Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PENDANAAN, PENGGUNAAN DAN STANDAR


OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Laboratorium

Dosen Pengampu
Dr. Sulisetijono, M.Si

Oleh:
Kelompok 6
Kelas/Off: C/C

MARLENI ROSALIA NDAPA HUDA 220341802252


RIFANISSA EKA PRATIWI 220341802036

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2023
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
karunia dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah ini
dapat terselesaikan. Makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “Manajemen
Pendanaan, Penggunaan dan Standar Operasional Prosedur Laboratorium”.
Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 2 Maret 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Majemen Pendanaan Laboratorium .......................................................... 3
2.2 Manajemen Penggunaan Laboratorium .................................................... 4
2.3 Standar Operasional Prosedur Laboratorium ........................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu hal yang
penting dalam menghadapi era globalisasi. Untuk dapat menciptakan
lingkungan belajar yang baik dan membantu siswa memahami konsep-konsep
ilmiah, sekolah-sekolah menyediakan fasilitas laboratorium. Laboratorium
sekolah yang baik dapat memberikan pengalaman belajar yang praktis bagi
siswa, sehingga membantu meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi
pelajaran.
Namun, pengelolaan laboratorium sekolah yang kurang baik dapat
menimbulkan berbagai masalah, seperti penggunaan peralatan yang tidak
aman, pengeluaran dana yang tidak efektif, dan kurangnya pemeliharaan
peralatan laboratorium. Oleh karena itu, manajemen pendanaan, penggunaan,
dan standar operasional prosedur (SOP) laboratorium sekolah sangat penting
untuk diatur secara tepat dan benar. Selain itu, manajemen pendanaan
laboratorium sekolah juga diperlukan untuk mengatur anggaran yang jelas dan
efektif untuk memastikan bahwa peralatan dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan praktikum siswa tersedia dan berkualitas baik. Manajemen keuangan
yang baik dapat membantu memaksimalkan penggunaan dana dan mencegah
pemborosan (Ali, 2018).
Pengaturan penggunaan laboratorium yang baik juga diperlukan untuk
memastikan bahwa laboratorium dapat digunakan secara efektif dan aman oleh
siswa dan staf. Hal ini dapat dilakukan melalui penetapan SOP yang jelas, yang
memuat tata cara penggunaan, perawatan dan pemeliharaan peralatan, serta
pengelolaan limbah yang baik dan benar. Standar operasional prosedur dapat
membantu meminimalkan kesalahan yang terjadi dan meningkatkan efisiensi
kerja.
Namun, seringkali masih terjadi kesulitan dalam implementasi SOP
laboratorium, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya
pemahaman dan kesadaran mengenai SOP, kurangnya sumber daya, dan

1
kurangnya pengawasan yang tepat. Oleh karena itu, manajemen penggunaan
laboratorium yang baik harus dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi,
dengan melibatkan semua pihak yang terkait seperti siswa, guru, dan staf
laboratorium.
Manajemen laboratorium yang efektif dapat membantu menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan produktif. Selain itu, manajemen
laboratorium yang baik juga dapat membantu meningkatkan efektivitas belajar
siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Oleh karena itu,
manajemen pendanaan, penggunaan, dan SOP laboratorium sekolah
merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan dengan serius.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah disajikan sebagai berikut:
1. Bagaimana manajemen pendanaan laboratorium sekolah?
2. Bagaimana manajemen penggunaan laboratorium sekolah?
3. Bagaimana manajemen standar operasional prosedur (SOP) laboratorium
sekolah?

1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah disajikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui manajemen pendanaan laboratorium sekolah
2. Untuk mengetahui manajemen penggunaan laboratorium sekolah
3. Untuk mengetahui manajemen standar operasional prosedur (SOP)
laboratorium sekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Majemen Pendanaan Laboratorium


Manajemen pendanaan laboratorium adalah proses pengelolaan dan
pengendalian sumber daya keuangan yang dimiliki oleh laboratorium dengan
tujuan untuk memastikan penggunaan dana yang efektif dan efisien dalam
menjalankan operasional laboratorium (Sivakumar & Kumaravel, 2015).
Menurut Kurniawan (2017), manajemen pendanaan laboratorium sekolah
adalah proses pengelolaan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk
membeli, memelihara, dan mengoperasikan peralatan laboratorium di sekolah.
Manajemen pendanaan yang baik dapat memastikan keberlangsungan dan
keandalan peralatan laboratorium serta membantu meningkatkan kualitas
pendidikan siswa.
Kegiatan laboratorium tidak akan berjalan lancar, efektif, dan efisien tanpa
diiringi dengan pendanaan yang baik dan terperinci, sekalipun laboratorium
tersebut memiliki persediaan keuangan yang sangat besar (banyak). Berkaitan
dengan pendanaan, para pengelola laboratorium harus mengatur pengeluaran
keuangan laboratorium berdasarkan dua hal pokok, yaitu kebutuhan
laboratorium dan skala prioritas laboratorium (Gustin, 2020). Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen pendanaan laboratorium
sekolah, yaitu (Nurhaeni et al., 2019):
1) Kebutuhan pengadaan alat laboratorium yang sesuai dengan kurikulum
dan standar pendidikan.
2) Penentuan prioritas pengadaan alat laboratorium berdasarkan kebutuhan
dan anggaran yang tersedia.
3) Penyusunan rencana pengadaan alat laboratorium yang jelas dan terukur.
4) Penyusunan anggaran yang tepat dan terukur untuk pemeliharaan dan
pengoperasian alat laboratorium.
5) Pengelolaan keuangan laboratorium yang transparan dan akuntabel.
6) Penentuan strategi pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas
untuk mengelola laboratorium sekolah.

3
Menurut Ramadhani et al (2020), manajemen pendanaan laboratorium
terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan.
1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan meliputi analisis kebutuhan laboratorium,
penentuan prioritas pengadaan peralatan, dan penyusunan rencana
pengadaan. Pada tahap ini, perlu dilakukan survey kebutuhan dan evaluasi
terhadap kondisi laboratorium yang sudah ada. Hal ini dilakukan agar
dapat menentukan kebutuhan peralatan laboratorium yang dibutuhkan,
menentukan prioritas pengadaan peralatan, dan menyusun rencana
pengadaan dengan mengacu pada anggaran yang tersedia.
2. Tahap penganggaran
Tahap penganggaran melibatkan penyusunan anggaran yang terukur
dan realistis berdasarkan rencana pengadaan. Pada tahap ini, perlu
dilakukan penghitungan anggaran yang akurat dan sesuai dengan rencana
pengadaan yang telah disusun pada tahap sebelumnya. Selain itu, perlu
juga mempertimbangkan aspek-aspek seperti pemeliharaan peralatan
laboratorium dan biaya operasional.
3. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi pengadaan, pemeliharaan, dan
pengoperasian peralatan laboratorium. Pada tahap ini, perlu dilakukan
pengadaan peralatan laboratorium sesuai dengan rencana pengadaan dan
anggaran yang telah disusun. Selanjutnya, peralatan tersebut perlu dijaga
dan dipelihara agar tetap berfungsi dengan baik. Pemeliharaan dapat
dilakukan secara rutin atau berkala sesuai dengan jenis dan kondisi
peralatan. Selain itu, perlu juga dilakukan pengoperasian peralatan
laboratorium dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk
menjaga keberlangsungan fungsi peralatan.

2.2 Manajemen Penggunaan Laboratorium


Manajemen penggunaan laboratorium adalah suatu proses yang melibatkan
pengaturan dan pengelolaan sumber daya dan fasilitas yang ada di dalam
laboratorium untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan efektivitas

4
penggunaan laboratorium secara keseluruhan. Manajemen ini meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan terhadap
penggunaan laboratorium, sehingga dapat meminimalkan risiko kesalahan,
kecelakaan, atau kehilangan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam
manajemen penggunaan laboratorium antara lain (Ribbens, 2013):
1) Mengatur Jadwal Penggunaan Laboratorium
Jadwal penggunaan laboratorium harus dibuat dengan cermat dan diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap pengguna untuk
memiliki akses ke fasilitas yang dibutuhkan, tetapi juga meminimalkan
tabrakan waktu antara pengguna.
2) Menerapkan Aturan Keamanan dan Etika
Setiap laboratorium harus memiliki kebijakan yang jelas dan diterapkan
dengan konsisten mengenai penggunaan laboratorium, termasuk akses ke
laboratorium, tanggung jawab pengguna, dan keamanan. Aturan
keamanan dan etika harus ditegakkan dengan tegas dalam laboratorium
untuk memastikan bahwa semua pengguna mengikuti protokol yang benar,
termasuk penggunaan alat pelindung diri, penghapusan bahan kimia yang
tidak digunakan, dan pelaporan kecelakaan atau insiden.
3) Melakukan Perawatan dan Pemeliharaan
Laboratorium harus dijaga dengan baik dan dipelihara dengan teratur
agar tetap bersih, rapi, dan aman. Ini termasuk perawatan peralatan,
penggantian bahan kimia yang rusak, dan penghapusan limbah dengan
benar.
4) Mengontrol Akses dan Penggunaan
Akses ke laboratorium harus dibatasi dan diawasi, dan pengguna harus
memiliki izin dan pelatihan yang memadai sebelum diizinkan masuk.
Selain itu, laboratorium harus dikelola dengan cara yang memungkinkan
pengguna untuk bekerja dengan efisien dan efektif, termasuk
menempatkan alat dan bahan kimia yang paling sering digunakan di
tempat yang mudah dijangkau.

5
5) Mengembangkan Kebijakan dan Prosedur
Laboratorium harus memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur semua aspek penggunaan laboratorium, termasuk pengelolaan
keamanan, pengelolaan bahan kimia, penggunaan peralatan, dan pelaporan
insiden atau kecelakaan.

2.3 Standar Operasional Prosedur Laboratorium


Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium adalah panduan tertulis
mengenai prosedur dan protokol yang harus diikuti oleh staf maupun pengguna
laboratorium untuk menjalankan kegiatan dengan aman dan efektif di
lingkungan laboratorium (Finster & Hill, 2016). SOP laboratorium meliputi
prosedur keamanan, penggunaan peralatan, dan penggunaan bahan kimia yang
terkait dengan aktivitas laboratorium. Adapun tujuan penyusunan SOP
laboratorium adalah membantu memperlancar pengelolaan laboratorium untuk
memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumber daya yang
ada di dalamnya, sehingga kegiatan laboratorium terlaksana dengan baik.
Kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan laboratorium meliputi praktikum,
penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium untuk
penelitian (Chugh, 2012). SOP yang perlu disusun untuk membantu
memperlancar pengelolaan laboratorium antara lain:
1. SOP pemakaian laboratorium, menjelaskan secara umum tata tertib
pemakaian laboratorium khususnya kegiatan pratikum atau pembelajaran
berbasis laboratorium. SOP disusun mulai dari atribut yang harus
dipakai, peminjaman alat, hingga tanggung jawab praktikan sebelum
meninggalkan laboratorium. SOP ini bertujuan umtuk menjaga
ketertiban dan kelancaran jalannya pratikum, pembelajaran maupun
penelitian.
2. SOP jadwal pemakaian laboratorium, menjelaskan tentang
pembuatan jadwal pratikum atau pembelajaran berbasis laboratorium
oleh guru mata pelajaran di berbagai kelas, sehingga dalam pelaksanaan
pratikum tidak terjadi tumpang tindih jadwal pratikum atau pembelajaran
dari setiap kelas pengguna laboratorium.

6
Berikut disajikan contoh SOP di laboratorium IPA sekolah (Ramadhani,
2020).
1. SOP Tata Tertib Laboratorium
a. Berlaku sopan, santun, dan menjunjung etika di dalam laboratorium
b. Menjunjung tinggi dan menghargai staf laboratorium maupun
pengguna laboratorium
c. Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang laboratorium
d. Peserta didik tidak diperbolehkan praktikum apabila mengenakan kaos
oblong, memakai sandal, tidak memakai jas/pakaian laboratorium
e. Peserta praktikum dilarang makan dan minum serta membuat kericuhan
selama kegiatan praktikum dan di dalam ruang laboratorium
f. Dilarang menyentuh, menggeser, dan menggunakan peralatan di
laboratorium yang tidak sesuai dengan kegiatan praktikum mata
pelajaran IPA
g. Membersihkan peralatan yang digunakan dalam praktikum maupun
penelitian dan mengembalikannya kepada laboran
h. Membaca, memahami, dan mengikuti prosedur operasional untuk
setiap peralatan, bahan, dan kegiatan selama praktikum di laboratorium
i. Tidak menggunakan handphone selama kegiatan praktikum
berlangsung
2. SOP Mekanisme Pelaksanaan Praktikum
a. Guru IPA meminjam alat dan bahan praktikum kepada laboran minimal
3 hari sebelum pelaksanaan praktikum. Sehari sebelum pelaksanaan
praktikum, guru memastikan kelengkapan alat, bahan, ruangan dan
sarana/prasarana lain yang dibutuhkan untuk praktikum
b. Pelaksanaan praktikum dipandu oleh Guru berdasarkan buku petunjuk
praktikum yang telah dibuat
c. Jika kegiatan praktikum tidak bisa dilaksanakan pada waktu yang
ditentukan, penanggungjawab praktikum (Guru bersama Peserta didik)
harus mengkonfirmasikan waktu pengganti pada laboran minimal 2 hari
sebelum jadwal pelaksanaan praktikum yang ditentukan semula

7
d. Guru mencatat semua kegiatan praktikum yang dilaksanakan di dalam
buku/jurnal pelaksanaan praktikum yang disediakan
e. Jika pelaksanaan praktikum perlu ada tindakan lanjutan, maka Guru
bersama dengan peserta didik harus mengkonfirmasikan kepada
laboran
f. Jika peserta didik berhalangan hadir dengan alasan yang dapat
dibenarkan, praktikum susulan dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan Guru penanggung jawab praktikum
3. SOP Mekanisme Peminjaman Alat untuk Kegiatan Praktikum
a. Guru menyerahkan berkas peminjaman alat dan keperluan bahan
praktikum kepada laboran 3 hari sebelum praktikum dimulai
b. Laboran menyiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum
sesuai dengan berkas dengan berkas peminjaman alat dan bahan
c. Setelah memastikan peralatan dan bahan dalam kondisi baik, berfungsi
sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas
peminjaman alat, maka Guru pendamping praktikum atau mata
pelajaran mengisi buku peminjaman alat
d. Setelah kegiatan praktikum selesai, peserta didik membersihkan
peralatan, meja dan ruang praktikum, serta merapikannya kembali
e. Guru mengembalikan peralatan praktikum kepada laboran
f. Laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan
dalam kegiatan pratikum untuk memastikan kondisinya sama dengan
saat peralatan akan dipinjam dan digunakan
4. SOP Mekanisme Peminjaman Alat untuk Kegiatan Penelitian
a. Guru atau peserta didik yang mengikuti kegiatan KIR disebut
PEMINJAM sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah
ditandatangani oleh pembina KIR kepada laboran minimal 7 hari
sebelumnya
b. Laboran menyiapkan peralatan sesuai dengan berkas peminjaman alat
c. Peminjam melakukan cek atas alat yang telah disediakan

8
d. Jika ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis, maupun
jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat maka harus segera
melapor kepada laboran
e. Peminjam mengisi buku peminjaman alat setelah memastikan peralatan
dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta
spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat
f. Peminjam segera melapor pada laboran setelah kegiatan penelitian
selesai
g. Peminjam harus membersihkan dan merapikan peralatan serta meja dan
ruang laboratorium yang digunakan selama kegiatan penelitian
h. Peminjam bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang
dipinjam dan digunakan dalam kegiatan penelitian untuk memastikan
kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Manajemen pendanaan laboratorium adalah proses pengelolaan dan
pengendalian sumber daya keuangan yang dimiliki oleh laboratorium
dengan tujuan untuk memastikan penggunaan dana yang efektif dan efisien
dalam menjalankan operasional laboratorium
2. Manajemen penggunaan laboratorium adalah suatu proses yang melibatkan
pengaturan dan pengelolaan sumber daya dan fasilitas yang ada di dalam
laboratorium untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan efektivitas
penggunaan laboratorium secara keseluruhan
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium adalah panduan tertulis
mengenai prosedur dan protokol yang harus diikuti oleh staf maupun
pengguna laboratorium untuk menjalankan kegiatan dengan aman dan
efektif di lingkungan laboratorium. SOP laboratorium meliputi prosedur
keamanan, penggunaan peralatan, dan penggunaan bahan kimia yang
terkait dengan aktivitas laboratorium.

3.2 Saran
Berdasarkan penjelasan dari makalah ini tentang pendanaan, penggunaan,
dan SOP laboratorium diharapkan terjadi peningkatan kualitas dalam
pengelolaan laboratorium sehingga kegiatan laboratorium sekolah dapat
berjalan semestinya. Makalah ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun SOP
dengan baik sesuai kebutuhan laboratorium.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chugh, S.N. (2012). Laboratory Safety: Theory and Practice. United Kingdom:
Alpha Science International Ltd., Pangbourne.
Finster, D. C. and R.H. Hill Jr. (2016). Laboratory Safety for Chemistry Students
2nd Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., Hoboken.
Gustin, N. (2020). Manajemen Laboratorium Sains untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran. Jurnal Islamic Education Manajemen, 5(2), 231–244.
Kurniawan, E. (2017). Manajemen Laboratorium IPA pada Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Grobogan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
6(1), 1–8.
Nurhaeni, Fajaruddin, Lestari, & Setyawan. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Manajemen Pendanaan Laboratorium Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di Kota Malang. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(1), 94–104.
Ramadhani, S. A., Rosyidi, A. K., & Suharti, L. (2020). Analisis Pengelolaan dan
Pendanaan Laboratorium di Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang.
Jurnal Teknik Industri Dan Manajemen, 8(1), 20–29.
Ramadhani, Sulistyani Puteri. (2020). Pengelolaan Laboratorium. Depok: Yiesa
Rich Foundation.
Ribbens, M. R. (2013). Principles of Laboratory Management: A Study Guide and
Workbook. John Wiley & Sons.
Sivakumar, L. S., & Kumaravel, S. (2015). Financial Management of Laboratories.
Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(2), 1011–1014.

11

Anda mungkin juga menyukai