Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN LINGUISTIK UMUM

(Wacana)

MUH. HISAM IKHSAN


210501502074
KELAS E

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Bahasa dan Sastra
(Universitas Negeri Makassar)

Tahun Ajaran
2021-2022
JUDUL : Wacana
SUMBER : Laman Internet (Diakses pada jum’at, 01 oktober 2021)
ISI :

PENGERTIAN WACANA

Wacana adalah deretan kalimat yang saling berkaitan satu sama lain dan
menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya di dalam kesatuan makna yang
semantis antar bagian di dalam suatu bangun bahasa.

UNSUR-UNSUR KONTEKS

- Penutur
-Topik pembicaraan
- Latar peristiwa
- Penghubung
- Kode
- Bentuk pesan
- Peristiwa tutur

RINCIAN DALAM KONTEKS WACANA

- Rincian Fisik (ciri luar)


Rincian ini dapat melibatkan ciri-ciri yang dimiliki oleh manusia, benda,
binatang secara fisik, atau ciri luar bagian tubuh yang menonjol secara fisik.
- Rincian Emosional
Rincian emosional berhubungan erat dengan makna feeling di dalam semantik.
Makna feeling (perasaan) berhubungan dengan sikap pembicara dengan situasi
pembicaraan (emosi).
- Rincian Perbuatan
Rincian perbuatan menyangkut upaya ragam tindakan dilakukan atau dialami
oleh pelaku atau pengalami di dalam konteks wacana. Rincian perbuatan
menunjukkan atau mengacu pada unsur sebagai ciri acuan (orang, binatang, benda
tertentu).
- Rincian Campuran
Rincian campuran terjadi antara rincian emosional dan perbuatn, fisik dan
perbuatan, atau fisik dan emosional. Upaya yang digunakan merupakan campuran dari
rincian fisik, perbuatan, dan emosional.
JENIS-JENIS WACANA

1. Wacana lisan
Wacana lisan merupakan penyampaian wacana lewat media lisan atau
langsung.
2. Wacana tulis
Wacana tulis merupakan penyampaian wacana lewat media tulis atau teks.
Selain wacana lisan dan wacana tulis, jenis wacana juga bisa dibedakan berdasarkan
pemakaiannya, yaitu:
3. Wacana monolog
Merupakan jenis wacana yang disampaikan oleh satu orang, tanpa melibatkan
orang lain. Wacana monolog bisa ditemui dalam khotbah, orasi, dan lainnya. Wacana
monolog terjadi ketika pendengar tidak menanggapi secara langsung apa yang
disampaikan oleh penyampai wacana.
4. Wacana dialog
Merupakan jenis wacana yang dipakai dalam bentuk interaksi. Wacana ini
terjadi ketika ada dua orang atau lebih saling berinteraksi dan terjadi pergantian peran
antar keduanya. Misal pembicara jadi pendengar. Jenis wacana ini mudah ditemui
dalam percakapan sehari-hari.
5. Wacana polilog
Merupakan jenis wacana yang melibatkan lebih dari dua orang dan semuanya
berperan aktif dalam sebuah interaksi. Biasanya jenis wacana ini menggunakan topik
yang luas sebagai bahan pembicaraannya. Wacana polilog bisa ditemui dalam debat
atau diskusi.

MANFAAT WACANA

-Membantu masyarakat memahami berbagai masalah


-Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah.
-Kajian wacana dapat mengungkap berbagai fakta.
-Membongkar nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah wacana. Nilai-nilai ini tentu
adalah nilai-nilai kebenaran yang sebenarnya, bukan sekedar kamuflase permainan
bahasa.
-Kajian wacana memberikan kontribusi bagi perkembangan pendidikan dengan
menanamkan sifat skeptic dan critical.
-Kajian wacana memungkinkan menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitar dari berbagai sudut pandang.

KESIMPULAN

Secara bahasa wacana berasal dari bahasa Sansekerta: wac/wak/vak” yang artimya
“berkata, berucap” kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata
“ana” yang berada dibelakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna “membedakan”.
Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.
LAMAN :
https://brainly.co.id/tugas/25900995
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-03/S52486-Dera%20Annisa#:~:text=Unsur%2Dunsur
%20konteks%20yang%20telah,)%2C%20dikaji%20dalam%20penelitian%20ini.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1404380&val=3898&title=KONTEKS%20DAN%20INFERENSI%20WACANA
%20PADA%20BAJU%20COUPEL%20MUDA-MUDI

Anda mungkin juga menyukai