Anda di halaman 1dari 8

ETNOAGRONOMI

Sistem Surjan Kearifan Lokal Masyarakat Tani Indonesia


Pengelolaan Perkebunaan Kopi di Sumberjaya Kabupaten
Lampung Barat
Apa itu Etnoagronomi ?

Pengertian
Etnoagronomi terdiri dari dua kata, Etno dan Agronomi.
• Etno : etnis, masyarakat adat/kelompok sosial dalam sistem sosial
• Agronomi : kata agronomi berasal dari kata "agros" dan "nomos",
dimana kata Agros artinya lapangan, dan Nomos berarti pengelolaan.
Jadi, berdasarkan arti kata, agronomi adalah suatu ilmu yang
mempalajari cara pengeloaan lahan atau tanah, dimana tanaman dapat
tumbuh dan memperoleh hasil yang maksimal.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
Sistem Surjan Kearifan Lokal Masyarakat Tani Indonesia

Apa itu sistem


surjan?
Sistem surjan adalah sistem penanaman yang
dicirikan dengan perbedaan tinggi permukaan bidang
tanam pada suatu lahan. Dalam praktiknya, sebagian
tanah lapisan atas diambil atau digali kemudian
digunakan untuk meninggikan bidang tanah di
sampingnya secara memanjang sehingga terbentuk
surjan.
Teknologi ini merupakan kearifan lokal
masyarakat rawa, seperti Suku Banjar, Suku bugis, dan
Suku Makassar yang diwariskan secara turun-temurun
dari nenek moyang mereka. Para petani transmigran
dari Pulau Jawa yang melihat sistem tanam tersebut
kemudian menamai cara bercocok taman ini dengan
sebutan Surjan, karena mirip seperti lurik pada baju
Surjan yang bergaris-garis.

Selain dapat melakukan diversifikasi


tanaman, sistem surjan juga telah membagi
resiko gagal panen dari lahan tani tersebut.
Pengelolaan Perkebunan Kopi di
Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat

etno-agronomi pengelolaan kebun kopi rakyat di Sumberjaya, Lampung


Barat merupakan kearifan lokal yang unik, sistem budidaya kopi di
Sumberjaya berevoluasi dan berintegrasi dengan sistem perladangan.

Petani merotasi kebun kopi dengan dengan perladangan sayur atau palawija
atau dengan pemberoan. Tata guna lahan di Sumberjaya bersifat dinamis yaitu
dalam skala luasan dan kurun waktu tertentu senantiasa berubah.

Budidaya tanaman sayur berintegrasi dengan sistem rotasi dalam siklus


budidaya kopi sebagai pertanaman awal dan pertanaman sela merupakan
sumber pendapatan selama masa prapanen kopi.
Agroteknologi komoditas kopi di Lampung
Barat telah berkembang sesuai dengan potensi
alam, tradisi, dan budaya sebagai etno-
agronomi yang unik yang akan berbeda dengan
cara budidaya kopi di wilayah sentra produksi
lainnya.

Salah satu keunikan budidaya kopi di


Lampung Barat adalah kebiasaan membuat
kopi bubuk dari biji kopi yang telah dimakan
oleh musang, yang memiliki cita rasa yang khas,
berkualitas tinggi, yang disebut kopi luwak,
yang dalam perdagangan internasional terkenal
sebagai civet coffee
Thank You For
Your
Attention
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai