1. EKSPOSISI
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi
tentang sesuatu (Semi, 1990: 37). Eksposisi biasanya dikembangkan dengan susunan logis
dengan pola pengembangan gagasanseperti definisi, klasifikasi, ilustrasi, perbandingan dan
pertentangan, analisis fungsional.Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi
yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk
menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat
kabar atau majalah.
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat,
bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk
digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.Parera (1993 : 5)
mengemukakan bahwa “Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, Saya akan
menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan menjelaskan agar Anda
dapat memahaminya.” Penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang
akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan
berbagai cara seperti membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji
melakukan penelitian, misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan
angket, melakukan pengamatan terhadap objek dan sebagainya. Dikembangkan lagi dengan
beberapa pikiran penjelas.Pikiran penjelas tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa rincian yang diperlukan.Untuk menghasilkan tulisan ekposisi yang baik maka
pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan yang
pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu, bagian pembuka (pendahuluan) bagian
pengembangan (isi), dan bagian penutup yang merupakan penegasan ide.Untuk karangan
yang bersifat kompleks, harus diuraikan dalam bentuk sub-bagian yang lebih rinci.Dalam
karangan seperti itu. Dapat disusun dalam bentuk bab dan diperinci lagi menjadi sub-sub bab.
(Semi, 1990; 38) menyatakan ciri penanda karya eksposisi sebagai berikut :
Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan
Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana
Disampaikan dengan lugas dengan bahasa yang baku
Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap
pembaca
2. DESKRIPSI
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang
objek sehingga dapar memberi pengaruh pada sensivitas dan imajinasi pembaca atau
pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung
objek tersebut (Semi, 1990:42).Ciri-ciri umumnya adalah (Semi, 1990: 43) :
Lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek
Lebih bersifat memberi pengaruh sensivitas dan membentuk imajinasi pembaca
Disampaikan dengan gaya yang memikatdan dengan pilihan kata yang menggugah
Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
dirasakan sehingga objeknya pada umumnya benda, alam, warna, dan manusia
Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang
3. Fabel
Fabel adalah Cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi
pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter-karakter yang terdapat pada
binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia dan diceritakan mampu
berbicara dan bertidak seperti halnya manusia. Fabel diceritakan bukan dengan tujuan
menghibur semata, Tetapi juga sebagai media pendidikan moral didalamnya terselip nilai
luhur, yakni pengenalan tentang budi pekerti .
4. ULASAN
Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama
atau film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap
kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film
dan drama itu sendiri.
b. Ciri – ciri
Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi
Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
Menggunakan bahasa naratif
Mempunyai struktur lengkap, yaitu abstrak, orientasi, insiden, interpretasi, dan koda.
c. Karakteristik
Berisi peristiwa yang tidak sering terjadi
Peristiwa merupakan hal yang tidak diinginkan
Menimbulkan penyesalan bagi partisipan
Menghadirkan diri penulis dalam interpretasi dan koda
Mengandung nilai – nilai yang disarankan oleh peristiwa
d. Contoh
Pencurian
Sabtu sore, aku pulang dari lapangan Tenis Indoor FIK. Aku baru saja menghadiri
Monitoring dan Evaluasi di sana. Sampai kos sudah maghrib, aku langsung mandi. Setelah
mandi, aku solat maghrib, lalu aku istirahat sebentar di kamar. Di kamar, aku mengobrol
dengan Hala. Tak terasa, waktu cepat berlalu. Jam 24.00 WIB teman sekamarku pulang,
Mbak Devi namanya. Kami mengobrol sampai pukul 1.00 WIB. Minggu pagi, aku dan Devi
bangun di pagi yang kacau. Kami kemalingan. Dua laptop, dua handphone, satu modem, dan
tasku hilang. Seseorang telah mencurinya semalam. Diperkirakan antara pukul 1.00 sampai
pukul 3.00. Sebab, teman sebelah kamarku bangun pukul 3.00 dan tahu bahwa pintu kamarku
terbuka. Tapi, ia juga belum tahu kalau kami baru saja kehilangan beberapa barang penting.
