Anda di halaman 1dari 12

Analisis Wacana Bahasa Makassar

Oleh
Kelompok 3
Nuraisna Ramadani {1855042004}
Rindiani {1855042005}

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisi
tentang “ Struktur wacana “
Makalah ini kami buat dengan tujuan agar kiranya bisa membantu pembaca dalam
mencari informasi maupun referensi agar pembelajaran lebih mudah dan terarah
sehingga pembelajaran dapat terealisasikan sebagaimana mestinya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masi banyak terdapat
kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna oleh karenanya kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya mendukung.
Sekian makalah yang kami buat sebagai pegangan untuk mempermudah
mahasiswa dalam proses pembelajaran, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Makassar, Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Judul………………………………………
Kata Pengantar…………………………….
Daftar isi……………………………………
Bab 1. Pendahuluan.
A. Latar Belakang………………………….
B. Tujuan Penulisan………………………….
C. Rumusan Masalah………………………….
Bab 2. Pembahasan
A. Pengertian Struktur Wacana……………………
B. Struktur Wacana Menurut Para Ahli……………….
Bab 3. Penutup
A. Kesimpulan…………………………………….
B. Saran……………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………

A. Latar Belakang.

Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting di dalam kehidupan manusia.


Fungsi yang dimaksud adalah sebagai alat komunikasi, yaitu sebagai sarana untuk
menyampaikan pikiran, perasaan, atau pesan dari orang lain baik secara lisan
maupun tulisan.
Berbicara wacana dalam konteks tata bahasa, merupakan satuan gramatikal
tertinggi atau terbesar dalam unit bahasa. Dalam pengertian wacana atau analisis
wacana (discourse analysis) dapat dikatakan bahwa kajian ini merupakan cabang
linguistik yang mengkaji satuan lingual yang lebih tinggi dari kalimat.
Wacana adalah teks yang berupa rangkaian proposisi sebagai hasil pengungkapan
ide/gagasan pada komunikasi secara lisan(seperti percakapan) wacana merupakan
proses komunikasi secara lisan yang berupa rangkaian ujaran, wacana berarti, 1.
Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan, koversi atau
percakapan; 2. Komunikasi secara umum terutama sebagai objek studi atau pokok
telaah; 3. Risalah tulisan, disertai formal, kuliah, ceramah.
Dari sudut pandang linguistic, wacana adalah suatu rangkaian sinambung bahasa
(khususnya lisan) yang lebih luas dari kalimat. Sudut pandang psikolonguistik
memandang wacana sebagai suatu proses dinamis pengungkapan dan pemahaman
yang mengatur seseorang dalam interaksi kebahasaan.
Sementara itu menurut tarigan(dalam wijana,2010:67), mengatakan bahwa
wacana adalah satuan bhasa terbesar diatas kalimat atau klausa dengan koherensi
dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang
nyata, disampaikan secara lisan atau tulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Struktur wacana
2. Apa yang dimaksud struktur wacana Hoed?
3. Apa yang dimaksud struktur wacana Tarigan?

C. Tujuan Penulisan.
1. Mendeskripsikan struktur wacana hoed.
2. Mendeskripsikan struktur wacana taringan.
BAB II. Pembahasan.

A. Pengertian struktur wacana

Sesuai dengan sifat penggunaan bahasa yang linear, wacana mempunyai struktur.
Struktur wacana sifatnya lebih terbuka disbanding dengan struktur kalimat.
Artinya, kemungkinan variasi susunan unsure-unsur kalimat sangat terbatas,
sedangkan kemungkinan variasi susunan unsur-unsur struktur wacana lebih besar.
Ada barmacam-macam sudut pandang dalam menentukan struktur wacana
sehingga ada bermacam-macam perian struktur wacana.

a. Analisis wacana yang menentukan struktur wacana berdasarkan pada hasil


analisis terhadap wacana jual beli.
Tahap-tahap yang membentuk struktur itu :

1.salam
2.menemukan barang
3.pemeriksaan barang
4.kesepakatan
5.simpulan

kekurangan : dalam kenyataannya, jual beli tidak harus menggunakan ke-5 tahap
tersebut. Sehingga dinyatakan bahwa struktur transaksi di atas bukan merupakan
analisis bahasa, melainkan analisis jual beli.

b. Struktur wacana berdasarkan teori tata bahasa transformasi dengan


menggunakan analogi, kalimat tersusun atas beberapa kata sejalan dengan wacana
tersusun atas beberapa kalimat.

“Rambu-rambu”
1.struktur batin kalimat terdiri atas komponen penanda frase dan suku akhir
penanda frase jatuh pada kata.
2.komponen semantik diketahui melalui unsur langsung tiap-tiap cabang.
3.kaidah pembentukan wacana secara semantis dapat diketahui dengan
menganalisis hubungan kalimat-kalimat yang memnbentuk struktur dasar wacana.
4.struktur dasar wacana diketahui dengan interpretasi semantik.
5.struktur batin kalimat dapat diuraikan dengan transformasi kalimat yang
menghasilkan unsur langsung yang berupa kata
6.struktur dasar wacana dapat diuraikan dengan transformasi wacana yang
menghasilkan rangkaian struktur batin kalimat
7.struktur langsung itu dapat ditafsirkan melalui proses morfonemik dalam urutan
bunyi-bunyi segmental
kekurangan : (1) struktur wacana diatas hanya terbatas pada urutan kalimat dalam
membentuk wacana. (2) hanya memberikan informasi tentang kelompok-kelompok
kalimat dan urutannya
c. analisis struktur wacana pada interaksi guru-siswa di kelas.
Struktur wacana dibagi menjadi beberapa peringkat sehingga dikenal sebagai
struktur peningkat.

1.interaksi
2.pelajaran
3.transaksi
4.pertukaran
5.gerak
6.tindak

struktur wacana ini khusus untuk mendeskripsikan struktur wacana interaktif,


khususnya interaksi antara guru dan murid di dalam kelas. Oleh karena itu,
peringkat strukturnya khas sesuai dengan situasi pengajaran. Hal tersebut tentunya
berbeda dengan wacana jenis lain.

B. Struktur wacana menurut para ahli

A. Struktur Wacana Hoed

Setiap kalimat yang mempunyai struktur linear subjek-predikat-objek, wacana juga


mempunyai struktur. Sinclair dan Coulthard (1975) yang merintis kajian mengenai
struktur wacana interaksi kelas (classroom interaction) mengungkapkan bahwa
struktur wacana tersebut adalah tata urutan interaksi antara guru dan siswa didalam
proses belajar-mengajar, yaitu transaksi-prtukaran-gerak-tindak. Lanzimnya
pelajaran (lesson) diawali dengan transaksi (transaction) yang berupa pengajaran
guru kepada siswa, diikuti oleh pertukaran (exchange) yang dapat berupa diskusi,
lalu dapat dilanjutkan dengan gerak (move) atau tindak (act) yang dapat berupa
perilaku, kegiatan atau tindakan lain di dalam kelas.
Bagian kesimpulan merupakan porsi terbesar dan terpenting berita yang mengawali
berita dan biasanya berisikan informasi tentang apa dan siapa dalam suatu
peristiwa. Bagian penjelas berisikan informasi lebih lanjut, seperti kapan dan
dimana peristiwa terjadi. Bagian analisis mengakhiri berita, yang biasanya diisi
dengan informasi mengenai mengapa dan bagaimana peristiwa terjadi.

B. Struktur Wacana Tarigan

Struktur wacana yang dimaksud ada tiga, yaitu awal/abstrak, tengah/orientasi, dan
akhir/koda.

1. Awal

Pada bagian awal/abstrak dalam struktur wacana merupakan bagian pembukaan


yang berisi tentang sapaan dan pemaparan. Dalam struktur wacana muncul adanya
sapaan dari pembawa acara kepada penonton sebagai penanda dibukanya sebuah
acara dan dilanjutkan dengan pemaparan tema yang akan dibicarakan.

Ustad Isra : ” Assalamu’alaikum Wr. Wb.”

Jamaah : ”Wa’alaikumsalam Wr. Wb.”

Ustad Isra : ....”Kalau puasa bawaannya makanan aja Bu...Apa kabar, Bu?”

P : ”Baek-baek.” (serempak).

