Anda di halaman 1dari 3

1.

Idzhar Halqi ; Idzhar menurut bahasa artinya jelas, idzhar


halqi merupakan hukum bacaan yang apabila nun mati atau
Nama : Siti Hajaroh tanwin bertemu dengan salah satu huruf idzhar halqi. Adapun
huruf-huruf idzhar halqi adalah sebagai berikut: alif atau
NIM : 202020010102001
hamzah ( ‫ء‬ ), Haa’ ( ‫ه‬ ), ‘Ain ( ‫ع‬ ), Ghain ( ‫غ‬ ), Kha’ ( ‫ح‬ ) dan Kho’
Matkul : Study Al-Qur’an “Peta Konsep Tajwid Lengkap” ( ‫خ‬ )
A. Hukum Bacaan Nun
Mati atau Tanwin
2. Idgham Bighunnah ; memiliki arti melebur disertai
dengan dengungan atau yang berarti memasukkan salah
satu huruf nun mati atau tanwin kedalam huruf
sesudahnya dan dilafadzkan mendengung jika bertemu
dengan empat huruf, yakni:  nun (‫)ن‬, mim (‫)م‬, wawu (
‫)و‬ dan ya’  (‫)ي‬.

PENGERTIAN : Pengertian
Tajwid secara harfiah berarti 3. Idgham Bilaghunnah ; memiliki arti yang berbanding
melakukan sesuatu dengan terbalik dengan idgham bighunnah, yakni melebur tanpa
baik dan indah atau bagus dan
membaguskan, tajwid berasal dengung atau berarti memasukkan huruf nun mati atau
dari bahasa arab yakni B. Hukum Bacaan Mim Mati
MACAM MACAM HUKUM tanwin kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara
ILMU TAJWID “Jawwada“
‫تجويدا‬-‫يجوّد‬-‫جوّد‬ ) Sedangkan
BACAAN TAJWID yang mendengung. Apabila nun mati atau tanwin
dalam ilmu qira’ah memiliki bertemu dengan huruf lam dan ra’.
arti
C. Hukum Bacaan Idgham mengeluarkan huruf dari 1. Idgham Mimi atau idgham mutamasilain
tempatnya dengan
memberikan sifat-sifat yang adalah apabila huruf mim mati bertemu
dimilikinya. dengan dengan huruf mim dan cara 4. Iqlab ; hukum bacaan Al-qur’an yang terjadi apabila
melafalkannya adalah dengan membaca huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf yaitu
1. Idgham Muthamatilain ; hukum bacaan yang apabila
mim rangkap secara mendengung. ba’ (‫)ب‬. 
suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama. Misalnya
huruf dal dengan dal.
5. Ikhfa Haqiqi ; berarti menyamarkan, apabila nun mati
2. Ikhfa Syafawi ; Ikhfa syafawi berbeda dengan atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa yaitu ta(
ikhfa haqiqi, ikhfa syafawi merupakan apabila ‫)ت‬, thsa’  (‫)ث‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬, dzal (‫)ذ‬, zai (‫)ز‬, sin (‫)س‬, syin 
2. Idgham Mutaqaribain : yaitu apabila bertemunya dua
huruf mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan huruf ba ( (‫)ش‬, sod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬, fa’ (‫)ف‬,  qof  (‫)ق‬, dan
huruf yang mahkraj dan sifatnya hampir sama seperti
‫ )ب‬. Cara membacanya dengan samar-samar huruf  kaf  (‫)ك‬. Apabila huruf ikhfa tersebut bertemu
huruf mim bertemu dengan huruf ba, huruf kaf bertemu
pada bibir dan juga dengan di dengungkan. dengan nun mati atau tanwin maka harus dibaca samar.
huruf qaf.

3. Idgham Mutajanisain ; merupakan hukum bacaan 3. Idzhar Syafawi


ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi beda
Idzhar syafawi adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf selain huruf mim mati ( ‫ ) ْم‬dan
sifatnya bertemu seperti huruf ta bertemu thsa, lam
huruf ba  (‫)ب‬. Cara membacanya dilafadzkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.
bertemu ra serta dzal dan zha.
1. Qalqalah sugro, yakni qalqalah yang
D. Hukum Bacaan Qalqalah pantulannya kecil dan biasanya terletak di
tengah kalimat bukan di akhir kalimat. 
adalah bacaan yang dibaca waqof
atau berhenti atau huruf tersebut
dibaca sukun dan membacanya 2. Qalqalah kubro, yakni qalqalah yang
wajib dipantulkan. Huruf qalqalah pantulannya besar karena dimatikan sebab
ada lima, yaitu: qaf (‫)ق‬, tha (‫)ط‬, ba’ ( wakaf (berhenti), dan biasanya qalqalah kubro
‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dan dal (‫)د‬. terletak di akhir ayat.

PENGERTIAN : Pengertian 1.Mad Thabi’i /(mad asli) merupakan macam-


Tajwid secara harfiah berarti E. Hukum Bacaan Mad macam mad yang terjadi apabila ada alif yang
melakukan sesuatu dengan
baik dan indah atau bagus dan terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak
Hukum bacaan Mad berarti
membaguskan, tajwid berasal sedudah kasrah atau juga huruf wau yang
dari bahasa arab yakni melanjutkan. Menurut istilah ulama
“Jawwada“ MACAM MACAM HUKUM terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi
ILMU TAJWID BACAAN TAJWID tajwid dan ahli bacaan Al-Qur’an Mad
‫تجويدا‬-‫يجوّ د‬-‫جوّ د‬ ) Sedangkan sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti
dalam ilmu qira’ah memilikicabang. berarti pemanjangan suara.
2. Mad Far'i ; secara bahasa artinya adalah panjang dan Thabi’i yang artinya biasa. Cara
arti mengeluarkan huruf dari
Sedangkan menurut istilah Madtempatnya dengan
Far'i adalah mad yang membacanya harus sepanjang dua harakat atau
memberikan
merupakan hukum tambahan dari mad sifat-sifat
asliyang(sebagai hukum
dimilikinya. disebut satu alif
asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.

a. Mad Jaiz Munfashil ; terjadi apabila ada mad Mad Badal ; terjadi jika terdapat hamzah ( ‫) ء‬
thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun bertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk
Sukun Hamzah
hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz membacanya adalah seperti Mad Thobi’i.
sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil
memiliki arti terpisah. Untuk membaca mad ini
a. Mad ‘Arid Lisuukun ; dibaca jika terdapat waqaf atau Mad ‘Iwadl ; mad yang dibaca jika terdapat
adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil dan
tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf fathatain yang ditemukan pada waqaf atau
boleh juga seperti Mad Thobi’i. 
tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat.
membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam: Yang paling Untuk cara membaca mad ini adalah seperti
utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil b. Mad Wajib Muttasil ; Terjadinya mad ini apabila
atau setara 6 harakat. Yang pertengahan bisa dibaca mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat Mad Tamkien ; terjadi jika terdapat ya’ sukun
sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i. Yang atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib yang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan
pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa. dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara harakatnya kasra.
dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua
setengah alif).
b. Mad Layyin ; Mad ini terjadi jika setelah huruf yang Mad Shilah Qashirah ; terjadi jika ada haa dhamir
berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara c. Mad Shilah Thawilah ; Mad ini dihukumi jika sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup
membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ‫) ء‬. (berharakat). Maka untuk cara membacanya
lunak dan lemas saja. Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i.
Munfashil.
Lanjutan..

Sukun c. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ; terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu
dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah
harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat.

d. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ; mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i
bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah
sepanjang enam harakat. 

e. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ; Yaitu apabila ada permulaan surat dari
Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima
ya’ni : ‫ح – ي – ط – ﻫ – ر‬

f. Mad Lazim Harfi Musyabba’ ; bacaan mad yang biasanya kita temukan
pada permulaan surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. Beberapa huruf
mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut
ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut : – ‫ن – ق – ص – ع‬
‫ س – ل – ك – م‬Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu
sepanjang enam harakat.

g. Mad Farq ; yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah


istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat.
Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat.

Anda mungkin juga menyukai