Anda di halaman 1dari 11

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

Adab Terhadap Orang Tua

KHUTBAH PERTAMA

1 1|Disalin dari www.khotbahjumat.com


Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta‟ala dengan ketakwaan ya
sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya d
Rasul-Nya shallallahu „alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang ole
Nya dan Rasul-Nya shallallahu „alaihi wa sallam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhamm
shallallahu „alaihi wa sallam, keluarga, sahabat-shabatnya serta pengikutn
sampai akhir zaman kelak.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada A
Hurairah radhiallahu „anhu, bahwa ia berkata:
Aku berusaha mengajak ibuku masuk Islam ketika ia masih musyrik. Suatu ha
aku mengajaknya (masuk Islam), lalu ia mengatakan kata-kata yang tidak a
sukai tentang Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, kemudian a
mendatangi Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam dalam keadaan menang
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, aku mengajak ibuku masuk Islam, namun
menolak. Pada hari ini, aku ajak lagi ia (masuk Islam), lalu ia malah berkata-k
tentangmu perkataan yang aku tidak sukai. Oleh karena itu, berdoalah kepa
Allah agar Dia memberi hidayah kepada ibu Abu Hurairah.”
Maka Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, beril
hidayah kepada ibu Abu Hurairah.” Lalu aku pergi dengan gembira karena d
Nabiyyullah shallallahu „alaihi wa sallam.
Ketika aku datang dan telah berada di dekat pintu, tiba-tiba pintu itu merenggan
ternyata ibuku mendengar langkah cepat kakiku, lalu ia berkata, “Diamlah
tempatmu wahai Abu Hurairah.” Aku mendengar bunyi siraman air, ibuku man
dan memakai baju gamisnya dengan cepat sehingga kerudungnya tertinggal, la
ia membuka pintu dan berkata, “Wahai Abu Hurairah, aku bersaksi bahwa tid
ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bah
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Maka aku kembali menemui Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam d
mendatanginya dalam keadaan menangis karena terharu, aku katakan, “Wah
Rasulullah, bergembiralah. Allah telah mengabulkan doamu dan telah memb
hidayah kepada ibu Abu Hurairah.”

2 2|Disalin dari www.khotbahjumat.com


Maka Beliau memuji Allah dan menyanjungnya serta berkata, “Baguslah.” A
berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikanku d
ibuku cinta kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin dan agar mere
mencintaiku.” Maka Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam berdoa, “Ya Alla
jadikanlah hamba kecil-Mu ini -yakni Abu Hurairah- dan ibunya cinta kepa
hamba-hamba-Mu yang mukmin dan jadikanlah kaum mukmin cinta kepa
mereka.” Oleh karena itu, tidak ada seorang mukmin pun yang dicipta ya
mendengar tentangku atau melihatku kecuali akan cinta kepadaku.”
Adab Terhadap Orang Tua
Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya telah merasak
kelelahan karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Subhana
wa Ta‟ala mewajibkan hamba-hamba-Nya berbakti kepada kedua orang t
firman-Nya,

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua ora
tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertamba
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepa
dua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam mendorong untuk berbakti kepa
kedua orang tua, Beliau bersabda,

“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekin


maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan sambunglah tali silaturrahim
(Al Haitsami dalam Al Majma‟ berkata, “Hadis tersebut ada dalam kitab shah
tanpa kata berbakti kepada orang tua, tetapi diriwayatkan oleh Ahmad dan pa
perawinya adalah perawi hadis shahih)

3 3|Disalin dari www.khotbahjumat.com


Beliau shallallahu „alaihi wa sallam juga bersabda,

“Hinalah ia, hinalah ia dan hinalah ia.” Lalu ada yang bertanya, “Siapa wah
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu orang yang mendapatkan orang tuan
sudah tua; salah satunya atau kedua-duanya tetapi ia tidak masuk surga.” (H
Muslim)
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuan
dan bergaul dengan sikap yang baik. Di antara adab bergaul dengan orang t
adalah sebagai berikut:

1. Mencintai dan Sayang kepada Kedua Orang Tua


Seorang muslim menyadari bahwa kedua orang tuanya memiliki jasa yang be
terhadapnya, karena keduanya telah mengerahkan pikiran dan tenaga unt
menyenangkan anaknya. Oleh karena itu, meskipun seorang muslim tel
mengerahkan segala kemampuannya dalam berbakti kepada kedua orang tuan
namun tetap saja ia belum dapat membalasnya.
2. Menaati Keduanya
Seorang muslim hendaknya menaati perintah kedua orang tuanya, kecuali apab
kedua orang tua menyuruh berbuat maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta‟a
Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

