PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahinya secara
berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian
bunyi membentuk kata. Rangkaian kata membentuk frase dan rangkaian frase
membentuk kalimat. Akhirnya, rangkaian kalimat membentuk wacana (Rani, dkk.,
2006: 3). Wacana menunjuk pada kesatuan bahasa yang lengkap, yang umumnya
lebih besardari kalimat, baik disampaikan lisan, atau tertulis. Wacana adalah
rangkaian kalimat yang serasi, yang menghubungkan proposisi dan proposisi
lain,kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan.
Wacana dikatakan lengkap karena didalamnya terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau
ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau oleh
pendengar (dalam wacana lisan) tanpa keraguan apa pun. Wacana dikatakan tertinggi
atau terbesar karena wacana dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang
memenuhi persyaratan gramatikal dan persyaratan kewacanaan lainnya (kohesi dan
koherensi). Kohesi merupakan keserasian hubungan unsur-unsur dalam wacana
sedangkan koherensi merupakan kepaduan wacana sehingga membawa ide tertentu
yang dipahami khalayak.
B. Rumusan masalah
1) Apa yang di maksud dengan wacana?
2) Apa saja yang di maksud dengan wacana Eksposisi?
3) Apa yang di maksud dengan wacana narasi?
4) Apa yang di maksud dengan wacana Argumentasi?
5) Apa yang di maksud dengan wacana Deskripsi?
C. Tujuan
1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang benar.
2. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.
3. Untuk memberi sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun
praktis.
4. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana bentuk dari wacana Narasi,
Argumentasi, eksposisi,dan deskripsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian wacana
Menurut Hawthorn (1992), wacana adalah komunikasi kebahasaan
yang terlihat sebagai sebuah pertukaran di antara pembicara dan
pendengar, sebagai sebuah aktivitas personal di mana bentuknya
ditentukan oleh tujuan sosialnya.
Lull (1994) mengemukakan bahwa wacana adalah cara objek atau ide
yang diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga
menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas.
Jenis Narasi
Paragraf narasi diatas berisi sebuah fakta. Apabila dicermati, paragraf tersebut
berisi urutan peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, shalat subuh,
berpakaian, mengecek buku, makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah,
pulang sekolah. Rangkaian peristiwa tersebut dialami oleh tokoh aku. Aku
mengalami “konflik” dengan dirinya sendiri, yaitu kebiasaannya setiap hari.
b) Wacana Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka”
atau “memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk
memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam
wacana eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal
utama yang dikomunikasikan terutama berupa: (a) data faktual; (b) suatu analisis
atau suatu penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta; (c) mungkin sekali
berupa fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang
khusus,asalkan tujuan utamanya untuk memberikan informasi. Agar karangan
eksposisi itu jelas seringkali disertakan gambar,denah, peta dan angka-angka.
Jenis eksposisi
c) Wacana Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi
sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Gorys Keraf:
2010). Melalui argumentasi penulis atau pembicara ingin menunjukkan sesuatu
hal dianggap benar atau salah dengan didukung fakta-fakta.
Wacana argumentasi adalah satuan jenis wacana yang berisi pendapat, sikap, atau
penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan
pernyataan-pernyataan yang logis.
Tujuan wacana argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran pendapat pengarang. Gorys Keraf (2010:100) menerangkan, untuk
membuktikan suatu kebenaran, argumentasi mempergunakan prinsip-prinsip
logika.
Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf
argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian
lapangan, dan penelitian kepustakaan. Pada akhir paragraf atau karangan perlu
disajikan kesimpulan.
Analisis Data :
Dari data tersebut bisa dikatakan wacana argumentasi sebab mempengaruhi
pembaca agar dapat menerima wawasan berdasarkan data yang disajikan.
d) Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci. Wacana deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran
terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar, membaca atau merasakan hal yang dideskripsikan. Oleh
sebab itu deskripsi yang baik adalah deskripsi yang dilengkapi dengan hal-hal
yang dapat merangsang panca indra. Contoh : seperti keadaan banjir, suasana
dipasar dan sebagainya.
Analisis Data :
Dari bacaan diatas dapat dikatakan wacana deskripsi sebab menjelaskan atau
menggambarkan keadaan dan suasana pasar di suatu daerah. Hal ini agar orang
mengetahui bagaimana keadaan pasar.