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada bagian awal diawali munculnya
presenter yang bersamaan dengan penggunaan sapaan untuk membuka acara.

2. Tengah

Pada bagian tengah wacana muncul adanya pertukaran dan transaksi. Pertukaran
berupa prakarsa dalam bentuk pengantar yang menuju ke sebuah pertanyaan,
jawaban dari sebuah pertanyaan, dan umpan balik berdasarkan jawaban yang
berupa pertanyaan. Transaksi dimulai dengan penutur menerangkan suatu hal pada
mitra tutur, penutur mengarahkan mitra tutur untuk fokus dalam pembicaraan, dan
penutur memancing mitra tutur untuk memberikan tanggapan mengenai apa yang
dibicarakan.

(a) D: “Teman saya yang satu ini, kalau secara fisik kita memang tidak boleh
menghina orang. Dia tidak pernah tahu dan tidak pernah meminta. Dia mempunyai
fisik yang kecil tapi dengan fisik yang seperti itu dia mampu membesarkan anak-
anaknya dan juga istrinya dan juga keluarganya. Dia berjuang dari daerah
menuju Jakarta dengan penuh perjuangan dan akhirnya sukses.”

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada bagian tengah wacana diawali
dengan sebuah prakarsa sebagai pengantar menuju kepada pembicaraan sesuai
tema yang dibawakan.

Data no (a) ditandai dengan mendeskripsikan bintang tamu yang akan hadir
sebagai narasumber.

c. Akhir

Pada bagian akhir wacana merupakan bagian penutup wacana. Akhir wacana
ditandai dengan pembawa acara yang mulai menutup acara. Pembawa acara
menutup dengan memaparkan sebuah kesimpulan dari tema yang sudah
dibicarakan. Selanjutnya, diakhiri dengan salam penutup dari pembawa acara
kepada bintang tamu dan penonton.

(a) D : Nang, Nang prestasi terus dan jangan putus asa. Bunda tetap mendoakan.
Amin.“…”
“Penonton yang ada di studio dan yang ada di rumah, terima kasih atas
perhatiannya.”

Pada contoh data di atas dapat diketahui bahwa bagian akhir merupakan bagian
penutup. Pembawa acara mengucapkan doa, harapan, ucapan terima kasih dan
sampai jumpa sebagai penanda bahwa pembicaraan sudah berakhir.

BAB III. Penutup

a. Kesimpulan

Wacana banyak sekali ragam atau jenisnya, pengelompokkannya yaitu berdasarkan


tujuan, cara pemaparan dan media. Selain itu wacana merupakan disiplin ilmu
yang sudah banyak dibahas dan sedang berkembang pada masa sekarang., bahkan
wacana bisa berbentuk ujaran saja, hal ini terjadi karena wacana adalah satuan
bahasa yang terikat konteks.
Dari dua pendapat mengenai struktur wacana di Atas dapat kami simpulkan bahwa
antara pendapat Hoed terdapat tiga bagian. Kesimpulan merupakan porsi terbesar
dan terpenting berita yang mengawali berita dan biasanya berisikan informasi
tentang apa dan siapa dalam suatu peristiwa. Penjelas berisikan informasi lebih
lanjut, seperti kapan dan dimana peristiwa terjadi. Analisis mengakhiri berita, yang
biasanya diisi dengan informasi mengenai mengapa dan bagaimana peristiwa
terjadi.

Tarigan membaginya menjadi tiga bagian. Awal/abstrak dalam struktur wacana


merupakan bagian pembukaan yang berisi tentang sapaan dan pemaparan. Tengah
wacana muncul adanya pertukaran dan transaksi. Pertukaran berupa prakarsa dalam
bentuk pengantar yang menuju ke sebuah pertanyaan, jawaban dari sebuah
pertanyaan, dan umpan balik berdasarkan jawaban yang berupa pertanyaan.
Akhir wacana merupakan bagian penutup wacana. Akhir wacana ditandai dengan
pembawa acara yang mulai menutup acara.

b. Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan adanya aplikasi atau penelitian yang
benar- benar mengkaji tentang wacana sehingga semakin jelas tergambar tentang
wacana secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

https://materikuliahpraktis.blogspot.com
adiel.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai