Anda di halaman 1dari 6

Pemanasan Kering

a. Udara Panas Oven


The Art of Compounding : 404
Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi
dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin,
petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa
obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif
untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah.
Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang sama
tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan
menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan
yang telah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak
dibunuh oleh suhu sampai 121o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah
pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak cocok
untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain
yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali.
Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan
dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi
uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat
proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan
pada suhu 121C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan
pemaparan pada suhu 150C sampai 170C selama 1-4 jam.
Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160C paling cepat 1 jam, tapi
lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan
anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170C digunakan untuk streilisasi panas kering
dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170oC. dimana
beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih
lama.
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Secara umum, panas kering digunakan untuk sterilisasi bahan bahan melalui proses
pengabuan dari mikroorganisme. Proses ini merupakan kelanjutan atau sekumpulan proses yang
dilakukan dalam sebuah oven dengan temperatur sekelilingnya 170C untuk sterilisasi atau
250C untuk depirogenisasi. Panas kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat
gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu yang digunakan ini,
terlalu tinggi untuk wadah-wadah plastik. Sama seperti sterilisasi uap air, prosesnya dapat
diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol. Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk
depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada
suhu yang digunakan. Secara umum, validasi untuk alur depirogenisasi untuk proses panas
kering selalu termasuk proses sterilisasinya.
Parenteral Technology Manual : 123
Panas kering pada temperatur lebih 160oC efektif menghancurkan mikroorganisme hidup
dengan sebuah proses kehilangan kelembaban secara inversible. Proses ini berjalan relatif
lambat, mengisyaratkan sedikitnya 1 jam pada suhu 160oC tetapi lebih cepat pada temperatur
yang tinggi. Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.
Penerapan panas dengan keberadaan lembab lebih fektif untuk pembunuhan
mikroorganisme diisyaratkan 15 menit pada suhu 121oC.

Remingtons Pharmaceutical Sciences 18th : 1471


Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan
panas kering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas
kering kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi
dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan
berdasarkan tipe indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air
dalam sel mikroba diketahui mempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas kering.
Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering menunjukkan
resistensi terhadap inaktivasi panas kering. Ini jelas bahwa perhatian harus diberi untuk
mendisain siklus sterilisasi panas kering untuk produk-produk rumah sakit dan validasi
sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.
Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan
mungkin gas atau elektrik gas.
Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :
170C (340 F) sampai 1 jam
160C (320 F) sampai 2 jam
150C (300 F) sampai 2,5 jam
140C (285 F) sampai 3 jam
b. Minyak dan penangas lain
The Art of Compounding : 404
Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan mencelupkannya,
dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 162 0C. larutan jenuh panas dari natrium
atau ammonia klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yang
mensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat
tetap tajam, dan untuk memelihara cat penutup.
c. Pemijaran langsung
The Art of Compounding : 404
Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter
logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum
logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep,
lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang paling
kuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian
leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan
hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.
2. Panas lembab
a) Uap bertekanan
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metode
sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan
menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu dan suhu
dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang
divalidasi. Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121C dibawah tekanan
15 psig. Pada suhu ini konsep letal dilakukan dengan F0 yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi
berbeda dari 121C. F0 dari proses ini tidak jauh pada 121C dengan waktu yang dibutuhkan,
dalam menit, untuk menghasilkan kematian yang setara dengan hasil pada 121C pada waktu
tertentu.

The Art of Compounding : 407


Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan
efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan
untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan
darurat, pakaian dan alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan
penggunaan uap ini adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap
panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang
dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120C mampu membunuh secara cepat
semua bentuk vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu menit. Uap jenuh ini dapat
menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi
uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :
Suhu
Panas tersembunyi yang berlimpah
Kemapuan untuk membentuk kondensasi air
Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi
Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan larutan saat suhu 121 oC selama 12 menit,
ditambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah untuk mencapai 121C setelah termometer
pensteril menunjukkan suhu ini. Secara umum larutan dalam botol 100-200 ml akan
membutuhkan kurang 5 menit botol 500 ml antara 10-15 menit.
Remingtons Pharmaceutical Sciences 18 th : 1471
Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara
sterilisasi yang paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisasi panas
terhadap lembab berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas
lembab adalah hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian
mikroorganisme yang paling penting adalah proses oksidasi.
USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di bawah tekanan paling kurang 15
menit dengan temperatur minimal 121oC dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana
dari autoklaf adalah home pressure cooker.
A. Uap panas pada 100oC
The Art of Compounding : 412
Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih.
Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses
sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk
larutan yang mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini,
bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik
mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.
Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap
selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan
menghancurkan spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga
disebut sterilisasi tidak berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan
metode ini bahkan dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit
setiap hari selama 3 menit. Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu
kamar atau pada inkubator pada 37oC. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama
kali pemaparan pada uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan
disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke
dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari

ke dua. Kesuksesan dari proses ini tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif
selama masa istirahat.
B. Pemanasan dengan bakterisida
The Art of Compounding : 413
Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100oC. adanya bakterisida
sangat meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau
suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan
yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama 20
menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk
0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis
tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak
dibuat dengan metode ini.
C. Air mendidih
The Art of Compounding : 413
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum
spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi
oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan
dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk
menigkatkan efisiensi pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol
tersaponifikasi yang menghambat kondisi bahan-bahan logam.
3. Cara Bukan Panas
Sinar ultraviolet
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272
Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara
dan pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme
(germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7
nm . Sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan
garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi
dengan cepat. Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan
membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.
Aksi letal
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272
Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan
mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi
atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom
utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu
mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang
diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang
panjang.
Radiasi pengion
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1274
Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti
kobalt-60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke
kecepatan den energi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan
mutlak karena tidak menyebabkan kerusakan mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini
adalah di hentikan dari, mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang

dipercepat adalah kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih seragam. Aksi letal
radiasi pengionan menghacurkan mikroorganisme dengan menghentikan rep-roduksi sebagai
hasil mutasi letal. Mutasi ini disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima
pada sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan tidak langsung,
dimana molekul-molekul air diubah menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan
ion hidroksil. Semua ini pada akhirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan
molekul lain sehingga hilangnya keberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.
Validation of Pharmaceutical Processes : 151
Dekstruksi bakteri untuk menghasilkan kondisi steril dapat dilakukan dengan menggunakan
radiasi pengion, dengan efek pada asam nukleat dari mikroorganisme yang nonreversibel.
Pembentukan radikal bebas dan peroksida yang merupakan senyawa reaktif juga memberikan
kontribusi pada letalitas dari proses sterilisasi ini. Dua tipe radiasi pengion yang dapat digunakan
yaitu radiasi sinar gamma dan radiasi electron. Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk alatalat medis yang sensitive terhadap panas dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan.
Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan dengan suhu, adalah merupakan
faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu iradiasi. Monitoring dan kotrol
proses sangat sederhana, tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator
sterilisasi.
Radiasi pengion juga digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan obat dan bahan-bahan
formulasi. Kompabilitas dari bahan yang disterilkan dengan radiasi adalah factor yang harus
diperhatikan sejak bahan-bahan dan alat-alat dipengaruhi oleh radiasi, mungkin tidak dengan
segera dilakukan penanganan tetapi setelah stabilitas produk dapat dipengaruhi. Untuk bahanbahan medis dan plastik, perubahan dari sterilisasi etilen oksida ke sterilisasi radiasi
membutuhkan penentuan efek radiasi jangka pendek dan jangka panjang, dan kadang
membutuhkan modifikasi produksi bahan plastik dan karet untuk membuatnya sesuai dengan
sterilisasi radiasi.
Penerapan untuk sterilisasi ini
Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1276
Elektron dipercepat atau sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan produkproduk pilahan dengan suatu proses berkesinambungan. Kebanyakan prosedur sterilisasi produk
lain harus diselenggarakan dalam batch setrilisasi dengan proses berkesinambungan memerlukan
pengendalian yang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.
Remingtons Pharmaceutical Sciences : 1476
Radiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, vitamin,
antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat
untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi
ioniasasi dapat menghasilkan perubahan dalam molekul organik yang dapat mempengaruhi
kemujaraban sediaan atau dapat menginduksi toksisitas. Radiasi produk juga dapat menghasilakn
perubahan warna dan kerapuhan beberapa wadah gelas dan bahan plastik.
Sterilisasi radiasi dapat dilakukan baik dengan radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel.
Radiasi elektromagnetik dan energi foton, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60
atau sesium 137 adalah yang paling sering digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesi
elektromagnetik. Radiasi partikel atau molekul termasuk daftar partikel yang steril. Satu-satunya
sekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit dan laboratorium.
Bagaimanapun banyak prosedur sterilisasi industri manggunakan radiasi, termasuk penjelasan
singkatnya. Beberapa informasi mengenai efek sterilisasi ultraviolet juga dihadirkan.

Prinsip bermuatan negatif sepeti elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan
menyebabkan ionisasi seperti elektron elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme
yang bervariasi yang menghasilkan perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme
jumlah tertentu dari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini
kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik partikel maupun
elektromagnetik, dipertimbangkan sebagai radiasi ionisasi yang berbeda dengan radiasi sinar
ultraviolet.
Kerugian penggunaan germisida radiasi sinar UV adalah penetrasinya terbatas, pada
panjang gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan membuat penggumpalan
organisme dan hal tersebut dilindungi oleh debu dan puing-puing. Untuk menghindari aksi letal
panggunaan radiasi sinar UV sebagai cara sterilisasi tidak direkomendasikan lemak jika bahanbahan yang diradiasi sangat bersih dan bebas yang dapat melindungi mikroorganisme.

Pustaka
Scovilles : The Art of Compounding, Glenn L. Jenkins et.all., 1957, New York : MCGraw Hill Book Companies.
Pharmaceutical Technology, Eugene L. Parrott, 1974, Minneapolis : Burgess Publishing
Company.
Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all., 1998, jakarta :
UI-Press.
Remingtons Pharmaceutical Sciences 18 th Edition, A.R. Gennaro, 1990, Pennsylvania :
Mack Publishing Company.
Parenteral Manual Technology, Michael J. groves, 1988, USA : Interpharm Press Inc.
Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version), James Agalloco, 2008, USA
: Informa Healthcare Inc.

Anda mungkin juga menyukai