Pragmatik
Dosen Pengampuh :
UNIVERSITAS ASAHAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan nikmat, rahmat,dan taufik hidayah-Nya kepada kita, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa juga kita
hadiahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW, semoga kita, orang
tua kita, nenek dan kakek kita, guru-guru, Dosen dan orang terdekat kita
mendapat syafaat di Yaumil Mahsyar kelak nantinya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pragmatik yang bertemakan tentang “Pragmatik Sebagai
Ancangan Analisis Prinsip Kerja Sama Grice” selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pragmatik dan saya ucapkan juga terimakasih kepada teman-teman yang
telah membantu dan mendukung saya.
Akhir kata, semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi teman-teman dan bagi saya penyusun terkhususnya.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Maksim Kuantitas......................................................................................4
B. Maksim Kualitas........................................................................................5
C. Maksim Relefansi......................................................................................7
D. Maksim Pelaksanaan.................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
adalah pelanggaran terhadap prinsip kerjasama. Pelanggaran ini terjadi karena
adanya implikasi-implikasi tertentu yang hendak dicapai oleh penuturnya.
Implikasi yang dimaksud berhubungan dengan implikasi makna tidak
langsung/ makna tersirat, yang dalam ilmu pragmatik dikenal dengan istilah
implikatur konversasional.
Grice dalam (Wijana, 1996: 37) dalam artikelnya yang berjudul Logic
and Conversation mengatakan bahwa “sebuah tuturan dapat
mengimplikasikan proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan
tersebut. Proposisi yang diimplikasikan itu disebut dengan implikatur”.
Implikatur atau makna tersirat mengharapkan setiap partisipan untuk saling
memahami apa yang dituturkan oleh mitra tutur. Sehingga, dibutuhkan
kerjasama yang baik antar partisipan agar percakapan diantara keduanya
berjalan dengan lancar.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh penulis di atas, maka
tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Maksim Kuantitas
Maksim kuantitas adalah bentuk penyajian informasi atau pemberian
kontribusi sesuai atau secukupnya yang dibutuhkan oleh lawan tutur.
Pemberian informasi dilakukan secara efektif dan efisien, serta tidak
berlebihan.
Contoh 1:
a. Orang buta itu tukang pijat.
b. Orang yang matanya tidak bisa melihat itu tukang pijat.
Kalimat (a) memenuhi maksim kuantitas, karena memberikan
keterangan secukupnya saja. Sedang kalimat yang (b) melanggar maksim
kuantitas karena dianggap berlebihan, dan memberikan keterangan yang
berlebihan terhadap sesuatu yang sudah jelas.
Contoh 2:
a. Anak tetangga saya disunat kemarin.
b. Anak lelaki tetangga saya disunat kemarin.
Contoh 3:
Tuturan (a) lebih tepat dan efisien untuk digunakan, karena kedua
mahasiswa sama-sama mengetahui siapa pak Muntazir, sehingga informasi di
tuturan (b) tidak diperlukan.
4
B. Maksim Kuantitas
Maksim kualitas adalah penyajian informasi secara benar, nyata, dan
sesuai fakta yang sebenarnya. Dengan kata lain baik penutur maupun lawan
tutur tidak mengatakan apa-apa yang dianggap salah, dan setiap kontribusi
percakapan hendaknya didukung oleh bukti yang memadai.
B : 1 ikat? (seikat?)
A : itue (itu)
5
B : ini berapa tosseng? (kalau yang ini harga berapa?)
B: bisa 5 ribu na dua ini? (yang ini, apakah biasa 5000 rupiah untuk
dua?)
A : bisa (bisa)
6
C. Maksim Relefansi
A : ada ikat rambut yang ada bulu-bulu na. (ada ikat rambut yang
berbulu?)
7
A : lima ribu ini ? (apakah ini harganya 5000)
D. Maksim Pelaksana
Maksim ini tidak lagi tentang apa yang dikatakan tetapi cara hal-hal
yang dikatakan: setiap penutur harus berbicara dengan jelas, tanpa kegelapan
atau ambigu, ringkas dan tertib dalam memberikan informasi agar mudah
untuk dipahami.
B : bisa 5 ribu na dua ini? (apakah bisa 5000 untuk dua unit)
A : bisa (boleh)
8
B : 15 di? (betul 15 ribu?)
A : iye (iya)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
dan 3) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Sedangkan maksim yang
dilanggar adalah maksim relevansi (maxim of relevance). Salah satu alas an
maksim relevansi dilanggar leh pedangang bertujuan untuk pengalihan
perhatian. Hal ini bertujuan untuk menawarkan atau memperkealkan barang
dagangan lain apabila barang yang dibutuhkan pembeli sedang tidak tersedia
atau habis.
B. Saran
Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat:
1. bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi baru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
pragmatik terkait penggunaan dan pelanggaran maksim kerjasama model
Grice dalam suatu peristiwa tutur,
2. bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi
dalam mengembangkan penelitian serupa khususnya dalam bidang
pragmatik,
3. bagi pihak terkait, penelitian ini bertujuan memberi sumbangan
pengetahuan tentang maksim kerjasama model Grice dalam peristiwa tutur
antara pedangang dengan pembeli di pasar Tramo Kabupaten Maros.
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2016. Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
10
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik: Edisi Keempat. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Yulaehah, Fikri. 2012. Analisis Prinsip Kerja Sama pada Komunikasi Facebook
Yogyakarta: Unversitas Negeri Yogyakarta.
11