Anda di halaman 1dari 2

Iman didefenisikan dengan keyakinan dalam hati diikrarkan dengan lisan dan

diwujudkan dengan amal perbuatan. Dengan demikian iman merupakan kesatuan atau
keselarasan antara hati,ucapan, dan perilaku perbuatan, serta dapat juga dikatakan
sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup. Jika iman diartikan percaya ,
maka cirri-ciri orang beriman tidak ada yang mengatahuinya kecuali Allah, karena
yang tahu isi hati seseorang hanyalah Allah. Karena pengertian iman yang
sesungguhnya adalah meliputi aspek kalbu, ucapan dan perilaku, maka cirri-ciri
orang yang beriman akan dapat diketahui antara lain :

Tawakal
Yaitu senantiasa hanya mengabdi menurut apa yang diperintahkan Allah . dengan kata
lain, orang yang bertawakal adalah orang yang menyandarkan berbagai aktivitas atas
perintah Allah.

Mawas diri
Yaitu tidak terpengaruh oleh berbagai inputan negatif dari manapun datangnya, baik
dalam kalangan manusia dan jin, bahkan juga datang dari dirinya sendiri

bersikap ilmiah
Yaitu suatu sikap mampu menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar,
bertindak dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah
ilmiah yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.

Optimis dalam menghadapi masa depan


Yaitu paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan
sikap selalu mempunyai harapan baik di segala hal. karena pada haikkatnya
tantangan, cobaan merupakan pelajaran bagi setiap manusia

Konsisten
Yaitu tidak berubah-ubah, taat asas, komit (commit), teguh pendirian. kebulatan
tekad untuk tetap terus menjalankan usahanya dengan menghadapi berbagai rintangan
yang ada di masa kini dan nanti.

menepati janji
Yaitu senantiasa akan menepati janji, baik dengan sesame manusia, dengan Allah
maupun dengan lingkungannya.

Tidak sombong
Yaitu keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Kesombongan
merupakan suatu sifat dan sikap yang tercela yang membahayakan diri maupun orang
lain dan lingkungan sekitar.

Q.S. Al-Baqarah (2): 165


ٰ ٰ ً ‫َو ِم َن الن ّ َِاس َم ْن يَّتّ َِخ ُذ ِم ْن ُد ْو ِن الل ّ ٰ ِه اَن ْ َد‬
َ ‫ب الل ّ ِه ۗ َوال َّ ِذي ْ َن ا ٰ َمن ُ ْوٓا ا ََش ُّد ُحبًّا ِل ّل ّ ِه َۙول َْو ي َ َرى ال ّ َ ِذي ْ َن َظل َُم ْوٓا اِ ْذ يَ َر ْو َن ال َْعذ‬
‫َابۙ ا ّ ََن‬ ّ ِ ‫ادا ي ُّ ِحبُّ ْون َ ُه ْم ك َُح‬
ِ ٰ ِ ِ ٰ ِ
ِ ‫الْقُ ّ َو َة لل ّه َجمي ْ ًعا ّ َۙوا ََّن الل ّ َه َشديْ ُد ال َْعذ‬
‫َاب‬
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat
zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan
itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal).

, QS. Al-A’raf(7): 179


‫َان لَّا يَ ْس َم ُع ْو َن ب َِهاۗ اُول ٰۤىِٕ َك‬ٌ ‫ب لَّا يَفْقَ ُه ْو َن ب َِهاۖ َول َُه ْم ا َْعيُ ٌن لَّا يُبْ ِص ُر ْو َن ب َِهاۖ َول َُه ْم اٰذ‬ َ ِ‫َولَقَ ْد ذ ََرْأنَا ل‬
ٌ ‫ج َهن ّ ََم ك َ ِثي ْ ًرا ِ ّم َن ال ْجِ ِّن َوالْاِن ْ ِسۖ ل َُه ْم ُقل ُْو‬
‫ك َالْاَن ْ َعا ِم بَ ْل ُه ْم ا ََض ُّل ۗ اُول ٰۤىِٕ َك ُه ُم ال ْ ٰغ ِفل ُْو َن‬
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

Pemikiran manusia tentang ketuhanan antara lain :

Animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan
agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia purba.

Dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang
berdiam pada suatu benda.

Deisme adalah bentuk monoteisme yang meyakini bahwa tuhan itu ada. Namun, seorang
deis menolak gagasan bahwa tuhan ini ikut campur di dalam dunia. Jadi, deisme
menolak wahyu yang khusus. Sifat tuhan ini hanya dapat dikenal melalui nalar dan
pengamatan terhadap alam. Karena itu, seorang deis menolak hal-hal yang ajaib dan
klaim bahwa suatu agama atau kitab suci memiliki pengenalan akan tuhan.

Panenteisme adalah suatu bentuk teisme yang berkeyakinan bahwa alam adalah bagian
dari tuhan, tetapi tuhan tidaklah identik dengan alam.

Elektisme adalah pemahaman monoteis yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan alam
dengan sempurna dan tuhan pun tak ada bersama dengan alam namun tuhan DEKAT dengan
alam.

Anda mungkin juga menyukai