Anda di halaman 1dari 12

Kaidah Kebahasaan

kelompok 2
nama kelompok :
• Arnelia Kirana Syafitri
• Khairina Afaningrum
• Nayla Anugrah Agistia
• Sadiah
• Shalu Hiza Handayun
• Vyati Putri Erfianto
• Wiwit Pangestika Fadilla
apa itu kaidah kebahasaan?

Kaidah kebahasaan adalah sejumlah aturan


yang dijadikan sebagai pedoman dalam
suatu bahasa , termasuk dalam pembuatan
suatu teks.
1. Menggunakan kalimat argumentatif
Kalimat argumentatif yaitu Pernyataan yang berisikan tentang pendapat dari pengaju
proposal.

• Dalam penulisannya, harus disertai dengan data atau fakta yang akurat.
• Kalimat argumentatif dapat ditemukan pada bagian latar belakang, karena di latar
belakang kita akan menjelaskan kenapa kegiatan, usaha, proyek atau penelitian
harus dilakukan.
• Dalam pernyataan argumentatif kita akan menemukan konjungsi kausalitas (sebab
akibat). Contohnya: sebab, karena, oleh karena itu, oleh sebab itu.

Contoh kalimat argumentatif : Oleh karena itu, untuk menuangkan berbagai kenangan
manis tersebut.
2. Menggunakan kalimat persuasif

Kalimat persuasif yaitu pernyataan yang bersifat membujuk/mengajak


melakukan sesuatu. Hal ini bertujuan untuk menggungah penerima
proposal supaya mau menerima rencana ajuan yang kita buat.

contoh :
• Dalam rangka pelepasan siswa/i kelas 12, kami mengajak siswa/i
kelas 12 dan pihak pihak yang bersangkutan untuk datang ke
perayaan pelepasan yang diadakan di sekolah.
3. Menggunakan istilah ilmiah

Artinya di dalam proposal terdapat “istilah” yang berkaitan dengan tema


proposal tersebut.

Misalnya, jika hendak mengajukan kegiatan penelitian maka istilah ilmiah


maupun keilmuan banyak digunakan dalam proposal tersebut. Contohnya:
hipotesis, abstrak, analisis data, dsb.

Sementara jika proposal kegiatan, maka kata-kata yang berhubungan


dengan kegiatan tersebut akan sering muncul.
Contohnya : dalam proposal perayaan kelulusan kata istilah yang
digunakan seperti; siswa, pelepasan, sekolah, dsb.
4. Menggunakan kata kerja tindakan

kata kerja tindakan ialah kata kerja yang digunakan untuk menjelaskan
tindakan yang sedang di lakukan (dapat dilihat dan diamati).
Kata kerja tindakan umumnya memiliki awalan me-, ber-, -an.

Contohnya : membaca, mengisi, melakukan, berbicara,


mendokumentasikan.
5. Menggunakan kata pendefinisian

Kata-kata yang menyatakan pendefinisian (pengertian) yang biasanya


ditandai oleh kata : merupakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dll.

Contoh : sekolah merupakan lembaga resmi untuk mencapai tujuan


pendidikan di Indonesia yaitu membentuk manusia bertanggung jawab
dan berguna bagi nusa dan bangsa.
6. Menggunakan kalimat perincian

Kalimat perincian adalah kalimat yang mengandung bagian-bagian kecil


dari suatu uraian.
Biasanya dalam proposal, kalimat perincian digunakan untuk memerinci
acara, kepanitiaan, dan rencana anggaran yang umumnya terdapat pada
proposal kegiatan.

Contoh : Disekolahku banyak sekali pepohonan, ada yang besar,sedang,


dan ada yang baru tumbuh.
7. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”

Berasal dari kata asal “akan” yang mendapat imbukan ke- dan -an.
Kata “keakanan” ialah kata yang berkaitan dengan waktu atau peristiwa
yang akan datang (yang belum terjadi).
Contohnya : akan, diharapkan, direncanakan, dll.

Hal ini menunjukan bahwa sesuai dengan sifat proposal itu sendiri,
yaitu sebagai sebuah usulan, rencana, atau rancangan dari sebuah
program kegiatan yang belum dilakukan.
8. Menggunakan kata yang bermakna denotatif (lugas)

Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan apa adanya.


Kata denotatif bertujuan supaya isi proposal tidak ambigu atau bermakna
ganda. Maka dari itu pemilihan kata atau kalimatnya haruslah jelas.
Supaya tidak terjadi kesalahpahaman karena pihak penerima proposal
tidak mengerti makna atau maksud sebenarnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai