Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta
yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu (Agustina, 2008:124). Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama- penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Soedarsono mengatakan bahwa membaca kritis (critical reading) adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekadar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Kita membaca dengan nuansa dan arti. Membaca secara kritis berarti kita harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Menurut Yusuf (2016) bahwa membaca kritis tidak berarti terfokus pada aspek negative saja. Akan tetapi kemampuan menganalisis teks dengan benar, baik dan buruk. Oleh karena itu, membaca kritis adalah sarana yang dengannya seseorang dapat berhubungan dengan apa yang dia baca dan menjadi bagian darinya untuk mencoba memahami teks dengan jelas, menganalisis semua aspek darinya, dan juga mengetahui tujuan penulis di tempat pertama dan masalah yang diangkat. Membaca kritik menurut pendapat Asyraf (2017) adalah tidak hanya membaca teks dengan gerakan matanya saja tetapi juga berinteraksi dengan teks dengan mengajukan pertanyaan, membobot bukti, mengevaluasi sumber, dan mencari konflik kepentingan antara penulis dan subjek. Begitu juga pembaca harus memiliki asumsi-asumsi yang tersimpan dalam teks. Pada awalnya, ini mungkin tampak sangat sulit, dan karena pada awalnya pembaca harus berkonsentrasi pada kapasitas penuh untuk menyelesaikan langkah-langkah ini dengan benar, tetapi secara bertahap mereka akan menjadi kebiasaan, dan ini akan melihat perbedaan ketika pembaca menemukan seberapa banyak informasi yang dapat diambil dari teks. Pendapat di atas tersebut sesuai dengan pernyataan Spears (2006) dan Wallace & Wray (2011: 7), bahwa keterampilan membaca kritis adalah kemampuan untuk menilai, mengevaluasi, dan mempertimbangkan gagasan penulis dengan cermat, serta mengaplikasikan alasan penilaiannya. Membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang kompleks, membaca keseluruhan isi buku, atau kegiatan membaca terbaik yang dapat dilakukan. Membaca kritis berarti bahwa pembaca menerapkan proses, model, pertanyaan, dan teori tertentu yang menghasilkan kejelasan dan pemahaman yang ditingkatkan. Ada yang lebih terlibat, baik dalam upaya dan pemahaman, dalam membaca kritis daripada sekadar "membaca" teks. Apa bedanya? Jika pembaca "menyelipkan" teks, karakteristik dan informasi dangkal sejauh pembaca berjalan. Pembacaan kritis mendapat "struktur dalam" (jika ada hal yang terpisah dari teks yang dangkal!), Yaitu, konsistensi logis, nada, organisasi, dan sejumlah istilah yang terdengar sangat penting lainnya (http://www.csuohio.edu/writing-center/). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa membaca kritis adalah mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian, mengevaluasi, memberi bobot pada teks yang dibaca, mempertimbangkan gagasan penulis dengan cermat, dan menganalisis teks dengan benar.