1. Pendahuluan
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela
ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam
kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O,
tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen
(aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan
antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam
antigen yang ditemukan tersebut (Prawirohartono, 1995).
Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan
pengujian yang menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila
darah seseorang diberi serum aglutinin a mengalami aglutinasi atau
penggumpalan berarti darah orang tersebut mengandung aglutinogen A. Dimana
kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau AB. Bila tidak
mengalami aglutinasi, berarti tidak menngandung antigen A, kemungkinan
darahnya adalah bergolongan darah B atau O (Kimball, 1999).
PROSES KEGIATAN
PEMBELAJARAN MAHASISWA PEMBIMBING
FASE 1.Menyusun LP 1. Memberikan informasi
PRAINTERAKSI 2.Mengikuti preconference tentang klien antara lain
(memahami LP) diagnosa, umur dll
3.Membaca informasi tentang 2. Preconference: evaluasi
pasien yang dikaitkan pemahaman mahasiswa
dengan LP) 3. Evaluasi pemahaman
mahasiswa
FASE 1.Memperkenalkan diri ke 1. Mengobservasi
INTRODUKSI pasien mahasiswa, umpan balik
2.Melakukan kontrak 2. Mengobservasi
mahasiswa, umpan balik
FASE KERJA 1.Melakukan pengkajian dan 1. Bimbingan untuk
validasi menumbuhkan
2.Melakukan rumusan masalah kemampuan intelektual,
dan diagnose tehnik interpersonal
3.Menyusun intervensi dan 2. Mendampingi ronde
melakukan implementasi keperawatan
4.Melakukan ronde 3. Bimbingan dalam
keperawatan bedside teaching
5.Mengikuti bedside teaching
FASE EVALUASI Menyimpulkan dengan Bimbingan dan observasi
pasien apa yang dicapai tentang kemampuan
mahasiswa
Cara Kerja
1. Lemaskan bagian jari yang akan diambil darah dan desinfeksi dengan menggunakan
alkohol swab
2. Tusuk ujung jari tersebut dengan menggunakan lanset (jangan lupa untuk selalu
mengganti needle / jarum tiap kali ganti pasien)
3. Hapuslah tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas alkohol bersih
4. Pijit jari tersebut secara perlahan hingga keluar darah di bagian
yang disuntik tadi dan teteskan pada kertas golongan darah, dan
tempatkan di masing-masing kolom bertuliskan A, B, AB, dan Rh
dengan jumlah tetesan yang sama.
5. Pada kolom yang bertuliskan A, teteskan 1 tetes antisera A
6. Pada kolom yang bertuliskan B, teteskan 1 tetes antisera B
7. Pada kolom yang bertuliskan AB, teteskan 1 tetes antisera AB
8. Pada kolom yang bertuliskan D/Rh, teteskan 1 tetes antisera D/Rh
9. Aduk masing-masing dengan menggunakan tusuk gigi secara horizontal
10. Goyangkan sebentar diatas meja dan amati proses yang terjadi (apakah terdapat
penggumpalan atau tidak)
4. Daftar Pustaka
a. Poedjiadi, Supriyanti, Dasar-Dasar Biokimia, 2005, UI Press, Jakarta
b. Murray, Granner, Mayes, Rodwell, Biokimia Harper, 1997, EGC, JAkarta
c. Sadikin, Biokimia Darah, 2002, Widya Medika, Jakarta.
d. Linder, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian secara klinis, 2006,
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta