Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN WACANA

Pengertian

Wacana merupakan rentetan kalimat Wacana adalah satuan bahasa di atas


yang berkaitan, sehingga terbentuklah kalimat yang terlengkap dan terluas dengan
makna yang serasi di antara kalimat itu; kohesi dan koherensi yang tinggi, yang
atau rentetan kalimat yang mampu mempunyai awal dan akhir yang
menghubungkan proposisi yang satu nyata, serta dapat disampaikan secara lisan
dengan proposisi yang lain membentuk atau tertulis.
satu kesatuan (Anton M. Moeliono, et al,
1988: 34 dan 334).
A. JENIS WACANA BERDASARKAN ACUANNYA
1. Wacana Nonfiksi

Wacana ini mempunyai acuan dalam dunia nyata. Misalnya, berita


pada surat kabar atau majalah, laporan rapat, rapor (buku nilai)
anak sekolah, resep masakan, aturan pakai suatu barang atau obat,
artikel tentang olahraga, seni atau keistimewaan suatu daerah, buku
atau makalah ilmiah, dan masih banyak lagi.

2. Wacana Fiksi

Acuan pada wacana fiksi tidak ada dalam dunia nyata. Seseorang
yang berhubungan dengan karya fiksi, baik novel, drama puisi,
komik ataupun film, harus paham bahwa ia memasuki suatu
dunia lain, yang bukan dunia nyata, melainkan dunia fiksi.
B. JENIS WACANA BERDASARKAN BENTUK PENYAJIANNYA

1. Wacana Deskriptif

Deskripsi adalah suatu wacana yang mengemukakan representasi


atau gambaran tentang sesuatu atau seseorang, yang biasanya
ditampilkan secara rinci. Wacana deskriptif merupakan hasil
pengamatan serta kesan-kesan penulis tentang objek pengamatan
tersebut.
2. Wacana Naratif

Wacana ini biasa disebut “cerita”, dan merupakan


serangkaian peristiwa terjadi pada seorang tokoh
(tokoh ini bisa manusia, binatang, tanaman atau
benda). Peristiwa-peristiwa itu bisa merupakan
peristiwa nyata, meskipun tetap fiktif.

2. Wacana Eksplikatif

Wacana eksplikatif mengandung suatu penjelasan dan bertujuan agar para pembaca
memahami sesuatu (suatu fenomena). Dengan demikian, wacana ini tidak digunakan
untuk mengubah pendapat orang, melainkan untuk memberikan suatu pengetahuan,
memperluas pandangan, atau menerangkan suatu pokok permasalahan.
4. Wacana Instruktif
Wacana ini menampilkan petunjuk (misalnya aturan pakai), aturan
(misalnya aturan main), peraturan (misalnya peraturan pada suatu
perguruan) dan pedoman (misalnya pedoman dalam suatu organisasi).

5. Wacana Argumentatif

Berbeda dengan wacana eksplikatif yang memberi pengetahuan pembacanya,


wacana ini bertujuan mempengaruhi, mengubah pendapat, sikap atau tingkah laku
bahkan menggoyahkan keyakinan pembaca atau keseluruhan pendengarnya.
Mengubah pendapat itu dilakukan dengan memberikan argumen-argumen yang
logis sehingga bisa dipercaya kebenarannya.
6. Wacana Informatif

Sebenarnya semua wacana memberikan informasi di samping tujuan lainnya,


misalnya untuk menggambarkan sesuatu (deskriptif), untuk bercerita (naratif),
untuk mempengaruhi orang lain (argumentatif), untuk menjelaskan sesuatu
(eksplikatif) dan untuk memberi perintah (instruktif). Jenis yang satu ini memang
betul-betul terpusat pada memberi informasi saja, informasi yang langsung
dibutuhkan. Biasanya wacana ini merupakan wacana yang singkat saja. Misalnya,
wacana jam praktek dokter, wacana jam kedatangan dan keberangkatan kereta
api, bus atau kapal terbang, dan lain-lain.
C. JENIS WACANA BERDASARKAN
SALURAN KOMUNIKASI

1. Wacana Lisan
Wacana lisan adalah wacana yang disampaikan dengan bahasa lisan atau
lewat media lisan. Untuk dapat memahami wacana lisan, sang penerima
atau pesapa harus menyimak atau mendengarkannya. Wacana lisan
biasanya merujuk pada komunikasi lisan antara dua pihak yang biasanya
melibatkan dua orang atau lebih pembicara, yang disebut dialog atau
percakapan.
2. Wacana Tulis

Wacana tertulis adalah wacana yang


berupa rangkaian kalimat yang
menggunakan ragam bahasa tulis.
Wacana tulis (written discourse)
mengandung pokok-pokok pikiran
atau ide pokok yang harus dipahami
pembaca.
D. JENIS WACANA BERDASARKAN PESERTA KOMUNIKASI
1. Wacana Monolog
Wacana monolog merupakan komunikasi searah. wacana yang tidak melibatkan bentuk
tutur percakapan atau pembicaraan antara dua pihak yang berkepentingan. Dalam
wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan
pembicara. Pada saat itu, pembicara mempunyai kebebasan untuk menggunakan
waktunya, tanpa diselingi oleh mitra tuturnya. Jadi, komunikasi berjalan searah, tidak ada
yang menjawab ujaran ini.

2. Wacana Dialog
Wacana dialog didefinisikan sebagai komunikasi timbal balik. Dalam
wacana ini, terdapat dua orang pengirim atau lebih, biasanya disebut
percakapan. Secara bergantian, mereka berperan sebagai pengirim dan
penerima. Ini berarti, komunikasi berjalan dua arah. Menurut teori,
komunikasi semacam ini terjadi dalam satu ruangan dan waktu, misalnya
dalam drama, pada umumnya dilakukan dialog.
E. JENIS WACANA BERDASARKAN EKSISTENSI WACANA

1. Wacana Verbal
Wacana verbal dapat diidentikkan dengan
kelengkapan struktur bahasa. Struktur bahasa
yang dimaksud adalah bagaimana
menggunakan fonem, morfem, frasa, dan
kalimat dalam berbahasa, baik menyangkut
bahasa tertulis maupun secara lisan. Jadi,
struktur kebahasaan yang disampaikan secara
verbal dan memenuhi kriteria sebagai wacana,
memiliki awal dan akhir yang jelas, dapat
dianggap sebagai wacana verbal.
2. Wacana Nonverbal

Wacana nonverbal adalah wacana yang terdiri dari unsur-


unsur nonkebahasaan. Unsur-unsur nonkebahasaan ini sering
juga disebut bahasa tubuh (body language). Wacana jenis ini
disebut bahasa tubuh karena penutur berkomunikasi dengan
mitra tuturnya dengan memainkan anggota tubuh. Wacana
nonverbal juga dapat berupa simbol-simbol umum yang telah
menjadi kesepakatan masyarakat yang menjadi pendukung
wacana tersebut. Simbol-simbol tersebut seperti tanda-tanda
rambu lalu lintas atau bunyi-bunyi yang dihasilkan melalui
kentongan.
JENIS WACANA BERDASARKAN
BAHASA YANG DIGUNAKAN
Berdasarkan bahasa yang digunakan, wacana dapat
diklasifikasikan menjadi:

1) wacana bahasa nasional (Indonesia);


2) wacana bahasa lokal atau daerah (bahasa Jawa, Bali,
Sunda, Madura, dsb);
3) wacana bahasa internasional (bahasa Inggris); dan
4) wacana bahasa lainnya, seperti bahasa Belanda,
Jerman, Perancis, dan sebagainya.
TERIMA
TERIMA
KASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai