Al l(hotib 1/3OO
Darah tstihadlah iatah, du'ln -i)
keluar pada waktu setain hari-hari
IulH
haidt ' U_i
. ' ;i tLi;+:lgi
dan bukan sewaktu sedang nifas, yanc ai\ ,Ui E . i ; ,gi-1 ;iJl
ketuarnya tidak secara sehai (wajar)- ' ' t' .= l'
+4rJ;&i(-u,r:
. Setain hari-hari haidI dan nifas, semisal
1 l(etuar dari wanita yang belum berusia 9 tahun
2 l(eluar kurang dari sehari sematam (24 jam)
3. I(eluar lebih dari l5 hari/matam
4. l(eluar sebetum lewatnya minima[ masa suci (15 hari/matam)
5. l(etuar pada saat metahirkan yang tidak bersambung dengan
darah haidI sebelumnya.sl
. Bagi orang yang mengalami istihadah tetap berkewaliban puasa,
shatat dan boteh mengerjakan ibadah yang lain yang tercegah
saat haidl. Hanya saja sebetum berwudlu darah harus
dibersihkan dengan disiram air, lalu ditakukan penyumbatan.
Semua ini harus dilakukan setetah masuk waktu, karena
bersucinya mustohodloh termasuk kategori darurat, sebagaimana

2-i
Adapun sedikit-sedikitnya masa G
"- \a..
haidt itu satu hari-satu malam. JU)
Maksudnya, hal itu kira-kira sekitar 24
,i, ar-\ ,t'* +i ('tlt
jam, secara langsung, terus-menerus
1. .-.- -",,
ic 4-9l- , t q c
2--"i
menurut kebiasaan haid[. Sementara, I --i.9 a.rJ ,l
masa terbanyak (pating [ama) datam
haidl. iatah selama 15 hari, 15 ma[am. . ;^L\ ,r :Lll ,lLii'i\
(G; jr.L e* ':;{is
,..',-i
k;+
61
lanah Ath Thalibin 1/174
82
at Baijuri 1/114
FI
Ter
IGfiliENlE[NE
l(eluarnya darah haidl sehari sematam /24 jam. ini bisa terus
menerus atau mungkin terputus-putus tapi masih datam kurun
15 hari/malam.83
Istilah terus menerus/sambung menyambung tidaktah datam
artian mengatir deras tidak terputus-putus. Tapi cukup sekiranya
-kapan saja- kapas dioteskan akan terotesi darah.8a
Mengeani hukum masa kosong darah (semisal ketuar tidak setiap
hari). Menurut mu'tamad tetap dihukumi haidl. Sementara
muqabitnya sebagai masa suci sehingga metakukan aktifitas
sebagaimana orang yang tidak haidt.ss
Dan darah haid' dinyatakan berhenti (suci) jika yang ketuar sudah
cairan putih bersih tidak ada sisa-sisa darah yang menyertai.s6

.lika darah yang ketuar itu


metebihi masa 'rY-t
, il-e
15 hari, 15 matam tersebut, maka yang
.1ic :
selebihnya itu disebut darah lstihadtah.
Adapun kebiasaan darah haidI itu.
e't) .:A:,\J-:I
-,,1 :--,ti,, ,q,-
ketuar setama 6 atau 7 hari (beserta e.\l) d r"i,llj t6-
matamnya). untuk menentukan masa-
masa haidl di atas, adatah berdasarkan ry)>\
hasil penetitian yang pernah ditakukan
oleh lmam Syafi'i.

lG@
Dalam redaksi syarah "Darah yang metebihi 15 hari disebut darah
istihadah". Memang bisa terjadi tapi tidak serta merta darah yang
masih datam 'l^5- hari pasti haidt, atau darah yang lebih 15 hari
pasti istihadah." Syekh Abu lshak lbrahim bin Ali Yusuf a[ Fairuz

83
Tausyekh 44
8a
Hasyiah aL Baijuri 1,/114
tolo
86
FiqhuL lstam 1/458
87
Hasyiah at Baijuri '1l114
Ubaidittah a[ Syairozi di a[ Muhadzabnya 1/39),
datam
mengemukakan apabita darah yang kelur masih bertanlut dari 15
hari/malam berarti wanita ini darah haidnya tetah bercampur
dengan darah istihadah. Untuk mengetahui seberapa masa haidl
atau istihadah yang diatami. harus memahami mengenai status
mustahadah (wanita yang mengalami istihadah). Ada tujuh
wanita yang mengalami istihadah :
1. l,lubtodi'ah l4umayyizah
7. Mubtadi'ah Ghairu Mumayyizah
3. l4u'tadah l4umayyizah
4. l4u'tadah Ghairu Mumaiyyizah Dzaikrah Liadatiho Aadran
Wawaqtan
5. l4u'todah Ghairu l4umaiyyizoh Nasiah Liadatiha Qadran
Wawaqtan
6. l\u'tadah Ghairu l4umaiyyizah Nasiah Liadatiha Qadran Duna
Waqtin
7. Mu'tadah Ghairu Mumaiyyizoh Nosioh Liadatiha Waqtan Duna
Qadrin
Untuk [ebih lelas mengenai hukum bagi statas mustohodoh ini
bisa dilihat dalam buku-buku tentang seputar haid[.

Masa terpendek dalam nifas itu ,


iatah, hanya sekelap. Maksudnya, iatah
1'aat oUlt $i'r1
masa yang hanya sebentar. Adapun
permulaan mutainya darah nifas itu,
ialah dari semenjak [epasnya/terpisah-
nya seorang bayi. Masa terbanyak
datam nifas itu iatah, 60 hari, sedang 4'€: t3i. air'"1<i;
kebiasaannya/umumnya 4O hari. . 1..":','- ,\,,. ."'-,i
,1 r-:r-Jl c (Lror , )orr,l
Menurut OauI mu?omod, bahwa pijakan
untuk menentukan masa-masa a-
I , oi ''-: o\lL '/rr.
.\^b.r l cll.:-,)tC4:
terpendek. biasa/umum dan terpanjang
datam nifas itu, iatah berdasarkan hasil
penetitian yang pernah ditakukan oteh
lmam Syaf i'i juga.

IDOLA
. "lstiqra' (hasiI riset/penelitian imam Syafi'i)" hasit riset ini
menjadi alternatif yang dipedomani oteh madzhab Syafi'i karena
tidak ada satupun dari sumber-sumber rr..,jukan at-Ouran maupn
a[ Hadits, maupun tqghat yang melansir dengan baku persoatan
masa-masa haidI ini.88
Memang hasil riset ini tidak didasarkan metalui pendataan
menyeluruh wanita negeri arab. Namun setidaknya penelusuran
beliau lakukan ini sudah menjadi tahapan cukup untuk
mengambit kesimpulan yang memadai sebagai rujukan jawaban
probtematika menstruasi semua wanita.se
Bahkan seandainya terjadi ada wanita yang mempunyai
kebiasaan haid'kurang atau metebihj batas waktu yang tetah
dirumuskan ini maka kebiasaan wanita tersebut justru dinilai
sebagai ketainan yang tidak bisa dipedomani. Bahkan
menetapkan darah yang dikeluarkannya itu sebagai darah
fasid/kotor. Penghukuman ini tebih baik dari pada merombak
kembali hasiI riset yang tetah diakui sebagai ijma' u[ama.eo

saat suci. yang memisah antara dua "t 'ts-'


(.*:'l' jr) )

masa haidl. iatah selama t5 hari. (G,; -;-Li;E j;;+\


Mushannif dengan kata-katanya (yang
berbunyi) : "yang memisahkan antari e *:;-^l\ :j:\':
4-,4.
dua masa haidt", betiau telah menpe-
cuatikan tentang masa Vu'ng i; J^?61 3c is$t
-\.._
memisahkan antara masa haidl dengan
v\,. ,i,,
masa nifas. jika kami berpijak pada s 'r; .s;r4 S G*
pendapat ashah. bahwa orang yang :,; ; ri r o';f . -(rit
sedang hamil mungkin mengetuarkan to o-

darah haidt, maka bisa terjadi (pemisah


J\\ ;H Ji ').A ';\)
88
outyubr 1/99
8e
Hasyiah at Baijuri 1,/115
eo
Tausyekh 44
antara masa haidl dengan nifas) kurang ri-t
t)) r'.-
,-.J2 -;-^
J4Y
dari 15 hari. Dan tentang masa , ,2,, i
terbanyak datam saat suci, ialah tidak -L!-9 ,.€IJl Gl (rr5)
ada batasnya. Sebab kadang terdapat,
,: .. - ,i" -",'
tAJ-a ) olr-tl r-:'-.j
seorang wanita sepanjang masa )\,
(hayatnya). tidak pernah haid[.

Adapun kebiasaan masa suci itu, *-:r-.9 d\e L"l


dihitung dengan masa kebiasaan haidl.
Maka, jika masa haidtnya selama 6 hari,
maka masa sucinya, 24 hari. Atau q-,i ,",2,,< ,z
seandainya masa haidtnya itu setama 7 rr rl ',4J2JI9 U-
hari, maka masa sucinya ialah 23 hari.
Jb+\-rK )i\1; a3;*,
.",'. .2:.i', r'\t\11 1...
a)Jrc.) 4J, r -,"(-I2J t9 r.rar
. r.J*
:-i
Masa usia terpendek dimana
seorang wanita itu haidl (untuk pertama J,\j)
kati), ialah 9 tahun menurut (:Fr
penanggalan rembutan (tahun
Oamariyah). Maka, seandainya ada
seorang perempuan metihat (Pada
dirinya) ketuar darah sebelum mencapai
genap usia 9 tahun, dan datam masa
yang tidak muat untuk haidl dan suci
(misatnya, darah itu ketuar setama .i:.ir- f.- -'. 6\'.
- ),e \y Ja:>- )43 JAb)
kurang dari 16 hari, untuk
menggenapkan umur 9 tahun), maka
darah yang ketuar tersebut, sebagai
darah haidt. Sedang jika tidak demikian
(darah keluar pada masa lebih dari 16
hari ke atas), maka darah itu, bukanlah
darah haidt.
2,;
terpendek
mengandung itu, adatah 6 bulan dan
,:rl U;: t,flt #rj)
' .,i
dua masa sebentar (beberapa sa'at
sala). Adapun masa terpanjang sa'at
Gisi) auhL, (;j1
mengandung itu, adalah 4 tahun.
Sedang kebiasaannya, 9 butan. Dan
yang dibikin pegangan untuk me-
nentukan masatah ini, adalah
berdasarkan kenyataan (realita).

Haram sebab sedang haidt. pada ; . ."i - \


(\tru, (s1))
sebagian redaksi kitab Lin terdapat ''9+ )
r-1.. ^"L,
kata-kata : dan haram bagi orang yanC
JI\il ,9 i"i:
sedang haidt '. metakukan 8 (detapan) "-.- - t.'-, q)t
perkari sebagai berikut: Li;i (;\.i',i {;A)
1. Shalat. Shalat fardlu'atau sunnah;
dan demikian Juga haram t,Sr>; rit;j (;i,-a\)
metakukan sujud titawah dan sujud
syukur. OFAV ir),)t ';-t2;
2. Berpuasa. Baik puasawajib maupun
puasa sunnah. )i t;;t (iptl +-6r
3. Membaca a[-Our'an. i;t;) -J\it\ Q
(o9.li
IrfiliENlEINf
' I(eharaman membaca at-Our'an bagi yang sedang haid' ini
dengan bebarapa ketentuan :
1. Terdengar oteh telingannya sekira tidak ada sesuatu yang
mencegah dan telinganya normal. Jika tidak demikian maka
tidak di haramkan karena hal semacam ini tidak di sembut
dengan qlro'oh.
2. Ada kesengajaan niat membaca at-Quran walaupun disertai
dengan tujuan yang lain. l(eharaman ini walaupun sekedar
membaca satu huruf dengan diniati membaca at-quran.
Apabita pembacaan ayat-ayat at-Quran tidak dimaksudkan
sebagaimana di
atas tetapi untuk tujun berdzikir,
menceritakan kisah-kisah yang termaktub di sana atau el
pengambitan datiI untuk suatu hukum maka diperbolehkan
3. Bukan ayat-ayat yang dinusakh bacaannya meskipun
hukumnya tetap ada.
+. apa yan! dibaca sudah cukup dikategorikan a[-Ouran.e2
5. Pembacaannya berhukum sunnah.
Membaca at-Quran tujuan dzikir, imam Nawawi datam syarh
raudhah dan adzkarnya memberikan komentar, memasukan tek
al-Ouran sebagai dzikir harustah bertepatan dengan ayat-ayat
yang memang memiliki kandungan dzikir. Mengingat yang
i"rmuut dalam a[-Ouran mencakup ayat-ayat mauidhah. l(isah-
kisah dan hukum. Semuanya harus di sesuaikan tidak boteh
niatan dzikir bagi seturuh ayat-ayat tanpa memandang ada dan
tidaknya koretasi kandungan ayat yang dibaca dengan apa yang
dimaksudkan. Akan tetapi beliau -imam Nawawi- datam syarh
muhadzdzabnya tidak membedakan semua ini. Apa saia datam
ayat at-quran bisa dimaksudkan dengan dzikir-
Sekedar pengetahuan. Menurut satah satu riwayat dari imam
Matik. Bagi wanita penghafal Our'an ketika sedang mengalami
haidt boteh mebaca at-Our'an. l(arena hari-hari yang ditunggu
cukup panjang. Jika ditarang bisa jadi dia bisa [upa atas
hafatannya."
. lbnu Mundzir dan at Dzarami, tidak membedakan antara wanita
haidt dan wanita junub. l(eduanya boleh membaca tidak hanya
sebagian tapi juga secara keseturuhan at-Qur'an. Beliau berdua
meriwayatkan dari lbnu Abbas dan yang tain. Pendapat ini luga
menjadi satah satu dari pendapat Asy-Syafi'i yang menurut
zarkasi pendapat imam Syafi'i ini tetaP diakomodir dalam qaul
jadidnya. Sebagian utama mutakhkhir menambahkan ini adalah
pendapat madzhab Dawud dan ini cukup kuat sebab tidak ada

Hasyiah a[ Baijuri '1l118


e1

e2
Nihayah Zaen 33
er
Syarah Kabir 1/'165
dalil yang bisa dijadikan hujlah dalam masalah ini. Dengan
demikian hukum asat adalah tidak ada keharaman membaca al-
wanita haidI atau InaDan

4. Menyentuh Mush-haf. Yaitu


sebuah nama bagi benda yang J.b
ditulis firman Attah, di antara dua
lampiran.
4rl
Dan haram (puta) membawa lil
2
mushhaf, kecuali apabita wanita
tersebut menghawatirkan atas
(kesetamatan) mushhaf .

. Menyentuh atau emmbawa mushaf yang haramkan hanya


mushaf yang tetah di devinisikan oleh syarih. Tetapi sebenarnya
mencakup apa saja yang di atsnya ditulis ayat at-eur'an seperti
papan, tiang atau,bahkan tembok yang untuk tujuan dirosoh
yakni untuk dibaca.es
l(eharaman memegangnya ini tidak hanya yang langsung
bersentuhan dengan tutisannya, tetapi mencakup pada semua
bagian dari isi atat tutis tersebut. Asatkan alat tutis ini menurut
penitaian urf memang sudah sepantasnya dan datam ukuran
yang sewajarnya menjadi media penulisan at-euran. Jadi jika
tidak, misatnya ayat at-Ouran di tutis di tiang atau tembok-
tembok. Maka keharamannya hanya tertetak di arel tulis dan
sekitar areal terdekatnya.e5
Mengenai a[-Quran tafsir boteh membawa/memegangnya
dalam kondisi mempunyai hadast kecil mapun besar walaupun
di tulis dengan tinta yang tidak sama antara Ouran dan tafsirnya
asalkan hitungan jumtah huruf tafsir dengan standar penutisan

ea
Tarsikhut Mustafidin 29
e5
Hasyiah a[ Baijuri 1/132
" At-Turmusi 1/324. H Madaniyyah 112. Syarqawi 1/83)

IIOH IDOLA
nofiFothui QoriO
kaidah khatnya itu dipastikan lebih banyak dibanding dengan
jumlah huruf a[-Quran dengan standar penutisan rosm utsmany.
Dan yang perlu diperhatikan disini adalah perbandingan
hitungan jumtah huruf antara keduanya.
Berbeda dengan tafsir adatah terjemah a[-Ouran yang tertutis di
bawah barisan ayat-ayat a[-Quran. Terjemah at-Ouran ini
tidaktah mempunyai hukum yang sama dengan tafsir, ia tetap
berstatus mushaf yang haram dijamah dan dibawa bagi mereka
yang berhadats.eT
Antara tafsir dan terjemah meskipun nampak mempunyai fungsi
yang sama namun di antara keduanya memitiki perbedaan yang
signifikan. Terjemah at-Ouran adalah pengertian secara literal-
terpaku pada susunan dan bentuk teks apa adanya- ke bahasa
[ain. sedangkan tafsir adalah pengertian susuai dengan yang
dimaksudkan ayat tidak terpaku pada susunan dan bentuk
teksnya tetapi berfokus pada bagaimana pesan suatu ayat itu
bisa dipahami.eB

5. Masuk Masjid bagi *unil? yunF j";l) ,*rli, ()


sedang haid[: jika khawatir ''
ia
darahnya akan tercecer/menetes .: sE j: J4.=+ (.,-.*J'
di Masjid.

Iffff,Irlrdllf
. "Masjid" secara bahasa adatah nama tempat sujud. sedangkan
secara syara' adatah tempat yang dipergunakan untuk ibadah
sholat. Dari devinisi ini Cipahami bahwa masjid adatah termasuk
barang waqafan. Tapi pertu diketahui tidak semua tempat
waqafan untuk shalat dikatakan masjid. Semisal waqif
mengatakan "tempat ini saya jadikan untuk tempat sha[at". Maka
setatis tempat itu secara hakikat sebagai barang waqafan, dan
sebagai masjid secara kinayah. Berhubung status masiidnya

e7
Nihayah zaen 33
e8
Tibyan Fi UtumilQur'an 21o-211
IDOLA
Fothul
secara kinayah. Maka agar menjadi masjid hakikat harus diniati
sebagai masjid saat mengucapkan kata-kata tersebut.ee
"Ruhbah" (serambi masjid) adalah tempat yang berada disekitar
masjid dan muttasit ftidak disekat oteh jatan atau apapun)
dengan masjid. Status ruhbah ini bisa diketahui dari bentuk atau
shigat pewkafan pertama ka[i. atau dibedakan oteh nadhir
(pengurus masjid yang ditunjuk waqif). Ulama f iqh berpendapat
bahwa ruhbah memitiki hukum yang sama dengan masjid dalam
hat-hal yang diperbolehkan maupun yang ditarang di dalam
masjid i tikaf dan haramnya muktsu (berdiam bagi wanita
^seprti
haidl roo
"Horim" (halaman masjid) adalah tempat disekitar masjid yang
dipersiapkan untuk hat-hal yang berkaitan dengan kemastahatan
masjid seperti pembungan air, sampah dan sebagainya. Harim
masjid yang disebut juga sebagai halaman memitiki spesifikasi
hukum yang berbeda dengan ruhbah walaupun keduanya sama-
sama merupakan tempat yang berada di sekitar masjid. Ruhbah
statusnya sama dengan masjid. Hat-hal yang berkaitan dengan
masjid konskuwensi hukumnya juga bertaku untuk ruhbah.
sedangkan harim tidak demikian. Di harim, seorang tdak sah
metakukan i'tikaf. wanita haidI boleh berdiam, dan boteh juga
digunakan sebagai tempat berdagang setama datam batas
kewajaran tak merugikan orang [ain.'o1

t rardru atau
@\3E)t ,";r'Llt (:)
lffi#,"::'Intn"'ut
T Harambersetubuh.Danbagi g'?nC ;?g|t (;l fi
yang (tertanjur) metakukan G 3i 13,
persetubuhan sewaktu darah haidt
-, ;r^; t'"U;Stl
' - ;)-
itu sedang mengatir deras. A-,r*-) :
disunnahkari bershaldaqah satu jql 3i;Jr ,2:ll Jg31
dinar. Sedang bagi orang yang

"e RisalatutAmaiid 2
roo
Ghoyah Tattiris h 96. Majmu 4/260. FawaidutJaniyyah 425
" FawaidutJaniyyah 425. OrLyubi 3/93
bersetubuh sewaktu darah mutai
surut, maka disunnahkan agar
bershadaqah sebanyak setengah ,\i: .-r.o'.,
dinar.
8. Haram memanfaatkan untuk A ir*;;ir; crerr (;)
bersenang-senang, yaitu pada
bagian tubuh yang berada di antara ;)4 <61t: c)t &
pusar dan lutut
LE;Yrrt is ti;t
seorang
perempuan. Maka tidak haram
hukumnya, memanfa'atkan untuk
bersenang-senang pada pusar dan f+, q 'j; rc',
lututnya, dan juga tidak haram
pada bagian sebelah atas pusar dan
,"iAt V;i-j\li.:il
lutut. Demikianlah, menurut
pendapat yang pilihan,
sebagaimana tersebut datam kitab
Syarah at-Muhadzdzab.

l(emudian mushannif segera


menyusuI pembicaraan yang mestinya
dibicarakan pada bagian yang tetah
lewat, pada pasal tentang perkara yang
menyebabkan harus mandi. Betiau
lantas berkata: Dan haram bagi orang
yang junub, mengerjakan lima perkara
sebagai berikut :

l. Mengerjakan shalat; baik shatat


fardlu atau shatat sunnah.
2. Membaca al-Our'an yang tidak
disatin bacaan (ayat)nya oteh ayat
lain; walaupun yang dibaca itu
hanya satu ayat atau satu huruf,
baik membacanya dengan suara
yang pelan atau dengan suara Yang A\i;)t,a;) \k )i \i
lantang. Dan dikecualikan dari
membaca a[-Our'an.
membaca kitab Taurat dan Injit.
ialah
')K\i 6i ijiu "!Pr
Adapun membaca dzikir-dzikir 4-,
yang berupa ayat at-Qur'an, maka Jir qtlr
hukumnya hatat (tidak apa-apa);
asatkan bukan bermaksud
eg,ll
membaca at-Our'an.
) Menyentuh Mushhaf: sedang
membawanya justru [ebih dilarang.
tit><-a)\ .F) e.lurt(j)
i "l ,t1'.
Thawaf; baik thawaf fardlu atau t., ,1.\
4.
thawaf sunnah. -;
Y! i/ (4rFi
5 Berdiam diri di Masjid, bagi orang )\ t"b; 1.J;f:r; ;r1r
yang junub, yang beragama lstam;
kecuali karena datam keadaan aKiry ;rrr (;) >ii:
terpaksa (dharurat), misalnya
seperti orang yang bermimpi latu
ketuar air mani (sewaktu tidur) di
Masjid, sedang ia merasa repot
(sutit) untuk bisa ketuar dari Masjid
sebab ia mengkhawatirkan atas
keselamatan dirinya atau harta-
bendanya.
r t,\. ,-i,",'t,.,i
Adapun [ewat di dalamMasjid is: *_ tzw rzuJ I L+"t L.l
tanpa berhenti, hukumnya tidak haram.
.i- ",- s'.: -it 2t "<
Bahkan juga tidak makruh menurut )e
J v.ir aI
tJ
)-e C-\!
.
,\-9
Z-
pendapat oshoh. Mondar-mandirnya -t
'.'- - a. , - a.
\ll
J.)i9 .7O.4 t\
orang yang sedang junub ([ewat) di (:-
dalam Masjid, itu status hukumnya
sama dengan orang yang berdiam diri
b.l3l i .31
di dalam Masjid. Dan dikecuatikan dari t
-p.:lt 7 ,->-a C^-ll I
keharaman diam di Masjid, yaitu .a
berdiam di Madrasah dan Pondok. . h,-i! g9lrJl
Mushannif kemudian segera ,z,i 11 - t\1 '-1"-.y t',
\,a)\ Lr)-.4.41 ) ).4r4 \
menyusu[ lagi dengan pembicaraan -
- raa " Z'
tentang hukum-hukumnya hadats il 5'11 .:,-,jl - aK.-l :,"
"zJ
besar hingga sampai tentang hukum-
Y

hukumnya hadats kecit. Lantas beliau


(pun) berkata
'rA) iu;;iit a:at
:
-r.i,:-- ,. ',i,
\ t:-:E--J I
i'-
Dan haram hukumnya bagi orang yang )r-,,.1 b)> J!.
sedang hadats kecil, 3 (tiga) perkara,
yaitu : 1) Shalat. 2) Thawaf. 3)
iySi) (;$i ix)
Menyentuh mushhaf , serta .-.ti,
cLtz-,,a)l
t-- 2,.,tr,-
.-e1 L)\D\;
membawanya. Begitu juga, haram r-5
t --- ..r^-
hukumnya menyentuh/membawa aL)-- 1r5j (;llj
kantong (bungkus) dan peti (kotak) yang
di datamnya terdapat Mush-haf at-
;: ,, 2",.:-
t--{:J O))J-a)
rit->-..a-a
Our'an. Adapun membawa Mush-haf
-",*\
al-Qur'an beserta membawa beberapa ,,3-) ,l_ ^-tn J+j
macam barang-barang [ain, dan .iuga
,9. '--! nl I n-."--.r
v-;) ,Y1l-,/--ol I a).
beserta Tafsir yang (prosentasenya) -) 1- - -
lebih banyak daripada at-Qur'an-nya.
hukumnya hatat (tidak berdosa). dan
i -r;-^
\) - \-r ) :-^\-,!
t ,'-"-r\ii-, \ -,
juga hatal hukumnya membawa ct.2,., 12 1-
..jll \+ .P l.Jrc
beberapa dirham, dinar dan berbagai
cincin yang pada masing-masing dari
semuanya, terdapat ukiran (ayat-ayat)
a[-Qur'an.
Dan tidak boteh melarang, , 2 " ti' t.-ti,:..'.i-
(kecit) yang sudah tamyiz
anak
lagi
al c.)+^rrjt..]r i-"? L
berhadats, yaitu menyentuh A[-Ouran
dan papan yang bertulisan ayat At-
);t, *-r)-.;;,.-) ;
Our'an untuk mengaji dan belajar.
{ rd;rc-<-i+'S }
I(ITAB MEN'ELASIGN TENTANG HUI(UM-HU I(UM SHALAT

Pengertian "Shaiat menurut *5. 6--" i\c.lt -+:


ij-- v-)
bahasa. iatah berdo'a. Sedang - _--/-J _- -
pengertian menurut (tinjauan) syara jUrii jWi
'' ".:,Jl jU
iatah beberapa ucapan dan perbuatan : : . !:
ta;#:i
yang diawati dengan ucapan takbir dan L:# a"(:fr..
memenuhi beberaapa syarat yang telah -P)-a1 J{lts p=!^J !
ditentukan.
Adapun shalat yang difardtukan
3; idel)
itu ada 5 (tima). Dalam
(diwajibkan) 7 Gt|i\ _
sebagian redaksi kitab tain, .:.,ljJ5l i3l A
menggunakan kata-kata : 'Shatat-
shatat yang difardrukan uau ti.nJ: il- +1 l3-*) .iti;jjjr
sing-masing dari lima tersebut. harus, " , " z-t, ,,i ,."
dikerjakan pada awal waktu (tepat \sz) +srt Jlt g ]i>
masuk waktu dimulainya shatat). yang .,--\, --"- ti i,,,,-,
mana keharusan mengerlakannyf # o4 JLe or Jl t''-J-"
leluasa hingga sampai pada batas.sisa '' Ji-,'_
waktu yang masih ada/cukup, (sekira)
,'i:4 Wi-v
muat untuk mengerjakan shatat. Maka,
sewaktu datam keadaan demikian,
menjadi sempitlah waktu keharusan
mengerjakannya.

. Maksud dari waktu wajib muwosso' adatah datangnya waktu


shalat tidak menuntut pelaksanaan shatatnya dikerjakan saat itu
juga tetapi boteh ditunda sampai batas waktu yang tersisa hanya
cukup dibuat mengerjakan rukun-rukunnya saja. Dan disini
kewajibannya menjadlt mudhayyoq. yakni petaksanaannya harus
dikerjakan saat itu juga. Namun bagi siapa sala yang ketika waktu
shatat tiba tidak segera metaksanakan tetapi menundanya,
menurut imam Nawawi -qau[ ashah- di awal waktu dia haius ber
"azm" (mempunyai keketapan hati) akan metaksankannya.l02

1. Shalat Dhuhur.
lmam Nawawi berkata disebut :
ju Nl; ei t#l
shatat Dhuhur, sebab shatat itu tampak U;V uffi
't J*-i. ,c.3\
'aZ)
terang (dikerjakan) pada tengah-tengah ti
t-itt r... 2- \(
siang hari (siang botong). Adapun waktu J3\) )t(!l '-' J o+tb
mutainya sha[at Dhuhur iatah, sa'at
bergesernya. yakni condongnya
matahari dari tengah-tengahnya langit,
")*'
&i 6\t G:
bukan menurut dasar penglihatan mata tV:)\ ba:
(,_r5l) *
pada kenyataan perkara yang uJ ^ti aa
.;t iijL'i
. l). )--:'r1 .,-
sebenarnya. tetapi (hanya berdasar) \).
'
pada apa yang kelihatan tampak bagi r-1 t.f '
'- J+-
(mata) kita saja.
\t-. 1..i, -,,1 t-,,-
Dan condongnya matahari dari ql_92.:, .!+-l t C4) t))e)
tengah-tengah langit itu bisa diketahui
dengan (metihat) pindahnya bayang-
'x oiAr
)17 jL p\
bayang ke arah timur, setelah bayang-
bayang pendek itu mengecil surut -,t=-4Y- ,.-rir te ; ,oL .;
habis, yang mana hal itu sebagai .,";At7ra-;t
pertanda atas puncak kenaikannya
matahari.

lctEliENrilNt
. Terungkap di datam sebuh hadits bahwa proses pergeseran
matahari diketahui datam tiga tahap:
1. Hanya di ketahi Altah
2. Diketahui oteh Mataikat muqarrabin
3. Diketahui oleh manusia.

102 '1l125
Bujarami ALaal l(hatib 1/ /338. Hasyiah at Bajuri
l(onon besar matahri itu empat kati lipat dari bumi dan kecepatan
daya tempuhnya datam satu langkah kuda yang bertari sangat
cepat itu mencapai seputuh ribu farsakh (satu farsakh = 3 miI dan
satu mitnya = 1666.6659). Bahkan dinyatakan oleh sebuah hadits,
jarak tempuh matahari datam tempo sesingkat kita mengucapkan
(ia atau tidak) itu bisa mencapai sejauh perjatanan lima ratus
tahun. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa kenyataan
sesungguhnya pergeseran yang terjadi di atas sana jauh
mendahutui apa yang kemudian tampak (bayang-bayang) datam
pengetahuan kita. Namun demikian tutnutan yang di bebankan
kepada hambahnya (datam memastikan sudah atau belum
terjadinya pergeseran matahri) hanyalah sebatas apa yang dapat
dicerna oteh indra mereka.r03

Adapun akhir waktunya shalat


Dhuhur ialah, ketika bayang-bayang
liD
/iljr &i (:+i)q
setiap sesuatu tetah menjadt sama
sepadan dengan sesuatu tersebut,
G:i'ili r,:- ,F b rlz
selain bayang-bayang sewaktu Q\')1\ jt);-&i
condongnya matahari.
l(ata "Dhill" menurut (tinjauan) 1l,l ir. loa: J:-tr -:r ir-rr-
d, trr dj.4r J^-J I ^4 J4)t)
bahasa, iatah mempunyai arti "tutup";
sebagaimana anda mengatakan ucapan -,i- : .-i ...i: r,.
: "saya berada di datam tutup Fulan."
i^P) e/-: +' 9)" )e
a.,-i/ .., --- 1.-.
Bukanlah bayang-bayang itu tiadanya -re tJ u---! I lE
matahari (cahaya matahari terhatang t:ia- a. t r. c.i "l}JI
i_ ,,,.t
sehingga memunculkan bayangan), a-a-l+ ).>- q-. -^l
u'lJ --4.:J
\ -/ -
sebagaimana haI ini terduga-duga (oteh
manusia setama ini).
(sebenarnya) bayang-bayang itu
Tetapi *) )';)\64 jw;nr
perkara yang musti ada (wujud,
wataupun tidak ada matahari), ia
diciptakan oteh Altah Ta'ata, untuk

ro3
H. Madaniyyah 1/207
dimanfa'atkan oleh tubuh dan lainnya.

2. Shalat'Ashar. \ir)\-; &\ ().'tt't)


Disebut shatat 'Ashar, sebab ia
menyongsong datang waktu
terbenamnya matahari.
Adapun permutaan waktunya
shalat 'Ashar, iatah bertambahnya
bayang-bayang metebihi di atas
bayang-bayang yang sepadan dengan
benda.
Shalat 'Ashar itu mempunyai 5
(tima) waktu :

Pertama; waktu yang utama, yakni


mengerjakan shalat tepat pada awat
waktu
l(edua; waktu ikhtiar (tonggar).
Mushannif memberi petunjuk tentang
waktu ikhtiar ini dengan ucapan beliau :
"akhir batas waktu ikhtiar dalam shatat
'Ashar iatah. (ketika) sudah mencapai
dua kali besar bayang-bayang suatu
benda.
l(etiga; waktu yang masih dianggap
boteh (ditolerir) mengerjakan shalat ' tr\r- I 'ir'
,rlJlq.t..^--.-.Jl
lj) ) \t)-
(waktu lawaz). Mushannif memberi
petunjuk tentang waktu lawaz ini
dengan ucapannya : "waktu lawaz iatah, i,ll , 'rt]:,
, "i2 ir:rr
Ll2J L^-^.a-,. '-,6
ketika sudah sampai datang waktu "r'/--9-1--t)-
terbenamnya matahari". ' '-. ' - '-: )
\:^9, c \-).--.!rlq
,-. . ..i,l.\
'. Zt-\\,t,a :
l(eempat; waktu yang masih dianggap
t-
boleh mengerjakan shalat, tanpa ada '"a'^
hukum makruh. Yakni waktu semenjak
,rl ,.ll Lo-dU
- v, Jr- - 1
) ) v-z
dari menjadinya bayang-bayang, dua
kati sepadan daripada bendanya,
IDOLA
sampai pada waktu keluarnya mega
kuning.
I(elima; waktu haram mengerjakan
shatat. Yakni mengakhirkan waktu
mengerjakan shalat hingga sampai pada
sedikit sisa waktu yang tidak muat
untuk digunakan mengerjakan shalat.

3. Shalat4aghrib. , --,- ,.'.i - t' ,-i .,


Disebut siatat Maghrib. ,"bab *] qP )t^a --r''dt;) (

dikerjakannya shatat Maghrib itu ,.,",jjjl ;.i; q,U,


sewaktu matahari terbenam. t'r 4+
Adapun waktunya shatat Maghrib ,-.:9 t t:
itu cuma satu: yaitu waktu _ ,^: i W:)
terbenamnya matahari, yakni secara A-- j # &1 (o:.31
keseturuhan (sampai pada) bundar- . ,- .i-. .,.- ,t. \i.
bundarnya matahari. Dan tidaktah "ru? E-q 'u? ta- ls
mengapa, masih bertangsungnya sorot ,? ir,rlr-,,2 12o_ ,\
sinar matahari, sesudah terbenamnya. Ja'i-:J'
(o)i v 2ltt:'. s)
(Dan waktu maghrib itu bertangsung\ jl:l ,;r;"
dengan kadar waktu cukup untuk - -J' \ '' r;i (ILA)
mengerjakan adzan oteh seseorang. l>,-at ;4:)';')A\
dan dengan kadar r"."orung ,'y;-;
"- -- r--
mengerjakan- wudtu atau tayamunl Q6, jS
menutupi 'aurat, iqamat untuk segera
shalat dan untuk mengerjakan shatat
sebanyak tima raka'at.
Adapun ucapan mushannif '- $-r- .tt t- 2.
: t \ -b3\4 7d L ll--o-r aJ'1,2-
"l .
"dengan kadar..... -seterusnya-, itu
ditiadakan (gugur) pada sebagian
redaksi kitab matan. Maka apabita kadar
#tqF Ea\e^6
yang tersebut di atas tadi telah habis,
itu berarti habis sudah waktunya shatat
ws a;'r;tt1jrjjil
Maghrib. Demikianlah, menurut .+++r JJilr ji-o 1*Aj
ladidnya. Adapun menurut . O3yt -;.^t,
Y --;;
'- "
ji .;iW:
Oadim. dan juga dinyatakan kuat oleh "z
lmam Nawawi, bahwa waktunya shatat .r-!,
Maghrib itu bertangsung panjang hingga
waktu terbenamnya mega merah.

4. Shalat'lsya'. .,i;11 ," 2-. (it : Jh)


J_
l(ata 'lsya'. dengan dikasrah huruf Y- .-

i_
'Ainnya adatah sebuah nama bagi .\lljl ,li\ :-\ !li-;
\- \ t
permutaan (munculnya) getap malam. =J' '
r-r'.r ill1 l\irU
Sedang shalat tadi disebut 'lsya', karena \gj4 ell+ o )-a)t t d)
dikerjakannya sewaktu matam sedang
gelap. .*
Adapun permutaan waktu shalat ,. i \. . ,: .<, .- a l-i ,
'lsya'adatah ketika tetah terbenamnya 'iiJl ;li \\lt4n3 $\)
*"F",il-lq ' sjr
mega merah. Adapun bagi .J df , L;i g;.jr
tidak mungkin mengatami terjadi Y'
tenggetamnya mega (merah). maka ;! -; ('iA\ ^--t :-:i
penduduk negeri tersebut, adatah .11 d;l F ,l- r[^1Jt

tewatnya masa, yang mana mega Cf) 'r)P\ ,.'? !9-i


';;;;; .i i, .#l-.-i , , .
merah yang terdapat di negeri terdekat
penduduk negeri tersebut )U\ 3'r *'i4
tenggetam (maksudnya mengikuti " "ir
'ff?t .
terdekat).
isya'ya Negara tetangga yang
Pada shatat'lsya itu. terdapat dua ;r--? 1 1-'-,-i ..,-x- '-1-
waktu: ' -tL:t] L'-6-r'- ' UJJ l&JJ \-)

Pertama; Waktu lkhtiar (tonggar).


Mushannif memberi petunjuk tentang
hal waktu lkhtiar ini dengan ucapannya : (,,$rr.+ il;q,;)r +-l
"Akhir
llKIllI waktunya shalat 'lsya'
WdKLUI lyd 5ndtdr. t5yd di
Ur (ldrdr
dalamr r ,, .- ,i ., .l_ , ., -
waktu lkhtiar adatah, bertangsung 41+ 4) )v't) j':+ .Js':
hingga sampai pada pada sepertiganya <\,
r--a i,
" \ -Y "1v "
... -2\-d )' ,lCl ii)
malam hari".

DOLA
l(edua; Waktu /owoz (waktu yang masih
dianggap boteh metakukan shalat). 9s q;u!r si (,:-S.rr

Mushannif memberi petun.juk tentang


hal ini dengan ucapannya (Waktu: la,,
shatat 'lsya') "di dalam waktu Jawaz, .J., )q
bertangsung hingga sampai pada
terbitnya fajar Shadiq". Yaitu fajar yang
tersebar [uas cahaya fajarnya datam ke-
adaan melintang (antara arah setatan
dan utara di bagian betahan langit
sebetah timur) menuju ke arah atas
langit.
Adapun fajar l(adzib, ia terbit ;i-uj iiKJr
sebelum terbitnya fajar Shadiq, tidak (_- 9a\ eI
1- ra:", ri :rrl
pada posisi melintang, tetapi pada ,j vr* J e!) iaa
J+
posisi membujur datam keadaan
,l ,-1,, ., ,< t
berjalan (sebentar) ke arah atas langit J pL*Jl ,1 L^rl: -1',.,
\^la:*.^,.
kemudian ia lenyap, dan diiringi dengan --.\t! i" t.
keadaan gelap. Dan tidak ada , ^-r.-b +, $;
(konsekwensi) hukum yang berkaitan 6r "i---
.-=-> ' ar ;kr
dengannya (tidak ada hukum haram \ 'tv '
mengakhirkan shalat yang berkaitan
dengan muncutnyaf alar lkdzib).
At-Syaikh lmam Abu Hamid (al zi ,- .'i
, 1l lrl.r-
:"3.tr J )c
ol zr-,.:J I -t,<-
(-i
Ghazati) menerangkan, bahwa pada
t. -'- - ?- ,:
-. L-l' t:-s-| i,
shatat 'lsya' itu terdapat waktu makruh u ;Ay 1 LP 2watt
(mengerjakan sha[at), yaitu waktu yang
berada di antara dua fajar tersebut
(antara fajar l(adzib dan Shadiq).
G;at;x
5. ShqlofShubuh. i; ij\; "(\ (i3li)
l(ata "Shubuh" menurut tinjauan ':' 'L.
bahasa, mempunyai arti "permutaan '<
k-Jl JJI 1.'J
9-*-*; -r
siang hari". Dan disebut "Shubuh".
karena dikerjakannya sewaktu tiba per- ..lli i ui.;-rrli;);lr
mutaan siang hari.
Dan pada shatat Shubuh itu, 2\3)i'd:* Fs a:
terdapat (juga) 5 (tima) waktu, srs
sebagaimana yang terdapat pada shatat
$4\ e4 \ :Li
'Ashar, sebagai berikut :
Pertama; Waktu yang utama. Yaitu awal
masuk waktunya shalat Shubuh.
l(edua; Waktu lkhtiar. Tentang waktu .t.t\ t-,1,t
lkhtiar ini, mushannlf menerangkan di
, lt l " <i'
.^-d\ Y Jb q*:
dalam ucapannya : "Permutaan
it
waktunya shalat Shubuh itu (semenjak) :Eilr
muncutnya fajar yang kedua (Shadiq),
JL4-" ) I

sedang akhir waktu shatat Shubuh di


dalam waktu lkhtiar ialah, sampai pada dJ ,t-Xl r ''1.?}1 t:.-9 q tlJL!lq
(hari mutai) terang".
l(etiga; Waktu )awaz. Mushannif &i (;Vt j.j) r:*
memberi petunjuk tentang waktu Jawaz
ini didatam ucapannya : "Akhir waktu
shatat Shubuh di datam waktu lawaz
Ltv itl *\-f-
>1, ',t; ;11\i ( *3\
dengan disertai hukum makruh, iatah
hingga sampai (mendekati) sa'at rL)js ir a;\5
terbitnya matahari. ':'ir
l(eempat; Waktu Jawaz tanpa disertai J'.^i
r v--, ,r1i;1
hukum makruh. Yaitu (masuknya waktu
."- ti i, La',^ri U
shubuh) hingga sampai pada - a/ .-# or J;
muncutnya warna merah (di tangit ,-'.- -i'- :.i,
. t€r-J- ) t,. s.e,
sebelum terbitnya matahari). I

I(elima; Waktu haram. Yaitu


mengakhirkan shatat. hingga sampai
pada sisa, waktu, yang tidak muat untuk
mengerlakan shalat Shubuh.
FASAL : Syarat-syarat kewajiban ,-,?r Y;\ir) {&5}
mengerjakan shatat itu ada 3 (tiga)
perkara: u:;i t;q:i i:X rySr
l. lslam. Maka shatat, tidak wajib
dikerjakan oteh orang kafir ashli, i'i,A\ :-;JJ {ix:yiy
dan juga tidak wajib baginya
mengerjakan shalet qadta' atas u4 n:3;J{r,eKlr .1e
ketertinggalannya, ketika ia sudah ,ti- ,r,i I ,1l)i,,-2,
t"! fI- -1
tajt^b
,1 -
masuk Islam. Adapun orang yang }=Ie
ketuar dari agama lstam (murtad),
maka ia wajib mengerjakan shatat
';'J,;r;;e (^4; x)r
dan mengerjakan shalat qadta' atas pu;jr jlir it_u3t>s',
ketertinggatannya, jika ia telah
kembali lagi ke agama lstam.
2. Sudah mencapai batigh. Maka .'g )! t3;L;t1 .1,61 (j)
shalat itu tidak wajib dikerjakan i
oleh seorang anak laki-taki dan i5J *t
-,-_,
:i* -p
perempuan yang masih kecit 1\ -.. "-.,-:: .,--r,
(betum pintar). Tetapi mereka harus Jl €- *: I ;'-'"i
diperintah agar mau metakukan :"-i 'rj?.'ir- t- .r a:t, i . .
shatat, setetah mereka berusia 7 4 \y 9 -/:""t
"l^'--
(tujuh) tahun. (Demikian itu) iika
memang sewaktu usia itu, dia
\6j ,y av?:') j:;)\
sudah pintar (tamyiz). Dan apabita
seusia ltu (7 tahun) dia betum
pintar, maka diperintahnya. setelah
mereka pintar. Dan mereka harus
dipukul karena mereka
meninggalkan shatat, setelah
genap berusia 1O (sepuluh) tahun.
3. Berakal. Maka shalat tidak wajib >[ fi:arl e.Jur (;)
dikerjakan oteh orang yang gila..
Adapun kata-kata mushannif
. -l-
-;i) ali; 't';1 a>
..
lc {,1
:
-) ,). ) r zr . t
"Tiga hal tersebut,
merupakan batasan pengertian
adatah
i l;[ rusft ";
mukaltaf", tidak terdapat pada "..Il
'n-J I u-J
sebagian redaksi kitab matan.
,
Y{(-\)-. 'arr

rrriE[EnrtlNl
Bagi orang gita yang gila karena kesembronoannya wajib
mengqada' shatatny ketika sudah sembuh.loa
Bukan tergolong mukattaf bagi orang yang tercipta sebagai orang
buta, tuli dan bisu, begitu juga bagi orang yang tercipta buta dan
tuti sekalipun bisa bicara. Sebab dalam keadaan demikian ia tidak
bisa mendapatkan itmu syariat. Dan juga tidak termasuk
mukatlaf orang yang tidak menerima d'awah lstam, mungkin
karena jauh dari para utama.lo5

Shatat-shatat yang disunnairkan itu


ada 5 (tima) :
.iu!5t a\'1.-)\'))
l. Shalat dua Hari Raya. Yaitu (1)
Shatat Hari Raya 'ldut Fithri. (2)
ii; &i (erqjr ;5
Shatat Hari Raya 'ldut 'Adha (Hari
Raya Qurban).
Shalat dua gerhana. Yaitu : (1)

Shatat gerhana matahari. (2) Shatat


gerhana rembutan.
3. Shatat mohon hujan (lstisqa')
4. Shalat-shalat sunnah yang
mengikuti pada shalat-shatat
fardhu, yang (biasa) disebut juga
dengan sunnah-sunnah rawatib; tai WL j.;t; 1etA-
yaitu ada 17 (tujuh belas) raka'at :
a. 2 (dua) rakaat (sunnah sebetum ,:^L
'{t) *9\ fl\
b.4
melakukan) shatat Shubuh
(empat) rakaat sebelum t3 ";".i";;ti
e. e) ),)
u* Li
mengerjakan shatat Dhuhur

loa
Hasyiah Bujarami Aia at l(hotib 1/4O8
'o'Hasyiah Bujarami Ata a[ l(hoiibl/4o8
DOLA
Fothul
c.2 (dua) rakaat sesudah ,;-.i,,.-,-,.-y-
5-l! u'-: o u")li J+E
",t,. I
mengerjakan shalat Dhuhur
d.4 (empat) rakaat sebelum ,2 Q6t
mengerjakan shalat'Ashar
,p /a\
e. 2 (dua) rakaat sesudah
mengerjakan shalat Maghrib
,[rl i,? lJC,9;lt
f. 3 (tiga) rakaat sesudah
mengerjakan shatat lsya', yang
lir, t'zt1\ j-y
mana satu dari tiga rakaat
tersebut dikerjakan sebagai
shatat witir.
Adapun satu rakaat itu, adalah
merupakan shatat witir yang pating
;'3i;
2
jii ili .*i;r:tr;
J '\) 2.. - J J
'J
--a;S',
sedikit. Sedang shatat witir pating 'o-'"; i ;i ,ci-11
banyak adatah 11 (sebetas) rakaat.
Adapun waktunya shalat witir, yaitu
antara shatat 'lsya' dan muncutnya fajar
7tl;, ,t:41 ti6 ';
Shadiq. Maka. seandainya ada orang ,u.'J\ jJ ;3i i.v #\
shatat sunnah witir,
sebetum ...'.i,,,-,i,,.-
.rj+Crr+-Jr
mengerjakan shalat 'lsya', dan lr"-e
dikerjakan dengan sengaja, atau (juga)
datam keadaan [upa, maka hal itu
betum bisa dianggap shalat sunnah
witir.

. Di bulan ramdtan shatat witir sunnah dikerjakan dengan


berjama'ah baik sebetum atau sesudah shalat tarawih.
Tarawihnya dikerjakan berjama'ah maupun tidak. Bahkan
andaikan tanpa mengerjakan tarawihpun. Shalat witir di bulan itu
tetap sunnah dikerjakan berjama'ah.1o6
. Apabila seseorang melakukan shalat witir semlslam setetah
shalat isya'. Maka baginya tidak boteh metakukan witir lagi

106
Hasyiah a[ Bajuri 1/136
setetah shatat tahaiiud. sebab terdapat hadits yang menjelaskan
"tidak ada dua witir datam satu ma[am". (HR. Abu Dawud
waghairuhu). Tapi ada satu pendapat yang memperbotehkan'
Un-tuk caranya sebelum tahaiiud melakukan ahalat satu raka'at
guna menggenapkan rakaat witir yang telah ditakukan setelah
itu boteh metakukan witir tagi setetah shatat tahajjud' Hat ini
pernah dilakukan oleh sebagian shabat seperti lbnu Umar dan
yang lain.r07

Shalat sunnah rawatib mu'akkad


(sunnah yang ditekankan) Yang # ix-i ., Kpt aq5
mengikuti shatat fardtu itu' secara
keseluruhan ada 1O (sepuluh) rakaat:
k c6t 2v3t ):;
a. 2 (Dua)
mengeriakan
rakaat sebelum
shatat Shubuh.
At l" qts;, ,--2-
?.-.d\
\:-'

b. 2 (Dua) rakaat sebetum ,* J6r61: c @))


_

mengerjakan shatat Dhuhur.


c. 2 (Dua) rakaat sehabis mengerjakan
rtiri-\,? CU*;t.:rAt
shatat Dhuhur.
d. 2 (Dua) rakaat sehabis mengerjakan
shalat Maghrib.
e. 2 (Dua) rakaat sehabis mengerjakan
shalat'lsya'.
Tiga shalat-shalat sunnah Yang
ditekankan, selain shalat sunnah yang
(crl$;" ,tG u*:)
\. J. i -.t-1\t -- t7 -a'r
mengikuti pada shalat-shalat fardlu. l.A-\5- I arl-!-!
\)2') - ,
rJ lr r\r-
)

Yaitu :
Pertama; Shalat pada (tengah) matam. JxjjrJrjrq 1;uri>u)
Adapun shalat sunnah muthlaq
ditakukan pada waktu (tengah) matam
itu tebih utama, daripada dikerjakan
,Fr a iri .F, +-

pada waktu siang hari. Sedang shalat JA]S ,@t ,J_ e$ri
sunnah ditakukan tengah matam, itu

'o' At Mahatti 1/245


FI IDOLA
Te Fothul
lebih utama, (baru) kemudian akhir tt - t! ,i i a .;
.t
o .>-
-) L..a-9 I t--! I -.b- c
matam itu lebih utama. Demikian ini
menurut pandangan orang yang t,i,, --.- ,-,
, tiJ I e-*i ,'r-l ]$J J-b3l
membagi maiam hari menjadi tiga
waktu. ()[i

. Shatat malam (shalat tahajjud). Yang dimaksud shatat tahajjud


bukan shatat yang dilakukan matam hari dengan niat shalat
tahajjud. Tapi yang dianggap sebagai shatat tahajjud adalah
shalat baik berupa shalat rawtib, unnah mutlaq, fardu yang di
qada' atau shatat nadzar yang ditakukan setetah bangun tidur
dan setelah setesai mengerjakan shatat isya' walaupun datam
bentuk jama taqdim.loa

l(edua; Shalat Dhuha. Pating sedikit,


shatat Dhuha dikerjakan sebanyak dua
;)u) iEJ\ (-.)
( a-til 'Y-

rakaat. Sedang pating banyak, u:;u;sl evst \e3\j


dikerjakan sebanyak 12 rakaat. Adapun
waktu untuk metakukan shatat Dhuha
,.r:, - d;
a-2-
E V"SS ,^i"e
itu, ialah semenjak dari naiknya
matahari hingga condongnya matahari Uili',
-- rr e,l! n2 *iJl ? {-
Ui',l
.J
(ke arah barat), sebagaimana yang
dikatakan oleh lmam Nawawi di datam LniJi -*i '.t-Jc"3\ iit! u.(
9"
kitab at-Tahqiq dan kitab Syarah I - t\t
l.)-La-J I Z ^i c
Muhadzdzab. :"V-JJ

l(etiga; Shatat Tarawih. Yaitu sebanyak


20 (dua puluh) rakaat, dengan sepuluh @:tlu;d;) e.]sjl(j)
ucapan satam; ditakukan setiap malam
dalam butan Ramadtan. Sedang jumtah
i4
,
^5ti, Uji+ e')
keseluruhan shalat Tarawih itu, ..-" al-"J
-i^i b
terdapat 5 (tima) kali istirahat. Dan

108
Hasyiah AL Bajuri 1/133
seseorang yang hendak me[akukan '"1"
shatat Tarawih, ia harus niat pada tiap-
Wl-iJ aub..)
"^.F
tiap 2 rakaat, (niat) shalat sunnah ,: iri -r,2 ,t
^1.- ?z)J
o--*)
cP'
tarawih. atau shatat sunnah butan
ramadlan. Seandainya ada orang shatat :.rai
:i e4J
J ,^ri
Y- J u\L
tarawih, (dilakukan setiap) 4
rakaat, i.
dengan satu kali ucapan satam, maka C)' Js a@-t lW
,-j""
hukumnya tidak shah. Adapun waktu -. t. --.\Da t.D -t-?
untuk mengerjakan shatat tarawih itu, 9)ztS *1 Y# ?r;
iatah (waktu) antara (setetah) shatat
'lsya', dan terbitnya fajar.

ICIEIENrINI
Jumtah duaputuh raka'at merupakan jumtah maksimal shalat
tarawih bagi mereka yang berada setain di madinah. Di madinah
shatat tarairih boteh ;ikedakan hingga 35 raka'at.1oe
ladi jika dikerjakan kurang dari jumtah ini sudah memperoleh
kesunahan tarawih.llo

FASAL : Syarat-syarat shalat sebelum


masuk datam shatat, ada 5 (tima)
-.i , rr
8W')) {iJ}
perkara. l(ata "syuruth", adatah bentuk l. '<
J-.e+-tlt et'-
jama' dari kata "syarthin". Sedang arti
kata syarath menurut (tin.iauan) bahasa, GUi
ialah "tanda". Adapun pengertian t -o ,2 .
"syarath" menurut (tinjauan) syara', Y V;) 4;)tiJl 4lJ Fj
iatah "sesuatu, yang dibutuhkan untuk
ia 4.]t ! )t I a2,-.o t-a9 ;r
keabsahan shatat, dan bukan ^4J

termasuk bagian dari pada shalat itu


sendiri". Dan terkecuati dengan batas-
\1{FTWVA:
toe
;1. Y662niayh 1,/322
an ini. yaitu rukun shatat. sebab rukun. ;2' ,.y',.att ,: :tf .-ti,
itu termasuk bagian dari shatat itu e J:jt )-',d\
sendiri. '+ .i)Lil
1. Sucinya beberapa anggota badan .e , i,
dari hadats. yaitu hadats kecil dan rL:.i'Jl iql Jt'i' Jr:fl
besar, jika mampu melakukannya. ,_i 1 . I ?
Adapun orang yang tidak .r.p, -*K!!;j,!l (+-rrl J,
metakukan bersuci dari hadats kecil ,,i - " 2i,
dan besar (karena situasi dan '9u L!' 'i;rdt +
kondisi yang tidak memungkinkan), l: " - trri - .. - r ,\. t,
maka shalltnya dianggaf, shah.
4-Y+- 4 j) D+'dl
a

^'"a3
serta berkewajiban mengutang i[;iE,.ii,-r",!,",,j
kembati shatatnya (sehabis situasi- ; - ' ') '' e
kondisi normal). ! g+lt ("rjJt) itw O
Dan (disamping suci dari hadats) - _

juga suci dari najis yang tidak 94 '-r, Q


diampuni (ditoterir). yang terdapat :. - :1, .21_
^t- j;
_
pada pakaian, badan dan ieiii)i -4;:tt 5,=-: gg-:
shalat. Dan mushannif akan sepera .a
menerangkan t"ntu"s y;;;:";; Elijl\ii
ini (suci tempatnya shatat), datam
waktu dekat.
2. Menutupi warna aurat, jika mampu
metakukannya; sekalipun )i G:; +6r (:)
seseorang berada datam keadaan
6K j'r;rJj',t -, (irp\)
getap. Jadi seandainya ia tidak
mampu untuk menutupi auratnya, , rl-e a--ll2 ,1 ti.JL! .ai-f I

maka ia boteh shatat dalam


keadaan telanjang. Dan bagi orang --4 (.,\2
.(,,V toi:
J
:;.;).
t)
tersebut, tidak perlu metakukan
dengan cara isyarah sewaktu
hendak ruku' dan sujud; tetapi ia ci. --\.,-i ,-,2 s 1-
.a.J,s ;)\cl ) c t"-4.: IJ
harus metakukan shatat itu dengan
cara yang sempurna dan tidak ada ,-' r --.-i, J2- l,t .-
,yt:* t g;*, t- Ot'-))
keharusan mengutang kembati
baginya atas shalat itu.
i r.^a,i \-6'i1 J^t; ( -^v
Syarat menutupi aurat tersebut,
harus menggunakan pakaian (kain) ,i;,*\11 .; -;d;Jt -/-
yang suci (dari najis). Dan wajib
Y) e' U ^i
--r1 --l-l
\ll --l.l
pula, menutupi auratnya sewaktu rJryr -', 1?Z t) Yt>t
I

di luar shatat, dari pengtihatan '.. , - \.':- t.i- ,^-


manusia. Dan juga wajib menutupi 1=-- ;f t\^- tAD Dt-)
aurat, sewaktu datam keadaan
sunyi (sendirian), kecuati karena ada
'"FtH'4:.1)"
hajat seperti hendak mandi dan
'C.Jl
sebagainya. Adapun menutupi
aurat dari penglihatan dirinya,
maka hukumnya tidak wajib; tetapi
dihukumi makruh melihat pada
auratnya sendiri.

IKM Menurut lbnu Ujait, penutup ini setidaknya bisa mencegah


'
tembus pandang sejarak dua orang yang tengah berbicara.
Namun menurut lbnu Makhramah yang mu'tamad ialah tidak
ada pembatasan baik sejarak tersebut ataupun lebih dekat [agi,
penutup aurat tetap haruslah yang bisa mencegah tembus
pandang asalkan cara memandangnya tidak dengan
menempetkan mata atau hampir menempelkannya.'11
, Mengenai bentuk penututpnya tidak harus berupa pakain.
Apapun yang bisa mencukupi termasuk tanah [iat, jerami, air
keruh. Yang penting berbentuk kebendaan tidak sekedar berupa
warna dan bisa mencegah tembus pandang.lr2

'rr Bughiyyah 51

' Nihayah zaen 46


Auratnya kaum taki-laki itu. suatu _it -a- \-
anggota yang berada di antara pusar
4r
-
,'rtl !.-.
;il\ ,)>)
dan lututnya. Sama hatnya auratnya
kaum taki-taki yaitu kaum amat (budak
i;;, ;ir tK: *S'r:
perempuan). Sedang, auratnya kaum , c:- \; 6d^ZJl i ;1;!1
-' .J
='.
wanita yang merdeka, sewaktu hendak
metakukukan shatat yaitu seturuh it_eU:At\a*tVa?,
anggota badan setain wajah dan kedua "- "r1,
tapak tangannya, baik bagian muka .dx-eNl
(betakang) atau yang dalam (bathin),
hingga sampai ke (batas) kedua
pergetangan tangannya.
. t. 2t.t t 2-a-\t ,ai
Adapun (batas) aurat perempuan z \l..>- o -*l o..rjl Lrl
lz)JJ
merdeka sewaktu diluar shatat, ialah
seturuh badannya. Sedang. auratnya z5-2t
waktu datam bersunyi (sendirian), sama
dengan (batas-batas) aurat orang laki- \ j-wF)
[aki.
l(ata "aurat" menurut(tinjauan) tipl- t zzt' 3.:7 t."-i'-
dbs .Pat 4r_) ,),J\)
bahasa iatah"kekurangan/ceta".
.'_ tr.-- t a \. 1- 1,.-
Sedang menurut (tinjauan) syara', kata
"aurat" adatah diucapkan sebagai
), "J- t-+ t! Jc tsr-n
pengertian (konotasi) "sesuatu yang tF'rF u ji; rii lgrr
wajib ditutupi", dan itu pulatah yang
dimaksud di sini. Dan kata "aurat" itu tq A .v,--':it ,f;,
(uga mempunyai konotasi) "sesuatu
yang haram ditihat". Ha[ itu tetah
-K!1
ta_
diterangkan oleh para 'ulama pengikut
madzhab lmam Syafi'l di dalam kitab
tentang Nikah.
3. Berdiri di suatu tempat yang suci.
Jadi. tidak dianggap shah, shalatnya
seseorang yang pada sebagian
badan atau pakaiannya terdapat
najis, sewaktu datam keadaan
berdiri, duduk, ruku', atau sulud. ql
J P L^-9 ,1 4-l,- 4-L.J
4. Mengetahui akan masuknya waktu , "r-9 ) t, -2 Y.-

shalat. Atau (setidak-tidaknya) ?'3" )\


menduga akan masuknya waktu -'i

shalat, dengan t": I (;)


kesungguhan berupaya (untuk
metalui
i!1)
.i
crr
menentukan masuknya waktu ,-)t ) # )\ (.+jtl
shatat). ladi, seandainya ada -,,1
"- i - .i<
seseorang shalat tanpa mengetahui u-t,/,:,&- * )qi:. )!
persis atau tanpa mengetahui :.i
4':\i.,
)\..a v).a) )
secara dugaan akan masuknya l_- \
waktu shatat sebagaimana tersebut .\jJJJl
tadi, maka tidak shah shalatnya;
wataupun shalat tersebut ternyata
dilakukan bertepatan dengan
masuk waktu shatat.

. Dari syarat shatat ke empat dapat dipahami, bahwa ada dua


tingkatan cara yang harus difungsikan secara bertahap untuk
mengetahui masuknya waktu. yaitu :
1. Mengetahui secara persis, baik secara langsung atau melalui
informasi orang fsiqoh yang mengetahuinya. Demikian pula
mendengar adzan muadzdzin yang mempunyai
pengetahuan memadai tentang waktu atau juga bisa dengan
melihat jam.113
2. Memperkirakan atau menduganya dengan cara berijtihad.
Ijtihad ini dilakukan dengan cara memperhatikan hat-hal yang
sekiranya dapat mengantarkan pada satu titik terang akan
masuknya waktu misalnya kok ayam atau suara hewan-
hewan lain yang memitiki kebiasaan teruji beraktivitas
bersama dengan masuknya waktu shalat atau dengan aktifitas
yang menjadi kesehariannya sendiri seperti menjahit,

al Baluri 1/147
II DOLA
Te Foihul
membaca at-Our'an, wiridan atau yang [ain. yang penting hal
itu biasa ditakukan setesai terukur dengan masuknya waktu
shatat dalam membaca a[ Ouran, misatnya di setiap harinya
muiai subuh hingga duhur dia biasa merampungkan sampai
separo dari Quran. Maka suatu hari ketika ia mendapati cuaca
sedang mendung sehingga dia tidak bisa mengetahui
masuknya waktu duhur secara persisi maka dia dapat
memeperkirakan masuknya setelah setesai membaca separo
dari a[ Qur'an yang menladi kebiasaannya itu dan tentu saja
dengan mempetimbangkan cepat dan lambatnya
pembacaan.

5. Menghadap qiblat, yakni l(a'bah.


1)
Disebut qiblat, karena orang yang
J\;U
, -- '- -..t i,
;"sr (:)
mengerjakan shatat itu sedang s-.?:-J i (, -;,-',,
4i.r)! I
dalam keadaan menghadap 'J\.*Ii4l
+l
padanya. Dan (juga) disebut l(a'bah, qfq ia, ,r3
sebab tingginya bangunan itu.
Adapun menghadap l(a'bah \-iqr;-lj vr4\- +-s:
dengan (menghadapkan) dada, a1- .-i..1 19.1 o.,L
adatah merupakan syarat bagi .1:E;I j) -bJ:' ))-dt
orang yang mampu metakukannya.

. Menurt qaul adhar atau shohih dari kalangan Syafi'iy, bahwa


dalam kita shotat harus menghadap ainul ka'bah (pas dengan
keberadaan ka'bah) secara yakin bagi orang yang ada di makkah
dan dengan dzhan (praduga) bagi orang yang jauh dari ka'bah.
Menurut pendapat terkemuka dari katangan Hanafiyah,
Matikiyah, HaNabilah dan pendapat keciI dari Syafi'iyyah, mereka
megatakan bahwa bagi orang yang berada jauh dari Makkah,
cukup baginya menghadap ke arah ka'bah (tidak harus persis).11s

lra
H. Madaniyyah 1 /213.Lasyiah al Baluri 1/147
115
a[ Masu'at 4/68. Majmu' 3/2O3
Dan mushannif telah menge-
cuatikandari keharusan menghadap
ill & ;i:;tt 6:;:t't
2.ro -_ t"t'-.\ \"a t-?a t.\-6
qibtat seperti tersebut tadi, yaitu ',.t.l
l-lJ r ,/).'J. 4l.rr oJJ
--J )
t
sesuatu yang tetah diterangkan otehnya
dengan ucapannya berikut ini : !)tiJ1 1 (ii31 ,lL--a-:-I
Boteh meninggatkan menghadap qibtat
sewaktu datam shatat, pada dua (u.?t;+ +-: tt'l\; e)
keadaan; Pertama; Dalam keadaan
sangat mengkhawatirkan (misatnya), di
dalam keadaan sedang tempur yang
diperbotehkan menurut agama, baik
shatat itu shalat fardtu. atau shatat
sunnah. l(edua : Di datam ha[ shalat
sunnah, yang dilakukan sewaktu sedang
bepergian, datam keadaan naik
kendaraan. Maka, bagi seorang musafir
pada suatu perjatanan yang
diperbolehkan oteh syara'. wataupun
dalam perjatanan jarak dekat,
diperkenankan shatat sunnah datam
keadaan menghadap ke arah tempat
tujuannya. Dan orang yang sedang naik
kendaraan berupa sekor binatang (kuda
misalnya), tidak wajib baginya,
metetakkan keningnya pada pelana
binatang (tapak kuda) kendaraan itu
misatnya, tetapi ia cukup berisyarah
sewaktu metakukan ruku' dan sujudnya.
Sedang (dalam berisyarah), suiudnya
hendaklah tebih rendah (tebih ke
bawah) dari pada ruku'nya.
Adapun orang yang berjatan kaki
(sewaktu bepergian), maka ia harus
menyempurnakan ruku' dan sujudnya,
dan juga harus menghadap kibtat
sewaktu sedang dalam ruku' dan
IDOLA
sujudnya, dan ia juga tidak boleh : aa-
berjalan, kecuati dalam keadaan berdiri
dan bertasyahud.

' Bagi orang yang sedang berada di pundak hewan atau berjalan
kaki boleh mengerjakan shalat-shalat sunnah dengan cara yang
katau memungkinkan tetap dengan menjaga tertaksananya
rukun-rukun yang walaupun itu hanya sebagiannya saja yakni
ruku' dan dan sujud. Akan tetapi jika semuanya sudah tidak
mungkin maka tidak ada kewa.jiban apapun baginya selain
menjaga posisi hadap sesuai arah tujuannya. l(emudiahan
mengerjakan shalat sunnah semacam ini bukan tanpa syarat,
syarat-syarat itu antara lain:
1. Perjalanan seseorang sudah dalam kategori bepergian
walaupun menuju tempat dekat (minimat 1 mil).
2. Bepergiannya hukumnya jawaz.
3. Bermaksud menempuh perjalanan yang bisa disebut sebagai
bepergian.
4. Menghindari gerakan-gerakan yang bertebihan sekiranya
tidak dipertukan seperti berlari bagi pejatan kaki) atau
mengepak-ngepak (bagi penunggang).
5. Setama datam petaskaan shatatnya harus masih datam status
kemusafirannya.
6. Petaksanaan shalatnya juga harus terlaksana di saat dia masih
menempuh perjatanan. Apabila berhenti di pertengahan
shatatnya untuk sekedar beristirahat atau menanti kawannya
yang lain maka dia wajib menghadapkan diri ke kiblat.
7. (bagi pejatan kaki) tidak boteh dengan sengaja mengin.jak najis
kering mapun basah. Demikian tanpa sengaja apabila najisnya
itu basah.
8. Tujuan yang dimaksud minimal berjarak 1 mil
9. Tujuan bepergiannya bisadi benarkan.1l6

r16
Nihayatuz zaen 54
FASAL : Membicarakan tentang i .^iL
rukun- .ri ,^rr ..X-. i e
/\rJ*
rukun shatat. Dan telah lewat f \2-
keterangan tentang arti shalat baik *l
menurut tinjauan bahasa dan syara.
95-;t ,;; iG3
;
Rukun-rukun shatat itu ada 18 e)[rl iKrii) V;:
(detapan betas) : t
tii;i ((tj ;:e
a

1 Nior. a;U:
Yaitu bermaksud hendak ...
mengerjakan sesuatu (pekerjaan). r.g:J \ :-^a! e ) \4\)
sambil dibarengkan dengan'+' . \, . ,1-.i '
mengerjakan ,"ru^l, itu. s"dfng ws:. *ts2
' \ ,\, ,.i-; b''*
tempatnya niat itu terdapat didatam
hati. l(emudian apabita shatat itu shatat
t:,, i)l-iJr e.jK i,6
t "t- -z ,<i, f,2.
fardtu, maka wajibtah berniat hendak ).a9) 1:"b_)41 4, (i*tJ
metakukan fardtunya shatat tersebut. .i ,,
Dan wajib pula bersengaja J, A*f4 W-
melakukannya dan menentukannya,
')\. .'rr-
yaitu tentang Shubuh atau Dhuhur id1t1 ,iK '\:
)J-a ).&-b
misalnya. Atau shatatnya itu berupa i -.;.? :. : ,' ,.i::
shatat sunnah yang mempunyai waktu- )\ 1.,.\.) ?) ur.) i -4J
waktu tertentu, seperti shatat sunnah
rawatib, atau shalat yang mempunyai
sebab (dikerjakan karena ada sesuatu),
seperti shalat lstisqa', maka wajib
bersegaja melakukan atau
menentukannya, tidak wajib
menyinggung-nyinggung tentang niat
sunnahnya shalat.

7. Berdiri pada waktu (situasi dan te',''At ;lu;lit iult f ;i


kondisi) memungkinkan untuk '-J Ll'-'"-
melakukannya. -L )',iL
L) ,1rv
-,
Maka jika seseorang tidak mampu
,t"t2- -.2
berdiri, ia diperkenankan shalat dalam ;Lx ---a-J ,fr-9
keadaan duduk sesuka hatinya,
sedangkan duduknya orang itu dengan t-zi,;.2'
. L:r9l L: *a,
duduk iftirasy, adatah [ebih utama.

3. Takbiratul lhram. ?;"4) .:JElt O


Jadi. bagi orang yang mampu ;- tz---, t
mengucapkan. katimah "takbir', maka .l '--\,l.rl I (-,19 , i.r:J
'\-J t
-"t'
t 2l'-,-5- Y I
z-
wajib hukumnya ia mengucapkan
"Allaahu Akbar". Maka tidak dianggap
(yang 'hl-
:

hi iii
oi ,.rlr! q
sah, ucapan takbir berbunyi) ,->i .,";,, z-.ar
4\ I a'-.i-ll
: -.i. ,.2i
Rahmaanu Akbar'. dan yang sejenis J. ) L--' )s . ,r-f I
dengannya. Dan tidak shah pula, di r" '-. \.". : - -i. :t"1^-
\4.-9 zt-,a) \ . a,
dalam mengucapkan takbir ^J-r-ar o q
\-- "-- L--
mendahutukan kata yang
4;1K ,t'rij-tt t'
berkedudukan sebagai "khabar',
,
P\
daripada kata yang berkedudukan i-r-c '.g '-"i-,/ .idjl D
"_a
I
\) -) . l)
sebagai "mubtada"'. Yaitu seperti , ;| -, la -, .-lt \- loill
ucapan "Akbar Attah". Dan bagi orang , (Lr ,+J 4!.tJtr Lrr cl2iJ
; t\ ') -'') , ',Y
I

yang tidak mampu mengucapkan


kalimah "takbir' dengan menggunakan ) ) , 1l , !-b-, ); ;u, dij
bahasa Arab, maka boleh .a t

menterjemahkannya dengan )t'l


menggunakan bahasa yang ia sukai.
Dan tidak diperkenankan berpindah
pada dzikir yang lain.

t@ takbir
' Disunnahkan memanjangkan bacaan (yakni
memanjangkan atif di antara laam dan haa lafadz A[[ah), namun
tidak boteh panjangnya metebihi 7 alif /14 gerakan jari, jika
melebihi dan disengaia, maka batal shatatnva.ll7

1r7
Nihayah at-Muhtaj 1/519
Dan -wajib hukumnya, member- " 2.,'
- *-\iLJ
-.,1tL 2l ...9 L---t
4-.:J ' : -c
samakan niat dengan bertakbir, Adapun Z"t
lmam Nawawi, memilih (cenderung) ;rlSrir
- t r ,ui-r! '<-4t
<.3r ui-,
menganggap cukup tentang masalah
niat -2..'\' -r.'<'i'
membersamakan dengan
bertakbir, dengan cara yang lazim
4 !JPr !-r'"-'9
dibenarkan oleh kebanyakan orang, .t'it;t_tlaxx i\tl*
sekiranya cara itu sudah dianggap oteh
kebanyakan orang, bahwa yang
demikian itu adatah "orang yang telah
metakukan penyertaan niat untuk
menunaikan shatat".

]tGrTfiEtIE[IIf
"lstihdhar hoklki" adalah upaya mushalti menghadirkan di dalam
hatinya konstruksi dari seluruh rukun-rukun shatat secara rinci
termasuk niat dan hat-hal yang wajib dipertegas mengenai
statusnya seperti kefarduan, penentuan nama. sebagai
makmum/imam dan mengqashar (bagi musafir) satu persatu
dari semua itu kemdian ditargetkan akan dijaiani.rls
"lstihdar urfiy" ialah upaya mushalti menghadirkan di datam
hatrnya konstruksi dari seturuh rukun-rukun shalat secara global.
Datam arti di datam hatinya tersirat kemauan menjalankan yang
disertai penegasan status kefarduan (jika itu shatat fardlu) dan
penentuan namanya."t
"l4uqaranoh hoklki" ialah menempatkan kemauan menjatankan
masing-masing yang telah ditargetkan di dalam istihdhar hakiki
persis bersamaan dengan seukuran bacaan takbiratut ihram.
Terhitung mutai huruf takbir pertama (4-o) sampai yang terakhir
('lr) ''o

118
Syarqawi 1/178. l'anah Thatibinl/13O
1re
lbid - Nihayah zaen 57
1?o
Syarqawi 1/13O
. " l4uqarunah urfi" ialah menempatkan apa yang telah ada dalam
istihdar urfi bersamaan dengan bagian dari bacaan takbiratul
ihram sekatipun di huruf paling akhir.121
"l4uqaranah hokrkr" merupakan rumusan awal dari madzhab
'
Syaf i'i dan menjadi pedoman bagi utama-ulama mutaqaddimin,
namun menurut katangan mutaakhirin jetas sangat sulit bisa
direatisasikan oteh kebanyakan manusia. Berbeda dengan kaum
khawash seperti uatiya yang memang diberi keistimewaan bisa
memperpanjang tempo waktu yang sedianya sangat sempit.
Oteh sebab itu kalangan mutakhkhirin tegas menyatakan cukup
pengerjaan shalat dengan teknis istihdhar urfi dan muqaranah
r,1))
U TTI.

4 tiemboca Fatihah li f'-aaUlf


- i;l-j)
J" i,\,Jr (i)
atau gantinya Fatihah, bagi orang ' l-t '
yang tidak hafal bacaan Fatihah; b1t Ui \#1 '),i! Ar;
shalat yang ditakukan itu, shalat fardlu ,'. .'
atau shatat sunnah. Dan membaca , r-.j ) >ti:;i i>t-;,Jt ;K
Bismittaahirrahmaanirrahim '. Basmaloh i ,

inimerupakan bagian dari"y" ;;ith; (U! a:i


#-lt ;.11':i4i
secara sempurna (utuh). Barangsiapa -.:,.\, - ,-.- " - - a-!bv.
menggugurkan satu huruf atati satu *@1 :)4 5i-"it ;'n1
tasydid dari bacaan Fatihah. itu.
mengganti satu huruf dari Fatihah " . /;i
.atau jii ;ir:S ,ri 6;
diganti dengan huruf [ain. maka ;-2: i +'A q] U;
bacaannya orang itu. belum bisa L-
dianggap shah bigitu juga shatatnya,
-# ,jl nJr; \t *:t9
jika ia sengaja metakukan hal itu; dan - .
jika tidak ada kesengalaan iliil # *;.: 'Jb
melakukannya. maka hukumnya wajib -_,_ -\,
mengutang kembali bacaan fatihahnya. '9't4l

u1
Hasyiah aL Bajuri 1/'153
Hasyiah atBaujuri '1l153. lanah Thatibin 1/131
122
Dan wajib (pula) mentertibkan ,-r'.li-z' li \-'"-.1 ' ..
\4lr l l-4r,lU Lr-.-r..:..r r--.! q
bacaan fatihahnya, misalnya ia
membaca ayat-ayatnya fatihah '- t"-\t\-
.W ebt.J\ L+:2, \2. i'-
L}9
menurut tatanan urut-urutan ayat- .i ,-'.i,,' ,,,1
ayatnya fatihah yang sudah ma'tum itu. !)q kj )rr L;,i
Dan juga wajib hukumnya, muwatah
(susu[-menyusuI secara segera) bacaan r\l- t)'' .A \)rA-rrr't lr.J
r' LelJ- t)
,arJ
4'
fatihahnya, misalnya, ia
sambung ...
i-,,,
.. -".eJ l \ -\-!J )l L4-e
.i,
. ",
kalimat demi katimat dengan sebagian -a t ,u
yang lain tanpa ada pisah, kecuati
sekedar mengambiI nafas.
Maka jika ada seseorang
wn;ef,\J\"'ol3
memberikan selingan dzikir di antara
susut-menyusulnya (muwooloh) bacaan
c,
jsli jr;i il
a -; a
''il ri;r_i
ayat-ayat fatihah, maka demikian itu, , ?-;- -i.,, --i.-
sama halnya dengan metakukan utr$!)-.aJr +.1^,
pemotongan terhadap muwalah,
kecuali apabita dzikir itu, berhubungan E;Yi) ^EG,u;i, --i .:;Lif \--)
dengan kemashlahatan shataf seperti
bacaan "amin"nya ma'mum sewaktu
.;.14t3;t.ii,6 vu)
berada di tengah-tengahnya membaca
fatihahnya, (hat itu dilakukan) karena
bacaan fatihah lmamnya; maka datam
hal ini. bukan dianggap memotong
muwaalah.

Itr@
. Makmun yang tidak mendengar fatihah imam tidak boteh
membaca amiin, kecuati ia mendengar aminnya makmum lain
maka boteh memebaca amiin, namun pendapat ini dianggap
temah.123

Outyubi 1/173
IDOLA
Fothul
Barangsiapa bodoh membaca 2 -i.t. 42\j)t
t-;r<\r -, .
')))''))
dai sulitnya fatihah itu baginya
fatihah J -++ t" s

karena tidak ada orang yang yt ;.Jj ,:1i- ilL


mengajarinya misalnya, sedang ia , " l'- r
mampu membaca ayai at-Ouran i"tuin ;';lt S* i:\:
fatihah dengan baik. maka hukumnya ._: ", ....
wajib baginya, membaca 7 (tujuh) ayat ?ql A ,5 14s
secara sambung-sinambung dengan .; ---,-1 . ,..
berurut (muwatah). sebagai ganti Jr l1\d' f t'blt ia'i-
daripada bacaan fatihah. Atau iuga -^ -- -_ :ri -.-.-'
dengan membaca 7 ayat r"t^i, qt 7e JP Plb
terpencar-pencar. Dan. jika (ternyata) ir:; iii-\J (.. ii ,1.jlf
masih tidak mampu membacasebagian
xr& ' 'f ?' u v -r-
dari ayat-ayat a[-Our'an. maka ia boteh \$; t _bt:;n *
membaca dzikir sebagai ganti dari
fatihah, sekiranya dzikir itu, (jumtah
huruf nya) tidak berkurang dari (jumtah)
huruf -huruf ayat-ayat fatihah.
Dan. jika (ternyata) masih juga tidak rJ5 .j; i:it :*__+ j
mampu membaca dengan baik ayat- ' u.' - | -'',U
ayat a[-Our'an, juga tidak mampu , h,r ,ji .41\S\ )f ,;:
membaca dzikir. maka ia hendaktah "- -":
berhenti/diam menurut kadar bacaan tZ glAt i;l;-, {:,St
at-fatihah. Pada sebagian redaksi kitab
lain terdapat keteiangan , dan Jj F=--.r' .;ir' +' fi
membaca fatihah itu, ditakukan sehabis -" 2.1 ,
membaca Bismillaahir rahmanirrahim. 'q+ 4il
Dan bacaan bismitlah ini. adalah
merupakan bagian dari ayat surah at-
Fatihah".

5. Ruku'. 'i
:

sedikit-sedikitnya keharusan ,-rt r' S! t7f )n;"8L1 G)


bagi orang yang mampu berdiri. juga
yang sedang bentuk tubuhnya. setamat \r' ' v,g 1'
t_"5), {_6-*-}
::G \"
(tidak cacat) kedua tangan dan jj ^:1; ilji, t ,;;:
lututnya, A, ,

iunp, "iihinas" lmembungkukkan ,14 - 3.n ;i ;a|'r-,


pantat dan mengangkat kepala ke atas), ' -"
sekira kedua tapik iangan bisa sampai *-\ ?A ;fr 6V\
pada kedua lututnya, seandainya kedua .-,- -.-i "i ..-2,
tangan itu ditetakkan pada kedua tutut Li*j )\;l! r:.i -,
tersebut. Maka, apabita seseorang tidak ,. \ i-^ . ,-. .i, 2 i ,- ,i -
mampu metakukan ruku rn"nur,it .^ru '- .-F -r l"r C Jy't-4"re
yang seperti ini tadi. maka ia boteh
-i;:i;
membungkuk dengan semampunya. ) ) t' *,i; t> Zt y'3r1,
;-,I
: L' '
-
dan (seandainya masih juga tidak L ; *"51
mampu) ia boteh berisyarah dengan
'J c) J \)Ki; .* U
matanya. Adapaun praktek rurku' yang lift a":Lt QA
paling sempurna. adatah orang yang
{$t
-. . . - z
ruku'heratakan punggungnya i"n t"- c'?lj 4;L2S )''i;-
hernya, sekiranya punggung dan ,=?, t;i- .t,- , ",-
lehernya itu menjadi (turus) seperti satu H;
)'>-\) 1*\a P)
lembar papan, sambit menegakkan dua
betisnya dan -"."g"r,gi kedua lr:i
lututnya dengan menggunakan kedua
tangannya.
6 Thumaninahdalamruku' (4L,8\) .r;\J\ (:)
Yaitu berhenti/berdiam. setetah
metakukan gerakan di datam ruku'. (*) f ?; ,. oF
, ..,
e;
.

'Li1\'ti
ltr5f{itlNliilul
. Dalam thuma'ninah tidak disyaratkan harus benar-benar datam
kondisi diam tanpa bergerak yang penting ada seta -minimal
seukuran bacaan subhononolloh- yang memisah antara dua
gerakan, yakni gerakan tubuh saat turun melakukan ruku' dan
gerakan berdiri untuk i'tidal terpisah oleh posisi ruku' muhsalli

IDOLA
sehingga dua gerakan ini tidak nampak terjadi secara
berkesinambungan.r2a

Mushannif menjadikan thumo hlnoh


datam deretan rukun-rukunnya shalat,
sebagai satu rukun yang berdiri sendiri.
Ha[ ini, se.jatan dengan pendapat Imam
Nawawi didatam kitab at-Tahqiq.
Sedang setain mushannif. menjadikan-
nya sebagai suatu sifat/tingkah yang
mengikuti pada sederet beberapa rukun
shatat. qKj)li-a;?ij *Fa.g.;
7. Bangun dari ruku' dan i'tidal datam
i,LlJt
;J-'irt u (-,)
keadaan berdiri, sebagaimana keadaan
semuta sebelum ruku', yaitu dari
berdirinya orang yang mampu berdiri,
r::G f,l:irit;l
tr.
2"3'Lr
LJ -/
36
dan duduknya orang yang tidak mampu r* dr +::{Jr Je
berdiri.
, ,r' 1o--
1',)lJ 2LJ
Y -' ',, a-cJ
\-)- -.J J
, l).
L^-9

,-_i, .-9 .,>-


,L-dl
Y -- 9 z,
t9 ) .r-9 q

8. Thuma'ninah dalam i'tidal. (L, r'+L.l'iJ l/


cr8t (;)
Jii4jr.ei
9. Sujud sebanyak dua kati, setiap
satu rakaat.
Pating sedikit batasan sujud itu,
iatah menyentuhnya sebagian (kulit)
keningnya orang yang melakukan
shatat, pada tempat bersujudnya,
seperti tanah atau lainnya. Dan yang

12a
Bughiyyah 42. Tausyek 58
-a -t ..i
paling sempurna (cara) bersujud itu,
ialah hendaktah bertakbir (dahutu) untuk
i.A
'a-/"'
11:
J: ,il ir:sli
,-- l- -i "r 2tt
turun metakukan sujud, tanpa '.,-
r-iir;
L-J"'a-
4r-Ir rg. )U :.:---.IJ
mengangkat kedua tangannya, dan tl ,tt,"<-?t
meletakkan kedua lututnya (dahutu) AiJ-.-r- J tu!
"l
kemudian kedua tangannya, kemudian 'o-;:\)
(baru) kening dan hidungnya.

ITITfiENtIINI
. Menurut pendpat yang kuat, bahwa datam sujud harus
menempetkan anggota sujud tujuh (jidat, dua bathin tetapak
tangan, dua [utut dan bathin jari kedua kaki). Sementara -

muqabilnya hanya jidat yang wajib ditempelkan pada tanah,


untuk enam yang lain namun sunnah untuk ditempetkan. Per{u
diingat saat suiud iidat harus terbuka.l2s

tO. Thuma'ninah dalam sujud; Sekira


mushatti memperoleh berat kepatanya '---
(* airbn ,ru]\ G)
pada tempat su.iudnya. Oan tidak j[. L.? ;;3f 6i
dianggap cukup. (sekedad : _

menyentuhkan kepalanya pada tempat \) .L\t .V r:-3.-


€- t'
sujudnya. Tetapi harus ditekan. sekira - . _ i- ., _

apabita di bawah (kening) kepatanya ttu !7-r 1':\') rV--: i'4-


ada benda berupa kapas umpamanya. ,i : ,-^ l-,, -. .1. .c *
maka pada kapas itu. terdapat tanda- J ':.=4 i^
\'+ -)i 9)J"-
tanda tindihan (dekok: lawa), 1": >:; :b Ei jK
tampak (puta) bekas tekanan oteh ' \)
-
tangannya. seandainya diperkirakan di j; ;j\
bawah tangannya ada benda berupa
* ' *',- J;4n
,,""
'i 2 Uj|
kapas.

r2s
Tuhfatut Muhtaz 2/72
11. Duduk di antara dua sujud pada - t1
.rjJ+l)
I
.s;tll -;;
(j)
tiap-tiap rakaat, baik ia shatat dalam
keadaan berdiri, atau keadaan duduk, 44.-.2- i,b ,1(, *i-r>.Ji ,,t
. ,9 v? \1'-
atau keadaan berbaring. Paling sedikit,
.i," ,.. .i,,,,-- i. e,,-
duduk ini ditakukan dengan (cara) diam Jl l-itleJl r-lt,
J-^a cF
tenang, sehabis gerakan beberapa -,- e ,2:
anggota badannya. Sedang yang pating r-? Or\J 'l"i- ,, ,. . '
tJs\ \t->,-b;a-a
sempurna adalah, dilakukan dengan
(cara) menambah lagi, disamping diam i;U)t'i3i, $tLL\ $;
tenang seperti tersebut di atas, (juga " - ),lJl
, -i, t- 2t, -,,) 1.
.4-J c \c -tj\.r dlJ:
' ' \)
19
sambil) dengan membaca do'a yang "' '/J t
sudah lazim dibaca sewaktu duduk , ni-r---J l ,',r-, ---i-4 a,r- .i .1.
Y- a -'- \J -)"lg
tersebut. Maka apabila orang yang
shatat itu. tidak metakukan duduk J (J-rl .J -"1-+l ,ll ,L, (r.L
antara kedua sujud tetapi ia jadikan
\ -rr
beberapa duduk, tebih mendekati ^24)
dengan sujudnya daripada duduknya,
maka tidak dianggap shah duduknya.

12. fhuma'ninah dalam duduk di


antara dua sujud.

13. Duduk yang terakhir, yakni duduk


yang diiringi ucapan satam.

14. Membaca Tasyahhud, datam


duduk yang terakhir. Pating sedikit
membaca do'a tasyahud (at-
Tahiyat) adalah sebagai berikut :
t-i. l
a,i,; ,^iilr 6i eft ;>t-..ir ju..l, I )- ,14 :rU,=rAt: :t:Jl
t
('+\ t-{rl (I&
:-" -
t...nK;;1t:t !-\\ aa))
d
.V, uY'1Ja , 'iK;',
"i J.€-:,1 -,\,.,. t. ,-
'-"i (u^}L^ll
Ol 4Jl )!9
-i -i , a
'a\ 34:\ inl ii ali ',
!, 1,,_ ,,..'
+l **u lI".'
15. l4embaca shalawat Nabi Saw.
dalam duduk yang terakhir sehabis
ii.;)\) ;b ,-i-+Vt (:)
setesai dari membaca doa tasyahhud.
.91 (!, * B ";11
Paling sedikit membaca shalawat Nabi
> t.t\t -.- ..(i, .ii,
itu, ialah "Allaahumma shalli 'alo 21..{Jl
r!, -r-r-r ,^>}l
. -.4' - ,,!-},}I
Nuhammad". l(ata-kata mushannif 2-a
(tentang baca shalawat Nabi) tersebut, .rl" lX.;,lt Ji! .-l.i::^ll,_r'r
(secara inpetisit) memberikan suatu
pengertian, bahwa membaca shatawat *.F J;"&\ffigl,
kepada ketuarga Nabi itu, hukumnva '.: ..-'i...?.- l; -._.
tid;k wajib. D-an memang demikian. Jr -o.a.J' ' )! .JL:" i 'g:
hukumnya yang sebenarnya, akan
e: * 'i l'li j;:>ur
tetapi, sunnah hukumnya.
-* \)'r ulK
fu, '=' '
-i'^
16. Mengucap salam pertama. .r,)L:Ji (i)
Dan wajib hukumnya,
mengucapkan satam dalam keadaan ' :. fi;'ji i::j:3r1
duduk. Paling sedikit mengucap satam,
yaitu : "Assataamu 'alaikum" sebanyak ,;rir ir
-l-
,>t*rt L_ -'
satu kali. Sedang untuk yang pating .1 . 6'- ri-
",r" f+ I )-Jr
'\irtl olr li
sempurna mengucap satam itu, ialah
"Assataamu'ataikum warahmatultaahi
wabarakatuh"; sebanyak dua kali. yaitu
ixLr 'i3i: t, 2-,, ,r
Z-
"9!
,i.
t-

untuk ke arah kanan, dan ke arah kiri. ,'ni -" 4i.J


.
I d^-,;
--
-=--Jr
\ -
=-J

Y ujt u::+
17. Niat hendak keluar dari shalat.
Demikian ini. suatu pendapat yang
4l ii.L a,t1J\
()
dianggap cukup kuat. Sementara ri,tj
(!)r,;Ji J4 7.-+ \a)J
dikemukakan pula suatu pendapat yang lj,t,.
t a \i i,--
[ain, bahwa niat keiuar dari menunaikan L-+ \ e,2)l9q 7*,e
\_J.J

shalat tersebut, tidak wajib hukumnya,


pandangan ini adalah yang pating
shahih. t.'.i,-','-\,
) t ..b Ar-J I
L
^-.a
18. Tertib sewaktu mengerjakan ?*-J)
rukun-rukun shalat, sehingga pada
masatah antara tasyahud akhir dan -,..(r:.!J 1

membaca shatawat Nabi saw di dalam


tasyahhud akhir. I(ata-kata mushannif : W"*11
"tertib sewaktu mengerjakan rukun-
rukun, menurut cara-cara yang telah
\ou, )
kami terangkan tersebut di atas", adalah
*;tet
ada yang dikecuatikan daripadanya;
yaitu kewajiban membersamakan niat ,-. ..i,
\') t
dengan bertakbiratul ihram. Dan juga
tentang membarengkan duduk yang

&l j; {'A1 .x:;t-


terakhir untuk membaca do'a tasyahud,
dan membaca shalawat Nabi saw.
nj,l\r-
Adapun sunnah-sunnah
sebetum masuk metakukan
shatat,
shatat, e w) :drr Q
adalah ada 2 perkara, yaitu : (,jr:jr or.ii \AJ Jtsil
1. Adzan. Menurut bahasa, kata
"adzan" ber-artikan "memberi
F> e;; ?5,L5\ e1) 3"3
tahu". Sedang menurut syara', iatah
bacaan dzikir yang dikhususkan ,Jtst eY-) -;,iE
untuk memberi tahu atas ,,r,:il. - <.s?- --1 .
tt 4-.bt "--
masuknya waktu shatat fardlu. ^.b\- re-.. , ),.a V t
Ungkapan kata-kata datam adzan,
adalah dua-dua, kecuati bacaan
'5:G "l'3i igat n; p
takbir (Atlaahu Akbar) yang -+_p\i.y)
pertama kalinya, maka sebanyak 4
ka[i. Dan kecuati bacaan kalimah
".\-;'"?i
Tauhid yang berada di akhir adzan,
maka hanya satu kati.
2. lqamah (qamat). l(ata "lqaamah"
?'3i')3.*;1$ lhuytg
itu, bentuk mashdar dari kata ,.
"Aqaama". Bacaan dzikir yang . 'z-irt?.t,
a.--a.>a)\ - 4r
t J -!l ---'=1
-rt)_- i
i
dikhususkan untuk itu, disebut
"lqamah", karena dzikir tersebut Cr-. ;r;,ti ir :.^.;j ii'l
membangkitkan (orang) untuk
melaksanakan shatat. Bahwa 1;r,,rjg;r:lir e S Lrf
masing-masing dari adzan dan ,.t< \. ea1 ,ai-
f )u+ uj, t!!
--,t>.-i'
9.-9:\^.iJ
iqamah itu disyari'atkannya khusus
untuk shatat fardtu saja. Adapun 2- t. 2-i a t',.i
ar4b- o ),L..aJ I td
selain shatat fardlu, maka orang
yang memanggi[- manggit untuk
melakukan shalat, menggunakan
kata-kata "Ash-shalatu Jaa mi'ah".
(artinya : mari shatat bersama).

ftTTEIIEN?TNT
. Di samping menjetang shalat lima waktu, adzan juga disunahkan
di beberapa situasi dan kondisi, seperti adzan di telinga orang
IDOLA
yang tengah dirundung kesusahan, di tetinga orang yang ditanda
kemarahan. Di tetinga orang yang berpritaku di luar norma. di
tetinga orang yang tengah karasukan, di telinga kanan bayi yang
baru dilahirkan, di tengah berkecamuk pertempuran, kebakaran,
mengiringi bepergian musafir dan pada saat ganguan jin tengah
melanda. Sementara disunahkannya adzan ketika memasukan
mayit ke liang kubur terjadi khitaf.125

Adapun kesunahan shatat, setetah


masuk datam shatat itu ada dua perkara,
\i, ,lpxi :-) w: G)
yaitu :
1. Tasyahhud yang pertama.
ij{l {-nr ,W
. "i,,:,, ','zi,-
2. Membaca do'a qunut, di
datam ,1 ,Cl { zu-z)l ,1 tiJ-ollc
shatat shubuh; maksudnya,
sewaktu sedang datam metakukan ^+ #gt a3;:r Jt:pi
i'tidal pada rakaat yang kedua dari
shatat shubuh itu. 9> u;l LVit\ A ':ij
Arti qunut menurut bahasa, adatah . .t .
"berdo'a". Sedang menurut syara', iatah ,l-r-bl :rJJl
'1\t -',
a.b c
.fP
bacaan dzikir yang khusus, yaitu : i--i;
a --
i\c;
- _/
jj_r-i
-
:-i
l) --
d, 4,iJ;; #trr.1;;+ =t- .i
\-:,

'di-';6
Do'a qunut juga ditakukan pada iln ii e.t Llit (:)
akhir shalat Witir, datam pertengahan
kedua (tanggal 16 ke atas) dari butan
'"'r. 1-, ,i\ili .i,3\ ,1
Ramadhan. Sedang qunut itu dilakukan
seperti hatnya qunut shalat Shubuh, i;t --iK 'us tsr;;
yang tetah lewat (tentang keterangan)
tempat dan bacaan tafazhnya. (Tentang
'i; nuii-" iZ _*i ,',jit
t-

bacaan qunut itu) tidak harus (secara


khusus) menggunakan bacaan (katimat)
o-ir\ 3vS ,.r\,.:J

qunut yang tersebut tadi. Maka,


--lI,r
4r
. ..
(:--;J
!.- ' t r,
..

126
Hasyiah at Bajuri 1,/151
seandainya ada orang membaca doa ."'Z\,. -a-,1.' ti...
a):A\ )-.za ctc) U.*r2:.j
qunut dengan membaca satu ayat yang
mengandung (arti) doa, yang mana .O-r-dl 4,:r e.I-^a>-
dimaksudkan untuk berdo'a, maka
sudah dianggap mendapat kesunnahan
qunut.

]tIfIJiENTE[Nt
. Setain dari qunut tersebut. Qunut juga sunnah dikerjakan di
dalam shalat-shatat maktubah yang lain ketika terjadi suatu
bencana yang menimpa orang-orang lslam wataupun di daerah
lain terjadinya, disebut 'qunut nazilah". Hanya saja qunut ini
bukan teramsuk dari sunnah aba'd shatat tetapi hanya sunnah
haiat. Mengenai bacaannya persisi sebagaimana qunut shalat
subuh lalu di tambahakn doa sensuai dengan bentuk musibah
yang terjadi.127

Adapun sunnah hai-at shalat,-yang


maksud hai-at shalat adatah suatu yang
;rrir ;'J,an ,ti (W$)
bukan rukun shalat, juga bukan sunnah \4.-e tD, *-J L! t4iU-^4-j
ab'aad yang bisa ditambal dengan rttt a'
metakukan sujud sahwi,- itu ada 15 '-.1 ,2,-,,i.
' 14
,4-t\ ) 94-,: \-.a': t)
perkara, sebagai berikut:
l. Mengangkat kedua tangan ketika
sedang Takbiratul lhram, ditakukan
o rv.j-r
-)-) I^.l-- J-\.J-
sampai tepat (membetuli) pada 9'
I

kedua bahunya (pundok; lawa).


2. Mengangkat kedua tangan sewaktu :# J-\-- Jl (eF-)t
hendak ruku' dan sewaktu hendak i-:e) ..:31 'i, G)
bangun (usai) dari ruku', dan
metetakkan (bagian datam tapak)
tangan yang kanan di atas (bagian
muka tapak) tangan yang kiri; dan (,1r;!1 & ;n4t 'y::
r27
I'anah Thalibin 1,/158
kedua tangan itu berada di bagian --o1_ , - - ,i
-t1. -_ t-
Of1 9;s-.o e6 O$J:))
bawah dadanya dan di bagian atas
pusarnya. j"; &i (^;A\) F.r
3. Membaca do'a tawojjuh, tot- 2.2,, --- 1-'i,
maksudnya mushatti p.r q
(::.-r-r- 2 ..-iJ I !-"r9 l.,2J 1

\-J \2-
mengucapkan, mengiringi (sehabis)
TakbiratuI lhram: .:.,1:51 J-1.! ,<jj -
-al-"
v.r .J
,, =..

G)tg +Y;)\
,
F +;tl j:l :^;' - ',
zdl,
. .(i,-
P\ )lq

dr
Yang dimaksud dengan hal -rrr -.- t .:i, i.:- ti t,-t:,,-
.(-)L-..al I , l.rr , ll )l Jl.
tersebut tadi, yaitu hendaklah ., ,-:.i, t-.1,
-,-,
mushalti, sehabis Takbiratul lhram, 9}} Au#r) I
'E) fr2.;J
I

supaya membaca do'a lftitah, yaitu - .-- ,a ,--67 6i a-l,tt


,1 )..
membaca ayat ini tadi, atau selain v4 J't
f--, la *-c rl 4: )l
ayat ini, berupa do'a yang biasa
berlaku di datam membaca do'a
.auil)r
lftitah.
4. Membaca do'a /stlhdzoh, sehabis
membaca do'a lftitah. Membaca
isti'adzah ini bisa hasil kesunahan-
nya dengan membaca setiap
lafadz (kata) yang mengandung
do'a Ta'awwudz, sedang yang [ebih
utama dibaca ialah : "A'udzu bitlahi
minos-syaithaanir rajiim". / .a-
5. Membacadengansuarayangkeras t^: (+:o-t" O i<*t:)
pada tempatnya: yaitu shatat .-, !:il Ujli;
Shubuh, dua rakaat yang awal : /--
pada J) C-aJl
'liya', stratat
dan
- dan
-'-_ Maghrib
-shatat -5
shatat dua Hari Raya. Y " J t+\3 ,U.4\J
;t4j! arg
Jum'ah
\ .'.
Dan juga membaca (bacaan) i: l
G*-y e- );!\)
suara yan8
dengan Suara
oengan yang
- pelan
Petan oaoa
pada t .
temlatnya: yaitu selain yrng (u;El\j) fi J,Jr 'r, 1;
tersebut di atas tadi.
6. Membaca "Amin", maksudnya
ucapan "Amin" yang (diucapkan)
mengiringi Fatihah, bagi orang yang
membacanya sewaktu melakukan
shatat, atau tidak sedang shatat.
Tetapi, membaca "Amin" sewaktu
sedang shatat itu lebih ditekankan.
Dan bagi makmum, membaca
"amin" bersama-sama bacaan
amin imamnya. Dan hendaklah
makmum itu mengeraskan
suaranya ketika membaca "aamin"
Membaca surah setetah membaca
^4 tAt i;gr)
7.
(g\A\
Fatihah, bagi imam dan orang yang
shatat sendirian, pada dua --Z 1.',
rakaatnya shatat Shubuh dan dua
.P; ,J- )-P"s EurI
rakaat yang awat setain shatat \- c7 -i:l_ ,:,,
LA n.9 .':J qlq ?<^-"d\
Shubuh. Dan sa'at membaca surah
1' ? -'-/ C.
itu, hendaknya ditakukan sehabis
baca Fatihah. Maka, seandainya
orang itu mendahutukan membaca ,PI I
')1 4\a\
surah daripada membaca fatihah,
maka tidak dianggap bacaan ;,f
surahnya. ( i"}t i& at.}_{,ll-r1
8. Bertakbir sewaktu hendak turun '\.,-
untuk ruku', dan sewaktu bangun.
yakni mengangkat punggung ,^-rj -- +\ <iJlt:l
t-. Zf ;_
(sehabis) dari ruku' LF )l ,re -LSt
9. Mengucap kata Samialllaohu ("'f ,:.., - i,,-.,
r,. : . -t 4rJ'"
timai ha.midah': pada saat or"ng .r'l C* J *'i't
itu sedang mengangkat kepatanya Z"S.)\ ..u Li , 5": .L
(sehabis) dari ruku'. Seandainva \J ' e - - rr- ='.
mushatti mengucapkan Laia *{ ; ,nr -^F -16 i;
''Hamida Attahu Sami a . maka L'
baginya sudah dianggap cukup. Arti ,J "irl e- ,#i -{
kaia Sami'allahu liman hamidah".
iatah "Semoga Altah Menerima dari
;,, ^4 h\ JXi tG
orang yang shatat itu
atas t-'\,
,P\Aps i.t, 'i- t,.,,,
1.rg "!8.:
pujiannya, dan membalas
kepadanya". Dan mushalli ,: ;:t t;t(i:lr a ri;l
mengucapkan, do'a : "Rabbana
Lakal Hamdu". ketika ia telah berdiri
tegak. ,. ,'-,.\'
10. Dan membaca Tasbih diwaktu Ot2.* a:J Jt"!l
'ogit
ruku', dan yang paling rendah
kesempurnaannya di datam hal o f)6 Jr
membaca Tasbih ini, yaitu
"Subhana Rabbiyat'Adhimi"
sebanyak tiga ka[i.
9,-'
11 Membaca Tasbih di waktu sujud,
dan yang pating rendah
kesempurnaan dalam hal
q.i ,siv 6x j;'lr
membaca Tasbih ini, yaitu
"Subhana Rabbiyal A'[a", sebanyak
3 kali; sedang yang paling ') t{"'"
sempurna di datam hal
bacaan
Tasbih sewaktu ruku'dan sujud itu,
ada[ah sudah poputer.
12. Meletakkan kedua tangan pada
kedua paha di waktu duduk untuk
bertasyahud yang pertama dan
yang terakhir; dan saat itu orang
yang shatat itu, melakukannya :rr B:.i:) y)t,
(
dengan cara membentangkan (jari-
lari) tangan yang kiri, yaitu d^;\":j 4 (a;!r)
sekiranya ujung jari-jarinya itu
sejajar dengan lututnya. Dan ia rslt UVi ,;"i'j)
il:::'::r:t*1:,"1T?T ,ntf
kanan, yakni jari-jarinya, kecuali jari +i r;+,r ;tr\ L:+)
tetunjuk dari tangan kanannya, ,.,.. ,1- - t,,,
( a.j'.--J I
-'r,t ,-- , -i
Yl) Ur,l.,.a I
: t'
maka orang itu tidak boleh
menggenggamkan nya. karena ia
dengan jari tetunjuk itu, berisyarah
dengan mengangkatnya, saat ia
datam keadaan bertasyahud. Ber-
isyarah dengan mengangkat
tetunjuk jarinya itu, ia lakukan ul2 i; .i,t lr
sewaktu ia sedang mengucapkan
kata : "llt-[altah". Dan hendaknya ia
;,, ",
)j1t- ;; \$;
tidak menggerak-gerakkan jari
tetunjuknya itu. Maka, jika ia meng- iit3*J^.;
gerak-gerakkan nya, hukumnya
dimakruhkan, tidak sampai bataI
shalatnya, menurut pendapat yang
[ebih shahih.
Dengan duduk lftirasy di datam
semua duduk, yang terdapat datam
;; , i i.l-n'it-")
shalat; seperti duduk istirahat, !),.-ri e +gr 19ri.Il
duduk antara dua sujud dan duduk
untuk bertasyahud yang pertama. :- t--'rit\
4:_>- \
)':,,1
"i" (
J: yqll
Duduk lftirasy itu iatah, seseorang
duduk di atas mata kaki. dari kaki
yang kanan, seraya ia jadikan
bagian muka (tapak) kakinya
(menempel) pada tanah dan tapak
kaki yang kanan ia tegakkan,
sedang ujung jari-jarinya ditetakkan
di atas tanah untuk dihadapkan ke
arah qibtat.
,f.))) \^15 j{r\+
14. Dengan duduk Tawarruk, ketika
duduk yang terakhir dari (sekian
',;'. At L;: ^:--"
L--e-'-)
banyak) duduk-duduk yang - a < i:
terdapat di datam shalat, sedang krtol e|k\ .,;9_, )!
duduk Tawarruk itu ialah duduk . -i"-i
dalam Tasyahud akhir. Duduk
't!
Q- ,)r\)
-.t\-\
f.t dr 1.(+
Tawarruk itu (prakteknYa) sama (!;r'Ji
dengan duduk lftirasy. hanYa saja
mushatti, (sewaktu dalam duduk
Tawarruk ini) mengeluarkan kaki , . \l( , i:ll
kirinya di saat datam keadaan rf ') '-n-Jrj+-"Lrr
duduk lftirasy, yang mana
diketuarkan dari arah kanan dan ia
'Ji
'lt ;rpy
pertemukan (ditetakkan) pantatnya
pada (permukaan) tanah. AdaPun
ma'mum Masbuq dan orang yang
lupa, maka mereka hendaknya
metakukan duduk lftirasy, dan tidak
duduk Tawarruk.
15. Satam yang kedua; adaPun untuk o\$t-s,.+t'-.r!,ir;.*;ir
salam yang pertama, telah tewat
keterangannya, bahwa salam icrAgl oK'"r-g i,
pertama, termasuk dari (sekian
banyak) rukun-rukun shatat.
\1:i e::|j;'irUif;;er
.$.at 6K;i n
FASAL : Menjelaskan tentang beberapa
,,.-: ",l ,i {
;;)w ; ee\ 1,,a.9 k
perkara, yang mana seorang
perempuan berbeda dengan seorang
taki-taki, di sa'at sedang shatat.
Dan mushannif tetah menerangkan
tentang hal tersebut pada ucapannya
(yang berbunyi) : Orang perempuan itu
berbeda dengan [aki-[aki, di dalam 5
ha[:
1. Orang [aki-taki merenggangkan,
yakni mengangkat (sedikit) tengan
siku-sikunya (agak jauh) dari
tambungnya.
2. Dan diangkat (sedikit) perutnya _f Lflt (di- i4
(agar tidak menyentuh)
pahanya, saat ruku' dan sujud.
kedua
e:-; Q. #) )..J1)
3 Dan mengeraskan suara pada '.
-
,1 4,L.-l a-r-i-li
a
(&t
tempat (yang diperintah)
mengeraskannya. Dan keterangan .Y-JA
tentang i'tu, telah lewat pada
babnya. ;;s') ir;i,tiriu \iy:)
4. Dan apabi[a terdapat sesuatu
berkenaan dengan diri laki-laki itu,
sewaktu datam shalat, maka ia
(hendaktah) bertasbih, maka ia 5tt
membaca : "Subhanattah" dengan -u:i
v li.y;.ir
, f
'^;'"i yij
bermaksud dzikir saja, atau disertai , Lr
(sambi[) niat memberitahu, atau
sekedar mengucap tanpa berniat
;>iijrri 'it.; H ?
apa-apa, maka tidak batal .,xiE E;-b
shatatnya. Atau hanya bermaksud
memberitahu saja, maka bata[
shatatnya.

Makruh laki menepukkan tangan guna mengingatkan imam,


karena menyatahi kesuhan yakni sunnahnya membaca
subhanattah.l2s
Menurut mu'tamad laki-taki menepukkan tangan bertujuan
hanya memberi tahu imam yang keliru tidak sampai
membatatkan shatat.l2e

5. Dan aurat laki-laki adatah sesuatu


(anggota badan) antara pusar dan
lututnya. Adapun pusar dan
tututnya itu bukan termasuk aurat.

128
Fathut Wahhab 1/91
r2e
Tuhfatut Habib 1/175
DOLA
Fqlhu
Bukan termasuk aurat juga, ialah t-'.,1 \t,- .,i- --"-i,
.Lc{-9JJ ,) o-)t -)l
bagian anggota badan yang ada di
bagian atasnya.
j-4"

J. F.l\ _:)g (i!:i!)


Orang perempuan berbeda dengan
taki-laki di datam 5 hal tersebut di atas.
Maka, sesungguhnya perempuan itu,
menghimpun (menghimpit) sebagian
krP r;P !l 1-^---+1
(anggota badan) perempuan itu pada ( "b; it t; -a; '^;l
sebagian yang [ain. Maka, ia
pertemukan perutnya dengan kedua
pahanya ketika sedang datam ruku' dan
sujudnya. Dan perempuan itu j4)
\i$;:) W-F')
merendahkan suaranya, jika ia --:-^\ o'r. 2t tt.a" -
e)-a !)l
,-a2 ) \ t{,rz
melakukan shalat (berada) di sisi
seorang laki-laki [ain, (bukan muhrim). &i;,',u -t
(.;i;-it
:' a\r'J
!
Maka, jika ia shalat datam keadaan
sendirian jauh dari taki-taki lain, l-,1;) .i-; ';L i-tiJ
(hendaktah) ia mengeraskan suaranya.
Dan apabita terdapat sesuatu ldrl A_ 3&n \ij[
berkenaan dengan diri perempuan itu, .iji ui ,-"^L (J.ii-Z
sewaktu sedang dalam shatat, maka ia Y--- 9 . tJ t
(hendaktah) bertepuk tangan, yaitu
dengan memukulkan (tapak) tangan
.9+rl,
ll-_"lr "r. il
ry
yang sebelah kanan pada bagian tuar
tangan kiri.

Makruh perempuan membaca subahanallah sebagai bentuk dzkir


dan mengingatkan imam, karena menyalahi kesuhan yakni
sunnahnya menepukkan tangan.'30
Tidak batal shalatnya perempuan ketika menepukkan tangan
hanya bertujuan memberitahu imam.13'

130
FathuI Wahhab 1/91
Maka. seandainya perempuan itu. , -:,.. "- .-1 .-.1
memukutkan bagian datam tapak -.-ft *4
' -4 r' *
tangan, pada bagian datam tapak -- .i,'= .i,
\.Le J i
tangannya (yang (_
^l
satu), yang dilakukan
bermaksud main-main
wataupun hanya sedikit,
betaka.
padahal ia
VJ,;;tU nPJ\ It
mengetahui keharamannya (melakukan t\pK iL\3
hal tersebut), maka batal shatatnya.
Adapun khuntso, (status hukumnya)
sama dengan perempuan.
Se[uruh anggota badan perempuan
merdeka, adatah aurat kecuati wajah
;?t)
dan kedua tapak tangannya. l(etentuan (\.e?ilj
ini, adalah (batas) aurat perempuan -i
ketika datam keadaan shatat. Adapun di \;\ !)tll g_ V:* :t^:
waktu sedang tidak shalat, maka aurat
perempuan tersebut, adalah seluruh
anggota badannya.
U wr* tia\;)€
Sedangkan
perempuan "Amat", (status hukumnya) J.:)K Lit'r1 ii;+
t2-i 2.2 r- r.2-"- ;.2-:
sama dengan [aki-taki. Maka, auratnya tLr s' . rt..r L. L4 \ A9 , I ij.,
yaitu sesuatu (anggota badan) yang
terdapat di antara pusar dan Iututnya. (k+;,

Dalam menggunakan rukuh (mukena) yang ditutup dari dagu,


disyaratkan metebihi batas dagu (di sekitar bawah bibir) karena
menutup aurat tidal< bisa sempurna kecuali dengan menutup
bagian dagu depan.'32
Untuk masalah pergetangan tangan harus tidak terlihat dari
samping. sedangkan katau terlihat dari arah bawah saat tangan
[urus kebawah terjadi khitaf menurut Imam Ramti cukup,
menurut imam lbnu Hajar tidak mencukupi

''' Trhfatut Habib 1/175


r32
Fatawi lsmaiI zaen 59
DOtA
Fqlhul
' Menegenai betis terjadi khitaf. Sebagian ulama mewajibkan
menutupi aurat dari arah bahwah, pendapat tain tidak wajib
menututpi arat dari arah bahwah.l33

FASAL : Menjelaskan tentang beberapa


ha[ yang dapat membatalkan sha[at.
exl;.; )G o_ {j5}
Sesuatu yang dapat m€mbatatkan *_ (H +irrl ;>tar
w ;G j;i
shatat itu ada 11 (sebetas) perkara :
1. Berbicara dengan disengaja. yang :d"1i1)
layak untuk (dinitai) mengajak
bicara manusia; baik hal itu et;Jr (j.:.;.tr ijSr
berhubungan dengan kemastahatan .i-. t,-. ..- -'<i' ,,--\
) I L) 1.12+
shatat maupun tidak. JI- 'lr U(.J)
Metakukan gerakan yang banyak,
secara bersambung, seperti 'J;i ld;,1 +Jx
metangkah sebanyak tiga kati, baik
dengan sengaja metakukan hal itu,
atau sedang lupa. Adapun iK rib ctE +;6
metakukan gerakan yang tidak -iit
seberapa (sedikit), maka shatat L-.:J I Lrl l.z-" cl U),J r
tidak bataI karenanya.
e id;r*; N,-urrt
3.
4.
Berhadats keciI dan besar.
Terkena najis (secara tiba-tiba) ;sig ;.'it (t,-,4r;)
yang tidak diampuni adanya. Dan
seandainya pakaian mushatti
i,t, fg.';r\ ti'*))
kejatuhan najis yang sudah kering.
lalu iamengirapkan (metepas)
pakaiannya seketika itu (sepontan),
maka tidak bataI shatatnya.
5. Terbukanya aurat. secara sengaja.
Maka, jika terbukanya aurat itu \" --
1-r--J- /--t-t\
t^l i
- :l-\
\! )Jrl I .J.-.--)t ) )
karena tiupan angin, laiu ia

133
Bugh yyah 51
menutupinya sepontan, maka tidak
bataI shatatnya. A.\i"fr €)\ V:S r\J
6. Merubah niat. Seperti hatnya i\t,a
\.aJ) "i rr-t r
-l
lY ' lL+I
mushatti berniat untuk ketuar
(menyudahi) dari shatatnya. , ( -:r j'S (aA\ '^r4)
7. Membelakangi Oibtat. Seperti . - ",4,
mushatti menjadikan qiblat pada ;)\21 t) -
7a c-1\
-,)-)
arah betakang punggungnya.
8. Makan dan minum, baik yang ik ,aa.
(4I!r ))*)t:)
dimakan dan yang diminum itu
banyak atau sedikit; J].; \it4
kecuali "FW),;5
seseorang yang melakukan hal itu,
datam keadaan bodoh atas
J,s'niir t# G.Ag
keharaman perkara tersebut di i1 'il 1",\-i )\ Q")A\i
atas.
9. Tertawa terbahak-bahak. Sebagian
para 'ulama, ada yang
"i^ i 2A\ v- \.)
,','.2-'.

menggunakan ungkapan
"Dhahki" sebagai ganti dari
kata
kata
a)-\ if y+r+ t;tr1

"Oahqaha". iA+: {^*arS


10. Murtad, yaitu memutus
e') 6)q (].-3\, qi;
kelslamannya dengan perkataan
atau perbuatan.
-Pii)4,eulr4-
FASAL : 4 --
Membicarakan tentang
banyaknya bitangan rakaat shalat tF)
Rakaat-rakaatnya shatat Fardlu,
yakni sehari sematam dan shatatnya
ditakukan berada di rumah (tidak
sedang bepergian) kecuati pada hari
lum'at, adatah sebanyak 17 rakaat.
Adapun pada hari Jum'at, maka
banyaknya bilangan rakaat-rakaat
shatat Fardlu datam sehari
semalamyanya adalah 15 rakaat. It e@\ 9t5;
"''-s
Adapun banyaknya bitangan rakaat ,ai, z-2 --- i-a.,. 6-
blj .d; r;.c d^-a ter t
shatat ketika datam keadaan bepergian.
. :r,, -i - t..
setiap harinya bagi orang yang ,-9- r+--Lt 9 )\-.a s .-7-
Lr)) )-r-c
mengqashar (meringkas) shalat, maka
ada 11 rakaat.
a-2- . _
"-
.4dJ ;r^:"9
Ucapan mushannif (yang O-'),J < "!.-il.- a."i , -" . r ,i..-
berbunyi): "Dalam shatat-shalat fardlu ejI reC ) .t_f)
(secara keseturuhan) terdapat 3a (kati) r.,'a-2 o.,i- -.-..
I cr-J q tJ ,lc o-f-2(J
sujud, dan 90 takbir,9 tasyahhud dan c'r
10 satam. dan 153 kati bacaan tasbih. (J-t-2<= a.. a- I
l-\-a-;J r-J q o n-J-r
-)- t
Sedang jumtah rukun-rukun yang 2.,
AiV) . -a, ..
terdapat di datam shalat. ada 126 rukun. Fi
Di dalam shalat Shubuh terdapat 30 2.".'-
.42.i^
"u1}--r
<":.i- <
a)f,-r) Og"',<i.".
).)
rukun, di dalam shatat Maghrib terdapat
42 rukun, dan di dalam shatat yang ".u*j
jumtah rakaatnya empat-empat, !)-iJi O oqi\
.
terdapat 54 rukun hingga sampai
akhirnya" itu sudah jelas tanpa
membutuhkan keterangan tagi.

.,4
L,)
t'^

Barangsiapa tidak mampu berdiri


i .,li.Jl
,v=
\- -- l)
.i,L
..L ,_/. o
'.-',\
,.
sewaktu melakukan shalat-shatat f ardtu.
karena adanya rasa keberatan (susah)
yang menimpa dirinya pada saat
o'&tk 9:;4 (4;t
berdirinya, maka diperkenankan shatat (u.y+ k) yla
dalam keadaan duduk, dengan cara
sekehendak (hati). Tetapi. duduk
iftirasynya orang tersebut, di tempat Q-$w\ :r4r;v ^:-i,
berdirinya, adatah lebih utama dari pada "-a . t < .i-\
(dengan cara) duduk bersila. Demikian *j :Je LV:t 14,:l- t 9f
ini, menurut pendapat yang tebih jelas.
Barangsiapa tidak mampu (melakukan
,f F A3) ,pli\ e-i
shatat) dengan duduk, maka boteh
shatat datam keadaan berbaring, maka
jika berbaring (juga) tidak mampu, boLeh
shalat dalam keadaan terlentang di atas
punggungnya, sedang kedua kakinya
(menghadap) ke qibtat.

jika semua (cara) yang tersebut di


atas tadi tidak mampu (pula) ia lakukan,
maka botehtah ia dengan berisyarah
menggunakan matanya, dan ia niat
(shatat) di datam hatinya. Dan baginya
wajib menghadapkan wajahnya ke arah
qibtat dengan metetakkan sesuatu
(benda) di bawah kepalanya dan
berisyarah dengan menggunakan
kepalanya ketika ruku' dan sujud. Maka,
jika ia tidak mampu (pula) berisyarah
dengan kepatanya, hendaktah ia
berisyarah dengan menggunakan
ketopak matanya, maka jika ia pun tidak
mampu (tagi) berisyarah dengan
kelopak mata, hendaklah ia melakukan
rukun-rukun shalat itu di daiam hatinya,
dan ia tidak diperkenankan
meninggalkan shalat setama aqalnya
masih tetap normat.
Orang yang shatat datam keadaan -,.. ri r, r:
,\..a3 ) l-Lg \9
duduk, tidak ada keharusan oagrnya
untuk mengqadla shalatnya, dan pa-
II
Tel
halanya (pun) tidak berkurang. Sebab ia
adalah orang yang udzur. Adapun sabda
Nabi saw : " Barangsiapa shalat dalam
keadaan duduk, maka baginya setengah
{separo, bhs jawa) pahalanya orang ;\ , :;J 41, l-\-cle l-.,
yang shalat dalam keadaan berdiri. Dan
barangsiapa shatat dalam keadaan
tiduran, maka baginya setengah
pahatanya orang yang shatat datam
keadaan duduk". Adalah diarahkan
kepada (orang yang metakukan) shalat
sunnah, sewaktu (dirinya) mampu
(metakukan dengan berdiri).

FASAL : Sesuatu yang ditinggal dari


(rangkaian) shalat itu ada trga perkara :
:t' !);ttl {"i.5}
lP; ;v\ c\
.i t_ :_
1. Berupa Fardtu, dan disebut juga 9)i,li
rukun.
2.
3.
berupa sunnah obhdl
Brupa sunnal't hai'aat.
';:rl
..1tl \--
re.i
\- \.t_
o-j\ j:;::
/'--.-_
Sunnah obbdl dan sunnah har'ah -Jo 4t \)-9 ur L"-o; \ a.i^-!
adalah perkara setain fardlu (rukun
shalat). Selanjutnya mushannif i ;:}il\ -Iat .;;'"
menjetaskan tentang tiga hal yang
tersebut tadi di dalam ucapannya
e t::i n .hr:sl l5
pt
:

"fardtu yang tertinggat', tidak dapat


Gt{t ,} rt
diganti (disusu[i) dengan sujud sahwi, -i
tetapi jika orang itu sudah teringat o-,,il ;\.-:Jl ,i -ii. i,3l "y:
Y"J J V )
kembali pada fardtu (rukun) yang -, - t-2'< . . ..-
tertinggal tersebut, maka ia harus r-+ o_P ) 1\ "i 4,.;
':-i.).-,a *:-.-.t1
melakukannya dan (sehingga)
sempurnalah shatatnya. Atau (sewaktu) J\ +_j iur!) e>uLr
ia teringat pada fardtu yang tertinggal
itu tadi sehabis mengucap "satam", 3r dv ( 4*I9 ,eJe 4J
sementara (senggang) waktu (antara
salam dan sa'at ra teringat) itu, masih -r^, (
;:;;.gXiJf
' t fi!
\ )T--: --
dekat. maka ia menjalankan fardtu yang -'
- !. .-\ u**- U,t {.:
tertinggal, latu meneruskan sisa-sisa i : f,
fardtu (rukun) dari shatatnya. oan i= l-
(sehabis menyempurnakan yang }i ;);Jr j_ * ir^i )t
tertinggat) ia hendaknya sujud sahwi .

oan hukum sujud sahwi iiu sunnah, W ^i e"; J€


sebagaimana yang akan diterangkan
nanti. Tetapi disunnahkannya itu, ketika
meninggatkan perkara yang, diperintah
datam shatat, atau (tupa) metakukan
sesuatu yang dilarang datam shalat.

^o"xf';:;:1iiff-?1[il:,T:fl
r- 6; ;:t (av)
kembali menuju sunnah ab'adl yang
,;tljr *X W: ,H .j)
tertinggal setetah ia (berpindah) "- -
mengerjakan rukun shalat. Maka. 1i3\ -!; ,;; Qf_rS\_
barangsiapa telah meninggatkan tahiyat _ .-_-- .. -t.
awat misatnya, tantai ia teringat i+ ryX }t Jj!t
ketertinggatannya itu sehabis ,i, .".. .i .. . .
--t"!ut
metakukan i'iiaat a"ngun 4l 'ii ! \;F-''^ +ll r+ I

(sempurna), ia tidak diperkenankan ,,t1.- t..:- ,i, -,- i,.


kembati menuju ketertinggatan nya itu. lo '*o 1;j ).9 J\r
Maka, jika ia kembati menuju ji 'i.J; ajX ;r;4
ketertinggalannya dengan sengala, -, " -i
sedang ia (pun) mengetahui akan )!.f ;i ;dJt 3_ ii E U
keharamannya, maka batatah
shatatnya. Atau apabita ia kembati, )-*: i>'; J!! )l;
sementara ia dalam keadaan lupa ,,-
'rl2,$,. -*" lL4t'-1,
_
bahwa dirinya sedang datam shatat.
atau ia sedang datam keadaan bodoh,
maka shatatnya tidak sampai batat, dan
ia wajib berdiri (dari duduk tahiyat
tersebut) ketika ia sedang teringat
(sadar) kembali.
Apabita i musha (yang \,ar' -\- ,.,ti. - 11. ",-
Uo>-q )\c !.6&6L,. , rb ,rlc
meninggatkan sunnah Ab'adt)
bersetatus sebagai ma'mum, maka ia -u..^.: +;5J ) doL,l a-r-U^l
wajib kembati menuju (sunnah Ab'adl
yang ditinggalkan, guna mengikuti f'na,J-;-,',) i ([;; Ji-lJ
imamnya. Tetapi ia hendaktah sujud
sahwi atas ketupaannya meninggalkan .+ru )PlJl )J'J I
sunnah ab'adI tersebut. baik dalam
contoh tentang tidak kembatinya ia
mengerjakan sunnah ab'adl yang
tertinggat, atau juga dalam ha[ ia
kembati untuk metaksanakan sunnah
ab'adI yang tertinggat, yang ditakukan
datam keadaan tupa.
Dan yang dimaksud oleh mushannif
tentang sunnah di sini, adalah sunnah
ri 4f! ,:t].it ;tri3
Ab'adl, yaitu sebagai berikut: ) I
1. Tahiyyat awat. 'rl''?
2. Duduk pada sa'at tahiyat awat. r,-:, i.ri, s!.r,,
)Jn ) Jy ) t r.(.lljJ I

3. Berdo'a qunut dalam shalat "

shubuh.
4. Berdo'a qunut pada akhir shalat ..-o ,lL:Jl
witir pada pertengahan yang kedua
(akhir) dari bulan Ramadlan. rt--'tr- it. -.
- ":lir
a-
5. Berdiri untuk berdo'a qunut. )uu- l4)\) A\'a-a)
6. Membaca shalawat buat Nabi t.W (4\ S' i'J:a5
SAW. pada sa'at tahiyyat awa[. Dan e
(juga) membaca shatawat buat
keluarga Nabi sa'at datam tahiyyat
$' i>tat, Jjll ,A;-ilt
yang terakhir.
Sunnah Hai'ah, -yakni seperti
bacaan-bacaan tasbih dan sebagainya,
yaitu sunnah-sunnah yang tidak dapat
ditambal (disusuti) dengan sujud sahwi,-
)r"..r! -r+Y\:J
itu tidak diperkenankan bagi mushatti,
kembati menuju sunnah hai'ah yang .,- '-"1,r
-irJ !t-l I , L,a-J I (1;r'j)
1- J\
tertinggal sehabis ia meninggatkannya,
'in
dan ia pun tidak diperkenankan sujud qL--JJ ri- \-a"--
-irLl ) c t4l ,r
sahwi atas ketertinggatannya, baik ia
-l ..- .-t - 6. , ,.,a-
meninggalkan sunnah hai'ah itu dengan Jr r_r-r- r€J, erjp \ r+^_r-
sengaja atau datam keadaan [upa.
Apabita ada mushat[i, ragu-ragu tentang d 4,zxt G- iY) rfr
bitangan rakaat-rakaat yang tetah ia , -2.,, li ,-
[aksanakan, seperti ada orang ragu-ragu
(9\,) !l ar J\ 1.. .)-ir
"apakah ia tetah shatat sebanyak tiga "i,z-i, :. '.-
I u )G J-'a J-^
rakaat, atau empat rakaat", maka ia J
hendaklah meneruskan (shalatnya) -Ji , . 1,
n-ii.Jll)).c :i) \:"i
J J ,Y---
berdasarkan pada yang yakin (nyata
dikerjakan), yaitu rakaat yang lebih JLlrlri;
sedikit, dalam hal ini iatah seperti tiga
*-lxrr1j511
rakaat, dan latu ia metaksanakan satu (iL)'^i;) 61Ji:
rakaat [agi, dan hendaklah ia sujud
sahwi.
,,',, :-i1 ,;:.- ,i,
Dan tidak berpengaruh dugaan kuat fii .-E.JI a--.\-9 4r-4-- ) "
dari mushatli itu bahwa ia telah
melakukan shalat empat rakaat. Dan ia
pun tidak diperkenankan metaksanakan .:- ,,-,i i -
(rakaat shalat) berdasarkan pada ucapan iL ^;J i t'-, ,1 La AJI aJ o r'-g
L'--
orang lain kepadanya, bahwa ia telah
shatat empat rakaat; wataupun ucapan
'J'_r'
',.'' .* &! \.cJ\ rlji
---

orang tersebut sudah sampai pada ke- us 1t: r:J :ii-)


benaran yang tak diragukan lagi. -)
Sujud sahwi itu hukumnya sunnah (p)\Jr 15 'd4) F
sebagaimana keterangan yang tetah
lewat. Dan tempat melaksanakan sujud \:JE iiri:,,,r;
lL\; ()\-:
sahwi itu adatah sebetum mengucap
satam. Maka, jika mushatli (keburu) ij--;,tt iure\1)i #r,
mengucap satam dengan disengaja,
sedang ia pun mengetahui akan J-" ab a.tg
'1-. .:rU \s,p
kesunatan sujud sahwi, atau (sewaktu

DOLA
^3iIi;).j;!"r:;jr
satam) ia lupa (tidak sujud sahwi) .^{}t\riit
sedangkan senggang waktu tetah
berlangsung cukup lama menurut
penitaian 'urf (kebanyakan orang), maka
habislah sudah tempat (berke-
sempatan) sujud sahwi. Sedangkan,
apabrla senggang waktu tersebut masih
pendek (hanya sebentar), maka kesem-
patan metaksanakan sujud sahwi betum
dianggap habis, dan ketika itu baginya
diperbotehkan sujud sahwi dan juga
boteh meninggalkannya.

Bentuk sujud sahwi sebagaimana sujud biasa harus metetakan


semua anggota sujud. Dan saat sujud disunnahkan membaca
.'.- \i- ,,:'\i " - .,- , ,
JH U aq r ,r' !-\\,Y-

FASAL : Menjetaskan tentang beberapa


waktu yang mana shatat dimakruhkan 6ii 9uj!i !2- \r)*.r
dikerjakam pada sa'at tersebut, degan \:i? vJ iJ'at t93
hukum makruh tahrim (berdosa
melakukannya). sebagaimana \5
keterangan yang terdapat di dalam ki- i - ,i,
tab Raudlah dan Syarah Muhadzdzab i U,< ti,',iii l:-i ., J.+J i

datam bab seperti ini. Dan dengan o


-' itr
7- ic .:-.-arlrJ
hukum makruh tanzih (makruh yang \:! , 9--
I

tidak berdosa bila dikerlakan), se- ,:.'ir


.rtoj\ . -t.7
bagaimana keterangan yang terdapat di e:9
dalam kitab at Tahqiq dan Syarah
Muhadzdzab, datam bab tentang hat-
ha[ yang merusak wudtu'.
TG@
. "Makruh Tanzih" ialah perbuatan yang apabila dikerjakan tidak
apa-apa dan apabita ditinggatkan mendapatkan pahata.
Sedangkan "makruh tahrim" jika ditakukan mendapatkan dosa.
Perbedaan anlara "makruh tohrim" dengan "haram" adalah katau
makruh tahrim da[i[ yang dibuat tendensi tidak dari datil qot'iy
(tapi dhonni) sementara "haram" bersumber langsung dari datil
qhot iy.r3a

Ada [ima, waktu-waktu yane tidak t-".. i -, ri) ae)t i.":-r


- rt"f G)-)
diperbolehkan menunaikan shata't pada * J:
q fX; .ji
saat-saat tersebut. t(ecuati (mengerja- '7"2;:J tli
4;
kan) shalat yang terdapat sebab, I

adakatanya sebab berupa ri"r"i v"ru ti;S 3)W 3i a{af


mestinya sudah dikerjakan pada waktu
yang mendahului, ."p"rt,:"* t'n"iri tm:i! .,-!ilr
.:.i .,, a-'*'j!r
tertinggal yang sudah lewat waktunya, - -,; , ''f i.ii,.
atau sebab berupa shalat yang ")t,-r' JJ )te
bersamaanwaktunya.sepertisha[at6i:,ll,-i..-.-'
ri ,- )
gerhana matahari dan shatat istisqa. ':-Lr ')l ' 3'
Pertama dari lima tersebut. adatah 1;:: trAt !)u ,,;)
Shatat yang tidak terdapat sebab, bi[a-
mana dikerjakan sehabis melaksanakan *.ll;jxj +) kljir
shatat Shubuh, dan hukum makruh
bertangsung hingga matahari terbit.
l(edua; Melaksanakan shatat sewaktu ) iri.;tr l\ilr (
i!c . -^

tetah (mutai) terbii sampai bertangsung j.-) &i.E li$ (ti.c-;IE


menjadi sempurna. dan. (merayap) naik a.. -6-
kira-kira sepanjang tombak 'juU. ,'J- eJ ;'s gj: SC:3
pandangan mata.
, Jl , (1-.

134
Hasyiah at Bajuri 1/197
IDOLA
I(etiga; Melaksanakan shatat ketika sa'at
matahari tegak di tengah-tengah hingga
r1i) ;)t;Jrclu.rr (:)
condong dari tengah-tengahnya [angit. \ -,.. /1.,-
Ha[ ini dikecuatikan shalat pada hari
4-s;f
\Jss (iji-l
r.- ;11) , .a..or2 \- t\l
lum'at, maka tidak dihukumi makruh, lj e4) a/ d+L+ rL&Jr
mengerjakan shalat pada waktu (sa'at
:\i jrL ,:: .i. --"i,
istiwa'). Demikian juga (dikecuatikan), a )\-.d\ \9) ) i _Ar-.j+I
shatat di tanah haram Makkah,
dikerjakan di Masjidnya dan (uga) di i; \,5j ,E+)l C-.,;
tempat lainnya. Jadi, tidak dihukumi -i< :", < - -i.
"-.i, a.\.-r
)3 ,t9) -iet--Jl
makruh. shatat di tanah haram Makkah
yang dikerjakan pada waktu-waktu ". t.1 .,, ,,, t
9r"A d_ * ; )-d\ a-)4:
tersebut di atas tadi secara keseluruhan.
_ ;e
Baik ia shatat sunnah thawaf atau shatat '^i l!: lif o\;jYl
J^b
sunnah [ainnya.
, - -" < .,,,2,,
.LA /-c "i rl L.9lJ2ll
l(eempat; Mengerjakan shatat mutai dari ;)L,2 J.::) :., i,l'J1 (;)
'v-a-
sehabis shalat 'Ashar hingga matahari
rai\t.tr.. t- "-i,
terbenam. )-anl
!jd]u.;o G->-

l(etima; Mengerjakan shalat sewaktu (vitsl


-'rr) (3
terbenam matahari. Yaitu ketika mata- ,,:it a.- ";-4W\.n,,
t1 t1
hari sudah hampir terbenam hingga 2 t ,,)) \:.J) l),1.9
U*-"-:Jf-
sampai menjadi sempurna (totat)
keterbenamannya. M3$.1;cri Gr)
FASAL: Shalat berjama'ah bagi kaum (riu+r 5.A <e*b
taki-taki di dalam mengerjakan shatat-
shatat fardlu selain shatat Jum'at, ':L ;-!l-jil i ,11;"JJ
)- \)---)
hukumnya adatah sunnah mu'akkad "* ', .1 .
(sangat ditekankan). Demikian ini !9 (;-Dj. a.:- )
^*t\
menurut pendapat mushannif dan , i.
pendapat lmam Rafi'i. Adapun ;;Yl-, ":.!11\-' .i:i,:l\
pendapat yang lebih shahih, menurut
lmam an-Nawawi, bahwa shalat ,;", 6i ,*A\ +
berjama'ah tersebut hukumnya fardlu --|../
.4, Lr)
kifayah (kewajiban yang bersifat
ko[ektif).

. Bagi yang mengatakan bahwa shatat berjama'ah itu fardlu


kifayah, maka andaikan satu kampun atau kota tidak ada yang
metakukan berjama'ah atau melakukan tapi dilakukannya di
kamar-kamar rumah pribadi, maka tidak gugur kefarduannya
(berjama'ah), atias masyarakatnya menanggung dosa. Batas
cukup dari fard'u kifayah itu jika ditakukan di suatu tempat semisal
muhsatla atau maslid sekira tampak bentuk syiar lstam.l3s

Seorang ma'mum itu (dianggap)


mendapat fad[itah berjama'ah bersama .-
,-.
"".,a t
L-.}1
t6Ji.t\ jt ri-

\)-rL-.Jl lJ,-I-:
=-t.t
a-c
imam, pada selain shalat ]um'at, setagi L -)- -'' c

imam belum mengucap salam yang .i r-


pertama, sekatipun ma'mum itu betum e"P'r "-',i r "i
sempat duduk bersama imamnya.
Adapun jama'ah pada shalat lum'at,
hukumnya fardlu 'ain (wajib dikerjakan
oleh setiap individu). Dan tidak
(dianggap) mendapat berjama'ah
lum'at, (ma'mum yang hanya
r35
Hasyiah Qulyubi 1/754
mendapatkan) pating sedikit dari satu --2-, i.i:'"t
,.r)r',,,l-9i,.L4.4
rakaat.
Dan wajib hukumnya bagi seorang
ma'mum, yaitu niat menjadi ma'mum,
yakni niat mengikuti imam. Dan tidak
wajib hukumnya, menjelaskan (nama)
;f; ,;'w e Q1:l
imamnya, tetapi cukup niat mengikuti ;tGii,i (;t:,i'j'l '.-)-
' t -/ 'l - , L'c;o
'
imam yang ada di situ (tempat r\- r',..
' : \i_
y: Pu]!-.i,,
ma'mum berlama'ah), sekalipun .l 4^*r-, :-i
ma'mum tadi tidak mengenal . i a'.
(mengetahui) kepada imamnya. Jadi, ol: yw\.;ui)id<-i
jika ma'mum menjetaskan (nama) i,. r i- ,-r - \. '2 .. J.',
L,la>-19 4-i-.9 Jl.9 ai,rJ
:.

imamnya (misatnya Zaid) dan ternyata > 1'\


tidak tepat (misalnya yang jadi imam ,)l i1 .'ii,, Jivi
Umar), maka batal shalatnya. (Demikian
itu) terkecuali jika pada (sa'at) ^tU( i:trt Ji :'-ar
menjetaskan (nama) imam itu disertai
(puta) berisyarah, seperti ucapan
seorang ma'mum : "saya niat mengikuti
(ma'mum) kepada imam yang bernama
Zaid ini", lalu ternyata imam itu
bernama Umar, maka (dianggap) shah
shatatnya.

. Niat berjama'ah bisa dengan ungkapan hati


136,..:- - -- ,..i .:.. ...i,,,.-.
L.c,l,, arl..i, a\")1, uir.aL.)L .,.:-o>
. I<etika mushatli shatat sendirian lalu didepan ada orang shalat
berjama'ah, maka makruh makmum niat berjamah (ikut
berjamah dengan rombongan shatat di depan) di tengah-tengah
shalatny_a_ dan berjama'ahnya dia tidak mendapatkan fadilah
'al-1.'37

'16
Hasyiah al Bajuri 1/2O2
'37 Hasyiah Bulairami 1/33 2
!
Tidak wajib bagi imam. Maka tidak wajib
niat imamah bagi imam, di datam
g- + ), (pu)l oji)".
masatah shahnya berjamaah dengan no. ,t tu ,- g.i, -:
.4. -* ... . . ,)l 4=q^.a
r.l,i:g
imam pada setain shatat lum'at. Tetapi . ? t- 1
-?.
niat menjadi imam itu hukumnya ,4 U dat^ )l 4-r
-_"rt
4!^r-
I
I

sunnat bagi si-imam. kemudian, apabita .- ci at1 1. lt.."'


imam tidak niat menjadi imam, maka -r J,119 ,1 A-a:.--r
A-,q.>-

shalatnya imam (dianggap) sebagai -,,: "-l ..


.G)l,,9 6 X,ar
shatat sendirian.

[r5rfiENti,Il!
. Sunnah bagi imam niat imamah saat takbiratul ihram agar
mendapatkan faditah jama'ah. Apabita tidak diniati maka tidak
dapat fadilah jama'ah karena sahnya amal itu tergantung dengan
niat. Dan apabita niat imamahnya di tengah-tengah shatat maka
faditah jama'ah di peroteh terhitung mulai niat imamah tidak dari
awaI satahat.138

-iJJt,''_jr -[ Ji )r1)
Dan diperbolehkan orang yune
merdeka berma'mum pada seorang
hamba sahaya (budak). dan juga orang :;1 6i ( ir'--JU !\:j'i
yang sudah batigh. bermamum pada "'' . , . '-: ' | ',
seorang anak yang betum (mendekati) l'+)'i^4 )G;;".t';
batigh. Adapun anak kecil yang betum
batigh iuga belum pintar (natad, maka *
tidak shah berma'mum kepadanya.
Dan tidak dianggap shah \z\'" u,z'Jr--l i-"t.i i.^-i.i;t
r (_-
berma'mumnya seorang taki-taki J: ,5x G+ n;
kepada (imam) perempuan, juga tidak
shah berma'mum pada khunsto yang . K:-i,> ir,i-;u
r'J '-U'<-.;
tak jelas [aki-laki dan perempuannya. 9-
G.
Dan juga tidak shah berma'mumnya H A rlj (3ru )j)
seorang khuntsa muyskil. kepada

nil Muhataj 1/503


n
Ter
IDOLA
Fothul
I
I

seorang (imam) perempuan, dan juga t,,-.-, ! -.i ,i(l A-tt-oj


:-.,.\,
oel-ujl ^-^a-' Y I
kepada sesama khuntsa muyskil.
I
"Dan tidak shah (puta) ',\,u"e,l).- tz:; -i;
) ,)
(,';L)
:

-) \) "-- I'
berma'mumnya orang yang fasih =-)

bacaannya", yaitu orang yang baik


bacaan fatihahnya tidak shah
berma'mum "kepada seorang (imam)
yang buta huruf" yaitu orang yang
merusak satu huruf, atau satu tasydid
dari bacaan Fatihah.
i
l(emudian mushannif memberi
-.b e -:)
petunjuk tentang syarat-syarat
berma'mum dengan ucapannya (yang
berbunyi) - "dimana saja berada,
seorang ma'mum yang shatat di datam -.i -
a )\-,a) ,.:J1 i \2
Masjid bersama-sama dengan shatat , -..i,
imam yang juga di dalam Masjid \'t
tersebut, yang mana ma'mum bisa
mengetahui (gerak-gerik) shatat 6'l
imamnya, yaitu dengan
T"l,h",il" ;irl_:-": ,Uiil .9i 1gd;
atau dengan melihatnya ma mum c.-i\
l.- ii i #U,
jama'ah demikian sudah dianggap ii (ltlt) ;;2 64
cukup bagi si ma mum tersebut. Yakni, - :ri, , .. :,r! ,t t?
cara yang demikian itu sudah erJ.*,) | 4-2., J- :4:
, _
"Lo
mencukupi bagi ma mum, di dalam 1.11. t ."i -^ : i i:- j
masatah shahnya brerma mum pada JP \ 1+e -r'+ U) ,.
a

(posisi) imam. [atu, apabita mamum C xi * (r']-'


mendahutui (posisi) imamnya dengan t;j
=*
y; il;1; i;;3
tumitnya di dalam arah qibtatnya
imam, maka shatatnya tidak shah. Dan .<"U) ii;L:-
(namun demikian) tidaktah berbahaya
menyamainya seorang ma'mum pada
imamnya (datam posisi).
Dan disunnahkan, hendaknya
ma'mum berada di betakang imamnya
sedikit, dan dengan posisi mundur ini
bukan berarti menjadikan si ma'mum
tersebut menyendiri dari shaf (barisan)
imam, sehingga ia tidak dapat
mempero[eh akan fadlilah-shalat,
berjama'ah.

Jika ada seorang imam shatat di


datam Masjid, sedang ma'mumnya
berada di luar Masjid, (tetapi) keadaan
si-ma'mum tersebut (jaraknya)
berdekatan dengan rmamnya, misalnya
jarak antara imam dan Ma'mum itu kira-
kira tidak sampai metebihi 3OO dzira'
(hasta, [engan)), dan si ma'mum bisa
mengetahui (gerak-gerik) shatatnya
imam. dan di sana. yakni antara imam.
dan ma'mum tidak terdapat
penghalang (tabid, maka hukumnya
boleh (shah) berma'mum pada
shalatnya imam. Dan jarak tersebut di
atas itu harus dihitung dari batas akhir
Masjid. lika si-imam dan ma'mum itu
berada di luar Masjid, (baik) berada di
tanah tapang, atau berada di sebuah
bangunan, maka syarat jarak antara
imam dan ma'mum tersebut.
hendaknya tidak metebihi 3OO dzira',
dan juga di antara mereka tidak ter- iiu!
i,
iult jr;5
dapat tabir (yang menghalangi )\
-t -. ,tt
eL,as L."l *)\
, -i,
le
sampainya ma'mum pada imamnya).
Y -ni.i 5i a;ts ;u-

ai;Ltr>ij\rx & t:.;i


t,- ,-,-,- -.:
. g!>- L.-Aj-,J , ) "<-,-.i)

3OO dzira'adalah sekitar 144 m. sebab 1 dzira'48 cm.13e

FASAL : Menjetaskan tentang meng-


qashar (memperpendek jumlah rakaat)
;d;Ji )3 \ {J-^r}
dan menjamak (mengumputkan qi 1rv4":A) vi:
waktunya) shatat. Diperbolehkan bagi
seorang musafir, yakni orang yang
sedang datam keadaan bepergian, yaitu
,."t *ly ,r4A\
memperpendek shatat yang jumtah iaj4-9 ) (qrr.}r !)Lrl
rakaatnya empat-empat, bukan yang -..-i:- -. "\ -1" .
kurang dari empat. seperti shatat yang .a-"J)^J9a-aUJ,F.
jumtah rakaatnya dua atau tiga.

rEEitlNmrlf
. Seseorang telah dinyatakan bepergian terhitung setetah dia
melewati :

1. Tugu (pembatas Desa) daerah tempat tinggatnya-


2. Apabita perjalanan yang akan di tempuhnya itu tidak searah
dengan tugu itu berada, atau di daerah dia diami tidak
terdapat tugu pembatas, maka statusnya sebagai musafir
terhitung setelah melewati parit.
3. Jika tidak ada parit, maka setetah metewati jembatan.
4. lika jembatan juga tidak ditemukan, maka terhitung setetah
metintasi kawasan pemukiman daerah asalnya meskipun

139
-I anwrrut UULUD t/ /
kawasan tersebut terdapat bidang-bidang tanah yang belum
diketola oleh penduduk tempat tinggatnya.
5. Demikian pula seandainya perjalanan yang akan ditempuh itu
searah dengan keberadaan tugu daerah-daerah sekitar, maka
status kemusafirannya juga baru terhitung setelah melatui
ha[-ha[ di atas. Tugu vang ada tidak lagi diiadikan acuan.rao

Diperbotehkannya meng-qashul
shalat yang jumlah rakaatnya empat
t----Ulf )At ;;,;
' -: 4

dengan memenuhis syarat


;i) jj,jt (86 o;1)
1. Bepergian seseorang itu bukan
daiarn- rangka malsiyat. Uadi) ,^i3i €\ ($: Aiq-
bepergian seperti itu mencakup i ,. _,,,-:
beperlian yang wajib, sepe,ii *: ta:-; ;' O1 "

(pergi) untuk membayar hutang,'pL-


,- ,..?
dan yang sunnah, yaitu t"f",ii i; '12i5 :=W
dan - i lr P
(pergi) untuk bershitaturrahim, :i ^( l)b)) .. I : - i \-
juga kepergiannya yang mubah. f;-J'
seperti (pergi) untuk berdagang \1\ ;',V K
Adapun kepergian (seseorang) '"/'- e;l:
"/'

untuk bermaksiyat, seperti pergi tL4 )"ig t;a\ il


untuk mengadakan perampokan di -
latan. maka-datam hal ini iiduk ud" * -i;fi X iF''"
suatu keringanan untuk shalat ". ..it:- "
qashar begitu juga menjamak. € l-
2. Jarak tempuh bepergiannya itu ada ij=-'
1." ) . :.ii
Jl) i ()
16 farsah secara pasti (,i;kil][ +-61
kurang sedikit saja) .menlrut fi-J) j:ll ,Si (,rSf:;
pendapat yang lebih shahih. Dan " I Y
iidak mengihitung jarak masa kem- j_ \+1 (\r,:i ';Z
batinya orang itu dari jarak 15 farsah -.
, , , ,r .i .:
tersebut. (Jadi. jarak '16 farsah itu i-,." ,--:J Y; e..al'
hanya jarak keberangkatannya saja,

lao
Hasyiah aL Bajuri 1/2o9
IDOLA
Fothul
bukan pulang-pergi). larak I farsah . k:.a Z e- Jl
itu sama dengan 3 mit. dengan
demikian jumlah keseturuhan
beberapa farsah yang tersebut di
ii:; \r:it* L";r;
,--.);- lJ J
'-"t''
atas, adalah 48 mi[, sedang mit l 4:rt-, _ L-irL
U\-,
:"1'1
LJ."#
adatah sama dengan 4OOO a,-," , i
[angkah, sedang satu langkah
'
+;jl j"r! )l"" iFJrj
adatah sama dengan 3 tapak kaki.
Yang dimaksud dengan ukuran mit-
'a:Js ;-;lt-, r-$t .;'Ji
mil yang tersebut tadi, adalah mil
at-Hasyimiyah.
ru'iu 1t:t; ,ljii
,- l,
.H\dr

Satu farsakh adatah 3 mit, dengan demikian jumtah keseluruahan


farsakh adatah 48 mit. Satu miI sesuai ukuran yang ditashihkan
lbnu Abdil Bar mencapai 35O dzira'lhasta. Dan satu dzira'sama
dengan 48 mit. Sesuai hitungan ini berarti jarak tempuh
perjatanan boteh metakukan qashar itu sejauh 8O.64O meter.lal
l(.H Ati bin Ma'shum Jombang datam kitabnya Fathut Qodir (3-5)
satu dzira' seukuran 48 cm itu mengacu pada ukuran mayoritas
manusia
Sementara sesuai ukuran yang pernah diterbitkan pada masa
dinasti Abbasyiah kekholifahan A[ Makmun, satu dzira' (hasyimi)
sama dengan 41,566625 cm.
Sedangkan menurut lmam Nawawi, satu dzira' yang sedang itu
ukuran 44,7OOOO cm
Dan menurut lmam Rafi'i, satu dzira' yang sedang adalah
44,82OOOO cm.
Dalam kaitan ini, untuk memastikan kaebsahan qashar muapun
jama'yang sudah dilakukan seorang musafir, jarak sejauh itu
tidak harus benar-benar tetah ditempuh. Dalam arti seandainya
sesudah metakukan qashar atau jama'dan sebelum mencapai

r4t -I anwtrut L,lutuo t/ /


perjatanan sejauh itu, musafir kemdian mengurungkan niatnya
melanjutkan perjalanan dan kembali pulang maka shatat qashar
atau jamak yang telah dikerjakannya itu tidak wajib diutang
kembati.la2
. Bani Hasyim yang dimaksudkan di sini bukanlah komusnitas dari
keturunan Syaid Hasyim kakek Rasulutth SAW sebagaimana
yang sering disatah fahami, tetapi katanagan Abbasiyyin dari Bani
Hasyim. l(arena merekalah yang menetapkan semasa
pemerintahannya. lni berarti mengecuatikan ukuran miI yang
pernah ditetapkan semasa pemerintahannya. lni berarti
mengecuatikan ukuran mil yang pernah di tetapkan oteh Bani
Umayyyah dinasti sebetumnya. 5 miI Bani Umayyah itu
seukuran 6 mil Bani Hasyim. Jika merujuk pada mil versi bani
Umayyah, jarak boteh melakukan qashar atau jama'sejauh 4O
t 143
mt[.

3. Orang yang metakukan qashar


6';-i in eJErl (j)
tersebut, shalatnya berupa shatat
"Ada"' yang rakatnya 4 (bukan
shalat. qadta'). Adapun shalat yang
!)ttu- $;yl )e6\
-i-
tertinggal (betum dikerjakan tepat \t2;
a.\A\ \-\ (!9U-J\
pada waktunya) sa'at berada di
"-," r "-. .. :'-! .i:
rumah. maka shatat itu tidak boteh ,j.a-a-. H tf-tu )3
diqadta' di sa'at bepergian dengan ). 1i! a.tt '--.tat\.
,.-3 /.4) 6 .rl ,:| A:r!-a-Jlc
cara diqashar. Sedang shalat yang
tertinggal tidak dikerjakan tepat ..1,-.'..

pada waktunya, yang mana J"br\ Q-'l Ey,a-a.e


terjadinya di sa'at bepergian, maka
shatat itu bo[eh diqadla' dengan
cara diqashar sewaktu dalam
bepergian tidak boleh dikerjakan
sewaktu sudah kembali di rumah.

142
Mughnil Muhtaj 1,/368
"'Hasyiah at Bajuri 1/213 H Madaniyal- 2/43
III IDOIA
Te Fothul
4. Orang yang bepergian tersebut,
niat meng-qashar shalat
G.; ;fl c$\ G)
bersamaan takbiratuI
shatat.
ihramnya
!)ttu- (rAD ,a\
6": (,l-:il;)
'l-J : L'
5. Bagi orang yang meng-qashar
shatat, di dalam (mengerjakan)
,=3- -q', jl) .;91 (i)
sebagian dari shatatnya, tidak boteh tsi (r*4) {-ir;. b ,-.).
berma mum kepada seorang imam .t'i-\411.
yang muqim; yakni ma'mum L-i+ 4-!u 1\i.
a )-.a
1.r
J,a-
".
J^r.
kepada orang yang mengerjakan
shatatnya secara sempurna.
'"4tgutt
(menyebutkan kata "mengerjakan
shalat secara sempurna")
bertujuan, agar supaya mencakup
pula seorang musaf ir yang
mengerjakan shatatnya secara
sempurna (tidak diqashar).

Dan diperbolehkan bagi seorang \'?a (_ju^:jl- 'rA:)


musofir pada (sa'at) bepergian yang jauh
lagi mubah, yaitu mengumputkan
antara dua shatat, yakni dhuhur dan
G'& litcY;\*
Ashar, dengan jamak taqdim (shatat r) ;)r;
'Ashar dikerjakan di datam waktu shatat
Dhuhur) dan dengan cara jamak ta'khir
(mengerjakan shatat Dhuhur di datam
waktu shatat 'Ashar), hal itutah yang
dimaksud dengan kata-kata mushannif
(yang berbunyi) : "Di datam waktu yang
mana saja ia kehendaki".
Dan (diperbolehkan pula)
mengumpulkan antara dua shatat, yakni
ia
iv; (&) c* oiAl
Maghrib dan 'lsya' dengan cara jamak (+ trU=;U -lf)
tagdim dan (boleh dengan cara) jamak
ta'khir, hal itulah yang dimaksud dengan
kata-kata mushannif (yang berbunyi) :
i) ,Ji
v-. --)
1; Ji;) t'Lk;
\-->
- J-- -,/

"Di dalam waktu yang ia sukai ". (cL: I- 61I c-"eJ


1-".i -" " 9tr{
Syarat-syarat jamak taqdim itu ada a-r jr ar-l4iJ I
3 (tiga)
:

1. Mushalti mulai dengan melakukan


shalat Dhuhur sebetum metakukan
shatat 'Ashar, dan (demikian juga)
memutai shatat Maghrib sebelum
melakukan shatat 'lsya'. Maka
seandainya ia metakukan dengan
cara membatik, seperti ia memutai
shalat 'Ashar sebetum metakukan
shalat Dhuhur umpamanya,
(praktek demikian) itu tidak
ttt
,lql
,-^]lI
', L. ,i\!i;.3t
. I t ;r.
4!
dianggap shah; dan ia
4-.r ' I ='-= , lU j;'{r;d;r
(harus) 2=. < ti
mengulangi shalat 'Ashar (dengan ^-tu
segera) sehabis melakukan shalat
Dhuhur, (demikian itu) jika ia eq$ Vr+ 6!t
t. .tt i-
memang masih bermaksud hendak 'b lr>a\
-i-
d> t+.t1.-4,
menjamak shalatnya.
2. Niat jamak di permutaan tr PJ.tt , tatsU
mengerjakan shalat yang pertama.
Dengan cara, ia membersamakan ii;Ci O':r+: J:it
niat jamak itu dengan takbiratul ""
ihramnya shatat. Maka (dengan , r.- i )lJl leg;r.ir
demikian), tidak dianggap cu kup i.'.-.i :il!
(tidak shah), mendahulukan niat , I.J2J L +Eij jj')il
dari takbiratuI ihram. dan tidak t9 -9 ju iF u;t,i;r
(puta) dianggap cukup, meng-
akhirkan niat dari satam dalam *)
shalat yang pertama. Dan (tetapi)
diperbotehkan melakukan niat di W) Ji +6r ;d31
tengah-tengah (sedang melakukan)

IDOLA
shatat yang pertama, (demikianini)
menurut pendapat yang [ebih jelas.
r:-ii ;jrai ,z 1.2\;
3. Muwalah (susu[-menyusul dengan q' ' t
'1":
.ti-P ":
segera) antara mengerjakan shalat -d--) ..Fae
yang pertama dengan shalat yang
kedua. Dengan gambaran
senggang waktu yang memisah
antara shatat yang pertama dan
yang kedua itu tidak begitu [ama.
Maka, apabila menurut penitaian
'Urf (kebanyakan orang) senggang
waktu pemisah antara kedua shatat
tersebut cukup [ama, wataupun (hal
itu terjadi) karena ada udzur (suatu
hatangan), seperti tertidur,
hukumnya wa.jib mengakhirkan
(diundud shatat yang kedua hingga
sampai tiba waktunya melakukan
shalat yang kedua tersebut. Dan
tidaklah berbahaya di datam hal
muwatah antara mengerjakan
shalat yang pertama dengan shalat
yang kedua. terdapat senggang
waktu pemisah yang hanya
sebentar menurut penitaian 'Urf.

l.
Adapun (syaratnya) jamak ta'khir,
maka di dalam metakukan jamak, ia ^--r:-;i L\11 5 Uir-)
--- :- -/-- L
wajib niat menjamak shalat, dan
keberadaan niat ini adalah di datam
waktunya shatat yang pertama. Dan
hukumnya diperbolehkan, mengakhir-
kan niat hingga sampai tiba sisa waktu
shalat yang pertama, yaitu suatu masa
(sedikit kesempatan) i u-. i,ii,Jl!:-,9q '-. ".,
cl '-.\ /.q
.a'
,J --
sekiranya -/ v 2 e) _ J t). \)
umpama dimutai untuk mengerjakan
shalat yang pertama tersebut di dalam
,l', .;tsi .;K *
r; . -. , it
masa yang sedikit itu, maka shalat yang j ,.* ,Z !^1:
!-i '.;U.J i L
- --, -t-- --
pertama tersebut masih bisa dianggap 't;
sebagai shatat "Ada"'. Di dalam iamak eg ;; L l; iir; 'l;
ta'khir, tidak wajib adanya tertib dan -.-i.,, , .t,
juga tidak ada keharusan muwalah dan .al )\!l ,1 z":t-ail
bukan puta niat lamak, (demikian ini)
menurut pendapat yang shahih di
dalam tiga hal tersebut.

yang
J4:J\ ,S\ ( r'rg\AJ- j1-))
Dan diperbotehkan bagi orang
berada di rumah. yakni orang yang r'-' a.
muqim. sewaktu dalam keadaan hujan, ;,4 ji
yaitu menjamak shatat antara dua ! -EJl 4: e_)
rhutut, y"kni antara shatat Dhuhur dan A\3 )',r.)\ .ri ( fi!
'Ashar. dan (juga) antara shalat Maghrib
- .
) . '--'#\i
. .-, . ;-
dan lsya'.' Tidak diperbote-hkan .: Jj *- tC r\\i
mengumpulkan shatat yang di t\ c:,i, \ oj6\
pertama 1",.,j, .- r ,J
dalam waktu shatat yang kedua. tetapi J) - "--
'J-)
harus di datam waktu shatat yang i, .': :.,
i, i: -:- rr.i:-
pertama dari kedua shatat yang akan 5 .ff -Y \'.-
dijamak tersebut. (diperbotehkan nya s,;i;
- t ;.1\ ;;y
demikian itu) jika air hujan :'/e
\

'' --,jl
(keberadaannya) bisa membasahi paaa ,; C AU' ;iljt
pakaian dan bagian bawah sandal (atas -
kaki). Dan harus didapatkan beberapa tr+dl
syarat yang sudah lewat terdahutu
(yang berkenaan) di datam masatah
jamak taqdim.

Dan disyaratkan puta. adanya hujan ir=i ,-A\ X;p;


di datam (saat-saat) permutaan dua 7EJ,
shalat tersebut. Dan tidak..dianggap
iL'J;
cukup. terdapatnya hujan di tengah- ---
+i;l'Jjt;_
B

tengah (sa'at menjatankan) shatat yang t .ii, ,-:i ,' " .


.t.4:-, , 1. )l -
'Uil ,9. ;Jo--.
v*
'
pertama dari dua shatat tersebut. Dan -).J

disyaratkan puta adanya hujan (terus -'+


;"'?r \e-i XjXr
berlangsung) sewaktu hendak
i,-. 1.ti,
mengucap salam dari shalat yang cl+- ,lq)l -e. e)-Jl t-
-i1,,
pertama. Baik sesudah itu. hujan terus
berlangsung atau tidak. .'i;ia:,4p\F:\
l(eringanan menjamak shatat yang .i,:-,;
,--i, r-..* :.ti-
disebabkan oleh hujan itu, dikhususkan 1-l2J tJ'-a' I 4-a.; )t)
, ,a:,.+ .
-)
untuk orang yang (sedang) dalam ql .i ,. --,-- :.,;,
-r->-*...J 49 L-i , 1 (-)l"a-J \-.,
keadaan berjama'ah di Masjid, atau di -*
tempat lain, yaitu tempat-tempat
jama'ah yang jauh menurut penilaian
'urf (kebanyakan orang), yang mana
orang yang hendak pergi ke masjid atau ';
lainnya, yaitu tempat-tempat jama'ah, *.,b\ a a- '.,a o rc Jql -r>t---ll
-1' -: '
a''
akan menjadi menderita (jatuh sakit)
karena kehujanan di jalan
(perjalanannya menuju ke tempat
berjama'ah).

Bolehnya menjama' setain karena bepergian, hujan dan sakit.


Menurut lmam lbnu Sirin, diperbotehkan ketika ada
hajat/kesibukaan yang sutit ditinggatkan dengan catatan tidak
dijadikan kebiasaan, bahkan menurut lmam lbnu Mundzir, boteh
menjama' tanpa sebab asalkan tidak dijadikan kebiasaan.laa

raa
Malmu' Sayrh Nluhadzdzah 4/265. At Mausuah 151292
FASAL :Syarat-syarat kewajiban
melakukan shatat .lum'at itu ada tujuh
.,;r 8F3 {i-5}
perkara :
1. lslam.
|>,r-:;jr ;uii '* e;+t
2 Sudah batigh (dewasa). g)sS r( J",J
t,--i,-rJ
3. Beraka[ sehat. Tiga syarat ini _ --..1 \ ,<t\a.i tj"jt
menjadi syarat yang harus dipenuhi '., 4r--1I
l)- -
d.! Lia-i- I -le q ^n
-))
bagi shalat-shalat selain shatat '4+t:l - L-i , rr
Ium'at.
4. Merdeka. !t - t,-
5. Laki-taki.
4>e4\) ,-,)bllj
6. Sehat badan/jasmani.
7. Menetap (berdomisiti di suatu
5 x! (,iu;r'ir:
desa,/kota).
Maka dari itu, shatat .lum'at tidak
wajib dikerjakan bagi orang l(afir yang
ashli (bukan karena murtad), dan pula
bagi seorang anak kecit, orang yang gita, .t:.*'^J-J"5-, "2,:',-)
) \),-J
z-
seorang budak, seorang perempuan,
orang yang sedang sakit dan yang
sepadan dengannya (dari orang-orang
yang memitiki udzur) dan orang yang
sedang bepergian.

tGtllilNrmt
. Dari uraian di atas, kiranya dapat ditarik satu kesimputan bahwa
"orang" datam perspektif penyelenggaraan Jum'atan itu terbagi
menjadi enam :
1. Orang yang wajib berjum'atan, sah dan bisa mengesahkan
berdirinya petaksanaan Jum'atan, yaitu orang yang memenuhi
ketentuan syarat-syarat Jum'at di atas.
2. Orang yang wajib, sah tapi tidak dapat mengeshakan
berdirinya petaksanaan Jum'atan, yaitu orang yang tidak
tercatat penduduk setempat (tempat berdirinya Jum'atan)
bisa jadi orang berstatus muqim atau tetangga Desa.
3. Orang yang wajib berJum'atan tetapi tidak sah dan juga tidak
mengesahkan berdirinya petaksanaan lum'atan yaitu orang
murtad.
4. Orang yang tidak wa.jib, tidak sah .juga tidak bisa
mengesahkan berdirinya lum'atan yaitu orang kaf ir asti, ghoiru
mumayyiz dan orang yag tidak berakal.
5. Orang yang tidak wajib, tidak mengesahkan berdirinya
Jum'atan tetapi sah jum'atannya yaitu anak kecil yang sudah
tamyiz, hambah sahaya musaf ir dan wanita.
6. Orang yang tidak wajib, sah dan mengesahkan berdirinya
lumatan yaitu oang sakit dan orang yang mempunyai udzur
tidak menjatankan shatat berjama'ah.1as

Syarat-syarat shahnya melakukan


shatat Jum'at, itu ada 3 :
ril4) i;-,($\;53)
'1. (Shatat.lum'at diadakan) di tempat
tinggal yang menetap, yang mana ir ;;ujr;ri i;.iiti:x
sejumtah orang-orang yang ikut oj*r+!] )r.,J I k-:i,J:-r
lum'atan itu menetap (berdomisili) -,,) . 6,--
di situ, baik tempat tinggal itu -2i,- 2 "i, (4.) 9_'!r-
dP! Jur
berupa sebuah kota dan desa yang -.-^- t,-t-- l: i!. ,j,
sudah dibikin sebagai tempat J5-) -\2elJ (9J r

tinggal (domisiti) yang tetap. ,;;'^!t


Mushannif mengungkapkan
3n 4.Aat)i,ts
mengenai tempat tinggal tersebut
dengan ucapannya : "keberadaan
G-K \fu itlt ;';;
tempat tinggal yang menetap
tersebut harus berupa sebuah
(ai.j)i) u\
negeri, baik berupa daerah
perkotaan atau berupa daerah
pedesaan".

'as Hasyiah a[ Bajuri 1/129


tempat pemukiman ahtul jumat baik berupa
Batad Jum'at adatah
batad, qoryah maupun mishir.ra5
Batad adatah pemukiman yang terdapat satah satu dari hakim
syar'i, potisi atau pasar.raT
Goryah adatah pemukiman yang tidak terdapat hakim syar'i
polisi dan pasar.l48
Mishir adatah pemukiman yang terdapat hakim syali, potisi
149
pasar.
masjid' kaena masjid bukan
Jum'atan tidak harus ditaksanakan di 150
sahnva didi aran.

2. lumtah (yang ikut serta) di datam 'rH" ;il ;61 (:)


berjama'ah lum'at itu harus
mencapai 4O orang [aki-laki, dari
ahti jum'ah, Yaitu orang-orang Yang
4r,:L\
.ri
+v *- (1iitr
sudah mukattaf . [aki-[aki, merdeka l)
Gl :-) )li-, (,.;"\)
t)-.
(bukan budak) dan bertempat
tinggal tetap, sekira mereka tidak 1;sit i: (4+1
berpindah-pindah dari temPat
dimana mereka bertempat tinggal oiL;;l\ ;g:"ir ;fir
pada waktu hujan dan juga tidak L--c *)t-4 X c---2
beranjak pindah dari tempat
\t:.a- r]-
t) e\4! '.a\-r-.
..1, ,t--
tersebut pada musim kemarau, r! 'a. ry-,D)et
I

kecuati karena ada suatu hajat - l-l


=
.45- i.+
tertentu.

146
Ianah Thalibin 2/59
"'lbid
toto
'on lbid
'so Nihayatul Muhtal 2,u 299
IIOH IDOLA
T,
. Dasar penetpan jumlah ini berawal dari sejarah dimana
Rasutaltah SAW menjalankannya di Madinah tidak pernah dirilis
kurang dari empat putuh orang. Dasar lain yang men.ladi
pertimbangan iatah riwayat l(a'b bin Matik yang menyatakan
orang pertama yang mendirikan lum'atan bersama kami di
daerah Baqi'A[ l(hadimat adatah As'ad bin Zurarah dan pada saat
itu kami berjumtah empat putuh orang. l(erangka pikir dari semua
ini mengacu pada keghaliban proses yang ada di dalam ibadah
lum'at taabbudiy. Dan empat puluh-_initah jumtah minimat yang
pernah bertangsung dari Rasutatlah.lsr
. l(arena tidak ada teks nash yang secara tegas menentukan
berapa semsestinya jumtah anggota petaksanya, utama kemdian
berbeda pendapat hingga mencapai 15 qauL :
1. Cukup dengan satu orang, karena dalam ]um'atan tidak harus
berjama'ah. lni pendapat dari lbnu Hazm.
2. Minimat 2 orang sebagaimana shatat berjama,ah, ini
pendapatnya lmam Nakha'i.
3. Minimal 3 orang menyertakan imam. Ini pendapat Abi yusuf
dan Muhammad Atlets.
4. Minimal 4 orang menyertakan imam. lni pendapat Abu
Hanifah dan Sufyan ats Tsauri.
5. Minimal 7 orang. Pendapat lkrimah.
6. Minimal 9 orang. Menurut lmam Rabi'ah.
7. Minimat 12 orang. lni pendapat lmam Malik.
8. Minimal 14 orang. Menurut lmam Ishaq.
9. Minimal 20 orang. Satu riwayat yang diriwayatkan oleh lbni
Habib dari Matik.
lO.MinimaL 3O orang. Satu riwayat yang diriwayatkan oleh lbni
Habib dari Malik.
11. Minimal 4O orang. lni pendapat dari katangan lmam Syafi,i
yang dari pendapat oshohnyo.

lsr
l(ifayatuI Akhyar ],/147
12. Minimal 41 orang. Pendapat lain dari kalangan madzhab
Syaf i'i. Dan pendapat ini didukung oteh Umar bin Abdul Aziz.
13. Minimal 50 orang. ini satah satu riwayat dari lmam Ahmad.
14. Minima[ 8O orang. ini sebagai mana yang dihikayatkan A[
Maziri.
15. Dengan iumtah yang dianggap banyak tanpa ada batasan.rs2

3. Waktu untuk metaksanakan shatat 11 .<-i .,,i) t'JEJl (;)


lum at masih tetap berada datam --
waktu Dhuhur. Maka, disyaratkun i-i-, -6, (Eq ;jl
(ditaksanakan) masih datam waktu i; ii lj:j; ,iJ!r
Dhuhur. Jadi, seandainya (keadaan) Y- ;_i, ,-r* ,--,;
waktu Dhuhur tersebut sudah sem- :E * j\ J. Qr ^*+'
,

pit untuk digunakan metaksanakan ".i ,. . -^ , rl r,


shalat ]um'at, misatnya tidak ada o!
t{p X^' ts: AW
sisa waktu yang masih muat untuk .i ._if L1 L { j
melaksanakan hat-hal yang mesti - Y' L
= -

harus dikerjakan di datam waktu I ; Jl r :, tr-j L i


-:_
tersebut, yaitu dua khutbah dan
dua rakaat shalat jum'ah, maka s$) \$ e^;Q a;;<;t
harus
shatat lum'at tersebut .i , ;-
)\ 3J-tt a;
"
dilaksanakan sebagaimana ,-*
layaknya shatat Dhuhur. Maka, jika
waktu Dhuhur sudah habis secara 4' e, 3i 6i:At
keseluruhan, baik menurut ;.,. .1.,'"-- ,lt,
. Q-^s -o 9 Li.:i .' L'- r -z..laJ'
keyaqinannya atau menurut
dugaan saja, sementara mereka g l'+ c;E)
F ;\- ('-'.
sudah dalam pelaksanaan shatat
u,
.'
Jum'at, atau jika pada shalat Jumat ;\F L+l +Uj \;,j J,

syaratnya shatat lumat. maka ;Jj ! ii Uti q; 'f;ri


shatat Jum'at tersebut harus
ditaksanakan sebagai shatat Dhuhur .;- r. "-- ":2 . ,,2,
t'l k*-: Gl-,= 'J N
l:

t
(menjadi + rakaai), dengan cara
I
meneruskan apa yang tetah 'tL
dikerlakan daripada shalat Junr'at l)
tersebut (tidak perlu memutainya
dari awal dengan niat shalat Dhu-
hur), dan (secara otomatis) hitang
penamaan pelaksanaan shalat
lum'at tersebut, baik para jama'ah
Jum at tersebut sempat menjumpai
satu rakaat dari shalat .lum'at
tersebut atau tidak. Dan
seandainya para jama'ah itu ragu-
ragu tentang habisnya waktu untuk
metaksanakan shalat Jum'at,
sementara mereka sudah berada
dalam pelaksanaan shalat Jum'at,
maka mereka tetap
menyempurnakan shatat
Jum'atannya; (demikian ini)
menurut pendapat yang shahih.

Adapun fardlu-fardlunya shalat


,4.-c
lum'at itu -sebagian ulama'ada yang
mengungkapkan tadi dengan (ishthitah)
syarat-syaratnya.lum'at- itu ada 3 (tiga):
Pertama dan kedua: ialah adanya dua
khutbah, yang mana seorang khatib di
dalam metaksanakan dua khutbah tadi
harus berdirr. Dan ia duduk di antara
dua khutbah tersebut. lmam at- j_e, ju f"fi; *\1-,
Mutawalty berpendapat. (tentang
ukuran duduk di antara dua khutbah et? 1+t"JaJI
tersebut adalah) menurut kadar
melakukan thuma'ninah di antara dua )'
sujud. Seandainya ada seorang khatib j\ l-i.gu , LrqJ
1, \.

a L..eJ
f --
I

tidak mampu berdiri dan ia berkhutbah


.,-:.i,-,-- i- \.
t-''
datam keadaan duduk atau dalam kea- ;1r3.)rj\,-.J e. vrD
daan berbaring, maka khuthbahnYa
dianggap shah. Dan diPerbolehkan i.i;; ^l\" uir; i;.
mengikuti (berma'mum) kePadanYa, i 11 rrg\e - r.a
walaupun (si ma'mum) tadi tidak ijt? P !-'I--
mengetahui tentang keadaan imamnya .i -.2 - .:-r.'.i
(atas ketidak mampuannya berdiri). Dan
) +*l '*yi2-rr
L

ketika seorang khathib berkhuthbah .?\iLr\"


datam keadaan duduk, maka ia harus
memisah di antara dua khuthbahnYa
dengan (cara) berdiam diri (sejenak),
tidak dengan cara berbaring.
Rukun-rukunnya dua khuthbah ';;'e::; ;i.xLt 3'(ri',
tersebut ada 5 (tima), sebagai berikut :
1. Membacaal-Hamdutiitah. j; i>r;r ; Lj\.-r 4l
2. Membaca shatawat untuk r-'rili-
Rasuluttah SAW. I(edua bacaan w) =:
4JJl )s-:
(hamdatahdan shatawat Nabi -- :.: tl
tersebut) lafadznYa sudah J^--"
ditentukan.
L.-"f,"t '!;
3. Berwasiyat untuk bertaqwa kepada
Attah. Dan tentang lafadtnYa , i 4i\
:-\---
,rt;)
o i tt
(ungkapan kata) wasiYat itu tidak €^,
,,i,
ada ketentuan secara Pasti,
-.
d.n;l;.-! ;\cxD
t\- a\t- \-t\-.
t-a ]-b-l
I

(demikiantah) menurut PendaPat


yang shahih. .ajiEJ\{Iil i oU-ilU
4. Membaca ayat al-Our'an di datam
salah satu kedua khuthbah
tersebut.
5. Membaca do'a buat orang mu'min
taki-taki dan perempuan, berada
dalam berkhuthbah yang kedua.

IDOLA
Dan disyaratkan. si khatib .",.i ,-I .: J',..1, r-.'.:-
hendaknya (berupaya) agar (sewaktu \-:++ e:-+ ,bJa-).
menunaikan) rukun-rukunnya khuthbah ir;j
G4]) qlt ifri
orang (jamaah jumah) yang ;llrJr Jjr; ...-:}' in
menjadikan shahnya shatat Jum'at. Dan .e

disyiratkan (muwalah (susul-menyusu I\ ir')


'-EL\ 9t5 ..;a.:
di antara kalimat-kalimat khuthbah. dan .a - . .. .i< ."=rit ,
di antara dua khuthbah tersebut. Maka. JY J; Jr'3 -x.#
seandainya orang yang berkhuthbah itu "- \. .
.+
-. : . -(
"i. tkd- -,t-!
memisah di antara sekian banyak kata- ?ra
"
kata (yang diucapkan di .9"tr-] l,rJt 'i-_ W l;i:
karena ada udzur (seperti tertidur). j_ +"I'j +3i :;ti$
maka batal khuthbahnya. Dan
disyaratkan sewaktu khuthbah. J*) gy iJ
menutup aurat, sucinya pakaian, badan
dan tempat dari hadats dan najis.

lktiga: dari beberapa fardtunva shatat .r-1 . itL!' I r,-:,, /-\


Jurnah ialah : shatat lum'at 11u -'e're -'' (l ,|

ditaksanakan sebanyak dua


--' v ' ('\)G ,il +Ut
.rakaat ,l-;\
dalam berfama ah dengan golongan "+
orang yang menjadikan shahriya snIUt 1;ii 1+eU; .7 *S;l

ini (ditaksanakan) sehabis petaksanaan at") [ii"i .i;3t 3


dua khuthbah. Lain hatnya dengan ,._,":i , -._ ,.i i,.
shalat hari raya, maka, ia dilaksanakan -+Y".+ I r'? 9 b-\a
^'aJ'
sebetum pelaksanaan dua khuthbah. \-elj
+.all ,i; +).1
aa-\aa\ | ica
-, 'r1r-.-2r + I
L-9
Sunnah-sunnah hai'ahnya Jum'ah -
pengertian arti hai'ah telah lewat- itu
ada 4 (empat) perkara :

1. Mandi, bagi orang yang bermaksud


hendak mendatangi iama'ah shatat
jum'ah, baik dari (katangan) laki-taki
atau perempuan, orang merdeka
atau budak, orang yang mukim
atau orang yang bepergian; sedang
waktu (disunnahkannya) mandi
lum'at itu semenjak dari (terbitnya)
fajar yang kedua (fajar shadiq) Dan
mandi Mendekati
keberangkatannya (menghadiri
jama'ah shalat ]um'at) itu lebih
utama. maka, andaikan ia tidak
mampu mandi Jum'at, maka
sunnah baginya bertayamum
dengan niat mandi (niat tayamum
sebagai ganti mandi).
_1
2. Membersihkan tubuhnya, Yaitu (++\ _;,bi),1-EJr (j)
dengan menghilangkan bau yang
tidak enak yang terdapat di l; ' a.5Jl
--U z<-,-Jl 4Jl
V:l
,L
- r''-
badannya; seperti bau tidak enak .- Y,-.-. ,..7
'1",
o-!,t U iJ?ldi-, Oti,a)
yang terdapat pada ketiak, maka,
hendaknya ia memberinya sesuatu
yang bisa menghitangkan bau tidak :f) +)" E
a1. . ,;., .

enak tersebut, seperti bata merah


(atau sabun) dan yang sepadan
dengannya.
3. ,"1,
Memakai pakaian berwarna Putih, .?WJl ._.^!, ,.:J\!\ (j)
sebab pakaian yang putih itu ,-,,, : -:i
adalah sebaik-baik pakaian. r-; L;] I L.:es uri ( ;-ir
I

IDOLA
4. Memotong kuku jika sudah
panjang, dan demikian pula sunnah il tyttt :'iy ugr 61
memotong rambut. kemudian,
sunnah mencabut rambut
ia
-i;,* ulK tAt: ju
ketiaknya, menggunting kumisnya 2t";' \i
'.- \La 7 !'- 'v"l
a-)..- q 4J.-/ t)a-t).--) 4b)\. t
dan mencukur rambut yang ada di
sekitar alat ketaminnya. Dan
sunnah (puta) memakai wangi-
6 #\(: ivlv) uv
wangian yang pating harum dari l'-'r:.
.tJ
apa yang ia mitiki,

Dan disunnahkan mendengarkan


baik-baik sewaktu (khatib) berkhuthbah, tSt Q'r;;!t (^xit)
yaitu berdiam diri sambil mendengar-
0) rL-.l,)t c oJ>.Jl
kan dengan seksama. Dan dikecuatikan
dari inshat, yaitu beberapa hat yang
sudah diterangkan di datam kitab-kitab
;t4,;X:t (;$Lt c,o,
yang panjang lebar pembicaraannya,
antara lain yaitu : memberi peringatan
o irf ; j;1 eu;:jr
pada orang buta yang hendak jatuh ke ;*i'rtty W +.ifiir
datam sumur, dan orang yang akan )|\....--......i
4.l (r) .,,.! 21, c '^J ,_*
L-er ,ll
dirambati katajengking misatnya. L- _
Barangsiapa masuk ke Masjid, sementara
si imam sedang berkhuthbah, maka lr; ;$ 5e" l;;
hendaknya ia shalat dua rakaat yang i- - ".i,
ringan (secepat mungkin), kemudian uv #",'".:,,-.;,-
lt!r) D ]"L*J I

(sehabis itu) ia duduk.

Ungkapan mushannif berupa


'-i" it - .- - ri'
9\_;*;-S '",.-
"masuk", itu memberi kepahaman f<+.P-!
bahwa orang yang (sudah agak tama) :.i -
hadir di situ (sementara khatib sedang
Y ptll ii
berkhuthbah), tidak diperbolehkan \'^ ti, - - .--2-
rlu)Y'.J ,'n:.r),
mengerjakan shalat dua rakaat (baik
shalat sunnah atau fardlu), baik ia tetah b ffi't't i ,i a;*t
melakukan shalat sunnah lum'at atau
betum. Dan dari hasiI pemahaman ?t; wa.;i ,fr;ir r,;
bahwa melakukan shatat (sa'at itu) Q $4\ H
pengertian ini. tidak ada kejetasan, :))<; ]i

_Tetapi *y\ tn
hukumnya haram atau makruh.
.lJlJ1 ar
Imam Nawawi di dalam kitab Syarah
Muhadzdzab. betiau menjetaskan
"hukumnya haram". dan telah diperoleh
Ji ti=ii LW)' J*;
suatu keterangan dari Imam a[-
Mawardi, akan adanya kesepakatan
ijma' para ulama' empat madzhab, atas
keharaman menger.jakan shalat
tersebut.

FASAL : Shatat dua hari raya, yakni


shatat hari raya Fithri dan hari raya
(.:i-rr
V'"7\1,/
iy;;l s'*iu
i
Qurban, Hukumnya sunnah l1u akkod d4) j.^bYli !4JI
(sangat dianjurkan). Dan shatat hari raya
.6't'-. \.- I -,2, tq -i-,
di syari'atkan berjama'ah. Dan (hukum >n4.e\t Lr-, tt
sunnah shalat hari raya) berlaku untuk
." | .
orang yang sendirian (tanpa ,-*s )*s )-) ;*t
berkhuthbah). orang yang bepergian.
orang yang merdeka, budak, khuntsa, eri 'J, 1t5 i" 9i;t-,
dan orang perempuan. Dan tidak
disunnahkan bagi seorang perempuan #
yang cantik, dan orang Perempuan
yang bertingkah (genit)

. Hukum sunnah mu'akkad ini hanya menurut Imam Syafi'i dan


Imam Matik. Menurut Abu Hanifah hukumnya fardu 'ain,
sementara datam madzhab Hambali hukumnya fardu kifayah.ls3

1s3
Tausyekh 83
IDOLA
Fothui
Adapun orang yang sudah tua, -" i, " " .. | " Vl-;
, +'
maka ia boleh mendatangi ,n'itrt *i i r'4;:J )"'at
(hari raya) dengan berpakaian yang 61-
*:: i'- \ V* +tr
asa dipakai di rumahnya. tanpa " t^:)
memakai wangi-wangian. Waktunya t_)L 6; L; i:J1 ;)L2
shatat 'ied adatah (sekitar) antara -;
terbitnya matahari dun .ondongny, +i te;l \4\:r3 r;A\
matahari (ke '
arah barat). Shatat itu
(terdiri dari) dua rakaat, dimana ia
melakukan takbiratul ihram untuk t ,. . i,
ir
Qust) *ir i>u
mengerjakan dua rakaat r".iii )\ P\ * * V9,
"il
berniat mengerjakan shatat hari raya tq-'\J
lat i\.-
rjUc ,
- lil(
a..a)l
Fithri atau hari raya Qurban. Dan
(sehabis itu) ia sunnah membaca do'a .,\_ r:ri>jf
-i
iftitah.
Dan pada rakaat pertama bertakbir i:irl ^;S
3t (,)- :;piy')
ia melakukan takbir sebanyak 7 kati,
setain (tidak termasuk) takbiratuI lhram.
(,t-l'j't
) t -J')
'\'
;-ii-:, (* \::
l(emudian disusuI membaca do'a zl:-;,1\, :"..- tl
ta'awwudz, dan (ditanjutkan) membaca i .,+\- \ l.2..
\+) )* -
Fatihah, kemudian sehabis itu, ia , ,.in'j\,?
-.-i_"--
membaca surah "Oaf" dengan (suara \4? O ,)r L/i
yang) keras.
I Dan pada rakaat kedua ia 1s1\ @) 'F. G)
metakukan takbir sebanyak 5 kali, setain
takbir (sewaktu hendak) berdiri (dari
su.jud). l(emudian diteruskan membaca
t;"4,s' U^F 1;t3tt1
l-,-- .'. ,r--. t'" t,--1,
I ,-a.r aJ ) qr:r .J ( p\--dl
do'a ta'awwudz, kemudian ia membaca r - \ 'l---
Fatihah. dan (ditanjutkan) membaca t-.. a --.21 --" t. a-.:\.\,
surah "lqtarabat" dengan (suara yang) >&+ ,:fPi \)a) A+\dl
keras puta.
Dan sehabis menunaikan shalat yi(u,,i;;l r3i (t^uZr)
dua rakaat, ia (imam) sunnah
berkhuthbah sebanyak dua kati
^=-,
J:-Y-.'Y.J ,'d-Jz! "--v-,,
) ,''dn 'Jl
khuthbah, yang mana pada permulaan
khuthbahnya yang pertama ia, bertakbir j;!,) ,trr,r (, :
sebanyak 9 kali secara bersambung juga;..j,7 (ili
'
segera. Dan pada permutaan khuthbah
yang kedua, ia bertakbir sebanyak 7 kati
,1iil (+_) "H O
secara bersambung juga segera puta.
Dan seandainya di antara dua
p -g?LGjJ-*\a\)
khuthbahnya iiu. ia pisah J"ngin :t ; J:#J ?=++ U#*
bertahmid. membaca katimah tauhid
(Laa ilaha ittattah) dan memuji-muji .\<:,: JK
kepada Attah, maka hal itu adatah baik.
Takbir (hari raya) itu, terbagi ti J*:jj p ';51,;
takbir yang tidak harus (ditakukan) ,rJ' 3"t4 'i U ;j
mengiringi (sehabis) mengerjakan shatat i""_ .\-
(fardtu). Dan Takbir Muqayyad, yaitu o):) v j\ t
-,_... 'ti.b
"-i
takbir yang (hanya) boteh dibaca
mengiringi (sehabis) shatat (fardtu). VrL
Mushannif memutai membicarakan i,:: r:(i,
i"-e JJ
:- - .',. rr"'
:.o =a-;'a-': ' i---
tentang takbir yang pertama (takbir 'J
Mursat). lalu beliau berkata : Dan (i:"
sunnah hukumnya. takbiran bagi setiap /' -:
Ji \.,r
\* r':4-:'.)
\j-:.t
orang laki-laki dan perempuan. yang J- ;V^-: ,:';: .s.is
berada di rumah dan orang yang berada
di perjalanan (musafir)," 6un ,,.2LJ\j 9:;A\ t:fJ'
membacanya sewaktu berada di .,t o\ -,."(i._
rumah-rumah, di jatan-jatan, di Masjid- uJf rr) Q'rx')
Masjid dan di Pasar-pasar. (Sunnahnya '-i r " \r .i"i , . irt
membaca itu) semenjak alri ' f (+:'r l\J J' .r:-"-!'
terbenamnya matahari (dihitung) dari
vr 16'/ vqr I '" i ' * '
saat matamnya iedut Fithri. ^: -. ,- :''
Dan (kesunatan) membaca takbir .ri , ll) '^K! \ ti );:,
". -: '''
ini. terus bertangsung hingga sampai
saat imam rnuruk dutu- pJtukrunuun (;)-.'l' i iU)' lt--;
shalat 'ied. Dan pada malam 'ied tidak
disunnahkan membaca takbir, i,.:^i .il ;it
mengiringi (sehabis) mengerjakan ^i:i',;-Kfr \J - 2 --2 .

shatat-shatat (fardlu). Tetapi lmam


Nawawi di datam kitab a[ Adzkar,
9r;-,)l ,,* +r\ *
,Kr\l i ,."31 i.-\;
o
^a
memilih (pendapat yang mengatakan) v< v- r)
/ t)- r
bahwa takbir pada hari raya Fithri a. t.i ,,-"
.aj.-' 4r l J\i;l
,

dibaca mengiringi shatat fardlu itu,


hukumnya sunnah.
l(emudian mushannif melanjutkan
pembicaraan tentang Takbir Muqayyad,
i;ir
' ;fur -*\ i.'"x
1': \-, i 1

latu betiau berkata : Dan orang yang ,.i i) ';41 (;\ \G;
tersebut di atas tadi, disunnahkan (puta) r ao
<1< - !\lL
membaca takbir pada Hari Raya Qur- 9\-3t-a\ !-4r5- L3\", ) 1

ban, di betakang (sehabis) shatat-shatat


A:iig q !l:i,r ..." ,JL.b.-i:Jl
fardtu, baik (setetah) shalat 'ada' dan
shatat yang tertinggal (shalat yang , i< -
dikerjakan setetah habis waktunya). Dan J-s
sunnah pula, bertakbir di belakang
L,
(sehabis) shatat sunnah rawatib, shalat
sunnah muthtaq dan shalat janazah. Jtl\
(Sunnah bertakbir itu) semenjak selesai
shalat Shubuh pada hari Arafah hingga
waktu shatat Ashar-nya hari terakhir
dari hari-hari Tasyriq (jadisunnahnya
takbiran setetah shatat datam 5 hari).
Bentuk ungkapan takbir adalah:
(sebagaimana yang tertera) yang
'ai yi'ii ;g:u ia.--,
artinya: Atlah Maha Besar. Tiada Tuhan
yang berhak disembah metainkan Attah.
ar :ir"ri hi n Fi yi
, o_a .a ,a
A[tah Maha Besar, dan bagi-Nya-tah #.: i\ tul ji51 Alj
segata puji. Atlah Maha Besar dan bagi-
Nya-lah segala puji sebanyak- ,Jt: t i :.:'lr
t_of fi
banyaknya. dan Maha Suci Allah di
'^-H. +t AVvl, t';;
waktu pagi dan sore. Tiada Tuhan yang 4
berhak disembah metainkan Attah Yang
Maha Esa. Dia-lah yang tetah
membenarkan janji-Nya, Yang
menotong hamba-Nya, Yang
memberikan kemenangan, dan yang
mengalahkan terhadap musuh-musuh- +\i".i\ ?t: t;'. ?iS
Nya dengan sendirian (tanpa ada yang
.o-b-J
membantu).

FASAL : Shatat gerhana matahari dun (;.JKj' :>1;;) {&r}


shatat gerhana butan. Masing-masing ' -'
dari kedua shatat gerhana tadi i"*.}\ i;1-;; er:*+"

hukumnya sunnah Muakkad (sangat di .'-,, . ,-


tekankan). Latu. jika tetah tertinggal iSy [-:) U.t+ k;^.
.

(habis waktu) mengerjakan shalat


Ifii"ffi,;"k";'i:i"pi'u a'o"au pl :d;t '+ (..i! oF
maksudnya. tidak di syari'atkan untuk ,-it..: -t.,i / -..-:
mengqadia' shalat gerhina tersebut. '\ajt^b L/ir- C -'ii (

Dan mushatti melaksanakan shalat ' '- rr ;' '(t i -^l..\t


Y '*"1 -?'=;
gerhana matahari dan gerhana butan ''1-'
fmasing-masing) dua rikaat. Dan ia (jii-<j ;, j+i
bertakbiratul ihram dengan niat :,
mengerjakan shatat gerhana.lemudian +;-<' t>i + irli
sehabis membaca do'a iftitah dan do'a i,.-- .:-,,,_ ,- :.;, -,- j:
taawwudz. ia membaca Fatlhah. Dan \+ >"') e u#r)' '-+ -
(sehabis itu) ia ruku'. l(emudian (sehabis ,.i- .,". ti .?".- :.-;t:\r
ruku') ia mengangkat kepatanya dari
*) (t r''f ::t o+tn-J'
ruku', latu ia beri'tidal. kemudian ia ,: \ .:"-' .i ..ir\r :
membaca Fatihah tagi untuk yang
g rl *4 - J' ''rc ^

kedua katinya. kemudiin ia ruku he] 5; i .tiU :a,,A, 'P ifi


untuk yang kedua katinya, yang mana L -' I ','

prakte( ru[u' yang kedua ini diiakukan e


(cepat) yang ^r5 +iir i
--Ai tru
lebih ringan daripada ,, "_ .: ; _,-
sebelumnya. kemudian ia beiitidal *?'r- C t,,E J*
untuk yang kedua katinya. (sehabis itu) 2\, .- -.. .? - x
ia sujud sebanyak dua kali, serta '.jJl C qe ;**iit
IDOLA
metakukan thuma'ninah pada masing-
masing sujud tersebut.
l(emudian (sehabis usai rakaat yang -r!.a Z-.r, t-2. .t - ' z'-
"-,-- 4^r
Y- L,rr
, U 4, --'\ t->-
l,.ar-\ -J
pertama), ia shatat rakaat yang kedua "t "
dengan dua kati berdiri, membaca "i,- . t- .. ,2'-
,'xjll:9lq
. ,'Yt-C
JJ JJ
,c ,'i.-icl -9.
Y- Y.
Fatihah dua kati, ruku' dua ka[i, i'tidal dua 'Y. '.J
kati dan sujud dua kati. Dan demikian ini, 4:; G'. \i4 i':;:;)
yang dimaksud oteh ucapan mushannif
(yang berbunyi) : "pada setiap rakaat quw) ui! tys: $ +.)
dari kedua rakaat tersebut, terdapat
berdiri dua kati. dimana ia bikin panjang \s (veii i;Yj)\
bacaannya surah fatihah sa'at berdiri di
datam kedua rakaat tersebut; ,st ,F a. o lUi
sebagaimana keterangan yang akan
datang. Dan di datam setiap rakaat itu
;*31 e---tH =',e'3lt
(_j': -) -/'
terdapat dua kati ruku', dimana
memanjangkan bacaan tasbihnya
ia
di
N f;illt 'a3:, W
,i",-'
dr.b)
dalam kedua ruku' tersebut. tidak di
sa'at sujud. Jadi, ia tidak perlu
memanjangkannya. Demikian ini, 5 i"E ii;-,;sr z-os
adatah menurut salah satu dari, dua
pendapat. Tetapi menurut pendapat ^t:: airLrllt
yang shahih, bahwa ia hendaknya
memanjangkan bacaan sewaktu sujud,
sebagaimana sa'at metakukan ruku'
sebetum sujud.
-..i, / , \,1, -\
Dan si imam berkhuthbah setetah r, - . - "-r .,
shatat gerhana matahari dan butan, \tJr'i/ (v'\t \t--b1t )
sebanyak dua kali; menyamai ledua
khutbah shatat Jum'at di datam hal
+"fiili +";3jf ,5G c*\
rukun-rukundansyarat-syaratnya. +3r j+;t (..lf:tri)
' ''r"- :',K','j,
.Psta's , ,!-i
Dan di dalam kedua khutbah tadi.
Jl,t:ir J ,;A\ 3_e.:)
kepada manusia supaya bertaubat dari
#,j #Xt ;a {.P\ 8,
berbuat baik, seperti bershadaqah, gt: yi; 3, A\ P
jJ-)
sebagainya Dan di datam shatat !;F! \,;3) f)
gerhana matahari si imam. dalam ,,-.;- "lr, v-i",i at
membaca (fatihah dan surah) \-x+J J:&'' )1 r-t
hendaknya dengan suara petan (tidak
t *lf q'*j J)
Y !;,;! '
di dalam shalat gerhana 'l
keras). Sedang
bulan, hendaklah iman membacanYa
dengan suara yang keras. ! .:..
., t 2
Dan habis sudah (waktu untuk u-i- iJ i); -
,-i ;r*:
menjatankan) shatat gerhana matahari ..i j .?
ri,
disebabkan oteh terangnya (putihnya) )€
. I
tr
)i ;r:-'':"r
matahari yang gerhana itu. dan (juga) i< ? t. , ,, . 2.,',,
sebab terbenarinya matahari (meiki 'oo:b Vrs*-l -*'":4
masih) datam keadaan gerhana. Dan - l\rI e' .^" : i 1ri . 1." t-<-
u:-
)"'>' )\"2 Qtt')
L-L:-
habis -,..J^L t,.,^1.+, , untukhen.iatankan)
sudah (waktu , ,^+, ,1.
-^^i^1.^L.^\ )"il\
"-nJ -9-"-:-
o

shalat gerhana bulan itu. .ebab .f .


=-St 7 95', ,Yli
sebab terbitnya matahari, bukan sebab *')rL._ \) -#' LlL.
terbenamnya butan dalam k";;;;; ';)-:'tr j#l N Urf
(masih) gerhana. .ladi, waktu untuk
menjalankan shatat gerhana butan tidak
dianggap habis (sebab munculnya faiar
dan tenggetamnya butan Yang masih
datam keadaan gerhana tersebut).
FASAL : Membicarakan tentang
;); .K;i {"p}
I
beberapa hukum menjalankan shalat
rir J,,
lstisqa'. Yakni shatat untuk memohon ,-", :,- . i
Jl L-Lb Gl
hujan dari Atlah Ta'ala. Shatat lstisqa' itu
hukumnya adalah sunnah bagi orang
yang muqim, dan (juga) bagi orang yang
t;,sri Jv: ,irl
:,, a
Or
-

bepergian ketika membutuhkan, sebab l:'-\ (,ii'^ii:,


-
t L-e-,.,.jJ )
-, I

terputusnya hujan atau terputusnya


sumber air, dan sebagainya. Shatat
lstisqa'itu (boteh) diulang kembali untuk
yang kedua katinya dan lebih banyak
lagi dari yang sudah ditaksanakan, jika a) Lri
-.a J c
mereka betum juga dikaruniai hujan
hingga Attah mengaruniai mereka hulan.

4,tJ I
^-r-.-aJ
Maka bagi imam dan orang yang
(iujrl Iri (
,,,,'?..'
sepadan dengannya, sunnah -o--" t-.g )
memerintahkan kepada masyarakatnya (4j#!) "?,
supaya bertaubat; dan bagi mereka .i
harus ta'at mengikuti perintahnya +, :il \-( L4r o-).4I 'i aYllri-'r
sebagaimana apa yang tetah difatwakan
zit' - ar.t!!-,2"-
oleh imam Nawawi. Dan (sebenarnya) \-.r -u I J4
bertaubat dari dosa itu hukumnya wajib. \r ai ,2 ,!-\i, .i
baik mendapat perintah dari imam ) ,el tzr ', ..1..
\ ,)l , --..1

untuk bertaubat atau tidak. Dan


',.A -a- at, \
7e 1\c A-e-r-.all; )
memerintahkan (pula kepada mereka) t)-\\at--/J.J,
untuk bershadaqah dan ketuar
+t2:") ;t4 (luir
(menghentikan diri) dari berbagai
perbuatan dhalim (durhaka) kepada
sesama hamba (manusia), dan supaya
berdamai (bersikap baik) terhadap
musuh-musuhnya, dan berpuasa
selama tiga hari sebelum (tibanya) hari
ketentuan untuk ketuar (rumah menuju
arena sha[at), jadi termasuk dengan
sa'at hari keluar itu (sa'at tanggal main),
puasa yang ditaksanakan adalah 4 hari.
l(emudian pada hari yang keempat, 'i)
imam beserta mereka (anggota ?A\ C €, LY
jama'ah) ketuar dalam keadaan
berpuasa. tidak memakai wangi- .-\ 1, r \- 1....:.t .,j,
wangian dan tidak (pula) berdandan, ,1r, v)t.J
v/, '27
\.5-.5- Lr, YL!n-.
- l)."--rJ iq
tetapi mereka hendaknya keluar dalam ,""r- -1,t ,-i2
keadaan berpakaian yang biasa dipakai ir_.\-. i_b-r*j (!t ar\i
sehari-hari, yakni pakaian yang biasa t -it,- -.2-,
dipakai waktu bekerja (baju ge[angsaran, .-r^+q f" +D L- a-2!r-, Jl)
bhs jawa). Dan (disertai puta) bersikap
khusyu'. tunduk merendahkan diri dan ,F\ -n: r.i:li .:r; cri
merasa hina. Dan hendaknya mereka
keluar (puta) bersama-sama anak-anak
kecit, orang-orang yang sudah tua dan
orang-orang yang sudah sangat tuanya
,!t:
2r-. "tt
t*; &i (tF) ..r,ii-
(sudah ringkih), dan (juga) bersama- oq-4r f-€$ aJ--.L+)
sama binatang piaraannya. tt
l-luJii tEJJ\iJ
\-"-i)-
i.31i
L)-

Dan si imam atau penggantiny" +11


ji iu)l ('rY F:)
tadi bersama-sama mereka (anggota ( -:r:Jl
jama'ah) metakukan shatat. sebanyak
&tst) )ts
dua rakaat sebagaimana shalat dua Hari z l.:;!) I

Raya, di dalam hal tata caranya shatat;


yaitu seperti membaca do'a lftitah, J...",\.r'n"
membaca do'a Ta'awwudz dan
bertakbir 7 kali pada rakaat yang ,1 L-i-. i;!1 ,;Slt
pertama, dan bertakbir 5 kali pada
rakaat yang kedua (disertai) dengan *4ei*a\,us}\
mengangkat kedua tangannya.

IDOTA
l(emudian si imam disunnahkan
berkhuthbah sebanyak dua kati, seperti J$-J2;
t-t.l ( q.h-4 ;:r
hatnya dua khuthbah Hari Raya, di
dalam hal rukun-rukun dan yang
[ainnya. Hanya saja si imam beristighfar;
di dalam kedua khuthbahnya, sebagai
ganti dari takbir yang terdapat di
permulaan dua khuthbahnya, di datam
dua khuthbah dua Hari Raya. Maka
karena itu, si imam memutai
khuthbahnya yang pertama dengan ++r1
membaca lstighfar sebanyak 9 kati, \,a- q ra: .\rr
sedang khuthbah yang kedua
_)l..c+_"y! .j;!l
(membaca lstighfar) sebanyak 7 kali.
Bentuk ungkapan Istighfar itu
adatah : (sebagaimana tertera) yang
artinya; Aku memohon ampunan (atas
segata dosa) kepada Atlah yang Maha
Agung. yang Tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Dia, yang Maha
Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Dan :" t <.
O U-,]2-+ I

kepadaNyatah aku bertaubat". l(edua


khuthbah tadi (dilaksanakan) sehabis
shatat dua rakaat.
,*j.3l\,ri(uj,il;)
Dan seorang khatib memindahkan
setindangnya, maka ia menjadikan
G^' \ry\ dlo
setindang bagian kanan ke (tempat) ,.i . (- ,-,
selindang bagian kiri. Dan bagian atas ";ie! lL^i ,-*r
. '.- .i
setindang dijadikan ke (tempat) bagian ',,,, '-)i..r'J-" 4I,i-l
\ " --, \l .v,.UJl ,1".4
-J-:J)
bawah setindang. Dan (demikian puta)
orang-orang lain, mereka hendaknya .^:t11 ri"4
9-1
memindah setindang-selindang mereka
seperti halnya seorang khatib yang \i GV'[\ :r F=)
telah memindahkan selindangnya. Dan t,t.\t .-i :,.<,..--
imam yang berkhuthbah tadi,
hendaknya memperbanYak berdo'a, t. \,
d1>y ralu
t.zi, ,-j
1_9alt
dengan (suara) pelan dan (sesekali)
dengan (nada suara) Yang keras. (:) *V3 t'V\
l(emudian, ketika seorang khatib tadi
merendahkan suaranya, maka Para
jama'ahpun merendahkan (suaranya)
datam berdo'a. Dan ketika khatib
mengeraskan (suaranya), maka
hendaknya mereka (menYambut)
dengan membaca "amin" atas do'a si '$)t;u:tr ,y;\3\ii
khatib tersebut. Dan khatib tersebut
hendaknya memperbanyak membaca {'j\tr5,4
lstighfar dan membaca firman Attah
Ta'ata (sebagaimana yang tertera) yang
arinya : "Memohon amPunlah kamu
semua kepada Tuhanmu. Dia[ah
sesungguhnya yang Maha Pengampun.
Yang Menurunkan hujan (dari) langit
buat kamu semua dengan hujan Yang
deras".
Di datam sebagian redaksi kitab
matan, terdapat tambahan keterangan
yaitu "Dan hendaklah khatib itu
:
berdo'a (sewaktu khuthbah Yang
)-, ,Va 9*) Gi
\;::. \iEl\
pertama) dengan do'a Rasulullah saw &iJ\, w 4r1
(yang berbunyi sebagaimana tertera)
yang artinya : ya A[[ah ladikantah hujan ,-'\''L \A) W;11: f,
itu sebagai rahmat dan iangan Engkau l:ri-
jadikan hujan itu, hulan yang membawa I
rJ t ri:ri,
-r-6 4 )) F-'; ri.
')
t"n.unu, dan bukan YanB .-i-J1ll e6 -jil .,qt'i;
membinasakan, dan bukan yang - -'- -)
membawa marabahaya. bukan yan[ ;;l)' +.W) eK!:
merobohkan dan bukan puta yang -
/ ,.' '
menenggelamkan. Ya Attah. jadikanta[ Ut,F Fdl\ .r:1!l ;ii;
hujan itu turun di gunung-gunung kecil
(daerah pegunungan) dan daerah
dataran tinggi, dan .juga tempat-tempat
\i-6'j;
tumbuhnya pohon-pohonan dan ,1 -,,, .
l2!- t r-J-,r U,"_,," U+:a U"l"
bagian dalamnya beberapa jurang. Ya
Altah, turunkantah hujan itu di sekitar r:j-\t dg e$ GG fv
kami, dan bukan (hanya) di bagian atas
(rumah) kami saja. Ya Attah, guyurtah L'i-.l
-
jll\)- .9--.:111 ,'J lt
Y)- v'
\'
kami, hujan yang deras, - \at-.i \t- a.a\t
menyenangkan, menyegarkan, J, r^rr-t l) (j-..'Jl
bertambah banyak yang mengalir, yang
merata, yang melimpah-limpah, yang )q+Jij ;) &il\
menutup permukaan tanah, merata di
seluruh permukaan tanah lagi lestari L+\ )+\.r )x]b
hingga sampan hari Oiyamat. Ya Attah,
guyurtah kami hujan, dan jangantah 'it f;tYc;lAt;
Engkau jadikan kami termasuk orang-
orang yang putus asa akan rahmatMu.
dtt rt -+i iar u-ri'rl
Ya Attah, sesungguhnya hamba- W i;V-zpta,ii3
hamba(Mu) dan negeri ini, dalam
keadaan payah dan lapar, lagi krisis a.ri: ,C-)\ eKj ,r
pangan, hanya Engkau-tah tempat kami
mengadu. Ya Altah, tumbuhkantah buat
,;5t, ;r;it 9K; ;f
kami tanaman, dan suburkanlah buat
kami susu (binatang), dan turunkantah
;2rL-ii\i, ,\1\ J4 b
pada diri kami beberapa berkah dari J -!l:-J \.r I
a --t).)l .) ^-C-
tangit, dan tumbuhkanlah buat kami, ,i, ,,,1:
,L-,t9
beberapa berkah dari bumi, dan Lt -c
[enyapkantah dari diri kami.
.\3\i4vd,;c)\
marabahaya, tiada yang mampu
metenyapkannya metainkan Engkau. Ya
Allah, kami mohon ampunan kepada-
Mu, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Pengampun. Maka turunkantah pada
kami. hujan yang deras".
.i,
Dan hendaknya sama-sama mandi ,\L-\il ,c:lJ\ ,i L-iii-,
di lembah, ketika air (hujan itu) sudah
mengatir (di situ). Dan membaca tasbih c-*JLQtn\-) +1)C13:)
karena ada (bunyi) petir dan kitat.
Usailah sudah tambahan keterangan i-\-l'i Ui"..EJ -+-. :i['Jl
'-a
kitab matan tersebut. Tambahan
keterangan itu, di karena amat fw,Y\ ar, +rr Jt--
panjangnya, menjadikan tidak sesuai ,t. i 'L'
l 4lJ i q

dengan keadaan kitab matan yang


.
*-J.e
mestinya ringkas. Attah adatah yang
Maha Mengetahui.

FASAL: Menjetaskan tentang tata cara


metaksanakan shatat /(houf (pada situasi
,i,; {;S *- {J-,}
terancam oteh serangan musuh datam ;i;it\;'$iCy),-t+\
perang. Sesungguhnya mushannif telah
menyendirikan pembicaraan shatat et-)-at :r v"*
l(hauf ini dari shalat-shatat yang [ain, , , ^, -.,. ",
yaitu dengan sebuah pasal (tersendiri). !ts! 3- J:;A 4,1 iii
l(arena di dalam menunaikan fardtunya
shalat, di datam shalat l(hauf terdapat ,y-*lV,-:-p\ J,,Je'A\
kemurahan, yang tidak didapat di datam
shatat, setain shalat l(hauf.

. Dipisahkannya masatah sahalat ini -diladikan bab tersendiri- dari


shatat-shatat yang lain karena dalam mastah ini banyak hal-hata
yang ditolerir dalam masalah ini yang mana hat-hal tersebut
tidak ditoterir dalam shalat yang lain. misatnya:
1. Memperpanjang rukun yang semestinya pendek yaitu i'tidat
ketika menjalankan shatat di 'Asfahaan.
2. Terjadinya ketidak serasian gerak yang sangat mencolok
antara imam dan kelompok kedua pada saat shalat Dzatir
Riqa'.
3. Timbutnya banyak gerakan karena pertempuran
4. Tidak menghadap kiblat.
5 Posisi makmum lebih maju dari imam.
6. Jarak yang sating berjauhan di antara keduanya pada saat
kan shatat syiddatuI kauf.lsa

Shalat l(hauf itu ada beberapa


macam yang cukup banyak, (hingga
D n-:-) T ldl
,-- Lr \i\-/))
jumlahnya) mencapai 5 (enam) macam.
sebagaimana keterangan yang terdapat
i U,5 -,';i ';:_ t3
di dalam kitab Shahih Mustim. .\,-\: -1 ti;.-.^b
-

I(ETERANGAN:
. Shatat kahuf banyak sekati macamnya mencapai enam belas
bentuk. Hanya saja yang diakomodir imam Syafi'i dalam
madzhabnya cuma empat macam, sebab sampingdi
pelaksanaanya cukup mudah, gerakan-gerakan yang ditimbutkan
terhitung lebih sedikit, juga perawi haditsnya pating banyak.
Namun demikian tetaptah boteh mengerjakan 12 yang lainnya itu,
karena hadits-haditsnya juga shahih dan beliau pun pernah
menyatakan "tatkata suatu hadits itu shahih maka itu
madzhabku".lss

(Di sini) mushannif meringkasnya


menjadi 3 macam.
1. l(eadaan musuh. berada di setain
arah qiblat, dan jumlahnya hanya
sedikit, sementara dalam
(ketompok) kaum mustimin
1,,: -rr,
jumtahnya banyak, sekiranya setiap ,1c LJe (iI!1
kelompok dari kaum mustimin t 22 ,d ,1.
tersebut, mampu untuk 71V3 c^=l ;/J O+JJ
^
I

mengadakan perlawanan terhadap

'54 Syarqawi 1/262-263


tDro
kelompok musuh. Maka (di datam ,;1, 'JL U"s
situasi demikian). imam hendakn y^
)* 7' Jk
mengelompokkan mereka menjadi j:! j iU)\ '.4';;)
dua ketompok. Satu ketompok, : ,_,. I '. ', _= r",.
berdiri di hadapan musuh untuk (:'tA\ F.: 3- i$ ;Sj
menjaganya. Dan sekelompok : - ,.j:.. -.,
lainnya, berdiri di betakangnya .-r+ \o3;) ) a-f
imam. l(emudian, imam shatat I 2,.\ ,-.i, i ,,<i.,.
bersama ketompok yang berada di "F/ Jt ( +d'; )
''t"'Yt
belakangnya, satu rakaat; t.",:
sehabis berdirinya imam untuk '1 --l Q* Fl!
t::'i*.,'"At,Jl
metaksanakan rakaat yang kedua,ia$1
--- a;('Lt -U; :.1:
hendaknya ketompok tersebut
(yang berada di betakang imam) tO)'2 1;r'! (W;'4 "i)
menyempurnakan sendiri-sendiri
shalatnya yang masih tertinggal W.):- LG; G1:)
(masih kurang) itu. Dan kelompok
ini (tatu) berjatan seusai
"^:? $'at *.: itl
melaksanakan shalatnya. menuju
ke arah musuh untuk menjaganya. GJt
(6i!t
i4uXl ;_tir)
. <v?
a- \- (:.JD
Sementara, ketompok yang --2.,, 1.Jr +- "-?t -
lainnya, yang tetah melaksanakan
penjagaan di datam rakaat Yang \ij)
iu,'ir (i;!) ii"i\
pertama, segera datang menYusut.
l(emudian imam shalat satu rakaat
bersama ketompok yang lain tadi.
iuli ,artliF t;5,
2't '
Dan ketika imam sudah duduk e)) d;w +-€5ll-

lujr ufi i (@.


untuk mengerjakan tasYahhud
(attahiyat). maka kelompok Yang
lain tadi memisahkan diri dari t,-
(kr "i -t,',
elai/
imam (tanpa ada niat mufaraqah)
dengan berdiri, dan (seterusnya)
ketompok yang lain tadi
menyempurnakan shatatnYa
sendiri-sendiri pada rakaat Yang

iDOLA
itu. l(emudian,
masih tertingga[
imam menunggunya dan
mengucap satam bersama
kelompok tersebut.
Tata cara ini, adalah shalat yang *& -t]rl ,l!'j i))'2 e4d1
pernah ditaksanakan Rasulutlah -,. o-.t
d) -iJ \:.*- -\a_\t
L

SAW. di suatu tempat (daerah) LtirJr


yang bernama Dzatir riqa'. Tempat .ta\.\. \,o. t.t1,_
LJ I , l.4J I
"rJ a

itu disebut demikian, karena


^-l.)

mereka (para sahabat) menambal riJ)';i A--J


L!;
benderanya di tempat itu. Dan
sementara dikatakan oleh yang
lain. bukan demikian itu atasannya.
l(eadaan musuh berada di arah
qibtat, dan di suatu tempat dimana aQ o aH;i ,;rgryl
musuh-musuh itu tidak tertutup
o[eh sesuatu, (yang bisa mencegah)
--a /-J ) ,jK; 3 (4i:rli
dari pandangan mata kaum t,.
t, e
-' ', 'i'
, Y!+I-.dl ",i
(tentara-tentara) mustimin,
,'Y..gl
Y. iP
sementara jumlah kaum mustimin W ?f 6+:rr ),-

cukup banyak, yang ,r-rir ,'!:1.


memungkinkan untuk menjadikan "4,-:t
l-r), fW) f4L4.
mereka berketompok-kelompok.
Maka (di dalam keadaan seperti
c,;; 're,?A:>s. <*;
itu), imam membikin mereka ,rK!\ Oi\;jl (ii:r1"u)
misalnya, menjadi dua baris. Dan
imam bertakbiratul ihram ;i'; L; ,".:) Jjjl
bersama-sama mereka secara -,a--\ a---6. t .i- t\\
keseturuhan. Maka. ketika imam L-r-9q.r
JJ'
, r(J-lrr- t rr-o-al l
'Y-
='
tetah bersujud pada rakaat yang J.
a,
\ 1!
t
pertama, maka sujudlah bersama- tP42 ,>- )l \-.a-.al I

sama imam, salah satu kedua baris , -?- / - a- a ta


aL! )l
\t'LJz
( r-9,lll,e
tersebut, sebanyak dua kati. Dan
(sementara) ketompok baris yang
(ty;: \)'rrJ)
lainnya. tetap berdiri menjaga "*r.l:
mereka. Maka, ketika imam tetah " ,i.'- "?;,,.r,-.i,
.--aJ --LJ
\:t\''r='
q ,'*-!,^4JU
:l eL, )
t
I

mengangkat kepatanya, maka


sujudtah mereka, dan (kemudian)
mereka menyusul dan imam
bertasyahhud bersama-sama
kedua baris tersebut dan (tatu)
mengucapkan satam bersama-
sama mereka g + J;j i,* ;-t;
shalat yang pernah dilaksanakan 6-l-r] q_ +-* e: a1:a-
oteh Rasutlutlah SAW. di tempat ., . _ , -.. -
(daerah) yang bernama "Asfan". !x'.J k-'.i .r;1
"
6tt1
Yaitu sebuah Desa yang tertetak di :,, t , - . . .,-i - --?.
jatan (yang biasa ditewati) orang e4+ c-"t1^ ".
iu:'u-''" '\"
haji bangsa Mesir. Jarak antara desa .U_, t.Jf _;::l
Asfan dengan kota Makkah ada dua -" Yr'
marhatah. Tempat itu, disebut
"Asfan", karena tempat itu adalah
tempat dimana berbagai air baniir
mengatir di situ.
3. 1.'2--. :.i .l t,itr-.
, ; a)-*-
Metaksanakan shalat datam situasi --,
sangat terancam oleh serangan t-'-1 ':- -, -*,'
musuh dan sa'at pertempuran j (.r',11 ?-\t4\ ,)_;L\

9)+)1 ,1 & ';1V5


"lttihamit harbi" (di ,lni). ."rrput un
kata kinayah (pertanda) tentang ;^i : -"t. 2.-. "<i, -"-
suatu kontak senjata yang seru P ,* 4l-J"J' -.l+
sekati, antara kaum (kelompok yang ,.,2..-..i,
berperang) sekiranya daging/ J-r* ^3 'Ja5'' e4"")
.J;
Y ' gi ,r
anggota badan sebagian
bertemu dengan sebagian T"rlku i;,;-,
-"- ' r lUA,
kelompok yang [ain Maka (di [Ulj
'IK j1 ;;pr ;e
sudah tidak memungkinkan tagi \iiK ol +lr4)\ *Lt ti,
untuk meninggalkan peperangan.
dan mereka pun tidak kuasa [agi
turun kendaraan, jika mereka r-At;r S 6472u:
sebagai pasukan yang menunggang
kendaraan (pasukan kaveleri) dan
sk>rrt; '{gJi .;Sl
,l
(mereka juga) tidak mampu tagi fi:i i:5lj ;l) \:ru
minggir/berpalinE (dari medan
pertempuran), jika mereka sebagai ( l.zl I .- " J-,^CJo 41-rll
t)t - .-
pasukan berjatan kaki. Maka (sa'at i.
situasi seperti itu), setiap kaum ,u;\\ ,i ,ii',:ii;
(pasukan perang) hendaknya
menjatankan shalat semampunya,
c,V'.zS;Y;lt i ;-;(it
bisa dengan berjalan kaki atau
menunggang kendaraan. Boteh
dengan menghadap qiblat dan juga
boteh tanpa menghadap qibtat.
Dan mereka dianggap udzur
(diperbolehkan) metakukan gerakan
yang banyak datam shalatnya,
seperti beberapa pukulan yang
bertubi-tubi (muwalah).