4 4|Disalin dari www.khotbahjumat.com


“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesua
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengik
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jal
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalim
maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman: 1
Oleh karena itu, ketika Sa‟ad bin Abi Waqqash masuk Islam, ibunya mog
makan dan minum sampai Sa‟ad mau murtad dari agamanya, tetapi ia tetap
atas Islam dan tidak mau murtad, ia menolak taat kepada ibunya dalam h
maksiat kepada Allah, sampai ia berkata kepadanya, “Wahai ibu, engkau (mes
tahu, demi Allah, jika engkau memiliki seratus nyawa, lalu nyawa itu keluar sa
persatu, aku tetap tidak akan meninggalkan agamaku. Jika engkau mau silahk
makan atau tidak makan.” Akhirnya ibunya makan.

3. Menanggung dan Menafkahi Orang Tua


Seorang muslim juga hendaknya menanggung dan menafkahi orang tua agar
memperoleh keridhaan Allah. Jika ia seorang yang berharta banyak, lalu ora
tuanya butuh kepada sebagian harta itu, maka ia wajib memberikannya. Hal
berdasarkan hadis berikut:

Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seseorang berkata, “Wahai Rasulull


sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ing
menghabiskan hartaku.” Maka Beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adal
milik bapakmu.” (HR. Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, lih
Al Irwa‟ (838) dan Ar Raudhun Nadhir (195 dan 603))

4. Berbuat Baik Kepada Keduanya


Seorang muslim berusaha untuk berbuat baik kepada kedua orang tuan
meskipun keduanya non muslim. Asma‟ binti Abu Bakar berkata, “Ibuku pern

5 5|Disalin dari www.khotbahjumat.com


datang kepadaku dalam keadaan musyrik di masa Quraisy ketika Beli
mengadakan perjanjian (damai) dengan mereka, lalu aku meminta fatwa kepa
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, aku berkata, “Wahai Rasulullah, ibu
datang kepadaku karena berharap (bertemu) denganku. Bolehkah aku sambu
(hubungan) dengan ibuku?” Beliau menjawab, “Ya. Sambunglah (hubunga
dengan ibumu.” (HR. Muslim)
5. Menjaga Perasaan Keduanya dan Berusaha Membuat Ridha Ora
Tuanya
Seorang muslim juga harus menjauhi ucapan atau tindakan yang menyakitk
hati orang tuanya meskipun sepele, seperti berkata “Ah.” Allah Subhanahu
Ta‟ala berfirman:

“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai beru


lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatak
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka d
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Israa‟: 23)
Hendaknya ia mengetahui, bahwa ridha Allah ada pada keridhaan orang tua, d
bahwa murka-Nya ada pada kemurkaan orang tua. Rasulullah shallallahu „ala
wa sallam bersabda:

“Ridha Allah ada pada keridhaan orang tua dan murka Allah ada pa
kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Abdullah bin „Amr, d
Al Bazzar dari Ibnu Umar, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih
Jami‟ no. 3506)
6. Tidak Memanggil Orang Tua dengan Namanya
Seorang anak hendaknya memanggil orang tuanya tidak dengan namanya. Ol
karena itu, ia panggil bapaknya “Abi” dan ia panggil ibunya “Ummi.” A
6 6|Disalin dari www.khotbahjumat.com
Hurairah radhiallahu „anhu pernah melihat ada dua orang, lalu ia bertan
kepada salah satunya tentang hubungannya dengan yang satu lagi, ia berkata,
adalah bapakku.” Maka Abu Hurairah berkata, “Janganlah kamu panggil
dengan namanya, jangan berjalan di depannya dan jangan duduk sebelumny
(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Al Adabul Mufrad).
7. Tidak Duduk Ketika Keduanya Berdiri dan Tidak Mendahuluin
Dalam Berjalan
Tidaklah termasuk adab yang baik kepada kedua orang tua jika seorang an
duduk sedangkan ibu-bapaknya berdiri atau meluruskan kedua kakin
sedangkan keduanya duduk di hadapannya, bahkan hendaknya ia memiliki ad
yang baik di hadapannya dan merendahkan diri kepada keduanya. All
Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayang


dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaima
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al Israa‟: 24)

KHUTBAH KEDUA

7 7|Disalin dari www.khotbahjumat.com


8. Meminta Izin Kepada Kedua Orang Tua Ketika Hendak Keluar Berjih

Dari Abdullah bin „Amr ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Na


shallallahu „alaihi wa sallam meminta izin untuk berjihad, lalu Beliau bertan
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau bersab
“Kepada keduanyalah kamu hendaknya berjihad (bersungguh-sungguh dal
berbakti).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini apabila jihadnya fardhu kifayah, tetapi jika jihadnya fardhu „ain sepe
musuh menyerang negerinya, maka tidak disyaratkan meminta izin.
9. Tidak Mengutamakan Istri dan Anak daripada Kedua Orang Tua
Hal ini berdasarkan hadits yang menyebutkan tentang tiga orang Bani Israil ya
berjalan-jalan di gurun, lalu mereka terpaksa bermalam di gua. Ketika mere
masuk ke dalamnya, tiba-tiba ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas gunu
sehingga menutupi pintu gua itu, lalu mereka berusaha menyingkirkan ba
tersebut, tetapi mereka tidak bisa, maka akhirnya mereka berdoa kepada All
dengan menyebutkan amal saleh yang pernah mereka lakukan.
Salah seorang di antara mereka berkata, “Ya Allah, saya memiliki kedua ora
tua yang sudah lanjut usia dan saya biasanya tidak memberi minuman kepa
keluarga dan harta yang saya miliki (seperti budak) sebelum keduanya. Suatu h
saya pernah pergi jauh untuk mencari sesuatu sehingga saya tidak pulang kecu
setelah keduanya tidur, maka saya perahkan susu untuk keduanya, namun sa
mendapatkan keduanya telah tidur dan saya tidak suka memberi minum sebelu
keduanya baik itu keluarga maupun harta (yang aku miliki). Aku menungg
sedangkan gelas masih berada di tanganku karena menunggu keduanya bang
sehingga terbit fajar. Keduanya pun bangun lalu meminum susu itu.
8 8|Disalin dari www.khotbahjumat.com
Ya Allah, jika yang aku lakukan itu karena mengharapkan wajah-Mu, ma
hilangkanlah derita yang menimpa kami karena batu ini,” yang lain ju
menyebutkan amal saleh mereka yang ikhlas yang pernah mereka lakuk
sehingga batu besar itu pun bergeser dan mereka dapat keluar.
10. Mendoakan Keduanya Baik Mereka Masih Hidup atau Sudah Waf
Demikianlah seharusnya sikap yang seharusnya dilakukan seorang musl
terhadap kedua orang tuanya, yakni banyak mendoakan kedua orang tuanya, d
itulah akhlak para nabi; mereka berbakti kepada kedua orang tuanya d
mendoakan kebaikan kepada mereka. Nabi Nuh „alaihis salam pernah berd
untuk orang tuanya sebagaimana disebutkan dalam Al Qur‟an surat Nuh: 28:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumah
dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. D
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu sela
kebinasaan.” (QS. Nuh: 28)
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

“Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah amalnya selain tiga perkar


sedekah jaariyah, ilmu yang dimanfaatkan atau anak saleh ya
mendoakannya.” (HR. Muslim)

“Sesunguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga, lalu


berkata, “Karena apa ini?” Lalu dikatakan kepadanya, “Karena perminta
ampun anakmu untukmu.” (HR. Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh
Albani dalam Ash Shahiihah 1598 dan Al Misykat 2354/tahqiq ke-2)
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim mendoakan ampunan untuk ked
orang tuanya, membayarkan hutang dan nadzarnya, dsb.

9 9|Disalin dari www.khotbahjumat.com


11. Berbuat Baik Kepada Kawan-kawan Orang Tua Setelah Orang T
Telah Wafat
Dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, bahwa seseorang dari kalang
Arab baduwi pernah ditemuinya di jalan menuju Mekah, lalu Abdull
mengucapkan salam kepadanya dan menaikkannya ke atas keledai ya
ditungganginya dan memberikan sorban yang dipakainya kepadanya. Abdull
bin Dinar berkata: Kami pun berkata, “Semoga Allah memperbaikim
sesungguhnya mereka adalah orang-orang Arab baduwi, mereka biasanya pu
dengan perkara yang sedikit, lalu Abdullah berkata, “Sesunggunya bapak ora
ini adalah teman Umar bin Khaththab, dan sesungguhnya aku mendeng
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya berbakti yang paling baik adalah ketika seorang an


menyambung hubungan dengan kawan-kawan bapaknya.” (HR. Muslim)
Demikianlah adab terhadap orang tua, semoga Allah Subhanahu wa Ta‟a
memudahkan kita untuk dapat melakukannya.
Wallahu a‟lam, wa shallallahu „alaa nabiyyinaa Muhammad wa „alaa aalihi
shahbihi wa man waalaah.

10 10 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Marwan bin Musa
Maraaji’: Mausu‟ah Al Usrah Al Muslimah (dari si
www.islam.aljayyash.net), Al Maktabatusy Syamilah dll.

11 11 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m

Anda mungkin juga menyukai