Anda di halaman 1dari 5

Nabila ayu /kbq 2b

1. Idzhar Halqi

Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Izhar yang terdapat dalam Ilmu
Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh
makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).

Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (
‫)ـٌــ‬, kasroh tanwin (‫ )ـٍـــ‬dan fathah tanwin (‫)ـًــ‬/ sesudahnya bertemu dengan huruf-huruf = Alif (‫)ا‬,
‘Ain (‫)ع‬, Ghain (‫)غ‬, Ha (‫)ح‬, Kha (‫)خ‬, Ha’ ( ‫ )ﮬ‬dan Hamzah ( ‫ ) ء‬, akan tetapi nun mati ( ‫ ) ْن‬ataupun
juga tanwin ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ‫) ء‬, namun huruf
Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.

Cara membaca Idzhar Halqi adalah wajib terang/jelas, dan tidak boleh dengan berdengung.

Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an Untuk Huruf Alif

َ َ‫ق إِ َذا َوق‬


‫ب‬ ِ ‫ = َو ِمن َش ِّر غ‬waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
ٍ ‫َاس‬

Contoh di atas terdapat dalam Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3, yaitu kasroh tanwin dan
ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoo siqin idzaa).

2. Idgham Bighunnah

Hukum Idgham Bighunnah dan ini sering sekali disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah yaitu suatu
hukum tajwid yang berlaku ketika ada Nun mati / nun disukun [ ‫ ] ْن‬atau tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang
bertemu dengan huruf Mim [‫]م‬, Nun [‫]ن‬, Waw [‫]و‬, dan huruf Ya [‫ ]ي‬dan tidak dalam satu kata /
kalimat atau harus secara terpisah.

Bi berarti dengan. Ghunnah berarti dengung dan Idgham maknanya adalah meleburkan satu huruf
yang berada di depan ke dalam huruf yang ada sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan bahaa Arab
adalah di-tasydid-kan.

Cara membaca dari Idgham Bighunnah yaitu dengan cara meleburkan ‫[ ْن‬nunt mati ] ataupun tanwin,
baik itu dhommah tanwin [‫]ـٌـــ‬, kasroh tanwin [‫]ـٍـــ‬, ataupun fathah tanwin [‫ ]ـًـــ‬menjadi suara huruf
yang ada di depannya mim [‫]م‬, nun [‫]ن‬, waw[‫ ]و‬dan ya [‫]ي‬, atau dari keempat huruf tersebut seolah-
olah seperti diberi tanda tasydid, dan diiring dengan menggunakan suara yang berdengung 1 Alif – 1
½ Alif atau sekitar 2 sampai 3 harakat.

Contoh Hukum Idgham Bighunnah (Ma’al ghunnah)

a. ْ Sukun dan Tanwin[ًٍ‫ ]ٌٌٍـ‬bertemu Ya [‫]ي‬


Contoh Nun [‫]ن‬

‫ لِ َم ْن يَ َرى‬: Tulisan aslinya adalah liman yaraa, dan dibacanya adalah limayyaraa

ُ‫ اَ ْن يَتُوْ ب‬: tulisan aslinya an yatuuba dan dibacanya adalah ayyatuuba

ْ Sukun dan Tanwin[ًٍ‫ ]ٌٌٍـ‬bertemu waw [‫]و‬


b. Contoh Nun [‫]ن‬

‫ ِم ْن َو َرائِ ِه ْم‬: Tulisan aslinya adalah man waraa ihim, dan dibacanya adalah mawwaraa ihim

ْ Sukun dan Tanwin[ًٍ‫ ]ٌٌٍـ‬bertemu mim [‫]م‬


c. Contoh Nun [‫]ن‬

‫ نَ ُك ْن َم َع ًك ْم‬: Tulisan aslinya adalah nakun ma‘akum, dan dibacanya adalah nakumma‘akum

3. Idgham bilaghunnah

Hukum Idgham Bilaghunnah yaitu suatu hukum tajwid yang terjadi ketika ada Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬atau
juga tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang ketemu dengan huruf hijaiyah lam ( ‫ ) ل‬atau huruf hijaiyah Ro ( ‫) ر‬, dan
dibaca dengan tidak menggunakan suara yang berdengung

Bila maknanya adalah dengan tidak [tanpa]. Ghunnah maknanya adalah berdengung.
Sementara itu Idgham maknanya adalah meleburkan / menggabungkan satu huruf hijaiyah ke dalam
huruf hijaiyah sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan istilah di-tasydid-kan.

Cara membacanya yaitu dengan cara meleburkan huruf hijaiyah ‫ ْن‬atau tanwin [ ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ] ـًـــ‬tersebut
menjadi suara huruf hijaiyah sesudahnya yaitu huruf lam / ‫ ل‬ataupun huruf ro / ‫ر‬, atau dengan cara
lafaz yang kedua huruf hijaiyah tersebut seakan-akan diberi tanda tasydid, dengan tanpa dikuti
dengan suara berdengung (ghunnah).

Contoh bacaan idgham Bilaghunnah untuk nun mati / tanwin bertemu huruf lam

ِ ‫ ِم ْن لَ ُد ْن‬: Tulisan aslinya adalah min ladunka, tetapi dibaca milladunka


‫ك‬
ٌ ‫ لَ ِطي‬: Tulisan aslinya adalah lathiifun limaa, tetapi dibaca lathiifullimaa.
‫ْف لِ َما‬

4. Iqlab

Iqlab yaitu salah satu dari hukum tajwid yang terjadi ketika ada huruf Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬ataupun juga
tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang ketemu dengan huruf hijaiyah Ba ( ‫ ) ب‬. Secara harfiah, Iqlab mempunyai
arti menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.

