Anda di halaman 1dari 5

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X

RINGKASAN MATERI BAB 2 TEKS EKSPOSISI

 Teks Eksposisi
Pernahkah kamu mendengarkan seseorang sedang mengungkapkan pandangan atau
pendapatnya tentang sesuatu? Misalnya, kamu mendengarkan penjelasan dari seseorang tentang
perlunya menjaga kebersihan lingkungan. Untuk menyakinkan pendengar atau pembaca tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan hidup, pembicara atau penulis perlu menggunakan
argumen. Jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan argumen/pendapat adalah teks
eksposisi.
Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji
oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatan gagasan yang
disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain ia
bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevalusi, atau mengklarifikasi permasalahan
tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial,
opini, dan sejenisnya.

 Menginterprestasi Makna dalam Teks Eksposisi


Teks eksposisi berusaha menyampaikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan saling bertautan
dengan maksud untuk menjelaskan ide, istilah, masalah, proses, unsur-unsur, atau hubungan
sebab akibat agar dikatahui oleh orang lain. Tujuan karangan eksposisi adalah agar pembaca
mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya. Penulis memaparkan atau
menjelaskan sesuatu agar pengetahusan pembaca bertambah. Oleh karena itu, topik-topik yang
dikembangkan dalam paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi.
Sebagai sebuah teks yang berfungsi sebagai sumber informasi, teks eksposisi memiliki ciri-
ciri yang membedakannya dengan jenis teks lain. Ciri teks eksposisi sebagai berikut.
1. Penjelasannya bersifat informatif
2. Berisi tentang pendapat, gagasan, atau keyakinan penulis terhadap suatu masalah bidang
tertentu.
3. Uraian bersifat objektif, semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa
didasari maksud tertentu.
4. Diperjelas denga fakta yang melengkapi dengan angka, peta, grafik, statistik, gambar, atau
bagan sebagai ilustrasi.
5. Menggali melalui analisis dan sintesis.
6. Paragsraf diakhiri dengan penegasan, bukan ajakan atau permintaan dukungan.
7. Ciri bahasanya menggunakan kata yang menunjukkan sikap penulis dan menggunakan kata
sambung yang menunjukkan hubungan sebab akibat.
8. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Teks eksposisi berisi argumen yang diperkuat fakta dari penulis. Argumen merupakan alasan
yang dipakai oleh penulis untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan. Alasan-alasan tersebut kemudian disajikan oleh penulis dalam bentuk opini.
Fakta adalah informasi yang didasarkan pada temuan di lapangan. Oleh karena itu, informasi
yang diperoleh dari lapangan bersifat objektif. Objektif artinya sesuai dengan kenyataan, tidak
ada unsur rekayasa dan berat sebelah, serta diketahui oleh semua orang.
- Contoh kalimat fakta :
Kemeterian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812
narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang diantaranya terkait kasus narkoba.
Opini atau pendapat bersifat subjektif. Artinya, opini merupakan hasil dari pemikiran
seseorang, bukan murni fakta di lapangan.
- Contoh kalimat opini :
Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan
diri menjadi generasi yang berkualitas.

 Contoh Teks Eksposisi


Peningkatan Minat Baca dan Pemberantasan Buta Aksara
Minat baca masyarakat Indonesia harus ditingkatkan dan buta aksara harus terus diberantas.
Peningkatan minat baca perlu dilakukan karena pada masa perkembangan teknologi, masyarakat
banyak disuguhi informasi di berbagai media. Media itu harus dimanfaatkan masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan.
Upaya peningkatan minat baca dilakukans karena kita tahu bahwa minat baca masyarakat
masih rendah. Bahkan, kemahiran membaca siswa di sekolah, terutama di beberapa sekolah
terpencil masih rendah. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2011,
penduduk Indonesia yang berumur 10 tahun ke atas yang buta aksara sekitar 17,89% dan jumlah
tertinggi di Papua sekitar 40,59%. Pada saat ini banyak jenis hiburan, permainan (game), dan
tayangan televisi mengalihkan perhatian anak dan orang dewasa dari buku. Di samping itu,
sarana buku di berbagai perpustakaan masih kurang jumlahnya dan buku-buku itu kurang
bervariasi sehingga anak-anak kurang berminat membaca.
Sementara itu, buku adalah sumber pengetahuan, seperti semboyan “buku jendela ilmu” dan
“baca buku, buka dunia”. Dengan membaca buku, kita akan memperoleh pengetahuan. Oleh
sebab itu, membaca dapat memperbaiki kehidupan. Untuk itu, usaha peningkatan minat baca dan
pemberantasan buta aksara ini perlu didukung terus sehingga taraf hidup masyarakat akan
meningkat.

