Anda di halaman 1dari 11

PERWATAKAN TOKOH DALAM NOVEL MARIPOSA

KARYA LULUK HF

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:

RAHMA FITRIANI
NIM F1011151063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
PERWATAKAN TOKOH DALAM NOVEL MARIPOSA
KARYA LULUK HF

Rahma Fitriani, Antonius Totok Priyadi, Sesilia Seli


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
Surel:rafitrni98@gmail.com

Abstract
This study examines the characters in the novel Mariposa by Luluk HF, and to describe
character analytically, character dramatically; and thatis to decribe implementation of
the results into the Indonesian intructions at school. The benefit of this study are devide
into two categories: practical and theoritical. This psychological analysis study was
conducted by referring to Albertine Minderop's theory. This study using descriptive
methods and psychoanalysis approach. The data sources in this research is Mariposa
novel, while the data are words, phrases and expressions. The data collection in this
study uses documentary study technique. Data collections tool in this study is direct
research as a key instrument. The analysis shows that 1) the analytic character of the
Mariposa novel by Luluk HF. 2) Mariposa's dramatic character novel by Luluk HF. 3)
The results are implemented into Indonesian language and art subject matter in basic
competencies 3,9 and 4,9 from third grade in high school.

Keywords: Character, Psychology, novel

PENDAHULUAN tingkah lakunya dalam cerita. Sifat


Novel merupakan salah satu bentuk karya menyeluruh dari manusia yang disorot
sastra yang termasuk dalam prosa fiksi. termasuk perasaan, keindahan, cara berpikir,
Imajinasi merupakan daya khayal pengarang cara bertindak dan sebagainya. Perwatakan
yang dituangkan dalam cerita. Jadi, pada juga sering di sebut individu rekaan berwujud
dasarnya novel merupakan satu diantara jenis atau binatang yang mengalami peristiwa atau
prosa fiksi yang melibatkan pengalaman lakuan dalam cerita. Manusia yang menjadi
pengarang berdasarkan kenyataan yang ada. tokoh dalam cerita fiksi dapat berkembang
Pengalaman pengarang itu kemudian perwatakannya baik dari segi fisik maupun
dituangkan dalam cerita ke dalam bentuk mentalnya.
novel melalui tokoh-tokoh yang ada dalam Novel Mariposa karya Luluk HF diterbitkan
novel. oleh Coconut Books, Depok pada Desember
Karya sastra terdiri dari unsur intrinsik tahun 2018. Luluk HF lahir di Lamongan pada
dan ekstrinsik sebagai pembentuknya. Satu 14 Juni 1995, hobinya yaitu berimajinasi,
diantara unsur pembentuknya ialah tokoh. menulis dan menonton film. Nama asli Luluk
Tokoh menjadi unsur yang sangat penting HF adalah Hidayatul Fajriyah. Sedangkan
dalam sebuah novel, karena tokoh menjadi nama Luluk merupakan nama panggilan yang
dasar pengarang untuk mengembangkan diberikan oleh kedua orang tuanya sejak kecil.
karyanya. Akan tetapi, pada kenyataannya Hingga pada akhirnya, Ia memilih
tokoh sering ditampilkan secara tersirat menggunakan nama Luluk HF sebagai nama
sehingga tidak semua pembaca dapat pena yang diberikan di setiap karyanya.
memahami maksud serta jalan pikiran tokoh Pekerjaannya adalah Penulis dan saat ini ia
dalam sebuah karya sastra. masih berstatus mahasiswa jurusan
Perwatakan adalah pelukisan tokoh atau Manajemen di Universitas Muhammadiyah,
pelaku cerita melalui sifat-sifat, sikap, dan Malang. Beberapa karyanya yaitu Delov,

1
Devil Enlovqer, EL dan yang masih hangat- menjelaskan psikologi tokoh utama novel
hangatnya yaitu Mariposa. Novelnya yang yang berhubungan dengan spiritual,
berjudul EL diangkat ke layar lebar agar emosional, dan mental para tokoh dengan cara
penikmatnya dapat lebih mudah memahami lebih banyak mengkaji perwatakan daripada
jalan ceritanya. Novel Mariposa juga akan mengkaji alur atau peristiwa.
diangkat ke layar lebar sebagai apresiasi Psikologi sastra yang dimaksud dalam
karena antusiasme pembacanya sangat luar skripsi ini adalah spiritual, emosional dan
biasa bahkan saat ini telah dibaca lebih dari 60 mental tokoh yang terdapat dalam novel
juta kali di wattpad. Mariposa karya Luluk HF. Dasar konsep dari
Penelitian ini difokuskan pada unsur psikologi sastra adalah munculnya jalan buntu
intrinsik yaitu perwatakan tokoh khususnya dalam memahami karya sastra, sedangkan
Perwatakan tokoh utama dan tambahan karena pemahaman dari sisi lain dianggap belum bisa
didasarkan pada beberapa pertimbangan: mewadahi tuntutan psikis, oleh karena itu
pertama, peneliti ingin mengetahui bagaimana muncullah psikologi sastra yang berfungsi
pengarang memberikan peran kepada para sebagai jembatan interprestasi. Psikologi
tokoh dalam cerita. Kedua, peneliti ingin sastra memfokuskan pada aspek-aspek
mengetahui bagaimana pengarang kejiwaan. Artinya dengan memusatkan
menggambarkan watak tokoh dalam cerita perhatian pada tokoh-tokoh penelitian dapat
karena dalam karya sastra keberhasilan mengungkap gejala-gejala psikologis tokoh,
pengarang menggambarkan watak tokoh baik yang tersembunyi maupun yang sengaja
menjadikan cerita itu lebih menarik. Ketiga, disembunyikan oleh pengarang. Psikologi
peneliti ingin mengetahui tujuan pengarang adalah suatu seni yang biasanya menyajikan
menampilkan watak tokoh dalam cerita. situasi yang terkadang tidak masuk akal dan
Alasan peneliti lebih tertarik meneliti suatu kejadian yang mungkin bisa dikatakan
perwatakan tokoh dalam novel Mariposa fantastik.
karya Luluk HF karena tokoh dalam novel ini Penelitian terhadap perwatakan tokoh
mempunyai keunikan yang berbeda dari pada novel Mariposa dilakukan dengan
tokoh-tokoh yang ada di novel lain. Dalam tujuan agar pembaca memahami karakteristik
penelitian ini akan ada 12 tokoh yang menjadi tokoh yang ditampilkan dalam cerita. Selama
objek penelitian. Pemilihan novel Mariposa kita membaca novel tersebut, pembaca hanya
karya Luluk HF menjadi objek penelitian melihat atau fokus pada tokoh baik dan jahat
dikarenakan oleh beberapa alasan. Pertama, saja, sementara tokoh yang lain terlupakan
novel Mariposa karya Luluk HF ini oleh pembaca. Penulis tertarik meneliti
merupakan novel kisah romansa dan perwatakan tokoh dalam novel Mariposa
persahabatan anak SMA zaman sekarang atau karena setiap pembahasan selalu dihadirkan
sesuai untuk generasi milenial. Kedua, novel tokoh-tokoh dengan karakteristik pribadi
Mariposa karya Luluk HF ini tokoh yang beragam.
menggambarkan tokoh yang memiliki Penelitian terhadap mantra penawar anak-
beragam sifat atau tingkah laku yang berbeda anak dapat dikaitkan dengan pembelajaran
dari setiap tokohnya. Ketiga, novel Mariposa Bahasa Indonesia khususnya pada kelas XII
merupakan novel percintaan dan persahabatan semester II di Sekolah Menengah Atas (SMA)
anak SMA yang diangkat dari wattpad dan Kurikulum 2013. 3.9. menganalisis isi dan
telah dibaca lebih dari 60 juta kali hingga kebahasaan novel 4.9. Merancang novel atau
akhirnya novel ini diterbitkan. novelet dengan memerhatikan isi dan
Psikologi berasal dari bahasa Yunani kebahasaan.
psyche yang berarti jiwa, dan logos yang Penelitian sebelumnya yang
berarti ilmu. Psikologi adalah ilmu jiwa atau menganalisis perwatakan. Pertama, Wati
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku Emilia (2014) yang berjudul Perwatakan
manusia. Karya fiksi psikologi merupakan Tokoh dalam Novel Ibuku Tak Menyimpan
suatu istilah yang digunakan untuk Surga di Telapak Kakinya Karya Triani Retno

2
A. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara dramatik dalam novel Mariposa karya
pertama, watak tokoh utama dalam novel Luluk HF. (3) mendeskripsikan rencana
Ibuku Tak Menyimpan Surga di Telapak implementasi penelitian ini dalam
Kakinya Karya Triani Retno A. pembelajaran Bahasa Indonesia.
menggambarkan watak yang baik untuk Penelitian ini diharapkan dapat
ditiru, namun ada juga yang tidak patut untuk memberikan manfaat bagi peneliti dan
ditiru. Kedua, Novri Hardi (2017) yang pembaca untuk menambah wawasan dan
berjudul Perwatakan Tokoh dalam Novel pengetahuan khususnya dibidang sastra, hasil
Dian yang Tak Kunjung Padam karya Sutan analisis ini diharapkan dapat menambah
Takdir Alisjahbana. Hasil penelitian ini wawasan guru Bahasa Indonesia khususnya
menyatakan bahwa pertama, perwatakan dalam pembelajaran menganalisis watak
tokoh dalam novel DYTKP karya Sutan tokoh dan dapat dijadikan materi pelengkap
Takdir Alisjahbana tiga cara yaitu: 1) secara dalam apresiasi sastra disekolah, hasil analisis
analitik atau secara langsung terdiri dari ini dijadikan acuan bagi mahasiswa Prodi
melalui teknik sifat lahir (fisik) tokoh, melalui Bahasa Indonesia untuk penelitian lebih lanjut
teknik sifat batin tokoh terbagi atas perasaan khususnya penelitian yang berkaitan dengan
tokoh utama, melalui hasrat tokoh utama. 2) karya sastra berupa novel, dan penelitian ini
secara dramatik atau secara tidak langsung dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
terdiri dari teknik perbuatan tokoh dan teknik bagi peneliti lain, khususnya dalam masalah
ucapan tokoh. 3) secara kontekstual atau yang dibahas jika akan meneliti perwatakan
secara campuran. Sedangkan emosi tokoh tokoh dalam novel.
utama memiliki emosi positif gembira dan Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu
cinta. Sedangkan emosi negatif terdiri dari analisis psikologi tokoh dalam novel
emosi marah, cemas atau gelisah, sedih dan Mariposa karya Luluk HF. Aspek yang diteliti
takut. yaitu perwatakan tokoh secara analitik,
Terdapat persamaan dan perbedaan dalam perwatakan tokoh secara dramatik, dan
penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan rencana implementasi penelitian dalam
pendekatan psikologi behavioristik, pembelajaran Bahasa Indonesia.
sedangkan perbedaan yang penulis lakukan
yaitu penulis menggunakan tokoh utama dan Kajian Teori
tambahan sebagai objek penelitian. Novel menceritakan suatu kejadian yang
Berdasarkan uraian latar belakang luar biasa dari setiap tokoh yang ada dalam
tersebut maka fokus masalah dalam penelitian cerita. Menurut Reeve (dalam Wellek dan
ini adalah sebagai berikut: (1) bagaimana Werren 2014:282) “novel adalah gambaran
perwatakan tokoh secara analitik dalam dari kehidupan dan perilaku yang nyata, dari
novel Mariposa karya Luluk HF?, (2) zaman pada saat novel itu ditulis”. Artinya
bagaimana perwatakan tokoh secara bahwa novel yang di tulis oleh pengarang
dramatik?, (3) bagaimana rencana tersebut mengangkat jalan cerita atau kejadian
implementasi hasil penelitian terhadap nyata pada zaman kehidupan pengarang itu
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah?. berbeda. Menurut Jasin (dalam Zulfahnur dkk,
Tujuan dalam sebuah penelitian 1996:67) “novel adalah menceritakan suatu
merupakan pedoman yang digunakan untuk kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita,
memecahkan masalah dan menjadi fokus dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan
kerja sehingga penelitian ini dapat terarah pergolakan batin yang mengubah perjalanan
dengan baik. Berdasarkan masalah penelitian nasib tokohnya”.
tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam Perwatakan tokoh adalah sifat yang
penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) tergambar pada tokoh dalam sebuah cerita
mendeskripsikan perwatakan tokoh secara yang oleh pengarang digambarkan watak-
analitik dalam novel Mariposa karya Luluk watak yang mudah dipahami.. Menurut
HF. (2) mendeskripsikan perwatakan tokoh Zulfahnur, dkk. (1996:29), “Perwatakan atau

3
penokohan adalah pelukisan tokoh/pelaku Berkaitan dengan tokoh, Abrams (dalam
cerita melalui sifat-sifat, sikap dan tingkah Burhan, 1994:247) “orang-orang yang
lakunya dalam cerita. Zulfahnur dkk, (1996: ditampilkan dalam sebuah karya naratif, atau
29) “pelukisan tokoh atau pelaku cerita drama yang oleh pembaca ditafsir memiliki
melalui sifat-sifat, sikap dan tingkah lakunya kualitas normal dan kecenderungan tertentu
dalam cerita. Robert Stanto (dalam Semi, seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan
1988:39) perwatakan dalam suatu novel dapat yang dilakukan dalam tindakan. Dilihat dari
dipandang dan pembaruan minat, keinginan, segi peranan tokoh dalam sebuah cerita tokoh
emosi, dan moral dan membentuk individu dapat dibedakan menjadi 2, yaitu; tokoh
yang bermain dalam suatu cerita. utama dan tokoh pembantu. Pada penelitian
Penggambaran perwatakan tokoh dapat ini akan di bahas semua tokoh dalam novel.
dilakukan melalui dua cara, yaitu: secara Berkenaan dengan aspek pembelajaran
analitik dan secara dramatik. Menurut sastra di sekolah, hasil penelitian berkaitan
Albertine dan Lewis (dalam Wahyuningtyas dengan sastra modern yaitu berupa novel
dan Santosa, 2013:4) mengatakan teknik dapat dijadikan bahan ajar di sekolah untuk
penggambaran tokoh sebagai berikut. 1) melatih kepekaan peserta didik akan
Secara analitik, yaitu pelukisan tokoh cerita lingkungan sastra dari aspek bacaan,
yang dilakukan dengan memberikan menyimak, dan menulis dalam sastra. menurut
deskripsi, uraian, dan penjelasan secara Wellek dan Werren (1995:3) mengatakan
langsung. 2) Secara dramatik, yaitu pengarang sastra adalah suatu kajian kreatif , sebuah
tidak langsung mendeskripsikan sifat, sikap, cabang seni. Sastra adalah segala sesuatu yang
dan tingkah laku tokoh, tetapi melalui tertulis atau tercetak. Sastra adalah karya
beberapa teknik lain, yaitu: a) Teknik cakapan imajinatif. Aspek pembelajaran sastra di
(percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh sekolah dilihat dari segi (a) kurikulum, (b)
cerita untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh tujuan pembelajaran sastra, (c) pemilihan
yang bersangkutan, b) Teknik tingkah laku bahan ajar, (d) keterbacaan, (e) materi, (f)
(teknik untuk menunjukkan tingkah laku metode, (g) media, (h) evaluasi.
verbal yang berwujud kata-kata para tokoh,
teknik tingkah laku yang berwujud kata-kata METODOLOGI PENELITIAN
para tokoh, teknik tingkah laku yang Metode dalam penelitian ini adalah
menyaran pada tingkatan nonverbal atau metode deskriptif. Metode ini digunakan
fisik), c) Teknik pikiran dan perasaan (teknik karena sesuai dengan objek penelitian
penururan untuk menggambarkan pikira dan sekaligus sumber data yang berbentuk teks
perasaan tokoh), d) Teknik arus kesadaran yaitu berupa kalimat, kata, ungkapan, dan
(teknik yang berusaha menangkap pandangan frasa yang terdapat dalam novel. Metode
dan aliran proses mental tokoh di mana deskripsi digunakan oleh peneliti untuk
tanggapan indera bercampur dengan memberikan gambaran dan memaparkan
kesadaran dan ketaksadaran pikiran, perasaan, analisis psikologi sastra. Menurut Moleong
ingatan, harapan, serta asosiasi-asosiasi acak. (2017:11) “Data yang dikumpulkan adalah
e) Teknik reaksi tokoh (teknik sebagai reaksi berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-
tokoh terhadap suatu kejadian, masalah, angka.” Penelitian yang bersifat deskriptif
keadaan, kata dan sikap (tingkah laku) orang berarti data terurai dalam bentuk kata-kata
lain, dan sebagainya berupa rangsang dari luar atau gambar-gambar bukan dalam bentuk
diri tokoh yang bersangkutan), f) Teknik angka-angka.
reaksi tokoh lain (teknik sebagai reaksi yang Bentuk penelitian yang digunakan adalah
diberikan oleh tokoh lain terhadap tokoh penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
utama), g) Teknik pelukisan latar (suasana mengakui bahwa pengetahuan sebagian besar
latar dapat dipakai untuk melukiskan kedirian terdiri dari cara di mana ia dikomunikasikan
seorang tokoh), dan h) Teknik pelukisan fisik (misalnya, pidato, menulis, tarian, gerakan,
(teknik melukiskan keadaan fisik tokoh). keheningan) dan bahwa bentuk-bentuk

4
pengetahuan alternatif membutuhkan mode 3) Peneliti mengidentifikasi data-data secara
yang sesuai dari representasi (Taylor, 2007:3). berurutan atau berdasarkan permasalahan
Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang akan diteliti yaitu perwatakan melalui
yang dianalisis tidak untuk menerima atau jalan pikiran tokoh, analisis langsung watak
menolak hipotesis, melainkan hasil analisis itu tokoh dan implementasinya untuk
berupa deskripsi dari gejala-gejala yang pembelajaran di sekolah.
diamati. 4) Peneliti memberi tanda data-data atau
Sumber data dari penelitian ini adalah mencatat data berupa kata, frasa, kalimat atau
novel berjudul Mariposa karya Luluk HF. kutipan-kutipan yang telah diidentifikasi atau
Novel ini ditulis oleh Luluk HF dan ditemukan yang mencerminkan atau mengacu
diterbitkan pertama kali tahun 2018. Novel ini pada permasalahan yang akan diteliti, yaitu
terdiri dari 496 halaman dan peneliti perwatakan melalui jalan pikiran tokoh,
menggunakan cetakan pertama yang dicetak analisis langsung watak tokoh dalam novel
oleh Coconut Books, Depok, 2018. Mariposa karya Luluk HF.
Data penelitian ini adalah perwatakan 5) Mengklasifikasi data
tokoh (khususnya tokoh utama dan tambahan) Pengujian keabsahan data perlu dilakukan
dilihat dari perwatakan melalui teknik agar data-data yang diperoleh benar-benar
dramatik, dan teknik analitik tokoh dalam objektif sehingga hasil penelitian dapat
novel Mariposa karya Luluk HF. Perwatakan dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini
yang terdapat dalam novel yang berjudul peneliti menggunakan empat teknik dalam
Mariposa karya Luluk HF yang tercermin pengecekan keabsahan data sebagai berikut.
dalam kutipan, frasa dan kalimat. 1) Ketekunan pengamatan
Alat pengumpul data dalam penelitian ini 2) triangulasi
adalah peneliti sendiri. Selain itu alat 3) pemeriksaan teman sejawat, dan
pengumpul data yang digunakan yaitu kartu 4) kecukupan referensi.
pencatat yang berisi catatan dari hasil Teknik analisis data yang digunakan
membaca dan menelaah tokoh novel dalam penelitian ini teknik analisis psikologi
Mariposa karya Luluk HF. tokoh yang bertujuan untuk menganalisis data
Teknik yang digunakan dalam penelitian mencakup perwatakan tokoh dalam novel
ini adalah teknik studi pustaka. Dengan cara Mariposa karya Luluk HF.
pengumpulan data deskriptif yaitu berupa Teknik analisis data adalah cara yang
buku, referensi, artikel dan tulisan-tulisan digunakan peneliti untuk menganalisis data.
yang berkaitan dengan objek penelitian. Analisis pada dasarnya adalah proses
Proses pengumpulan data menggunakan pemaknaan (Endraswara, 2011:111). Adapun
teknik baca yaitu dengan membaca teknik dalam menganalisis data dalam
keseluruhan novel dengan cermat dan penelitian ini sebagai berikut.
berulang-ulang. Kemudian teknik catat yaitu 1) Menganalisis dan menginterprestasikan
dengan mencatat data yang sesuai dan perwatakan tokoh secara analitik dalam novel
mengandung data yang berhubungan dengan Mariposa karya Luluk HF.
fokus penelitian yang ditemukan dari hasil 2) Meganalisis dan nginterprestasikan
bacaan. Hal ini direalisasikan penulis dengan perwatakan tokoh secara dramatik dalam
cara menelaah novel Mariposa karya Luluk novel Mariposa karya Luluk HF.
HF yang menjadi dokumen penelitian ini. 3) Mendesain Rencana Pelaksanaan
Langkah pengumpul data dalam Pembelajaran (RPP).
penelitian ini sebagai berikut. 4) Mendiskusikan hasil analisis dan
1) Menyiapkan catatan pengamatan sebagai interprestasi dengan kedua dosen
alat pengumpul data serta alat tulis. pembimbing.
2) Peneliti membaca novel Mariposa karya 5) Menarik kesimpulan hasil analisis data
Luluk HF secara berulang-ulang. penelitian. Tahap ini dilakukan berdasarkan
deskripsi tentang perwatakan tokoh dalam

5
novel Mariposa karya Luluk HF, dan oleh Acha. Hal tersebut dapat dilihat pada
menyusun rencana Pelaksanaan Pembelajaran kutipan berikut ini.
(RPP). “Acha berjalan di belakang Iqbal
mengekori pria itu seperti anak kecil. Hampir
HASIL PENELITIAN DAN dua puluh menit Acha tertidur di dada Iqbal,
PEMBAHASAN bersandar pada pria itu.
Hasil Penelitian Kini, Acha tak bisa berhenti senyum-senyum
Menganalisis sastra atau karya sastra sendiri. Acha tidak menyangka Iqbal akan
(Menganalisis perwatakan dalam novel) menunggu dan menjaganya selama itu.
adalah usaha untuk menemukan data yang Ternyata ada untungnya juga penyakit
berkaitan dengan penelitian. Karya sastra anemianya kambuh.
merupakan struktur makna atau struktur yang Untung saja, rasa lelah dan pusing Acha
bermakna. Pendekatan psikologi sastra pada hilang lebih cepat. Energinya pun perlahan
sebuah karya sastra memberikan perhatian kembali dan membuatnya cukup kuat untuk
pada masalah yang berkaitan dengan unsur- berjalan sendiri.” (Mariposa:38-39)
unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang Kutipan tersebut menggambarkan
terkandung dalam sastra. mode atau gaya perwatakan yang dialami oleh diri Acha.
penulisan yang dibentuk oleh hubungan Pengarang menggambaran perwatakan yang
beragam unsur menurut konvensi atau kaidah menghasilkan watak senang ketika Acha
sastra. faktor hubungan antar beragam unsur tertidur di dada Iqbal saat penyakitnya
tersebut menghasilkan efek yang tidak kambuh. Hal tersebut terlihat ada kata kunci
merujuk kepada realita di luar sistem tersebut. “Hampir dua puluh menit Acha tertidur di
Efek tersebut dikelompokkan sesuai dada Iqbal, bersandar pada pria itu. Kini, Acha
dengan pembagian cara penggambaran watak tak bisa berhenti senyum-senyum sendiri.
tokoh yang terdapat dalam novel Mariposa Acha tidak menyangka Iqbal akan menunggu
karya Luluk HF yaitu perwatakan tokoh dan menjaganya selama itu. Ternyata ada
secara analitik dan perwatakan tokoh secara untungnya juga penyakit anemianya
dramatik. Perwatakan tokoh secara analitik kambuh.” Kutipan tersebut menggambarkan
terbagi menjadi dua yaitu melalui sifat lahir watak Acha yang senang saat tertidur di dada
(fisik) tokoh dan melalui sifat batin tokoh Iqbal dan bersandar pada pria itu.
terdapat dua bagian yaitu melalui perasaan Acha senang karena bisa bersandar pada
tokoh dan melalui hasrat tokoh. Sedangkan, Iqbal saat penyakitnya tiba-tiba kambuh.
perwatakan tokoh secara dramatik terbagi Ketika penyakit anaemia Acha kambuh, Acha
menjadi dua yaitu melalui teknik ucapan berbaring di dada Iqbal dan bersandar pada
tokoh dan perbuatan tokoh. Hasil penelitian pria itu. Dengan hal tersebut akhirnya Acha
ini dapat diimplementasikan dalam bersandar pada dada Iqbal dan Iqbal
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. menunggunya sampai ia terbangun. Dari
Kompetensi Dasar 3.9 mengidentifikasi isi kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
dan kebahasaan novel dan 4.7 merancang Acha sangat senang karena bisa berbaring di
novel atau novelet dengan memerhatikan isi dada Iqbal dan Iqbal menunggunya sampai ia
dan kebahasaan . terbangun. Sikap senang yang dimiliki oleh
Acha mencerminkan kepada kita, sebagai
Pembahasan seorang pemuda kita harus selalu senang
Data kutipan dan analisis perwatakan dalam keadaan apapun itu.
tokoh dalam novel Mariposa karya Luluk HF b. Perwatakan melalui teknik sifat batin tokoh
sebagai berikut. a) Melalui perasaan tokoh
1) Perwatakan tokoh secara analitik Kutipan yang berkaitan dengan
a. Melalui teknik sifat lahir (fisik) tokoh penggambaran perwatakan tokoh Acha
Perwatakan Acha dilakukan oleh melalui sifat batin dapat dilihat dari kutipan
pengarang melalui perbuatan yang dilakukan berikut ini.

6
“Acha berbalik badan, melanjutkan “Gue tahu, Cha. Gue tahu siapa yang lo suka.
langkahnya yang sempat tertunda. Acha Iqbal, kan? Satu sekolah siapa yang nggak tau
berjalan dengan kepala tertunduk, saat itu juga hal itu, dan semua juga tahu bahwa Iqbal
pertahanan Acha pecah, air mata Acha mulai nggak suka sama lo. Dia nggak bales cinta lo.”
turun dengan sendirinya. Acha berusaha melepaskan tangan Juna.
Yang membuat Acha semakin sedih adalah “Kasih gue kesempatan, Cha. Gue akan
Iqbal masih belum juga mengucapkan selamat berusaha bikin lo lupa sama Iqbal. Gue akan
ulang tahun untuknya. Hal yang penting bagi bahagiain lo lebih dari Iqbal. Gue janji.”
Acha, namun sepele bagi Iqbal. Tapi Juna, Ach....”
Acha masuk ke dalam mobil, menyuruh “Cewek secantik dan sebaik lo nggak pantes,
mamanya segera beranjak dari sana. Cha, dapat perlakuan kejam seperti ini. Gue
Sepanjang perjalanan, Acha Cuma bisa nggak ingin liat losedih lagi. Semakin Iqbal
menangis menahan isak, ia tak membalas satu nyakitin lo, semakin buat gue tertantang buat
pun pertanyaan mamanya. Acha hanya ingin bahagiain lo.”
cepat-cepat sampai rumah.” (Mariposa:295) Acha menundukan kepalanya Ia tidak tahu
Kutipan tersebut menggambarkan harus menjawab apa”. (Mariposa:125)
perasaan sedih yang terjadi pada diri Acha. Kutipan tersebut menggambarkan
Perasaan sedih tersebut merupakan wujud dari perwatakan yang terjadi pada diri Juna.
psikologi yang dialami oleh tokoh Acha. Hal Pengarang menggambarkan perwatakan yang
tePrsebut terlihat pada kata kunci yaitu “Acha menghasilkan hasrat ingin memiliki melalui
berjalan dengan kepala tertunduk, saat itu juga perbuatan Juna ketika ia mengungkapkan
pertahanan Acha pecah, air mata Acha mulai perasaannya. Hingga pada suatu saat ia ingin
turun dengan sendirinya.Yang membuat Acha sekali Acha menjadi kekasihnya. Hal tersebut
semakin sedih adalah Iqbal masih belum juga terlihat pada kata kunci yaitu ”Juna menatap
mengucapkan selamat ulang tahun untuknya”. Acha dengan serius. “Gue tahu, Cha. Gue tahu
Perasaan yang dialami oleh Acha pada kutipan siapa yang lo suka. Iqbal, kan? Satu sekolah
tersebut merupakan bentuk ungkapan adanya siapa yang nggak tau hal itu, dan semua juga
perasaan sedih ketika Iqbal belum tahu bahwa Iqbal nggak suka sama lo. Dia
mengucapkan uselamat ulang tahun kepada nggak bales cinta lo.” Acha berusaha
dirinya. melepaskan tangan Juna. “Kasih gue
Perasaan sedih yang dialami oleh Acha kesempatan, Cha. Gue akan berusaha bikin lo
terjadi ketika Acha berjalan dengan kepala lupa sama Iqbal. Gue akan bahagiain lo lebih
tertunduk dan saat itu juga air matanya dari Iqbal. Gue janji”. Kutipan tersebut
menetes karena Iqbal belum mengucapkan menggambarkan bahwa Juna sangat ingin
selamat ulang tahun kepada dirinya. sekali untuk memiliki gadis cantik itu.
Kemudian Acha masuk ke dalam mobil dan Pada suatu saat Juna sangat ingin
meminta mamanya segera beranjak dari sana. memiliki Acha karena tak tega melihat Acha
Sepanjang perjalanan Acha hanya menangis mendapat perlakuan kejam dari Iqbal. Juna
menahan isak, ia tak membalas satu sangat ingin membahagiakan Acha, ia
pertanyaan mamanya. Dengan perasaan yang meminta kesempatan untuk membuktikan
begitu sedih akhirnya Acha mengajak ketulusannya dan berjanji akan
mamanya pulang ke rumah. membahagiakan Acha. Dengan sikap Juna
b) Melalui hasrat tokoh tersebut, Juna berkeinginan agar Acha
Perwatakan Juna dilukiskan oleh menjadi kekasihnya. Dari kutipan tersebut,
pengarang melalui hasrat yang dilakukan oleh dapat disimpulkan bahwa Juna berkeinginan
Juna. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan untuk memiliki Acha menjadi kekasihnya.
berikut ini. 2. Perwatakan tokoh secara dramatik
“Acha terkejut karena tiba-tiba Juna a. melalui perbuatan tokoh
mengenggam erat kedua tangannya. Juna
menatap Acha dengan serius.

7
Kutipan yang berkaitan dengan Kutipan tersebut menggambarkan bahwa
penggambaran perwatakan tokoh Acha dapat Acha sedih ketika Iqbal membaca brosur yang
dilihat dalam kutipan berikut ini. ia temukan di tas Iqbal bahwa Iqbal akan
“Acha menggangguk menurut, ia menarik kuliah di luar negeri.
tas Iqbal dan segera membukanya. Acha Acha begitu sedih ketika ia melihat berkas
menemukan banyak barang di tas Iqbal. Mulai yang diklip jadi satu dan membaca brosur
dari buku-buku paket, buku tulis, dan sebuah yang ia temukan di tas Iqbal. Acha merasa
sertifikat IELTS beserta brosur bergambar sangat sedih sekali hingga ia tak ingin lama-
gedung kampus mewah tulisan Bristol lama melihatnya. Watak sedih yang ada pada
University yang diklip menjadi satu. Acha diri Acha membuat hatinya terasa sesak. Dari
meneguk ludahnya, pikirannya mulai kemana- kutipan tersebut, dapat di simpulkan bahwa
mana ketika melihat dua benda itu. Acha sangat sedih ketika melihat di tas Iqbal
“Cha, mana? Udah belum?” ada sertifikat IELTS dan brosur Bristol
Acha tersadarkan, ia segera mengeluarkan University serta berkas lainnya yang sudah
kotak pensil Iqbal, membukanya dan diklip menjadi satu. Sikap sedih yang dimiliki
mengambil kartu pelajar milik Iqbal. Acha mencerminkan kepada kita bahwa
“Ini, Rian,” ucap Acha memberikannya. sebagai seorang pemuda harus jujur jangan
Rian menerima dengan senang hati. “Thanks, membuat pasangan kita sedih.
Cha,” ucap Rian. “Gue ke koperasi dulu, b. Melalui ucapan tokoh
fotokopi kartu-kartu ini.” Perwatakan Acha dilakukan oleh
“Iya, Rian.” pengarang melalui ucapannya. Perwatakan
Acha melihat Rian menghilang dengan cepat Acha dapat di lihat dari cerminan kutipan-
dari hadapannya. Kemudian, pandangannya kutipan berikut ini.
kembali ke tas Iqbal. Acha awalnya sedikit “Acha menganggukkan kepalanya cepat.
ragu, namun ia memberanikan diri untuk “Acha ngerasa kalau Iqbal itu cinta pertama
mengeluarkan brosur dan sertifikat itu. Acha. Baru kali ini, Acha langsung jatuh cinta
Acha membacanya sekilas. “Iqbal mau kuliah sama pria di pertemuan pertama. Iqbal seperti
di Inggris-kah?” punya aura yang berbeda dengan pria-pria lain
Acha tak ingin berlama-lama melihatnya, yang pernah Acha kenal.”
hatinya terasa sakit. Acha segera “Hm, dia keponakan Aura Kasih mungkin,”
memasukannya lagi ke dalam tas Iqbal dan potong Amanda sembarang.
mengembalikan tas Iqbal ke tempat semula.” “Pokoknya, Acha benar-benar jatuh hati sama
(Mariposa:404-405) Iqbal! Dia cowok pertama yang buat hati Acha
Kutipan tersebut menggambarkan bergetar-getar nggak karuan.” (Mariposa:8)
perwatakan yang terjadi pada diri Acha. Kutipan tersebut menggambarkan
Pengarang menggambarkan perwatakan yang perwatakan yang terjadi pada diri Acha.
menghasilkan watak sedih ketika ia Pengarang menggambarkan perwatakan yang
menemukan sebuah sertifikat IELTS beserta menghasilkan watak cinta melalui ucapan
brosur bergambar gedung kampus mewah Acha ketika mengatakan kepada Amanda
tulisan Bristol University yang diklip menjadi bahwa ia jatuh hati kepada Iqbal pada
satu di tas Iqbal. Hal tersebut terlihat pada kata pandangan pertama. Acha merasa jika Iqbal
kunci “Acha menggangguk menurut, ia itu cinta pertamanya. Hal tersebut terlihat
menarik tas Iqbal dan segera membukanya. pada kata kunci ”Pokoknya, Acha benar-benar
Acha menemukan banyak barang di tas Iqbal. jatuh hati sama Iqbal! Dia cowok pertama
Mulai dari buku-buku paket, buku tulis, dan yang buat hati Acha bergetar-getar nggak
sebuah sertifikat IELTS beserta brosur karuan“. Kutipan tersebut menggambarkan
bergambar gedung kampus mewah tulisan bahwa Acha jatuh cinta kepada Iqbal pada
Bristol University yang diklip menjadi satu. pandangan pertama.
Acha meneguk ludahnya, pikirannya mulai Acha begitu cinta kepada Iqbal saat
kemana-mana ketika melihat dua benda itu”. pertama kali bertemu dengan Iqbal di

8
olimpiade tingkat nasional. Pada saat untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
pandangan pertama, Acha sudah jauh hati peserta didik dalam upaya mencapai
pada Iqbal. Perasaan cinta yang Acha miliki Kompetensi Dasar (KD).
membawa Acha bertemu kembali dengan Hasil penelitian ini dapat
Iqbal, saat Acha pindah sekolah ke SMA diimplementasikan dalam pembelajaran
Arwana. Sehingga ketika Acha dapat bertemu bahasa Indonesia di sekolah. Hal tersebut
dengan Iqbal perasaan cinta yang ada pada diri dapat dilihat dalam kurikulum 2013 yaitu pada
Acha dapat Acha curahkan kepada pria KI.3 memahami, menerapkan, menganalisis
idamannya tersebut. Dari kutipan tersebut, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
dapat di simpulkan bahwa Acha sangat cinta konseptual, prosedural, dan metakognitif
kepada Iqbal sehingga ia tidak ingin satu berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
haripun terlewati tidak bertemu iqbal. Sikap pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
cinta yang dimiliki acha mencerminkan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kepada kita, sebagai seorang pemuda kita kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
harus memperjuangkan cinta yang tulus terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
apapun rintangan yang harus di hadapi. menerapkan pengetahuan prosedural pada
3. Rencana Implementasi penelitian dalam bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
pembelajaran sastra di sekolah. bakat dan minatnya untuk memecahkan
Kurikulum merupakan satu di antara alat masalah, khususnya pada kelas XII semester
untuk mencapai tujuan pendidikan, dan ganjil. Kompetensi Dasar 3.9
menjadi pedoman dalam pelaksanaan mengidentifikasi isi dan kebahasaan novel.
pembelajaran dalam dunia pendidikan. 4.7 menyusun novel atau novelet berdasarkan
Kurikulum harus sesuai dengan Pancasila dan kebahasaannya. Adapun materi pembelajaran
UUD 1945 yang menggambarkan pandangan yang berkaitan dengan kajian ini adalah
hidup suatu bangsa. Tujuan dan pola menganaisis teks novel yang dan dibaca,
kehidupan suatu negara banyak ditentukan mengidentifikasi watak tokoh yang ada dalam
oleh sistem kurikulum yang digunakannya. novel, mengidentifikasi cara penggambaran
Jika terjadi perubahan sistem ketatanegaraan, tokoh dalam novel dan menyusun sinopsis
maka dapat berakibat pada perubahan sistem novel dengan memperhatikan cara
pemerintahan dan sistem pendidikan, bahkan perwatakannya.
sistem kurikulum yang berlaku. Pembelajaran tentang perwatakan tokoh
Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya yang terkandung di dalamnya yaitu berupa
kurikulum mengalami perubahan sesuai cara penggambaannya dan perwatakannya.
dengan perkembangan zaman, ilmu Kegiatan pembelajaran ini menuntut siswa
pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, untuk menemukan watak tokoh dan cara
para pengembang kurikulum termasuk guru penggambaran perwatakan tokoh dalam novel
harus memiliki wawasan yang luas. melalui sinopsis novel yang telah dibaca.
Kurikulum harus dimonitoring dan dievaluasi Selain itu, melalui cara-cara penggambaran
untuk perbaikan dan penyempurnaan. tokoh yang telah dijelaskan dapat memberi
Implementasi dalam kurikulum 2013 yang gambaran bagaimana siswa harus menentukan
berbasis karakter dan kompetensi harus watak dan cara penggambaran tokoh dari
melibatkan semua komponen, termasuk sinopsis novel yang didengar dan dibaca.
komponen-komponen yang ada dalam sistem Metode yang digunakan adalah metode
pendidikan itu sendiri. Satu di antara diskusi, dan inkuiri. Model pembelajaran yang
komponen tersebut adalah Rencana digunakan yaitu Student Team Achivment
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP Devision (STAD). Model pembelajaran
merupakan rencana kegiatan pembelajaran STAD yaitu rangkaian kegiatan pembelajaran
dalam satu tatap muka atau lebih selama yang menekankan pada aktivitas dan interaksi
proses pembelajaran berlangsung. Dengan diantara peserta didik untuk saling
demikian, RPP dikembangkan dari silabus memotivasi dan saling membantu dalam

9
menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal. Media yang B. Saran
digunakan yaitu microsoft powepoint yang Guru menggunakan novel ini sebagai
berisi slide tentang penjelasan pengertian bahan ajar di sekolah. Siswa menganalisis
novel dan unsur intrinsik dalam novel serta tokoh yang memiliki perwatakan yaitu cara
menganalisis perwatakan tokoh yang ada pengarang menampilkan perwatakan tokoh.
dalam teks yang disajikan dan fotocopy Demikian saran-saran yang dapat peneliti
contoh-contoh kutipan yang mengandung sampaikan, semoga saran dari peneliti
unsur intrinsik. Dengan demikian, hasil mendapatkan tanggapan dan apresiasi dari
penelitian ini dapat meningkatkan pembaca.
pengetahuan dan keterampilan siswa dalam
menganalisis perwatakan tokoh dalam novel. DAFTAR RUJUKAN
Endraswara, Suwandi. 2011. Metodologi
SIMPULAN DAN SARAN Penelitian Sastra-Epistemologi, Model,
A. Simpulan Teori, dan Aplikasi, Edisi Revisi.
Berdasarkan analisis data tentang Yogyakarta: CAPS
psikologi perwatakan tokoh pada novel Luluk H.F. 2018. Mariposa. Depok: Coconut
Mariposa karya Luluk HF serta penerapannya Books.
dalam pembelajaran di sekolah, maka dapat Moleong, L. J.. 2017. Metodologi Penelitian
disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil Kualitatif. Bandung: PT Remaja
menemukan perwatakan tokoh secara analitik Rosdakarya.
dan dramatik pada novel Mariposa karya Nurgiyantoro, B.. 2015. Teori Pengkajian
Luluk HF. Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
(1) Perwatakan tokoh dalam novel University Press.
Mariposa karya Luluk HF dilihat secara Taylor, C. Peter and Wallace. 2016.
analitik atau secara langsung terdiri dari dua Contemporary Qualitative Reserch
teknik melalui sifat lahir (fisik) tokoh dan Exemplars for Science and
melalui sifat batin tokoh yang terbagi menjadi Mathematics Educators. Australia:
dua bagian yaitu melalui perasaan tokoh dan Acid-free paper
melalui hasrat tokoh. Wellek, Rene dan Werren. 2014. Teori
(2) Perwatakan tokoh secara dramatik Kesusastraan. Yogyakarta: Gramedia
atau secara tidak langsung terdiri dari dua Pustaka Utama.
bagian yaitu melalui teknik perbuatan dan Zulfahnur, dkk. 1996. Teori Sastra. Jakarta:
teknik ucapan tokoh. Departemen Pendidikan dan
(3) Rencana implementasi hasil penelitian Kebudayaan.
untuk menganalisis novel dalam kurikulum
2013 pada tingkat SMA kelas XII semester 2.

10

Anda mungkin juga menyukai