Cara membaca Iqlab yaitu dengan cara menggantikan / mengubah huruf ‫ ْن‬ataupun tanwin ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ـًـــ‬
jadi suara huruf mim sukun ( ‫) ْم‬, oleh karenanya ketika nun mati ataupun tanwian akan bertemu
dengan huruf ba (‫ ب‬, maka bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya tertutup, dan juga diiringi
dengan suara dengung kurang lebih 2 harakat.

Hukum Iqlab di dalam Al-Quran, biasanya sudah ditandai dengan huruf mim kecil ( ‫ – ) م‬dan huruf
tersebut diletakkan di atas – antara ‫ ْن‬atau ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬dengan huruf ‫ ب‬.

Contoh Hukum Iqlab :


‫ َم ْن بِ َخ َل‬: mambakhila

5. Idzhar Wajib atau Mutlak

Idzhar Wajib adalah merupakan salah satu bagian dari Hukum Idzhar yang teradapat dalam ilmu
tajwid. Bagian ilmu idzhar yang lain adalah idzhar halqi. Cara membaca dari hukum idzhar adalah
terang / jelas dan tidak mendengung.

Dalam Hukum Idghom Bighunnah diterangkan bahwasannya apabila ada Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬dan
dibelakangnya teradapat huruf ( ‫ ) ي ـ و ـ ن ـ م‬tetapi dalam satu kata (biasanya tersambung), maka harus
dibaca terang /jelas dan tidak berdengung, dan ini disebut dengan Idzhar Wajib/Idzhar Mutlak.

Dalam Al Qur’an, idzhar wajib / mutlak ada 4 yaitu :

1. ‫ ُد ْنيَا‬: dunyaa

ٌ َ‫ بُ ْني‬: bunyaanun
2. ‫ان‬

ٌ ‫ قِ ْن َو‬: qinwaanun
3. ‫ان‬
ٌ ‫ص ْن َو‬
4. ‫ان‬ ِ : sinwaanun.

6. Idzhar Khalqi

Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Izhar yang terdapat dalam Ilmu
Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh
makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).

Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (
‫)ـٌــ‬, kasroh tanwin (‫ )ـٍـــ‬dan fathah tanwin (‫)ـًــ‬/ sesudahnya bertemu dengan huruf-huruf = Alif (‫)ا‬,
‘Ain (‫)ع‬, Ghain (‫)غ‬, Ha (‫)ح‬, Kha (‫)خ‬, Ha’ ( ‫ )ﮬ‬dan Hamzah ( ‫ ) ء‬, akan tetapi nun mati ( ‫ ) ْن‬ataupun
juga tanwin ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ‫) ء‬, namun huruf
Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.

Contoh Hukum Izhar Halqi :

1. ْ atau tanwin (‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ )ًـــ‬bertemu dengan huruf Alif (‫)ا‬:


Nun mati (‫)ن‬
Contohnya : ‫ = َم ْن اُوْ تِ َي‬man uutiya

7. Ikhfa’ haqiqi

Ikhfa’ Haqiqi bila dilihat berdasarkan asal hurufnya [harfiah /etimologi] mempunyai arti
menyembunyikan atau bisa juga berarti menyamarkan.

Di dalam ilmu tajwid, apabila ada Nun disukun ( ‫ ) ْن‬dan juga tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫) ـًـــ‬, baik itu fathah
tanwin, kasrah tanwin dan juga dhomah tanwin kemudian dibelakangnya terdapat huruf hijaiyah yang
berjumlah 15 (lima belas) maka hukumnya adalah ikhfa’ haqiqi. Ikhfa Haqiqi maknanya adalah
menyamarkan /menyembunikan huruf Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬ataupun juga tanwin (fathah tanwin ( ‫)ـٌـــ‬,
kasrah tanwin ( ‫)ـٍـــ‬, dhomah tanwin ‫ ) ـًـــ‬masuk ke dalam huruf hijaiyah yang berada di belakangnya
(sesudahnya). Huruf hijaiyah tersebut ada 15 huruf di bawah ini, yaitu :

‫ت – ث – د – ذ – ز – س – ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك‬.

Ke-15 huruf hijiayiah di atas tersebut tidak mengandung tasydid dan kita harus membacanya dengan
dengung [ghunnah].
Cara membaca ikhfa’ haqiqi yaitu dengan cara mengeluarkan suara ‫ ْن‬atau ‫ ـٌـــ‬, ‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬dari dalam
rongga hidung sampai dengan terlihat samar atau bisa juga menjadi suara “NG” atau “N” , sesudah itu
disambut dengan dengung sepanjang 1 – 1 ½ Alif atau bisa kurang lebih 2 – 3 harakat, kemudian
setelah itu barulah masuk untuk membaca huruf sesudah nun mati ataupun tanwin tersebut.

Sebagai contoh :‫ ِمن دُونِ ِه َما‬: Minnnn . . duunihimaa atau Minnnngduunihimaa

‫ = ت – ِم ْن تَحْ تِهَا‬Minngtahtihaa.

Anda mungkin juga menyukai