FASAL : Menlelaskan tentang ,-',, - ,9,r-


e 4'c)
) .,-U.IJI
e-.- ,I {.\lJ L4.9 !k
hukumnya (memakai) pakaian. Haram \J --
hukumnya bagi kaum laki-taki, memakai
kain sutera dan memakai cincin emas,
dan (juga) memakai quzzi (satah satu
jenis sutera) di dalam kondisi ikhtiyar
(tonggar). Dan demikian pula haram
hukumnya, menggunakan ha[-ha[ yang
tersebut diatas, untuk dipakai alas
(seperti tikar dan seperai) dan lain
sebagainya, dari beberapa cara (model)
penggunaan yang [ain.
Dan halal bagi kaum [aki-[aki,
memakai (pakaian tersebut diatas)
karena darurat (kondisi
memaksa), seperti udara panas dan
sangat
k; ;;-<+'-t: ?
dingin (sekati) yang kedua-duanya
dapat mengancam (kesehatan
;j\ ;I:. (,1:J-
manusia). Dan hata[ (puta) bagi kaum 94L-Jl
. ,-l LJ: c
Y) "lJ- w--,) 4-.: I)-.el ,)c
wanita, memakai kain sutera dan '
menggunakannya sebagai alas (dipakai
seperai atau tikar). Dan halatlboleh bagi
seorang wali (ayah atau orang yang
menjadi penanggung jawab anak),
membikinkan pakaian yang terbuat dari
sutera, buat anak yang masih kecit, yang
belum berumur 7 tahun dan
sesudahnya (sebe[um berumur batigh).
l(adar sedikit dan banyaknya
memakai emas, sama saja dalam hal
keharamnya. Dan ketika sebagian
(bahan) pakaian itu berupa sutera
ibraisim, dan sebagian (bahan) yang lain
berupa kapas, atau katun umpamanya,
maka diperbolehkan hukumnya bagi
kaum [aki-taki, untuk memakainya.
(Demikian itu) setama kadar suteranya
tidak mengatahkan pada (bahan) yang
lain (kadar suteranya lebih sedikit Jr..) :q >rt' tfrr:i
daripada kadar katun atau kapasnya).
Maka (dengan demikian), jika (bahan)
yang terdiri dari setain sutera tadi bisa
mengatahkan (kadarnya tebih banyak),
maka hukumnya hatal memakainya.
Demikian juga jika kadarnya antara dua
bahan (sutera dan kapas atau katun)
tersebut sama, maka hukumnya hatal
pula memakainya, menurut pendapat
yang tebih shahih.

IDOLA
Bila cincin emas diharamkan, memakai cincin perak disunnahkan
bagi laki-taki, asatkan -menurut'urf- baik kadar maupun jumlah
cincin yang dipakai itu dinitai tidak berlebihan sesuai lazimnya
orang yang setingkat dirinya di daerah di mana dia tinggal. Yang
afdhaI cincin tersbut dipakai pada jari ketingking kanan.rs6
Yang menjadi patokan ukuran sedikit dan banyak dari kedua
bahan sutara adalah timbangannya, bukan yang pating nampak
ketihatan atau yang terenyam di bagian atas.ls7

FASAL : Menjetaskan tentang hat-hal ,i.-. -,. ,1,.-


- -i, -"ldr
(:^J U. L-^-e { l,a9 k
yang berhubungan dengan mayat, yaitu ---\9/
, .._ a- I . I
memandikannya, mengkafaninya, 4---4j-r q 4-l*-"1-
\)--,
menshatatinya dan memakamkannya.
:-- ,',-
4j-e) a*Ie ;'-l
t',-
)-^41lj

Dan wajib -fardlu kifayah- di datam ,f.; e* ,F G;u;)


masalah mayat yang beragama lstam
[agi, bukan sedang berihram dan bukan -rit r-;ir i);Ju<r
mati syahid, yaitu empat perkara; k;g ;u:tg ?H\ *
memandikannya, mengkafaninya,
menshatatinya dan memakamkannya. t;4, 'i:L LU:ri

1^'s';t 1;e i>.At-t

. Perawatan yang mencakup empat hal ini juga wajib dlakukan


pada potongan-potongan tubuh yang akhir-akhir ini kerap kati
ditemukan diberbagai daerah. Setelah dimandikan dan dikafani
potongan tubuh tersebut latu dishatati dan wajib nrat menshalati
seturuh tubuh mayit secara utuh kalau memang keseturuhan
bagian tubuhnya yang lain tetah dimandikan dan betum

r56
Hasyiah al Balurr 1,/250
loro
dishalati. Apabita diketahui tetah dishalati maka niatan seperti itu
hukumnya sunnah. Dan sebatiknya apabila bagian tubuhnya
yang lain itu diketahui betum dimandikan maka niat shalatnya
harus difokuskan hanya pada potongan tubuh yang sudah
dirawat itu saja. Namun apabila ragu-ragu apakah sudah
dimandikan atau belum maka niatan ini tidak cukup kecutai jika
dengan dita'tikkan, misatnya "aku niat.menshatati potongan
tubuh ini jika yang lain sudah dimandikan"''"
. Apabita empat hal ini tidak bisa direalisakain secara keseturuhan,
semisal terjadi di tengah perialanan yang tidak memungkinkan
berhenti lebih lama karena khawatir atas ancaman keamanan
dari pihak musuh maka perawatannya hanya sebatas yang bisa
dilakukan. ltupun kalau memang tidak mungkin membawa
ienazah ke temoat vans lebih aman.'se

Dan bita tidak ada


mengetahui terhadap seorang
yang
mayat
.it .+U +" I ol;
kecuati seseorang sendirian, maka \Y**:'.t:
hukumnya wajib'ain bagi diri orang itu,
yaitu metaksanakan hal-hal yang tetah id.!G lKrr ,:;it \-\j
tersebut di atas tadi. Adapun mayat ,;
-v. ,1 .- c\-- "i.
yang beragama selain lslam (l(afid, )\ rjb qi r- ?\ F *-c-
maka haram metakukan shatat buat ,r.i ri.2 ,.'- ,a-.
r, rJ\.}] , I 4I-.-c i c4; L-,.)
orang tersebut. Baik ia kafir harbi atau =-
kafir dzimmi. Dan masalah Jt:.-
4-i-9 .) q i4-!l-.1\t to-c-
t't-t9)
1 t
t-",
-.
q
J\=.._.)J
memandikannya hukumnya bo[eh baik
kafir harbiy maupun dzimmiy. Dan
hukumnya wajib, mengkafani mayat
{,)\i g}t a::
kafir dzimmi. dan juga
memakamkannya, tidak wajib terhadap
mayat kafir harbiy dan mayat murtad.

rs8
Quiyubi 1/337
Mustarsyidin 92
.-;
Adapun jenazah orang yang
sedang menjalankan ihram (taki-taki),
\1
..- .
J+<
r,
\il iiil v')
t t',. :--"t
ketika hendak dikafani. maka tidak 'i, 4>)-.i-Y) a-\ J4-;_
b\A.t2.)\
boteh ditutupi kepatanya. Dan (juga)
tidak boleh ditutupi mukanya (jenazah)
seorang perempuan yang sedang
berihram.
Adapun orang yang mati syahid,
maka tidak boteh dishatati, sebagai-
iL 't-z: Y.! Llr ui;
-- Q - -:

mana telah diterangkan oteh mushannif


pada ucapannya (yang berbunyi)
4,* ';;'^i\t '"5\ VS
'j; gli 'i ou:!)
:

Adatah dua jenazah yang tidak boleh


(tidak pertu) dilaksanakan shalat untuk ,-"-i ,.- .i- q -"
mereka berdua, yaitu : L-b-b-l (L-4*Ie J-ai
1. Orang yang mati syahid di datam ,?, 2., - ,. i.,
(medan) pertempuran (melawan) ar)-r^r^Jl DF ,3- J.+51)
kaum musyrik. Dan dia itu adatah ,t,1ri,,,--
\Jl ,lUJ,1,-].rl.,o
,i.v/ v-r )r.-oq
orang yang mati di datam ,_
pertempuran (metawan) orang- taif l.rl), ' 9.12 'i-. 6t. -
elp 4.,.U
/b 4-13
orang kafir, dan kematiannya, tt.i
-,. .'ll,-- ,,,',.i
disebabkan pertempuran tersebut; Ar-)t- )\t Jl l.r2-!
fL*-. Jl
baik ia mati terbunuh oleh orang
kafir secara muthlaq (baik disengaja pri
+>r; F w.)i *)L
atau tidak disengaja), atau ia mati
terbunuh oteh orang lstam (sendiri) ,V4\ ''Z.iU il, (X!
tanpa disengaja. atau terbunuh
sebab pedangnya (senjatanya
sendiri) kembali mengenai dirinya.
atau mati karena ia jatuh dari
kendaraannya, atau lain
jika ia tewas
sebagainya. Maka,
sehabis usainya pertempuran
karena pada dirinya terdapat tuka
(akibat keikut sertaannya di dalam \UiJl .-i:r
pertempuran), yang mana luka
yang diderita itu, mesti menjadi
sebab kematiannya orang tersebut,
maka ia bukantah orang yang mati
syahid; (demikian ini) menurut
pendapat yang tebih jetas.
Demikian juga (bukan termasuk
orang yang mati syahid), jika
seseorang itu tewas di datam
pertempuran (metawan) dengan
orang-orang para pemberontak,
atau ia tewas di datam (medan)
pertempuran (tetapi kematiannya
itu) bukan disebabkan oleh
ketertibatannya datam pertempuran.
2. Bayi yang gugur (keluar dari dalam
l c-,ll B;-.il) ,rE-l\ (i)
kandungan ibunya) dimana ia
r-a . c.^- .< ,i , -,-
betum sampai bisa bersuara keras (, ".l.(b_
-ya P,1 Gl
a3 eJ
dengan menjerit-ierit. Dan, bita \.-
bayi itu sempat adanya suara \lw ,y:\ ep (€rv1
jeritan atau suara tangis, maka , r-\,-/ te;/i. - - .l
(apabita bayi itu mati), hukumnya +.:-r.-r .fu
-*.\'lb S\
seperti matinya orang dewasa. l(ata ,r::
"as-Siqthu", dengan dibaca tiga -! Jl , d |I c-..-u-! tj1-tt.
,-.6
,J t,
wa.jah pada sinnya, artinya adatah ,., 'r,, L,rt
"anak yang lahir sebetum masa 141.J J. -e djurr
mengandung sempurna sampai ,.ar,
.
-b- jt-)l
batas waktu yang normat".
Sementara kata "siqthu" itu sendiri
didapat dari kata "suquth" (artinya
jatuh tanpa ada kesengajaan).

nTfmmr[NE
. Menurut Syekh Jamal A[ Ramti dan Syekh l(hatib, bayi yang
gugur setelah sempurna usia enam butan kandungan tidak lagi
disebut "siqthu" maka dalam perawatannya persis sebagaimana

]DOtA
orang dewasa. Lain halnya lmam lbnu Hajar, betiau menititk
beratkan pada ditemukan atau tidaknya tanda-tanda kehidupan
untuk menetapkan apakah dia harus dirawat layaknya orang
dewasa atau tidak-16o

Dan mayat, hendaknya


ej,: (G:
dimandikan (diutangi) secara ganji[,
!:--Jl ,yx:l
.?
yaitu tiga kali atau lima kali, atau lebih
dari itu. Dan hendaknya pula pada awat
14) ar, ;3i ;i t-*i J
I

memandikannya diberi daun pohon r"l ,\'.i ,lY- ,r,:L:;)


Y) -J --/ '
bidara (sabun). Yaitu. disunnahkan bagi
'Yt .:--J "i r:5 .
,r\ -i (...
,<1
orang yang memandikan sewaktu - (, - Y- '-) -r.--
,

datam basuhan pertama dari sekian


banyak basuhannya itu, diberi daun
pohon bidara atau daun "khathmy"
(sabun). Dan pada akhir pembasuhan-
nya terhadap mayat yang bukan orang
yang sedang berihram, diikut sertakan
(pula) sedikit minyak kafur (wangi-
wangian) sekiranya tidak sampai
merubah status air.

;dl ui-'^i .j i^? (,'JK


Dan pertu diketahul, bahwa paling
sedikit cara memandikan mayat itu 'i
.jr i:-l
9 t)Gi -',i i;i;
I

adalah seturuh badannya diratai air Z'.


(cara
t- lt' l-\
o-.e- y 0J.! t L-.) Icl
sebanyak satu kati. Dan memandi-
. ;.2e -: ,]51 .i
kannya) yang paLing sempurna, adatah ulJ
diterangkan di datam kitab-kitab yang
panjang lebar pembicaraannya.
Seorang mayat, baik mayat itu [aki-taki
atau perempuan, sudah mencapai uJ[
-. \;t
ii :i
-)
e',K r5i J.::ir
)

batigh, atau betum, adatah dikafani

160
lananah Thatibin 2/123
(dibungkus) di dalam tiga (potong)
pakaian (kain) yang berwarna putih. 1 ' ;:X
_-f;i _a) \;i ,g
'- '- t2*'
l(eadaannya dari semua tiga (potong)_-tuj UK :;"4-" ( ;.
gutungan). yang sama ukuran panlang ';;U \-rli \* <rt;J

tisa gulungan (lapisan)


']il-;il
dan lebarnya. Setiap satu persatu dari
a4\
-i;
Gn :'-t; J1
mencakup seturuh (anggota) badan. .1_ , ,
Tiga lapis tadi tid;[ t"..n^rrt ); # " ti# ;'!)
didatamnya baju kurung dan sorban. .. ,?..t, - t? ,. r !. ,-
Dan jika ,"or"ng -uylt laki-taki itu 'J- -i' ;*: 'll1
".
( a-^ug

dikafani didatam lima lapis, maka lima '


:,"j'r;.tf X>al gp
itu terdiri dari 3 [ipatan seperti yang ;.;
tersebut diatas dan (ditambah dua lagi) );Us:, j#',
baju kurung dan sorban.
Sedangkan mayat perempuan ltit -n-; ;-,L ;,.;i;t
dikafani (dibungkus) datam lima lapis. ))i q:" v u ,i
Lima pelapis itu terdiri dari: .;6Uj; l#, 3U;,
menutupi bagian' tubuh )r\
^iirri 1; __ri 3,;;-"-11 ..E"!
pusardan lutut. i.
2. kerudung,/Penutup kepata. J- 6-.)t JP :4\ ii;
3. Baju kurung. -.-,, :i_
4 Dua [apis kain putih. Y\.J' e r) 9bs]'
Paling sedikit mengkafani mayat itu - -.1, --"<, ,, l; tt:V-
adatah satu (potong) pakaian (kain) yang ?' DJ' 'l ")N rry
menutupi aurat mayat, menurut ,* .:;(jr ;"ai '
pendapat yang lebih shahih. yang mana -- -
*;\:
disebut di datam kitab at-Raudhah dan j ,\') !-rii <i+ U ,r-,
kitab Syarah Muhadz-dzab. l(adar -* ''
(bentuk) kafan itu berbeda-beda
(sesuai) dengan laki-taki dan
perempuan dari mayat itu sendiri.
Sedang kain kafan yang digunakan, dari
jenis kain yang biasa dipakai oleh

]DOLA
seseorang (mayat) tersebut sewaktu
masa hidupnya.

Dan orang yang metaksanakan ,ri tulz ';.o:'"1


shalat jenazah, ketika ia mutai
menshalatinya, bertakbir 4 kati, t",i) l)l
termasuk takbiratul ihram. Dan
seandainya ia bertakbir sebanyak 5 kati, .\-l)ii
\'-) , ;-i3i (c,r-ii-:
2)'> t , J't
maka tidak sampai batal shatatnya. .
Tetapi, seandainya imamnya itu (tupa) '<-]\ 9,,"-
l]2i
,1 , , '1 -.? 6i,
^-J
l---i ,D J q
bertakbir 5 kati. maka si ma'mum tidak r,- t.,-t .i tt,-,
-.. r<
L a- Ur &L.61 t v*.,- J
boleh mengikuti imamnya, tetapi ia 9. : - I-J
mengucap salam, atau ia menunggu 4r-^ .i - ', "",.-t-
'.. J---ri .t -'
"iql .-i-J
o..,la-:,r.r
J' --'
imamnya supaya mengucap satam \- -' \. -
.l ,? -;i
bersama-sama. Dan menunggu imam
(-,L;."]i
(\-Ji) .

' --/ --/', v


t;;l
untuk satam bersama itu, (justru) lebih
utama (tebih baik). Dan ia membaca
fatihah sehabis takbir yang pertama,
i#"t (*l. a1\^\)
dan hukumnya boleh membaca fatihah
''Z ra;t; ';1, fJritl
sehabis takbir setain takbir yang 1, it- -t -'-r i,(i')\ '--
pertama.Dan ia membaca shalawat g-' -* ,)-)t t)) +''
buat Nabi saw. sehabis takbir yang ke- (#l!1) !;is31 (,,;
dua kati. Pating sedikit membaca $g
: _:2-l
shalawat Nabi adatah "Altahumma
F ;3x\eJ; ;);JtJ:!
shatli 'ala Muhammad".
'
-,: i--
f.-}-
ri (4!gt ; 9;) gr:;)
Dan ia (juga) membaca do'a buat
mayat. sehabis takbir yang ketiga '. - i
katinya. pating sedikit membicu do-u gi]t *I ,eXf ;!
buat mayat adatah 'Attaahumma ighfir
'- ' . '., -
.-
[ahu" (artinya : Ya A[[ah r"iiun j- 'r5:; ;lS\9 ',SYtt
pengampunan kepadanya). Dan yang _: "- - -:i
pating sempurna. adatah diterangkan di 6-": G': : -jt-aat )9
datam ucapan mushannif yang terdapat ,. .
Jlr r€!'
:,ir, -: - .e-ir
1.

pada sebagian redaksi kitab matan yaitu 'ra JIJ Yp'


FIOH IDOLA
Teriernohldrhul oorib
(sebagaimana yang tertera) yang
artinya: "Ya Atlah, sesungguhnya mayat
ini adalah hamba-Mu dan putra dari
kedua hamba-Mu, dia tetah keluar dari
.',. i
kesenangan dunia dan keleluasaannya, Jl \i:i ;jW\ +,&i
meninggatkan orang yang dicintai, dan
beberapa orang yang mencintainya di 1:9) Ja \-o q ,^.-.-.J I r'.^-U,
dunia ini, menuju kegelap gutitaan
ei.irart .i iiii;.;'rf
kubur dan ha[-ha[ yang mesti dijumpai
di situ. Dia te[ah menyaksikan bahwa 'o\t -.t:'-
tiada Tuhan yang berhak disembah
d :r'-. rit -1r->')
<4P
metainkan Engkau, Yang Maha Esa, t-4 '.ti" '-- 7t'.6-^ t'.'-j
::1-t) \:.NJ))) r-^...l- r-r-..>-
tiada seorang pun yang menyamai-Mu,
dan sesungguhnya Nabi Muhammad
adatah hamba dan Rasu[-Mu, sedang
Engkau lebih mengetahui tentang dia
daripada kami. Ya Atlah, sesungguhnya 6< -,i- -,-"-.;,,,.-,
-c.9 r:.Jls t'-tj-i ) )l I
mayat tadi berteduh kepada-Mu, '\-4e
sedang Engkau ada[ah sebaik-baik yang .rt-. r 12
ll Ll> !a Arllc \)3
ditempati berteduh oteh si mayat tadi. : -/ -t
Mayat tetah menjadi butuh sekati akan ti -,.:, 't.i, -. .,-
.aJ I l-r-n-i l:LJ ! , YL^91,
rahmat-Mu, sedang Engkau mesti tidak
butuh akan ketersiksaannya, dan
sesungguhnya kami tetah datang ke
\; u=Z iK il iilrl
hadirat-Mu dengan berharap sekali
kepada-Mu untuk memberi syafa'at
(pertotongan) kepadanya. Ya Attah, jika

., - maka
mayat tadi pernah berbuat baik.
:- .,i,I ai ..:..
.i; 3Lb,/
monon drtambanr kebarl(annya. LJan /"-4r
jika mayat tadi pernah berbuat
kejahatan, maka mohon ditupakan
kejahatan itu daripadanya. Dan mohon
Engkau pertemukan dia dengan rahmat
juga ridha-Mu, dan hindarkantah dia
akan fitnah kubur dan siksaannya. Dan
mohon Engkau lapangkan kepadanya di
datam kuburnya, dan mohon Engkau
jl
renggangkan bumi dari kedua A:?S .rgi+
lambungnya, dan mohon pertemukan-
lah dia dengan rahmat-Mu, mohon ., n-nl Jl
setamatkantah dia dari siksaan-Mu,
sehingga Engkau bangunkan dia datam
keadaan setamat menuiu ke surgaMu
berkat rahmat-Mu. wahai Tuhan Yang
Maha Pengasih tagi Maha Penyayang."
Dan ia membaca do'a pada waktu
(setelah) takbir keempat katinya, yaitu:
\.! i#i +fl A J*i
(sebagaimana tertera) yang artinya : "Ya s- o. rt ?= ri. r." i ,-. 'i
v.af
"r.'? l.li.al l) ,-=t
Attah, janganlah Engkau menghalang-
hatangi kami untuk mengupayakan
pahala buat mayat, dan janganlah
Engkau ladikan kami mendapat fitnah
setetah meninggatnya mayat, dan
ampunilah (dosa-dosa) kami dan
mayat."
Dan orang yang melaksanakan
shatat mayat itu (hendaktah) mengucap
iJ;ttt g.tltl t;Srt
satam setelah takbir keempat katinya. r'.-C- 6).% i rYtK u;
Ucapan satam di sini adalah seperti l:-l l

ucapan salam di dalam sha[at selain


shalat jenazah. (Baik) dalam hat tata
caranya berucap satam dan
';*r'r';;ti;;;:l o4t
bitangannya, tetapi sunnah menambahi .iK;1t:t
kata: "Warahmatultahi wabarakaatuh".
Mayat itu harus dimakamkan di
lubang galian datam keadaan
menghadap qiblat. l(ata "a[-Lahdu",
dengan dibaca fathah [amnya, dan
(bisa) dengan dibaca dtammah lamnya
(Luhdu), serta sukun (mati) huruf cha-
nya, artinya adatah "sesuatu (tobang
tanah) yang digali berada di dalam
sebetah bawah samping kubur dari arah
qibtat, dengan kadar yang dapat muat
)2r\\- jt:..- -,-\t t--
(untuk memasukkan) mayat dan dapat
n',9-!1.) .o,i-J c c^--J
: I L- i-...}
menutupinya". Memakamkan mayat di . 2.1 , :-ti .i,.
dalam "attahdu" ([uang landak) [ebih ,9, oJl ..o Lbr I rr,-!L I
utama daripada dimakamkan di datam :"it, .'t. 1, --LiJ,
"asy-syiqqi" (luang cempuri), jika ! P\)l \:--L.a ,)r
-,
.
v_ - I

tanahnya keras. Gatian "asy-syiqqi" , .- ti I <,.-


(kubur model cepuri), adalah (tobang)
"=i, -b--., I -<.t
-,e-t , ll ;Jlc
^-d\
galian di tengah-tengah kubur seperti '17i: ;U+
(tayaknya) sungai, dan di sebelah
.i- 1'-.'- r --1'
,;;: 4s
sampingnya dibangun, dan mayatnya *!.9 t-aa;J '-'..-
U-6j* s".J r

ditetakkan di antara kedua dinding


samping itu, dan sebelah atasnya ."s',|^t
!_ rYr,
mayat tadi diberi atap dengan
menggunakan batu bata dan yang
sejenisnya (misatnya, kayu papan).
Dan (sebetum hendak dimasukkan
;-J -,j9
- ;it, Li-;:i-.
--)
ke datam liang kubur, sunnah
hukumnya) mayat tersebut ditetakkan
(dahutu) di sebetah akhir (sebelah
setatan) makam. Dan di datam sebagian
keterangan redaksi kitab lain, sesudah \l -

kata-kata "menghadap qibtat", adalah


terdapat tambahan keterangan yaitu, , c-rll l"J; .i;, .i) .Pr ?

"dan mayat itu (tatu) diketuarkan


(diambit dari peti mayat) dimutai dari
arah kepalanya dengan petan-pe[an,
tidak boteh dengan cara yang kasar.
W *$\ J:;
Dan orang yang hendak memasukkan
mayat ke dalam liang kubur, hendaktah
membaca ucapan : "Bismillahi wa 'olaa
millati Rasu[illahi SAW".

DOLA
Dan mayat dibaringkan di dalam ai
, \l
-a.
-f-rr
.:rt
,4-r-l I

liang kubur. setetah (panggatian


:.: t1-".- 2.,. -.-t
kuburnya) dibikin sedatam (kira- kira) Afu1-, \ab-^':S &te .i"r:
setinggi orang yang sedang berdiri dan
metambai-lambaikan tangannya. Dan
membaringkan mayat tadi, [harus) di
a:ar
,.' .i.
:w
."i\,
L\r+)ii
i.
hadapkan ke qibtat, dengan metetakkan j9J * ..r: )l a-.j-. _)e
pada bagian lambungnya yang sebelah ,,-i., -i"-\, -.-,
' "iql a--l-^rJl
L"-cI:-.--p J -i:-*, '
kanan (di tanah kubur itu). Dan,
seandainya mayat tadi dimakamkan ,i ,- dL-r-IJ -,,- 12
J Lr --i"'' -i,- 4>-:r,q q \),:rr'-
dengan dihadapkan (ke arah yang) \
membetakangi qibtat, atau diletakkan \i;
('.i-iil ;E:-3-,\ "';;{
(_
datam keadaan terlentang, maka wajib
.i- ai. -"' \i.\
dibongkar (makamnya) dan dihadapkan )r {-Ic ,;'-., )e/ ...i-J '- " '
ke arah qibtat, setama mayat tadi betum
r-'- " "-i \rP4=
!5r r ,..)
berubah. Dan hendaknya di sebetah "Fa
atas makam itu, dibikin yang rata 2-,!rL -'. .j, ",
(tanahnya), dan tidak boleh dibikin ")P\ jry ",
rr+ b. 4,a,:.9.?
seperti ponok unta (mode[ tanah . i , r,, - ,i,
.^i!Lol-.-rl
menggunung). Dan tidak boteh
membangun makam (seperti membikin
sebuah cungkup dan rumah di atas
kubur). Dan juga tidak boleh dilabur
gamping, yakni makruh metabur
makam dengan gamping yaitu kapur
yang diberi nama "at-Jier"

. Mengkijing dan membangun cungkup kuburan hukumnya haram


apabi[a:
/ Di pemakaman umum. sedangkan di tanah pribadi
hukumnya makruh. ada yang men_gatakan mubah.
o'
'/ Bukan makam utama dan autiya.
r6r '19
Hasyiah lama[ 2/2O8. at Masaital Muntakhabah
H OH IDOLA
T' rlothul oorib
Dan tidak mengapa menangisi
mayat. Maksudnya, diperbotehkan
si
(..1rr&,C{!;q V;l
menangisi mayat pada saat sebetum
dan sehabis mayat itu meninggal.
p 4L ,si\ 31 J;I"i
Sedangkan, tidak menangisi mayat itu, j:i K;, ;r.:3 ,;\
tebih baik. Datam hal menangisi mayat
hendaknya jangan sampai meraung- :r) l{L ;6tt :G.-ll
raung, yakni menangis yang bersuara
keras sambil meratapi (atas kepergian
mayat). Dan juga tidak boteh menangis
dengan merobek-robek pakaian. Di J":t (f;9- 'i;) .7,!Ju
datam sebagian keterangan redaksi .: i-- 9.- ,!,,
kitab lain, menggunakan kata-kata
!)"j , l-!
)r - -.u_zc*lJ l.a-r:
\)-
i.---.-^> .

"jaibin", yang mana dimaksudkan . -1. r".. , "i


sebagai ganti kata "tsaubin". l(ata
'r?+:il\ A* \-+b
"jaibin" itu sendiri artinya adatah, \JG\ ,'(l
.=
(;.$1 ,<s-1;',\
bulatan yang metingkar di leher baju r r .r .2, --i
kurung (kerah). r': -)c
\--b,,r-J
ni,"., C-J
\--b-)'-
I

Dan ketuarga (yang ditinggat oteh) a-, ? r, \r, , e\-2'\, . trc;/a


mayat itu hendaknya dijenguk seraya
4JL:..11 )l ..asly 6a;.9) )
dihibur, (baik) ketuarga yang masih .,.;,ia itu-.i-:x;
-4 t -'-a -
kecil-kecil dan (juga) yang sudah
dewasa, yang laki-taki dan (juga) yang
perempuan-perempuan; kecuali yang
gadis-gadis, maka tidak boleh
menjenguknya kecuati orang-orang
yang menjadi mahromnya.
Sunnah, hukum taziyyah (tayat) d:- A-r '-eJ I c
sebetum pemakaman dan (trga) af-ur
/a ,-"--
sehabis pemakaman, sampai setama ( .. zLr,jiI a-r
-i.ir i'r
-: -r , .{lI -\-r., o q

tiga hari semenjak dari sehabis


pemakaman mayat. (Demikian itu) jika ' C '-r-J I oK ol (yi) *:
orang yang hendak ta'ziyah dan orang o.
yang hendak dita'ziyahi itu sama-sama ,ib , t\g 'J ...,-\-t5- r q-r.'it.
-r--J l c
l)--,/ -
berada di rumah. Maka dengan
demikian. apabila satah satu dari kedua
betah pihak tadi tidak berada (di rumah),
maka (kesunahannya) ta'ziyah itu
tertunda hingga sampar
kedatangannya. l(ata "Ta'ziyah" itu
menurut (tinjauan dari segi) bahasa.
adatah mempunyai arti "menghibur
(hati) kepada orang yang terkena ci- o 1tr
rC o a*19 \:-..}1 t c
mushibah. Dan menurut (tinjauan dari - ,t -' U'^.a)t')i
segi) syara, adalah mempunyai ,-.-i\ rE-tjlq ,t- 2t,, . (i,
Y?-
pengertian "perintah agar bersabar. dan
.:-)l
- ,i,.
u ,L,.a-.iJ c
menganjurkan kepada orang yang -- .:.",,
*1 o .rr.-J tr
terkena musibah, dengan dijanjikannya
sebuah pahala, dan mendo'akan .d---^a)l
kepada mayat dengan (memohonkan)
ampunan, dan berdo'a (puta) buat orang
yang terkena mushibah, dengan
(memohonkan) suatu imbalannya atas
mushibah".
Dan tidak boleh (haram) dua orang
mayat dimakamkan di dalam satu liang
kubur, kecuati karena ada suatu
kebutuhan (yang mendesak), seperti
tanahnya (yang disediakan untuk
i6 @\+ '',!) ).\')
makam) sempit, dan banyaknya orang .;Qt91Sr;>-)it
yang tewas.

ItrfitiElEllllr
. Menggunakan peti hukumnya makruh, kecuali dibutuhkan
sepe-rti tanah ku6uran [embab atau mudah runtuh/[ongsor.r52

162
Nihayah Zaen 154
4;KJrpK;i.-:r{ Y
I(ITAB MEMBICARAIGN TENTAN G HU I(UM-HU I(UM ZAIGT

l(ata "zakat" menurut bahasa.tu


adalah arti "bertambah/berkembang' ' :\ 6-;
''/ ) ;L:!\ ili ='-
+;r
Sedang menurut syara' adatah, "sebuah
nama bagi suatu harta tertentu, di )u,
b'Ei o.",8 J\3-
dapat (kJtuarkan) dari suatu harta u...r^LZ >, ,F .r,#
tertentu, menurut cara tertentu,
diberikan kepada seketompok orang ,ri;Lr;:V.)A
tertentu (puta)".
Dan wajib (mengeluarkan) zakat di
datam 5 ha[, yaitu :
;\;ti i';K')\ :.;)
\;;
1. Binatang ternak (yang berkaki ';L J-.
J. )
(, cnlSl ,-Pi
'2" J
-,,1
='-J
empat). Seandainya mushannif
mengungkapkannya dengan kata- ,k i,i:\i;i-< p.r!
kata "na'ami" (artinya : binatang
semacam unta, [embu, kambing 3 U,6
ijsf e,,Pt ;
dan kerbau), adalah lebih utama
(tepat), sebab kata "na'ami" itu, 4:ts l,irlUl ,+.ir
pengertiannya lebih khusus (tebih a.b4\) ,:;31 q
mengarah) dari pada pengertian
kata "at-mawaasyi". Sementara r, ll !.e vij:(u31\)
pembicaraan (yang dikehendaki) di
sini adalah yang [ebih khusus itu. G14r ,k:h ':4t:)
2. Beberapa benda yang berharga. 1'-
it:i
Yang dimaksud dengan benda 4*-..}1 eY .F ,

berharga itu, adalah emas dan . ).-"at-a


perak.
3. Beberapa tanaman. Yang dimaksud
dengan tanaman itu, adalah
beberapa bahan makanan pokok.
4. Beberapabuah-buahan.
5. Beberapa harta dagangan.
Semuanya akan dibicarakan satu
persatu dari [ima tersebut di atas, secara
rinci.

Adapun binatang ternak (yang iK)\ urfilr uGl


berkaki empat). maka waiib
(diketuarkan) zakatnya di dalam tiga ,'!" ia! ..),u;i !)r o
jenis. Yaitu : unta, sapi dan kambing.
Maka dengan demikian, tidak wajib
hukumnya, mengeluarkan zakat dari
* '\ r rir;
r=tr; ' ) L'ir
vtt

binatang l(uda, budak dan binatang


yang lahir misalnya, (hasit dari
perkawinan) antara kambing dan
kidang.
Dan syarat-syarat kewajiban
mengetuarkan zakat itu. ada 6 (enam)
t;U3i,-r\+.3!r gF)
perkara, datam sebagian redaksi kitab r:* , i.J l i--iJ I 4rJ '1'q
matan menggunakan kata-kata "sittu
khishatin" (artinya enam hat), yaitu :
1. lstam. Maka zakat. tidak wajib bagi
.; tJ (i),:)1) dr-^r-
orang kafir ashli. Adapun orang
ji3\ t-;t;
t_ii-
J2,
-L}l 1,-rK Ic
'
murtad, menurut pendapat yang 2,2.- 2i t. ittj
!9 e9 +. 'i,.L^ !) I 7(".--.aJ 1,9
a.J
shahih, bahwa harta bendanya \-_
diberhentikan (dibekukan dahulu),
maka jika ia kembati ke agama
a;y p>tjr j1 ir iF
lslam (seperti sedia kala) maka
wajib baginya mengetuarkan zakat,
iG (L:.g\t) iJiy, *
dan jika tidak kembati lagi ke lslam,
maka tidak wajib zakat-
2. Merdeka. Maka zakat, tidak wajib
bagi budak. Adapun budak
w iK')\ 4L 4
muba'adh (budak yang separo .lrJr;l ?\ ,e!i'^<rr
dirinya sudah merdeka), maka wa-
jib baginya mengeluarkan zakat -;."r2\ agu ,-ei 1;u:r
pada harta benda yang dia mitiki,
sebab sebagian dirinya
merdeka.
sudah
4 tK;\
6;JAK
., Mitik yang sempurna. Maka mitik u,(;Klr * 4n y*
yang lemah itu tidak wajib di zakati.
t.-1 2- . '\t '.? 4--^2:4-.: -r-
Seperti seseorang yang membeti Lr-.J L-4-:-.,a-! I 2I )D -'-" .
(sesuatu) sebetum ia menerimanya,
maka di datam hal harta yang
seperti itu, tidak ada kewajiban
mengeluarkan zakat. (Demikian ini) 6?ts it;:;t:) -.r.)\
sesuai dengan maksud pendapat
mushannif karena mengikuti pada
:Kj)" [i:4 5 Gt: ]i
"qauI qadim", tetapi menurut
pendapat "qau[ jadid",
,;K A€1\ -*: Q;ttg
menghukumi wajib. tnr .;G :,u -\i-i
(a'
Sudah mencapai satu nishab.
is )?t -*z
4.
5. Sudah mencapai genap satu tahun. W iK,
Maka, seandainya kurang dari 1 ,, .. i.i. '. ' 1\'
- \:--eJP t \-
lr r-, Jp t A!)
tahun dan 1 nishab. maka tidak ada ^.t-4
kewa.jiban mengeluarkan zakat.
,-ir.J
Binatang tersebut ditepaskan di -4r
'a2
^
tempat gembataan umum, Yaitu .i. \i,-
. ru ]lc r4K;C;,
digembatakan di rerumputan yang
diperbotehkan (untuk orang umum
tanpa dipungut biaya). Maka, jika
binatang tersebut di atas diberi
makan (makanan beti) sebagian
besar datam setahun, maka di
datam hal binatang seperti ini, tidak
ada kewajiban mengetuarkan zakat.
Dan jika pemberian makan (belian)
itu (hanya) setengahnya datam satu
tahun, (atau) matah lebih sedikit
lagi. yaitu di datam kadar sekiranya
tanpa diberi makanan (be[ian) ia
masih bisa bertahan untuk hidup

LDOLA
tanpa (menimbutkan) bahaya yang
nyata (ancaman yang serius), maka
wajib menzakati binatang tersebut.
Dan jika tidak demrkian
persoatannya (misatnya, akan
terancam bahaya yang serius),
maka tidak ada kewajiban untuk
menge[uarkan zakatnya.

Dan adapun benda-benda yang


berharga, yaitu dua hat yang berupa
emas dan perak, baik kedua-duanya
sudah dicetak atau belum. dan dua
benda yang berharga tersebut akan
diterangkan ketentuan nishabnya.
Syarat-syarat kewajiban
mengeluarkan zakat di datam benda-
benda yang berharga tersebut, adatah 5
perkara: lstam, Merdeka, hak mitik yang
sempurna, sudah ada satu nishab,
sudah mencapai genap setahun. Dan
tentang ketentuan satu nishab dan
masatah genap satu tahun itu, akan
d+v ,?t4v iul
diterangkan nanti. A\:)ViV,
Adapun beberapa tanaman -yang i -i
t\t\3 t Y . ,'Jl l.rla I
.)'
dimaksud oteh Mushannif tentang
tanaman itu, adalah beberapa bahan r.)tr.AJl l.{p \Jr2)\
makanan pokok, seperti gandum, o,
kacang 'adas, beras dan juga hat-hal
yang menjadi bahan makanan pokok
)-:\s ,:t4 ;-.4 e;a.
sewaktu datam keadaan ikhtiyar
(misatnya bukan karena pacektik),
iS rrV+!oui-,Y\S')
seperti jagung dan kacang kedelai- \n:r iKri i-a)
maka, kewajiban mengeluarkan zakat di .i
V,i"i4 r1€F 4J\
";,
datam hal tanaman yang berupa bahan
makanan pokok seperti yang tersebut A:+:iJ "t
G I (^4;
tadi. adalah harus ada 3 (tiga) syarat,
yaitu : ?- ,-..< .,\1.9
a----a:r
1\<
(o*;'irl
Pertama;' Tanaman tersebut hasil dari
. t:z- -i.: ,-- .l ,.
tanaman yang biasa ditanam, yakni ib, ),\.g cl"^ cl cG L.-4
diupayakan agar tanaman itu tumbuh,
oleh kebanyakan orang. Maka dengan 4-.9

demikian, lika tanaman tersebut


tumbuh dengan sendirinya, yaitu
seperti karena dibawa oteh air, atau
karena dibawa oteh udara, maka di
datam hal yang seperti ini, tidak ada
keharusan mengetuarkan zakat.
l(edua; Tanaman tersebut berupa (Y;"i \i',"i,i:l; ,"i;)
bahan makanan pokok yang (tahan ,-.-ti, t \-. t.a --

[ama) untuk bisa disimpan. Dan tentang


OU-AJ I Ol.J t* f ty.-S
penjetasannya bahan makanan pokok
\J \:,!J \iJ ,-
: ,-:' - " ri,
v a.SD\ eL-S
tersebut baru saja usai dibicarakan. Dan
kata-kata "bahan makanan pokok", 2 .\t!t
,',"^'"ii ,.1 1*
t. t v-
mengecualikan ha[-ha[ yang bukan =-) '_
menjadimakanan pokok, yaitu seperti
rempah-rempah. umpamanya saja
jinten.
.6', - :i-t
l(etiga; Bahan makanan pokok tersebut 9S qu4? Orf-: Oyl
sudah mencapai 1 (satu) nishab. Yaitu, 5 ,,-,1 - ,,-.i
(tima) ausaq, tanpa ada kutitnya. Dan di (\{"le '.i:-,,4--..F
,.:j ) ri.Jl
datam sebagian keterangan redaksi . -i
kitab [ain, menggunakan ungkapan kata ,i".!-i ,'rli ;*N\ t'l-bX' ,\'^
-';/
"Dan hendaknya sudah mencapai lima
ausaq. (jadi ungkapan ini) dengan
.?t4 9U-! $ii'a::*
meniadakan kata-kata : "satu nishab".

Adapun beberapa buah-buahan,


maka ada kewajiban untuk
mengetuarkan zakatnya di dalam dua 2-"i t'l
3;Jr
FI
Te
hal antara tain yaitu buah kurma dan
buah anggur. Yang dimaksud dengan *g'tltSQ_Strt;3
kedua macam buah-buahan (yang jJl Y')*i3l
..-..-ijl;
tJ
harus dizakati) itu, adalah buah kurmi ,':r

dan buah anggur yang sudah kering.


Syarat-syarat kewa.jiban (rig
mengetuarkan zakat di datam buah-
rKlr ,-,;) g\?)
buahan tersebut, adalah 4 (empat) hal,
yaitu : lslam, Merdeka, Hak milik yang
JLa ;ii) ,LiJl .i
sempurna, Sudah mencapai genap satu .,].lb alt, iuli
nishab. Maka dengan demikian se-
waktu-waktu tidak terdapat sebagian , !.1 gj (.-t -^'l1i
.j\ ;61
syarat yang tersebut di atas tadi, maka '"":.i< $"-
tidak berkewajiban menunaikan zakat.
etj7-1 "rl jr" -br;
)s a))
Adapun harta-harta dagangan, i"r;s
maka kewajiban mengetuarkan zakat di tttigt ,j,Z)'" ViS
dalam ha[ harta tersebut harus dengan
beberapa syarat yang sudah
'- _l* ! \ii iK1l
diterangkan di atas tadi, dalam masatah
zakat benda-benda yang berharga.
*-) t;.,t: (t;<,a\
e ,:4\j
, "i.
Pengertian "berdagang" itu, adatah (g[:'Jt
.b.A J\a\ g
tukar-menukar harta (mengotah harta)
karena bertujuan mendapatkan i.l:rrr
keuntungan.
^,!l
FASAL: Permulaan nishab unta. yaitu, 5
ekor. Di dalam 5 ekor unta. harus ,!)i :u+ iSiA <,5-*y
mengeluarkan zakat 1 ekor kambing. i"
Yakni seekor kambing kibasy/dombi
ai+ +l (;1, q,_j #
yang berumur genap 1 (satu) tahun yang .. "i.-- 2-- ,-t ?-
sudah putus giginya (bhs. jawa, powet),
9_ r:-J;) 4i-- d OL; t

dan memasuki umur 2 tahun. Atau 9q" ..\i1 - \-1 . - 2r.-, --'.,r,,
\p j+. 4i-,r Jl "i AaJU-J I

mengetuarkan 'l ekor kambing biasa . d 1- -


(seperti kambing .iawa) yang sudah --1,:tt
.4-!uJ1 ,1,-Jj .)i
putus giginya (bhs. jawa, powet), yang
sudah berumur 2 tahun dan memasuki
umur 3 tahun.
Dan ucapan mushannif yang . "t--
berbunyi : "Dan di datam 1O ekor unta,
, rl ,'rULl, ^La , ri )
"!; al

zakatnya adatah 2 ekor kambing kibasy


(domba) yang sudah genap umur 1
d, Cqj o.N /i^e 4-.;-
a. -, \- r-,i -, .
tahun. Dan di datam 15 ekor unta, -*.F,tc
\J. v-;t ,ot-.ji
- - e,r,l 'r .i.9-
Q-J-
zakatnya 3 ekor kambing kibasy. Dan (di
datam 20 ekor unta, zakatnya 4 ekor \).u .
(.2\Z
'\) . .. Ji ,-ljr;
l)--)_ - ,/
kambing kibasy. Dan di dalam 25 ekor
unta, zakatnya I ekor unta Bintu &ye:
Makhadh (anak perempuan unta yang
sudah hampir beranak). Dan di datam
36 ekor unta, zakatnya ekor unta Bintu
1
Labun (anak perempuan unta yang
sudah banyak air susunya). Dan di
datam 46 ekor unta, zakatnya 1 ekor
unta Hiqqah (unta yang sudah,
memulai masuk saat dikawinkan). Dan
di datam 61 ekor unta. zakatnya 1 ekor
unta ladza'ah (unta yang sudah lepas
gigi depannya, atau bhs, jawa biasa
menyebutnya sudah powet). Dan di .,s- ':s- -aLb i-l ,v,.ll
dalam 75 ekor unta, zakatnya 2 ekor 9 \a- 2t- "1-

unta Bintu Labun. Dan di dalam 91 ekor


unta, zakatnya 2 ekor unta Hiqqah. Dan
di datam 121 ekor unta, zakatnya 3 ekor
unta Bintu Labun." Demikiantah dan
seterusnya, dan seterusnya, mutai awal
hingga sampai akhir ketentuan tentang
nishab-nishabnya unta tersebut sudah
jetas, tidak membutuhkan uraian tebih
[anjut.

DOLA
Unta Bintu Mahadh, ialah unta
yang genap berumur 1 tahun dan
ra ..rri:lr i),
menginjak umur 2 tahun. -- tat
g^L q r-j ' 1- -,
\.:ll ,1 \j-J;: q

Unta Bintu Labun, ialah unta yang


sudah genap berumur 2 tahun, dan ,2- c-\;::rl,,.11t:" 6 9iX\
menginjak umur 3 tahun.
I .'i: r-i i7 i r- .:tritr
Unta Hiqqah, ialah unta yang , r1.rr !) -^r \.4.J 4-4>le 4iJ\:Jl

sudah genap berumur 3 tahun, dan :. . \ ,-


AeJ+! -- trtt .- bi.--
menginjak umur 4 tahun. tllr ,J c"-t--::
Unta Jadza'ah, iatah unta yang . "i--_ .. t-,i,-i
,1 c-Jj-:q , r-i- a,,l l..eJ
sudah genap berusia 4 tahun, dan
.a
menginjak umur 5 tahun. :I "<1 ( tr ,1 :i) ;i--LLl
-:. Y -*\ ' '
l(emudian, sehabis lumlahnya unta
-:, i-- o:ll
tersebut mencapai 121 ekor unta, Dan
([atu) bertambah 9 ekor unta, dan (juga
!9 .Y e*r r --r-
er\J-j r.a?
ketika) sehabis bertambah 9 ekor tadi,
bertambah lagi 1O ekor unta, dan
(berarti) jumtah keseturuhan (unta yang
dimitiki tersebut menjadi) 14O ekor !.r, :,,1
, " '- "i- 4Jg
unta, maka (mulai sa'at itu) menjadi OjrJ ! c4)
.i
[urus (tetap) hitungannya, bahwa pada r1
tiap (memiliki) 40 ekor unta, zakatnya 1
qa*
i,
ekor unta Bintu Labun. Dan (begitu juga
seterusnya) pada tiap 5O ekor unta,
f f-: ,rJ c^!
-a\
zakatnya 1 ekor unta Hiqqah. Lalu pada ,29
tiap 14O unta, zakatnya 2 ekor Hiqqah,
dan l ekor Bintu Labun. Dan pada 15O oJ ,:
',uL ,i;'.i-.
- v.-.',/
',/

ekor unta, zakat 3 ekor unta Hiqqah, '! .i<


demikian seterusnya,
!) )U ,v--
'r----FJo dL. , 1"
Y/)
,.i,-- -,.
.l-N-Ac,)Y cl-o>
-
TABEL NISHAB ZAIGT UNTA

NO . Nishirb Untd r Zakat,iihs diketua*an


1 5 Unta 1 ekor kambing
2 1O Unta 2 ekor kambing
'15 Unta 3 ekor kambing
4 20 Unta 4 ekor kambing
5 25 Unta 1 ekor unta bintu makhadz

6 36 Unta 1 ekor unta bintu labun

7 45 Unta 1 ekor unta hiqqah

8 61 Unta 1 ekor unta jadza'ah


o 7 6 Unta 2 ekor unta bintu labun
10 9l Unta 2 ekor unta hiqqah
11 121 Unta 3 ekor bintu [abun
12 130 Unta 1 ekor unta hiqqah * 2 ekor bintu labun

Catatan:
Bintu makhadz : unta berumur'l tahun
Bintu [obun : unta berumur 2 tahun
Hiqqah : unta berumur 3 tahun
Jadza'ah : unta berumur 4 tahun

FASAL : Permutaan nishab sapi. Yaitu. .-!-.J I

ada 3O ekor sapi. Maka, dalam jumtah


sapi mencapai 30 ekor, -dan di dalam
keterangan sebagian redaksi kitab lain,
menggunakan ungkapan kata : "wafihi", L5r
-1

maksudnya, di datam saat mencapai I


nishab - kewajiban mengeluarkan zakat,
1 ekor sapi "Tabi"'.. Yai

;i;;;r
Yaitu anak sapi yang
;a"n ,".,?
(menginjak) memasuki umur 2 tahun.
ii"iJ",'a"i
dan ux-t
I
ri *at a .tr'i
4Jl.!l
i-. --

Disebut demikian (tabi a). karena sapi


i;J v.f )lf J':- ii {;4
't

itu masih setalu mengikuti induknya di


IDOLA
tempat-tempat penggembataan. Dan - -:i
seandainya orang yang zakat itu,
mengetuarkan 1 ekor anak sapi (pedet,
bhs. jawa) yang betina, maka dianggap
u;!r
sudah cukup, bahkan lebih utama.
Dan wajib mengeluarkan zakat di
datam 4O ekor sapi, yaitu l ekor sapi
(a:j 5rr\ C),=4 G)
"Musinnah" yang sudah berumur 2 --\,t\,EJ I g (:-Ji .,-. - ,-7c 1. -,
1j_J ) OI-J.*, r,<J
tahun, dan menginjak umur 3 tahun.
Disebut demikian (musinnah), karena .qr\:.:.i"i;K1 u!1 ;.;:
gigi-giginya sudah sempurna. Dan ,-..., _.i.- - -il,i.1
seandainya ada orang mengetuarkan ,'n-r-.,i, 'rr-.,,1Q.9 z
-- -) -'-.t V J)J;
zakat, dari jumlah yang mencapai 40
ekor sapi ia keluarkan 2 ekor sapi tabi'ah
i*i v'P,) u:'
;-,AltPi..-,i
(pedet jantan), umur 1 tahun, maka -.r t , -7 t,.i
4J L! ,lq t -.-!9 l-rJl
sudah dianggap cukup, menurut =',
pendapat yang shahih. Dan -l ,. . J 12

berdasarkan atas ketentuan hukum ini,


_!i +U-. " e,>i G4i.e_)
setamanya hendaktah anda samakan . ril 4,i.1
.)
(qiyas-qiyaskan) sendiri. Dan di dalam
(saat mencapai jumlah) 12O ekor sapi,
zakatnya 3 ekor sapi Musinnah, atau 4
ekor sapi Tabi'ah.

TABEL NISHAB ZAIGT LEMBU


No ..Nishab lembu Zakat vans diLeluarkan
1 3O ekor lembu 1 ekor lembu usia 1 tahun

2 4O ekor lembu 1ekor lembu usia 2 tahun


3 60 ekor lembu 2 ekor [embu usia 1 tahun
4 70 ekor lembu 2 ekor lembu (satu usia '1 th, satunya lagi
usia 2 th
5 8O ekor lembu 2 ekor lembu usia 2 tahun
6 9O ekor lembu 3 ekor lembu usia 1 tahun
7 1OO ekor lembu 3 ekor lembu usia 2 tahun
FIOH ]DOLA co/
Terie-no6}othul oorib
Catatan:
Setanjutnya bisa diqiyaskan dengan metode setiap 30 ekor lembu
(hasiI pembagian 3O) zakatnya l ekor sapi tabi'(umur 1 tahun), dan
setiap 40 ekor sapi (hasil pembagian 40) zakatnya lembu musinnah
(usia 2 tahun).

';
FASAL : Permulaan nishabnya kambing.
Yaitu, 40 ekor kambing. Dan di datam ra\:v b\) t.Pf
2...
,6,<
jumtah 4O ekor kambing itu. zakatnya 1 a9-Ij- (;Li ..'-,i
Vc')
ekor kambing kibasy, yang berumur 1
l
tahun menginjak 2 tahun, atau ekor )rt iJ, a-r-I-r Jl !)u^r] 'r,.
kambing biasa (seperti kambing jawa
-... 1, r,-- ---,
,..,,, d:t-)+\
.*ir\
misalnya) sudah putus giginya, yaitu tt!: G.*t
berumur 2 tahun menginjak umur 3
tahun. Dan telah lewat keterangan
tentang kambing Jadza'ah dan
Tsaniyyah itu.
Dan (ucapan mushannif) :"Dan di G)-D fV '1't -
3-_:) ilys
datam jumtah 121 ekor kambing,
zakatnya 2 ekor kambing kibasy. Dan di ,'"jj\-o,i;,,\:Li t-l j.c;
Y- - v-_r= a-J- -r
datam 2O1 ekor kambing, zakatnya 3
ekor kambing kibasy. Dan di datam , ii "U-i ,iX ;r.-\;i
4OO ekor kambing, zakatnya 4 ekor
kambing kibasy. l(emudian, (sehabis itu)
'F. e-i:v'$i *r;:i
pada tiap 1OO ekor kambing, zakatnya 1 q < t ty -rl
'-g -;-9 -AL],
9e_J'L
zd I (;u ;-il,
ekor kambing kibasy" dan seterusnya,
itu sudah jetas, tidak butuh keterangan _ " ilt
{_r
tagi.

trrffilrflrr
TABEL NISHAB ZAIGT I(AMBING

No Nishab l(ambing Zakat yang dikeluarkan


1 4O kambins 1 ekor kambing
2 12'1 kambing 2 ekor kambing

IDOLA
3 21O kambing 3 ekor kambing
4 4OO kambing 4 ekor kambing
Catatan:
. Apabila menggunakan jenis domba maka domba umur 1 tahun
masuk 2 tahun. Apabita menggunakan jenis kacang maka
kambing umur 2 tahun masuk tiga tahun.
. Di atas 4OO ekor kambing zakatnya satu ekor, jadi untuk 600
ekor zakatnya 6, 70O ekor zakatnya Z. dan begitu seterusnya.
Sedangkan sisa bitangan yang tidak habis di bagi lOO tidak
mempengaruhi kadar zakat yang dikeluarkan atias tidak di
perhitungkan. Oleh sebab itu sisa bitangan tersebut tidak wajib
dizakati tersendir.153

FASAL : Orang yang berserikat itu wajib


zakat seperti zakat harta seorang diri.
(oQ-! .la--'.rtj) {'l.as}
t\i.- \
Berserikat itu, kadang kala berguna bagi (;bj,l
,
.rNl .
'-Z-',
,

." 4
dua orang yang bersekutu, berupa
'auut', 1>t1t)
meringankan. Yaitu seperti apabita dua
orang yang berserikat tadi memitiki 8O
,,t:a;
aa
ekor kambing kibasy secara sama
,.: 6-
,.l-.;,1 , r.=r Jl 6 t.
rj j
antara mereka berdua (dalam hal ini
masing-masing 40 ekor), maka mereka iv jlur Kli ;-'6
berdua (hanya) kewajiban l,<,-'"_i-:
."u t.+!P \-...- -i 7t\
mengeluarkan zakat 1 ekor kambing r-++ !-JJ!
kibasy. Dan kadang kala berserikat itu ?t.'
g\-r-.-r i".i .,i, -r, l-..0r
)l.r )L^-aiJ
, " .r- . ,-
l9 q

berguna seraya memberatkan (mereka). -)


Yaitu seperti apabila mereka memiliki 1.4:.rr
-' ,.,i.l
aJ -JU ;L: ,n
40 ekor kambing kibasy secara sama ai. 2,< t-r,-1-.
antara mereka, maka mereka wajib '\9J .or.i L-+"P
mengetuarkan zakat 1 ekor kambing
kibasy. Dan kadang kala berfaedah i;*': u+;i ,9 \At,
untuk meringankan kepada satah satu
pihak yang berserikat, dan ir;, Kli J,S ;S\ J,
16r
Risatah Zakat, hat 25
memberatkan kepada pihak yang [ain. ,- -ir
u-b- l
Yaitu seperti apabila dua orang yang i>'Y'
berserikat itu memitiki 60 ekor ) -Ej . ta tj:.E
kambing, yang mana salah satunya
memiliki 1/3 dari 60 (= 2O ekor
kambing), sementara pihak yang lain,
memiliki 2/3 nya dari 60 (= 40 ekor
kambing). Dan kadang kala berserikat
itu tidak berguna meringankan, dan
tidak (puta) memberatkan (kepada salah
satu dari kedua betah fihak). Yaitu
seperti apabita mereka yang bersekutu
itu memiliki sejumlah 20O ekor
kambing kibasy secara sama rata antara
kedua betah fihak yang bersekutu
tersebut.
Dan sesungguhnya kedua belah
fihak yang bersekutu itu berkewajiban
mengetuarkan zakat seperti zakatnya
(harta) seorang diri, setetah benar-benar
sudah terdapat 7 syarat. Yaitu :
1. l(etika keberadaan kandang
binatang (mereka) menjadi satu.
l(ata "Murahu" dengan dibaca
dhammah mimnya, artinya adalah,
"tempat bertindung bagi binatang
Q-p\. (\rr\')
sewaktu malam hari".
2. l(eberadaan tempat metepaskan 4.J! z.J
"Q\')
binatang dari kandangnya (juga)
jadi satu. Maksudnya, tempat ,F1'lli ( i"i\-.)
Y.' t J 'v ,) ,)'
dimana binatang-binatang piaraan
itu ditepaskan di situ (sebetum 4i 1r,-t', S;ar,
hendak digiring ke tempat -.i\
penggembataan). 7-; _\-r r Jl
3. l(eadaan tempat penggembataan
dan orang yang menggembata
l-gc, !d3r
binatang tersebut men.jadi satu. I'z
4. Binatang jantan yang (disediakan
untuk) mengawininya jadi satu. (Hal
vt" &a3u, ji')J;"
itu) apabila macam binatang 2'p-
.:+jiL. A h:
tersebut adatah sama jenisnya.
Maka oleh karena itu, jika macam
binatang itu berbeda, seperti
kambing kibasy dan kambing biasa
(kambing Jawa), maka hukumnya
diperbolehkan. apabita masing-
ae (l-,?D) q-*e
masing dari kedua belah fihak yang ",;i '; 1t;g..ltlUl
berserikat tadi. memiliki binatang
jantan sendiri-sendiri, yang khusus al-i-Jl o-r.-o ,t ti4-6>. J I

untuk dipergunakan mengawini


binatang- binatang (betina) i:\-?'!l "iG
piaraannya.
5. l(eadaan tempat minum, yakni aJ>Jl tSt .a\ri
suatu tempat dimana binatang-
binatang itu minum di situ, adatah
cu,)r *s -".1
a
jadi satu.
6. Orang (karyawan) pemeras air susu
,;"'*i\
a'"' a-s J^14
'- - '.'
, (-,J\

binatang tersebut harus jadi satu.


Perkataan mushannif ini, adatah
<l-9 r-*t ee, (+11
menurut salah satu dua
pandangan. Sedang menurut
p)lr iK-1 grpr
. -1,
It
.1
l ,.r.- -i, -"ai
pendapat yang lebih shahih adatah tJJ:.J rdl *l
r--r
\ -) -)
tidak pertu adanya syarat harus jadi i,. . . -i, 1- ei,..
satu di dalam hal (karyawan) dte )-r."a.Jl & ,r\4)
pemeras air susu binatang tersebut.
Demikian puta, (menurut pendapat
yang lebih shahih tidak disyaratkan
harus jadi satu) perabot (wadah)
dimana air susu yang diperas itu
(masuk) di situ.
7. Tempat pemerasan air susu
binatang tersebut (juga) jadi satu.
lmam an-Nawawi menceritakan
(menjelaskan tentang kata "halab")
dibaca sukun (mati) huruf Lam-nya
(hatb) berarti nama "air susu yang
diperas". Dan kata (hatab) tadi
(kadang juga) dibaca menurut
bentuk mashdarnya (hatb. artinya :
pekerjaan memeras air susu). Dan
menurut pendapat sebagian
Utama, kata "hatb" berbentuk
mashdar, (justru) itu adatah yang
(tebih pas, karena artinya pekerjaan
memeras air susu, bukan dengan
dibaca fathah Lamnya) sesuai
dengan yang dimaksud di sini
(yakni disyaratkan harus jadi satu
itu pekerjaan memeras air susu itu,
bukan tempat air susunya).

ftlE?liENriINE
Apabita ada dua orang atau lebih mengadakan perserikatan
dengan mencampurkan hartanya yang sejenis. misalnya
kambing dengan kambing, padi dengan padi...dsb. Maka datam
penghitungan nishabnya dan kewajiban zakatnya sama dengan
orang sendirian.l5a
Untuk perserikatan binatang ternak disyaratkan:
1. l(andang, tempat pengemblaan, pejantan, tempat minum,
pemeras susu dan tempat pemerasannya harus satu.
2. Orang yang berserikat tetah memenuhi syarat sebagar ahutz
zakat.

164
ls'adurrafiq 1,/1OO
IDOLA
FalhuL
3. Pencampuran tersebut tetah melewati masa satu tahun
(untuk harta yang disyaratkan haut).
4. Tetah mencapai 1 nishab yang sempurna.
Untuk perserikatan patawija, kurma dan anggur kering,
disyaratkan:
1. Penjaga tanaman, penggarap tanah dan pekerjanya menjadi
satu (tidak di beda-bedakan).
2. Orang yang berserikat tetah memenuhi syarat sebagai
ahluzzakat.
3. Tetah mencapai satu nishab yang sempurna.
. Untuk perserikatan emas, perak dan harta dagangan,
disyaratkan:
'1. Toko, penjaga, timbangan, orang yang menimbang dan dan
pekerja-pekerja [ainnya menjadi satu (tidak dibeda-bedakan).
2. Orang yang berserikat tetah memenuhi syarat sebagai
ahluzzakat.
3. Tetah mencapai satu nishab yang sempurna.'6s

FASAL :
Menjetaskan tentang nishab
zakat emas. Yaitu ada 20 mitsqal secara \.rr\ +Lai) {&5}
pasti, menurut ukuran (hasi[) timbangan
di Negeri Makkah. Sementara 1 mitsqal,
\"i)1 (.JU! a)lJ+
adatah sama dengan 1 dirham lebih 3/7
6-r 1,.,i,- '-2-
\ )- ,- iur:Jl;
--a.) 4\-.o ,rir
=rJ,
(tiga per tujuh) dirham. Di saat emas
mencapai nishab, wajib mengetuarkan (*) 6$: Lu:i ti63
zakat 1/4 dari 1/1O (seper empatnya ..,i,,.,, -i,, ,i
seper sepuluh), samahatnya dengan 1/2 P\ 5:) i--o-t)l r-:Ue Gl
dari 1 mitsqat. Sedang, setebihan dari /'t- t-a.- t\a? | 6
()rj \..:J_J
9wt ._"--:-.t-StS
20 mitsqat, ada hitungannya sendiri,
sekalipun hanya sedikit. (a,L:.s) 'iUi-. ,-: - le
' v"-' "i.c \)

atlt g;:l:

16s
Terlemah dan syarh Sultamuttaufiq 76
Nishab zakat perak, adatah 2OO
dirham. Di saat perak mencapai 1 ni-
shab, wajib mengetuarkan zakat l/4 dari
1/1O , yaitu sama dengan 5 dirham. Dan
selebihan dari 2OO dirham ada 4- -"- a.b c ;4J l tu ' 4^-9 c

hitungannya sendiri, sekalipun hanya


sedikit.
..:tru\ E (il', L,-ri :-h\-,i
Y- - t) , --r \--)

Dan tidak ada sedikitpun kewajiban


mengetuarkan zakat di dalam (emas .i"'
atau perak) yang di campur samapi (_ '-
keberadaan emas atau perak yang
dicampur itu. berat murninya mencapai i Jj ri;) [L; i;\.1
1 nishab. Dan tidak wajib mengetuarkan
zakat di datam hal kepemitikan emas iFl\-1(i6j a\lJlJl\
atau perak yang dibikin perhiasan
(sepanjang masih di datam batas) yang &)- )\tr4 ,k
diperbotehkan oteh syari'at Islam. .*i<j\:-.-5
Adapun perhiasan yang diharamkan
(oteh syara') seperti perhiasan yang
berupa gelang, dan luga begel (se-
macam getang yang biasa dipakai)
untuk orang laki-laki dan khuntsa, maka
di datam hal ini tetap wajib di zakati.

Adapun meneganai nishabnya emas ialah 20 mistqal 177 ,58 Ga.


Sedang nishabnya perak ialah 2OO dirham (543,35 Gr). Yang
wajib di keturkan adatah 1/4O (2.5 %) dan jika ada ketebihan
maka wajib dike[uarkan menuurut hitungan prosentasenya.
Penambangan atau dari penemuan hartanya orang kafir
lahitiyyah yang terpendam datam tanah, wajib dikeluarkan

IDOLA
zakatnya seketika seketika itu juga, tidak usah menunggu satu
tahu.
. Emas atau perak yang dijadikan perhiasan yang mubah, tidak
wajib dikeluarkan zakatnya. Misalnya emas yang dijadikan
perhiasan kaum wanita dan perak diladikan perhiasan kaum
pria.156
. Adapun mengenai nishabnya perak iatah jika sudah mencapai
2OO dirham. Rasutallah bersbda:
:---.
).a Jt-,_i
.,i
a3
)t 3.-i ._t;: L".J .r=!
1..)ntuk perak yang kurang dori 5 uqiyohtidak wajib dikeluarkan
zakatnya
Satu uqiyah, pada zaman Rasutattah saw sama dengan 4O
dirham. Berarti 5
uqiyah 2OO dirham, Dengan demikian
nishabnya perak 2OO dirham.
Dalam masatah zakat perak ini, tidak ada perbedaan antara perak
yang masih berupa bijian atau batangan, maupun yang sudah
berupa perhiasan. Semuanya wajib diketuarkan zakatnya apabita
memenuhi ketentuan-ketentuan di atas.
. Menurut Syekh Maksum bin Ali mengenai nishab perak;
'I
dirham asyari menurut Abu Hanifah =3.77O gram
1 dirham syar'i menurut imam tsalasah =2,715 gram
Berarti nishab perak = 543, 35 gram
. Menurut Syekh Maksum bin A[i mengenai nishab emas;
1 mitsqal menurut Abu Hanifah =5,388 gram
1 mistsqal menurut imam tsalasah =3.879 gram
Berarti nishab emas=77,5O gram (tihat; fathut qadir 2O)
l(adar zakat yang diketuarkan untuk zakat emas dan perak adatah
1/40 (2,5%), namun khusus untuk harta temuan yang di pendam
kafir hlahitayyha (rikaz) wajib diketuarkan 1/5-nya (2O%), karena
harta rikaz ini di dapatkan tanpa bersusah payah.167

166
l(ifayah Akhyar 1/'18 5
''' Is'adurrafiq 1/11O
:
FASAL Nishab zakat tanaman dan
7c,iJl uLal;,
q _-
{.L49k
buah-buahan. Yaitu 5
wasaq. I(ata Lrn \I /
"ausaq" itu dari kata mashdar "wasqi",
mempunyai arti "kumput". Sebab
;y Gii 'x:t ,q9
I. .- . -1,
wasaq itu adatah kumputan beberapa r-.31 .:-r-"J \La-. .;-J I
gantang (takaran). Dan 5 wasaq itu ,- -,,i, tz-,
adalah sama dengan 1600 kati, 9u=4r 6e o_4r .t)
menurut ukuran kati di Negeri lrak. Di
dalam sebagian redaksi kitab lain, Ail ,i:i'r5 ,si re;l
kata "bit-Baghdady",
menggunakan
artinya, yang digunakan standar, iatah i: (qt;',,f2 {rr-:
^At t)-;
kati kota Baghdad". Dan lebihan dari 1 L1;),?-:lillL
nishab, harus dihitung sendiri. Dan -)' -a' :C .

untuk 1 kati Baghdad- menurut lmam


an-Nawawi- adatah sama dengan 128,
)1-rr; &tt
tebih 4,/7 dirham.
ti
4r: ,lc L--b , ) , !A -i..c.

Dan di datam masatah zakatnya '.,':Ilq.


J
rL-:.Jlr
'\..11- 7
- r IJ'/J
!l . <l t l-,-^-9 q,
hasil tanaman dan buah-buahan, jika
tanaman serta buah-buahan itu .-oi (,\::"Jl ,L.., i-1;',,:,\)
disirami (diairi) dengan air hujan dan
yang sejenis dengan air hujan seperti air (^*Jii)
satju, atau air mengatir (dari irigasi), yaitu
'tj -,'
t. ,
^AKl'5','alt
L , JJ

air yang mengalir di permukaan tanah ..p-j'rl ,1" G,)kI1 iUJlj;j


sebab sungainya terbendung, [atu air ,r-i' t",-r-o..- --
sungai itu naik di permukaan tanah, r LJ I -rr,^,a-^-g ,.6, +- \--i-+
maka (tantas) air tadi dapat menyirami \au41
tanaman-tanaman tersebut: maka o;nt +J .y
dalam hal ini. zakat yang diketuarkan t ;i"- .
--, 1,- r:'lL\
\? ) ,+ c^iJ- Ol, /;-,-i I /
iatah, '1,/1O (seper sepuluh). Dan jika
tanaman tersebut disirami dengan air yr-r L. L{-=3J JlXl e ?
yang ditimba, yakni disiram dengan air
yang diperoteh dari jasa binatang agar
berputar menimba air, atau juga &)4$i)3\';+\
,i
tanaman tersebut disirami dengan air
yang diperoteh dari sungai atau sebuah 9b* ,- )\ )4,
t
sumur dengan (menggunakan
angkutan) binatang seperti seekor unta,
6rt J:;.) {4 )\
atau seekor sapi, maka wajib 9L*Jl rLt ,t1
mengeluarkan zakat 1/2 nya (dari) 1,21O.
Dan bagi tanaman yang disirami
'a:Js ;r; )i, +ijii!
dengan air hujan dan air yang diperoteh
dari hasil menimba dengan .:irzuli
-r_ {_ .-/
menggunakan jasa binatang, yang
mana (kadar antara air hujan dan air
yang dari hasil jasa binatang) di dalam
kadar yang sama, maka wajib
mengeluarkan zakat 3/ 4 nya (dari)
1/10.

. Buah-buahan yang wajib dizakati iatah kurma dan anggur yang


tetah mengering. Sedangkan tanaman yang wajib di zakati
adatah biji-bijian yang menjadimakanan dan bisa di simpan
seperti padi, jagung kedelai dsb. Hasi[ tanaman yang bukan
termasuk biji-bijian, seperti umbi, kentang dsb tidak wajib
dizakati. Demikian juga biji-bijian yang tidak bertahan disimpan
.
atau bukan merupakan bahan makanan seperti [ada, jinten hitam
dan tain sebagainya.r68
. Buaha-buahan dan hasil tanaman di atas wajib diketuarkan
zakatnya, jika memang tetah mencapai satu nishab, yattu
sebanyak 5 wasaq = 3OO sho', karena setaip 1 wasaq 6o sho'.
Adapun satu sho'=4 mud. Berarti 5 wasaq 12OO mud. Sedangkan
1 mud beras putih 679.79 gram.16e

168,,
Hasyran ar balun !uz r

16e
Fathul Qodir 20
Menurut Syekh Ma'sum bin Ali Jombang. Satu nishab beras
putih=815,758 kilo gram. Satu nishab kacang ijo =78O,O36 kito
gram. Satu nishab kacang tunggak =756,697 kilo gram. Satu
nishab padi t =1631,516 kilo gram. Satu nishab padi kretek *
=1323,132 kilo gram.rTo
Prosentase zakat yang wajib dikeluarkan dari buah-buahan dan
patawija (biji-bijian) iatah seper seputuh (1O%) jika pengairannya
tapa biaya misatnya dengan air hujan, saturan irigasi... dsb. Dan
jika dengan biaya misalnya dengan menyewa tenaga manusia
atau tenaga diesel, maka prosentase zakat yang wajib
diketuarkan ialah seper dua puluhnya (5%). Untuk kelebihan dari
satu nishab, juga wajib dikeluarkan zakatnya menurut prosen-
tasenya. Artinya jika pengerjaannya dengan tanpa biaaya berarti
diketuarkan 1O%. Dan jika dengan biaya dikeluarkan SVo-nya.
Tanaman yang mengetuarkan banyak biaya akibat pupuk, tidak
mempengaruhi kadar zakat, yakni tetap 1O% jika pengairannya
tidak mngetuarkan___ biaya, dan 5% jika pengairannya
mengeluarkan biaya.'''
iika hasil panen tersebut tidak mencapai satu nishab, maka sama
sekali tidak berkewajiban mengeluarkan zakat namun
disunnahkan bersedekah seikhtasnya.
I(ewajiban zakat baik dari buaha-buahan, dimulai semenlak
buah-buahan tersebut sudah tayak untuk dikonsumsi.
Sedangkan untuk patawija dimutai semenjak biji-bijian tersebut
sudah mengeras, sehingga kuat untuk disimpan.
Zakat dari hasiI patawija dan buah-buahan tersebut bisa
dihukumi sah jika dikeluarkan datam keadaan bersih dan
kering.rT2
Hasil panen datam satu tahun jika belum mencukupi satu nishab.
harus dikumpulkan dengan panen datam penghitungan
nishabnya. Misatnya seorang petani dalam panen pertama hasil
padinya ada 8 kwintat, kemudian pada panen kedua mencapai 9

170 ,, ,
loto
171
Hamisy Quratu ain loo
172
Isadurrafiq''1o9
kwintat, maka hasil penen yang pertama dan kedua
dikumputkan. sehingga mencapai satu nishab (1631,516 kito
Gram). Namun demikian disyaratkan;
1. Antara hasil panen pertama dan yang kedua harus sejenis
(padi dikumputkan dengan padi. .Jagung dikumpulkan
dengan jagung).
2. Rentang waktu antara panen pertama dan kedua tidak tebih
dari 12 butan.173

G --
FASAL: Harta dagangan dihitung nilai 2atr 'ra:.\
harganya, ketika sudah sampai saat
\)
oa.9
-)-./
?.-e)at
\-_,/ J' {'p}
akhir tahun, dengan mata uang yang '-l- , ,,-i
,lu}-l
, i::- --t--l
dibuat beti barang dagangan. Baik nilai =) Z'>l -.\-.-l- o \\->LiJ!

harga harta dagangan itu sudah ir-, Ob ;lF (t c+i:t


mencapai 1 nishab, atau betum. Maka,
jika nitai harta dagangan tersebut pada 'j iiqt ; !jt;.!l;u
saat akhir tahun (ternyata) sudah . 2-,- 6 .i-
mencapai 1 nishab, maka wajib
" "\,
JaP\ 4-,3 t).r))
dikeluarkan zakatnya. Dan apabita
betum mencapai 1 nishab, maka tidak
N .j5 uq U\-L) )*\
ada, keharusan menzakatinya. Dan ''X (r\)-\
harta dagangan tersebut, sehabis L# :y LH)
(dihitung saat akhir tahun) nitainya "i)UV !;qr\ ,.)U E 9
mencapai 1 nishab, harus diketuarkan -
zakatnya, yaitu 1/4 nya dari 1/1O. dari '^a 6it
harta tersebut (2,5 %)
Dan barang yang diketuarkan 1- ; i.::
\-:\-,-, !r-
,i-
, \ \-.;)
(diperoteh dari hasiI ekptoitasi) -yakni L-1
dari beberapa tambang emas dan l^--: 1? 1"a1U! ,* all
perak- harus dikeluarkan zakatnya dari ,i\,
. -1-.,
hasil tambang tersebut ]ika harta t -:-'J I 'r,I
",,,",- Ll-ai il, , rl
tersebut sudah mencapai 1 nishab, yaitu
% nya (dari) 1/1O, seketika itu juga. 7 .>J---)\ jK ;| (,lurt

r73
ls'sdurrafiq'1o9
(Demikian ini) jika orang yang berusaha
.ib ",,
JIL--.:.:-i
."i
,--t.J gLol v-'.-a
"
- 21
mengetuarkan harta tambang tersebut,
termasuk orang berkewajiban zakat
(misalnya, dia beragama lstam dan ;L ,,';; : ,--1,-
merdeka). I(ata "Ma'aadin", adalah kata u-.-Y
-i- \2-\ca\\-
e :2 t,-
bentuk jamak dari kata mufrad CLi 9D\4 --l taz-rj 4-r)
"Ma'dan", dengan dibaca fathah huruf
-,, ) ,. i,--,t
Datnya, dan juga bisa dibaca kasrah ,.j,l i
".o
.-o dI) {^.e , lt i al) I

Datnya. l(ata "ma'dan" ini menunjukkan .i


.ll )l
sebuah nama bagi "suatu tempat yang '"se )'
mana Altah telah menciptakan di datam
tanah itu, berbagai tambang emas dan
perak", baik berupa bumi mati atau
tanah hak mitik seseorang.

9s (;K)t 3' +i v:)


Barang-barang yang didapat dari
harta rikaz, yaitu harta yang ditanam di
dalam tanah, mitik orang-orang 'iu 6t'r 4;]9\+t &Ji
Jahitiyah. Pengertian Jahitiyah (di sini)
ialah, suatu keadaan yang pernah Jp 3.;ttr;:r';k,rr
diatami oteh orang Arab sebelum
datang agama lslam, karena saking .i:u i:-rl I.a .y-.it
bodohnya (mereka saat itu) akan =
adanya Altah dan Rasut-Nya dan (juga) P\:yi
terhadap beberapa ajaran syariat lslam.
Maka di datam (hal kewajiban zakatnya)
l,Prl tKl\ +i (i4)
1- t2.t, - . t,o 1,.
harta rikaz adatah, sebanyak 1/5. Dan
.lc gblr tJJ-a.. tlJ-4)
1/5 harta rikaz ini harus diberikan 2-",,ii,i',.,-
kepada orang yang berhak menerima t) fa) tl a-I;\.0-a9 ; .'q+:-!
". -i, I

zakat, menurut pendapat yang -" "r?!i -',, ,'1 , "i i,


masyhur. Sedang pendapat yang .r-j,
.: r^-"+l J$] Jl
membandingi pendapat yang masyhur.
bahwa 'll5 harta rikaz tersebut harus .e 'dl tul 1

diberikan kepada orang-orang yang


berhak menerima 1/5 yang tersebut di
datam ayat "at-Fai".

DOLA
Nishab harta tijarah, penghitungannya mengikuti modalnya,
apabila modal yang digunakan untuk betanja berupa uang emas
(dinar), maka nishabnya memakai standar emas (77,5O gram) dan jika
menggunakan uang perak (dirham) maka nisabnya menggunakan
standar perak (543.35 gram). Pada waktu akhrr tahun, semua harta
dagangan baik modal maupun keuntungan dihitung. l(emudian jika
nilainya menyamai nishabnya emas (77,50 gram) atau menyamai
nishabnya perak (senitai 543,35 gram) maka wajib diketuarkan
zakatnya yakn i 2,5Yo- ny a.17 a

TABEL PROSENTASE ZAIGT MAAL

1/1O = Tanpa biaya


815,758 t(g 10% pengairan
81,5758 l(e
1 Beras
1/20 = Dengan biaya
815,758 t(g 5%
40,7879 tk pengairan
1323,132 1/10 = Tanpa biaya
l(e
10%
132,3132 t(e pengairan
2 Gabah
1323,132 1/2O = Dengan biaya
5%
t(P 66,1566l<e pengairan
1/10 = Tanpa biaya
1631,516 kg
3
Padi 153.1516 l(e 10% pengairan
Gagang 1/70 = Dengan biaya
1631,516 t{g
81,5758 l(s 5% penqairan
1/1O = Tanpa biaya
558,654 I<g
4 Gandum
55,8654 r(e 10% pengairan
1/20 = Dengan biaya
558,654 t(g
77,9327 tk 5% pengairan

r7a
Terjemah dan Syarh SuLlmuttaufiq 76
Diukur
Harta 1/40 = dengan emas
5 77,58 Gr 2,5 a/o
Dagangan 1,9395 Gr dan dihitung
setetah haul
1/40 = Diketuarkan
6 Emas 77,58 Gr 2,5%
1,9395 Gr setelah haul
Tambang 1/40 = Dikeluarkan
7 77.58 Gr 2.5%
Emas 1.9395 Gr seketika

FASAL: Dan wajib mengetuarkan zakat (


fithrah. Dan zakat fitrah biasa diucapkan '1 ,
}J\- iKi ;;) {_E}
zakat sebagai upaya membersihkan diri .ji Ir' ;K; U jq;
(untuk mensyukuri ciptaan Atlah). Zakat : '
fithrah hukumnya wajib dengan sebab ;fii *Xl 4A!'
-it
-K t' ;-J; :,1.; f;d*lr
Pertama: Beragama lslam. Maka. zakat ','
fithrah, tidak walib bagi orang l(afirashli,
kecuali budaknya dan kerabat familinya '- -
*h 4c, g- i1- api -r ^

yang beragama lslam. ,J;A\ a::.,.a) i*J;-:il


pada hari yang terakhir dari butan f -1 ti I J+
Ramadtan. Maka zakat fithri itu waiib )';j. ::1r.-; (,"\2tr',
diketuarkan dari orang yang meninggal
!- .- ---) -)

dunia sehabis terbenamnya matahari. *,; ,t\-.


Tidak wajib diketuarkan dari seorang
;;
;{t';K1
2t, a2 2a,ur)P'
'2.2 4J .,:i,
anak yang ditahirkan sehabis terbenam- 'r'? :f ,)))
nyamatahari tersebut (.va\ );.:))
/(etrgo; Terdapat ketebihan. maksudnya
-;u4' ',^-,
.' ": L-
seseorang itu mampu memitiki Uahan ;i ) ,J*;.iJ
J.i.:J I

makanan pokok. yang mana sudah -rrr . r,_ ,:-


-.:
tebih buat (kebutuhan makan) dirinya -r\l: J- 4* i. -* "J,-f
sendiri dan juga buat ketuarga (orang- ,.3- , i, .. ,-i , ,-\,
orang yang narus la oerl naTKan/.
,
paoa rr'
ll-)a -\-"rJ I Pd.qr
) -'- t2a,Jl
'.
H IDOLA
Te Fothul
saat Hari Raya. dan begitu juga matam , , "i <"t
u;2J I a1]
Hari Raya.
Seseorang berkewajiban menzakati
dirinya sendiri dan .juga orang-orang e; *),;r-1,15;11
lslam yang nafkah mereka menjadi - "aa. "-i. a.- -
.-i4 4:'t-b 4-Alr ,-:&S
tanggung jawabnya. Maka, seorang
muslim tidak wajib mengeluarkan zakat -t -ll
fithrahnya seorang budak, familinya
yang dekat dan istrinya yang
(semuanya itu) l(afir; dan sekatipun
wajib memberi nafkah kepada mereka.
Dan ketika zakat f ithrah itu menjadi
wajib bagi seseorang, maka dia
mengeluarkan zakat 1 sha' berupa
bahan makanan pokok negeri orang
tersebut, (demikian itu) jika orang
tersebut orang yang bernegara. Maka,
jika di suatu negara terdapat beberapa
bahan makanan pokok, yang mana
makanan yang paling berlaku hanya
sebagian saja. maka ia wajib
mengetuarkan zakat dengan bahan
makanan pokok yang paling bertaku di . t:
O..g
negara tersebut. Dan seandainya
.a
seseorang itu berada (berdomisiti) di su- J ,.o q d-J I : ),\-.1I '.:'r'
J
atu daerah pedataman yang tidak \r-i v .."r ' :
. ,t
terdapat bahan makanan pokok di sana. b,l *€-,j Lb,
',. -,.
r_r-
maka dia hendaknya mengeluarkan
zakat (yang terdiri) dari bahan makanan ai 1;3;g ,::1r el-i
pokok yang terdapat di negeri terdekat a,
pada daerahnya orang tersebut. Dan iirj Jujl i:i) lt.Jt
barangsiapa tidak mampu
lV
mengetuarkan zakat 1 sha', tetapi (dia ,P)t G*": Qt;4
hanya mampu zakat) dengan % nya .?i',li .-,1: r ili\
- v_v{21-
(dari) 1 sha'. maka dia wajib Lr, )
mengeluarkan zakatl/2 nya (dari) 1 sha'
tersebut. Ukuran 1 sha' itu, adalah 5, 1/3
kati yang ada di negeri lrak. Dan tentang
keterangan kati negeri lrak, sudah lewat
dibicarakan di datam masalah nishab
tanaman (yang wajib dizakati).

l(ewajiban yang wajib diketuarkan datam zakat fitrah adalah 1


sho' dari bahan makanan yang biasa dikonsumsi di daerah
tempat tinggalnya. Jika di daerah tersebut pada umumnya
menkosnumsi beras maka wajib mengeluarkan beras. Dan jika
menkonsumsi jagung maka wajib mengetuarkan jagung dan dsb.
l(adar zakat fitrah yang harus diketuarkan adatah satu sho'.
Mengenai ukuran satu sho' para ulama berbeda pendapat :
1. Menurut lmam Syafi'I, Fuqoha, Utama Hijaz dan lmam
Syaibani; Satu sho' adatah 2175 gram = 2,175 l(g.
2. Menurut sekelompok Ulama; satu sho' adalah 2,75 l(g.
3. Menurut dalam kitab Fathul Oodir; Satu sho' adalah 2719,16
gram =7,719.161(g.
Dengan hitungan satu sho' = 4 mud
1 mud beras putih =579,79 gram
1 sho' beras putih = 4 x 679.79 gram = 2719 ,16 gram

Berarti satu sho'beras putih adalah 2 ki[o gram tebih 7,2 ons
Bahan makanan yang dikeluarkan untuk zakat fitrah harus
memenuhi beberapa syarat:
1. Harus diwujudkan dalam bentuk bahan makanan mentah
(biji-bijian), tidak boleh diwujudkan datam bentuk makanan
yang zudah matang atau diwujudkan datam bentuk uang.17s
2. Harus berupa bahan makanan yang baik, tidak boteh berupa
bahan makanan yang yang 'aib seperti bahan makanan yang
sudah kadartuarsa, sehingga berubah baunya, dimakan ulat,
terkena air dsb.

Akhyar 1/'195
IDOTA
Fothul
Zakat fitrah boteh ditajit pada awal bulan ramadhan, namun
yang lebih baik dikeluarkan sebelum melakukan shatat 'ied.
Apabita di akhirkan hingga sore hukumnya makruh."6
Zakat f itrah dengan uang; menurut utama Syafiiyyah (begitu juga
imam Malik dan imam Ahmad) zakat f itrah harus berupa bahan
makanan yang layak dikonsumsi dan masih baik. Imam An
Nawawi menuqil datam Syarhnya bahwa seluruh ulama (keculai
Abu Hanifah) sepakat tidak membotehkan zakat fitrah
dibayarkan dengan uang. Dan pndapat inilah yang rajih.
Sedangkan menurut Abu Hanifah, zakat fitrah boleh dirupakan
bahan makanan atau dengan memakai uang. l(arena zakat
merupakan haknya faqir miskin, dirupakan makanan atau uang
sama saja dapat menutupi kebutuhan mereka.177

: itu harus diserahkan e --


FASAL Zakat
kepada 8 kelompok, yaitu orang-orang
,ii :K1i
vtJ i-ei i {J,^r}
yang tetah diterangkan oleh Allah Ta'ata 'o-\J I -"rL":J I .rV;'il
di datam kitab-Nya yang mutia (a[- 1,--
Our'an), di datam firmannya (yang arti- 4. U.\ ,1 ,lLri :j,(1
;iri \',
nya) : ,,.ti' t '.. t,'
"Sesungguhnya shadaqah zakat itu cl J&lj ()Ler.al I ul-r.;.rlt
(hanya berhak diberikan) kepada : t'ai'- .'t r-ir- - -ir-
, -'<'r
1. Orang-orang faqir.
tl---li- , ru,r\rJlc r r^J L.+-,Jla
='--
2. Orang-orang miskin.
y\tl1
. - , t,i'- a!
' t\' -
-:i, iJlq
, 1e --.r-.r..I-g
YJ \ '.J
3 Para petaksana (pembagi) zakat
4. Orang-orang yang disenang-
senangkan hatinya (orang yang
masih [emah imannya). ; "-i
J -)- v,1r
('Y''
LJl ,:1i
5. Budak.
6. Orang yang mempunyai beban t:-t -"4\ .L
9
t 7
[9.9 )a\-b
I tY

hutang (untuk
masyarakat dan lstam).
kepentingan
./\a;'il *fit
u6
TanwiruI Qulub 1,/197
177
Risatah Zakat 1O5
7. Orang yang berjihad membeta
agama lstam menuju ke jatan Atlah.
8. Orang yang sedang datam
perjatanan (orang yang kehabisan
bekal saat datam bepergian)".
Tentang firman Attah yang
menerangkan rincian 8 ketompok yang
berhak menerima zakat tersebut sudah
jetas, tidak perlu untuk dilelaskan [ebih
lanjut, kecuati mengetahui tentang
ketompok-ketompok 8 tersebut di atas.
Maka. orang yang (dianggap) faqir .i] ,
.i,I -,
c-r.J .a ;K11 r',ia;J\.;
di datam ha[ (berhak menerima) zakat
itu adatah, orang yang tidak
mempunyai harta dan tidak (puta)
mempunyai pekerjaan yang bisa
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Adapun orang faqir di datam hal
'Araya''8 Maka orang faqir di datam hat
'Araya itu, adalah orang yang tangannya
tidak memegang uang (tapi sebenarnya
masih punya kekayaan).
Dan orang miskin adalah orang ,lL" Ig .
.- ,,... |'
.-,,.,..\-J1-.
yang mempunyai harta atau pekerjaan, i
dimana masing-masing harta dan
pekerjaannya dapat menjadi sebagai
t"-4.!.
.i -
b
--, ../
ef i\
sumber penghasitan hidup, tetapi tidak
]a dL [-o-f \KJ
mencukupinya; seperti orang tersebut ,ll 7 \:1 ".? dl*,
membutuhkan (betanla) 1O dirham, "r(_- ar-'
sementara (penghasitan) yang didapat :.,.,-" .. ,--,.1-
4r**
otehnya 7 dirham. \-,).J -,
o-\-;-9 c --A I D ..;"9

''8 'Araya adatah menjuat buah kurma atau anggur yang masih basah dan masih
berada di pohon, Latu diadakan penaksiran, kemudian ditukarkan dengan kurma
atau anggur yang sudah masak, yang sudah diambit dari pohonnya, datam
takaran tertentu.
. Yang dimaksud dengan "harta" dan "pekerjaan" adalah harta dan
pekerjaan yang hatal dan layak. Seseorang dikategorikan fakir
yang notabene menerima zakat adalah:
1. Orang yang sama sekati tidak mempunyai harta maupun
pekerjaan.
2. Orang yang mempunyai harta namun tidak mempunyai
pekerjaan. Dan harta yang dimiliki tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya selama umumnya usia (63
tahun).
3. Orang yang mempunyai pekerjaan hatal dan layak. Dan hasil
yang dimitiki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setama
umumnya usia manusia.
4. Orang yang mempunyai harta dan pekerjaan atau
mempunyai harta saja atau mempunyai pekerjaan saja dan
semua bisa mencukupi kebutuhan pokoknya setama
umumnya usia manusia, namun harta dan pekerjaannya
haram menurut agama. Oteh sebab itu orang yang
mempunyai harta melimpah atau pekerjaan hasi[ yang
menjanjikan, namun menurut agama hartanya haram, maka
termasuk faqir yang notabenenya dapat menerima zakat.
l(esimputannya; orang yang tidak mempunyai harta atau
mempunyai harta yang tidak mencukupi dan tidak mempunyai
perkerjaan yang layak, termasuk orang yang berhak menerima
zakat. Sedangkan orang yang mempunyai keahtian, namun tidak
mau memanfaatkan kesempatan dan keahlian yang dimitiki
sehingga kebutuhan pokoknya tidak dapat terpenuhi. tidak
berhak menerima zakat.
. Perbedaan yang pating mendasar antara faqir dan dan mskin
adatah penghasilan faqir jauh dari mencukupi, tidak sampe
separo dari yang dipertukan. Sedangkan penghasitan orang
miskin meskipun tidak menucukupi namun.lumtahnya lebih dari
separo dari yang diperlukan. Dan jika harta atau penghasilannya
cukup atau tebih dari cukup maka termasuk kaya.l"
. "l(ebutuhan" yang harus dicukupi dalam kontek fakir adatah
dalam hal sandang, pangan, papan (rumah) dan hal apa sala
yang di pertukan tanpa bertebihan dan ngirit (secara [ayak).
Sehingga ketika seseorang tidak tercukupi dalam hat tersebut
secara layak, maka baginya boleh menerima zakat.l8o

Petaksana zakat ('Amit), iatah orang ",.-i,:;-"-", . |,-",,


2L. Yl a-J.r:-- I '; L.l.e-ji.
yang diberi tugas oteh seorang lmam L9t)-
(pemimpin pemerintahan) untuk \a4';1
mengurus pemungutan shadaqah/
9\tr':-.)\ ;i ,F
zakat dan memberikannya kepada |.,. .6,|
.tS, _"*:*a
orang-orang yang berhak menerima
shadaqah/zakat.
Dan (yang dimaksud) orang yang a.'.;,l r.i-'i,-
1--"i "'-q "',,ir A,pJ'Jlq
-r --b
\ J \^-r-.r.lg
t.J
disenang-senangkan hatinya (mu'a[[af) . ; .;
ialah, terdapat 4 macam, satu di antara-
'4AlJ
)\. 6il\ ,Ll-!l
nya ialah : Orang-orang mu'a[[af dari
kalangan kaum mustimin. Yaitu, orang -Ll r -Ac
IU
yang sudah beragama ls[am, sementara 2
,-r-Ir
- t,ii-',
L-rJ
!.' . a.:-D
UJ 4-9--r-2 ".--
niatnya (imannya agar men.jadi muslim L: ",

yang baik) masih lemah. Maka ,11 '-


,1 a\' L-..3 )l d.-n-.r q .'n eKlt
karenanya, perlu untuk disenang- --
senangkan (digairahkan), yaitu dengan .9IJ,J-"+J 1

memberikan zakat kepadanya. Sedang


macam-macam mu'atlaf yang lainnya,
diterangkan di
dalam kitab yang
panjang [ebar pembicaraannya.
Dan yang dimaksud di datam hal
budak ialah, budak-budak yang sudah
oriK:ir i,b rc)\ a)
- '---,-/.
,zi aese.,..a
dijanjikan akan dimerdekakan dengan '.,-t-'i
Jb.Jl L"l '-- ' dE)

r7e
Risatah Zakat 1O9
180
A[ Mausu'at 23l3'17
]DOLA
syarat membayar kepada tuannya
dengan diansur, dengan sistem JLi >rG it\t ai\5
ansuran. Adapun budak mukatab yang -" -tr ei, , -
'.*fL..J\u.6--
dengan ansuran yang tidak sah, maka
tidak berhak untuk diberi zakat. dari
bagiannya ketompok budak mukatab
tersebut.
Dan (tentang) Ghorim (orang yang
mempunyai beban hutang) adatah
terdapat 3 macam kategori. Satu di
antaranya iatah orang yang mempunyai
beban hutang yang mana ditakukan
demi meredam suatu fitnah yang
(bergejotak) di antara dua betah fihak,
berada datam masalah pembunuhan
yang tidak jelas siapakah
pembunuhnya. Maka, sebab kasus
pembunuhan tersebut. dia memikul
beban hutang. Maka karenanya,
hendaktah dibayarkan hutang orang itu
(diambitkan) dari bagian zakat (yang
berhak diberikan) orang-orang yang
mempunyai beban hutang. Baik orang
tersebut orang yang kaya, atau dia
orang faqir. Dan sesungguhnya orang
yang mempunyai beban hutang itu
harus diberi zakat, ketika hutang masih
menjadi beban tanggungannya. Maka
dengan demikian, jika dia sudah
membayar lunas hutangnya dari
hartanya sendiri, atau sekatigus saat
awaI peristiwa itu, hutangnya sudah
dibayar [unas, maka dia tidak diberi hak
zakat dari bagiannya ketompok orang-
orang yang mempunyai beban hutang.
Dan keterangan tentang macam-
macamnya Gharimin yang tidak
diterangkan di sini, sudah dijetaskan di
datam kitab-kitab yang panjang lebar
pembicaraannya.
Adapun orang yang berjihad ;rlr -4e 4lJ I

menuju ke jatan Attah, ialah orang- - .lI


orang yang menjadi pasukan Perang q\i;
yang tidak mendapat gaji secara resmi, l, €.j Jl
yang dicatat di datam buku keuangan. e
Tetapi mereka itu adatah sukaretawan )t{+!
perang jihad fi - sabili llah.

. Jumhur utama seperti madzhab Hanafiy, Matiki, Syafi'i dan


Hambatiy sepakat bahwa "sabittittah" diartikan khusus untuk
jihad. Sebagian utama berbeda pendapat dengan jumhur utama,
mereka memperluas makna iihad bukan hanya peperangan atau
jihad saja akan tetapi diartikan "sabitit khair' (jalan kebaikan atau
kemastahatan umum", maka masuk datam sabititlah yaitu
membangun masiid, pesantren dan lain-lainnya lni sebagai
mana Pendapat yang di nuqil oleh imam qaffal, beliau dari
solonqan madzhab Svaf i'i.rBr

Adapun (yang dimaksud) "lbnus-


sabit '. iatah orang yang baru saja
\t' )43
. t.r- t -9t
metakukan perjatanan ketuar dari "l ;b Jl '.-. l.-a!
l)- -) ' -:J.r -
L>-
daerah zakat (dan dia masih berada di
dekat daerah tersebut), atau dia sedang
bepergian dan telah metewati daerah
zakat. Dan di dalam hal ibnus-sabiI ini,
disyaratkan kepergian nya (benar-benar)
ada kepentingan dan tidak maksiyat.

''t Tafsir Minir 1/344


FI DOtA
Tei Fothu
l(ata-kata mushannif : "Dan zakat
diberikan kepada orang yang ditemukan
dari sekian banyak kelompok-kelompok
8 yang tersebut tadi". memberi suatu
petunjuk bahwa, sesungguhnya ketika
sebagian dari sekian banyak kelompok
tersebut tidak ditemukan, dan yang
dapat ditemukan (hanya) sebagian saja.
maka zakat itu harus dibagi-bagikan

& 4; T
i
kepada orang yang ditemukan saja.
Maka. jika keseturuhan ketompok yang )\ irlt
"'l ".
berhak menerima zakat tersebut, tidak
ditemukan, maka harta zakat itu harus re
dipelihara (diamankan), sehingga
sampai ditemukan orang-orang yang
berhak menerima zakat tersebut secara
keseturuhan, atau sebagian mereka saja.
Dan tidak boleh, di datam hal ;K:Jt ,u;t r t';L
, vr .J 2
rii)
memberikan zakat, meringkas hanya .-l
kepada lebih sedikit (kurang) dari 3
orang pada setiap ketompok dari sekian
&urxu ,_p1
-
&)
banyak ketompok yang berjumlah
de[apan ketompok tersebut; kecuali
petaksana pembagi zakat ('amit). Maka,
sesungguhnya seorang 'Ami[ boleh
terdiri dari seorang saja, (hat ini) jika
2-,:z'i, a1. -
dengan orang satu tadi, sudah .arLo!I ar g-.j.-..a>-
mencukupi (untuk membagi-bagikan
zakat).
Dan ketika zakat (hanya) dibagi- .K ,-
9 v- ,'/-,..;\ ,J'.2 \\Y^
a,
bagikan kepada dua orang dari setiap
kelompok, maka dia harus mengganti
kerugian kepada fihak yang ketiga
,Pi ;;w- ?;
-t^,;
.4e
sesuatu harta sedikit tapi masih bernitai.
Dan dikatakan oleh pendapat yang [ain,
-i3iit;i\, - e--r z-/\-.:i
dia harus mengganti rugi kepada fihak
yang ketiga sebany ak / 3.
1

Ada 5 orang yang tidak boteh


memberikan zakat kepada mereka.
Yaitu :
1. Orang yang kaya, baik kaya harta
atau kaya pekerjaan.
2. Budak.
3. Orang-orang yang menjadi anak
cucu cicit (dan seterusnya) dari
keluarga Sayid Hasyim dan Sayid
Muth-thatib. Baik hak mereka untuk
menerima 1,/5 nya (dari) 1/5 (harta
rampasan perang) itu terhatang-
hatangi, atau tidak.
,9:e: -*il 6:Klt
-;
ifi
Demikian juga termasuk tidak LP\ F'-e- iil :;
boteh diberi zakat, yaitu budak
yang sudah dimerdekakan oleh lr#lf
mereka.
Tetapi anak cucu Sayid Hasyim dan
Sayid Muththatib. masing-masing
mereka, boteh mendapat shadaqah
sunnah biasa: itu menurut
4.
pendapat yang masyhur.
Orang l(afir. Menurut sebagian
4\ & e.j GrK)\-))
.\_ri, 2 - -i
jNJ 2,-,ai )
redaksi kitab [ain, menggunakan
kata-kata "tidak dianggap shah bagi
seorang l(afir" (diberi zakat). -?r,,,
.i\ A:-t-L .-t
5 Dan orang-orang yang nafkahnya '"t:t , ), Jl 2' -i--
-Ir "'-. q,
\2
menjadi kewajiban (tanggung ---J

jawab) orang yang zakat, maka ^.:r


\-
L.{l) iKll
: \:_! ,
(u.:i,-:
tidak boteh dia memberikan zakat
kepada mereka, atas nama sebagai i5; ( .(r:]t-" ,t-;.ill
orang-orang faqir dan orang-orang " "i- .,
"1, . ,-t?-
miskin. Dan (tetapi) diperbolehkan -{r-} p-.t r-e|} k-,,
memberikan zakat kepada mereka .i.- -.YL6 \\/tt "i,,.1
. -/\^4, ct ol _-i-
dengan atas nama keberadaan
(status) mereka sebagai pejuang
perang sabililah. atau sebagai orang
yang terbebanl hutang (at-Gharim),
misatnya.
{ e[#rPr(;i*6 }
I(ITAB MEMBICARAIGN TENTANG HUI(UM-HUI(UM PUASA

l(ata "Shiyam" dan kata "Shaum",


kedua-duanya adalah bentuk Mashdar, Q\r';t 'fAt't ';tt
yang mana menurut bahasa V'4 !u;)t ill riu;
mempunyai arti "menahan diri".
Sedang menurut syara', iatah "menahan tf
diri dari hat-hal yang membatalkan 4 ,:
puasa, dengan disertai niat tertentu,
(dikerjakan) sepanjang hari, oteh orang
yang bisa diterima puasanya, yaitu
orang yang beragama lstam, berakal
sehat, suci dari haidl dan nifas".

. Orang arab dan para utama menentuakan awal butan dengan


ru'yah tidak hisab. l(arena ru'yah sesuatu yang bisa di[ihat oteh
orang khusus maupun awam (ahti maupun tidak ahti). sementara
hisab hanya bisa diketahui oleh orang tertentu. Namu bagi yang
ahti hisab boleh mengamatkan atas hisabnya bahkan ada
pendapat yang mewajibkan mengamatkan hisabnya. Begitu juga
wajib mengamatkan hisab bagi vang membenarkan.ls2

Syarat-syarat kewajiban mengerja- _r;; ;i\


kan puasa ada 3 perkara. Dan di i)') Er?)
l- - -
.U
sebagian keterangan redaksi kitab tain,) Ji t;U;i iX
ada 4 perkara, yaitu : lslam. sudah --. ",; " '-- ? i
batigh, berakat sehat, mampu untuk
i)i)l) ;\;tl fijl e31
^

mengerjakan puasa. Syarat yang i. . :\, _ ,._.i, : . :


keempat ini. adatah yang ditiadakan Y ;i)il\) -FiJ ij LIU'-;
". :

pada keterangan redaksi kitab lain, yang

182
Ad-Durusut Falakiyah
FI IDOLA
Tei Folhul
memberikan syarat kewajiban 1- \t-tat,,t <\,, aat,

berpuasa. hanya 3 hat. Dengan Jc l+LJl jtr l-raj (fu.4Jr


demikian, Maka berpuasa tidaktah wajib
dikerjakan bagi orang-orang yang 4 .; ),tj l>utt 4*
mempunyai ciri-ciri yang bertentangan ;lr-ru Lnaj-J I ,P (P\
dengan syarat-syarat yang tersebut di
arr:
atas. . (:r,J J

Adapaun beberapa fardlunya 2.-"i


4-,.,1
berpuasa itu ada 4 perkara, yaitu :
.-) 2
YJ"-A\ \)ia:]-r;l
-) J'

1. Niat, dalam hati. Maka jika puasa


yang dikerjakan itu puasa fardtu,
(;;;r) \tti (;Uti
seperti puasa Ramadlan, atau l2'-)-. ;'.-)\,',K,t,U
\-) - -i
.i;JL
)
puasa nadzar, maka harus
menjatuhkan (metaksanakan) niat
puasa tersebut saat matam hari.
./ ! )ii ()tli J\2;f
Dan hukumnya wajib menjetaskan
tentang puasa fardlu, "seperti
menletaskan berpuasa Ramadlan". Dan e-)at
niat yang paling sempurna tentang
puasa Ramadtan ialah, seperti apabita
14* * JFis
: 1 l tt
seseorang itu mengucap : "l(ami berniat \:,.,r-J U.arL.:Jl
hendak berpuasa esok hari untuk ,, ,-i ,-
menunaikan fardtunya puasa Ramadlan ,b_ S t\:t 3c
yang jatuh pada tahun ini, semata-mata
karena Altah Ta'ata".

@
. Disunnhakan pada awa[ Ramadhon niat puasa sebutan penuh,
tapi niat itu menurut madzhab Syafi'iy cuma mencukupi untuk
puasa satu hari yang pertama, sehingga setiap hari harus diniati.
Sedangkan menurut imam Malik mencukupi untuk sebulan, jadi
hari berikutnya tidak wajib niat.183

'e3 oulyubi \N a'Umaiah 1/ 67


Bagi madzhab Syafi'l boteh taqtid terhadap pendapat imam
Matik, untuk jaga-jaga apabita ada hari yang lupa tidak niat maka
tidak perlu di qada'. tapi yang pertu diingat tetap setiap matam
kita niat.rsa

Menahan diri dari makan dan .-- JJL*'


;u - i{r\ 1/ ir-.1,I (j)
minum, wataupun yang airnutun Jc ') 'Ju'l
dan yang di minum sedikit saat ,p O!; (--'"il\; j5j1
datam keadaan sengaja. Dengan " -tr
'
".
demikian, jika dia lmakan irn i^9 lrJl: jjlul
minum tadi) datam keadaan lupa, z
atau dia bodoh, maka puuru or.In! .,i U=U 5K uli ;.il'
tersebut tidak batat; jika orang <v- 1r .r ri .i
tersebut masih dekat saatnya 1Jil
')":
iK ol I )}tr
.z

memetuk) agama lslam, atau dia i -"t ..i "..i, a -- - c .


"f F)*l!
tumbuh hidlup .iauh dari puru
oJr )* ?;
'Ulama. Dan jika tidak demikian -.f!i .Jr;
,Lij' .. '11^j
orang tersebut.
3. Metakukan persetubuhan secara 11-E (Lu,It) 4tltt (;)
sengaja. Adapun hubungan .9-i
sebadan dalam keadaan [upa, Js'rK, tr[ i u.l\ uli
hukumnya samahatnya makan
dalam keadaan [upa.
4. Bersengaja muntah-muntah..Maka. ';;1 vollt 1-r1
(:,.ijf
seandainya muntah-muntah itu -J* - \a
tidak tertahankan lagi oteh
")'rt "plj ;g1, ;j;
seseorang ([atu keluar dengan
sendirinya tanpa ada unsur
kesengajaan), maka puasa orang
tersebut tidak bata[.

184
Hasyiah a[ Bajuri 1/288. Qulyubi 2/ 67
IDOLA
Fothul
Perkara yang dapat menyebabkan UJi * ;i ,qit:)
batal puasanya orang yang berpuasa itu
ada 1O perkara : qirl; u;i (,u:ri
.l.prr *;1 il ij.- J;:";a
Pertama dan keduo : Masuknya sesuatu
(benda) secara sengala hingga f Y)
ke [ubang yang terbuka (yang menjurus -, ,i, . 1 , .i,
ke perutf atau-sampai t" tru""e yrng er'liit )-e btl dl'
tidak terbuka (secara ashli). seperti i, " - " 'i - . r" ,irz. .
benda tersebut sampai ke dalam kepata J: ,a"- J4 )JoJa
lewat dari luka yang terdapat,di.bagiui JL:.;l lf jf
kepata. Dan yang dimaksud (dari syarat
) J; (.r!\)
'
j:"
?-e1:ii * l-r-i
I & 2) iatah. upaya orans yanC
untuk menahan diri dari masuknYa
.:e V'".At
suatu benda sampai ke hat-hal yang [F #- U
"lubang
bisa disebut yang menjurus
ke
dalam".
/Grrgo : Menuangkan obat pada satah GJ-l j fu,ii\) i )tl-i\ (j)
'(berobat
Maksudnya, dengan cara) +- P ;\'ttd; (cri":Ll
menuangkan obat oleh orang yang sakit :-,;i ,,"i ,: :" -i,
ke datam qubul atau ke dalam dubur P'-r) I P J -A)')'
yang mana keduanya datam kitab a1
".,,
.,.nl--:l\,,
,
-i,
dt, 1
,-t".
L"-4_:-e
matan diungkapkan dengan kata-kata :
"Dua jatan".

. Mengenai suntik di butan puasa terdapat perbedaan ulama:


1. Tidak membatalkan puasa, karena yang membatalkan puasa
memasukan sesuatu metatui lubang pada umumnya seperti
hidung, tetinga, mutut, lubang alat ketamin atau anus hingga
masuk ke jauf . Sementara dalam suntik bukan memasukan
meialui [ubang yang pada umumnYa.
2. Dapal membatalkan puasa. karena- sekatipun melalui otot
o'
tapi akhirnya masuk juga pada jauf.

r8s
Syarhul Yaqut Nafis 3O7
Lubang farji yang membatatkan puasa jika dimasukin sesuatu
adatah anggota yang wajib dibasuh pada saat bersuci/cebok.186
Mengobati lubang telinga yang luka tidak membatatkan puasa,
bila yakin obat tersebut meringankan atau menghilangkan rasa
sakit, karena masuk kategori dharurat.l87
Mengobati mata di siang hari ramadtan tidak membatalkan
puasa sekatipun di tenggorokan meraskan rasa obat mata.188
. Boteh mencicipi masakan di siang ramadlan katau meman
diper[ukan, asatkan yakin tidak akan menelan apa yang dicicipi.ls
. Masuknya air datam tetinga dapat membatatkan puasa, kecuati
sebab mandi wajib atau sunnah.'eo
. Menetan ludah yang campur darah (semisal darah gusi) dapat
membatatkan puasa, kecuati darah yang ketuar dari gusi terus
meneruS.'''
. Memasukan jari ke lubang anus sekatipun sedikit mebatalkan
puasa, tapi apabita cuma menyentuh permukaan anus tidak
sampai membatalkan puasa.le2
. Air tertelan saat berkumur bagi orang yang wudtu tidak
membatalkan puasa apabita tidak dilakukan dengan mobologhah
(tidak terlatu). Sedangkan air tertetan saat berkumur bagi orang
- yang tidak berwudtu (tidak untuk ibadah), membatalkan puasa.re3

lkempat : ..:i.\ , ,j,, /-\


Muntah-muntah 1.. (tt.: -- e3'''
JP -L-c
$l' t:'t
I

secarasengaja. Dengan demikian. jika


muntah-muntahnya itu tidak disengaja, *r
ii; J"-r
\tr; !- t*' ' '.' "i
maka puasanya iiduk butut. ,"uJgii- e
mana keterangan yang tetah lewat. .6;US

'86 Fatawi lfubra2/86


187
Bughiyyyah 182
186
Hasyiah Qutyubi 2 /3
'"
reo
Tuhfatrt Muht"l 37425
l'anah Thatibin 2 /265
re1
Asnal Mathalib 1/417
1e2
Fatawi lfuhra2/7 4
1e3
Asnat Mathatib 1/417
lklima : Melakukan persetubuhan \--r:i> LLli
secara sengaja, (yaitu dengan masuknya ,foVt (:)
dzakar) ke dalam farji (tiang kematuan
perempuan). Maka, tidaklah batal puasa
seseorang yang jima'nya datam
keadaan [upa (kalau dirinya puasa),
sebagaimana keterangan yang tetah
Iewat.
lkenam ; l(etuarnya air mani. sbs
Maksudnya. iatah ketuarnya air sperma
(akibat) dari suatu sentuhan (antar kutit), (#6 JL) d\ e:;
dengan tanpa melakukan hubungan
sebadan. Baik keluarnya mani tadi oK
G?€V\
dengan cara yang diharamkan, seperti ."- ,i o-l!- 45-!-5-ur-2 t?
mengetuarkan air mani dengan
z-l
,^.!- cl ----_
-./- -) - t -) t
i
tangannya, atau dengan cara yang tidak o:i;'. L
--.,,,/-) o--\-;K
-)-) t
diharamkan, seperti mengetuarkan air
a 2 -. 1t- t /.ao
mani dengan menggunakan tangan v, '3 o ^iL*r i '!> t2I c
istrinya atau tangan budak i",
perempuannya. Dan dengan kata-kata : )u
e)\r:.)r #\ \a-r,
"sentuhan antara kulit". mushannif
- L-a > a. ,l.):r I
mengecualikan tentang keluarnya air
mani sebab suatu mimpi (kemudian
keluar air mani), maka tidaktah
membatalkan puasa, keluar mani sebab
datam suatu mimpi,

GillliENt?Et-q
. Diperbotehkan suami-istri metakukan cumbu (ciuman) apabita
tidak khawatir keluarnya sperma atau berkeinginan untuk
bersetubuh.lea
' Nonton VCD porno bagi orang puasa tidak membatatkan puasa
sekatipun syahwat dan ketuar sperma, kecutai jika mempunyai

'eo Tuhfatut Muhtal 3/4ll


kebiasaan ketuar sperma jika nonton itu, atau yakin akan keluar
sperma, namun masih tetap menonton hingga keluar sperma.res

Ketujuh : hingga sampai dengan yang ,--jr 1--i ir l,u.rr (;l


kesepuluh sebagai nomor yang terakhir, -r ": Q '-/'
:
yaitu Haid, Nifas, Gita. l(etuar dari j 3\)
lstam. Maka sewaktu-waktu satah satu
dari beberapa perkara tersebut tiba-tiba (i11t,
terjadi pada (diri orang yang berpuasa) ,i
saat di tengah-tengahnya "\ai ,i
metaksanakan puasa, maka hal tersebut
bisa membatatkan puasanya.

Dan disunnahkan dalam berpuasa, !.-1. D.,, 1--,t,\


a.l\i e "-al l ,1 i .:.:,l i I
3 perkara, sebagai berikut :

Pertama; Segera berbuka, hal itu, jika


telah benar-benar nyata terbenamnya
[:+)-i-,r;-,--i
:, ,
Gui't
matahari. Dengan demikian, jika r-'"'4
b9 04, Ol ''.i, I
U=-aJ
seseorang yang berpuasa itu masih 1- -t \i1 ,\1 i .
"-\1
ragu-ragu atas terbenamnya matahari, ,E r: ;n, C-\: OP U---*J I

maka dia tidak boteh cepat-cepat ., .i , . - '


berbuka. Dan orang yang berpuasa &H ",
a\ ,jj-4\
hendaknya berbuka (sebetum makan
apa-apa) dengan kurma, dan bila tidak
dengan kurma. maka (cukup) dengan
meminum air.
lGduo; Mengakhirkan makan sahur. (j;i\;;'r) g-Ell (j)
setama dia betum sampai tiba pada saat
yang meragukan (akan habisnya waktu 'a-'J*.rLi il.I,iu
, -"L- \
makan sahur). l(atau demikian. maka dia ta' .\t 1":-
'o!a
L-Lrr , c2LJI Val
tidak boteh mengakhirkan sahurnya. u-',
. q

Dan sudah cukup mendapat kesunatan " -"ll- ra \ll


makan sahur, yaitu dengan makan dan JV

)amal2/322
DOtA
Folhul
minum sedikit (sekedarnya).

Waktu disunnahkannya sahur adatah pertengahan (sekitar jam


11), ada yang mengatakan 1/6 matam akhir (sekitar .iam 3).
Disunnahkannya sahur, bagi orang yang merasakan manfaat dari
sahurnya dan tidak khawatir mendapatkan madharat.le6
Waktu imsak adatah 15 menit sebelum fajar sodik atau kira-kira
cukup untuk membaca 50 ayat, namun di indonesia waktu
imsaknya 1O menit menjetang subuh. Pada waktu imsak (15
menit menielang subuh) sunnah tidak makan minum.1e7

/Grrgo; Meninggatkan ucapan buruk


Maka oteh sebab itu, orang yang puasa Y (;Al
6i ) ' JlEif (;)
'/ - J';)
itu hendaknya 'benar-benar bisa
, 1,;iill A ;;Jjt
menjaga dari ucapan yang bohong.
membicarakan kejelekan orang lain dan i;Lil :r# ..,]?[I.)1
yang serupa dengan hal itu. seperti _-".i,- .?\r -- ..r-r
mengotok-olok orang lain. Dan *-4ii -l+\Ji Je 4rL.l
(bahkan) seandainya ada seseorang . t ,'.- -,,) .7
+.:-.1, , rli -i-!b L1i) - .4i
yang mengotok-olok kepada orang -:, v 1 -./
yang berpuasa, maka hendanya dia tr )i qli ,'ru - ,
r
..,-
i.4-.1-9
G i
. -I.>- I

berkata sebanyak 2 kati, atau 3 kali J


:
Y.J 'J.
"Sungguh aku ini adatah orang yang
iG ul cL:^t" Gt Su; it
berpuasa", adakatanya (bisa) dengan
lisannya, sebagaimana dikatakan oteh
lmam Nawawi di datam kitab "al-
*a,:i ,.<iit 3,,e-y4t
Adzkar' - atau dia ucapkan di datam *'jr (f ?tg\ vs
hatinya, sebagaimana hal itu tetah ^v
dikatakan oleh lmam ar-Rafi'i. berasal *e ;--t:
dari pendapat Para lmam (madzhab
empat), dan lmam Rafi'i sendiri

1"0
Asrat Mathatib'1/421. Mughnil Muhtaj 2/167
'e7 At-Taqrirat Assidah 444 Hasyrah a, Baluri 1/128
FIOH IDOLA
noh Folhu uonD
mencukupkan ucapan tersebut di
dalam hati.

Dan haram berpuasa di dalam 5 V.-. i'1',\


hari berikut ini :
-) '-),
\

. Puasa pada dua Hari Raya, yakni hari 'ci ( ,\:lJi


Raya Fitri dan Hari Raya Adha (Our-
ban).
,,,i,, - ...\, -r--.9 c ,,.i,l
2Ll;l.2Lb)l
\-),e ---Jz -12-!-l
-
r Puasa pada hari-hari Tasyriq. Yaitu 3
hari yang jatuh sehabis hari
penyembetihan hewan Qurban tiba.

Dan makruh tahrim, (berdosa)


berpuasa pada hari Syak (hari dimana
tanggal 1 puasa masih diragukan
kemungkinan jatuh pada hari itu), tanpa
ada sebab yang melatar belakangi
puasanya.
Dan (setanjutnya) mushannif
memberi petunjuk pada sebagian
beberapa contoh tentang sebab yang oi :itl l-4 ,-;rr
melatar betakangi puasanya ini dengan - ,.i z-,-
(;J ;)\c
ucapannya (tidak boleh berpuasa saat ac.-"Li ,r
hari Syak itu tiba) "kecuali puasa \U2-9latv?r- "- st- '2-t-
2d 2l.--^.a 4rJ\C
syaknya bertepatan pada kebiasaan, / :J Y)- \ --
puasa sunnahnya. Yaitu seperti orang -,it, .,. J j,.
9o, l-t bJ-o ,f.1\-.\,f ?;
yang sudah biasa berpuasa sehari dan
tidak berpuasa sehari, latu puasa orang u:-i ,'-
;u:Lr Y)- \Lv-- -- i,
tersebut (pada hari
berikutnya)
2i- \aa,._
bertepatan pada hari Syak. Dan bagi ))r) ,\.ai jt-
seseorang diperbotehkan pu[a berpuasa
pada hari Syak, (bertepatan) dengan
hari puasa qad[a' dan puasa nadzar.

IDOLA
Hari Syak yaitu hari tanggal 30 :,,riirr ,,-
e I-t #t ?P)
-.1it1 t"-.
bulan syalban apabita tarftld (1 -oJ -'
Ramadtan) tidak dapat tertihat pada jy+l
saat malam hari tanggal 30 tersebut.
;- i' f;l- SU; ir,
--- _
sementara cuaca keadaan terang, dan i te} ,L-;St ,'-. Urp
banyak orang-orang (setain orang adit) i,. ,,,-. ,r- -; ,\:,1
tetah membicarakan tentang J-it d+ C;i *i4 ;rut
tertihatnya hitat, akan tetapi tak ,i :,-, ,-i, . < ,i_
diketahui ada seorang yang adi[ satupun )' o* y)l- ]9- )"i o')
yang (ikut) mengetahuinya (menyak- 2t-,"i0".-
sikannya). Atau tertihatnya fiial
a',.'^3
)t )\r'
disaksikan oleh seorang anak kecit, atau
seorang budak, atau seorang yang fasiq.

Puasa siang matam hukumnya khitaf, ada yang mengatakan


makruh tahirm (berdosa), adapula yang menghukumi makruh
tanzih. lmam Rayyani berfatwa, apabita puasa tersebut pada
waktu malamnya tidak diniati taqarrub atau ibadah, maka tidak
apa-apa.'"
Makruh tindakan puasa satu hari di hari lum'at saja, sabtu atau
ahad saja tanpa sebab. lika ada sebab atau diiringi dengan puasa
setetahnya semisal lum'at dengan Sabtu atau Jum'at dengan
ahad atau sebelumnya maka tidak makruh. Begitu juga makruh
mengkhususkan puasa Sabtu dan Ahad.lee

Barangsiapa bersetubuh di siang


butan Ramadtan, yang mana ia lakukan 6\-a;; 16 e-,*'r r")
datam keadaan sengaja, yaitu (dengan (z -.11 ,i l-,..\c.) c5 ,lt
memasukkan dzakar) di dalam liang
kematuan (farji), sementara orang yang - _.1. ..\t 2?'.t-
,s4 ,bi) l-J-\aJ \J !-4\, J-6J
metakukan hal tersebut adalah orang

'o8
Majmu 5/4O1. ls'adurrafiq 2/139
ree
A[ Mausu'aat 2/15-45. Bughiyyah 114
mukallaf (yang sudah kewajiban) untuk
mengerjakan puasa. dan orang itu juga
,t"xt li,L
t. :t )-iir
\-
ti

9-
flJt
_i
sudah berniat (puasa) semenjak dari ;Latjl ^Jl;)
malam harinya. Orang yang semacam,
e/i J.-)
ini dihukumi berdosa. Maka karena itu. -+; i-,US.J\i
t3', .'ie =..--/
dia wajib membayar puasa yang
tertinggal (qadta') dan juga harus ( di-,o '*.
membayar "l(ifarah", yaitu -: - .i,
memerdekakan seorang budak mukmin 9r4\
(beragama lstam). Di datam sebagian
redaksi kitab lain terdapat keterangan \ -.
i -
,t,\,!) Y*-i (. ll-- L",JU

(seorang budak? "yang selamat dari


beberapa cacat yang membahayakan dt$ ?u4 La 14
.1 .,:
buat bekerja dan mencari harta".Maka, { J::---.:- J ,'tl-g Y',
jika orang tersebut tidak mendapatkan
'U I -t '"-lL::-,.

seorang budak, maka dia harus t<-y-


berpuasa setama 2 butan secara
".try atl"p)
berturut-turut. Maka, jika ternyata dia &l YE 3\ ((:<;
tidak mampu berpuasa setama 2 bulan
tadi. maka dia harus memberi makan
kepada 60 orang miskin atau orang -a- - 1
49-r-,,
faqir. Tiap-tiap 1 orang miskin
mendapat satu mud. Maksudnya, satu
mud dari bahan makan yang dianggap
cukup di datam masatah shadaqah
zakat fithrah. I(emudian, jika dia tidak
mampu melaksanakan semuanya )t-+ :f }\E e
tersebut di atas, maka kewajiban q5!;;dijr
membayar kifarah tetap ada di dalam
tanggungannya. Lalu. ketika sehabis itu
(sehabis tidak mampu) ternyata dia
mampu metaksanakan sebagian
perkara dari sejumlah kewajiban
membayar kifarah tersebut, maka dia
wajib menunaikannya.

DOtA
Bersetubuh saat puasa qada' ramadlan tidak mewajibkan bayar
kafarat, kecuali menurut imam Oatadah beliau mewajibkan.2oo
Yang berkewjiban kafarat hanya laki-lakinya saja.2o1
Bagi orang yang terkena denda kafarat wajib memerdekkan
hambah sahaya, jika tidak mampu, puasa beruturut-turut' datam
arti apabila dari dua butan batat satu hari saja, maka harus
diutangi lagi dari awat hingga dua bulan penuh (tidak disetang-
se[angi batal).202
Satu mud adatah 679, 79 gram, atau di genapkan 7 ons.2o3
Tidak boteh satu mud diberikan untuk dua orang fakir atau
miskin. Boteh fidyah tebih dari satu mud diberikan pada satu
orang fakir atau miskin.2oa

Barangsiapa meninggal dunia, dan


pada dirinya punya hutang kewajiban GV 44 at n:)
puasa Ramadtan yang pernah dia
tinggatkan sebab ada 'udzur, seperti
6w'
31
,.
orang yang membatatkan puasanya "i- ,-b4 * -,.1i ,.bl
karena sakit. sementara dia belum
sempat untuk mengerjakan puasa ,Y'r\-( a:l '.; " 2 -:-
qadla', seperti apabita sakitnya itu
bertangsung terus hingga wafatnya,
maka baginya tidak berdosa, dan tidak
Js,lv ;; oi-
,.t -?.
harus puta disusuti dengan membayar 'l; eaar l-LA,14-lJ- Jl
f idyah. --c.t\ a\tt---
.1:-r-4.J tr J)l-\J
Dan jika tertinggatnya l,
h. i,u oF
puasa
1\'.
UUJ ,r-c
tersebut sebab 'udzur. dan dia wafat
sebetum sempat melaksanakan puasa

2oo
Tuhfatut Muhtal 3/447
2or
Minhaiu[ oawim 33
'o' Hasyiah a[ Baiwi 1/297
203
Fathul Qodir 20
'7oa Hasyiah Outyubi 2/89
qadta' (atas ketertinggalan nya), maka
dia, yakni watinya harus mengetuarkan
harta tinggalannya mayat untu k
memberi makan sebagai ganti puasa
yang ditinggalkan oteh mayat. (yang fui *1":
harus dikeluarkan) pada tiap hari
9 " '- )'e'
:- -:i\
-2 9
;
dimana puasa tidak dilaksanakan, Qw (l) 'Lu (ei
sebanyak satu mud makanan; yaitu 1,
1,/3 katinya Negeri Baghdad. Dan 1 mud t^: ,c:lil.iL
='2
i.ji;r a'u,z
itu menurut ukuran takar, ialah sama
dengan % getas di negeri Mesir. Dan apa
S-;-+ 2i '-';e rf'.tu
yang telah dlterangkan oteh mushannif 1,--i, -' .: -,',,,-?..
1. \--
l.!"JlJ!, ^.lt o,) uJ
tersebut di atas, adatah pendapat qaul
jadid. Sedang menurut pendapat qaul al,'i ) eJr-rJ l' -!-r.1I
qadim, tidak ada keharusan memberi
makan, tetapi bagi walinya
diperbotehkan berpuasa sebagai ganti
,3)i
4.).')i4 [ iwi\
'i t -' 1- r.- -" r- al
dari puasanya mayat tersebut. Bahkan, l/'Lr a:-9 a\r"-^a.r
- ,- tl
sunnah bagi seorang wali berpuasa ,..'f;:ll
sebagai ganti puasanya mayat tersebut,
sebagaimana keterangan yang tetah ?'Jr\
disebutkan di dalam kitab Syarah
Muhadzdzab, dan (bahkan) lmam an-
Nawawi sendiri telah membenarkannya
di datam kitab Raudtah. atas suatu
ketetapan (kepastian) mengikuti
dengan qauI qadim.
Orang tua (berusia 40 tahun ke
atas) dan orang yang sudah ringkih g
sekali (tua sekati) , dan orang yang sakit, :)Glt
yang tidak bisa diharap sembuhnya, 1,
ketika masing-masing dari mereka telah
Ot) f{.f }
lemah tidak mampu berpuasa, maka
mereka boleh membatalkan puasanya
ri; f t-- ,; 9
b Q',-9 -r)-r
\-.J
.
dan berkewajiban memberi makan satu
mud (kepada faqir miskin) dari setiap .,4
harinya. Dan tidak boteh, terburu-buru
rl1
mengetuarkan 1 mud. sebelum masuk
nya bulan Ramadtan. Dan
diperbolehkan metakukannya sehabis
(terbitnya) fajar dari setiap hari (saat a;
bulan Ramadlan).
Orang hamil dan orang yang i;Jtr,r) 'Ca-)\
menyusui bayi, jika mereka
J4\L\)
.^a -
mengkhawatirkan atas dirinya, akan Yi;;J"\? (r+,,ii(.ric
adanya suatu bahaya yang akan .'-i, oTtt
-:?
dijumpai oteh mereka sebab berpuasa, tf)J4t )-P et'a\
sebagaimana bahayanya orang yang
sedang saklt, maka mereka
Y$.) ;+ G s;Y'\l
diperbolehkan tidak puasa, dan mereka
wajib melaksanakan qadta' puasanya. .p ujrt jY: ,t,a\
Dan jika mereka mengkhawatirkan i')t +e:L;i 1ua;.i;i
kepada anak mereka, maksudnya.
khawatir akan "terjadi keguguran bayi"
bagi orang yang hamit; dan khawatir
*- +xr *-: ,):V\ j
"akan sedikitnya (berkurangnya) air t+G s,cJn t-)\
susu" bagi seorang ibu yang sedang
menyusui anak; maka mereka ,ui>u 1lu:tl [dG)
diperbolehkan tidak puasa, dan bagi
mereka wajib melaksanakan qadla'
.ua.i6';33tg
puasanya, sebab tidak puasa, dan juga
sekatigus wajib menunaikan kifarah.
Dan "kifarah". ialah hendaklah
orang tersebut di atas mengetuarkan $*t i9 ;i t1;At3
dari setiap hari (dimana dia tidak puasa)
sebanyak satu mud. Tentang 1 mud ini - b a-6 ';) ('- 6
,,- i, L:--! 1i|_o
sebagaimana tetah lewat keterangan- 4.J- '?._ ,,'.-'-
r{rr.
.J
,vJ!|.tl-rJU
./
.
nya- ialah, l, 1/3 kati menurut ukuran di
, ,-,1,
negeri lrak, dan bisa diungkapkan puta +;)i14!
hat itu, dengan kati di kota Baghdad.
-;4-3\)
Orang yang sedang sakit, dan orang ,,,_,,-i",.,,:- "., - :\,-
t-\+ ():P \-0,- j\-"-)\)
yang sedang bepergian jauh yang
diperkenankan oleh syara', jika mereka -,-r or.r o jtr
, \\ -.b-r) I 2 c^al I-r r-raa
o,
I

Y)- -. \--) ^22; r ) I

tetah terasa berat sebab berpuasa, 2'-


/ -t'
maka mereka boleh tidak puasa t\Y--
, 11.-,a-tu c
-J
(membatatkan puasanya), dan mereka
wajib mengqadta' puasanya.

ItIfffiElltiEllt
. Satu mud adalah 679,79 gram, atau digenapkan 7 ons.2os
Bagi orang yang sedang sakit, jika '4L, rK it
sakitnya itu bertangsung terus-menerus
(sepanjang matam dan siang hari), maka
dia diperbolehkan meninggalkan niat
,,st ; ,a\ !,
\3+)
(tidak niat) puasa, semenjak dari matam
hari. Sedang, jika sakitnya orang
5\sc#H?i.y,
tersebut tidak bertangsung terus- j$ "* ? U3$') aK
menerus sepanjang saat, yaitu
sebagaimana apabita dia sakit panas
?-d\ ,1 7, I ":)\ c^Je
yang datang pada suatu saat, tidak ir.,
datang pada saat yang [ain, sementara
4t t; ;r"
\1',2
pada saat hendak di -\- t,- .1.i '-,,1, d-..Ir-9
dalam (i)\c , )1. . )\-J dJl 'i-.
metaksanakan puasa, dia dalam
.,-zi *.',, .,." ,- -:,
keadaan sedang sakit panas, maka bagi )^q\ )bil-
orang tersebut diperbotehkan
Cby.r+,
meninggatkan niat puasa. Dan apabita
tidak demikian persoatannya, maka bagi
orang tersebut tetap wajib niat puasa
pada saat matamnya. Dan jika sakit
panas (yang diderita) itu kembati [agi,
dan sementara dia butuh untuk berbuka
(saat siang hari), maka baginya

'?os FathuL Qodir 20


diperbotehkan berbuka.

@
. Tidak boteh membatatkan puasa bagi sesamanya pengetam,
pemetik kurma dan pembajak tanah (pekerja berat), kecuali
memenuhi syarat yang jumlahnya ada enam, sebagaimana yang
kita ketahui dari ungkapan para fuqaha' :
1. Tidak mungkin menunda pada butan Syawat.
2. Pekerjaan tersebut sutit ditakukan pada matam hari, atau
tidak memadai (jika ditakukan pada matam hari), sehingga
mengakibatkan kerusakan atau berkurangnya harga meski
tidak dianggap mendatangkan kerugian.
3. Dengan puasa dia merasakan penderitaan yang pada
umumnya tidak bisa tertahankan [agi, dengan gambaran
penderitaan tersebut sampai pada ambang batas yang
memperbolehkan tayamum atau memperbotehkan duduk
ketika metakukan shalat fardtu'. Ha[ ini berbeda dengan
pendapat lbnu Hajar.
4. Pada matam harinya, ia tetap berniat puasa dan pada pagi
harinya juga datam keadaan berpuasa. la tidak boleh
membatatkan puasanya kecuati benar-benar terjadi udzur.
5. Pembatatan puasa tersebut harus diniati melakukan
rukhshah, agar ada perbedaan antara pembatatan yang
diperbolekan dengan pembatatan yang [ainnya.
Sebagaimana orang yang sakit ketika ingin membatatkan
puasa, maka harus disertai niat untuk mendapatkan
rukhshah.
6. Tidak bermaksud menjadikan pekerjaan dan penderitaan
tersebut semata-mata untuk perantara agar mendapatkan
rukhshah, dan ketika ada maksud seperti itu, maka ia tidak
diperbotehkan melakukan pembatatan puasa. Sebagaimana
seorang musafir yang punya tujuan, agar dengan
bepergiannya itu ra bisa mendapalkan rukhshah.
Dengan demikian, lika syarat-syarat di atas dipenuhi, maka
diperbolehkan baginya membatatkan puasa, baik pekerjaan
IIOH IDOLA
nohFothul Oorib
tersebut untuk dirinya ataupun untuk orang [ain, dan meskipun ia
bukan satu-satunya orang yang harus menyelesaikan pekerjaan
tersebut dan masih bisa menemukan orang lain yang sanggup
metakukannya.2o6
. Para utama selisih pendapat mengenai puasa sunnah digabung
dengan niat puasa qadha' ramadlan, ada yang mengatakan
keduanya sah, ada yang mengatakan cuma puasa qadha"
ramadhan yang sah.2o7

Dan mushannif tidak membi-


carakan tentang puasa sunnah. Tentang
puasa sunnah itu, tetah diterangkan di . q"2z-
-:- - lw.t,
,1 .Jl,
"Ac ? "b;]l
datam kitab-kitab yang panjang lebar
i< -. .iz - ti'
pernbicaraannya. Di
antara puasa b,re ?.'a
\J
a--4 e (, ) ..12J I

sunnah tersebut adalah, puasa hari ,ri- tt.2


-t-a -1."2r..
'Arafah, hari 'Asyura' (tanggat 10 rt9g-lJ; c\yi9S
Muharram), hari Tasu'a (tanggal 9 tt.. c -t - -"1,
., ll.-.:, .-. 4:*. t)--:
.a-r I
Muharram), hari-hari terang butan dan 6 YJ l)-, -J
hari dari butan Syawat.

FASAL :Menjetaskan tentang "l'tikaf".


l(ata "l'tikaf", menurut bahasa artinya PF
ialah "menetap pada sesuatu, datam ha[ a.,..1, 'i.1 -r -
4^ I.e.) I 4d iA, d !Jb.j-c)I
yang baik, atau yang buruk". Dan
sedang menurut syara' iatah, "berdiam -., ,I , t,tr i'-
-/ J -/- \)-
diri di Masjid dengan sifat (cara) yang t,
sudah ditentukan". I'tikaf itu hukumnya . .. )2u,-a)
a,-e-.a)
.) , aJj)
sunnah, (dian.jurkan) dalam tiap waktu :."',.j
(ada kesempatan). Dan sementara
i'tikaf dikerjakan dalam 1O hari akhir dari
(
,2:- -" ' 2z'
a.-ai---.. +- -1<+yul
butan Ramadlan, itu
lebih utama
daripada I'tikaf di
hari setian hari
;ar , r :"i: .^!; ( ,

206
Bughiyyah 113
113. I'aanah Thalibin 2/3O6
tersebut tadi, karena mencari (fadtitah) ,
i .1t"a 1t . .- c
ac
t-\lL
L-.aJ L )L..a". \ '-6 ->-lq ) I

malam "LaitatuI Qadai'.


a7 -
Dan saat-saat Laitatut Qadar itu, -i.i
4I.J
i'- ,.ir 'a
!-.IJ, I>) o,r-C,t a-:-o
menurut lmam as-Syafi'i -Radliatlahu
.1t\
'anhu- adatah teringkas di dalam 1O hari
akhir dari butan Ramadlan. Maka, setiap
malamnya hari-hari tersebut kemung- iilt ,-.--, -.!Lll ji-c. Y.-r
-P -.
'<'J t)-.-
kinan Lailatul Qadar terdapat di situ, -^ 2- - r, '.1-^
tetapi pada matamnya hari yang ganjit -:^rJ I ,J-4.,-""
c {.}-
hitungannya, adalah tebih dapat - - 2, ad

diharapkan turunnya fadtitah LailatuI 1-fl .F, A\^b"; J4 b\\


Oadar. Sedang, yang paling bisa
diharapkan di malam yang ganjil av . a
H
a -"
ta'"i a
hitungannya, yaitu matam ke-21 atau LJ
9-_-
,i',1-. LiE".\
.J iJl
1!
ke- 23 butan. _a
ilEl\ '4.l ,c:LLl
''' iIJ''1 :Jl
: ": z \,.
'a)J;'91)
@M
. Bagi laki-taki, sunnahhnya i'tikaf harus dilakukan di masjid murni.
Sedangkan bagi perempuan menurut Abu Hanifah di mushatta
rumahnya. Menurut imam Matik di masjid jami'. sedang menurut
imam Svaf i'i dimana saia ia mau.7o8

Bagi orang yag beri'tikaf


memenuhi 2 syarat :
harus
.rK,.'I ai ('i,
Pertama: Niat l'tikaf. Dan di dalam I'tikaf
yang dinadzari, maka orang yang l'tikaf
tryrl uij;i GVFI
harus niat melaksanakan fardtunya ; ^ i'-
,;3.;.tr .1K;i;lr
I'tikaf.
/Gduo; Berdiam diri di datam Masjid. iSrt,iEJ\ (;) :t . <i, *-4\
Dan di dalam berdiam diri ini. tidak

?08
Bugiyyah 213. Nihayah Muhtaj 3/216. Bujaiami 3/245. AlUm 2/119.
Ahkamut Quran liljashshas 1,/335
IIOH IDOTA
norilcr rul oorib
dianggap cukup, yaitu berdiam diri
kadar berthuma'ninah. Tetapi harus !i- : )i;' (r..:jf
,i"- ,l=_. -' C
:
metebihi dari kadar thuma'ninahnya, ,_L ++LUl jr! g+i
iitaksanakan orang tadi (sudah tayaki ;:;- -+ "i; i-rU3t
untuk disebut sebagai benar-benar - ,,,>, , ,:,
berdiam diri datam |tikaf. 'u;\e 'j^J
I

Syarat (yang harus dipenuhi oleh) t -i , L .,.-" -i,


\"1 qi).ur t\, . .
b.,r)
orang yang l'tikaf itu adalah : lslam, f
Berakal sehat. Bersih dari haidl dan nifas
,-eZ ,f ?t".t j:;t
dan jinabah. Maka karena itu, tidak di-
anggap shah, yaitu l'tikafnya orang kafir,
orang yang gila, orang yang sedang
haidt, orang yang sedang nifas dan
orang yang sedang junub. Dan
seandainya orang yang beri'tikaf itu
murtad (keluar dari agama ls[am), atau
dia mabuk, maka batatlah I'tikaf nya,
ilK+r
orang yang melaksanakan t.lil"j ,*) li? t)
dari ltikaf nadzar. dia tidak u-' '-et
-

diperbolehkan ketuar (dari Masjid). a;ri !1 ,;:j:r .lK+)'


kecuati karena ada kepentingan yang
mesti harus dikeriakan
"t"n't""1""[
q UV# ;r (OU")ji
manusia, yaitu seperti buang air kecil
^f, -_,_ . c ,i.,.,,-. -
t'-b u'-" J-
dan buang air besar dan juga hat-hat 1r) lui.!*,)
yang semakna dengannya, seperti rt. "i r ..- a 2,
maridi linabat. Atau karena udzur. yaitu -Et4 )t \Ja* .f ls
c.ia
seperti sedang haidl atau nifas, maka (di l2L^-J I atc.lt
l)---. ol -.Jl L"'r3
dalam keadaan seperti itu) seorang pe-
rempuan yang beri'tikaf. diperbo[ehkan \;.6rl)
keluar dari Masjid karena kedua hal
tersebut. Atau karena 'udzur seperti '$a\ ::,?i i .rj)
sakit yang tidak memungkinkan
menetap di dalam Masjid datam -,- "i "-3,I g, (/..',
keadaan sakit, yaitu seperti apabila ob O! ++-J
orang yang sakit itu memerlukan atas
yang terhampar (tikar), --'.-Ei
)': ) .:Ei tA
\=' J v'--' '
)UZ'
-
dan
membutuhkan seorang pelayan dan l>.-J I e...r..E .-s\4 ;l
seorang dokter, atau (juga) karena
khawatir akan mengotori Masjid. seperti -)i:\"'Y:)VS
(sakit) berak mencret-mencret dan
terus-menerusnya mengatir air kencing.
Dan dengan kata-kata mushannif .: -,ir
rir t_-t-,a-.)\ 16i - -.-
(yang berbunyi).'Tidak memungkinkan 9P, c)-)
berdiam dan seterusnya",
mengecuatikan sakit yang ringan seperti
t,': ..i< -.6-.
sakit panas yang ringan, maka tidak )t+ )3 1ry
boleh ketuar dari Masjid sebab sakit
ringan tersebut. Dan l'tikaf menjadi . La.^.r.-..:
-:. ,-i
-pqJ I t)-.,.a zl_JJq'!l
batal sebab bersetubuh datam keadaan
ikhtiyar (tidak terpaksa), sadar, ia *K;iyr ('u:.::;)
mengetahui akan keharamannya
(bersetubuh saat i'tikaf). Adapun \5\\ \'rui (r%)\)
sentuhan kulitnya orang yang I'tikaf
dengan disertai rasa syahwat. ha[ itu €rA\ qE .-!K*X
bisa menjadikan l'tikafnya batat, jika dia
(saat sentuhan tersebut) mengeluarkan
,.r.;1e$A\';;tavit
air mani. Dan jika tidak, maka tidak ir, jii r!.f;""*ljJEfi
batal.
.x
i+\ r_e'6ti.t\g b
q\(3
I(ITAB MEMBICARAI(AN TENTANG BEBERAPA HUI(UM HAJI

l(ata "Haji" menurut bahasa iatah, , :-.i .'-


- ' =\,I 4!
),,as tgJi) r,arl +J
mempunyai arti "suatu tuiuan".
4j.iri- t-e\ *ji
Sementara menurut syara' iatah, " pergi
menuju ke Baitullah di tanah Haram2-,. .:t a"
Makkah untuk menunaikan ibadah". o.'-:"
tr, lf. ) 4'f))
\',1--..\

Syarat-syarat kewajiban menunaikan


ibadah Haji itu ada 7 Perkara : - c- eAt'F e:t"i
menurut di datam sebagian redaksi
kitab lain, menggunakan kata-kata tllts iY-)tl )t4
:

"ada tujuh khashtah (ha[)", yaitu sebagai


berikut : (1) lstam, (2) Sudah batigh, (3)
li i'3 1ii9t, J"At'.t
Berakal sehat, (4) Orang yang merdeka. un-\"+r?.+1r
Maka karenanya, bagi orang Yang ,
3"gt
.(-
mempunyai sifat (ciri) kebatikannya sifat ,'\l
,4, Aj--g qic t )l!l
,.\,
'6".\
-----,r) t,-) .)e>-qq.,
orang yang sudah diterangkan tadi, ,=- '..i' .,-, '
',-"- -i\ -ir
rV1 e \..-,.11 f u>l
maka tidak berkewajiban menunaikan
ibadah Haji. (5) Adanya bekal buat pergi .
" ?4 i i( . \-"i\
Haji dan (juga) ada perabot-perabotnya ul 'f*
t{=-';

(sarana
memang
dan prasarananya) , 1!"
hal itu dibutuhkan. l(adang-
l";;
r'' \--;-i Eli:) 'k
kadang perabot-perabot itu tidak l- ,U.;-:jl n+f-jt .-! ,nf
seperti seseorang yang (berasat) dekat af\U# r\a\
dari negeri Makkah. Dan juga
disyaratkan harus ada air di beberapa
tempat yang biasanya (dibutuhkan)
membawa air dari temPat tersebut,
dengan harga yang umum (sudah
sepadan).
(6) Dan harus ada kendaraan yang layak
untuk digunakan pergi Haji, (baik) c,,-'-.,c;]-9,1 ()
dengan cara beli atau menyewanya. , t2!:!! I .l rl^:J i ,.. ";)
i,',"--
Demikian ini, apabila orang Haji itu z
' - )- .J-: 4J L -i,^aJ
r 1it\ .'r- t., t<\
berada di antara (jarak perjalanan) nya a,* ge.*l t OD l)l l-La
dan di antara negeri Makkah mencapai ,t2i,
"-', - .- :2- ."-,
2 marhatah ke atas. Baik orang tersebut J *.) Ls ,Y-'n;b-) ., 4\-. ,v-.,(r c
mampu pergi dengan berjatan kaki, atau .a
tidak mampu. Maka dengan demikian, .Y IY , &Jl ,[9 rre
al ;lq-"
jika orang tersebut (jarak perjalanan) di ,., .o.- '2c..v. a,.
,\aJ 4\r,'ruc
"i- di!,lb ,I1.9
antara dia, dan antara negeri Makkah itu
kurang 2 marhalah, sementara dia i.
(J19
2.
,(.e
Y4 J,'
"-6
c
,-l-".
Y- J.,
,'Y!:-I5-
adatah orang yang kuat berjalan kaki,
maka wajib baginya pergi Haji tanpa
menggunakan kendaraan. Dan
l?\3\gt ^;j 4t
disyaratkan tentang bekal untuk pergi \-?v 5\v'$S .vjAJ
Haji, yaitu sudah (cukup) melebihi dari
(untuk membayar) hutangnya, dan dari
(anggaran) pembiayaan orang-orang,
dimana biaya hidupnya menjadi
tanggung jawab orang yang hendak
pergi Haji tersebut, selama masa
keberangkatannya dan sekembalinya
(di tanah airnya). Dan juga disyaratkan
harus melebihi dari (biaya pengadaan)
rumah tempat tinggalnya yang layak
buat dirinya, dan (juga) metebihi dari
(biaya pengadaan) seorang budak yang
layak buat dirinya. (7) Tiadanya
hambatan (serius) di jatan. Maksud
tiadanya hambatan di sini adalah,
keamanan di jatan terjamin menurut
perkiraan, yaitu, seperti dengan
memperhitungkan hat-hat (segala
kemungkinan) yang tayak muncut
(menjadi gangguan) di setiap tempat.
Maka oteh karena itu, apabi[a seseorang
yang naik Haji itu tidak merasa aman
atas keselamatan dirinya, atau hartanya,
atau barang (bawaan)nya, maka tidak
wajib menunaikan ibadah Haji.
Dan kata-kata mushannif "dan
memungkinkan melaksanakan suatu
Ls (;"i\ 3:D;t) i]l')
perjatanan", itu tetap disebut (sebagai
syarat) di datam keterangan sebagian
redaksi kitab [ain. Sedang yang
dimaksud dengan hat "memungkinkan ,- -i \.tt- at t -r-
.)J>.J r+
t.tt
menunaikannya" adalah, masih tetap t" 9?!! )!r
ada masa (kesempatan) yang ,.lli,:"t"-i,
memungkinkan untuk melaksanakan
J
"zr-J i ,^-J I a..g l--"-.r
perjalanan (dengan cara) yang waiar, 4il
)!j=-;1 jP &1
menu.ju ke (tempat) ibadah Haji, sehabis
- ",1 -
t , trl>-
tersedianya bekal dan kendaraan. Maka, v*=-rc_!_ -. *bl rV1
apabila metaksanakan suatu perjatanan
:,i ', -i- "i ',(i'
itu memungkinkan, hanya saja bahwa -L\ 4r'-Ir J 2U )l t)-i2t).
-) - \ l--
orang yang naik Haji itu membutuhkan ., \l
untuk menempuh 2 marhatah datam \ ..alJ

sebagian beberapa hari, maka tidak


wajib baginya menunaikan ibadah Haji,
karena (dianggap) ada hal yang
memberatkan.

Rukun-rukun Haji ada 4, sebagai u:;i 1ki &t 3s)V)


berikut:
Pertama : Melaksanakan lhram disertai ({)\
dengan niat. Yakni, niat masuk di dalam C ,11-;'jl)
melaksanakan ibadah Haji. i\ir1 (i) ;I\ ,1 , l;-r]!
/Gduo ; Menunaikan Wuquf di tanah
'Arafah. Yang dimaksud iatah, kehadiran (b, ,r;r\)
seseorang yang sedang menunaikan "\A\')
lhram dengan niat Haji tersebut, (di " t\1 t,2 t
2..--.Jl \ a^a>-
padang 'Arafah) datam masa sebentar tr,
sehabis condongnya matahari (ke arah a.-- .a- .i,,
,,,- -"-
$tt (t ,_r*!r ,lij &?
barat), yaitu jatuh pada hari yang ke-9,
butan Dzithijjah; dengan syarat orang r titt r"-i' -.-
(5),.t4 I g:.it *l
yang menunaikan wuquf itu orang yang L
^-rrjjl
9, +A +z+\
aZ \ ,i i
" -
,

sudah memenuhi ketentuan wajib iba- r+9rrr


dah, bukan orang yang sedang sakit
ayan. Dan waktu untuk menunaikan )5L J;'i;:qr! fii
wuquf tersebut berlangsung terus ir t).rJ\ t'-- 2 -.--
..1-'i, u)
hingga sampai saat fajar pada hari \)) -#-)
penyembelihan hewan Qurban (Hari ./ c<
'.,-i,[rJ 1 -"-
cA c ..2.! I a .r .-2!-9
Raya Ourban), yaitu tangga[ 10 dari ^:
butan Dzithijjah. -e i ,
() -r
.4>r! I r

lGfigo ; Menunaikan Thawaf di Baituttah


(l(a'bah) sebanyak 7 kati putaran, datam "-t\';B\) eJEti G)
saat mengerjakan thawafnya, orang ).9E Otel"j,
'-- !:--f L
(
yang mengerjakan thawaf menjadikan.
(posisi) Baituttah dari arah kirinya. seraya .,u: :; ,,;it +;t-J ,r
memulai thawaf nya dari Hajar Aswad . ar
serta melempengkannya/membetuli U)\" r-j:'il_,il\i \:r:
pada seturuh badannya (bagian kiri) saat
i< ... , -- "',t . ,1
di dalam lewatnya (mengetitingi -/a.i-9 ,4J-l)" ^*--3
C'
o.c,-e,1al
'' '')--,'-) vl
l(a'bah). Maka, seandainya ada orang ,i, -"t.1 -i, .. i-.i
yang memulai thawafnya bukan dari 4,.,^--4 d rr+l ,11 l-t.ll
Ha.jar Aswad, maka cara memutai
seperti itu betum terhitung shah bagi
orang yang metaksankan thawaf
tersebut.
lkempat : Mengerjakan Sa'i (tari santai)
antara Shafa dan Marwah, sebanyak 7
YAt;; 5tn ev\ Q
kati. Dan syarat mengerjakan Sa'i itu, )'U,'.a; .cr\'J
hendaknya orang yang Sa'i memulainya
;; ;'il-. (;
\.Jj J

di datam saat awal mengerjakannya, di G2)\,


Shafa, dan diakhiri di Marwah.
{; ):i ci* li
l(epergiannya orang tersebut dari Shafa
menuju ke Marwah dihitung 1 kali, dan
sementara kembalinya orang tersebut
dari Marwah menuju ke Shafa, (juga)
dihitung lagi satu kali.

l(ata "Shafa" dengan dibaca (i .)? ,-a\ c,a\,


pendek. artinya iatah bagian pinggir
(tereng) bukit "Abi Qubaisy". Dan kata
"Marwah", dengan dibaca fathah huruf
d\ e*-\PV G* ,r)
"mim-nya", adatah sebuah nama untuk e-)P\ tr-rJ J9 ftt
suatu tempat yang sudah terkenal di :^<r,
kota Makkah.
Dan masih ada lagi sebagian dari .lir
a. .
&r aqi :r^ 6.;I
rukun-rukunnya Haji yaitu, mencukur
atau menggunduI rambut; (hat itu) jika >K i:r+ J\. ;eA\ ),\
masing-masing dari dua hal tadi .'&At eS g; u*
diiadikan sebagai (rangkaian) ibadah
Haji. dan seperti itu merupakan L:;: ^ [r ,Jp
pendapat yang masyhur. Dengan t-,- ,
demikian, apabita kami berpendapat 3, W ):jL, o.-ti-l
bahwa masing-masing dari kedua hal
tadi adatah Cuma sebagai uPaYa ar-I-tu
I5)
--
!-.2 9 .oKj)r
memperbolehkan hal
memperbotehkan hat (yang semuta
semuta . o,ii, ? i--
,u*uktu ihram) ditarang untuk Jb ,)i + -P
dikerjakan, maka kedua hal tersebut
bukan termasuk rukun-rukun Haji. Dan
wajib mendahutukan lhram dari seturuh
rukun-rukun yang [ain yang tersebut di
atas

Dan rukun-rukunnya 'Umrah. ada g5- (ft* r-ji1 3K;\g


tiga sebagaimana terdapat di dalam
-redaksi
kitab lain -dan di \i-;-: Ji
--- {i\
sJbagian :.n ,1
lain \-
datam sebagian redaksi kitab yang
[agi, terdapat keterangan, (bahwa "i t i
rukun-rukunnya 'Umrah itu) ada empat ir-Yil eL.jl 4-rJ.l

perkara : lhram, Thawaf, Sa'|, mencukur I 1r-1 r-


atau menggunting rambut menurut
)t t9> \ ,? \ t)\)Dt)
salah satu dua pendapat. Dan ini adatah (9*"rr +\ 1 ^-..a-oAl ,
pendapat yang Rajih (tebih unggut),
sebagaimana keterangan yang baru saja ;-.l'it )i:)
+, t:.- uf LtJ
lewat. Dan bita tidak berpegang pada ,-.i .
pendapat yang cenderung mengatakan 9s;l .rr SiLi >c iy)
sebagai rangkaian ibadah Haji, maka
menggundul dan menggunting rambut \--l
itu, adatah bukan termasuk rukun-
rukunya'Umrah.

Adapun beberapa kewajiban saat


beribadah Haji selain rukun-rukunnya aK)i\ * *\oVWl
itu ada 3 perkara, yaitu
Pertama :
:

Mengerjakan lhram dari ?r;jry u.,-i(;GitX


Miqatnya (batas ketentuan saat mulai
niat ibadah), baik datam masa (waktu)
9;t!t (+W!l :y
maupun tempatnya. Miqat zamani liulU . iilt-" ,ru:.tu
(batas waktu) datam konteks (yang .c
q)q -/ tt --cfrr
berkaitan) untuk memulai niat ibadah ,1l.-.1, 2!r!-! 4-! L
Haji, adalah bulan Syawwat, Dzutqa'dah
dan 1O malam dari bulan Dzithijjah. ,.5) d/ dU.] ';Es 9-xA\
Adapun (miqat zamani) datam konteks
untuk niat melaksanakan 'Umrah, maka
,4.
sepanjang tahun penuh, merupakan
waktu shah untuk metaksanakan ihram
umrah. , i ;,;=il SKri au:;b
Dan (ketentuan) "Miqat Makany" :?. t ?< t2- , -ti, ..
(batas yang berkaitan dengan tempat) \ F:+J I o--
untuk dimulainya niat ha.ji bagi hak
orang yang bermuqim (menetap) di
\3\"ili rK Kj
negeri Makkah, iatah kota Makkah itu

IDOLA
sendiri. Baik orang itu Penduduk asti i<'."J ci:
Makkah, atau orang perantauan.
- --t.!, , ,2. t
Adapun bagi orang Yang tidak 4>.i".1I
-:) \)t --J
menetap di negeri Makkah, maka :
--.1 | ." irr
. Orang yang (datang) dari arah kota )) r-4J-J--iJ I

Madinah as-Syarifah, maka


miqatnya ialah berada di (daerah)
"DzuI Hutaifah". ".:rl ,. Z<,,t r (-, ?-ir-I q
lc
J 4-A2.->-\ :1.r-.J
. orang yang (datang) dari arah negeri '
Syam (Syiria), Mesir dan Maghribi,
maka miqatnya iatah di (daerah)
"Juhfah". -l - 1 r
)e
. Orang yang (datang) dari arah
' .'-'l ,- 2 ci.
Thihamatil Yaman, maka miqatnYa l.J-JI'-,lJ"1 '--.J I -It q

berada di (daerah) "Yulamtam"-


. Orang yang (datang) dari arah daerah 'Qt+ +\" J::3\'u
dataran tinggi Hijaz dan daerah
dataran tinggi Yaman, maka
miqatnya ialah berada di Bukit
"Gaarn".
. orang yang (datang) dari arah negeri
Masyriq, maka miqatnYa berada di
Desa "Dzatu 'lrq".

tkdua :
Metempar Jumrah Yang tiga (;l
macam, yang mana hendaknya dia &\ +VtS;r +_Ett
memulai Jumrah l(ubra, kemudian
lumrah Wustha, kemudian lumrah
i; 1,rxr )q\ €t)
'Aqabah. Dan hendaknya tiap-tiaP
metempar Jumrah. orang itu metempar
sebanyak 7 buah batu kerikil, satu demi
satu. Oleh karena itu, seandainya ada
orang melempar jumrah menggunakan
.r+\')'*i'.tt gU';
dua buah batu keriki[ sekatigus untuk 'a;s'r i'3t; G,
sekati lempar, maka hal itu dihitung
(baru) satu kali. Dan seandainya orang ,i-
itu metempar jumrah sebanyak 7 kati, J) i+t: (:,-...---

menggunakan satu buah batu kerikit, _ta-2a-2. t-1\-- --


Ul J r*, o-b-lq o L^,a> ,v'la ,
maka lemparan itu sudah dianggap
cukup. Dan disyaratkan (puta), ,i;)\ 33{ y;X, ,F
hendaknya benda yang digunakan
untuk metempar jumrah itu, berupa
batu. Maka, tidak dianggap cukup
metempar jumrah dengan .. a>-i iJ i5
menggunakan setain batu, seperti
mutiara (intan) atau gamping (kapur).
/Gtrgo : mencukur atau menggunting
rambut. Dan yang lebih utama bagi ,i (,iiirl) .!\trl e
orang laki-laki ialah mencukur
rambutnya dan bagi orang perempuan EA J:;ie i.;at
menggunting rambut. Dan (batasan) gi, ';-.arei;s:;3l:-:t
mencukur rambut itu pa[ing sedikit,
iatah menghitangkan 3 biji rambut dari
sebagian rambut yang terdapat di
+tj: +>s iitJ; 4Lt q

'-. .i ai. i.,' -


kepata, dengan cara dicukur, atau \:'9-{ )\ 't!.b Ulyl J,
digunting, atau dicabut, atau dibakar,
atau dipotong. Dan orang-orang yang
r.k 3i Sg:1 )i \1x 3i
tidak terdapat rambut di kepalanya, dJ ''J 4Jl',-,..rJ-,:
ti:.t .i .-,
,r-i ) \)J'-r c
maka bagi orang itu disunnahkan
,i. ."ti,
meniatankan pisau cukur (seperti 2 ciJ -i,
',2.
t2 -
) q 4--]-9 , c-,Jl -/)',-,,
,l -.ol
,
layaknya orang yang sedang mencukur
-." it, - l1y, ,: ,.1
rambut), di atas kepatanya. Dan rambut 4-^2!-! I ',.. . *l Jl .-9 -r-:,
yang bukan terdapat di bagian kepala, lrtt .1 .< ,
yaitu seperti rambut ienggot dan yang .. *l Jl .r-: a-1.-,.
t-c, LA,^-9.
lainnya, adatah tidak dapat menempati
posisi rambut kepala.
Sunnah-sunnah saat menunaikan
yaitu ULi ('; 'e eiL\ fr)
ibadah Haji itu. ada 7 hal
Pertama, i4etaksanakan Haji lfrad. Yaitu , p nL, ;;"i *l j\r)\
mendahulukan ibadah Ha1i, daripada ". t l'- .-^r' -',
'Um-rah, seperti mendahulukan lhram,
5I\ ljf f* lU G;";ll
dengan niat beribadah Haji dari ]. ,, ,,.. --._

miqltnya, dan (tatu) ia setesaikan ihram 1 .+ t;: t6re ,y


hajinya itu, kemudian ia keluar dari kota ',\ . .."i i, *t?. " , ,1i
Mikkah menulu ke tanah halal terdekat. J+' Ji' J] 'y etl
Maka (di situ mutai) ia berihram dengan - -
t,:;- -' iL; .;-:iU ; ---1
niat 'umrah, dan (tatu) hendaktah ia
r
Y'1) 'r :11 '
menunaikan amalan yang mesti 1!r: t)'.1, ) 'SG 5)
ditaksanakan saat Umrah tersebut. '
Seandainya orang tersebut metakukan :r": fqa\ ,l-gi (i)
dengan terbatik (umrah dahutu baru ._".i. ._- ,-, ,,,2,i.
r"6+
haji). maka ha[ itu bukan dinamakan haji pl-r,)i lrJr J- Ju) ,]'
lfrad. Lt 4J'' l.:r, \.....
tkduo : membaca Tatbiyah. Dan Jz)' (e;:)
disunnahkan memperbanyak membaca ;r.,t ,:rtt ;t'i t;[;t:
''tatbiyah" saat masih tetap berada ry rt"' < '<*')
datam ihram. Dan juga disunnahkan ,ii :fi J iJ i'i i;j
bagi taki-taki (yang ihram) mengeraskan
-.' t
. ;+lb
- ;
rui,"nyu dengan membaca tatbiyah 'i illlb elJ i3\
tadi. Sedangkan lafazh (ucaPan)
tatbiyah itu adatah : "Labbaika *4 $;
llaahummo labbaik, labbaika laa'
syariika laka labbaik, innal hamda wan-
nlmota laka walmulka laa syariiko laka."
t(etika dia (yang ihram) itu telah usai
'ie
L;;)At .,*i'j ti!1
bacatatbiyah'-makahendaknyadia"u,..,..'u..,
membaca shatawat buat Nabi SAW J\ij *rl r j[ 'Jl
+S t:;,
dan berdoa memohon kepada Attah "..- "*''
SWT. agar mendapat syurga dan ridha- 3* )w''\) ar\
vb) a:+'
Nya, dan juga memohon kepada Atlah \:* :
agar terpetihara dari api Neraka. 2" c:-
IDOLA
lGtrgo : Thawaf Qudum. Dan Thawaf
Qudum itu dikhususkan bagi orang haji Q)At o|;) eJ\ill (_i)
yang masuk kota Makkah sebelum
mengerjakan Wuquf di 'Arafah.
,p'Ks p;€v _H-:
."!'i,
Sedangkan bagi orang yang umrah, ,<' ' -.ti'- :<--
\)L J.jr.Jb
"3J), qUJl
ketika dia. tetah metaksanakan Thawaf 77
untuk'Umrah, maka Thawaf 'Umrah itu ;f iC\ ;j:;Jj .-!u
i,l1t (i) .'"-Lijr ;r-J
sudah mencukupi baginya dari Thawaf
Oudum. .,. YJ - rt
:
Keempat Bermatam di Muzdalifah. .- ik'" (a;Ji".:, J.il)
Menganggap bermalam di Muzdalifah
termasuk sunnah-sunnahnya haji, ;\K ;5i
.. . U -i ,.,1jJ1
,/
adalah pendapat yang sesuai dengan | a\
yang dibicarakan lmam ar-Rafi'i. Tetapi ;iU-, ip- g,'ll ':9
di datam tambahan keterangan yang '.i i . ti, ryt1t
terdapat di kitab Raudhah dan Syarah or Lrr-€Jr €fS jbSjl
Muhadzdzab, bahwa bermatam di t ,- a1\-.t -. -i,
Muzdalifah itu hukumnya adatah wajib. --D 44),-? c-*J I

: Melaksanakan shalat
Kelima
rakaatnya thawaf, sehabis
dua
dari
u;s-rl ;"rlt G)
berthawaf. Dan shalat dua rakaat itu,
hendaknya dilaksanakan berada di
+ LQ\'4 G\p\
betakang -Maqam lbrahim 'alaihis
l?r4-! !.4.r-> W)
Shalatu was-Salam. Dan didatam saat
shatat dua rakaat itu, hendaklah orang ;;t- jt
,J-,,*4t ir':r
(yang shalat) tersebut pelan-pelan saja
suara bacaannya pada siang hari, dan ia >l U*s W r:w
keraskan suara bacaan itu, saat malam
hari. Dan apabila dia tidak sempat pwrr
at
;i: uia- i t:y,
shalat dua rakaat di betakang Maqam
lbrahim, maka hendaknya shalat di Hijir
r-?-Jl ,as )1, ;+l ,ii
- -t', ..- --i
Isma'il, dan bita tidak sempat juga, maka ,'C a\4 ,eQa, (5r , J9 ...i,-
)19
boteh shatat di Maslid, dan bita masih
o1-. .,1
juga tidak sempat, maka boteh shatat di r,Ll- . 2 -+I
.o.J,-
J Y-)
t
tempat yang mana saia dia kehendaki,
yaitu bisa di tanah haram dan juga di
setain tanah haram.

Keenam : Bermatam di Mina. Demikian (c* d;jtl.r;[Lt (;)


ini, menurut pendapat yang dianggap
t. a .
shahih oleh lmam ar-Rafi'i. TetaPi, ifrlt 4r2t"c G lra
Imam an-Nawawi menganggaP shahih
di dalam keterangan tambahannYa,
dalam kitab "Raudhah", pendaPat
,wa-q{\*
t . - , 'i, - ,:,,
tentang wajibnya bermatam di Mina itu. .o.Pit +,'4jl
Ketujuh : Thawaf Wada'. Yaitu saat lLl\ (j)
(7':\')l OYrL)
Makkah karena hendak bepergian. Baik i-(', i-" O:pt 9iY;! +
kepergiannya itu (ada rangkaiannya -i" ,- ..,,i ,v. ,z
dengan) ibadah haii, atau tidak eiik N-/ 'iii DK +Y 4
kepergiannya itu menempuh jarak jauh, ,-- ,," , "i r.i, .v.
atau i"arak yang dekat. Apa Vang ietah
ui tei I -cJr Jb
diterangkan oteh mushannif, Yaitu ,?t . ,--:i
L4'2! I ,)
:-l':
* J,
tentang sunnahnya thawaf wada',
adalah pendapat yang diunggulkan - - t:\tr
(qau[ marjuh). Tetapi pendapat yang
lebih jelas hujjahnya (qaut Adh-had, *F.)
menetapkan atas wajibnya Thawaf
Wada'tersebut.
Dan bagi taki-laki ketika saat \5 a, (s-jt
berihram, -sebagaimana keterangan "?t;:)
yang tersebut di datam kitab Syarah
Muhadzdzab- wajib mengenakan
^rt) L; A
pakaian-pakaian yang tidak terdapat
",+ll
i:+ Vr.,lt a\i'j\
jahitan, anyaman, dan ikatan. Dan saat .\-il1
Lt -,y-s if)
ihram tidak mengenakan pu[a, setain
pakaian-pakaian tersebut, yaitu seperti 1a . - _
.?W\ lg ;f)
muzah dan sandal Dan orang Yang
berihram itu, hendaknya mengenakan
IDOLA
Fothul
kain dan selendang yang kedua-duanya
berwarna putih juga masih baru. dan uJ;;)'''. ,YV;i' .+ ;y
jika tidak terdapat kain yang baru. maka (,.;-r:\
"7- - L,'>i,
t' l',r',!
(cukuptah mengenakan dua kain putih)
yang keduanya bersih (suci). J;b5 'i5 dr:+
FASAL : Membicarakan
d (j5;>
,tentang cr\;"g 7-KLi Y
hukum-hukum dari hat-hat yang - J l-
diharamkan saat berihram. Yang 'r'j- L: ,?i /rl-',-'jt
dimaksud hat itu. iatah hat-hal yang
r- Y') .\'-' t
haram dikerjakan sebab metaksanakan JL iY) itl)l !+
lhram.
Dan haram bagi orang yang sedang u:;i(;6i ilL ?;e\
lhram. yaitu 1O perkara :
Pertama : Mengenakan pakaian yang ,f.:^
(Jz;;Jl U.+)
berjahit. seperti baju kurung. baiu qaba'
(b"1, yang bagLn rnu-kunyu
'bisa -. -irr . +)
,:
G#'
:.. . t-i-
"i- "'-) 2\3)
dibuka). muzah dan juga pakaian yang ji ,:.ijt
dianyam seperti baju besi (baju perang -i '' 'r I,i Z",-rf
t:-r'
zaman kuno), atau yang diikat seperti ,a.'L
-' ' ui
u:'
pakaian anyam-anyaman (semacam
anyaman rambut), yang dikenakan di
seturuh (anggauta) badannya.

/Gduo : Mengenakan tutup t up?t1,.


sebagian kepala dari pihak taki-taki.
tf:)
1tly )",i t,'\')-,i-li
) O_gf G)
dengan menggunakan apa saja yang ,"1 q (,i;lt ..) ,*
bisa dianggap sebagai tutup. seperti .'" "'Y''
surban da=ri iyang terdiri dari) tanah i aF *-t l.V$ GY
Oteh karena itu. lika menggunakan
benda yang betum bisa dianggap e* 6a} .1a:- ) t;|; ta
"-.,,.:i\,_,- I-,
sebagai tutup, seperti meletakkan ta- ,-.:?- i. ,. -..
ngrn-nyu di atas sebagian kepalanya. 9r"* b-: 1='; i': -P
juga seperti terbenamnya 1,\-. -11_
JUXr.-t; ,U , i
datam air, dan berteduh di (bawah)
pengangkut kelambu l(a'bah (sekedup
unta), walaupun benda itu menyentuh
kepalanya orang yang ihram tersebut.
Dan haram puta mengenakan
tutup wajah atau juga sebagian wajah
'Jb,r3i (^;JD +x
a"
o
dari pihak perempuan, dengan .l iL. -r-rJ (rt Jl ;e)
!
menggunakan apa saja yang bisa "i ,-.:-
dianggap sebagai tutup. Dan bagi Ol \{.Ie !--4--j
perempuan wajib hendaknya
menutupi sebagian dari wajahnya, yaitu
ia
r--.* *J SVivuy'
bagian yang ada di wajah, yang menjadi | ".i,'r1 [ii-. .a-, 'i1, *l1l
,v-,
penyempurna untuk menutupi
keseturuhan kepalanya. Dan bagi L-e t2.:, uri kg-.t
l,a. \..- 1.
J9
perempuan diperbotehkan
menurunkan kain (tutup kepata) pada
wajahnya sambil direnggangkan
dengan menggunakan sebuah kayu dan
yang serupa dengannya. Sedang
-
seorang khuntso sebagaimana apa
yang tetah dikatakan oteh at-Qadhi Abu
Thayyib- diperintah menutup
kepalanya dan. (dia diperbolehkan
untuk) mengenakan kain yang berjahit.
Adapun tentang "bayar fidyah", maka 3y, 4:t; <'1t
menurut pendapat kebanyakan para
'Ulama, bahwa apabila seorang khuntsa
menutupi wajahnya atau kepatanya,
maka tidak ada kewajiban bayar fidyah,
dikarenakan setatusnya masih
diragukan. Dan (tetapi) apabila dia
menutup kedua-duanya (kepata dan
sekatigus wajahnya), maka walibtah
bayar fidyah.
/Gfrga : Menyisir rambut. Demikian ,",,
mushannif telah menganggap bahwa Y
&i i:.F) !\iJ\ (j)
\\)':) '
(,

menyisir rambut itu termasuk bagian l'-'; tS (/.A\) di


dari ha[-ha[ yang diharamkan
. 2:-
(dikerjakan saat berihram). Tetapi :l-t-t-:\,
L..J?!..J I t-j,
.6i^*r "\t
menurut keterangan yang terdapat di
datam kitab Syarah Muhadz-dzab,

;At * tKrirf;
bahwa menyisir rambut itu hukumnya
makruh. Dan demikian juga makruh,
menggaruk rambut dengan ..:..
./EJ!
menggunakan kuku.
lGempat :
Mencukur rambut, atau qi (;iir)'e\1\G;
mencabutinya, atau membakarnya. ;At '.i
(etasnya) yang dimaksud. adatah )irJ! Agl-.,-l --J t ) cl 4-!:r cl
menghitangkan rambut dengan cara a-
apapun, dan (bahkan) walaupun datam ;i
oE .:r -b ,aCt-.,
".-r- , 4!l\l),
keadaan [upa.
.L-U
: a.
G\!'rl '+:1);ltl(r)
lhlima Memotong beberapa kuku. -

Maksudnya, menghitangkan beberapa


kuku, yaitu yang terdapat di tangan atau
kaki, dengan cara memotong dan cara
J-..: s\ :t a/ k1trjl ,rl
lainnya, kecuali ketika pecah (retak) ljl , )l, o
'-4"
,r-9Jql *.I-o:J,
\,"
sebagian kukunya orang yang berihram .,i, :r: 2a- -..: ?t
tersebut, sedang dia merasa sakit [an- e )^)l )t-b JaD )"-.:)l
taran kukunya yang pecah itu. Maka (jika
demikian), bagi orang tersebut di- ,5"1t'r:!Y^5" * a\k:
perbolehkan menghitangkan kuku yang r"1
--b-r3
retak sa.ja.
Keenom : Berwangi-wangian. ,.i r:.:-EJit .1,:Lri (i)
Y
Maksudnya. menggunakan wangi-
wangian (secara sadar ditakukan) i. r".1.! '.,=
l,a ri
,i,-, .,
l-I-^-a9 L.r:-! 4J I

dengan tujuan memanfaatkan bau ,,,, 2.,,- t"


harumnya wangi-wangian itu sendiri - q"4 F.,1 ?,b)\ ^1\ a4
misatnya bau harumnya minyak misik
dan kapur barus- pada pakaiannya 4ry+ : i i- :.i ,t .. ":.<-
orang yang berihram tersebut. yaiiu t J! f i J- )-f D)
.

itu
seperti ia tempetkan wangi-wangian ,l_L_L-r;[lli' +j' j;
pada pakaian dengan cara yang sudah ; =1
i
lazim berlaku dalam pemakaian wangi-
*Y) )\ ,+ e )\
e,+\y
wangran. Atau wangi-\Nangiantersebut .i .v',i oP,>?2.
- ^: 'Yi
ia gunakan pada (anggota) badannya:: ij ' u
bajk pada baglan luarnya badan atau ."? :,- "r.'
pada bagian dalamnya badan, yaitu ! P iY y*+t J9:u*"
seperti o(ang tersebut memakan ,.f . -, ..\ i- "-t i .,1 I ,
wangi-wangian. Dan tidak terdapat "r' ) -"-;
perbedaan di datam hal (harumnya) .l:i
memakai wangi-wangian, antara si
pemakai itu seorang [aki-taki atau
seorang perempuan, baik hidungnya
tidak. aa _
datam keadaan tersumbat atau
Dan dengan kata-kata "sengaja .;^iJI } V \',-'^i, 2;j
metakukan" itu. mengecuatikan datam
- ,, _? ,.
.
hat pemakaian wangi-wangian atas -!c ;J')'W i-: )L
. .

-
usaha angin yang membawanya jatuh .'r , -, .t . Z ,

pada anglotanyi or"ng y"ng""i"ng i\ ^Aj L; ;1 4L1;'\


ihram. Atau dia dipaksa supava oi+ :. " .i '-.,. ; .'- 'ti
memakainya, atau dia tidak mengeiahui
) 'y ?f '' ? .
tentang keharaman memakai wangi- i . - '-. ,i .,. z,t ,i-
!)Y'1ire
wangian, atau dia lupa bahwa orang J?- ^'t:' dc
s
tersebut (dirinya) sedang mengerjakan
..-_;-..i,
.(:..-.5-. tr.9J I
J
ihram. l(alau demikian, sungguh bagi
orang tersebut di atas tidak wajib
membayar fidyah. l(emudian apabita
dia mengetahui atas keharamannya
mengenakan wangi-wangian,
sedangkan dia tidak mengetahui akan
keharusan bayar fidyah (sebab
mengenakannya), maka tetap wajib
bayar fidyah.
1'-"1'1'l,.,I"To::* Y::'i:ilT:i
yang hidup di darat dan yang boteh
();;:r ,Fl
$r) !u:r c.".. Gl
C U ji;l JJjs-Ull (},!
dagingnya, atau pada asatnya dL; I J U -^..
dimakan dagrngnya.
drmakan
(dasarnya) binatang itu boteh dimakan
4ji &r4ll
\

liar .pj ;y: ir, ,\:5U


dagingnya, yaitu seperti binatang
dan burung. Dan diharamkan puta :
memburu binatang tersebut dan TbSS "t'-^''a v^:t ff)
\)'J
metetakkan tangan (untuk
memegang) . "O ,^r --ztt j1
d.an juga
nadanva dan
padanya snk usil
irroa sok aada P-E tf)a\)
u<il pada ^!3
:-

buturiya. l"it-;'-s tfs


Kedelapan; Melaksanakan akad nikah. (AKrl
- jj;) (j)
Maka. diharamkan bagi orang yang \-
a/EJ1
-
sedang ihram. yaitu metaksanakan akad ,J,: .;i
nikah. baik buat dirinya sendiri. atau
f;jl. e iH
buat orang lain dengan statusnya l<l
ti-L )\ *;4 t(jJ\
sebagai wakiI atau sebagai wati. _..-, .i
'9\s s\
Kesembilan ; Melakukan hubungan , EE,:* (tj-jt) LEJI (-,)
badan. yaitu (dikerjakan) dari orang - \--
. .-\- qt_
yang berakal sehat lagi puta L
,b- el*
Y-
1 r-,r r '.>.J\:, Jlc
--' V-l \4
mengetahui atas keharaman hal .": -." .i --
".iJql a)-L^-g ,1
tersebut. Baik dia metakukan hubungan ), ..r.: v{ 6.J ---9
rl x->
badan saat datam ibadah haji atau saat i^ti.--
cl Cs-ci :i] cl Jl l)- '.,
datam ibadah 'umrah. Baik dia lakukan -) , . -.r-) \-> -) -)
pada bagian qubul (atat ketamin) atau -, i .i -;.,r . .
.-"-"!e-lJr P +I-.,
pada bagian dubur. Baik ha[ itu
dikerjakan oleh orang laki-laki atau
orang perempuan, oleh seorang istri
atau seorang budak perempuan
mitiknya, atau juga oteh orang
perempuan lain yang tidak ada
hubungan apa-apa.
Kesepuluh : Sentuhan langsung antar j+an
u"j (;j"rq:Jl) G)
kulit, pada bagian yang setain farji (alat
kelamin wanita), yaitu seperti
menyentuh kutit dan mencium dengan
disertai syahwat. Adapun bita dengan ).! ;'.i-:-!'*;,t ui (6-J-i)
'2- i'
tanpa disertai rasa syahwat, maka t t.a
hukumnya tidak haram. -r9
\J'

Dan di datam (ha[ pelanggaran)


semua hal yang telah diharamkan bagi fr
i
(4i
_\
ei ,j))
orang yang berihram, yang tetah (;:rrJ\)
tersebut di atas tadi. adatah ada
keharusan bayar fidyah. Dan tentang
Lu+ts
keterangan fidyah itu, akan dijelaskan
nanti. Metakukan hubungan badan yang * ''i-k t'$rlt
tetah diuraikan di atas, menyebabkan
rusaknya (batalnya) 'umrah yang diker- r*, g\,3i .i''i1\
A-
jakan secara tersendiri (bukan bersama-
;r l;u -.d ,'rl i i!
: Y; ZJ'-! '!- \L
,
sama ibadah ha.ii). Adapun 'umrah yang

7rJt r;\-, r;ti, en


dikerjakan di Calam tingkup ibadah haji
datam saat mengerjakan haji Oiran, <.'.
.i-,', ',.. ti,
maka hal shah dan batalnya 'umrah itu, ,)*, ,-ii-9 erl '
r':-""-,
mengikuti pada shah dan tidaknya haji t1.. ."1,;,
itu sendiri. Adapun Jima' (hubungan - 4.r )\.i -\)-
-c- ,.1r,
9j\ J+ i]J)t
2,aatt
badan antara laki-laki dan perempuan),
maka hal itu bisa merusak keabsahan x ,l'j tt-
LP-2'iJ
2a-
I -rr-r
trl
L! I

ibadah haji (apabita ditakukan), sebetum


tahattu[ yang pertama (sebetum
iF (eKlr;f .itl,-.+
metempar jumrah wustha, thawaf -r,rr:J )
ifadhah dan sa'i), baik sehabis wuquf,
.atau sebetumnya. Adapun lima' setelah
bertahatlut awat, maka tidak dapat
merusak keabsahan haji, kecuali
metaksanakan akad nikah (maka tidak
berkewajiban bayar fidyah). karena akad
nikah (yang saat itu dilaksanakan)
hukumnya tidak sah.

A LLl\'l; l:-l 'i;1


(Pelanggaran tersebut) tidak ada
yang dapat merusak keabsahan ibadah
haji, kecuali melakukan hubungan i;;dt .-!)4 (z.Ji
badan (dengan memasukkan dzakar) ke a.
dalam (tiang) farji. Lain halnya dengan ;i*;: .i) .a,-
LSP ^-',
el' f
?,,r\ QY b
sentuhan langsung (antar kulit laki-taki ,, r r
:'";;#;J:ffi,"'")r#*T*il"0"J al o ri

farji, maka sentuhan tersebut tidak "i. , : i. / \ - <\\r.,


dapat merusak keabsahan ibadah haji. P \-t 'i? \ )t-"'J
Dan bagi orang yang sedang ihram, ,.\ VZ-..
tidak diperkenankan ketuar (menyudahi) "-- --' ' ,lY' 9'
':"_r_tl
.r;j I
dari ibadah hajinya sebab rusak (batat). qr-,Li J ,i'; ;r,:t ,:*
-- - =;
Tetapi bagi orang itu, wajib meneruskan
ibadah hajinya yang rusak I*.-oiJ"ilrn *; ;i *;a cfl":Jl .9i
sebagian keterangan redaksi kitab [ain. 1. _ " i ..
tidak ada kata-kata mushannif : +\^-e! ^-rt dq
j!
"(meneruskan) ibadahnya yang rusak
itu". yakni dari haji atau 'umrah; dengan
cara orang tersebut menunaikan sisa
amal-amal kedua ibadah haji dan
'umrah.
Barangsiapa sedang beribadah haji,
Gjl iWtiJ 6i
] - \-
dimana ia tetah tertinggat (betum Y 1r.r1
metaksanakan) wuquf di
padang ,+' @AJ -1r'.3j1 tUl
'Arafah, baik sebab ada 'udzur atau '\i 7 ' :
sebab lainnya. maka dia wajib 3li1) W (iA ,;A
bertahallul (dengan segera niat keluar _i
dari ibadah haji) dengan ."ng"{d un q,t e\h 0y; U;i
'Umrah. Maka dia menunaikan Thawaf 6" - " '_ - "i 2,
dan Sa'i, jika dia betum metaksanakan ':'-f "') .*" ,P t ':',
Sa i sehabis Thawaf Oudum. Dan basi - .i' -i r "i ---t " I :ir
orang yang tertinggal (betum sempai) ** I \1:\t) ) ?))'41
Wuquf, maka wajib qadha' seketika itu
G G\:";)\) :"ijf tU
juga, baik ibadah ha.jinya itu ibadah haji
fardtu atau sunnah- Dan kewajiban
>e :i'&:3 a< t:,;
melaksanakan qadha' pada ibadah yang - --',, t : ,-i,,
)tP J= r t-a-nJ I ,.---{ t.Jll
masih tertinggal itu, sesungguhnya
(ketertinggatan) yang tidak saat dia . t 1\1 " - .- i<t-.i
..,ar- , r\.9 . ,...,a>- 9'-9 L:-rJ-\ -J
-,
sedang muncul berada dari (tengah) ."f i t. v :iaJ :'.?. e 2 I
pengepungan. Oteh karena itu, jika ada lg ^: Af ODJ Ua>L:,
seseorang terkepung, sedang dia t. i,.". ,"i, i,-.-
mempunyai jatan setain yang di situ, ^r) \+:2 Ia!\ rJc .:Jl
maka dia wajib menempuh jatan - \-^
tersebut, walaupun dia mengetahui
. C) I
"-a-J
I
l- k)JI-
(sadar) akan tertinggal ibadah haji. J ri L. , \tJ
l(emudian, jika orang tersebut
meninggal dunia, maka yang tertinggal .&it
itu, tidak wajib diqadtai, menurut
pendapat yang shahih.
Dan wajib bagi orang tersebut,
disamping mengqadta' juga memberi
hadiyah (membayar Dam). Dan di
dalam sebagian redaksi kitab [ain,
didapatkan suatu tambahan ))) t)c--\ '.-..,
,,
---'-.t-
Pa olLi-1
Y-'/ ^--J
a
. -{',
I

keterangan. yaitu : "Barangsiapa


:) , ,i- :Z---,: t,.2,
meninggatkan satu rukun (saja), yaitu I r.-J-c. lJrji^J L"+ ( LJ;
ha[-ha[ yang keabsahan ibadah haji -i \.
mesti tidak tepas daripadanya, maka dia ,,\;LJ, J+.?)
tidak diperkenankan tahatlul dari ibadah
ihramnya, sehingga dia menunaikan :P1\ d)\ A i, (tt
(dahutu) rukun yang masih tertinggal
tersebut. Dan rukun yang tertinggal
e (Vt-, !; G) e+
tersebut, tidak wajib ditamba[ dengan (;Xl jji) ;it .:,u--t-.
-':)
'1 7',q
membayar Dam (denda)". Barangsiapa 2,, ,-- -i- -
-r-tj I ,' rL-r , lL-i
-
meningga[kan satu kewajiban dari
beberapa kewajiban ibadah haji, maka
bagi orang tersebut berkewaiiban
membayar "Dam". Dan tentang
penjelasan "Dam" itu, akan diterangkan
nanti.
/Z=t .r-a r--\
Dan barang siapa meninggalkan satu q-<t "
,J+ \d- jJ or)
ibadah sunnah dari beberapa sunnah-
sunnahnya haji. maka bagi orang
tersebut tidak berkewajiban
metaksanakan apa-apa, sebab
meninggatkan sunnah tersebut. Dan
jetaslah sudah dari uraian kitab matan
tersebut, pengertian antara rukun, wajib
dan sunnah (datam ibadah haji).

FASAL : Membicarakan tentang


beberapa macam Dom (denda) yang
,y"l\ LGi,.?_ {j5}
wajib saat datam berihram, sebab J.\:aru 2le-r- o \lr
!l
meninggatkan suatu kewajiban. atau
metakukan hal yang diharamkan. iuili;) !
.\ \.)LL- J'.i ...-.--t-.
- ,)' \.-) : ,
Beberapa denda yang wajib saat '

(metakukan pelanggaran) dalam ihram, d*^n plr-.)r +_ .*?yl


ada 5 perkara sebagai berikut
Pertama : Dam wajib, sebab ;1-J1
:

. r-) ,rJ\) \
\;;1 (;Uil
meninggatkan (yang termasuk
rangkaian) ibadah haji Maksudnya t2r^V
t-; *ite: +
meninggatkan perkara yang .u- 11" i1 -
L-c--.J I
r-. rir .r.:Z
- -- \)--. 2l .-> ; I J r{-)
\') t
diperintahkan untuk dikerjakan, yaitu
seperti meninggalkan ihram dari miqat-
miqatnya.
Dam ini ditetapkan secara tartib. Maka
(untuk langkah) pertama sebab
E) ;xl
,i
\i &i G3)
meninggalkan perkara yang J,^r ] cl (
I q-^.^r
" -.irt
I
diperintahkan, yaitu wajib '{J

menyembelih seekor kambing yang o,'e* r\:t


sudah cukup (untuk digunakan) di
dalam qurban. l(emudian, apabita orang .+--zr-.b ) I

yang membayar dam tidak


mendapatkannya sama sekati, atau ia
dapatkan kambing tersebut dengan ii )ei (i;,4 ir iF)
harga yang metebihi harga umumnya, \a, #,[c 2-:tj26e.1
maka ia berpuasa selama 1O hari, 3 hari
dikerjakan saat masih di datam ha]i. j't'*
o(.i tt;L'{4)
Disunnahkan (untuk menunaikan
puasa) tiga hari itu, sebetum masuk hari u'-LJ \''' v ,"- U a;
t-' t*+l
'\1
'Arafah, maka hendaktah ia berpuasa -. i, . - \- 'a '-<
4r+ I iC) ,,-)L-- P c,,..."-9
saat tanggal 6,7 , dan 8 butan Dzithijjah. ,-v-\r'
7
Dan puasa hari ketika ia sudah ('^\ .+:"ui
iY-- Lu-.
kembati ke (tengah-tengah) keluarga l_- ) t
dan tanah airnya. Dan
tidak f+i it C t',1 y:;l
diperkenankan puasa 7 hari tersebut
.,.'". \i'
saat berada di datam tengah-tengah Q- t+,:- jft t:
',J: *))
perjatanan.
Maka, apabita dia bermaksud hendak i1-.i -, -, ,i6
..JJt\
y-Z
l:rl

bermuqim di negeri Makkah, maka dia . ,-i.,--, - =2- t-,=.i,


harus puasa 7 hari tersebut di Makkah , I
LJ l-4-.t, 4\."J 4-,. E ) |
(itu juga), sebagaimana keterangan yang .<.i.1, tt ,i r-
aj )\-!l .-.a., J "i- dr.rp.Jl 'i'
terdapat di dalam kitab al-Muharrar.
Dan seandainya dia tidak berpuasa 3 a,-.a A.e'J :-; *>-:t -.-, 13\ -i,
'9,
hari saat di datam ibadah haji, sedang
dia telah pulang kembati, maka dia $-}!l Jt i-"-. .;-^ril
wajib puasa selama 1O hari. Dan . t , ,ri -.."i -.c.t,,
hendaknya dia memisahkan antara ;r"; atr I Ari '
,L a-r*Jlc
-/t '' J
(puasa) 3 hari dan 7 hari itu, dengan 4
hari dan masa yang mampu untuk .*')t it;:J $-t
menempuh perjatanan sampai ke tanah
air.
Apa yang tetah diuraikan oleh
mushannif tersebut. yaitu tentang Of ::+ "5;u:
-i, .\,
';'At
ketetapan "Dam" yang harus tartib r--.j j a: r) rJl
">2 e-tll
\'r-j
tersebut di atas, adalah sesuai dengan
,., "i_ --.:1,, \-\'.,.'
keterangan yang terdapat di datam V+'o\ 4t4j\ ,J- t-l orrr"
kitab ar-Raudhah dan (sumber) asatnya,
dan juga kitab Syarah Muhadz-dzab.
Tetapi keterangan yang terdapat di
datam kitab a[-Minhaj karena mengikuti
keterangan kitab al-Muharrar, bahwa
\o da- .-d1 t.
sesungguhnya "Dam" tersebut di atas . L Lr.J t c L--,.J J a)
9" z"J \
itu, adatah Dam yang tetah ditetapkan
secara tartib /dan lagi pula dam itu
bersifat ta'dil (katau tidak ada kambing
misatnya, bisa berpindah pada nitai
harga kambing tersebut).
'-r-9 it,<
Maka karena itulah, wajib untuk .).-.u.).
q-,
< ,,i ti ' -<
\19 oL; )ql (-.2!.\9
pertama kali (menyembetih) seekor
kambing, bita dia tidak mampu L,lrJa ' (i -.ri !9J,..1 I \{;'
mendapatkannya, maka boteh dia
membeti senilai harga kambing
tersebut, bahan makan dan (kemudian)
?v#igrs'^o ,2,- " t i2 ,.
.UJi j. .F irc
dia bershadaqah dengan makanan itu.
Maka, jika dia tidak mampu juga, maka
hendaklah dia puasa tiap 1 mud selama
satu hari.

/(eduo : Dam waiib, sebab mencukur


dan bersenang-senang. Seperti hatnya
;*9t llttl +-6r (j)
berwangi-wangian, memakai minyak
(wangi untuk rambut) dan mencukur. ,$KG'ir\3 ,ill!
Baik mencukur pada keseluruhan ,--f u\ .iir; ..11t-"
(aj-'-,Yr\)
(rambut yang di) kepala, atau (hanya) 3
rambut saja. Dan tentang Dam ini (bagi
yang akan
,\;; +\4 ,i o\'1t
diperkenankan memitih.
menjataninya)
Maka *l iat \i &i (';3)
adakalanya wajib menyembelih seekor t -1 / a latt
(:Li) rii r--.-*-J t ,t:sj I
kambing yang cukup (untuk digunakan) a
t6 - oit,tr . a o:
di datam qurban. Atau puasa selama 3 ^T\ -t
lS-a St) 1a>* X\ O_ G)+
hari, atau (memitih) bershadaqah
-<-i. 21 - ttr i ii -',.,i i
sebanyak 3 sha' kepada 5 orang miskin, 1iii u)r-.a! I ,l eUI!ir
atau orang-orang faqir, tiap-tiap orang ".1
dari mereka itu mendapat 1/2 sha' dari
t.;<r:;
J\v----\)g *- 'tL
^Li
bahan makanan yang mencukupi ,, i2t
t-r"e f*,J^J,l,..J
"', -,-t2
(untuk digunakan) di datam shadaqah €\,o
--r".i, '- i-'] r-v. ..a
zakat fithrah. .6
-,1
h.'l rl
- v, t\,5-
e).- 2\t)2
t, l)-

/Gtrgo ; Dam wajib, sebab terkepung


(hambatan keamanan), maka bertoholul
J."-6it i:tt) e..t_lilr 61
orang yang berihram itu dengan niat l'-ilI (t 'tl-;:S
il/"Lj !t{.5-
,t;:l
,L;;!t
'/ t
tahalul, dengan cara, dia niat ketuar dari Y '-
r
mengerjakan ibadah haji,
karena
terkepung (ada hambatan keamanan).
Dan dia. hendaknya berhadiyah, yakni
menyembetih seekor kambing di ,r,-., ,-r.- ('':*l)
"(atau (6u) C+ .:t .^1
tempat dimana dia dikepung
mengalami hambatan keamanan), dan 1 - i- ,ry - . --1i L ..
(kem-udian disusul dengan) mencukur
*t-s 9-1) )^4'>-t \:"->-
(rambut) kepalanya, sehabis usai .*,il jX
menyembelih. b
Keempot : Dam wajib. sebab ..-. . ,-i, .,, \) . ,,r,. \
memLunuh binatang buruan. D"n JA Y:tJt'-?L' etj'))
tentang Dam ini. diperkenankan (bagi ilr ':i Si (;j ;A\
yang akan menjalaninya) memitih di | , - =
antala 3 perkara sebagai berikut , ,j\ gX & (;.31 Jp)

termasuk binatang yang mempunyri (i+ ti Ur -ilJl oK iD


kemiripan. Yang dimaksud dengan , . a . t, ,: )t-/')
,,.,\,.
kemiripan binatang buruan tersebut. u +:'^ar
I 9ft
adatah terdapatnya binatang yang -(-... .-. ,^tr ; -:)Y
mendekati binatang buruan tersebut di J ! 9)J'' \t- i I i i I
datam rupanya. -Dan mushannif e+^
' .r, j;.jr _:l;lir
menguraikan tentang dam yang "
perta-ma dari tiga mac-am ini di datam
Jj+, f;il d! ;- ly.-.tt
ucapannya :- Maka, orang tersebut
wajib mengeluarkan binatang yang 'f.-l f ;; - ;ri .-
A, t)'
terdapat keserupaan. (adi) orang e ' L' :- (\l-
tersebut menyembelih binatang yang 1. ,3 ---- .-..
(,lc tu , e-L,a.:J.
-r -dl
V v)?
serupa dan (kemudian) dia bershadaqah
dengan binatang itu kepada orang- .a!\-jii
--) J e-11 ,'":
\-) Y--
[-j
orang miskin dan orang-orang faqirnya 2..- -.,.:,,, a. - ..
ar-Ir 4-! '
Lr.iJ I tl-9 ,9. t--at--9
tanah Haram. 9 '* :'
Maka oleh karena itu, wajib hukumnya:
. Di datam membunuh burung suari, ;-;..\.i-.
) -/ --) \)-i;-J\
-r /
.;j,iiv-_-)
(menyembetih) seekor unta.
.';r- , \1'l.ll,1i
. Dan di datam membunuh seekor
sapi liar dan himar [iar,
(menyembe[ih) seekor sapi.
. Dan di datam membunuh seekor
kidang. (menyembetih) seekor
kambing (semacam kambing jawa)
betina yang berumur I tahun
menginjak umur 2 tahun.
Beberapa contohnya binatang yang - 1: ,1 .7, -' !t---
mempunyai keserupaan, masih J+ oJ $!t y.o t -..a't
J.l4
diuraikan di dalam kitab-kitab vans .+'jljl a"'Fi F*t\
panjang [ebar pembicaraan nya.

Dan mushannif menyebutkan ii) ,Jt i\ijl J-'S\;U


tentang (pilihan) Dam yang kedua di '' '-r iz i , i tt-z:
39:"r:t-":lll "1i::
menghitung nitai harga :',::i :"j'"I'i
binatang yang e,;r .P \ ,(l (d."e

serupa dengan u"u"rrp"'- iiinlri 6rljr ?-;- 5,1 ;4


menurut harga (umum di) negeri -, -,-
Makkah, padi hdri mengetuarlan (f [1l $J), €;-x\3)
(denda). Dan dengan nitai harga , -.i -.-\ --,. .i, . ,luf":
binatang yang serupa tersebut. ia \* $b ) ) ' )'b' J
t

betikan bahan makanan yang men- .,r-ti.- -i, t ."(r - - i--


cukupi (untuk digunakan) di datJm zakat
'*tn) f-f ' +) '* 'F
fitrah. Dan dengan bahan makanan itu
ia sedekahkan kepada orang-orang
miskin dan orang-orang fakir Tanah
Haram.
Dan (setanjutnya) mushannif g- .JBl ,'ti'^".\\ 'f i)
menguraikan tentang Dam yang ketiga
di :
datam ucapannya Atau orang
tersebut berpuasa pada setiap lmud,
puasa sehari. Dan jika masih terdapat
sisa lebih sedikit (kurang) dari 1 mud,
maka untuk hal itu hendaknya dia puasa
sehari.
.i,; ', . tt .v? i
Dan apabita binatang buruan ) t-4 -!-"..J I JD O Y)
tersebut termasuk dari binatang yang
('.J
tidak terdapat keserupaannya, maka
orang tersebut diperkenankan untuk t.1 2- - ti,
l-9 ,)- 4r '.rra))
' -1'1
memitih di antara dua perkara yang
diuraikan oteh mushannif di dalam (UW .:3 ;';i\
ucapannya : Maka dia boleh mengetu- !_,
arkan bahan makanan sesuai. dengan 12,- .,. ,i'
b .3 2 \-,.a 3'j , .'-.-
U Q \ "r, -'-- i-\..al)q
nitai harga binatang tersebut, dan '
(kemudian) dia mensedekahkan 16 .-.
l.i| --e-j-,'.,-,'.'..'
o ( L. oJ -!a
. t)'t)
L9
\)-. . -:r'1 r'=
makanan itu. Atau dia berpuasa dari t1-_.t.
t,t.
setiap 1 mud, puasa sehari. Dan apabita . u-t 4-^r-
I
\",
masih terdapat sisa kurang dari 1 mud,
maka untuk hal itu dia berpuasa sehari.

lklima : Dam wajib, sebab metakukan


hubungan badan, hal mana ditakukan
;qr i:tr) kv\
G)
dari orang yang berakal sehat, secara J\s -,-,\c U\s .:,, ('IiL
sengaja juga mengetahui tentang \/,t2 9'
6\-. a a.t\
--,-
keharaman (metakukan hal tersebut). -g , I r-.o \.>- cl .l -J .2!rU
1.
u."*|.V.J-
baik dia bersetubuh (dengan --. ,-Z
memasukkan dzakar) di dalam qubul (i* ".i
LJ J)Jl
atau dubur sebagaimana keterangan
yang tetah lewat.
J-.-9t i:lt lr,i &i C-i)
Tentang Dam ini, yang wajib
(dipenuhi) adalah secara, tartib. Maka
i-"i :* -i';Ji it
(,
karena harus tartib itutah, untuk
pertama hendaktah (menyembetih) f'tt ,E iP: lkxl
seekor unta, dan tentang unta ini, bisa
berarti unta jantan dan bisa unta betina.
i
oF)
"uYr
;
e<ir;
Maka apabita orang tersebut tidak L^+ p oir;/-, La-tf
mendapatkan seekor unta, maka bisa _. - -1.
seekor sapi, (kemudian bila tidak dapat) L^,+
"
oy I *jl./ i'J
maka latu 7 ekor kambing. Maka apabita ra<--',' -zt
orang tersebut masih juga tidak # e'rj14,r.-rt fjP
mendapatkan 7 ekor kambing, maka dia -:1t-\ "' 'i,l t:^e t2.
-Z- 4\!
GIJ\S) !rJ+r J
hendaklah menghitung nilai harga unta
tersebut dengan beberapa dirham
menurut harga (umum di) negeri
6 o"'at Gw t: g:)it
Makkah, di waktu metaksanakan " r
.^:Yi',,'!\,.s\:*"
J \2--) Y'- (' lL
kewajiban. Dan hendaklah dia membeli
bahan makanan dengan senilai harga
unta tersebut. Dan ia bersedekahtah
dengan makanan itu, kepada orang-
orang miskin dan orang-orang faqirnya
tanah haram.
Dan tidak terdapat kepastian
ukuran di dalam hal makanan yang dia
,fl
.i
tr *it a;,u'tl
t.rt\ --. -.-,i- o-i
berikan pada tiap-tiap orang faqir.Dan J -31\-r.Jb ,9-l-..ar rJ.J c . ,a-09
\ v.- i- 7--
seandainya orang tersebut bersedekah
dengan beberapa dirham tadi (tanpa Gw (1 i oF)
dibelikan bahan makanan), maka belum
dianggap mencukupi buat denda orang
tersebut. Maka apabita orang tersebut
tidak mendapatkan bahan makanan,
hendaktah dia berpuasa satu hari dari
setiap 1 mud.
- , -i, '"ai
l(etahuitah !bahwa hadiyah itu terbagi
menjadi 2 bagian : al1.-9 ,=941 *v
Pertama : Hadiyah yang pengadaannya
sebab dari adanya keterkepungan
(hambatan keamanan). Dan untuk hal
ini, tidak wajib mengirimkannya ke
tanah Haram. Tetapi cukuptah orang
tersebut menyembetih binatang di
tempat keterkepungan itu terjadi.
lkdua ; Hadiyah wajib, sebab
meninggalkan hal yang wajib, atau
mengerjakan perkara yang diharamkan.
Dan (untuk ha[ ini) dikhususkan
penyembetihan hadiyah itu ada di
tanah Haram.
Dan tentang hal ini, mushannif t.-- ,., 1--'i,
4-y ql_ t-ia -ei-,att )-7.-))
menguraikannya di dalam ucapannya :

''Dan tidaktah cukup bagi orang .i_


{)1 .i-r
)c ',-i,
.rr-dr " ": >s)
tersebut, berhadiyah, dan tidak cukup
puta memberi makan (kepada faqir
miskin), kecuati di tanah Haram. Dan
u 3i, Glt_^.'ii,aiwyl
tentang pating sedikit-sedikitnya ha[ ii &ia\ e{ r\ 61 ,

yang dianggap mencukupi, adatah


hendaktah hadiyah itu diberikan kepada *_teri;Eu;*>1e
3 orang miskin atau orang faqir.
Dan dianggap mencukuPi bagi :.- ? ya- At
c--:>- zi 't.'^-'
dr
)+ ) )
orang tersebut, yaitu dia berpuasa .i-r "1 "i -- ,',, /-ti
dimana saja dia suka, baik di tanah ]q)
J' o*9
--),- )cl e,>- [tt-i
\=' r.,/ - .
Haram atau di daerah yang lainnya. .i-, -i, ". 1,t. :,':
Dan tidak diperkenankan membunuh lt \e?\ ):Q ,-P )*
,y t & \l!J
binatang buruan tanah Haram tersebut 'rt:
(baik bagi orang yang lhram atau tidak), rK
walaupun keadaan orang tersebut oit.a.
J lr-.,
i-.. t-
'> ^J a -.'- l
tt,.-,i
dipaksa agar supaya membunuhnya. I - r,l;r-9 r/'I lJ
Dan seandainya ada orang yang lhram, . -a.)a ) I , 1 +;--;-,

H DOLA
Tsl h Fothul
kemudian dia gila, latu membunuh
seekor binatang buruan, maka dia tidak
wajib memberi ganti rugi pada binatang
buruan tersebut, menurut (at-QautuI
Adh-har)
Dan tidak diperbotehkan (prta) '#)')',,"* i (-:)
memotong pohon tanah Haram. Dan Y G
.rf "/z_ C
diganti rugi (sebab memotong) pohon ;';iJl
yang besar dengan seekor sapi. Sedang
,:i-i, l?\
pohon yang keiit, diganti rugi dengai 9\,;^,;fi-a\ *?;4t
seekorkambing,yangmasing-masing.--..l!...,>
dari keduanya terdapat sifat ketentuan )J *P.-', )' lj.3 L+.r -F
(yang bertaku) buat qurban. Dan tidak ,i:..i. ,t"t t z "i z"ti
-,-:
L:' v^)t
diperbotehkan puta memotong. dan -l d f" 'J )J+
tidak jrga mencabut tumbuh- :El\ -Y.i*- Lj.;,j .jt Glt
,,
.i, - i
Lr-
,

tumbuhannya tanah Haram yang tidak l'j+l


dari hasil menanamnya seseorang :::I t Ui u-; +' ', \'
'." *
tetapi tumbuh-tumbuhan yang tumbufi ":: *
dengan sendirinya. Sedang rumput 'i',.J5 \ 'iE;')';+ ,-;aA\
yang kering boleh memotongnya, tapi ? _ | j
tidak boteh mencabutnya. Antara orang J\ 6=-.J' ,1 l7Stl)
yang bertohollul dengan yang masih
datam keadaan ihram, sama saja dalam 14; *- ii3\j) i)41
hal haramnya hewan buruan tanah
(LV) G,-A\ r4L\
haram dan pohonnya.
l(etika mushannif tetah "
tf
,--t1,
e-o:-".a)\
''- -: rzi-
menyetesaikan berinteraksi dengan
Attah sang pencipta, yakni datam ,-1 , -t.,-'
.-.>l:L.'-l I

masatah ibadah. l(emudian beliau


metangkah pembahsanan mengenai 1Ll! s>lirai;ri i:;i
berinteraksi dengan mahtuk. Lalu beliau
berkata:
E7JET,{|IIIIEH[!E

3#r ,.K-i-u5
(I(ITAB MENIELASI(AN HUI(UM-HUI(UM IUAL BELl}

FIOH IDOLA
notiFotlu Qoao
ISTILAH JARAI( DALAM I(ITAB FIOH

larak Qashar Shitat:


. Versi l(itab tanw.ir al-Out0b 80. 64 km
'119,99988 km
' Versi Mayoritas uiama'
. Versi Hanafiyyah 96 km
1
. Versi l(itab Fiqh at-lstimy 88, 74 km
. Versi lmam Makm0n 89.999992 km
. Versi lmam Ahmad Husain at-Mishry 94, 5 km
. Versi l(itab Syarah Yaq0t Nafis 75,6 km
1 Mi[ at-Hdsyimy:
. Versi lmam Makm0n 1,666665 km
z.
. Versi lmam Ahmad Husain at-Mishry 1,76041 km
. Versi Mayoritas ulama' 2,4999975 km
I Farsakh a[-Hisyimy:
. Versi lmam Makm0n 4.99995 km
3.
' Versi lmam Ahmad Husain at-Mishry 5,2812s km
, Versi Mayoritas ulama' 7. 4999925 km
ISTILAH UIruRAN DAI.AM I(ITAB FIOH

IGT
1Shi' Gandum (hinthah) menurut
1. 1862,18 gr
an-Nawawi
1 Mud gandum (hinthah) menurut
2. 465,54 gr
an-Nawawi
1 Sho' beras putih (ukuran zakat fitrah)
. Versi kitab Fathul Qadir 2,71919 gr
f
Versi kitab Mukhtashar Tasyyidil
2,s kg
Bunyin
4. 1 Mud beras putih 679,79 gr
1 Qirith Syar'iy;
5 . Versi lmam AbO Hanifah 0.263 gr
. Versi lmam Tsatitsah O,215 gr
1 Dirham Syar'iy;
6. . Versi lmam AbO Hanifah 3,77 gr
. Versi lmam Tsatitsah 2.715 gr
1 Mitsqil;
7. . Versi lmam Abr] Hanifah 5,388 gr
. Versi lmam Tsalitsah 3,879 gr
8. 1 Daniq O,43O gr
1 Dzira' al-Mu'tadi[;
. Versi Mayoritas Utama' 48 cm
9. . Versi Imam Nawawy 44.72 cm
. Versi lmam RAfi'iy 44.82 cm
. Versi Ahmad Husain at-Mishry 44,0125 cm
1 DzirA' at-Hasyimy;
10. . Versi at-Makmun 41. 666675 cm
. Versi l(itab Fiqh at-lstamy 61,6 cm

IDOLA
313
Ritht BaghdAdy;
. Versi lmam MAtiki 347.55 gr

' Versi lmam Ahmad 349,16 gr


11 . Versi ar-Rifi'i 353,49 gr
. Versi an-Nawawi 349.16 gr
Rithl 'lraqi versi lmam Abo Hanifah 490,65 gr
Ritht'Urfi versi'Utsminiyyah 347.55 gr
!:
Air dua quttah;
216 tt (ku bus
. Versi mayoritas Utama
ukuran 1 60 cm)
176,245 tt (kubus
. versi rithl Ar-Rofi'i
12. ukuran t 56,'1 cm)
174,58 tt (kubus
. Versi rithI An-Nawawi
ukuran t 55,9 cm)
255,325 tt (ku bus
. Versi ritlh 'lraq
uku ran 1 63,4 cm)

13. 1 Mud air tawar jernih 786 gr


14. 1 Uqiyah 'urfy 41.376 gr
15. I Thus0h O,107 gr
tb. l Qinthir 49551,2 gr
1 Astiar
17. . Versi lmam AbO Hanifah 26,46 gr
. Versi lmam SyAfi'i, Ahmad dan Mitik 17.455 gr
1 Mud datam votume versi lmam Syaf i'i, 0,765 tt (kubus
18.
Hambati dan Miliki ukuran I 9,2 cm)
1 Sho' dalam votume versi lmam SyAfi'i, 3,145 tt (kubus
19.
Ahmad dan Mitikl ukuran tl4,65 cm)
1 Wasaq datam volume versi Imam Syifi'i, 188,712 tt (kubus
20.
Ahmad dan Mitiki ukuran t57,32 cm)
Kitab Taqrib, merupakan salah satu kitab tentang ilmu fiqih bemadfiab
Syafi'iy, karyi monumental Syekh Abu Suja' yang berisikan hidahfuiddt dan
h6l-haiyang penting dalam ilmu fiqih. Kitab ini berusia ratusan tahun, bahkan
konon khablni menpdi pedoman para hakim di keraiaan Demak Bimoro, Paiang
TI
dan Mataram, dalam memutuskan berbagai kasus yang teriadi. C'
Kitab Fathul Oarib, karya Syekh lbnul 0asim Al Ghazi, merupakan
salah satu kitab yang mensyarahi/mengomentari kitab Taqrib. Kedua kitab CL
ini sangatlah popirler di kalangan pesantren, hampir seluruh pesantreri di
C'
nusantara ini menjadikan kitab tersebut sebagai salah satu mata pelalaran, ot
yang selalu dipelajari, dikaii dan dimuthala'ah oleh para ulama dan para santri,
baik di lndonesia maupun di Luar Negeri.
)2
Fl0H ID0LA adalah sebuah buku yang menteriemahkan krtab Fa$ui 0arib, +i
yang merupakan idola para santri pemula yang hindak mempelalan fun fiqih.
Aoai sempurna dalam memahami kandungan
Agar lebih iemourna Fathul Oarib tersebut,
kandunqan kitab Fattrul
menyuguhkan keterangan
dalam buku ini kami menvu penting yang perlu
diketahui oleh si pembaca.
Selamat membaca dan mempelaiarinya....!!!! tr

Anda mungkin juga menyukai