Anda di halaman 1dari 2

2.

Belajar dan Mengajar


Menurut A. Crow & L. Crow (1989), pendidikan diartikan sebagai proses di mana
pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar.
Menurut Lydia Harlina Martono, Satya Joewana; 2006. Pengajaran merupakan salah
satu aspek dari pendidikan, yaitu aspek pengetahuan (kognitif). Pengajaran memberikan
keterampilan dan pengetahuan, sedangkan pendidikan membimbing anak ke arah
kehidupan yang baik dan benar.
Dimyati dan mudijono (1999). Mengartikan pembelajaran yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam
diri siswa.
Pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran mempunyai hubungan konseptual yang
tidak berbeda. Kalaupun dicari perbedaannya, pendidikan memiliki cakupan yang lebih
luas, yaitu mencakup baik pengajaran maupun pembelajaran. Sementara, pengajaran
merupakan bagian dari pembelajaran. Antara pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran
saling terkait. Pendidikan akan dapat mencapai tujuan jika pembelajaran berjalan dengan
pengajaran yang tepat. Sebaliknya, pendidikan tidak akan mencapai tujuan jika
pembelajaran tidak berjalan dengan pengajaran yang tidak tepat

Surat At-Taubah ayat122


‫طاِئفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي‬
َ ‫ون لِيَ ْنفِرُوا َكافَّةً ۚ فَلَ ْواَل نَفَ َر ِم ْن ُكلِّ فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم‬ َ ُ‫ان ْال ُمْؤ ِمن‬ َ ‫َو َما َك‬
َ ‫ِّين َولِيُ ْن ِذرُوا قَ ْو َمهُ ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذر‬
‫ُون‬ ِ ‫الد‬
Terjemah: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (QS. At-Taubah [9]: 122)

Tajwid Lafaz Tajwid Lafaz


Alif lam Alif lam
Syamsiyah (ketika Qomariyah (ketika
huruf alif lam mati huruf alif lam mati
bertemu dengan bertemu dengan
huruf dal ‫ د‬, maka
‫ِّين‬
ِ ‫فِي الد‬ huruf mim ‫م‬ ,
َ ُ‫ان ْال ُمْؤ ِمن‬
‫ون‬ َ ‫َك‬
alif lam tidak maka alif lam
dibaca dan dal dibaca jelas).
ditahan).
Idzhar Syafawi Ikhfa (ketika nun
(ketika huruf mim mati ْ‫ن‬ bertemu
mati ‫ْم‬ huruf fa ‫ ف‬, maka
bertemu
‫قَ ْو َمهُ ْم ِإ َذا‬ ‫لِيَ ْنفِرُوا‬
hamzah/alif, maka dibaca dengung 2
hamzah/alif dibaca harakat).
jelas).
Mad Ashli (ketika Idgham Bigunnah
‘ain dhomah ‫ع‬ ُ (ketika tanwin
bertemu huruf wau bertemu huruf mim
‫ ْو‬, maka ‘ain ‫َر َجعُوا‬ ‫فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم‬
mati ‫م‬ , maka mim ‫م‬
dhomah ‫ع‬ ُ dibaca dibaca dengung 2
panjang 2 harakat). harakat).
Mad Aridh Idgham
Lissukun (ketika Bilagunnah (ketika
kata ‫ُون‬
َ ‫ ر‬berada tanwin ٌ bertemu
di ujung ayat, َ ‫يَحْ َذر‬
‫ُون‬ huruf lam ‫ل‬ , ‫طَاِئفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا‬
maka ‫ُون‬
َ ‫ ر‬dibaca maka lam ‫ ل‬tidak
panjang 2-6
dibaca dengung).
harakat).

Isi Kandungan
Q.S al-Taubah ayat 122 dalam perspektif pendidikan dapat dikatakan berkaitan
dengan kewajiban belajar dan mengajar. Menurut al-Maraghi, ayat tersebut memberikan
isyarat tentang kewajiban memperdalam ilmu agama (wujûb al-tafaqquh fi al-dîn) serta
menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya di dalam suatu negeri
yang telah didirikan, serta mengajarkannya kepada manusia berdasarkan kadar yang
diperkirakan dapat memberikan kemaslahatan bagi mereka sehingga tidak membiarkan
mereka tidak mengetahui hukum-hukum agama yang pada umumnya harus diketahui
oleh orang-orang yang beriman. Menyiapkan diri untuk memusatkan perhatian dalam
mendalami ilmu agama dengan maksud tersebut, adalah termasuk ke dalam perbuatan
yang tergolong mendapatkan kedudukan tinggi di hadapan Allah, dan tidak kalah
derajatnya dari orang-orang yang berjihad dengan harta dan dirinya dalam rangka
meninggikan kalimat Allah, bahkan upaya tersebut lebih tinggi kedudukannya dari
mereka yang keadaannya tidak sedang berhadapan dengan musuh. Dengan melakukan
tafaqquh fid-din maka umat Islam atau khususnya anak didik akan memiliki banyak
pengetahuan yang sangat berguna dalam membangun dan mengembangkan ajaran agama
Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya.
Untuk menciptakan program belajar dan mengajar yang berhasil, terdapat beberapa
faktor keberhasilan, yaitu: Kecerdasan, kesungguhan, kesabaran, bekal,
petunjuk/bimbingan guru, dan lamanya waktu dalam kegiatan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai