Oleh
Kelompok 3
Nuraisna Ramadani {1855042004}
Rindiani {1855042005}
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisi
tentang “ Struktur wacana “
Makalah ini kami buat dengan tujuan agar kiranya bisa membantu pembaca dalam
mencari informasi maupun referensi agar pembelajaran lebih mudah dan terarah
sehingga pembelajaran dapat terealisasikan sebagaimana mestinya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masi banyak terdapat
kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna oleh karenanya kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya mendukung.
Sekian makalah yang kami buat sebagai pegangan untuk mempermudah
mahasiswa dalam proses pembelajaran, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul………………………………………
Kata Pengantar…………………………….
Daftar isi……………………………………
Bab 1. Pendahuluan.
A. Latar Belakang………………………….
B. Tujuan Penulisan………………………….
C. Rumusan Masalah………………………….
Bab 2. Pembahasan
A. Pengertian Struktur Wacana……………………
B. Struktur Wacana Menurut Para Ahli……………….
Bab 3. Penutup
A. Kesimpulan…………………………………….
B. Saran……………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Struktur wacana
2. Apa yang dimaksud struktur wacana Hoed?
3. Apa yang dimaksud struktur wacana Tarigan?
C. Tujuan Penulisan.
1. Mendeskripsikan struktur wacana hoed.
2. Mendeskripsikan struktur wacana taringan.
BAB II. Pembahasan.
Sesuai dengan sifat penggunaan bahasa yang linear, wacana mempunyai struktur.
Struktur wacana sifatnya lebih terbuka disbanding dengan struktur kalimat.
Artinya, kemungkinan variasi susunan unsure-unsur kalimat sangat terbatas,
sedangkan kemungkinan variasi susunan unsur-unsur struktur wacana lebih besar.
Ada barmacam-macam sudut pandang dalam menentukan struktur wacana
sehingga ada bermacam-macam perian struktur wacana.
1.salam
2.menemukan barang
3.pemeriksaan barang
4.kesepakatan
5.simpulan
kekurangan : dalam kenyataannya, jual beli tidak harus menggunakan ke-5 tahap
tersebut. Sehingga dinyatakan bahwa struktur transaksi di atas bukan merupakan
analisis bahasa, melainkan analisis jual beli.
“Rambu-rambu”
1.struktur batin kalimat terdiri atas komponen penanda frase dan suku akhir
penanda frase jatuh pada kata.
2.komponen semantik diketahui melalui unsur langsung tiap-tiap cabang.
3.kaidah pembentukan wacana secara semantis dapat diketahui dengan
menganalisis hubungan kalimat-kalimat yang memnbentuk struktur dasar wacana.
4.struktur dasar wacana diketahui dengan interpretasi semantik.
5.struktur batin kalimat dapat diuraikan dengan transformasi kalimat yang
menghasilkan unsur langsung yang berupa kata
6.struktur dasar wacana dapat diuraikan dengan transformasi wacana yang
menghasilkan rangkaian struktur batin kalimat
7.struktur langsung itu dapat ditafsirkan melalui proses morfonemik dalam urutan
bunyi-bunyi segmental
kekurangan : (1) struktur wacana diatas hanya terbatas pada urutan kalimat dalam
membentuk wacana. (2) hanya memberikan informasi tentang kelompok-kelompok
kalimat dan urutannya
c. analisis struktur wacana pada interaksi guru-siswa di kelas.
Struktur wacana dibagi menjadi beberapa peringkat sehingga dikenal sebagai
struktur peningkat.
1.interaksi
2.pelajaran
3.transaksi
4.pertukaran
5.gerak
6.tindak
Struktur wacana yang dimaksud ada tiga, yaitu awal/abstrak, tengah/orientasi, dan
akhir/koda.
1. Awal
Ustad Isra : ....”Kalau puasa bawaannya makanan aja Bu...Apa kabar, Bu?”
P : ”Baek-baek.” (serempak).
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada bagian awal diawali munculnya
presenter yang bersamaan dengan penggunaan sapaan untuk membuka acara.
2. Tengah
Pada bagian tengah wacana muncul adanya pertukaran dan transaksi. Pertukaran
berupa prakarsa dalam bentuk pengantar yang menuju ke sebuah pertanyaan,
jawaban dari sebuah pertanyaan, dan umpan balik berdasarkan jawaban yang
berupa pertanyaan. Transaksi dimulai dengan penutur menerangkan suatu hal pada
mitra tutur, penutur mengarahkan mitra tutur untuk fokus dalam pembicaraan, dan
penutur memancing mitra tutur untuk memberikan tanggapan mengenai apa yang
dibicarakan.
(a) D: “Teman saya yang satu ini, kalau secara fisik kita memang tidak boleh
menghina orang. Dia tidak pernah tahu dan tidak pernah meminta. Dia mempunyai
fisik yang kecil tapi dengan fisik yang seperti itu dia mampu membesarkan anak-
anaknya dan juga istrinya dan juga keluarganya. Dia berjuang dari daerah
menuju Jakarta dengan penuh perjuangan dan akhirnya sukses.”
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada bagian tengah wacana diawali
dengan sebuah prakarsa sebagai pengantar menuju kepada pembicaraan sesuai
tema yang dibawakan.
Data no (a) ditandai dengan mendeskripsikan bintang tamu yang akan hadir
sebagai narasumber.
c. Akhir
Pada bagian akhir wacana merupakan bagian penutup wacana. Akhir wacana
ditandai dengan pembawa acara yang mulai menutup acara. Pembawa acara
menutup dengan memaparkan sebuah kesimpulan dari tema yang sudah
dibicarakan. Selanjutnya, diakhiri dengan salam penutup dari pembawa acara
kepada bintang tamu dan penonton.
(a) D : Nang, Nang prestasi terus dan jangan putus asa. Bunda tetap mendoakan.
Amin.“…”
“Penonton yang ada di studio dan yang ada di rumah, terima kasih atas
perhatiannya.”
Pada contoh data di atas dapat diketahui bahwa bagian akhir merupakan bagian
penutup. Pembawa acara mengucapkan doa, harapan, ucapan terima kasih dan
sampai jumpa sebagai penanda bahwa pembicaraan sudah berakhir.
a. Kesimpulan
b. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan adanya aplikasi atau penelitian yang
benar- benar mengkaji tentang wacana sehingga semakin jelas tergambar tentang
wacana secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
https://materikuliahpraktis.blogspot.com
adiel.blogspot.com