OLEH :
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG KERAJINAN LIMBAH
2
4. Gunting
5. Putik
3
2) Menanyakan kembali
pada peserta tentang
materi yang
disampaikan
4. Penutup 2 menit 1) Menyimpulkan isi 1) Mendengarkan
materi 2) Menjawab salam
2) Memberi salam
Setting Tempat
Bidan Desa
VII. Evaluasi
Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu:
1. Jelaskan pemanfaatan limbah plastik
4
LAMPIRAN MATERI
KERAJINAN LIMBAH PLASTIK
A. Pemanfaatan Limbah
Sebelum kantong plastik muncul, manusia menggunakan tas dari bahan
alami seperti rajutan akar, daun dan kain. Saat ini meskipun telah membawa tas
yang cukup besar, banyak orang tetap meminta kantung plastik saat berbelanja.
Plastik telah menjadi bagian dari gaya hidup kita. Sejauh ini keterlibatan
masyarakat dalam mengurangi pemakaian dan mendaur ulang plastik masih
sangat minim. Biasanya plastik dibakar untuk memusnahkannya dari
pandangan. Padahal, jika pembakaran plastik tidak sempurna (di bawah
8000C) dapat membentuk dioksin, yaitu senyawa yang dapat memicu kanker,
hepatitis, pembengkakan hati dan gangguan system saraf (Sirait, 2009)
Terdapat potensi untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi produk dan
jasa kreatif dalam rangka mengelola sampah plastik dengan baik, sehingga
plastik benar-benar mendukung kehidupan kita. Tidak hanya ketika kita
gunakan namun juga setelah kita gunakan. Salah satu upaya untuk mengurangi
dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan adalah dengan melaksanakan
prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pengurangan pemakaian
(reduce), pemakaian ulang (reuse), dan pendaur ulang (recycle).
Potensi Sampah Plastik
Sampah plastik dapat dikreasikan menjadi karya kerajinan bernilai jual
tinggi tanpa melakukan peleburan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan
dengan menggabungkan lembaran-lembaran plastik menjadi bahan dasar, baik
dengan menjahitnya atau menempelkannya pada material lain. Bungkus plastik
beralumunium foil sebagai bahan baku produksi kerajinan memiliki beberapa
kelebihan antara lain:
1. Kuat. Plastik kemasan didesain oleh produsen makanan/minuman instan
sebagai pembungkus produk yang cukup kuat melindungi produk di
dalamnya. Disamping itu, plastik baru dapat terurai sempurna dalam waktu
80 sampai 300 tahun.
5
2. Anti air. Plastik kemasan tentu dirancang untuk melindungi produk di
dalmnya dari air dan udara.
3. Desain yang bagus. Setiap produsen ketika melempar produknya ke
pasaran, tentu akan mengemasnya semenarik mungkin agar produknya
digemari dan dibeli konsumen. Alasannya, karena pandangan pertama
ketika berbelanja biasanya pembeli tertuju ke kemasan yang apik dan
mencolok. Kemasan yang tertata apik dilihat dari paduan warna, huruf,
dan gambar tentu dirancang sedemikian rupa oleh tenaga ahli khusus
(Hermono, 2009).
4. Murah. Sampah plastik adalah barang buangan dari produk sekali pakai.
Oleh karena itu seringkali dianggap tidak punya nilai lagi. Sampah plastik
diperoleh secara gratis apabila kita pandaai menyusun strategi
pengumpulannya.
5. Ringan.
6. Lentur, muda dibentuk dan dilipat. Dengan sifat ini kita dapat
memanfaatkan plastik mirip dengan kain atau kertas (Marpaung, 2009).
6
7
C. MANFAAT DAUR ULANG BARANG BEKAS
1. MEMBUKA LAPANGAN KERJA BARU
Seiring dengan berkembangnya zaman, kini kemajuan teknologi sangat
pesat. Kini pekuang untuk mendapatkan pekerjaan pun sangatlah tidak
mudah. Mengapa? Hal ini dikarenakan semakin banyaknya persaingan antar
para pencari kerja. Jumlah pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
2. MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT
Dengan dibukanya peluang usaha maka dapat membantu masyarakat dalam
meningkatkan pendapatannya. Hal ini dikarenakan daur ulang barang bekas
dapat bernilai ekonomi dan dapat diperjualbelikan. Secara otomatis anda
akan menghasilkan uang dan meningkatkan pendapatan anda.
3. MENCEGAH DAN MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Daur ulang menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi pencemaran lingkungan. Mengapa? Dengan adanya daur ulang
kita bisa memanfaatkan botol plastik, bungkus plastik dari detergen,
makanan ringan dan lain – lain untuk dibuat kerajinan yang bernilai
ekonomis.
4. MENCEGAH TIMBULNYA PENYAKIT
Tumpukan sampah dapat menyebabkan sumber penyakit. Oleh karena itu,
anda harus pandai memilah sampah. Alangkah baiknya jika dibuat tong
yang berbeda untuk memisahkan sampah agar dapat dilakukan daur ulang
botol bekas, dan barang bekas lainnya.
5. MENINGKATKAN DAYA KREATIVITAS DAN KETRAMPILAN
MASYARAKAT
Melakukan daur ulang barang – barang bekas dapat mengasah ketrampilan
dan jiwa seni anda sehingga barang yang anda buat dapat menarik perhatian
konsumen. Selain anda terampil dalam mendaur ulang, alangkah baiknya
jika anda juga kreatif dalam memasarkan dan membangun relasi.
6. MEMBANTU MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN
SEHAT.
8
Lingkungan yang bersih dan sehat dapat membantu kita tercegah terkena
serangan berbagai penyakit. Cara melakukannya adalah dengan membuang
sampah pada tempatnya dan memisahkan antara sampah yang organik dan
anorganik serta melakukan 3R, yaitu reduce, reuse dan recycle.
7. MEMBANTU MENGHEMAT ENERGI
Proses produksi dari bahan daur ulang membutuhkan energi yang lebih
sedikit dari pada menggunakan bahan mentah. Hal ini sangat berpengaruh
bagi mereka para pengusaha saat memproduksi produk baru. Selain itu,
anda juga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
8. PENGELOLAAN DAUR ULANG TIDAK MEMBUTUHKAN RUANG
DAN LAHAN YANG BESAR
Bahan – bahan yang didaur ulang dapat anda pergunakan lagi untuk
memenuhi kebutuhan anda.
9. MEMBANTU MENEKAN DAN MENGURANGI POLUSI DI
LINGKUNGAN SEKITAR ANDA
Pada umumnya sampah atau botol plastik pada umumnya hanya dibakar
agar lingkungan anda bersih. Namun tahukah anda bila pembakaran tersebut
dapat menyebabkan polusi? Oleh karena itu, anda harus bijak dalam
memilih. Mengapa? Hal ini karena dengan memisahkan sampah organik dan
anorganik anda dapat menggunakannya untuk dilakukan daur ulang.
9
Daftar Pustaka
Hermono, Ulli. (2009). Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta: Kawan Pustaka
Marpaung, G.S., dan Widiaji. (2009). Raup Rupiah dari Sampah Plastik.
Jakarta: Pustaka Bina Swadaya
Sirait, Mita. (2009). Sulap Sampah Plastik Lunak jadi Jutaan Rupiah.
Yogyakarta: B-Frist
10