Pengertian
2. Wacana Fiksi
Acuan pada wacana fiksi tidak ada dalam dunia nyata. Seseorang
yang berhubungan dengan karya fiksi, baik novel, drama puisi,
komik ataupun film, harus paham bahwa ia memasuki suatu
dunia lain, yang bukan dunia nyata, melainkan dunia fiksi.
B. JENIS WACANA BERDASARKAN BENTUK PENYAJIANNYA
1. Wacana Deskriptif
2. Wacana Eksplikatif
Wacana eksplikatif mengandung suatu penjelasan dan bertujuan agar para pembaca
memahami sesuatu (suatu fenomena). Dengan demikian, wacana ini tidak digunakan
untuk mengubah pendapat orang, melainkan untuk memberikan suatu pengetahuan,
memperluas pandangan, atau menerangkan suatu pokok permasalahan.
4. Wacana Instruktif
Wacana ini menampilkan petunjuk (misalnya aturan pakai), aturan
(misalnya aturan main), peraturan (misalnya peraturan pada suatu
perguruan) dan pedoman (misalnya pedoman dalam suatu organisasi).
5. Wacana Argumentatif
1. Wacana Lisan
Wacana lisan adalah wacana yang disampaikan dengan bahasa lisan atau
lewat media lisan. Untuk dapat memahami wacana lisan, sang penerima
atau pesapa harus menyimak atau mendengarkannya. Wacana lisan
biasanya merujuk pada komunikasi lisan antara dua pihak yang biasanya
melibatkan dua orang atau lebih pembicara, yang disebut dialog atau
percakapan.
2. Wacana Tulis
2. Wacana Dialog
Wacana dialog didefinisikan sebagai komunikasi timbal balik. Dalam
wacana ini, terdapat dua orang pengirim atau lebih, biasanya disebut
percakapan. Secara bergantian, mereka berperan sebagai pengirim dan
penerima. Ini berarti, komunikasi berjalan dua arah. Menurut teori,
komunikasi semacam ini terjadi dalam satu ruangan dan waktu, misalnya
dalam drama, pada umumnya dilakukan dialog.
E. JENIS WACANA BERDASARKAN EKSISTENSI WACANA
1. Wacana Verbal
Wacana verbal dapat diidentikkan dengan
kelengkapan struktur bahasa. Struktur bahasa
yang dimaksud adalah bagaimana
menggunakan fonem, morfem, frasa, dan
kalimat dalam berbahasa, baik menyangkut
bahasa tertulis maupun secara lisan. Jadi,
struktur kebahasaan yang disampaikan secara
verbal dan memenuhi kriteria sebagai wacana,
memiliki awal dan akhir yang jelas, dapat
dianggap sebagai wacana verbal.
2. Wacana Nonverbal