Anda di halaman 1dari 19

Bab I

Pendahuluan

Apakah anda pernah mengarang? Pasti anda pernah di beri tugas untuk membuat karangan. Tapi apa
anda tahu apa itu karangan? Karangan merupakan karya tulis untuk mengungkapkan suatu gagasan
yang di sampaikan melalui bahasa tulis. Salah satu jenisnya adalah karangan teks eksposisi. Kali ini
penulis akan memberi tahu tentang bagaimana langkah langkah dan cara menyunting teks eksposisi.

Latar Belakang

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis
dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, dan padat.(Wikipedia Indonesia)

Eksposisi adalah paparan atau uraian yang bertujuan menjelaskan sesuatu agar pembaca mendapatkan
informasi atau pengetahuan.(Kosasih,2013:39)

Jadi, teks eksposisi adalah teks yang berupa karangan yang berdasarkan fakta yang di tunjukan untuk
memberikan informasi kepada pembaca.

Rumusan Masalah

Apa yang siswa dapat kan dari materi ini? Siswa jadi bisa membuat teks eksposisi dengan kaidah kaidah
yang benar, dan juga siswa dapat menggunakan tehnik menyunting untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang ada di dalam sebuah karya karangan bahasa Indonesia, yaitu karangan eksposisi.

Mengapa kita harus tahu bagaimana langkah-langakah membuat dan cara menyunting teks eksposisi?
Karena dalam membuat sebuah karangan bahasa Indonesia,salah satunya adalah teks eksposisi dalam
membuat teks eksposisi ada langkah langkah yang harus di tempuh karena jika tidak di tempuh maka
karangan eksposisi yang di buat akan mengalami kesalahan besar baik dari segi penentuan tema atapun
dalam proses pembuatan kerangka penentuan tujuan dan yang lainnya. Lalu kenapa kita harus juga
harus mengetahui bagaimana cara menyunting teks karangan eksposisi? Karena dalam sebuah karangan
teks eksposisi sering di temukan kesalahan-kesalahan yang walau pun sedikit tapi bisa fatal akibat nya,
jika ada dari kalian yang ingin menjadi seorang penunlis maka tekhnik meyunting ini sangat di butuh kan
sekali, itu karena proses penyutingan adalah sebuah tahapan menulis yang menjadi salah satu kunci
sukses menjadi penulis ternama.

Tujuan dan Manfaat

Selama dan setelah proses pembelajaran siswa memiliki perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung
jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memaparkan pendapat mengenai konflik sosial,
politik, ekonomi, dan kebijakan publik.

a) Selama proses pembelajaran siswa mampu mengevaluasi teks eksposisi berdasarkan isi, struktur,
kaidah, karakteristik, jenis atau ragam, bentuk, bahasa dalam teks secara lisan atau tulisan.
b) Setelah mengevaluasi teks eksposisi berdasarkan isi, struktur, kaidah, karakteristik, jenis atau
ragam, bentuk, bahasa dalam teks secara lisan atau tulisan siswa diharapkan mampu menyunting
sebuah teks yang telah dievaluasinya.

Bab II

PEMBAHASAN

1.    Materi Pembelajaran

a.   Pengertian Teks ekposisi

Pengertian Teks Eksposisi

Pengertian teks Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan
pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Pendapat lain menyatakan bahwa Teks
Eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan berupa
pemikiran tentang suatu topik. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi.
Ragam teks Eksposisi ini sering digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun
tulisan. Misalnya, ketika kalian melakukan diskusi dalam forum seminar, seseorang yang menyampaikan
argumen dalam debat pendapat dan sebagainya.

Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak
jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian
lazim disebut paparan proses. Teks Eksposisi layaknya teks yang lain, yakni memiliki struktur.

b.   Ciri-ciri teks eksposisi

Ciri Umum Teks Eksposisi

 - Singkat
 - Padat

 - Akurat

 - Berusaha menjelaskan sesuatu

 - Gaya bersifat informatif

 - Fakta dipakai sebagai alat distribusi

 - Fakta dipakai sebagai alat konkritasi

 - Umumnya menjawab pertanyaan apa,siapa,kapan,di mana,mengapa,bagaimana

c.    Struktur teks eksposisi

1.    Judul

Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks Eksposisi. Judul hendaklah ditulis
dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna.

2.    Pernyataan Umum atau Tesis

Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi
tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, maka
pembaca bisa berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan dengannya.
3.    Argumentasi atau alasan

Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini tergantung
pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam pernyataan umum,
kemudian kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf.
Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui penyajian contoh dan alasan.

