SINTAKSIS
UNIVERSITAS ASAHAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
nikmat, rahmat,dan taufik hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa juga kita hadiahkan kepada junjungan kita
Baginda Rasulullah SAW, semoga kita, orang tua kita, nenek dan kakek kita, guru-guru,
Dosen dan orang terdekat kita mendapat syafaat di Yaumil Mahsyar kelak nantinya. Amin ya
Rabbal ‘Alamin.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sintaksis yang bertemakan tentang “Kalimat dalam Wacana” selaku dosen
pembimbing mata kuliah Sintaksis dan kami ucapkan juga terimakasih kepada teman-teman
yang telah membantu dan mendukung kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan
keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang guna
membangun sempurnanya makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu
dosen Nila Sudarti, M.Pd
Akhir kata, semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
teman-teman dan bagi kami penulis terkhususnya.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Pengertian Kalimat...............................................................................................2
B. Sarana Pengaitan dalam Kalimat.........................................................................3
C. Struktur Kalimat dalam Wacana..........................................................................5
A. Kesimpulan..........................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana kita dituntut untuk bisa menjalani
keseharian dengan cepat, tepat, dan sosialis, sudah barang tentunya semua itu membutuhkan
komunikasi yang juga sekaligus menunjukkan kalau manusia itu merupakan makhluk sosial.
Makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain, dan untuk menunjukkan itu, maka
komunikasi tentunya menempati tempat yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dalam berkomunikasi tentunya dibutuhkan banyak aspek untuk bisa menciptakan suatu
sistem atau tataran komunikasi yang baik.
Agar pesan yang akan disampaikan bisa diterima dengan jelas dan baik oleh lawan
bicara kita. Hal tersebut diantaranya adalah bahasa. Di dalam bahasa ada banyak aspek lagi
yang perlu kita pahami agar komunikasi bisa tersampaikan sesuai dengan yang kita harapkan.
Dan media untuk menyampaikan pesan dalam berbahasa pun itu ada banyak jenisnya, mulai
dari puisi, novel, lagu, dan wacana. Penyampaian pesan ataupun argumen dalam bentuk puisi,
novel, dan lagu merupakan cara penyampaian pesan yang dapat dilakukan tanpa
menggunakan tata bahasa yang baku, karena semua itu merupakan karya sastra. Namun,
berbeda dengan puisi, novel, dan lagu, wacana merupakan media penyampaian pesan atau
argumen yang memiliki aturannya tersendiri karena wacana masuk sebagai golongan karya
ilmiah yang memiliki aturan baku.
Oleh karena itu, pada makalah ini, kami akan mencoba menjelaskan mengenai cara
penyampaian pesan ataupun argumen melalui wacana. Baik itu dari peneganalan wacana,
sistem penulisan wacana, maupun sampai kepada macam-macam wacana itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kalimat?
b. Jelaskan sarana pengaitan dalam kalimat!
c. Jelaskan struktur kalimat dalam wacana!
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian kalimat.
b. Untuk mengetahui sarana pengaitan dalam kalimat.
c. Untuk mengetahui struktur kalimat dalam wacana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat
Kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu pikiran lengkap. Dalam
sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud
lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda dan diakhiri dengan
sebuah intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan sebuah
huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Menurut Susilo (1990:2), mengungkapkan lima ciri kalimat bahasa Indonesia yaitu :
Bermakna
Bersistem urutan frase
Bisa berdiri sendiri dalam hubungannya dengan suatu kalimat yang lain
Berjeda
Berhenti dengan berakhirnya sebuah intonasi.
Namun hal tersebut belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu ialah kalimat bahasa
Indonesia baku.
2
4. Dardjowidojo (1988: 254)
Kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) merupakan bagian terkecil dari suatu
ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan.
5. Slametmuljana (1969)
Kalimat menurut Slametmuljana (1969) adalah kalimat sebagai keseluruhan
pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan;
mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
Konjungsi,
Peninjukan,
Kata ganti,
Perapatan,
Padanan kata,
Lawan kata,
Hiponimi,
Kesamaan tema,
Kesejajaran.
a. Konjungsi
Yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lain
dalam sebuah klausa adalah konjungsi antar kalimat. Konjungsi antarkalimat ini dapat
dibedakan atas :
3
Sungai-sungai dan saluran-saluran air di jakarta penuh dengan sampah dan
ketoran. Oleh karena itu,kita tidak perluh heran kalau bahaya banjir selalu
mengancam jakarta.
c) Konjungsi yang menyatakan ‘waktu’, yaitu konjungsi sebelum itu, sesudah itu, dan
sementara. Contoh:
Kami baru saja selasai membangun balai pertemuan ini.sebelum itu,kami telah
berhasil merehab masjid tua itu.
d) Konjungsi yang menyatakan ‘menegaskan’atau ‘menguatkan’, yaitu konjungsi itu
pun, lagi pula, apalagi, selain itu, dan tambahan lagi. Contoh:
Orang lain menyumbang sedikitnya lima puluhg ribu rupiah, dia hanya
menyumbang lima ribu rupiah. Itu pun diberikannya dengan berat hati.
e) Konjungsi yang menyatakan ‘pertentangan’, yaitu konjungsi sebaliknya dan berbeda
dengan. Contoh:
Di kantor beliau sangat galak kepada bawahannya.sebaliknya, di rumah dia
sangat takut pada istri.
b. Penunjukan
Hubungan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain di dalam satu wacana dapat
pula dilakukan dengan penunjukan. Kata-kata yang digunakan adalah kata ganti tunjuk
(pronomina demonstrativa) itu dan ini. Kata ganti tunjuk itu digunakan untuk menunjuk
sesuatu yang jauh atau dianggap jauh; dan kata ganti tunjuk ini digunakan untuk
menunjuk yang dekat atau dianggap dekat. Contoh :
Kebijakan untuk menaikkan harga BBM terpaksa dilakukan, meskipun didasari akan
memberi dampak yang luas dalam masyarakat. Itu terpaksa dilakukan demi
menyelamatkan anggaran belanja Negara.
Kalau kamu rajin belajar, rajin beribadat, dan taat pada orang tua, tentu hidupme akan
bahagia. Ini kukatakan kepadamu karena kamu sudah kuanggap sebagai adikku
sendiri.
c. Kata Ganti (Pronomina Persona)
Kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain di dalam satu wacana adalah kata ganti orang ketiga, baik tunggal maupun
jamak, yaitu kata-kata dia, ia, nya, dan mereka. Termasuk juga kata beliau,
almarhum, dan almarhuma.
4
C. Struktur Kalimat dalam Wacana
Telah dijelaskan pada teori sebelumnya mengenai struktur dalam KBBI Pusat Bahasa
(2008: 1341) bahwa struktur merupakan pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis.
Selanjutnya, pengertian kalimat juga telah disinggung pada poin sebelumnya bahwa kalimat
merupakan satuan bahasa terkecil. (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi Ketiga (2003:
311)). Definisi lain juga menjelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang dimulai dari
huruf kapital dan diakhiri dengan titik serta memiliki subjek dan predikat. Jadi, jika dua
pengertian di atas digabungkan, maka pengertian struktur kalimat adalah satuan gramatikal
yang memiliki Intonasi awal yang ditandai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan intonasi
final yang ditandai dengan titik dan terdiri dari unsurunsur pembentuk kalimat.
a. Subjek
Pola paragraf yang pertama adalah subjek. Ini merupakan komponen paling awal atau
berada di posisi depan pada sebuah kalimat. Subjek ini bisa berupa kata atau frasa
benda, yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan.
b. Predikat
Sementara itu, untuk membuat pola paragraf yang baik, dibutuhkan kalimat dengan
SPOK yang baik pula. Setelah menentukan subjek, Anda harus memilih predikat.
Predikat merupakan unsur yang menjelaskan suatu subjek yang sedang dibicarakan
Struktur kalimat berupa predikat umumnya memuat kata kerja yang bisa bersifat aktif
maupun pasif. Karena berisi kata kerja, pada umumnya kata tersebut menjelaskan pekerjaan
yang sedang dilakukan oleh subjek.
5
apa saja yang harus ada dalam struktur kalimat bahasa Indonesia, kini masuk ke
contoh kalimatnya.
Objek: buku harian, jabatan kata atau kegiatan yang sedang dikerjakan oleh Nina.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu pikiran lengkap. Dalam
sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud
lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda dan diakhiri dengan
sebuah intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan sebuah
huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Konjungsi,
Peninjukan,
Kata ganti,
Perapatan,
Padanan kata,
Lawan kata,
Hiponimi,
Kesamaan tema,
Kesejajaran.
Struktur kalimat adalah satuan gramatikal yang memiliki Intonasi awal yang ditandai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan intonasi final yang ditandai dengan titik dan terdiri
dari unsurunsur pembentuk kalimat.
B. Saran
Pada akhirnya kami akan memberikan saran, guna membangun tatanan berbahasa
yang lebih baik lagi, khususnya pada bagian Wacana itu sendiri.
7
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan (Peny.) 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Lass, Roger. 1988. Fonologi (Terj.) Warsono. Cambridge: Cambridge University Press.
Mujianto, Gigit. Sudjalil. Dkk. 2013. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. Malang:
UMM Press.