Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI, TATARAN, RAGAM, DAN VARIASI BAHASA

Makalah Ini disususn Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ilmu Al Lughoh An Nafsi Wal Ijtima’

Dosen Pengampu :
Nur Fadly Hermawan M.Pd I

Disusun oleh :
1. Neily Lestari (2020135020226)
2. Hanaa Luthfi Nuur Ainii (2020135020223)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FALKUSTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA MADIUN
27 Februari 2023
Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................I

BAB I.......................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

A. Fungsi Bahasa............................................................................................2

B. Tataran Bahasa..........................................................................................3

C. Ragam Bahasa...........................................................................................5

D. Variasi Bahasa...........................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

I
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan sarana komuniksi, maka segala yang berkaitan
dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis
dalam menggapai ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa mempunyai
kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir
secara sistematis dan teratur.
Bahasa juga dapat diartikan sebagai sebuah simbol atau lambang
bunyi yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar individu. Masyarakat
berinteraksi satu sama lain dan bersosialisasi menggunakan bahasa itu
sehingga begitu pentinganya peranan bahasa dalam kehidupan
bermasyarkat.
Seiring perkembangan zaman, bahasa terus berkembang dan
beradaptasi dengan lingkungan di bawah arus perkembangan pemakaian
bahasa pada era globaliasi. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
bahasa berperan sangat penting.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang. Bahasa digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi. Selain itu, bahasa digunakan sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau
situasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan fungsi Bahasa?
2. Apa yang dimaksud dengan tataran Bahasa?
3. Apa yang dimaksud dengan ragam Bahasa?
4. Apa yang dimaksud dengan model Bahasa?
5. Apa yang dimaksud dengan variasi Bahasa?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Bahasa
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Melalui
bahasa, manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling
berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan
kemampuan intelektual. Sebuah bahasa, penting atau tidak penting, dapat
dilihat dari tiga kriteria, yaitu jumlah penutur, luas daerah penyebarannya,
dan terpakainya bahasa itu dalam sarana ilmu, susastra, dan budaya.
Berkaitan dengan fungsi bahasa, Keraf mengatakan bahwa bahasa
mempunyai empat fungsi yaitu :
1. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
2. Alat komunikasi
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
4. Alat mengadakan kontrol sosial.
Bahasa mengemban tiga fungsi utama, yaitu fungsi ideasional,
fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. Ketiga fungsi ini disebut fungsi
metafungsional, dan ketiga fungsi tersebut menunjukkan realitas yang
berbeda. Fungsi ideasional, bahasa digunakan untuk mengungkapkan
realitas fisik-biologis serta berkenaan dengan interpretasi dan representasi
pengalaman.
Di bawah fungsi interpersonal, Bahasa digunakan untuk
mengungkapkan realitas sosial dan berkenaan dengan interaksi antara
penutur/penulis dan pendengar/pembaca.
Di bawah fungsi tekstual, bahasa digunakan untuk mengungkapkan
realitas semiotis atau realitas simbol dan berkenaan dengan cara
penciptaan teks dalam konteks.
Ketiga fungsi tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri secara lepas-
lepas. Ketiga-tiganya merupakan satu kesatuan metafungsi. Oleh karena

2
itu, sebuah tuturan kebahasaan, misalnya yang berbentuk klausa,
mengemban tiga fungsi itu sekaligus.
Dapat dijelaskan bahwa bahasa merupakan konstruksi realitas
fisik/biologis, realitas sosial, dan realitas simbol, yang secara bersama-
sama menjadi fondasi tempat fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan
fungsi tekstual bekerja.
Ketiga metafungsi itu menghasilkan makna yang disebut makna
metafungsional, yang meliputi makna ideasional (dengan sub makna
eksperiensial dan makna logikal), makna interpersonal, dan makna
tekstual.
Di bawah metafungsi ideasional, metafungsi eksperiential
mengekspresikan makna eksperiensial sebagai hasil dari realitas
pengalaman, sedangkan metafungsi logikal merealisasikan makna logikal
(logico?semantic) sebagai hasil dari realitas logis yang menghubungkan
antar pengalaman tersebut.
Metafungsi interpersonal suatu teks merealisasikan makna
interpersonal sebagai hasil dari realitas sosial yang terbangun dari
hubungan antar partisipan yang berada di dalamnya.
Makna interpersonal terdiri atas makna interaksional (makna yang
mengekspresikan interaksi personal) dan makna transaksional (makna
yang mengekspresikan adanya traksaksi informasi dan atau barang/jasa).
Akhirnya, metafungsi tekstual merealisasikan makna tekstual
sebagai hasil dari gabungan realisasi kedua metafungsi: ideasional dan
interpersonal ke dalam simbol, yang didalam bahasa disebut ekspresi
tekstual.

B. Tataran Bahasa
Tataran bahasa meliputi tataran fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik. Masing- masing memiliki satuan-satuan linguistik. Urutan
hierarki satuan- satuan linguistik secara teoretis yang normal adalah
fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Dalam praktik

3
berbahasa banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan
urutan, yaitu pelompatan tingkat, pelapisan tingkat, dan penurunan tingkat
1. Fonologi
Alwasilah mendefinisikan fonologi adalah ilmu bahasa yang
membicarakan bunyi-bunyi Bahasa tertentu dan mempelajari fungsi
bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasi kata-kata tertentu.
Sedangkan menurut Kridalaksana fonologi adalah bidang dalam
linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasamenurut fungsinya,
fonemik.
2. Morfologi
Badudu mengemukakan bahwa “morfologi adalah ilmu bahasa
yangmembicarakan morfem dan bagaimana morfem itu
dibentukmenjadi sebuah kata”. Morfologi adalah kajian bahasa dari
bentuk kata. Objek kajian morfologi adadua, yaitu kajian kajian
terbesarnya adalah kata dan kajian terkecil adalah morfem (bebas dan
terikat).
3. Sintaksis
Menurut Tarigan sintaksis adalah salah satu cabang dari tata
Bahasa yang membicarakan struktur kalimat, klausa, dan frasa.
Sedangkan Ramlan berpendapat, sintaksis sebagai bagian atau cabang
dari ilmu Bahasa membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa,
dan frase, berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk
kata dan morfem.
4. Semantic
Semantic adalah cabang linguistik yang membahas arti atau
makna. Semantic adalah bagian dari tata bahasa yang meneliti makna
dalam tertentu, mencari asal mula dan perkembangan arti suatu kata.
Dalam bukunya yang kedua Chomsky menyatakan bahwa semantik
merupakan salah satu komponen tata bahasa (dua komponen lain
adalah sintaksis dan fonologi), dan makna kalimat sangat ditentukan
oleh komponen semantic ini.

4
C. Ragam Bahasa
Ragam bahasa merupakan istilah yang sering dipakai untuk
menunjukkan salah satu dari sekian banyak variasi yang ada dalam
pemakaian bahasa.
Nababan mengemukakan bahwa ragam bahasa juga mencakup
bahasa yang sistemnya tergantung pada situasi dan keadaan berbahasa
yaitu peristiwa berbicara, penutur bahasa, tempat berbicara, masalah yang
dibicarakan, media berbahasa (tulisan atau lisan) dan sebagainya. Dengan
demikian, yang dimaksud ragam bahasa adalah istilah untuk menunjuk
suatu bentuk keanekaragaman bahasa sesuai dengan perbedaan pemakaian
yang meliputi situasi berbahasa seperti penutur, mitra tutur yang diajak
bicara, topik pembicaraan, dan media pembicaraan.
1. Ragam Bahasa Menurut Media atau Sarana
Ragam Bahasa Menurut Media atau Sarana Penggunaan bahasa
berdasarkan media pengantarnya atau sarana yang digunakan terbagi
atas ragam lisan dan ragam tulis. Perbedaan antara ragam lisan dan
ragam tulis dapat dilihat dari peristiwa berbahasa.
Ragam lisan dapat digunakan dalam laporan pandangan mata,
misalnya, laporan pandangan mata pertandingan sepak bola, musibah
kecelakaan pesawat terbang, bencana alam, atau demonstrasi masa.
Sedangkan ragam tulis harus lebih cermat karena orang yang
diajak berbicara tidak ada di depan kita. Kaidah kebahasaan sangat
penting untuk difungsikan dalam ragam tulis. Letak subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan sangat berpengaruh dalam bahasa
tulis. Fungsi imbuhan sebagai pembentuk kata dapat menentukan
makna kata.
2. Ragam Bahasa Menurut Pendidikan
Ragam bahasa menurut pendidikan terbagi atas ragam baku dan
tidak baku. Ragam baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih
lengkap dibandingkan dengan ragam bahasa tidak baku. Ragam ini
terdapat dalam karya-karya ilmiah, laporan-laporan, seminar-seminar,

5
pidato resmi, wawancara resmi, atau pidato kenegaraan. Sementara itu,
ragam tidak baku terdapat pada penggunaan Bahasa sehari-hari, seperti
di pasar, dalam pembicaraan tidak resmi, artikel populer, media
televisi terutama dalam acara hiburan, seperti wawancara tidak resmi
(wawancara dengan artis atau tokoh masyarakat), sinetron, dan
sebagainya.
3. Ragam Bahasa dalam Bidang Wacana
Ragam bahasa bidang wacana meliputi ragam ilmiah dan
ragam populer. Ragam ilmiah merupakan ragam bahasa yang
digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah, atau tulisan-tulisan ilmiah.
Sementara itu, ragam populer digunakan dalam pergaulan sehari-hari
dan tulisan populer.
4. Ragam Bahasa Menurut Cara Pandang Penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri
atas beberapa ragam diantara nya adalah ragam dialek, ragam
terpelajar, ragam resmi, dan ragam tak resmi.

D. Variasi Bahasa
Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial
yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan
dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Variasi Bahasa
sendiri muncul karena proses interaksi sosial dari para pelaku bahasa yang
beragam.
Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya,
atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam, atau register. Variasi bahasa
berdasarkan pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk
keperluan dan bidang apa. Variasi bahasa berdasarkan bidang kegiatan ini
yang paling tampak cirinya adalah kosakata. Setiap bidang kegiatan ini
biasanya memunyai sejumlah kosakata khusus atau tertentu yang tidak
digunakan dalam bidang lain.

6
Namun, variasi berdasarkan bidang kegiatan ini tampak juga
dalam tataran morfologi dan sintaksis.

7
DAFTAR PUSTAKA
Sukmawaty, Fakhriawan Fathu Rahman, and Citra Andini. "Covid-19 Pandemic
and Axiology of Communication: A Study of Linguistic Phenomena." Change 7.4
(2022).
Waridah, Waridah. "Ragam Bahasa Jurnalistik." JURNAL SIMBOLIKA:
Researchand Learning in Communication Study (E-Journal) 4.2 (2018): 112-129.

Utami, Sintowati Rini. "Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran
Bahasa Indonesia." Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1.2
(2017): 189-203.
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa. “Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam
Bab I Pembangunan Bangsa”UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS ILMU
BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA 2017.

Anda mungkin juga menyukai