4.    Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)

Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah disajikan di dalam
bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks Eksposisi
mempunyainya.

d.   Kaidah penulisan teks eksposisi

Beberapa langkah tersebut, sebagai berikut.

1.   Menentukan topik yang akan disajikan

Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema. Dengan
menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih
menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai
berikut.

2    Menentukan tujuan eksposisi

Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan
memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3.   Memilih data yang sesuai dengan tema

Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh
dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.

4.   Membuat kerangka karangan

Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan
sistematis.

5.   Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan

Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi
dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang
lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai
penunjang dari pembahasan itu.

6.   Membuat simpulan

Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan harus
memperkuat tesis tersebut.

e.       Unsur kebahasaan teks eksposisi

1.   Pronominaersona dan pronomina nonpersona.


Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu,
aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka,
hadirin, para.

Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu,
sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

2.      Nomina dan Verba

Nomina (kata benda)

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan
sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina
turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan,
pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat.
Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.

3.      Konjungsi

Kata penghubung (konjungsi). Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk
memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks pengajuan
pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata
hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara
acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan
dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.

f. Langkah-langkah Membuat Teks Eksposisi


Dalam membuat teks eksposisi kita harus menjalankan beberapa langkah, yaitu :

1. Menetukan topik yang menarik

Suatu topik di katakan menarik apabila topik itu berkenan dengan hal-hal yang aktual, menyangkut
kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang terkenal atau peristiwa-peristiwa besar, hal-hal yang
langka ataupun unik.

2. Menentukan tujuan membuat sebuah teks eksposisi

Setelah menentukan topik yang akan di paparkan/jelaskan nanti, harus memiliki tujuan yang nantinya
akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.

3. Membuat kerangka karangan

Sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan
sistematis.

4. Mengembangkan Pembahasan

Setelah kerangka karangan tersusun, di kembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi
dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif dan logis. Dalam karangan ini pengarang
lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai
penunjang dari pembahasan itu.

5. Membuat kesimpulan

Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan bahkan
harus memperkuat tesis tersebut.

Dalam paragraph eksposisi dikenal juga pola pengembangan paragraf ekspositif. diantaranya sebagai
berikut :
a) Pola Umum Khusus

Pola umum khusus yaitu paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian
menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus.

b) Pola Perbandingan

Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan
perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika
dibandingkan dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan)

c) Pola Pertentangan

Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung atau konjungsi (biarpun,
walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu.)

g. Poin-poin Penting Yang Harus Di Perhatikan Dalam Karangan Eksposisi, antara lain :

Contoh topik:

· Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang
bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.

· Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.

· Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

Contoh urutan analisis:

· Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang


bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa.

· Urutan fungsional.

· Urutan atau analisis sebab akibat.

· Analisis perbandingan.

Langkah-langkah penulisan:

· Menentukan tema.
· Menentukan tujuan karangan.

· Memilih data yang sesuai dengan tema.

· Membuat kerangka karangan.

· Mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-
macam, di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas
pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana
barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya :

· Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.

· Membagi perincian atas tahap tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam
waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Eksposisi diakses pada hari minggu 02 November 2014 Pukul 23:50 WIB).

CARA MENYUNTING TEKS EKSPOSISI

Kegiatan Menyunting adalah kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah. Menyunting di lakukan
untuk menyiapkan naskah siap cetak atau siap di terbitkan dengan memperhatikan sistematika
penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau pilihan kata, dan struktur kalimat).

Menyunting dapat di artikan sebagai kegiatan membaca kembali sambil menemukan kesalahan-
kesalahan redaksional sebuah tulisan. Proses ini biasanya dilakukan oleh diri sendiri terhadap tulisan
sendiri atau penyunting terhadap tulisan orang lain. Kegiatan penyuntingan terlihat sepele sehingga
tahap ini sering sekali terabaikan. Padahal, pengalaman hampir semua penulis besar mengungkapkan,
proses penyutingan adalah sebuah tahapan menulis yang menjadi salah satu kunci sukses mereka
menjadi penulis ternama.

Menyunting dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini, antara lain :
1. Ketepetan penulisan huruf, kata, lambang bilangaan, serta ketepaan peggunaan tanda baca.

2. Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai dengan situasi dan
kondisi.

3. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin di sampai kan kepada
pembaca. Syarat kalimat efektif sebagai berikut :

a) Logis, apabila makna kalimat dapat di terima oleh jalan pikiran atau akal sehat manusia.

b) Hemat, apabila kalimat yang disusun tidak menggunakan kata secara berlebihan.

c) Padu, apabila hubungan antar unsur dalam kalimat tidak terganggu.

