Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena
alam atau sosial. Selain itu, pada teks eksplanasi juga dijelaskan bahwa antara peristiwa satu dengan peristiwa
lainnya masih berkorelasi atau berkaitan. Dalam hal ini, munculnya suatu peristiwa disebabkan karena ada peristiwa
lain sebelumnya, begitu pun peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain sesudahnya.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual)
Berisi informasi yang bersifat keilmuan
Menjelaskan proses terjadinya fenomena alam atau sosial
Bersifat informatif, tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca
2. Deretan Penjelas
Menjelaskan proses mengapa dan bagaimana peristiwa tsunami bisa terjadi atau tercipta. Selain itu, deretan
penjelas juga mendeskripsikan dan merinci sebab akibat dari peristiwa tsunami tersebut sehingga tidak heran
jika pada bagian ini jumlah paragrafnya lebih dari satu.
3. Interpretasi (Opsional)
Interpretasi adalah tindakan memberikan tanggapan secara teoritis terhadap sesuatu. Dalam teks eksplanasi,
bagian interpretasi ini menjadi penutup yang bersifat pilihan (opsional) dan bukan keharusan. Adapun teks
penutup ini berkaitan dengan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas, sedangkan
sifatnya yang opsional memberikan keleluasaan bagi penulis dalam hal menanggapi isi dari pernyataan umum
dan deret penjelas, baik itu berupa tanggapan maupun pengambilan kesimpulan.
Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian atau review terhadap suatu karya seperti film, drama,
atau sebuah buku. Teks ulasan disebut juga dengan resensi. Ketika mengulas suatu karya, pengulas harus bersikap
kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya tersebut.
Jadi dari namanya, yakni persuasi atau persuasive adalah mengajak, membujuk, atau menyuruh. Kalimat persuasif
adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk.
Maka dari itu teks persuasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembacanya agar
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.
Tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif, karena isinya murni merupakan pandangan pribadi penulisnya
mengenai suatu topik. Maka dari itu, tidak jarang dalam teks persuasi ditemukan data-data pendukung lain untuk
mendukung tulisan tersebut, sehingga pembaca tidak ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis.