Anda di halaman 1dari 4

Nama: HAIDIR MIFTAH NUR FALAH

NIM: 202110160311207

TUGAS INDIVIDU WACANA

1. Apa fungsi wacana?

2. Apakah puisi termasuk wacana?

3. Mengapa kita perlu mempelajari kebahasaan wacana?

4. Berdasarkan cara pemaparan, wacana dibedakan menjadi lima yaitu?

5. Jelaskan tentang wacana narasi!

6. Jelaskan tentang kohesi dan koherensi!

7. Jelaskan syarat-syarat pembangunan wacana yang baik!

8. Tuliskan ciri-ciri wacana tulis!

9. Berdasarkan jenis dan bentuknya, wacana dapat dibedakan menjadi 5, yaitu?

10. Jelaskan tentang wacana persuasi!

Jawab:

1. Fungsi dari wacana:

 Memberi informasi kepada orang lain dan memperoleh informasi dari orang lain

mengenai suatu hal.

 Menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk wujud suatu barang atau

objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi.

 Menyakinkan seseorang mengenai suatu hal, dan lebih jauh mempengaruhi sikap

dan pendapat orang lain.

2. Ya, karena puisi merupakan salah satu jenis wacana yaitu wacana puisi yang disampaikan
dalam bentuk puisi, secara tertulis maupun lisan.

3. Dengan mempelajari kebahasaan wacana kita dapat mengetahui adanya pola – pola atau
tatanan yang di ekspresikan oleh suatu teks, Interpretasi satu unit kebahasaan dapat diketahui
Soal:

secara jelas termasuk pesan yang ingin disampaikan, mengapa harus disampaikan, dan
bagaimana pesan tersusun dan dipahami serta motif dibalik teks.

4. Berdasarkan cara pemaparan narasi dibedakan menjadi lima, yaitu:

I. Wacana Narasi

Wacana narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau

peristiwa.

II. Wacana Deskripsi

Wacana deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek berdasarkan

hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya.

III. Wacana eksposisi

Wacana eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci
(memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan
kepada pembacanya.

IV. Wacana argumentasi

Wacana argumentasi adalah wacana yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu
hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan- pernyataan yang logis.

V. Wacana persuasi

wacana persuasi adalah wacana yang memang diciptakan untuk pembaca atau pendengar. Yang
bertujuan untuk memengaruhi.

5. Wacana narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa.
Narasi dapat berisi cerita fakta atau fiksi. Narasi yang bersifat fakta antara lain biografi atau
autobiografi. Narasi yang bersifat fiksi biasanya terdapat pada cerita novel atau cerpen, narasi
seperti ini juga disebut dengan narasi imajinatif. Wacana ini berusaha menyampaikan serangkaian
kejadian menurut urutan terjadinya, dengan maksud memberi arti kepada sebuah kejadian atau
serentetan kejadian. Dengan demikian wacana jenis ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi
seseorang melainkan hanya menceritakan sesuatu kejadian yang telah disampaikan, dialami dan
didengar oleh pengarang (penulis).
6.

i. Kohesi

Kohesi merupakan organisasi sintaktik yaitu wadah kalimat-kalimat yang disusun secara padu dan
padat untuk menghasilkan tuturan. Hal ini berarti bahwa kohesi adalah hubungan antarkalimat
dalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. Suatu
teks atau wacana benar-benar bersifat kohesif apabila terdapat kesesuaian secara bentuk bahasa
(language form) terhadap konteks (situasi-dalam atau luar bahasa). Dengan kata lain,
ketidaksesuaian bentuk bahasa dengan koteks dan juga dengan konteks, akan menghasilkan teks
atau wacana yang tidak kohesif.

ii. Koherensi

Dalam konsep kewacanaan berarti pertalian makna atau isi kalimat. Koherensi adalah pengaturan
secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis

sehingga mudah memahami pesan yang terkandungnya. Koherensi atau kepaduan makna
sebuah wacana ditentukan oleh dua hal utama, yaitu: (1) keutuhan kalimat-kalimat penjelas
dalammendukung kalimat utama, dan (2) kelogisan urutan peristiwa, waktu, tempat, dan proses
dalam wacana yang bersangkutan. Koherensi juga diartikan sebagai perbuatan atau keadaan
menghubungkan atau mempertalikan. Dengan demikian, koherensi dapat diartikan sebagai
pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan atau fakta dan ide menjadi suatu untaian yang
logis sehingga peran yang dikandung oleh wacana tersebut mudah untuk dipahami maknanya.

7. Wacana merupakan satuan bahasa lisan maupun tulisan yang memiliki keterkaiatan atau
keruntutan antar bagian (kohesi), keterpaduan (coherent), dan bermakna (meaningful),
digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Oleh sebab itu, sebuah wacana yang baik
terdapat beberapa persyaratan yaitu penggunaan bahasa dapat berupa rangkaian kalimat atau
rangkaian ujaran. Wacana dikatakan utuh apabila memiliki unsur-unsur pendukung yang dapat
menjadikan wacana tersebut sebagai wacana yang baik.

Unsur-unsur pendukung yang dimaksud yaitu:

1. Satuan bahasa

2. Di atas kalimat atau klausa

3. Teratur atau rapi atau koherensi

4. Berkesinambungan atau kontinuitas 5. kepaduan atau kohesi

6. Awal dan akhir yang nyata


8. Ciri-ciri wacana tulis:

 Wacana tulis biasanya panjang dan menggunakan bentuk bahasa yang baku

 Wacana tulis dapat dilihat kembali tanpa ada perbedaan unit-unit kebahasaannya.

 Wacana tulis biasanya mempunyai unsur kebahasan yang lengkap.

9. Berdasarkan jenis dan bentuknya, wacana dapat dibedakan menjadi 5, yaitu:

1. Wacana naratif

Wacana naratif adalah wacana yang menggambarkan dan menceritakan sesuatu dengan sejelas-
jelasnya kepada pembaca tentang urutan peristiwa yang terjadi pada suatu waktu.

2. Wacana prosedural

Wacana prosedural menunjukkan prosedur atau menceritakan cara mengerjakan atau cara
menghasilkan sesuatu. Umumnya kalimat wacana prosedural berisi syarat atau aturan yang harus
dipenuhi agar sesuatu itu berhasil baik dan dilaksanakan secara berurutan.

3. Wacana ekspositori

Wacana ekspositori ialah memaparkan, memberitahukan, atau menjelaskan secara informal, apa
adanya, tidak memaksa pembaca untuk menerima atau menolak isi paparan.

4. Wacana Hortatori

Wacana hortatori atau wacana persuasif didasarkan pada prinsip bahwa pikiran manusia dapat
dipengaruhi, bahkan dapat diubah. Untuk itu, penulis harus memiliki kredibilitas dan kemampuan
untuk memikat pembaca dan harus ada bukti yang cukup untuk menyakinkan pembaca.

5. Wacana dramatik

Wacana dramatik adalah bentuk wacana yang berisi percakapan antar penutur. Sedapat mungkin
menghindari atau meminimalkan sifat narasi di dalamnya.

10. Wacana persuasi adalah wacana yang disusun penulis dengan tujuan akhir agar pembaca mau
melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki penulis dalam wacana tersebut. Untuk itu,
wacana semacam ini erat kaitannya upaya penulis untuk mempengaruhi cara-cara pengambilan
keputusan pembaca. Keberhasilan penulis menyusun wacana persuasi akan mengakibatkan
keputusan-keputusan pembaca merupakan keputusan yang disasarkan atas kesadarannya sendiri,
dilakukan secara bijak, dan benar.

Anda mungkin juga menyukai