Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELOMPOK BELAJAR ANAK

Disusun oleh:
Robby Hermawan (1614301014)
Ayu Pratika Wati (1614301016)
Anisa Fitriyana (1614301018)
Ihsanat Refi Suharti (1614301020)
Putri Finka Novia (1614301022)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
T.A 2017/2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : PENTINGNYA KELOMPOK BELAJAR USIA DINI
Waktu : 35 menit, 10.00 s.d. 10.35 WIB
Tempat : Rumah Bapak Julfris, Puri Sejahtera Blok L No.12 Dsn VI
RT.003/RT.002 Hajimena
Sasaran : Keluarga Bapak Julfris

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Keluarga mengetahui pentingnya mengikutkan anak ke kelompok belajar usia dini
2. Tujuan Khusus
 Keluarga memahami pengertian kelompok belajar usia dini
 Keluarga mengetahui manfaat pentingnya mengikutkan anak ke kelompok
belajar usia dini
 Keluarga mengetahui dampak positif anak yang mengikuti kelompok bermain
bagi tumbuh kembang.
B. Isi / Materi
1. Pengertian kelompok belajar usia dini.
2. Manfaat pentingnya mengikutkan anak ke kelompok belajar usia dini.
3. Stimulasi agar anak mau mengikuti kelompok bermain.
C. Rencana Kegiatan Penyuluhan
1. Persiapan
Membuat satuan acara penyuluhan pentingnya kelompok belajar usia dini
Mempersiapkan materi dan alat peraga
Mempersiapkan keluarga yang akan diberikan penyuluhan
2. Pelaksanaan
Proses acara dimulai pukul 10.00 WIB bertempat di Rumah Bapak Julfris

Langkah-langkah kegiatan/Strategi
Langkah Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audience
1. Pembukaan  Memberi salam pembuka  Menjawab salam
( 3 menit)  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan pokok bahasan dan  Memperhatikan
tujuan penyuluhan
 Membagi leaflet  Memperhatikan
2. Apersepsi Menanyakan kepada keluarga apakah Menjawab pertanyaan
(2 menit) keluarga mengetahui pentingnya
mengikutkan anak ke kelompok
belajar pada usia dini
3. Kegiatan Inti  Pengertian kelompok belajar usia  Memperhatikan
( 15 menit ) dini
 Manfaat pentingnya mengikutkan  Memperhatikan
anak ke kelompok belajar usia
dini
 Stimulasi agar anak mau  Memperhatikan
mengikuti kelompok bermain.

4. Penutup  Penyaji memberikan kesempatan  Keluarga mengajukan


( 15 menit) keluarga untuk bertanya pertanyaan
 Menjawab pertanyaan dari  Mendengarkan dan
keluarga memperhatikan
 Melakukan evaluasi dengan  Menjawab pertanyaan
memberikan beberapa pertanyaan
kepada keluarga dan memberikan
reinforcement kepada keluarga
yang dapat menjawab pertanyaan
 Menyimpulkan hasil dari  Menyimak
penyuluhan
 Mengucapkan terima kasih atas  Menjawab salam
peran serta keluarga
 Menutup sesi acara dengan
mengucap salam
D. Metode dan Teknik
Tanya jawab, diskusi
E. Media dan Alat
Lembar balik, Leaflet
F. Evaluasi
a. Struktur
 Keluarga ada di tempat
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Bapak Julfris
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, leaflet, lembar balik)
b. Proses
 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
 Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
 Keluarga mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
secara benar
c. Hasil
Keluarga mengerti penjelasan yang telah diberikan
G. Lampiran Materi Penyuluhan
I. PENGERTIAN KELOMPOK BERMAIN
Berdasarkan Permendikbud nomor 137 Tahun 2014 ini Kelompok Bermain
(KB) jelas merupakan layanan dan program PAUD yang sangat penting. Kelompok
Bermain (KB) adalah wadah pembinaan sebagai usaha kesejahteraan anak dengan
mengutamakan kegiatan bermain dan menyelenggarakan pendidikan prasekolah
bagi anak yang berusia sekurang-kurangnya 3 tahun sampai dengan memasuki
pendidikan dasar (Direktorat PAUD, 2006).
Selain itu, Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan nonformal (PAUD Nonformal) yang menyelenggarakan
program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai
dengan 6 tahun.
II. MANFAAT KELOMPOK BERMAIN
1. Membantu pembentukan struktur otak anak
Pada saat ini pertumbuhan sel jaringan otak terjadi sangat pesat, dan sampai pada
usia 5 tahun (golden age) 80% jaringan otaknya telah tersusun. Jaringan tersebut
akan berkembang dengan optimal jika ada rangsangan dari luar berupa
pengalaman-pengalaman yang dipelajari oleh anak. Sebaliknya jaringan sel akan
mati jika kurang menerima rangsangan atau rangsangannya tidak tepat. Jadi,
tahun-tahun pertama adalah masa kritis bagi anak. Pengalaman-pengalaman
mereka di masa tersebut memberikan efek jangka panjang untuk masa depannya.
2. Memiliki pencapaian akademis lebih baik
Anak-anak usia pra-sekolah umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Dengan bermain dan belajar di Kelompok bermain rasa ingin tahu anak bisa
terpenuhi.
3. Sebagai tambahan aktivitas harian anak yang lebih berstruktur
Di rumah si kecil mungkin terbiasa hanya main mainan yang ada, seperti mobil-
mobilan, robot, atau boneka. Dengan mengikuti kegiatan di Kelompok bermain
anak akan bermain hal lain yang ia tidak mainkan di rumah.
Biasanya di Kelompok bermain juga menyertakan olah raga sebagai salah satu
aktivitas fisik anak. Olah raga ringan seperti kesimbangan, berlari, berayun adalah
beberapa ketrampilan fisik yang perlu anak pelajari selama proses tumbuh
kembangnya.
4. Mendorong perkembangan emosi-sosial
Selama di Kelompok bermain mau tidak mau anak akan belajar berinteraksi dan
bekerja sama dengan teman-temannya, serta mengikuti aturan-aturan tertentu.
Memahami aturan dan berinteraksi dengan lebih banyak orang akan membantu
anak lebih siap menghadapi dunia yang lebih luas. Anak akan belajar bagaimana
cara berinteraksi dengan tepat dan efektif. Misalnya, belajar untuk bersabar dalam
antrian, mengikuti perintah guru untuk bergiliran dan masih banyak lagi. Itu
semua adalah hal yang mungkin tidak akan ia peroleh di lingkungan rumah dan
keluarga besarnya.
5. Mendorong rasa percaya diri pada anak
Anak pada usia pra-sekolah (3-5 tahun) sangat membutuhkan bimbingan untuk
membangun konsep diri yang kuat. Para pendidik di Kelompok bermain
umumnya menghargai apa pun hasil pekerjaan anak atau mampu memberikan
saran dengan cara yang lebih positif. Penghargaan dalam bentuk verbal serta
sering dilakukan akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
6. Mengembangkan Kemampuan Bahasa
Dengan memiliki teman sebaya, kemampuan bicara atau bahasa anak akan cepat
berkembang/terasah. Kosakatanya akan semakin bertambah. Mereka juga akan
belajar bicara yang sopan, meminta dengan sopan, mengucapkan terima kasih atau
meminta maaf jika salah.
7. Belajar Mandiri
Di sekolah, mereka tidak boleh ditemani orang tua ataupun pengasuh. Belajar
makan sendiri, membuka dan memakai sepatu sendiri, ke toilet sendiri, merapikan
mainan dan lain-lain
III. STIMULUS YANG DAPAT DIBERIKAN AGAR ANAK MAU MASUK KE
KELOMPOK BERMAIN
Lingkungan baru bagi anak biasanya membuat anak tidak bisa lepas dari orang
tuanya. io
H. Daftar Pustaka
 https://www.cermati.com/artikel/9-cara-mengajari-anak-agar-mau-sekolah
 http://www.asikbelajar.com/2017/04/beberapa-pengetian-kelompok-bermain-
kb-paud.html
 https://id.theasianparent.com/10-manfaat-anak-sekolah-paud/2/
 http://firman2782a.blogspot.co.id/2016/02/pendidikan-anak-usia-dini.html

Anda mungkin juga menyukai