PENDAHULUAN
Salah satu dampak peningkatan ekspor komoditi pertanian adalah kebutuhan bibit
yang semakin meningkat. Bibit dari suatu varietas unggul yang dihasilkan dalam
pemuliaan tanaman jumlahnya sangat terbatas. penyediaan bibit tanaman lokal yang
berkualitas baik merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam
pengembangan pertanian dimasa mendatang. Salah satu teknik yang dapat memperbanyak
tanaman dalam waktu cepat adalah kultur jaringan tanaman.
Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman
(protoplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam
kondisi yang aseptis di dalam ruang yang terkontrol, sehingga bagian- bagian tanaman
tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Dalam melaksanakan
kultur jaringan tanaman dibutuhkan pemahaman dan ketrampilan dalam bidang tersebut.
Beberapa tahapan dan teknik penting yang harus dipahami agar dapat menghasilkan
kultur yang baik adalah teknik isolasi eksplan dan teknik mikropropagasi. Mikropropagasi
adalah suatu bentuk aplikasi teknik kultur jaringan yang bertujuan untuk perbanyakan
tanaman (Zulkarnaik, 2009). Teknik ini telah digunakan dalam skala industri di berbagai
negara untuk memproduksi secara komersial berbagai jenis tanaman seperti anggrek,
bunga potong, pisang, dll.Dengan memahami teknik- teknik kultur jaringan ini diharapkan
mampu menghasilkan kultur tanaman yang sesuai dengan yang diharapkan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan mengenai definisi kultur jaringan tanaman.
1.3.2 Menjelaskan mengenai eksplan tanaman.
1.3.3 Menjelaskan mengenai jenis- jenis eksplan tanaman.
1.3.4 Menjelaskan mengenai teknik isolasi eksplan tanaman.
1.3.5 Menjelaskan mengenai definisi mikropropagasi dan faktor yang mempengaruhi
mikropropagasi.
1.3.6 Menjelaskan mengenai tahapan mikropropagasi pada kultur jaringan tanaman.
1.3.7 Memaparkan manfaat mikropropagasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Isolasi Eksplan dan Mikropropagansi
2.3.Jenis Eksplan
`Bagian tanaman yang dapat dijadikan bahan eksplan adalah ujung akar
(kaliptra), pucuk, daun, bunga, buah muda dan tepung sari. Selain itu faktor yang
dimiliki bahan eksplan itu sendiri yaitu ukuran eksplan, umur fisiologis, sumber genotif
dan sterilitas eksplan menentukan berhasil atau tidaknya kulturisasi eksplan. Ukuran
eksplan yang kecil umumnya mempunyai daya tahan yang kurang baik dibandingkan
dengan eksplan yang ukurannya lebih besar. Ukuran eksplan yang baik adalah antara
0,5 hingga 1 cm, kendatipun demikian, hal ini tidaklah mutlak pada semua eksplan,
melainkan tergantung pada material tanaman yang dipakai serta jenis tanamannya.
Bahan eksplan dapat diambil dari tanaman dewasa yaitu pada bagian pucuk
tanaman, daun atau umbi bahkan bijinya. Bahan eksplan dari daun dipilih daun yang
tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Pemotongan eksplan dilakukan dengan
mengikutkan ibu tulang daun karena pada bagian ini lebih cepat tumbuh menjadi kalus.
Apabila bahan eskplan berasal dari umbi biasanya umbi ditumbuhkan terlebih dahulu
tunasnya. Bagian tunas yang tumbuh dari umbi tersebut kemudian dijadikan sebagai
bahan eksplan, contohnya umbi batang tanaman kentang, umbi batang tanaman talas
dan umbi lapis bawang merah. Jenis eksplan yang digunakan dalam kultur organ ini
adalah tanaman krisan. Eksplan yang dipakai pada bagian tunas di ketiak daun.
Kemudian eksplan diambil dan dipotong menjadi 4 bagian kecil.
3.1. Kesimpulan
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman
seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril, dalam botol kultur yang
steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap. Bagian tanaman
yang dijadikan bahan inokulum awal yang ditanam dalam media, akan menunjukkan
pertumbuhan dan perkembangan tertentu disebut eksplan. Bagian tanaman yang dapat
dijadikan bahan eksplan adalah ujung akar (kaliptra), pucuk, daun, bunga, buah muda dan
tepung sari. Hal yang perlu diperhatikan ketika mengisolasi eksplan yaitu seleksi bahan
eksplan dan sterilisasi eksplan.
Mikropropagasi merupakan suatu cara pengembangbiakan tanaman secara in
vitro dengan metode kultur jaringan. Kultur jaringan sendiri didefinisikan sebagai cara
untuk menanam bagian jaringan tanaman dari tempat asalnya ke dalam suatu medium
artificial steril sehingga bagian jaringan tanaman tersebut dapat melakukan pembelahan.
Ada beberapa metode dan tahapan dalam melakukan mikropropagasi. Mikropopagasi
memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu dapat digunakan untuk perbanyakan
tanaman langka secara cepat, tanaman dengan nilai ekonomi tinggi, varietas unggul.
DAFTAR PUSTAKA
Dixon, R. A dan R. A. Gonzales. 1994. Plant cell Culture Apractical Approach Second
Edition.Oxford: Oxford University Press.
Gunawan, I.W. 1995. Teknik In Vitro dalam Hortikultura. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Hartman, H.T, D.E. Kester, dan F.T. Davis-Jr.1990. Plant Propagation:Principles and
Practices. Englewood Clifts. New Jersey: Prentice-Hall International Inc.
Perick, R.L.M. 1997. In Vitro Culture of Higher Plants. The Netherlands: Kluwer Acdemic
Publisher, Dordrecht.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1992. Plant Physiology.4th edition. Belmont,California:
Wadsworth Publishing Company.
Yusnita. 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agromedia
Pustaka: Jakarta
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman; Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Bumi
Aksara: Jakarta