Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada kita semua,sihingga telah seleseinya makalah ini.
Dalam pembuatan makalah anatomi tumbuhan ini tidak lepas bantuan dari berbagai
pihak,maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teamn-teman yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa manusia tak luput dari kekurangan.mungkin dalam penyusunan
ini banyak kekurangan baik dari segi sisi maupun penulisannya.maka dari itu kami mohon maaf
atas kekurangan-kekurangan yang sengaja maupun tak sengaja.saran dan kritik dari pembaca
sengat kami butuhka. Tanpa ada kritikan maupun saran dari pembaca tak mungkin tau dan bisa
tuk memperbaikinya.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………......I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………........II
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………...………………………………………...1
1.2 Rumusan masalah …………………………………...………………………………….....2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hormon………………………………...……………..………….……………..4
2.2 Pengertian hormon giberelin…………………………...…………………….…………….5
2.3 Sejarah penemuan hormon giberelin……............……………...………………………......6
2.4 karakteristik kimia giberelin…………………………...…………………………………...7
2.5 Peranan hormon giberelin……………………………...………………………….……......8
2.6 Pengaruh giberelin terhadap pertumbuhan tanaman……..……………………….………..9
2.7 Biosintesis hormon giberelin……………….………...…………………………….……...10
2.8 Metabolisme giberelin………………………………...…………………………………..11
2.9 Pemacuan pertumbuhan tumbuhan utuh oleh giberelin………….…………………….......12
2.10 Macam-macam giberelin………………………………...……………………………......13
2.11 Efek samping buruk giberelin………………………...…………………………………...14
BAB III PENUTUP
3.1 Saran ………………………...……………………….…………………….………………15
3.2Kesimpulan………………………...……………………………….…………………….....16
DAFTAR PUSTAKA…………………...………………………...……….……………..........III
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian giberelin
b. Untuk mengetahui sejarah hormone giberelin
c. Untuk mengetahui efek giberelin dan bagi pertumbuhan tanaman
d. Untuk mengetahui biosintesis giberelin
e. Untuk mengetahui karakteristik kimia giberelin
BAB II
PEMBAHASAN
Pembungaan
Peranan giberelin terhadap pembungaan telah dibuktikan oleh banyak penelitian.
Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Henny (1981), pemberian GA3 pada tanaman
Spathiphyllum mauna. Ternyata pemberian GA3 meningkatkan pembungaan setelah beberapa
minggu perlakuan.
Genetik Dwarsfism
Genetik Dwarsfism adalah suatu gejala kerdil yang disebabkan oleh adanya mutasi
genetik. Penyemprotan giberelin pada tanaman yang kerdil bisa mengubah tanaman kerdil
menjadi tinggi. Sel-sel pada tanaman keril mengalami perpanjangan (elongation) karena
pengaruh giberelin. Giberelin mendukung perkembangan dinding sel menjadi memanjang.
Penelitian lain juga menemukan bahwa pemberian giberelin merangsang pembentukan enzim
proteolitik yang akan membebaskan tryptophan (senyawa asal auksin). Hal ini menjelaskan
fonomena peningkatan kandungan auksik karena pemberian giberelin.
Pematangan Buah
Proses pematangan ditandai dengan perubahan tekture, warna, rasa, dan aroma.
Pemberian giberelin dapat memperlambat pematangan buah. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa aplikasi giberelin pada buah tomat dapat memperlambat pematangan buah. Pengaruh ini
juga terlihat pada buah pisang matang yang diberi aplikasi giberelin.
Perkecambahan
Biji/benih tanaman terdiri dari embrio dan endosperm. Di dalam endoperm terdapat pati
yang dikelilingi oleh lapisan yang dinamakan ‘aleuron’. Pertumbuhan embrio tergantung pada
ketersediaan nutrisi untuk tumbuh. Giberelin meningkatkan/merangsang aktivitas enzim amilase
yang akan merubah pati menjadi gula sehingga dapat dimanfaatkan oleh embrio.
Giberelin juga berperan penting dalam perkecambahan biji pada banyak tanaman. Biji-
biji yang membutuhkan kondisi lingkungan khusus untuk berkecambah seperti suhu rendah akan
segera berkecambah apabila disemprot dengan giberelin. Diduga giberelin yang terdapat di
dalam biji merupakan penghubung antara isyarat lingkungan dan proses metabolik yang
menyebabkan pertumbuhan embrio. Sebagai contoh, air yang tersedia dalam jumlah
cukup akan menyebabkan embrio pada biji rumput-rumputan mengeluarkan giberelin yang
mendorong perkecambahan dengan memanfaatkan cadangan makanan yang terdapat di dalam
biji.
Pada beberapa tanaman, giberelin menunjukkan interaksi antagonis dengan ZPT lainnya
misalnya dengan asam absisat yang menyebabkan dormansi biji.
Stimulasi aktivitas kambium dan xylem
Beberapa penelitian membuktikan bahwa aplikasi giberelin mempengaruhi aktivitas
kambium dan xylem. Pemberian giberelin memicu terjadinya differensiasi xylem pada pucuk
tanaman. Kombinasi pemberian giberelin + auksin menunjukkan pengaruh sinergistik pada
xylem. sedangkan pemberian auksin saja tidak memberikan pengaruh pad xylem.
Dormansi
Dormansi dapat diistilahkan sebagai masa istirahan pada tanaman. Proses dormansi
merupakan proses yang komplek dan dipengaruhi banyak faktor. Penelitian yang dilakukan oleh
Warner menunjukkan bahwa aplikasi giberelin menstimulasi sintesis ribonuklease, amulase, dan
proteasi pada endosperm biji. Fase akhir dormansi adalah fase perkecambahan, giberelin
perperan dalam fase perkecambahan ini seperti yang telah dijelaskan di atas.