 Mengembangkan Isi Teks Ekposisi


Berdasarkan pola pengembangan yang digunakan, paragraf eksposisi dibagi menjadi
beberapa jenis.
1. Eksposisi Definisi
Eksposisi definisi merupakan karangan yang berisi keterangan atau ciri-ciri utama dari
orang, benda, proses, aktivitas, atau bahasan suatu hal (arti). Batasan penjabaran dalam
karakteristik karangan eksposisi definisi difokuskan pada pengertian dan karakteristik dari suatu
konsep pengetahuan tertentu.
2. Eksposisi Proses
Eksposisi proses ssadalah karangan eksposisi yang mengembangkan urutan suatu kejadian
dari awal sampai akhir terjadinya sesuatu. Jenis karangan eksposisi proses banyak ditemukan
pada buku petunjuk pembuatan atau cara pembuatan sesuatu.
3. Eksposisi Klasifikasi
Eksposisi klasifikasi adalah karangan yang berisi penyusunan bersistem dalam kelompok
atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Klasifikasi adalah sebuah proses
pengelompokan hal-hal atau sesuatu yang dianggap memiliki kesamaan tertentu. Pragraf
eksposisi klasifikasi dikembangkan berdasarkan suatu kategori umum kemudian diikuti dengan
penjelasan anggotanya. Pola pengembangan klasifikasi pada dasarnya hanya menyebutkan
sejumlah kategori menurut sudut pandang tertentu.
4. Eksposisi Analisis
Eksposisi analisis merupkan proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan
utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.
5. Eksposisi Ilustrasi
Teknik yang digunakan dalam teks eksposisi ilustrasi dilakukan dengan menunjukkan
contoh-contoh nyata, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun contoh-contoh
untuk menggambarkan yang abstrak. Eksposisi ilustrasi dikembangkan dengan cara
mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu syang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan
sifat. Eksposisi ilustrasi biasanya menggunakan frasa penghubung, seperti ilustrasi berikut ini,
dapat diilustrasikan seperti, seperti, dan bagaikan.
6. Eksposisi Perbandingan dan Pertentangans
Eksposisi perbandingan dan pertentangan merupakan karangan eksposisi yang
membandingkan atau mempertentangkan dua hal yang berbeda untuk mengetahui persamaan
atau perbedaannya. Jenis eksposisi ini digunakan untuk menentukan pilihan terbaik sesuai
dengan kebutuhan pembaca.
7. Eksposisi Laporan
Eksposisi laporan merupakan karangan eksposisi yang bertujuan untuk melaporkan suatu hal
atau peristiwa yang terjadi. Pada umumnya, naskah berita yang beredar disusun dalam tipe
eksposisi laporan.

 Struktur Teks Eksposisi


Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi
teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b)
argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian
tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat
dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan.
Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para
ahli. Argumen yang baik harus mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.
Bagian terakhir dalam penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menengasakan
pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.

 Kebahasaan Teks Eksposisi


Ciri kebahasaan teks eksposisi sebagai berikut
1. Penggunaan Adjektiva
Adjektiva atau kata sifat merupakan kata yang dapat menerangkan kuantitas, kecukupan,
urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Contoh kata sifat antara lain adalah keras, jauh,
kaya, luas, pintar, cantik, aman, bersih, dekat, dan lain-lain.
2. Penggunaan Imbuhan (Afikasi)
Berikut terdapat beberapa jenis afiksasi, yakni prefiks/awalan (proses pembentukan kata
dengan menambahkan imbuhan di awal bentuk dasarnya, contohnya berlari, seekor, memakan,
dll.), infiks/sisipan (proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan di tengah bentuk
dasarnya, contohnya gerigi, telunjuk, gemetar, dll.), sufiks/akhiran (proses pembentukan kata
dengan menambahkan imbuhan di akhir bentuk dasarnya, contohnya timbangan, hormati,
belikan, dll.), dan konfiks/gabungan (proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan
di awal dan akhir bentuk dasarnya, contohnya berdatangan, keindahan, pertokoan, dll.).
3. Penggunaan Kalimat Verba Transitif dan Intransitif
a. Verba transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek saat verba dijadikan predikat (P).
- Contoh verba transitif :
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius.
P
b. Verba intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek, melainkan memerlukan
pelengkap atau keterangan saat verba dipakai sebagai predikat (P).
- Contoh verba intransitif :
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
P

 Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Teks Eksposisi


Pada setiap paragraf selalu terdapat satu gagasan pokok yang juga dikenal sebagai ide
pokok. Ide pokok itulah yang menjadi kerangka pengembang sebuah paragraf.
Untuk menyusun sebuah teks eksposisi, mulailah dengan mendata gagasan-gagasan pokok
yang sesuai dengan topik yang akan kita bahas. Selanjutnya, kembangkanlah gagasan-gagasan
pokok tersebut dengan gagasan penjelas agar ide yang kita sampaikan menjadi jelas bagi
pendengar dan pembaca.
a. Contoh gagasan pokok :
- Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan.

b. Contoh gagasan penjelas :


- Sudah sebulan ini sebagian negeri berselimut asap putih.
- Langit Sumatra dan Kalimantan tak lagi tampak biru.
- Surat pernyataan Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan di beberapa media
menyampaikan bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan
bencana asap memang tak mudah.

 Menyusun Teks Eksposisi


Langkah-langkah menyusun teks eksposisi sebagai berikut.
1. Menentukan tema/topik yang akan disajikan
2. Menentukan tujuan eksposisi
3. Membuat kerangka karangan
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan/teks eksposisi
5. Menyunting teks eksposisi

Anda mungkin juga menyukai