Anda di halaman 1dari 5

Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah Dan Sesama Manusia

Akhlak mulia terhadap Allah diartikan sebagai tingkah laku manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang
pada prinsipnya manusia yang beriman dan berakhlak mengakui terhadap keEsaan Allah, yang telah
menciptakan manusia menjadi makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini. Sebagaimana firman-
Nya:

‫ار َوااْل َ ْفـِٕ َد َة ۙ لَ َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر ُْو َن‬


َ ‫ص‬ ُ ‫َوهّٰللا ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم م ِّۢنْ ب‬
َ ‫ُط ْو ِن اُم َّٰه ِت ُك ْم اَل َتعْ لَم ُْو َن َش ْيـ ًۙٔا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َ ْب‬

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan
Dia memberi pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl(16) :
ayat 78).

1. Contoh Akhlak mulia terhadap Allah diantaranya:

1. Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan seseorang dikatakan
suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya
(menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.
2. Bertaubat – Yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha untuk menjauhkan
segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.
3. Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari ridha-Nya.
4. Bersyukur – Suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun non fisik, dan
meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-Nya.
5. Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada Allah, untuk
meraih sesuatu yang diharapkan.
6. Harapan – Sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.
7. Bersikap Takut – Takut akan siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.

2. Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia

1 ) Menjaga hubungan baik


Seperti halnya saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling
membantu dalam hal kebaikan.
2) Berkata benar
Semakin hari semakin banyak informasi yang diluar pemikiran kita, membuat masukan / opini yang salah
dan masyarakat terkadang mengikuti berita yang ternyata tidak benar kenyataan (hoax).
3) Tidak meremehkan orang lain
Allah memerintahkan bagi orang yang beriman, untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih,
padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran kita.
4) Bersangka baik (Husnuzon)
Husnuzan kepada sesama adalah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, ucapan dan
sikap, agar apa yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah. Karena sikap suuzon itu ibarat “manusia
memakan daging manusia yang sudah meninggal.” Sebagaimana firman Allah :
‫ض ُك ْم َبعْ ض ًۗا اَ ُيحِبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَنْ َّيْأ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْي ًتا َف َك ِرهْ ُتم ُْو ۗهُ َوا َّتقُوا هّٰللا َ ۗاِنَّ هّٰللا َ َتوَّ ابٌ رَّ ِح ْي ٌم‬
ُ ْ‫َّواَل َت َج َّسس ُْوا َواَل َي ْغ َتبْ بَّع‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebahagian
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara
kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada` Allah, sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.” QS. Al-Hujurat : ayat 12.

1
5) Kasih sayang
Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut
merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-baiknya
atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negative lain seperti kemarahan, kebencian, permusuhan,
iri hati, dengki dan masih banyak lainnya yang mengarah ke jalan yang sesat. Tetapi jika rasa itu
dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :
 Sopan santun
 Rasa tolong menolong
 Pemurah
 Pemaaf
 Rasa persaudaraan (Ukhuwah)
 Menepati janji

3. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri


Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa akhlak terhadap diri
sendiri. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan rohani semakin lebih baik setiap waktunya.
Dengan cara :
1. Memelihara kesucian dan kehormatan diri
2. Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
3. Berdo’a kepada Allah
4. Sabar dengan ketentuan Allah
5. Tawakal kepada Allah
6. Rendah Hati

4. Contoh Akhlak mazmumah kepada Allah


1) Musyrik
Merupakan mempersekutukan (meminta / memohon) selain kepada Allah dengan makhluk-
Nya. Seperti menyembah berhala pun termasuk dalam hati yang musyrik. Karena ini
bertentangan dengan ajaran tauhid.

َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن ال ِّشر‬


‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظ ْي ٌم‬ َّ َ‫َواِ ْذ قَا َل لُ ْقمٰ نُ اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar .” (QS. Lukman : ayat
13).

2) Takabbur
Sikap menyombongkan  diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini. Adapun yang
menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa tampan atau cantik,
kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain sebagainya. Salah satu ayat Allah yang
menerangkan ketakaburan manusia, QS. An-Nahl: 29

َ‫س َم ۡث َوى ۡال ُمتَ َكب ِِّر ۡين‬ َ ‫فَ ۡاد ُخلُ ۡۤوا اَ ۡب َو‬
َ ‫اب َجهَنَّ َم ٰخلِ ِد ۡينَ فِ ۡيهَا‌ؕ فَلَبِ ۡئ‬

2
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-
buruk tempat orang yang menyombongkan diri.”(Qs. An-Nahl : ayat 29).

3) Murtad
Sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama islam /
singkatnya keluar dari agama islam. Maka akan mendapatkan hukuman riddah (hukuman
mati) saat di akhirat kelak.  Sebagaimana firman Allah:

ۗ َ‫ب النَّا ۚ ِر ُه ْم ِف ْي َها ٰخلِد ُْون‬ ٰۤ ٰۤ َ


ُ ‫ص ٰح‬
ْ َ‫ول ِٕىكَ ا‬ ُ‫ول ِٕىكَ َحبِطَتْ اَ ْع َمالُ ُه ْم ِفى ال ُّد ْنيَا َوااْل ٰ ِخ َر ِة ۚ َوا‬ ُ ‫َو َمنْ يَّ ْرتَ ِد ْد ِم ْن ُك ْم عَنْ ِد ْينِ ٖه فَيَ ُمتْ َوه َُو َكافِ ٌر فا‬
“Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : ayat 217).

4) Munafik
Sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura / tidak tulus hatinya mengikuti
ajaran Allah dan ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan perbuatan menipu dan
menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:

‫ف َويَ ْقبِضُوْ نَ اَ ْي ِديَهُ ۗ ْم نَسُوا هّٰللا َ فَنَ ِسيَهُ ْم ۗ اِ َّن ْال ُم ٰنفِقِ ْينَ هُ ُم‬
ِ ْ‫ْض يَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال ُم ْن َك ِر َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال َم ْعرُو‬ ۢ
ٍ ۘ ‫ضهُ ْم ِّم ْن بَع‬ ُ ‫اَ ْل ُم ٰنفِقُوْ نَ َو ْال ُم ٰنفِ ٰق‬
ُ ‫ت بَ ْع‬
َ‫ْال ٰف ِسقُوْ ن‬

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama),
mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan
mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka
Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang
yang fasik.” (Qs. At-Taubah : ayat 67)

Adapun tanda-tanda orang munafik, menurut sebuah Hadis Rasulullah SAW, Bersabda:

“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga (yaitu) apabila berbicara ia berbohong, apabila
berjanji ia menyalahi dan apabila diserahi amanah ia curang.” (HR. Bukhari, Muslim)

b. Contoh Akhlak mazmumah kepada sesama

3
Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan
Al-qur’an dan hadis diantaranya:

1. Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang
mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
2. Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan
kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain
karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
3. Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk tidak
suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
4. Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik materi
maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang lain.
5. Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam
hal jasa maupun materi.
Para pelaku akhlak buruk ini seringkali karena kurangnya pengetahuan atau pendidikan moral
untuk membedakan mana yang baik dan juga buruk. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita
untuk menanamkan nilai-nilai baik pada orang sekitar kita atau mempelajarinya melalui buku
Pendidikan Akhlak/Moral Berbasis Teori Kognitif.

Manfaat Akhlak Akhlakul Mahmudah


Supaya lebih mudah memahami apa itu akhlak, maka bukan hanya mengetahui pengertian
akhlak saja, tetapi juga perlu mengetahui manfaat dari akhlak baik.

1. Dicintai Oleh Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kepada umatnya untuk memiliki akhlak
mahmudah atau akhlak terpuji. Di dalam sebuah hadist menyatakan bahwa seorang muslim
yang berperilaku akhlak terpuji akan dekat dengan Nabi Muhammad SAW.

“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat
adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan
tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus,
suka menghina dan sombong.” (HR. Tirmizi).
2. Memperoleh Kedudukan Tertinggi saat di Akhirat
Seorang muslim dengan akhlak terpujinya membuat dirinya bisa memperoleh kedudukan
tertinggi saat di akhirat. Hal ini seperti yang diungkapkan dalam hadist di bawah ini.

“Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan)
yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir
dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.
Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada
kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari

4
menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih
mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat
malu dan sabar.” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

3. Berat Timbangan Akhlak Baik


Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji akan memengaruhi timbangan saat hari kiamat nanti.
Dengan akhlak terpuji, seorang muslim dapat diselamatkan oleh Allah SWT.

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak
yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang
rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi).

Anda mungkin juga menyukai