Aku bertanya pada Devi, apakah ia belum mengunci kamar ketika tidur, ternyata Devi lupa
tidak mengunci kamar kami.
Setelah itu, aku dan Devi langsung lapor ke Bapak Kos, kami disuruh untuk lapor ke
kepolisian. Pagi itu, kami langsung ke Polsek Gunung Pati, pukul 08.00 kami tiba, membuat
keterangan, surat kehilangan dan menyerahkan barang bukti berupa tas yang ditnggalSi
Pencuri di Jemuran. Jam 10.00 WIB polisi datang ke kos untuk melihat dan menyelidiki
kasus ini. Meski polisi juga belum bias menemukan pelakunya. Kami betul-betul tidak
menyangka kejadian seperti ini menimpa kami.
Kejadian ini adalah peringatan besar untuk kami. Sejak itu, saya dan Devi terus
waspada. Aku telah memasang gembok di pintu belakang. Dan kamarku selalu dikunci meski
kami hanya keluar sebentar. Barang-barang itu bisa kembali Alhamdulillah, tapi kami juga
tidak menaruh harapan terlalu banyak. Aku dan Devi masih sehat dan selamat juga sudah
bagus. Aku berjanji, akan terus waspada, berhati-hati dalam menjalankan aktivitas- aktivitas
di hari berikutnya.
6. DISKUSI
Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat mengenai
suatu hal. Pendapat tersebut tentu ada yang selaras dan juga ada yang bertentangan. Ketika
kita berdiskusi tentang suatu hal, tidak dipungkiri diskusi kita tersebut memiliki berbagai
argumen / pendapat yang beragam. Begitu juga dengan teks diskusi ini memiliki dua
pendapat yang berbeda; satu, pendapat yang setuju dan, dua, pendapat yang tidak setuju. Oleh
karena itu kita harus memiliki pandangan luas mengenai suatu masalah jika kita ingin
membuat teks diskusi.
Teks diskusi (discussion text) bisa di definisikan sebagai sebuah teks yang berisi
tentang sebuah wacana yang bermasalah. Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang
memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan contra (penentang), antara pendukung isu
dan penentang isu. Masalah yang dihadirkan dalam teks diskusi nantinya akan didiskusikan
berdasarkan dua sudut pandang tersebut (Point of View) tersebut, pro (pendukung) dan
kontra (penentang). Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk
mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang,
sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi. Dari dua definisi di atas dapat
disimpulkan secara sederhana bahwa yang disebut dengan teks diskusi adalah tulisan yang
mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang mendukung
maupun yang menentang isu tersebut serta diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi
penulis.
c. Contoh
Tipe
Jenis-jenis Fungsi (Sosial) Struktur Kaidah Kebahasaan
Teks
Teks non Teks Teks petunjuk berfungsi Bersifat Langsung menuju
fiksi Petunjuk Membantu dalam menjelaskan kepada hal yang akan
dan Arahan menggunakan suatu alat atau dilakukan
(Kelas 1 dengan benar tanpa memaparkan. Singkat, padat dan
KD 3.2 dn membahayakan diri kita Bahasanya informatif
4.2) dan tanpa merusak alat singkat, padat, Langsung menuju
itu senidiri. dan jelas. kepada hal-hal yang
Membantu kita Penggunaan akan dilakukan
mengetahui cara-cara kata-katanya
melakukan aktivitas mudah
tertentu dan kebiasaan dipahami.
hidup. Berupa kalimat
perintah halus.
Untuk
memperjelas
petunjuk
tertulis, dapat
digunakan
gambar
Puisi
1. struktur batin
tema
rasa
nada
amanat
2. struktur puisi
perwajahan
puisi
diksi
imaji
kata kongkret
bahasa figuratif
versifikasi