4. Struktur kalimat yang baik harus mengandung unsur S-P (subjek-predikat). Akan tetapi , dalam hal-
hal tertentu, dapat di guanakan kalimat tidak lengkap.

5. Keterpaduan paragraf. Syarat paragraf padu adalah sebagai berikut:

a) Kelengkapan. Sebuah paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas, kecuali paragraf
tersebut paragraf narasi atau paragraf deskripsi.

b) Kesatuan. Sebuah paragraf gagasan pokok yang tersirat pada kalimat utama.

c) Urutan kalimat. Kalimat-kalimat disusun baik secara runtut sesuai dengan urutan kejadian (narasi
atau deskripsi).

6. Membaca kalimat demi kalimat untuk menemukan kesalahan penggunaan ejaan, pemilihan kata,
atau pola kalimat.

7. Membetulkan kesalahan penggunaan ejaan, mengganti kata yang tidak tepat, dan memperbaiki
kata yang tidak tepat.

8. Membetulkan kalimat dapat dilakukan dengan cara menambah kata, mengganti, mengurangi kata,
dan mengubah susunan kata dalam kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat yang baku.

9. Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan.


Bab III

SOAL HOTS

1. Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini
bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu
kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
generasi mendatang tetap mempunyai jati diri Bangsa Indonesia dan berkualitas.

Sumber teks: http://downloadcontohmakalahku.blogspot.co.id/

Sturktur teks eksposisi pada penggalan teks di atas adalah...

A. tesis

B. pernyataan pendapat

C. argumentasi berupa fakta

D. argementasi berupa para ahli

E. penegasan ulang pendapat

Penjelasan:

Struktur pada penggalan teks di atas adalah ‘argumentasi para ahli’ ditandai dengan adalah seorang ahli
bernama Meutia Hatta sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Jawaban : D

2. Hal ini tampak dari pertumbuhan kredit yang mencapai 26-28 persen sekaligus didorong oleh harga
BBM yang rendah karena masih disubsidi oleh pemerintah.

Sumber teks: http://downloadcontohmakalahku.blogspot.co.id/

Struktur teks eksposisi pada penggalan teks di atas adalah...

A. tesis
B. argumentasi berupa fakta

C. argementasi berupa para ahli

D. argumentasi berupa alasan logis

E. penegasan ulang pendapat

Penjelasan:

Struktur pada penggalan teks di atas adalah ‘argumentasi berupa fakta’ ditandai dengan adanya fakta
berupa data pertumbuhan kredit mencapai 26-28.

Jawaban : B

3. Ini penting apalagi banyak bukti dari hasil survei bahwa parlemen, baik tingkat pusat maupun daerah,
dianggap lembaga terkorup. 

Sumber teks: http://downloadcontohmakalahku.blogspot.co.id/

Sturktur teks eksposisi pada penggalan teks di atas adalah...

A. argumentasi berupa fakta

B. argumentasi berupa hasil temuan

C. argementasi berupa para ahli

D. argumentasi berupa alasan logis

E. argumentasi berupa pernyataan para ahli

Penjelasan:

Struktur pada penggalan teks di atas adalah ‘argumentasi berupa hasil temuan’ ditandai dengan adanya
banyak hasil survei.

Jawaban : B
4. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7
bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir
itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.

Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian

Sturktur teks eksposisi pada penggalan teks di atas adalah...

A. argumentasi berupa fakta

B. argumentasi berupa hasil temuan

C. argementasi berupa para ahli

D. argumentasi berupa alasan logis

E. argumentasi berupa pernyataan para ahli

Penjelasan:

Struktur pada penggalan teks di atas adalah ‘argumentasi berupa fakta’ ditandai dengan adanya fakta
berupa data angka.

Jawaban : A

5. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang paling mencolok adalah
kemajuan teknologi yang makin canggih dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis,
masyarakat juga dapat makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan.

Sumber teks: http://4loveandlife.blogspot.com 

Kalimat utama pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...

A. Kemajuan zaman.

B. Banyak hal mengalami kemajuan.

C. Kemajuan teknologi yang makin canggih.


D. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan.

E. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat makin menjangkau teknologi informasi dan
teknologi kesehatan.

Penjelasan:

Kalimat utama pada penggalan teks di atas adalah D, karena jenis paragraf pada penggalan teks di atas
adalah deduktif (kalimat utama terletak di awal paragraf).

Jawaban : D

6. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus, obat modern akan mengakibatkan efek
samping yang dapat memicu penyakit baru. Itulah keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan
dengan obat modern, lebih aman dan ekonomis.

Diadaptasi dari: http://4loveandlife.blogspot.com

Ide pokok paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...

A. Itulah keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat modern, lebih aman dan ekonomis.

B. Keunggulan obat tradisional.

C. Keunggulan obat tradisional jika dikonsumsi terus-menerus.

D. Lebih aman dan ekonomis.

E. Keunggulan jamu lebih aman dan ekonomis.

Penjelasan:

Jenis paragraf pada penggalan teks di atas adalah induktif (kalimat utama terletak di akhir) karena
terdapat kata yang menyatakan kesimpulan ‘itulah’ yang terletak di akhir paragraf. Maka ide pokok (inti
dari kalimat utama) pada paragraf di atas yang paling tepat adalah ‘Keunggulan jamu (obat tradisional)
lebih aman dan ekonomis’.

Jawaban : E

7. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di
Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini
diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan
sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang
tidak terelakkan.

Sumber teks: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian

Ide pokok paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...

A. Menurut tim ahli penyebab banjir di Jakarta ialah pembangunan kota mengabaikan fungsi daerah
resapan air dan tampungan air.

B. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

C. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

D. Saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat.

E. Air hujan menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Penjelasan:

Jenis paragraf pada  penggalan teks di atas adalah deduktif (kalimat utama terletak di awal paragraf)
maka ide pokok (inti dari kalimat utama) yang paling tepat adalah A.

Jawaban : A

8. Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan
menanamkan budaya pelestari.

Sumber teks: http://almaky.blogspot.com dengan penyesuaian

Jenis pola pengembangan paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...

A. deduktif

B. induktif

C. campuran
D. deduktif-induktif

E. induktif-deduktif

Penjelasan:

Jenis paragraf di atas adalah deduktif (kalimat utama terletak di awal).

Jawaban : A

9. (1) Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. (2)
Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. (3) Sebagai
contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau
seluas 50 kali luas kota Jakarta). (4) Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. (5)
Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana
bagi manusia.

Sumber teks: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian

Kalimat penjelas pada penggalan teks eskposisi di atas ditandai dengan nomor...

A. 1

B. 5

C. 1, 2, 3, dan 4

D. 2, 3, 4, dan 5

E. 2, 3, dan 4

Penjelasan:

Jenis paragraf di atas adalah deduktif (kalimat utama terletak di awal paragraf) maka kalimat penjelas
pada paragraf di atas di tandai dengan nomor 2, 3, 4,dan 5.

Jawaban : D

10. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup
tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu
menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan
meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat
memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Sumber teks: http://almaky.blogspot.com dengan penyesuaian

Jenis pola paragraf pada penggalan teks eksposisi di atas adalah...

A. deduktif

B. induktif

C. campuran

D. deduktif-induktif

E. induktif-deduktif

Penjelasan:

Terdapat konjungsi yang menyatakan kesimpulan yang terletak di akhir paragraf yaitu pada kata ‘jadi’
maka jenis paragraf teks di atas adalah induktif (kalimat utama terletak di akhir).

Jawaban : B
Bab IV

A. Simpulan

Kesimpulan nya adalah dalam pembuatan teks eksposisi itu bukan hanya sekedar di butuh kan
pemahaman mengenai eksposisi yang akan di jabar kan akan tetapi juga di perlukan pengetahuan
mengenai bagaimana cara membuat karangan teks.

Eksposisi, jika sudah dapat dikuasai hal- hal itu maka bisa dikatakan berhasil. Lalu jika dalam karagan
teks eksposisi terdapat beberapa kesalahan kita bisa memperbaikki nya dengan cara menyunting teks.

Jadi, kedua hal yang telah diasampai kan tadi amat lah penting, apalagi apabila dari salah satu dari anda
ini ada yang ingin menjadi seorang penulis hal ini sangat lah di butuh kan untuk menjadi seorang penulis
ternama.

B. Saran

Untuk semua yang ingin bisa membuat sebuah karangan dengan baik dan benar maka gunakan lah
kaidah kaidah yang baik dan benar dan jika anda ingin membuat sebuah karangan eksposisi maka
gunakan lah cara-cara yang telah penulis berikan karena itu bisa membantu anda dalam membuat
sebuah karangan teks eksposisi yang sesuai kaidah.

Daftar pustaka

Astuti, E.Dwi. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas 10A.

Jakarta : CV. Haka MJ

Kosasih, Engkos.2013. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MA/SMK Kelas 10A.

Jakarta : Erlangga

(http://id.wikipedia.org/wiki/Eksposisi

(http://googel22.blogspot.com/2012/12/paragraf-eksposisi.html
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung:
Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai