Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISIS WACANA BAHASA MAKASSAR

“JENIS-JENIS WACANA”

Oleh :

ISMAIL 1855041023

SATRIANI 1855041029

DEWI KANIA PUTRI 1855041023

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PRODI PEND.BAHASA DAN SASTRA DAERAH S.1
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Produksi Ujaran ", untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Analisis Wacana Bahasa Makassar” yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah ibu " Aswati Asri., S. Pd., M. Pd. " tepat pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Akhir kata, Penulis sampaikan
terimakasih semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin

Penulis

i
DAFTAR ISI

KataPengantar ............................................................. ....................................................... i

Daftar Isi .............................................................................. .............................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

a. Wacana deskripsi ....................................................................................................... 2


b. Wacana narasi ............................................................................................................ 2
c. wacana persuasi ......................................................................................................... 3
d. wacana argumentasi................................................................................................... 3
e. wacana eksposisi ....................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan .............................................................................................................. 5

b. Saran ......................................................................................................................... 5

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa terwujud dalam satuan-satuan kebahasaan diantaranya adalah wacana. Secara


etimologis kata wacana berakar dari bahasa Sanskerta vacana yang berarti “bacaan”. Menurut
kamus linguistik, wacana didefinisikan sebagai satuan kebahasaan terlengkap. Wacana
merupakan deretan kalimat-kalimat yang sangat berkaitan satu sama lain dan
menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya di dalam kesatuan makna yang
semantis antar bagian di dalam suatu bahasa. Wacana menempati hierarki teratas dalam
tingkatan kebahasaan karena merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana
juga dapat berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan yang sangat utuh dan lebih besar
seperti artikel dan buku. Kata-kata yang digunakan dalam wacana dapat berpotensi menjadi
sebuah kalimat.Wacana sangat bergantung pada keutuhan dan keaslian unsur makna dan
konteks yang melengkapinya.

Dari semua definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk
berkomunikasi dalam konteks sosial. Konteks adalah sesuatu yang menyertai, bersama, dan
mendukung keberadaan wacana itu sendiri. Penggunaan bahasa harus memprhatikan konteks
agar dapat menggunakan bahasa secara tepat dan menentukan makna secara tepat
pula.Wacana juga mememiliki beberapa jenis dalam klasifikasiannya seperti wacana narasi,
wacana eksposisi, wacana argumentasi, dan wacana deskripsi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Wacana Deskripsi ?


2. Apa itu Wacana Narasi ?
3. Apa itu Wacana Persuasi ?
4. Apa itu Wacana Argumentasi ?
5. Apa itu Wacana Eksposisi ?

C. Tujuan

1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Wacana Deskripsi, Narasi, Persuasi,
Argumentasi, dan Eksposisi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan tahapanan penulisan dari berbagai jenis-jenis wacana
tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis- jenis Wacana

Menurut Keraf (1995: 7-17) berdasarkan tujuannya, wacana dapat dibedakanmenjadi lima
yaitu: (a) wacana deskripsi, (b) wacana narasi, (c) wacana persuasi, (d)wacana argumentasi,
dan (e) wacana eksposisi.

a. Wacana deskripsi.

Wacana deskripsi adalah wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal
sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca,
seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental
mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi.

Ciri-ciri karangan deskripsi yaitu:

1. Berhubungan dengan panca indra.


2. Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna serta keadaan objek
secara langsung.
3. Unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran.

Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu antralain sebagai
berikut :

a. Deskripsi Imajinatifatau Impresionis ialah deskripsi yang menggambarkanobjek


benda sesuai kesanatau imajinasi si penulis.
b. Deskripsi faktual atau ekspositoris ialah deskripsi yang menggambarkanobjek
berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang dilihat.

Kita dapat membuat karangan deskripsi secara tidak langsung,yaitu dengan mengamati
informasi dalam bentuk nonverbalberupa gambar, grafik, diagram, dan lain-lain.Apa saja
yangtergambarkan dalam bentuk visual tersebut dapat menjadibahan atau fakta yang akurat
untuk dipaparkan dalam karangandeskripsi karena unsur dasar karangan ini adalah
pengamatanterhadap suatu objek yang dapat dilihat atau dirasakan.

Tahapan menulis karangan deskripsi, yaitu:

a. Menentukan objek pengamatan;


b. Menentukan tujuan;
c. Mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan;
d. Menyusun kerangka karangan;
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan.

b. Wacana Narasi

Wacana narasi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatuperistiwa atau
kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para pembaca.

2
Narasi menyajikan peristiwa dalam sebuah rangkaian peristiwa kecil yang bertalian. Ia
mengisahkan sebuah atau suatu kelompok aksi sedemikian rupa untuk menghasilkan sesuatu
yang secara populer disebut ceritera.adapun ciri-ciri wacana narasi :

1. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.

2. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan mempunyai perwatakan yang jelas.

3. Terdapat alur cerita, setting dan konflik.

Narasi diuraikan dalam bentuk penceritaan yang ditandai oleh adanya uraian secara
kronologis (urutan waktu).Penggunaan kata hubung yang menyatakan waktu atau urutan,
seperti lalu, selanjutnya, keesokan harinya, atau setahun kemudian kerap dipergunakan.

Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut.

a. Menentukan tema cerita;


b. Menentukan tujuan;
c. Mendaftarkan topik atau gagasan pokok;
d. Menyusun gagasan pokok menjadi kerangka karangan secara kronologis atau urutan
wakt;.
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan. Kerangka karangan yang bersifat
naratif dapat dikembangkan dengan pola urutan waktu.Penyajian berdasarkan urutan
waktu adalah urutan yang didasarkan pada tahapan-tahapan peristiwa atau
kejadian.Pola urutan waktu ini sering digunakan pada cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, cerita sejarah, dan sebagainya.

c. Wacana Persuasi.

Wacana persuasi adalah suatu bentuk wacana yang merupakan penyimpangandari


argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca, agar para
pendengar atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi,
walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yangdikatakan itu.
Karena itu persuasi lebih condong menggunakan atau memanfaatkan aspek-aspek psikologis
untuk mempengaruhi orang lain.

d. Wacana argumentasi.

Wacana Argumentasi adalah wacana yang berusaha membuktikan suatu kebenaran. Lebih
jauh sebuah argumentasi berusaha mempengaruhi serta mengubah sikap dan pendapat orang
lain untuk menerima suatu kebenaran dengan mengajukan bukti-bukti obyek yang
diargumentasikan itu. Argumentasi dilihat dari sudut proses berpikir adalah suatu tindakan
untuk membentuk penalaran dan menurunkan kesimpulan serta menerapkannya pada suatu
kasus dalam perdebatan.

Ciri-ciri wacana argumentasi yaitu :

1. Terdapat pernyataan, idea tau gagasan yang dikemukakan


2. Pembenaran berdasarkan fakta dan data yang disampaikan

3
Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.

a. Menentukan tema atau topik permasalahan;


b. Merumuskan tujuan penulisa;,
c. Mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, ataau pernyataan yang
mendukung;
d. Menyusun kerangka karangan, dan
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebabakibat,akibat-sebab,


atau pola pemecahan masalah.

1). Sebab-akibat

Pola urutan ini bermula dari topik atau gagasan yang menjadi sebab berlanjut topik
gagasan yang menjadi akibat.

e. Wacana Eksposisi.

Wacana eksposisi adalah wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga
memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk
menjelaskan wujud dan hakekat suatu obyek. Penjenisan wacana dari pendapat tersebut,
dapat disimpulkan ada empat, yaitu berdasarkan : media penyampaian, jumlah penutur, sifat,
dan tujuannya. Dalam penelitian ini penulis membatasi penggunaan teori wacana hanya
berdasarkan tujuannya yaitu wacana deskriptif.

Ciri-ciri wacana eksposisi yaitu:

1. Memberikan informasi kepada pembaca.


2. Adanya fakta dan informasi.
3. Berfungsi untuk memperjelas apa yang akan disampaikan.

Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah,
makalahuntuk seminar, simposium, atau penataran.Untuk mendukung akurasi pemaparannya,
sering pengarangeksposisi menyertakan bentuk-bentuk nonverbal seperti grafik,
diagram,tabel, atau bagan dalam karangannya. Pemaparan dalam eksposisi dapat berbentuk
uraian proses, tahapan, cara kerja, dan sebagainya dengan polapengembangan ilustrasi,
definisi, dan klasifikasi.

Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan objek pengamatan;


b. Menentukan tujuan dan pola penyajian eksposis;
c. Mengumpulkan data atau bahan;
d. Menyusun kerangka karangan, dan
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan.

4
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Wacana adalah deretan kalimat yang saling berkaitan satu sama lain dan
menghubungan proposisi yang satu dengan yang lain di dalam kesatuan bahasa makna yang
semantis antar bagian di dalam suatu bagun bahasa. Wacana juga merupakan kesatuan bahasa
yang paling lengkap dan sangat utuh karena setiap bagian wacana saling berhubungan.

Wacana menempati hierarki teratas di dalam tingkatan kebahasaan karena merupakan


satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana juga dapat berupa kata, kalimat, paragraf,
atau karangan yang sangat utuh seperti artikel. Wacana terdiri atas beberapa jenis seperti
wacana deskripsi, wacana narasi, wacana persuasi, wacana argumentasi dan wacana
eksposisi.

B. SARAN
Dari hasil yang telah diperoleh dari penulisan makalah ini, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Tingkatkan belajar kalian, karena kita adalah calon generasi guru yang akan datang
sehingga kita dapat mencetak generasi anak bangsa yang aktiv dan kreatif.
2. Bagi pembaca makalah ini, ambillah pelajaran yang memang itu perlu bagi kalian
sehingga makalah ini bisa bermanfaat untuk kalian dan orang lain pada khususnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ayoksinau.com/pengertian-wacana-jenis-jenis-dan-bentuk-wacana-keutuhan-
wacana-contoh-wacana-ayoksinau-com/

http://googleweblight.com/i?u=http://mediabahasaindonesia-
com.blogspot.com/2011/07/satuan-kebahasaan.html?m%3D1&hl=id-ID

Anda mungkin juga menyukai