PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung
proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal
yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di
dalam diri peserta didik. Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya membelajarkan
siswa untuk berperan lebih aktif dari gurunya,sedangkan guru hanya berperan sebagai
pemberi informasi, pemberi motivasi, mediasi, dan menyiapkan segala bahan ajar
yang dibutuhkan. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran
Bahasa Indonesia dan pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang penting karena
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di Negara ini. Selain
itu, Bahasa Indonesia juga bahasa resmi yang digunakan sebagai pengantar
pendidikan.
Pada kurikulum 2013 pembelajaran Bahasa Indonesia menginginkan peserta
didiknya untuk lebih produktif, kreatif, dan afektif. Untuk menghasilkan peserta didik
yang bersikap demikian maka aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan dengan berbasis teks. Salah satu bentuk teks yang terdapat
pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang menerapkan Kurikulum 2013 adalah teks
procedural, teks procedural yang terdapat ialah teks
kompleks. Teks
kompleks
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Menulis adalah sesuatu aspek dalam sebuah ketrampilan yang mempunyai
makna Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam
melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.Klasifikasi
keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian
produk menulis atau empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan
argumentasi. Di berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
B. JENIS TEKS
1. EKSPOSISI
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan
informasi tentang sesuatu (Semi, 1990: 37). Eksposisi biasanya dikembangkan
dengan susunan logis dengan pola pengembangan gagasanseperti definisi, klasifikasi,
ilustrasi, perbandingan dan pertentangan, analisis fungsional.Dalam tulisan eksposisi,
teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan
tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah,
skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja
pesawat, bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat
tepat untuk digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.Parera
(1993 : 5) mengemukakan bahwa Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan,
Saya akan menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan
menjelaskan agar Anda dapat memahaminya. Penulis harus memiliki pengetahuan
memadai tentang objek yang akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus
memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti membaca referensi yang
berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya wawancara,
Pembukaan
Dalam suatu teks eksposisi, bagian pembukaan adalah suatu bagian yang isinya
memuat tentang pandangan awal penulis ketika menempatkan topik dalam
suatu rangkaian yang relevan. Pandangan awal ini sifatnya opsional, artinya
tempat bagi penulis untuk; setuju atau tidak, boleh atau tidak boleh, halal atau
pembaca
Disampaikan dengan gaya yang memikatdan dengan pilihan kata yang
menggugah
Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
dirasakan sehingga objeknya pada umumnya benda, alam, warna, dan
manusia
Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang
indra.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Deskripsi umum
Pada bagan deskripsi umum dijelaskan tentang definisi/identitas objek yang
dideskrpsikan). Deskripsi umum dalam teks deskripsi "Tari Saman" terdapat
dengan tujuan menghibur semata, Tetapi juga sebagai media pendidikan moral
didalamnya terselip nilai luhur, yakni pengenalan tentang budi pekerti .
a. Ciri-ciri Teks Cerita Fabel
Menggunakan tokoh hewan dalam penceritaannya (Handelnde Figuren sind
Tiere)
Hewan yang sebagai tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia
(berbicara, berfikir)
Menunjukkan penggambaran moral/unsur moral dan karakter manusia dan
Orientasi, Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu,
4. ULASAN
Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya
(drama atau film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap
kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi
bagi kemajuan film dan drama itu sendiri.
a. Struktur Teks Ulasan
Struktur teks itu adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks sehingga
menjadi suatu teks yang utuh. Adapun struktur yang membangun teks ulasan terdiri
dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Baiklah mari kita bahas struktur teks
ulasan dibawah ini yang telah saya susun lengkap agar dapat dipelajari dengan mudah
oleh sobat-sobat semua.
5. EKSEMPLUM
Teks eksmplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut
partisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu
dapat diatasi, tatapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.
a. Struktur
Abstrak inti peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa
b. Ciri ciri
Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi
Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
Menggunakan bahasa naratif
Mempunyai struktur lengkap, yaitu abstrak, orientasi, insiden, interpretasi,
dan koda.
c. Karakteristik
Berisi peristiwa yang tidak sering terjadi
Peristiwa merupakan hal yang tidak diinginkan
Menimbulkan penyesalan bagi partisipan
Menghadirkan diri penulis dalam interpretasi dan koda
Mengandung nilai nilai yang disarankan oleh peristiwa
d. Contoh
Pencurian
Sabtu sore, aku pulang dari lapangan Tenis Indoor FIK. Aku baru saja
menghadiri Monitoring dan Evaluasi di sana. Sampai kos sudah maghrib, aku
langsung mandi. Setelah mandi, aku solat maghrib, lalu aku istirahat sebentar di
kamar. Di kamar, aku mengobrol dengan Hala. Tak terasa, waktu cepat berlalu. Jam
24.00 WIB teman sekamarku pulang, Mbak Devi namanya. Kami mengobrol sampai
pukul 1.00 WIB. Minggu pagi, aku dan Devi bangun di pagi yang kacau. Kami
kemalingan. Dua laptop, dua handphone, satu modem, dan tasku hilang. Seseorang
telah mencurinya semalam. Diperkirakan antara pukul 1.00 sampai pukul 3.00.
9
Sebab, teman sebelah kamarku bangun pukul 3.00 dan tahu bahwa pintu kamarku
terbuka. Tapi, ia juga belum tahu kalau kami baru saja kehilangan beberapa barang
penting. Aku bertanya pada Devi, apakah ia belum mengunci kamar ketika tidur,
ternyata Devi lupa tidak mengunci kamar kami.
Setelah itu, aku dan Devi langsung lapor ke Bapak Kos, kami disuruh untuk
lapor ke kepolisian. Pagi itu, kami langsung ke Polsek Gunung Pati, pukul 08.00
kami tiba, membuat keterangan, surat kehilangan dan menyerahkan barang bukti
berupa tas yang ditnggalSi Pencuri di Jemuran. Jam 10.00 WIB polisi datang ke kos
untuk melihat dan menyelidiki kasus ini. Meski polisi juga belum bias menemukan
pelakunya. Kami betul-betul tidak menyangka kejadian seperti ini menimpa kami.
Kejadian ini adalah peringatan besar untuk kami. Sejak itu, saya dan Devi
terus waspada. Aku telah memasang gembok di pintu belakang. Dan kamarku selalu
dikunci meski kami hanya keluar sebentar. Barang-barang itu bisa kembali
Alhamdulillah, tapi kami juga tidak menaruh harapan terlalu banyak. Aku dan Devi
masih sehat dan selamat juga sudah bagus. Aku berjanji, akan terus waspada, berhatihati dalam menjalankan aktivitas- aktivitas di hari berikutnya.
6. DISKUSI
Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat
mengenai suatu hal. Pendapat tersebut tentu ada yang selaras dan juga ada yang
bertentangan. Ketika kita berdiskusi tentang suatu hal, tidak dipungkiri diskusi kita
tersebut memiliki berbagai argumen / pendapat yang beragam. Begitu juga dengan
teks diskusi ini memiliki dua pendapat yang berbeda; satu, pendapat yang setuju dan,
dua, pendapat yang tidak setuju. Oleh karena itu kita harus memiliki pandangan luas
mengenai suatu masalah jika kita ingin membuat teks diskusi.
Teks diskusi (discussion text) bisa di definisikan sebagai sebuah teks yang
berisi tentang sebuah wacana yang bermasalah. Wacana yang bermasalah ini adalah
wacana yang memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan contra (penentang),
antara pendukung isu dan penentang isu. Masalah yang dihadirkan dalam teks diskusi
10
nantinya akan didiskusikan berdasarkan dua sudut pandang tersebut (Point of View)
tersebut, pro (pendukung) dan kontra (penentang). Tujuan komunikatif dari teks
diskusi itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau
paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau
rekomendasi.
yang disebut dengan teks diskusi adalah tulisan yang mengulas sebuah masalah (isu)
dengan disertai argumen/pendapat baik yang mendukung maupun yang menentang
isu tersebut serta diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis.
a. Struktur Teks Diskusi
Suyatno menyebutkan bahwa struktur isi teks diskusi meliputi: Isu, Argumen
pro dan kontra, Konklusi/Simpulan. (Bahan presentasi pelatihan menulis jenis
teks,2014,Unesa). Pada sebuah laman internet menyebutkan secara sederhana bahwa
struktur isi teks diskusi mencakup:
1.
Isu (masalah)
2. Argumen (pendapat)
a. Pendapat Yang Mendukung(Supporting Points)
b. Pendapat Yang Bertentangan(Contrasting Points)
3.
11
Kata Pendukung/Penolak
Yang terakhir, kata pendukung/penolak. Ciri ini sangat jelas. Jika tidak ada
kata pendukung/penolak, itu bukan teks diskusi. Contohnya : hal lainnya,
selain itu, tidak setuju, menyetujui.
c. Contoh
Siswa Tidak Boleh Membawa Hanphone di Sekolah
Larangan membawa hanphone (telepon genggam) bagi para siswa di sekolah dengan
harapan
12
2013 memprasaratkan media internet sebagai salah satu sumber penting dalam
mengeksplorasi informasi pembelajaran.
Tampaknya argumen-argumen yang ada di atas dapat kita terima
kebenarannya, akan tetapi kita harus bijak bersikap.Artinya,sekolah memperbolehkan
siswa membawa HP asal tidak diaktifkan ketika kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung atau boleh diaktifkan di dalam kelas apabila alat ini dibutuhkan untuk
mengunduh informasi pembelajaran melalui internet.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memahami Informasi Tertulis dalam Berbagai Bentuk Teks, Sumber informasi
terdiri atas sumber informasi yang berbentuk media cetak, media elektronik, dan
langsung dari narasumber. Dalam konteks Memahami Informasi ini meliputi
1.
2.
3.
Penanda masalah, gaya tulisan, fakta, opini, dan hasil yang terdapat dalam
teks.
4.
14
DAFTAR PUSTAKA
Jamaludin, Jajang. 2006. Menulis Populer. http://www. smeru.or.id/ report/training/
menjembatani_penelitian_dan_kebijakan
/untuk_
organisasi_
advokasi/file/83. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Soeseno, Slamet. 1982. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: Gramedia.
Wiyata, A. Latief. 2008. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah-Pendahuluan,
Pendekatan, dan Metodologi. http://www. unissula.ac.id/ perpus/images/
stories/ Jurnal/latief%20wiyata%20(pendahuluan).
15