Anda di halaman 1dari 16

JENIS TEKS

1. EKSPOSISI
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi
tentang sesuatu (Semi, 1990: 37). Eksposisi biasanya dikembangkan dengan susunan logis
dengan pola pengembangan gagasanseperti definisi, klasifikasi, ilustrasi, perbandingan dan
pertentangan, analisis fungsional.Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi
yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk
menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat
kabar atau majalah.
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat,
bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk
digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.Parera (1993 : 5)
mengemukakan bahwa “Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, Saya akan
menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan menjelaskan agar Anda
dapat memahaminya.” Penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang
akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan
berbagai cara seperti membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji
melakukan penelitian, misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan
angket, melakukan pengamatan terhadap objek dan sebagainya. Dikembangkan lagi dengan
beberapa pikiran penjelas.Pikiran penjelas tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa rincian yang diperlukan.Untuk menghasilkan tulisan ekposisi yang baik maka
pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan yang
pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu, bagian pembuka (pendahuluan) bagian
pengembangan (isi), dan bagian penutup yang merupakan penegasan ide.Untuk karangan
yang bersifat kompleks, harus diuraikan dalam bentuk sub-bagian yang lebih rinci.Dalam
karangan seperti itu. Dapat disusun dalam bentuk bab dan diperinci lagi menjadi sub-sub bab.
(Semi, 1990; 38) menyatakan ciri penanda karya eksposisi sebagai berikut :
 Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan
 Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana
 Disampaikan dengan lugas dengan bahasa yang baku
 Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap
pembaca

a. Struktur Teks Eksposisi


Struktur dalam sebuah teks eksposisi terdiri dari beberapa bagian, yaitu pembukaan,
tesis (pendapat), argumen, dan penutup. Berikut ini penjelasannya satu per satu:
 Pembukaan
Dalam suatu teks eksposisi, bagian pembukaan adalah suatu bagian yang isinya
memuat tentang pandangan awal penulis ketika menempatkan topik dalam suatu
rangkaian yang relevan. Pandangan awal ini sifatnya opsional, artinya boleh ada boleh
tidak.
 Tesis (Pendapat)
Tesis dalam struktur teks eksposisi adalah suatu bagian yang berisi pendapat penulis
atau orang lain terkait topik yang dipermasalahkan dalam teks eksposisi. Bagian tesis
menjadi tempat gagasan utama atau prediksi dari penulis terkait permasalahan yang
dilandasi fakta. Bagian ini juga berfungsi sebagai tempat bagi penulis untuk; setuju atau
tidak, boleh atau tidak boleh, halal atau haram, dan sejenisnya. Di bagian inilah
pendirian penulis diperlihatkan.
 Argumen
Dalam sebuah teks eksposisi, bagian argumen ini memuat alasan berupa bukti yang
dapat mendukung tesis penulis. Berisi penjelasan secara lebih mendalam tentang
pernyataan tesis (pendapat) yang diyakini kebenarannya lewat pengungkapan fakta-
fakta sebagai penjelasan argumen penulis. Bagian ini di tandai dengan kalimat-kalimat
yang menyatakan pendapat penulis terkait permasalahan yang menjadi topik
pembicaraan.
 Penutup
Bagian penutup dalam teks eksposisi biasanya berupa penguatan atau penegasan
kembali tesis (pendapat) yang dikemukakan oleh penulis namun dengan kalimat yang
berbeda. Pendapat ini telah ditunjang sebelumnya oleh keseluruhan fakta dalam bagian
argumentasi.

b. Jenis-Jenis Teks Eksposisi


 Eksposisi definisi
 Eksposisi Proses
 Eksposisi Klasifikasi
 Eksposisi Ilustrasi
 Ekskposisi Perbandingan
 Eksposisi Laporan
c. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
 Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
 Gaya informasi yang mengajak
 Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku
 Tidak memihak artinya ialah tidak memaksakan kemauan si penulis terhadap si
pembaca
 Fakta dipakai sebagai alat kontribusi serta juga alat kontritasi
d. Contoh Teks Eksposisi
Bertahun-tahun aku mengeluti usaha ini dengan sabar.Sebagai pengusaha kecil yang
bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam tantangan.Persaingan dengan pengusaha-
pengusaha lain yang bermodal besar yang sering berjalan tidak sehat hampir-hampir
membuat aku putus asa. Tetapi aku telah bertekad tidak akan mundurdalam berusaha. Sedikit
demi sedikit perusahaanku memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip dalam kemajuan dalam
memajukan perausahaanku adalah ” melayani konsumen” aku harus dapat melayani mereka
sabaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap aku kuusahakan agar tidak
melebihi harga produksi serupadari perusahaan lain. Sekarang, alhamdulillah perusahaanku
sudah masuk dalam kelompok usaha menengah, aku tidak mengalami kesulitan modal
lagi.Pemasaran hasil produksi bisa lancar.Tantangan – tantangan bukanlah tidak ada.Selama
perususahaan masih berjalan, selama itu pula tantangan perusahaan pasti ada.Tantangan itu
bisa muncul dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun dari luar. Tetapi aku yakin, kalau
dalam perusahaan menjadi seperti sekarang ini, tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat
menghadapi tantangan-tantangan itu dengan baik. Bagiku tantangan itu merupakan hak yang
menarik untuk diselesaikan, bukan sesuatu yang mesti aku takuti. Aku yakin kita berusaha
dengan sungguh-sungguh dengan jalan yang benar, tentu Tuhan akan membukakan pintu
keberhasilan bagi kita.

2. DESKRIPSI
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang
objek sehingga dapar memberi pengaruh pada sensivitas dan imajinasi pembaca atau
pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung
objek tersebut (Semi, 1990:42).Ciri-ciri umumnya adalah (Semi, 1990: 43) :
 Lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek
 Lebih bersifat memberi pengaruh sensivitas dan membentuk imajinasi pembaca
 Disampaikan dengan gaya yang memikatdan dengan pilihan kata yang menggugah
 Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
dirasakan sehingga objeknya pada umumnya benda, alam, warna, dan manusia
 Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang

a. Ciri-Ciri Kalimat Deskripsi


Ciri-ciri kalimat deskripsi adalah sebagai berikut.
 Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
 Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra.
 Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

b. Struktur Teks Deskripsi


Teks deskripsi tersusun atas beberapa struktur yaitu:
 Deskripsi umum
Pada bagan deskripsi umum dijelaskan tentang definisi/identitas objek yang
dideskrpsikan). Deskripsi umum dalam teks deskripsi "Tari Saman" terdapat pada
paragraf ke-1.
 Deskripsi bagian
Pada bagian deskripsi bagian dijelaskan pengklasifikasian objek yang dideskripsikan.
Pengklasifikasian dijelaskan secara lebih rinci dengna memberikan gambaran-
gambaran yang jelas. Deskripsi bagian terdapat pada paragraf ke-2 dan ke-3.

c. Contoh Karangan Deskripsi


Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak di seberang kaca,
seorang pemuda berwajah kasar.,sepasang mata menyala-nyala, bergairah, tapi dalam
lingkungan roman muka yang ... ya, siapa pun tidak perlu berkhayal terlalu jauh untuk
mampu menemukan persamaannya dengan moncong seekor anjing Buldog. Tidak itu saja,
tubuh yang kukuh kekar, pendek berotot, lengan dengan bisep bak paha pemain sepak bola,
dada bidang menambah-nambah imajinasi orang yang melihatnya, bahwa aku ini tak ubahnya
seperti seekor anjing Buldog saja.

3. Fabel
Fabel adalah Cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi
pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter-karakter yang terdapat pada
binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia dan diceritakan mampu
berbicara dan bertidak seperti halnya manusia. Fabel diceritakan bukan dengan tujuan
menghibur semata, Tetapi juga sebagai media pendidikan moral didalamnya terselip nilai
luhur, yakni pengenalan tentang budi pekerti .

a. Ciri-ciri Teks Cerita Fabel


 Menggunakan tokoh hewan dalam penceritaannya (Handelnde Figuren sind Tiere)
 Hewan yang sebagai tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia (berbicara,
berfikir)
 Menunjukkan penggambaran moral/unsur moral dan karakter manusia dan kritik
tentang kehidupan di dalam ceritanya.
 Penceritaan yang pendek (knappe Erzählung)

b. Struktur Teks Fabel


Sebagai teks cerita naratif, teks cerita fabel memiliki struktur orientasi, komplikasi,
resolusi, dan koda.
 Orientasi, Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan
awalan masuk ke tahap berikutnya.
 Komplikasi, berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat, pada
struktur ini anda mendapatkan karakter atau watak pelaku cerita karena beberapa
kerumitan mulai bermunculan. Bagian ini tokoh utama berhadapan dengan masalah
(problem). Bagian ini menjadi inti teks narasi; harus ada. Jika tidak ada masalah,
masalah harus diciptakan.
 Resolusi, pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi yang yang dialami
tokoh. Bagian ini merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah.
Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif.
 Koda merupakan bagian akhir cerita yang biasanya berupa kesimpulan.

4. ULASAN
Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama
atau film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap
kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film
dan drama itu sendiri.

a. Struktur Teks Ulasan


Struktur teks itu adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks sehingga
menjadi suatu teks yang utuh. Adapun struktur yang membangun teks ulasan terdiri dari
orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Baiklah mari kita bahas struktur teks ulasan
dibawah ini yang telah saya susun lengkap agar dapat dipelajari dengan mudah oleh sobat-
sobat semua.
 Orientasi, berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film
dan drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan "latar belakang" bagi
pembaca mengenai apa yang akan diulas.
 Tafsiran, berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang
diulas, misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan
sebagainya.
 Evaluasi, berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini
dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada
bagian ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian
yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama).
 Rangkuman, berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama).
Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut
bernilai/berkualitas atau tidak untuk ditonton/disaksikan.
b. Contoh Teks Ulasan
Di Balik ’98 adalah sebuah film produksi MNC Pictures yang bercerita tentang
peristiwa rusuh 1998. Rakyat Indonesia tentu tahu mengenai peristiwa Mei 1998. Ya, waktu
itu adalah waktu-waktu yang genting bagi tahta kepresidenan Soeharto dan Orde Baru. Tetapi
Di balik 98, dibalik panasnya situasi politik, ada cerita-cerita yang bisa dipetik nilai
kemanusiaannya.
Dikisahkan, Diana (Chelsea Islan), seorang mahasiswi Trisakti akhirnya memutuskan
untuk menjadi demonstran. Masa kekuasaan Soeharto, menurutnya harus segera diakhiri.
Memilih untuk menjadi demonstran merupakan aplikasi yang kurang tepat, mengingat Diana
kini tinggal dengan kakaknya, Salma (Ririn Ekawati), seorang pegawai Istana Negara, dan
suami Salma, Bagus (Donny Alamsyah), seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.
5. EKSEMPLUM
Teks eksmplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya
tidak perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tatapi ia
tidak dapat berbuat apa-apa.
a. Struktur
 Abstrak → inti peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa yang
akan diceritakan.
 Orientasi → bagian pembuka cerita atau awalan cerita.
 Insiden → peristiwa yang tidak diinginkan.
 Interpretasi → makna atau pesan dari peristiwa yang tidak diinginkan.
 Koda → bagian penutup cerita.

b. Ciri – ciri
 Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi
 Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
 Menggunakan bahasa naratif
 Mempunyai struktur lengkap, yaitu abstrak, orientasi, insiden, interpretasi, dan koda.
c. Karakteristik
 Berisi peristiwa yang tidak sering terjadi
 Peristiwa merupakan hal yang tidak diinginkan
 Menimbulkan penyesalan bagi partisipan
 Menghadirkan diri penulis dalam interpretasi dan koda
 Mengandung nilai – nilai yang disarankan oleh peristiwa

d. Contoh

Pencurian
Sabtu sore, aku pulang dari lapangan Tenis Indoor FIK. Aku baru saja menghadiri
Monitoring dan Evaluasi di sana. Sampai kos sudah maghrib, aku langsung mandi. Setelah
mandi, aku solat maghrib, lalu aku istirahat sebentar di kamar. Di kamar, aku mengobrol
dengan Hala. Tak terasa, waktu cepat berlalu. Jam 24.00 WIB teman sekamarku pulang,
Mbak Devi namanya. Kami mengobrol sampai pukul 1.00 WIB. Minggu pagi, aku dan Devi
bangun di pagi yang kacau. Kami kemalingan. Dua laptop, dua handphone, satu modem, dan
tasku hilang. Seseorang telah mencurinya semalam. Diperkirakan antara pukul 1.00 sampai
pukul 3.00. Sebab, teman sebelah kamarku bangun pukul 3.00 dan tahu bahwa pintu kamarku
terbuka. Tapi, ia juga belum tahu kalau kami baru saja kehilangan beberapa barang penting.
Aku bertanya pada Devi, apakah ia belum mengunci kamar ketika tidur, ternyata Devi lupa
tidak mengunci kamar kami.
Setelah itu, aku dan Devi langsung lapor ke Bapak Kos, kami disuruh untuk lapor ke
kepolisian. Pagi itu, kami langsung ke Polsek Gunung Pati, pukul 08.00 kami tiba, membuat
keterangan, surat kehilangan dan menyerahkan barang bukti berupa tas yang ditnggalSi
Pencuri di Jemuran. Jam 10.00 WIB polisi datang ke kos untuk melihat dan menyelidiki
kasus ini. Meski polisi juga belum bias menemukan pelakunya. Kami betul-betul tidak
menyangka kejadian seperti ini menimpa kami.
Kejadian ini adalah peringatan besar untuk kami. Sejak itu, saya dan Devi terus
waspada. Aku telah memasang gembok di pintu belakang. Dan kamarku selalu dikunci meski
kami hanya keluar sebentar. Barang-barang itu bisa kembali Alhamdulillah, tapi kami juga
tidak menaruh harapan terlalu banyak. Aku dan Devi masih sehat dan selamat juga sudah
bagus. Aku berjanji, akan terus waspada, berhati-hati dalam menjalankan aktivitas- aktivitas
di hari berikutnya.

6. DISKUSI
Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat mengenai
suatu hal. Pendapat tersebut tentu ada yang selaras dan juga ada yang bertentangan. Ketika
kita berdiskusi tentang suatu hal, tidak dipungkiri diskusi kita tersebut memiliki berbagai
argumen / pendapat yang beragam. Begitu juga dengan teks diskusi ini memiliki dua
pendapat yang berbeda; satu, pendapat yang setuju dan, dua, pendapat yang tidak setuju. Oleh
karena itu kita harus memiliki pandangan luas mengenai suatu masalah jika kita ingin
membuat teks diskusi.
Teks diskusi (discussion text) bisa di definisikan sebagai sebuah teks yang berisi
tentang sebuah wacana yang bermasalah. Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang
memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan contra (penentang), antara pendukung isu
dan penentang isu. Masalah yang dihadirkan dalam teks diskusi nantinya akan didiskusikan
berdasarkan dua sudut pandang tersebut (Point of View) tersebut, pro (pendukung) dan
kontra (penentang). Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk
mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang,
sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi. Dari dua definisi di atas dapat
disimpulkan secara sederhana bahwa yang disebut dengan teks diskusi adalah tulisan yang
mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang mendukung
maupun yang menentang isu tersebut serta diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi
penulis.

a. Struktur Teks Diskusi


Suyatno menyebutkan bahwa struktur isi teks diskusi meliputi: Isu, Argumen pro
dan kontra, Konklusi/Simpulan. (Bahan presentasi pelatihan menulis jenis teks,2014,Unesa).
Pada sebuah laman internet menyebutkan secara sederhana bahwa struktur isi teks diskusi
mencakup:
1. Isu (masalah)
2. Argumen (pendapat)
a. Pendapat Yang Mendukung(Supporting Points)
b. Pendapat Yang Bertentangan(Contrasting Points)
3. Kesimpulan / Saran(Conclusion / Recommendation)

b. Ciri Teks Diskusi


 Istilah Umum
Ciri kebahasaan pertama adalah pengunaan istilah umum. Istilah umum adalah istilah
yang sudah diketahui oleh kebanyakan orang. Biasanya berhubungan dengan isu yang
dibahas. Contohnya : Isunya bolehkan anak membawa hp ke sekolah. Nah, contoh
istilah umumnya adalah handphone.
 Kata Perbandingan
Selanjutnya adalah kata perbandingan. Teks diskusi juga berisi kata yang
menunjukkan perbandingan. Perbandingan disini sama saja dengan konjungsi
pertentangan. Contohnya : Berbeda dengan pendapat di atas, justru, akan tetapi
 Kata Pendukung/Penolak
Yang terakhir, kata pendukung/penolak. Ciri ini sangat jelas. Jika tidak ada kata
pendukung/penolak, itu bukan teks diskusi. Contohnya : hal lainnya, selain itu, tidak
setuju, menyetujui.

c. Contoh

Siswa Tidak Boleh Membawa Hanphone di Sekolah


Larangan membawa hanphone (telepon genggam) bagi para siswa di sekolah dengan
harapan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, ternyata banyak menyebabkan
perdebatan di lingkungan sekolah itu sendiri.Berbagai alasan,baik yang mendukung dan
menentang larangan itu terus mengemuka sebagai polemik.
Bagi pihak yang menyetujui pelarangan membawa hanphone di sekolah itu
alasannya sederhana saja. Alasan pertama,coba Anda bayangkan ketika para peserta didik
sedang serius dan berkonsentrasi dalam pembelajaran, tiba-tiba dering hanphone berbunyi,
seketika konsentrasi kelas tertuju pada sumber suara itu. Akibatnya, buyarlah konsentrasi
belajar siswa. Alasan kedua, para peserta didik yang notabennya adalah masih berusia anak-
anak dan remaja berkecenderungan suka bermain. Setiap hanphone dilengkapi dengan fitur-
fitur permainan (game). Dengan demikian kecenderungan bermain mereka boleh jadi akan
dilakukan juga di dalam kelas tatkala pembelajaran sedang berlangsung. Alasan lainnya
adalah jika peserta didik diperkenanankan membawa hanphone bukan tidak mungkin mereka
akan melakukan persaingan bagus-bagusan atau mahal-mahalan harga alat komunikasi ini.
Dan masih banyak alasan yang lain.
Terlepas dari alasan-alasan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa para peserta didik
suatu ketika sangat membutuhkan jasa handphone, khususnya yang dapat dipakai untuk
mengakses internet. Kita ketahui bersama bahwa salah satu sumber yang dipergunakan dalam
mengumpulkan informasi data adalah berasal dari internet. Hanphone adalah sarana yang
sangat efektif untuk dibawa dan dipergunakan untuk mengakses data yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Bahkan, untuk Kurikulum 2013 memprasaratkan media internet sebagai salah
satu sumber penting dalam mengeksplorasi informasi pembelajaran.
Tampaknya argumen-argumen yang ada di atas dapat kita terima kebenarannya, akan
tetapi kita harus bijak bersikap.Artinya,sekolah memperbolehkan siswa membawa HP asal
tidak diaktifkan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung atau boleh diaktifkan di
dalam kelas apabila alat ini dibutuhkan untuk mengunduh informasi pembelajaran melalui
internet.
Keberadaan Jenis-jenis Teks dalam Kompetensi Dasar (KD)
Jenis Teks Kelas KD
Teks Petunjuk 1 3.2 Mengemukakan kegiatan persiapan menulis permulaan
dan Arahan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan
pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku,
pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar
secara lisan
4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan
(cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan
buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan atas-
bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan
dengan gerakan menulis di udara/pasir/meja, melemaskan
jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat
garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak
berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di
tempat bercahaya terang) dengan benar.
Teks 1 3.4 Menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan
Deskripsi pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek
(berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair
lagu) dan eksplorasi lingkungan.
4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan)
tentang anggota tubuh dan ancar indera serta perawatannya
menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan bantuan
bahasa daerah secara lisan dan/atau tuli.
Teks I 3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih,
Terimaksih permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan,
pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan
tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.
4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan
maaf, tolong, dan pemberian pujian, dengan menggunakan
bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan
tulis.
Teks Cerita 1 3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri,
diri / personal keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara
lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa
daerah.
4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat
untuk perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat
tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis.
Teks Diagram 1 3.10 Menguraikan kosakata hubungan kekeluargaan
melalui gambar/bagan silsilah keluarga dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah
4.10 Menggunakan kosakata yang tepat dalam percakapan
tentang hubungan kekeluargaan dengan menggunakan
bantuan gambar/bagan silsilah keluarga
Teks Lirik 1 3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan
Puisi kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih
sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan
tujuan untuk kesenangan.
4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu (berisi
ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang
tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai bentuk
ungkapan diri.
Teks Cerita 11 3.4 Menenetukan kosakata dan konsep tentang lingkungan
Narasi sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar
Sederhana serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam Bahasa
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan,
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa Indonesia
yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan
sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam
bentuk teks tulis, lisan, dan visual
Teks 11 3.6 Mencermati ungkapan permintaan maaf dan tolong
Permintaan melalui teks tentang budaya santun sebagai gambaran
Maaf sikap hidup rukun dalam memajemukan masyarakat
Indonesia
4.6 Menyampaikan ungkapan-ungkapan santun
(menggunakan kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup rukun
dalam kemajemukan.
Teks Buku 11 3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung dalam cerita
Harian dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal
kalimat, nama bulan dan hari, nama orang) serta mengenal
tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada
kalimat tanya
4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung
menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan,
hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita
dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar.
Pengklasifikasian Jenis-jenis Teks pada Kurikulum 2013 Sekolah Dasar

Tipe
Jenis-jenis Fungsi (Sosial) Struktur Kaidah Kebahasaan
Teks
Teks non Teks Teks petunjuk berfungsi Bersifat Langsung menuju
fiksi Petunjuk Membantu dalam menjelaskan kepada hal yang akan
dan Arahan menggunakan suatu alat atau dilakukan
(Kelas 1 dengan benar tanpa memaparkan. Singkat, padat dan
KD 3.2 dn membahayakan diri kita Bahasanya informatif
4.2) dan tanpa merusak alat singkat, padat, Langsung menuju
itu senidiri. dan jelas. kepada hal-hal yang
Membantu kita Penggunaan akan dilakukan
mengetahui cara-cara kata-katanya
melakukan aktivitas mudah
tertentu dan kebiasaan dipahami.
hidup. Berupa kalimat
perintah halus.
Untuk
memperjelas
petunjuk
tertulis, dapat
digunakan
gambar

Puisi
1. struktur batin
tema
rasa
nada
amanat

2. struktur puisi
perwajahan
puisi
diksi
imaji
kata kongkret
bahasa figuratif
versifikasi

Teks Non Teks Fungsi teks deskripsi 1. identifikasi: Paragraf deskripsi


fiksi Deskripsi diantaranya agar orang dalam penentu menggambarkan
(Kelas 1 yang membaca suatu teks identitas sesuatu, dijelaskan
KD 3.4 dan deskripsi seolah-olah seseorang, secara sangat jelas dan
4.4) sedang merasakan benda dan rinci serta melibatkan
langsung apa yang sebagainya. kesan indera. Ketika
sedang di jelaskan dalam 2, klasifikasi, pembaca membaca
teks tersebut. penyususnan teks deskripsi seolah-
tanpa harus menunjukkan bersistem dalam olah merasakan
hal/bendanya. kelopok langsung apa yang
menurut kiadah sedang dibahas di
atau standar dalam teks. Teks
yang telah deskripsi menjelaskan
ditetapkan ciri-ciri fisik objek,
3. deskripsi seperti bentuk, ukuran,
bagian , bagian warna, atau ciri-ciri
teks yang berisi psikis/keadaan suatu
tentang objek dengan rinci.
gambaran-
gambaran
bagian didalam
teks tersebut.
Teks Non Teks Fungsi teks terimaksih Besifat personal, Teks terimaksih ditulis
Fiksi Terimakasih sebagai salah satu bentuk jumlah kata dan dilisankan dengan
(Kelas 1 penanaman sila Pancasila dalam teks bahasa sederhana yang
KD 3.8 dan begitu pula dalam sopan terimakasih merupakan cerminan
4.8) santun penyampaiannya. bebas, namun dari hati tentang
tetap ketulusan dan bentuk
memerhatikan penghargaan atau
sopan-santun respons positif atas
dan EYD perlakuan orang lain.
Teks Non Cerita diri / Fungsi teks ini adalah Berisi salam, Teks cerita diri dapat
Fiksi personal untuk Mengenalkan nama diri, nama dilakukan dalam
secara mendalam tentang ayah dan ibu bahasa lisan dan
diri. Berusaha menjadi serta dalam tulisan. Memerhatikan
contoh/teladan bagi sebuah EYD, tanda baca dan
pembaca. Memberikan perkenalan. tata krama yang baik.
motivasi/semangat bagi
pembaca, agar sukses
kehidupan. Untuk lebih
mudah mengidentifikasi
riwayat hidup dalam teks
tersebut.
Teks Non Teks Memudahkan pembaca Berisi Isi teks singkat dan
Fiksi Diagram untuk memahami keterangan
informasi yang disajikan kalimat pokok tidak berele-tele.
dalam bentuk diagram. (BAB) disertai
Teks Diagram dapat sub bab- sub
merangkum bacaan yang babnya. Atau
panjang menjadi data gagasan utama
padat dan ringkas tentang dan gagasan-
sebuah informasi atau gagasan
keterangan. pendukungnya.
Teks Teks Lirik
Fiksi Puisi
Teks Teks Narasi
Fiksi Sedrhana
Teks Non Teks
Fiksi Permintaan
Maaf
Teks Non Teks Buku
Fiksi Harian
DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin, Jajang. 2006. Menulis Populer. http://www. smeru.or.id/ report/training/


menjembatani_penelitian_dan_kebijakan /untuk_ organisasi_ advokasi/file/83. Keraf,
Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soeseno, Slamet. 1982. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: Gramedia.

Wiyata, A. Latief. 2008. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah-Pendahuluan,


Pendekatan, dan Metodologi. http://www. unissula.ac.id/ perpus/images/ stories/
Jurnal/latief%20wiyata%20(pendahuluan).

Anda mungkin juga menyukai