Anda di halaman 1dari 16

SYARAT-SYARAT TES YANG BAIK

Kelompok 7
1. Jein Parapa’
2. Retno Wulandari

Dosen Pembimbing:
Drs. Alex A. Lepa M.,si
Syarat-syarat Tes Yang Baik
1. Syarat Kesahihan (Validitas)
2. Syarat Keterandalan (Reliabilitas)
3. Syarat Kepraktisan
4. Daya Pembeda atau Diferensiasi Tes
5. Keseimbangan Tes
6. Efisiensi atau Daya Guna Tes
7. Obyektivitas Tes
8. Kekhususan Tes
9. Tingkat Kesulitan Tes
10. Alokasi Waktu Tes
Syarat
kesahihan
(validitas)
Validitas
Validitas Validitas Validitas Validitas
Validitas Isi susunan
Permukaan Konsep Bandingan Ramalan
(konstruksi)
Tingkat Validitas Perangkat Tes
Tingkat ketepatan/validitas perangkat tes dapat diukur dengan mencari korelasi antara hasil
tes tesebut dengan kriteria-kriteria yang dianggap sudah valid (baku), dengan rumus korelasi
produk moment (r), dimana x = hasil tes, dan y = nilai yang dianggap baku.

• Tingkat Korelasi:
• 0,80< r ≤ 1,00 Korelasi sangat tinggi
• 0,60< r ≤ 0,80 Korelasi tinggi
• 0,40< r ≤ 0,60 Korelasi sedang
• 0,20< r ≤ 0,40 Korelasi rendah
• 0,00< r ≤ 0,20 Korelasi sangat rendah

Perangkat tes mempunyai validitas tinggi, jika koefisien


korelasinya tinggi.
Syarat Keterandalan (Reliabilitas)
Reliabilitas tes diartikan sebagai sifat konsistensi dan ketelitian
sebuah tes dapat diperoleh dengan cara memberikan tes yang sama
sesudah selang beberapa waktu lamanya siswa yang sama.

Perhitungan yang dapat digunakan untuk perhitungan


koefisien reliabilitas :
Rumus spearman-Brown
Reliabilitas hanya dihitung berdasarkan butir-butir pertanyaan
yang terbukti valid.
Syarat:
1. Data yang digunakan merupakan instrument dengan skor 1
dan 0
2. Jumlah butir pertanyaan genap
Langkah :
• Skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan
bagian soal, baik ganjil-genap maupun awal akhir.
Rumus:

• Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
r (½½) = indeks korelasi antara dua belahan
instrument

Tingkat korelasi:
• 0.80-1,00 = reliabilitas sangat tinggi
• 0,60-0,80 = reliabilitas tinggi
• 0,40-0,60 = reliabilitas sedang
• 0,20-0,40 = reliabilitas rendah
Syarat Kepraktisan
Suatu tes yang dibuat harus bersifat praktis
atau efisien.
1. kepraktisan bisa dilihat dari segi-segi
pelaksanaan, perlengkapan, waktu yang
dibutuhkan, cara pengelolaan, biaya yang
digunakan, dan cara penafsiran.
2. Upaya untuk mengoptimalkan kepraktisan tes.
3. Kemudahan pelaksanaan dan pemeriksaannya.
4. kemudahan cara menafsirkan hasil ujian
Daya Pembeda atau Diferensiasi Tes
Daya pembeda tes merupakan kemampuan sebuah
tes untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan
sifat/faktor tertentu yang terdapat pada siswa yang
satu dengan yang lain.

Cara untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah


dengan menggunakan rumus:
I= B/N
Keterangan:
• I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
• B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
• N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal
yang dimagsudkan
kriteria yang digunakan adalah semakin
kecil indeks yang diperoleh, semakin sulit
soal tersebut. Sebaliknya, makin besar
indeks yang diperoleh, makin mudah soal
tersebut.

kriteria indeks kesulitan soal:


• 0-0,30 = soal kategori sukar
• 0,31-0,70 = soal kategori sedang
• 0,71-1,00 = soal kategori mudah
Keseimbangan Tes
Keseimbangan merujuk pada tes
terdapat semua aspek yang akan
diukur. Tidak boleh tes hanya
menumpuk pada suatu aspek tertentu
sehingga hasil tes benar-benar dapat
mengukur apa yang akan diukur dan
dapat mengungkapkan apa yang
sebenarnya harus diungkapkan.
Efisiensi atau Daya Guna Tes
Sebuah alat ukur atau tes harus memiliki
sifat efisien (berdaya guna).

Contoh:
sebuah tes yang dilakukan secara lisan (oral
test) tidak efisien bila dilakukan terhadap
100 siswa kalau hanya untuk mencek
sejauh mana siswa telah membaca buku
tertentu yang ditugaskan pada mereka.
Obyektivitas Tes
Suatu tes (instrumen) yang memiliki
obyektivitas tinggi akan memberikan
kemungkinan jawaban siswa benar
atau salah saja. Bila unsur
subyektivitas terlalu tinggi, maka
berarti guru telah melakukan tindakan
yang kurang jujur (adil) kepada
siswanya sendiri.
Kekhususan Tes
Kekhususan bermakna pertanyaan-
pertanyaan yang merupakan komponen-
komponen tes tersebut hanya akan dapat
dijawab oleh siswa-siswa yang mempelajari
bahan pembelajaran yang diberikan.
Sementara, siswa-siswa yang tidak
mempelajari bahan pembelajaran tidak
akan dapat menjawabnya.
Tingkat Kesulitan Tes
Tingkat kesulitan tes perlu diperhatikan jika
ingin menyusun sebuah tes yang
berkualitas.
Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan sesuai
dengan taraf kemampuan siswa untuk
menjawabnya. Guru harus pandai mengira,
agar tes yang dibuat tidak terlalu mudah
dan juga tidak terlalu sulit (sukar).
Alokasi Waktu Tes
Saat menggunakan sebuah tes (alat
ukur), guru harus menyediakan
alokasi waktu yang wajar
(memadai). Tidak kurang, tidak
lebih.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai